Pak Untung

107
Bab 1 BISNIS LOGISTIK / SUPPLY CHAIN SUBJEK UTAMA Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami: Logistik dan Supply Chain Pentingnya Manajemen Logistik/SC Logistik/SC di beberapa bidang Pendekatan untuk mempelajari Logistik/SC dan istilah - islilah lainnya 1) Pendahuluan Pernahkah terpikirkan oleh Anda dari mana asal makanan, minuman, pakaian, kebutuhan rurnah tangga dan kebutuhan sehari-hari lainnya Anda peroleh? Jawaban pernyataan tersebut tentu sangat bergantung di zaman apa Anda hidup? Jika Anda berada di era sebelum 1900-an, memang betul pemenuhan kebutuhan tidak diproduksi sendiri, sangat bergantung dari pihak lain. Tetapi, pemenuhannya biasanya hanya meliputi daerah sekitar, hal ini terjadi karena faktor jarak menjadi kendala utama untuk pertukaran barang. Alat transportasi yang terbatas, jarak tempuh, dan waktu membatasi ruang gerak perpindahan barang. Sejak era globalisasi dan pengenalan ekonomi pasar bebas yang dilakukan oleh organisasi-organisasi seperti

description

ilmu

Transcript of Pak Untung

Bab 1BISNIS LOGISTIK / SUPPLY CHAIN SUBJEK UTAMA

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami: Logistik dan Supply Chain Pentingnya Manajemen Logistik/SC Logistik/SC di beberapa bidang Pendekatan untuk mempelajari Logistik/SC dan istilah - islilah lainnya

1) PendahuluanPernahkah terpikirkan oleh Anda dari mana asal makanan, minuman, pakaian, kebutuhan rurnah tangga dan kebutuhan sehari-hari lainnya Anda peroleh?Jawaban pernyataan tersebut tentu sangat bergantung di zaman apa Anda hidup? Jika Anda berada di era sebelum 1900-an, memang betul pemenuhan kebutuhan tidak diproduksi sendiri, sangat bergantung dari pihak lain. Tetapi, pemenuhannya biasanya hanya meliputi daerah sekitar, hal ini terjadi karena faktor jarak menjadi kendala utama untuk pertukaran barang. Alat transportasi yang terbatas, jarak tempuh, dan waktu membatasi ruang gerak perpindahan barang. Sejak era globalisasi dan pengenalan ekonomi pasar bebas yang dilakukan oleh organisasi-organisasi sepertiWTO (World Trade Organization),AFTA (Asean Free Trade Area],NAFTA (North American Free Trade Agreement) atau kerja sama antar Canada, Mexico, US,APEC (Pacific rim countries],SEATO (kerja sama antar Australia, New Zealend, Jepang, Hong Kong, South Korea, New Guinea, Chile), MERCOSUR (kerja sama antar Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay), European Union, dan lain sebagainya.Jarak tidak menjadi masalah. Kebutuhan kedelai Indonesia diperoleh dari Thailand; kebutuhan air di Singapore didapat dari Malaysia; kebutuhan minyak bumi Amerika sebagian besar dipenuhi dari Timur Tengah. Trade Agreements yang dibuat sangat membantu mengurangi tarif dan mengurangi biaya fasilitas operasi. Tidak semua komponen produk dihasilkan oleh perusahaan. Komoditas yang sulit diproduksi atau yang mahal jika diproduksi sendiri maka perusahaan akan lebih memilih membeli dari pihak lain. Hal ini ditujukan agar tetap dapat bersaing dengan mengikuti the principle of comparative advantage. Astra Honda Motor Indonesia 90%, bahan bakunya diproduksi sendiri di Indonesia, hanya beberapa komponen saja yang masih diekspor. Hal ini menunjukkan bahwa spesialisasi di setiap bidang sangat penting.Untuk dapat memasuki pasar dunia, efisiensi sangat diperlukan. Jangan sampai transportasi produk menimbulkan pemborosan biaya. Kegiatan logistik adalah jembatan antara produsen dan konsumen, antara pabrik tempat pembuatan barang dan lokasi pasar. Hal ini yang menjadi topik utama pembahasan buku ini.

