KASUS PAK WANDY.ppt
-
Upload
aci-lusiana -
Category
Documents
-
view
38 -
download
8
Transcript of KASUS PAK WANDY.ppt
FARMAKOTERAPI II
KELOMPOK 1
Jerry febrialdino 1011013036
Norris shandy 1011013071
Dhita aulia sari.j 1011013015
Ramanda saputra 0911012079
Ronal ornando 0911012058
Wiza leila puspita sari 1011012054
Febri lusiana 1011013040
Devioka preselly anwar 1011013009
KASUS
Bapak wandi 55 th datan kedokter dengan
keluhan sakit kepala dan tengkuk. Semalam
bpk wandi susah tidur, karena terganggu
dengan musik sebelah yg ada pesta
perkawinan, memang beberapa hari ni bpk
wandi insomnia & sesak napas karena
sering minum kopi dan merokok yang habis
2 bks tiap hari. kerja bpk wandi seharian jualan rokok
disimpang dekat rumah dengan seuah gerobak beratap
perlak. Dokter pemeriksa mencatat TD 170/98. bapak
wandi sering memakan gulai kambing panas. Kadar
glukosa puasa tidak lebih dari 150mg%
Perkiraan penyakit bapak Wandi
Hipertensi
peningkatan tekanan darah arteri secara menetap
Diabetes melitus tipe II
adalah suatu penyakit yang disebabkan karena gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Data anamnesa Sakit dikepala dan tengkuk
Berhubungan dengan pencetus penyakit hipertensi tipe sekunder yaitu gangguan pada kelenjar adrenal. Gangguan menyebabkan sakit kepala, berkeringat, takikardia, palpitasi
Insomnia
Konsumsi rokok dan kopi → stimulan pada saraf pusat Sesak napas
Berhubungan dengan takikardia yang dialami oleh pasien.
Peningkatan denyut jantung disebabkan oleh peningkatan konsentrasi ion kalsium sebagai salah satu faktor peningkatan hipertensi
Selain itu konsumsi rokok dan kopi yang sering → peningkatan pacu jantung → takikardia
Data diagnosa Tekanan darah 170/98
Diabetes melitus
karena salah satu penyebab sekunder dari DM adalah pheochromocytoma yang dapat berujung pada kelainan produksi insulin tubuh, sehingga kadar glukosa darah meningkat
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan funduskopi
Untuk memastikan ketajaman arteriol,hubungan arteri-vena, aliran darah pada retina. Jika ada papilledema bisa saja mengindikasikan adanya hipertensi
Pemeriksaan kardiopulmonal
Untuk mengetahui laju jantung dan ritme jantung, hipertropi ventrikel kiri
Pemeriksaan peripheral vaskular
Pemeriksaan ini bisa mengindikasikan adanya arteriosklerosis
Yg ditandai adanya memar pada aorta,pembengkakan pada vena, penurunan nadi peripheral
Parameter lab yang dibutuhkan
Untuk hipertensi sekunder : Kadar norephinefrine dan metanefrine urine untuk
pheochromocytoma Kadar plasma dan aldosterone urin untuk aldosteron
primer Kadar lipid darah
Tatalaksana terapiA. Hipertensi
Sasaran terapi menurunkan tekanan darah 130/80 mmHg
Tujuan terapi menurunkan tekanan darah sampai tidak mengganggu fungsi
ginjal, otak dan jantung meningkatkan kualitas hidup Mencegah mortalitas dan morbiditas
Terapi farmakologi
Pengobatan pada pasien hipertensi komplikasi Diabetes Melitus adalah :
ACE inhibitor / ARB (standar farmakoterapi) Diuretik / β-bloker (farmakoterapi tambahan)
Kombinasi pilihan pada pasien ini adalah :
diuretik + ACE inhibitors
Alasan : Krna memiliki efek yg baik dan dapat digunakan dengan aman pada pasien >50 thn, tapi dibutuhkan dosis yg lebih kecil daripada yang umum agar efek hipotensi tidak terjadi.
Sementara penggunaan β-bloker sebaiknya tidak digunakan karena sering mengakibatkan pusing dan hipotensif ortostatik
DIURETIK :
Terapi non farmakologi :
Modifikasi gaya hidup sepertiDiet rendah garam dan lemakPerbanyak makan makanan berserat
tinggiHentikan merokokMembatasi minum kopiOlahraga secara teraturCukup istirahat dan tidur
Tatalaksana terapi
B. Diabetes Melitusnya :
Sasaran terapi mengontrol kelebihan gula darah namun
tidak sampai kadar gula darah menjadi rendah
Tujuan terapi Menghilangkan keluhan dan gejala Mencegah terjadinya penyakit komplikasi kronis
Terapi farmakologi
metformin
Karena golongan biguanide ini tidak merusak hati (tidak dimetabolisme), sekalipun disekresikan dan diekskresikan lewat urin
Terapi nonfarmakologi : diet rendah kalori pengaturan pola makan (jadwal, jenis dan
pola makan) Olahraga dapat membantu uptake glukosa
kedalam sel
MONITORING SETELAH TERAPI
Urinalisis
berhubungan dengan Efek Samping obat yang sedang digunakan, karena mengingat pasien berumur >50 tahun
Kadar serum ECG
Mencek status jantung apa sudah berjalan secara normal atau arah penyembuhan penyakit yang membaik
Kadar norephinefrin untuk pheochromocytoma
Karena jika kadar NE masih belum sabil maka mungkin terapi yang digunakan tidak berhasil menanggulangi pheochromocytoma
Kadar gula darah
untuk menjamin tidak terjadinya peningkatan abnormalitas karbohidrat
Komunikasi, informasi dan edukasi
menginformasikan tentang penyakit hipertensi, DM serta komplikasi yang dapat timbul dari penyakit tersebut
Menjelaskan perlunya pengendalian dan pemantauan hipertensi dan DM termasuk kapan obat antidiabetik oral diminum
Menjelaskan perlunya mengontrol tekanan darah secara rutin dan minum obat dengan teratur
Menjelaskan gejala-gejala orang yang mengalami hipotensi dan hipoglikemi seperti pusing , lemas
Menjelaskan perlunya latihan jasmani 3-4 kali seminggu Menjaga pola makan dengan diet teratur
mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi agar LDL tidak tinggi, sehingga tidak berlanjut pada arterosklerosis dan gangguan jantung. Juga lakukan pemantauan pada kadar gula dengan diet gula
Mengatur asupan sodium setidaknya 1,5g/hari
tekanan darah meningkat jika asupan Na tinggi Kurangi konsumsi alkohol dan rokok
karena alkohol dan rokok adalah sumber radikal bebas yang mengganggu ketahanan dan keseimbangan metabolisme tubuh