2) Definisi Bisnis LogistikBisnis logistik merupakan kegiatan yang unik, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang tertua sekaligus kegiatan yang termuda. Bisnis Logistik disebut tertua, jika dilihat dari kegiatan individu, kegiatan logistik sudah ada sejak manusia ada. Hal ini sebagai upaya manusia memenuhi kebutuhannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada perusahaan, logistik dilakukan pada pengelolaan, penyimpanan bahan baku, suku cadang, dan barang jadi. Pada zaman Orde Baru pemerintahan Indonesia sebagai pengelola telah memiliki BULOG sebagai instansi resmi penyalur sembilan bahan pokok.Bisnis logistik disebut muda, karena kelahiran manajemen logistik baru muncul dan diperhitungkan sejak 1950, setelah terjadi perubahan dalam kegiatan logistik, yang awalnya terpisah-pisah menjadi kegiatan yang terpadu dengan diterapkannya sistem manajemen logistik terpadu. Manajemen logistik dianggap termuda dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya seperti pemasaran, keuangan, dan operasional.Bisnis logistik atau manajemen bisnis logistik memiliki beberapa nama, seperti tersebut di bawah ini.Business logistic Channel management Distribution Industrial logistics Logistical managementLogisticMaterial management Physical distribution Quick-response systems Supply chain managementManajemen logistik, pada awalnya merupakan cabang dari ilmu kemiliteran (branch of military science) yang digunakan untuk persiapan, pemeliharaan, pengangkutan material personil, dan fasilitas militer, sedangkan pada konteks bisnis, organisasi profesional logistik The Council of Logistics Management (CLM) yang dibentuk tahun 1962, beranggotakan 15.000 organisasi, logistik didefinisikan sebagai berikutLogistik merupakan bagian dari proses rantai suplai yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan manajemen logistik berkaitan dengan a. proses perencanaan bahan/ material; b. proses pengadaan bahan/ material termasuk transportasi; c. proses pengelolaan dan penyimpanan; d. proses pemindahan bahan/ material dari gudang ke pabrik; keempat kegiatan ini sebagai titik awal (point of origin), sedangkan kegiatan lima dan enam sebagai titik konsumsi (point of consumption);e. proses pengelolaan dan penyimpanan barang jadi (finishedgoods); f. proses distribusi barang jadi dari gudang pabrik ke penyalur dan selanjutnya ke konsumen.Dari definisi tersebut termasuk diantaranya aliran barang, pelayanan, dan informasi pada sektor manufaktur dan jasa. Pada manufaktur termasuk semua tipe perusahaan manufaktur, yaitu komputer, kosmetik, otomobil, produk makanan dan lain sebagainya, sedangkan pada sektor jasa termasuk perguruan tinggi, rumah sakit, bank, pengecer dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut sebagai suatu proses kapan dan dimana keinginan konsumen dapat terpenuhi.Stock dan Lambert (2001), menjelaskan aktivitas manajemen logistik.Pertama, adanya Input ke proses logistik terdiri dari (i) sumber daya alam termasuk tanah, fasilitas, dan peralatan, (ii) sumber daya manusia, (iii) dana/keuangan, (iv) informasi. Input ini diwujudkan dalam rencana logistik yang kemudian dilaksanakan diimplemen-tasikan, dan dikontrol menjadi beberapa bentuk balk sebagai bahan mentah {termasuk subassemblies, parts, komoditas dasar) barang setengah jadi (termasuk sebagian komponen barang-barang yang belum siap jual), atau barang jadi yang siap jual. Kedua, setelah terbentuk produk, untuk sampai ke konsumen dibutuhkan beberapa strategi, yaitu dalam bentuk Output logistic. Output ini terdiridari (i) keunggulan bersaing untuk organisasi sebagai hasil dari orientasi pasar dan kegiatan efisiensi dan efektifitas dari operasional; (U) kegunaan waktu dan tempatyang optimal; (iii) pergerakan ke konsumen yang efisien, jika ketiga hal tersebut dapat diperoleh, hal ini menjadi asset bagi perusahaan dan konsumen akan loyal terhadap perusahaan; akibatnya, (iv) image perusahaan meningkatGambar 1.1 Komponen dari Manajemen Logistik

Sumber; Stock, R. James, Lambert, M. Douglas. 2001, Strategic Logistics Management. 4 th edition. Me Graw HillManajemen logistik bemsaha mengelola seluruh penyampaian ide aliran produk mulai dari bahan mentah, kemudian menjadi output, dan bagaimana produk sampai ke tangan konsumen. Logistik adalah suatu proses, artinya logistik merupakan seluruh kegiatan pembuatan produk barang dan jasa, agar sampai ke konsumen kapan dan dimana saja diperlukan. Maka, jelas sekali bahwa kegiatan logistik sangat berkaitan dengan proses supply chain atau yang lebih dikenal dengan supply chain managementSupply Chain Management (SCAf) sebenarnya sudah dikenal dari beberapa tahun yang lalu dan terintegrasi dengan logistik. SCM menegaskan interaksi antar fungsi pemasaran, produksi pada suatu perusahaan. Memanfaatkam kesempatan untuk meningkatkan pelayanan dan penurunan biaya dapat dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan pendistibusian-nya. Hal ini terkait dengan kegiatan rantai suplai yang secara tidak langsung terkontrol dari kegiatan logistik. Saat ini tidak dapat dipung-kiri bahwa perusahaan besar maupun yang kecil pasti melakukan kegiatan logistik, baik logistik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Saluran persediaan bahan baku sampai penyaluran barang jadi, sangat membutuhkan logistik. Perusahaan yang menjalankan just in time sangat besar ketergantungannya pada kelancaran bahan baku dan berusaha meminimalkan persediaan dengan jalan membangun hubungan yang baik dengan para supplier-aya.Ruang lingkup supply chain management meliputia. Rantai pasokan (SC) mencakup seluruh kegiatan arus dan transformasi barang mulai dari bahan mentah, sampai penyaluran ketangan konsumen termasuk aliran informasinya. Bahan baku dan aliran informasi adalah rangkaian dari rantai pasokan (SC}.b. Rantai pasokan sebagai suatu sistem tempat organisasi menya-lurkan barang produksi dan jasa kepada para pelanggannya. Rantai pasokan hams saling mendukung diantara organisasi yang saling berhubungan agar kegiatan pengadaan dan penyaluran bahan baku dan produk akhir terintegrasi secara baik dan benar, sehingga misi mereka menjadi sama, yaitu " to get the right goods or services to the right place, at the right time, and in the desired condition, while making the greatest contribution to the firm".

3) Supply ChainSpesialisasi sudah menjadi tuntutan pada setiap perusahaan. Toyota Astra Motor memproduksi komponen utamanya, persediaan bahan pembantu seperti tape/radio, ban mobil dan beberapa komponen pendukung lainnya diperoleh dari pemasok lain. Begitu juga perusahaan penghasil barang lainnya, banyak item yang dibeli dari perusahaan lain. Malah banyak perusahaan menghabiskan lebih dari 50% penjualannya untuk pembelian. Hal ini terjadi di semua komunitas industri dan paska industii. Tingkat ketergantungan terhadap pemasok menjadi sangat tinggi dan bersifat jangka panjang. Usaha bersama dan saling mendukung antar perusahaan dengan pemasok akan meningkatkan kemampuan bersaing antar kedua belah pihak. Apabila pemasok terlibat dari awal produksi maka keuntungan yang dihasilkan akan lebih besar. Keterlibatan bebepara pihak inilah yang dikenal dengan Supply Chain Management atau manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan, menurut {Heizer & Rander: 2004), merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah tersebut menjadi barang dalam proses atau barang setengah jadi dan barang jadi kemudian mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan ini mencakup fungsi pembelian tradisional ditambah kegiatan penting lainnya yang berhubungan antara pemasok dengan distributor. SCM bisa meliputi penetapan(a) pengangkutan;(b) pentransferan kredit dan tunai;(c) pemasok;(d) distributor dan bank;(e) utang dan piutang;(f) pengg-udangan;(g) pemenuhan pesanan;(h) membagi informasi mengenai ramalan permintaan, produksi, dan kegiatan pengendalian persedlaan.Pemikiran yang mendasari hal ini adalah berusaha mengurangi kesia-siaan dan maksimisasi nilai pada rantai pasokannya. Kegiatan pada manajer rantai pasokan mencakup disiplin akuntansi, keuangan, pemasaran, dan manajemen operasi.Gambar 1.2 Rantai Pasokan

SCM berkaitan langsung dengan siklus lengkap bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang, dan distribusi kemudian sampai ke konsumen. Sementara perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing mereka melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan mencapai pasar diberikan penekanan tambahan terhadap rantai pasokan.Rantai pasokan mencakup keseluruhan interaksi antara pemasok, perusahaan manufaktur, distributor, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi penjadwalan, transfer kredit, dan tunai, serta transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat.

4. Logistik/SC di Beberapa BidangLogistik/SC tidak hanya digunakan pada sektor manufaktur saja, melainkan digunakan juga pada beberapa industri lainnya, Tetapi sistem SC sebagai organisasi penyaluran barang dan jasa kepada para pelanggannya berlaku sama untuk setiap industri.a. Non Manufaktur/ Industri JasaSupply Chain pada industri jasa pertama'kali harus diketahui gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang ada mulai dari awal sampai akhir. Misalnya, jasa perbankan, awal supply chain dari jasa perbankan adalah adanya kepercayaan masyarakat untuk mengelola uang dan aset yang mereka miliki. Kemudian, bank akan memutar uang tersebut dengan beberapa usaha, antara lain dengan memberi kredit perorangan, kredit perusahaan atau kredit permodalan bagi industri manufaktur. Jasa peminjaman uang tersebut harus dibayarkan kembali kepada bank dalam bentuk bunga. Bunga bank inilah yang akan membiayai operasional perbankan, mulai dari membayar tenaga kerja dan membayar jasa orang-orang yang menaruh serta menitipkan uangnya di bank tersebutDalam pelaksanaannya kegiatan perbankan tidak sesederhana itu, banyak kegiatan lain yang ikut terlibat. Citibank sebagai bank asing swasta terbesar di Indonesia, tidak pemah merekrut karyawan bagian pelayanan kebersihan sebagai karyawan tetapnyajika bukan proses pembuatan produk utama maka akan disubkontrakkannya ke perusahaan lain.

b. MiliterJauh sebelum perusahaan-perusahaan tertarik untuk mengelola bisnis logistik, militer telah melakukan kegiatan logistik sejak invansi Eropa pada perang dunia ke H, militer telah melakukan perencanaan operasi logistik dengan baik. Adanya invansi suatu negara keluar daerah teritorialnya, memaksa negara untuk mengadakan perencanaan, pengkoordinasi terutama pengelolaan fasilitas militemya. Tanpa mereka sadari pengelolaan tersebut sudah menjalankan aspek-aspek bisnis logistik.Persoalan yang kerap dialami militer adalah sulitnya memenuhi kebutuhan konsumen, dalam hal ini adalah prajurit perang karena ketidak tahuan kondisi tempat yang sulit dijangkau. Contoh paling nyata adalah perselisihan antara NKRI dengan GAM di Nangroe Aceh Darusalam. GAM sebagai pihak yang amat menguasai situasi dan kondisi Aceh, karena memang seluruh anggotanya adalah penduduk asli Aceh maka akan sangat mudah untuk mendapatkan kebutuhan logistiknya. Mereka akan tahan berbulan-bulan berada di hutan Aceh tanpa perbekalan yang cukup, karena dapat memenuhi kebutuhannya dari alani sekitar saja. Sementara itu, Pasukan NKRI akan kesulitan dan tidak tahan berada di hutan dalam jangka waktu lama tanpa perbekalan yang memadai.

c. LingkunganPertumbuhan penduduk dan pengembangan perekonomian membuat kita harus peduli pada isu-isu Ungkungan. Pengolahan ulang, pengepakan bahan baku, sampai dengan pembuangan limbah terniasuk topik utama dalam pengelolaan supply chain. Republika, 21 Juli 2004 memberitakan tragedi "Korban Minahasa" tentang pembuangan limbah yang tidak semestinya. Pemerintah Indonesia memberikan izin kepada perusahaan tambang di Sulasewi Utara dan Nusa Tenggara (Sumbawa) untuk membuang limbahnya ke dasar lauL Pembuangan limbah ini dikelola oleh perusahaan lain dengan konsep pembuangannya menggunakan metode submarine tailings disposal ($TD). Metode ini menyalurkan tailing (limbah tambang) dari area penambangan menuju pantai. Kemudian, dari pantai melalui pipa limbah tersebut disalurkan ke tengah pantai dan dibenamkan ke dasar laut. Bahaya akan muncul jika salah satu bagian pipa bocor, terjadi pendangkalan pantai, atau penyalahan proses pembuangan, sehingga zat-zat yang terkandung dalam limbah tambang terbuang lebih menyebar. Lingkungan di sekitamya pun tercemar. Hal ini tidak akan terjadi jika pengelolaan perusahaan sebagai penghasil produk dapat bekerja sama secara benar dengan pihak lain, yaitu pengelola pembuangan limbah mengikuti prinsip supply chain tentang hubungan mata rantai antar bagian yang tergabung dalam pengadaan atau penyaluran barang.

d. PerusahaanBanyak perusahaan yang masih menganut prinsip tradisional mengenai fungsi pemasaran dan produksi/operasi. Pemasaran diidentikkan dengan penjualan produk, sedangkan produksi/ operasi dikaitkan dengan pembuatan produk. Marketing is selling something and production means making something.Manajemen operasi sering dikaburkan dengan manajemen produksi. Produksi hanyalah penciptaan barang dan jasa sedangkan manajemen operasi lebih luas lagi, yaitu serangkaian kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa melalui perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output) yang bernilai tambah. Input atau yang biasa disebut faktor-faktor produksi terdiri dari beberapa masukan, yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen. Bahkan di beberapa literatur lainnya unsur power dan energy menjadi bagian faktor produksi. Kemudian, faktor produksi yang dimiliki perusahaan akan ditransformasikan menjadi produk dalam bentuk barang atau jasa sehingga kegiatan manajemen operasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.5 Sistem Manajemen Operasi

Di awal kegiatannya, pemasaran hanyalah suatu usaha bagaimana dapat inenjual produk. Dengan perkembangan zaman pemasaran pun memiliki aspek yang lebih luas.Menurut Philip Koder (2004:9), pengertian pemasaran adaJah Marketing is a societal process iy which individuals and groups obtain what they need and want trough creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others.Gambar 1.4 Sistem Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan interaksi antara produsen dan konsumen dalam menciptakan pertukaran barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kegiatan pemasaran hams berorientasi pada konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan keinginannya, berusaha menyediakan dan menyampaikan kepada konsumen. Bagi perusahaan, kegiatan pemasaran memberikan keuntungan yang dimulai dan identifikasi kebutuhan konsumen, menentukan produk, menentukan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan suatu produk. Pemasaran tidak dilakukan pada akhir pembuatan produk saja tetapi dimulai jauh sebelum itu. Memilih peluang pasar, memilih target pasar, kemudian ttirut merancangproduk sampai produkjadi. Kemudian, pemasaranjuga menciptakan hubungan dengan konsumen, memberikan layanan purna jual sehingga kepuasan pelanggan dapat diperoleh. Kegiatan tersebut tergambar dalam skema di atas.Keterkaitan kedua fungsi manajemen tersebut dapat digambar-kan sebagai berkut.Gambar 1.5 Hubungan Manajemen Operasi dan Manajemen Pemasaran

Antara manajemen operasi dan manajemen pemasaran terlihat saling berkaitan dan saling membutuhkan. Setelah manajemen operasi mentransformasikan inputnya menjadi output maka dibutuhkan kegiatan jadwal produk, perencanaan lokasi, jadwal pembelian dan kegiatan lainnya, sedangkan kegiatan pemasaran antara lain melakukan riset pasar, promosi, product mix. Sebelumnya membutuhkan data mengenai standart pelayanan konsumen, harga, bentuk kemasan, lokasipenjualan dan sebagainya, Maka, daerah interface setelah kegiatan manajemen operasi dan sebelum manajemen pemasaran membutuhkan suatu aktivitas. Kebutuhan antara kedua bagian ini dijernbatani oleh supply chain management. Supply chain management is a collaborative-based strategy to link cross-enterprise business operations to achieve a shared vision of market opportunity (Ferguson: 2000). Dalam pelaksanaannya, kenasama antar bagian sangat mendukung hasil akhir, salah satu bagian tidak menunjang proses maka hasil kegiatan tidak maksimal, sehingga dapat dikalakan bahwa hambatan terbesar dalam menjalankan supply chain adalah support dari setiap mitra kerja.Gambar 1.6 Integrated Supply Chain Model

Sumber: Ferguson, R.Brad. 2000. Production and Inventory Management Journal: Impletnenting Supply Chain Management. Second Quarter. University of IndianapolisPerusahaan yang dapat menjalankan kegiatan supply chain maka akan mendapatkan keuntungan tidak hanya jangka pendek, babkan, juga jangka panjang seperti kemungkinan peningkatan profit dari adanya kerja sama yang berkepanjangan dengan berbagai pihak, perluasan pangsa pasar, dan kepuasan konsumen. Dua hal penting yang menjadi ide pokok supply chain management. Pertama, SCM adalah kolaborasi hasil usaha bersama antar setiap bagian atau proses dalam siklus produk. Kedua, SCM harus dapat meng-cover selumh kegiatan siklus produk.

Manajemen Logistik berbeda dengan Supply Chain Manage- * ment. Manajemen logistik mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan. Orientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan infonnasi di perusahaan. Supply chain management^ mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai dari awal kegiatan sampai produk akhir, sedangkan orientasinya atas dasar kerja sama dan mengu-sahakan hubungan serta koordinasi antar proses dari perusahaan mitra guna menunjang kegiatan proses sampai ketangan konsumen.

Bab 2Strategy Supply ChainSetelah mempelajari bab ini, raahasiswa i diharapkan mampu memabaitii Apa itu Sirategi Strategi tialarn Supply Chain Management Perencanaari Strategi Supply Chain \ Management Sumber-sumber Strategl Supply Chain Management Jenis-jenis Strategi Supply Chain Management PemiJihan Strategi Supply Chain Management dan istilah-islilah lainnya

Upaya apa yang dapat dilakukan agar konsumen loyal? Kepuasan Pelanggan. Barangkali itulah jawaban satu-satunya yang harus diupayakan perusahaan. Kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat beragam, dari produk berwujud (kenyamanan berkendaran, kenyamanan memakai sepatu tanpa cacat), hingga produk estetika (kombinasi warna kosmetika, keserasian penggunaan bahan pada usaha konveksi), dan faktor terpentingyaitu psikologis (keramahan pelayanan, rasa aman dari pelayanan dokter}. Perusahaan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan mengem-bangkan dan mencapai misi dan strategi, yang bisa jadi satu dengan lainnya berbeda sesuai dengan karakteristik pelanggan yang dilayani. Strategi dibangun berdasarkan kekuatan dan kelemahan produk yang berasal dari dalam perusahaan, tantangan dan peluang yang berasal dari faktor luar perusahaan. Maka, strategi dapat digambarkan sebagai upaya perusahaan untuk menjawab "Bagaimana dapat memuaskan konsumen?".Perusahaan yang efektif harus mempunyai misi dan Strategi, sehingga perusahaan dapat menentukan ke mana tujuan perusahaan dan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai ?Misi menyatakan latar belakang keberadaan organisasi menjadi batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi untuk bergerak. Misi utama perusahaan akan dijabarkan kedalam tiap-tiap fungsi perusahaan, seperti misi untuk fungsi pemasaran tentu berbeda dengan misi fungsi keuangan. Tetapi, dalam penentuan misi tiap-tiap fungsi harus tetap mendukung misi perusahaan secara keseluruhan.

1) Strategi PerusahaanStrategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi. Strategi dapat dijalankan setelah perusahaan menetapkan misi. Dalam pelaksanaannya setiap bidang fungsional memiliki misi yang berbeda, sehingga otomatis strateginya pun berbeda pula.Perusahaan sebagai organisasi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara memperoleh keuntungan, juga memiliki Strategi. Strategi perusahaan dapat diekspresikan dari tujuan perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah survival (dapat bertahan hidup), kemudian diikuti oleh tujuan-tujuan lainnya. Secara umum tujuan perusahaan ada 2, tujuan komersial dan tujuan sosial, yaknia. tujuan komersil atau yang disebut profit oriented, yaitu tujuan perusahaan untuk mencari atau memperoleh keuntungan; misalnya, untuk memperoleh laba, untuk dapat memperoleh perputaran investasi yang cepat (ROIyang tinggi), peningkatan pangsa pasar, periuasan usaha, pengembangan usaha; biasanya perusahaan yang dengan tujuan komersil akan berbentuk PT, CV, atau perusahaan perseorangan;b. tujuan sosial atau yang disebut social oriented, yaitu perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk membantu kalangan-kalangan tertentu yang membutuhkan seperti sekolah, nomah sakit; bentuk usahanya dapat berupa yayasan atau koperasi.Untuk mencapai beragam tujuan dibutuhkan strategi untuk mencapainya. Penciptaan strategi perusahaan dimulai dari bersihnya image perusahaan, selanjutnya proses pandangan (oi-sioning) dimana hal-hal yang tidak lazim, tidak terdengar dan bahkan strategi melawan pesaing juga harus dipertimbangkan. Terdapat penempatan empat komponen untuk strategi yang baik, yaitu konsumen, pemasok, pesaing, dan perusahaan meliputia. konsumen/pelanggan, sebagai pemakai produk atau penikmatb. jasa; dalam penetapan strategi hams difahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan;c. pemasok, sebagai penyedia bahan baku untuk keperluan proses produksi lanjutan, bahan baku tidak hanya berupa bahan mentah, tapi juga meliputi bahan setengah jadi, barang jadi yang akan diupayakan sampai ke tangan konsumen sebagai mata rantai akhir dari proses produksi, dalam penetapan strategi perlu adanya kerjasama yang harmonis dengan pemasok, sehingga kebutuhan dapat dipenuhi dan proses produksi akan lancar;d. pesaing, sebagai organisasi sejenis yang memproduksi barang/ jasa sama, dalam penetapan strategi harus diketahui kondisi persaingan di pasar, agar dapat ditetapkan strategi persaingan yang harus dijalankan, sehingga dapat memenangkan persaingan; jika perusahaan berpikiran jangka panjang, pesaing akan dikelola dengan baik dan dapat dijadikan kawan sebagai pertner usaha;e. perusahaan itu sendiri, sebelum penetapan strategi perusahaan harus dapat melihat kondisi internal perusahaan dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang dimUiki agar strategi yang sesuai dapat ditetapkan.Gambar 2.1 Arus Perencanaan Logistik

Berdasarkan keempat komponen tersebut perusahaan akan membuat strategi. Langkah selanjutnya adalah berusaha menerjemahkannya ke dalam perencanaan perusahaan.

2) Strategi Supply Chain ManagementStrategi logistik/SCM diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan dalam strategi perusahaan. Inovasi terhadap pendekatan-pendekatan strategi SCM akan membuat perusahaan dapat unggul dalam bersaing.Dalam perencanaan strategi SCM diperlukan beberapa sumber-sumber pengambilan keputusan. Suatu perspektif strategi untuk sumber dari dalam dan luar perusahaan bertujuan agar mampu bersaing berdasarkan differensiasi produk dan atau fokus. Unsur-unsur pembuatan strategi SCM menurut Sislian dan Satir (2000) terdiri dari Faktor Primer (keunggulan bersaing, fleksibilitas permintaan) dan Faktor Sekunder (kapabilitas proses, batas waktu proses, dan risiko strategi).a. Keunggulan bersaingFaktor pertarna, yang harus dipertinibangkan dalam pembuatan strategi adalah kemampuan perusahaan untuk dapat unggul dalam bersaing (competitive advantage}. Secara umum keunggulan bersaing menurut Porter (1980) dapat diperoleh dari1. Diferensiasi, yaitu bermaha menciptakar0nembuat produk yang unik berbeda atau minimal lebih baik dari produk yang sudah ada;2. Kepeloporan biaya, yaitu berusaha meminimalkan biaya tetapi tanpa mengurangi nilai atau kualitas produk. Hal ini dapat dilakukan dengan inovasi proses, mendisain produk dengan benar, mengurangi biaya manufaktur;3. Respori yang cepat, ditandai dengan sifat fleksibel, reliable, cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan. Misalnya, Pizza Hut di Indonesia selalu menjanjikan bahwa hidangan akan datang tepat 15 menit setelah pemesanan.

b. Fleksibilitas PermintaanFaktor kedua yang hartis dipertimbangkan dalam pembuatan strategi adalah fleksibilitas permintaan (demandflexibility} yang harus dipenuhi di setiap kegiatan. Persyaratan yang diinginkan konsumen terhadap suatu produk akan mengendalikan strategi operasional perusahaan. Kebutuhan fleksibilitas sangat tergantung pada jumlah dan cakupan perubahan yang diinginkan terhadap permintaan barang dan jasa. Fleksibilitas permintaan menurut Slack (1990) dipengaruhi beberapa faktor, yaitu produk itu sendiri, campuran produk, volume, dan tipe pengantaran. Pengukuran terhadap fleksibilitas permintaan bermacam-macam, dapat dilihat dari ketepatan pengantaran, peramalan permintaan yang tepat dan lain sebagainya.

c. Kapabilitas ProsesKapabilitas proses (process capability), faktor ini sangat berkaitan dengan sejauh mana perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan. Hal ini sangat tergantung pada tipe kegiatan, dengan kata lain terdapat banyak cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika kapabilitas proses sesuai dengan standar industri maka benchmarking dapat efektif digunakan.

d. Kematangan ProsesFaktor kematangan proses (process maturity) sangat berkaitan dengan tingkat kinerja proses, bagaimana proses ini dapat tanggap dan memenuhi penawaran pasar. Faktor ini sangat dibutuhkan untuk pertimbangan terhadap proses manufaktur yang akan digunakan.

e. Risiko StrategiRisiko strategi (strategic risk), risiko yang dimaksud di sini bukanlah risiko terhadap kuantitas atau kualitas yang diberikan pemasok melainkan adanya penyebaran risiko. Penyebaran risiko adalah risiko yang diterima perusahaan akibat adanya kebocoran informasi tentang produk dan layanannya, baik itu yang diterima atau yang diberikan pemasok, sehingga pesaing dapat mengetahui strategi-strategi perusahaan. Risiko dapat menjadi tinggi ketika pemasok memiliki konsumen lain sehingga pesaing memperoleh layanan pemasok dan mengetahui strategi-strategi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka manajer sudah selayaknya mengevaluasi seluruh strategi yang dijalankan.Ganibar 2.2 Arus Keputusan untuk Perencanaan Kerangka Sumber-Sumber Strategi

Sumber: Sislian, Eric. Saiir, Ahmet. 2000. The Journal of Supply Chain Management: A Global Review of Purchasing and Supply. Summer. National Association of Purchasing Management, Inc.

Dalam prosesnya strategi iSGWmemiliki 3 tujuan, yaitu meliputi cost reduction, capital reduction^ dan service improvement.1. Cost reduction, strategi SCM yang dija]ankan harus dapat meminimalkan biaya logistik yang terjadi, misalnya dengan memilih ala^/model transportasi, penggudangan, standard dan layanan yang meminimalkan biaya.2. Capital reduction, strategi yang ditujukan meminimali-sasikan tingkat investasi di dalam strategi logistik, Strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel yang lebih tinggi dari pada strategi yang membutuhkan level yang lebih tinggi untuk investasi, tetapi pada saat pengembalian investasi diharapkan dapat meningkat.3. Service improvement, pelayanan harus selalu diperbaiki. Strategi supply chain harus secara proaktif dijalankan. Pendapatan yang diperoleh perusahaan tergantung level pelayanan^asa logistik yang diberikan. Walaupun terjadi kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan konsumen dan meningkatknya pendapatan dapat menutupi biaya. Untuk lebih efektif maka strategi pelayanan/jasa ini dikembangkan berbeda dari para pesaing.

3) Perencanaan SCMPerencanaan supply chain management terdiri dari enam (6) topik, yaitu tingkatan perencanaan, luasnya daerah perencanaan, tujuan pelayanan konsumen, strategi fasilitas lokasi, keputusan persediaan, dan strategi transportasi.a. Tingkatan PerencanaanPerencanaan SCMbertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang what (apa), when (kapan), how (bagaimana), hal tersebut berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu strategis, taktikal, dan operasional. Perbedaan utama antara tingkatan tersebut ditentukan oleh waktu untuk perencanaan. Perencanaan strategis, digolongkan sebagai rencana jangka panjang logistik, dimana waktu yang diburuhkan lebih dari satu tahun. Perencanaan ini biasanya berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam mejalankan perusahaan. Perencanaan taktis, menipakan perencanaan logistik jangka menengah, biasanya berlaku pada jangka waktu menengah yang tidak terlalu lama, kurang dari satu tahun. Perencanaan operational, berorientasi pada kegiatan operasional logistik sehari-hari, sehingga jangka waktunya sangat pendek, bahkan bisa direncanakan secara harian atau jam.Sebab tingkatan perencanaan mempunyai perspektif yang berbeda. Perencanaan strategis bersifat umum, karena data yang diperoleh untuk membuat perencanaan tersebut sering diperoleh dari data yang tidak lengkap dan akurat, sedangkan perencanaan operasional hams bersifat pasti, karena menggambarkan kegiatan logistik per kegiatan, hal ini sangat mempengaruhi pekerjaan logistik secara terperinci.

Tabel 2.1 Contoh Perencanaan Strategis, Perencanaan Taktis, dan Perencanaan OperasionalDaerah KeputusanTingkat Keputusan Taklis

StrategisOperasional

1. Fasiiitas lokasiNomor, ukuran, lokasi peng-gudangan, pabrik, terminal

2. PersediaanLokasi penyimpanan dan kebijakan pengendaliannyaTingkat ersediaan pengamanPenetapann waktu dan banyaknya tambahan persediaan

3. TransportasiPemilihan alat/ model transportasi yang digunakan Sewa peralatan secara musiman (bila dibutuhkan)Mengetur jadwal dan tujuan pemrosesan pesanan, pengarsipan, dan pemesanan kembali

4. Proses orderDisain, sistern proses order baik unluk membeli alau menjualEkspedisi, penganiaran Pemesanan, pengisian kembali stok barang jika di gudang habis

5. Pelayanan konsu men Penetapan standardPengutamaan pesanan konsumenMenyangkut penempatan pesanan baik dari pembeli/ penjual

6. Penggudangan Penetapan penggunaan alat untuk pemindahan bahan, disain tata letak gudangPemilihan penggunaan gudang, bisa gudang umum atau gudang sendiri melalui proses penelitian atau pengamatanMemilih order dan stok uang

7. PembelianMembina hubungan yang baik dengan pembeli dan penjualSeleksi vendor/ pemasok/ agen/ perantara dan tata cara kontrak yang baik pada pembeli dan penjualRealisasi order dan ekspedisi pemasok

b. Luasnya Daerah PerencanaanKegiatan logistik menyangkut empat keputusan penting, meliputi1) tingkat layanan kepada pelanggan;2) lokasi fasilitas logistik, yaitu menentukan strategi logistik dapat berjalan lancar dan menjamin akan mendapatkan stock;3) keputusan persediaan, berkaitan dengan persediaan yang dimiliki dan kecukupan stock barang;4) keputusan transportasi, yaitu memilih model transportasi yang akan digunakan. Hubungan keempat masalah tersebut, dapat digambarkan dalam segitiga pengambilan keputusan logistik, yakni sebagai berikut

Gambar 2.3 Segitiga Pengambilan Keputusan Logistik

c. Tujuan Pelayanan KonsumenFaktor berikut ini sangat berbeda dengan faktor lainnya, bagaimana usaha untuk memenuhi pelayanan konsumen sangat membutuhkan "seni". Pada tingkat pelayanan jasa yang rendah pemusatan persediaan dapat dilakukan di beberapa tempat, akibatnya biaya menjadi lebih mahal. Tetapi, pada usaha dengan pelayanan jasa yang tinggi maka akan terjadi sebaliknya.

d. Strategi Fasilitas LokasiPerencanaan logistik terhadap fasilitas lokasi, sangat tergantung pada posisi geografis dari tempat penyimpanan dan tempat sumber daya. Menetapkan junilah, lokasi, besarnya fasilitas, dan menentukan pasar yang dltuju adalah cara penentuan produk yang tepat untuk dipasarkan. Menentukan biaya rendah atau mendapatkan keuntungan yang maksimal adalah tujuan dari perencanaan strategi fasilitas lokasi.

e. Keputusan PersediaanKeputusan persediaan menunjukkan tata cara bagaimana persediaan diatur. Kebijakan yang diambil perusahaan biasanya mempengaruhi keputusan fasilitas lokasi, untuk itu kebijakan ini digolongkan sebagai strategi logistik.

f. Strategi TransportasiKeputusan transportasi yang digunakan sangat bergantung pada mode, seperti ukuran pengiriman, rule pengiriman, dan penjadwalan.Selain itu, untuk melihat problem perencanaan logistik dapat dilihat dari jaringan kerjanya. Jaringan tersebut menggambarkan pergerakan barang mulai dari toko pengecer - gudang - pabrik -atau vendor. Jaringan kerja yang akan dibuat sangat bergantung pada hal-hal berkut:1) kapan direncanakan,2) pola permintaannya,3) pelayanan konsumen, mencakup kemampuan pengadaan persediaan, kecepatan pengiriman barang, dan kecepatan serta ketepatan memenuhi permintaan,4) karakteristik produk, meliputi berat, volume, harga dan risiko,5) biaya logistik, dan6) kebijakan harga terhadap barang.

4) Beberapa Teknik Strategi Logistik/SCMBanyak peluang yang tersedia dalam SCM untuk meningkatkan nilai produk dengan biaya yang rendah. Dengan kata lain, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut.a. Postponement, yaitu strategi untuk menunda modiflkasi atau penyesuaian terhadap produk selama mungkin. Dengan bantuan rancangan dan bantuan pemasok, suatu perusahaan manufaktur dapat mempertahankan karakteristik genmk dari produknya selama mungkin. Postponement dapat dilakukan berkaitan dengan teknologi dan karakteristik proses, karakteristik produk, dan karakteristik pasar.Misalnya HP, yang terkenal dengan produk Laser-jet printers, diproduksi di Jepang, sebelumnya, printer memiliki dua kekuatan yang berbeda yaitu 110 dan 220 volts. Pembedaan hams dilakukan sesegera mungkin. Suatu disain yang telah terbukti rnemudahkan kekuatan penawaran utarna untuk bekerja pada dua voltages. Akibatnya terjadi efisiensi biaya, yaitu biaya penyimpanan sebesar 5%.b. Drop ship, strategi ini sering digunakan di sisi distributor. Pada awalnya tahapan produk dari supplier untuk sampai ke tangan konsumen cukup panjang, seperti yang digambarkan pada gambar 2.4a, tetapi strategi drop ship pemasok akan langsung mengirimkan ke konsumen pemakai dan bukan kepada penjual, agar menghemat waktu dan biaya pengangkutan ulang seperti yang terlihat di gambar 2.4b. Hal lain yang dapat menghemat biaya mencakup penggunaan kemasan khusus, label khusus, dan lokasi tertentu dari label atau kode barang (barcode}.Gambar 2.4a Aliran Produk Dari Pemasok ke Tangan KonsumenSuplier/ PemasokManufacturerDistributor Retailer Consumer

Gambar 2.4b Stralegi Drop ShipSuplier/ PemasokSupply Chain ManagementConsumer/ Konsumen

c. Pembentukan lini kredit bagi pemasok.d. Penurunan float bank ketika uangnya sedang dalam transit.e. Pengkoordinasian produksi dan jadwal pengiriman dengan pemasok dan distributor, f. Pemanfaatan yang optimal atas ruangan di gudang penyimpanan.Kunci SCM yang efektif adalah penyeimbangan anas produksi dengan permintaan konsumen yang selalu berubah-ubah. Strategi SCM yang sudah dijalankan dapat dilihat kinerjanya melalui cash flow, savings, dan return on investment (ROI).a. Cash flowPerputaran uang/dana berjalan lancar. Ini ditunjukkan dengan dipenuhinya kewajiban keuangan, pembayaran gaji, pembelian dan kewajiban keuangan lainnya.b. SavingsKeuntungan yang diperoleh perusahaan dari selisih total pendapatan dengan total biaya, ternyata keuntungannya memadai dan dapat disisihkan untuk simpanan (savings) guna menunjang pembiayaan perusahaan lebih lanjut.c. Return oninvestmentROI yang diperoleh dari perbandingan antara annual savings dengan kebutuhan investasi. Bila ROI yang diperoleh lebih besar dari ROI yang diproyeksikan maka strategi logistik dianggap berhasil.Strategi logistik/.S'CM diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan, seiring yang diinginkan pada strategi perusahaan (corporate strategy). Menekan biaya, meminimalkan kebutuhan dana, dan memperbaiki pelayanan secara terus menerus merupakan tujuan strategi.

5) Suplemen KEKUATAN POSPONEMENTSejarah mengingatkan kita bahwa seorang ahli bisa salah. Saat ini berapa banyak produsen barang-barang dan produk-produk yang berada pada peramalan yang salah. Sebagai contoh, melihat kesadaran masyarakat yang mulal tinggi terhadap kesehatan. Maka saat ini banyak restauran vegetarian yang muncul, tetapi ternyata perkembangannya sangat lambat. Kesadaran yang tidak diikuti dengan kemauan yang kuat tidak menggugah masyarakat mengesampingkan rasa enak sekejap dilidah dibandingkan penyakit yang akan muncul akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi Begitujuga makanan junk food masih menjadi pilihan masyarakat karena cepat dan mudah didapat, tanpa mengingat resiko penyakit yang ditimbulkaiinya.Ketidak pastian perekonomian menyebabkan sulitnya meramal pennintaan dipasar global, tetapi untuk perusahaan-perusahaan besar hal ini justru memacu mereka inemasuki globalisasi. Persaingan globalisasi, siklus produk yang lebih pendek, mass customization, dan outsourching dibutuhkan untuk mengatur persediaan/faventory secara efektif dalam lingkungan tersebut. Perusahaan harus mengantisipasi tidak hanya ketika permintaan meningkat, tapi juga ketika menurun. Tidak memiliki persediaan/inventory yang cukup dalam siklus produk dapat menambah biaya market share. Produk-produk yang berada diakhir siklus hidupnya akan kehilangan nilai secara cepat dan resiko yang besar sehingga perusahaan akan berusaha menghapus inventory. Saat ini perusahaan dituntut untuk memproduksi produknya tidak hanya satu jenis, tetapi juga bermacam-macam sesuai dengan spesiflkasi versi produk.Saat ini banyak perusahaan-perusahaan manufaktur dan retail-retail beralih ke Postponement atau suatu strategi perubahan beberapa komponen yang diperlambat, untuk menghadapi keseimbangan inventory yang tepat pada semua unsur dari siklus produk. Dengan menggunakan strategi Postponement secara khusus membutuhkan disain awal secara mendasar dari proses manufaktur, proses secara khusus diupayakan tetap dapat digunakan selama 1 tahun atau lebih. Posponement memerlukan kolaborasi tingkat tinggi dan memiliki cara pandang dari supply chain. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah.Untuk secara jelas mengidentifikasi suatu keaadaan dan Postponement yang potensial, Oracle Corp. dan Cap Gemini Ernst & Young U.S mensponsori pendalaman materi yang pertama kali dari displin ilmu yang penting ini. Penelitian utama, dimana telah mesurvey lebih dari 350 profesional supply chain pada perusahaan skala sedang dan menengah yang berbeda industri, nierupakan anggota dari APICS yaitu Perkumpulan Bidang Pendidikan untuk manajemen SDM. Penelitian ini dipublikasikan bulan Oktober 2003, menemukan bahwa Postponement jarang digunakan tetapi dapat meningkat secara aktif dan merupakan strategi supply chain yang efektif.Artikel ini memberikan hasil dari studi tersebut, menjelaskan bahwa pertumbuhan, perluasan industri dibutuhkan untuk "supply chain yang adapuf, maka supply chain dituntut fleksibel dan efisien. Kemudian kekuatan ekonomi dan pasar yang membuat Postponement saat ini menjadi pilihan yang menarik. Bagaimana mengem-bangkan strategi Postponement, menjadi pertanyaan yang menarik.Postponement merupakan pendekatan yang sistematis untuk mendisain dan mengembangkan standard susunan produk yang dapat dibedakan secara cepat dan permintaan konsumen aktual terhadap produk inexpensive agar dapat dikenali. Model ini memberikan rekomendasi perusahaan untuk berganti dari "pushfl-oriented supply chain menjadi "pull" atau demand-driven suplly chain.Postponement bukan merupakan konsep baru. Selama lebih dari setahun, strategi delayed differentiation telah diterapkan oleh salah satu kelompok kecil tetapi cukup berpengaruh terhadap pemimpin pasar pada konsumen elektronik dan industri-industri semikon-duktor, seperti Dell, HP dan XILINX, atau pada retail seperti Wall Mart & Home Depot. Tujuan dari inisiatif ini adalah dapat mengurangi biaya manufaktur, pengiriman dan inventory disamping memenuhi tiiigkat order.Survey dari The Oracle/Cap Gemini Ernst & Young menemukan bahwa menerapkan Postponement yang sukses dapat mengurangi biaya inventory secara keseluruhan sebanyak 40%. Pengurangan ini berasal dari bagian besarpengiiranganprodukjadi/finished-good inventory. Sampai saat industri masih menangani 80-90% dari in-ventory-nya pada tingkat akhir, walaupun kenyataannya industri lebih nyaman dengan inventori yang berdasarkan pesanan, perakitan yang ringan, dan pengemasan sebelum pesanan dapat dipenuhi. Banyak perusahan yang masih ragu menjalankan Postponement karena kurang informasi, keterbatasan teknologi, dan kurangnya dukungan antar organisasi terkaitMenerapkan strategi Postponement melibatkan perusahaan secara mendasar tehadap proses manufaktur suatu perusahaan dan operasi internal. Sebagian besar perusahaan mengikuti praktek manufaktur tradisional-mau producing finished products dalam penentuan awal, pengaturan kuantitas. Jika menerapkan Potponement, perusahaan akan memberhenokan produksi pada bagian produk umum dan menawarkan range dari susunan dan pilihan produk, ini mernbutuhkan suatu kefleksibelan, serta model produksi yang just-in-time. Apabila diterapkan secara berbeda dengan supply chain, seperti mass customization akan dapat menghasilkan perputaran biaya dan waktu yang lebih lama.Proses pendisainan produk secara khusus mernbutuhkan restrukturisasi sebaik mungkin. Modulasi disain merupakan bagian kunci dari proses tersebut dan merupakan sesuatu yang dapat disetujui oleh supplier maupun partner.Ketika sumber-sumber luar/outsourching terlibat, elemen lain dari kompleksitas ditambahkan pada persamaan Postponement. Perusahaan - perusahaan mempercayakan pada supplier external dan mengontrak manufaktur-manufaktur untuk melakukan kegiatan.Kegiatan ini pada prinsip tradisional dilakanakan dalam in house. Ketika partnership-partnership dari outsourching menggunakan peralatan manufaktur, perusahaan-perusahaan perlu untuk berkolaborasi secara dekat dengan partner outsourching mereka untuk meyakinkan bahwa mereka memahami secara penuh mengenai strategi Postponement dan dapat mengatur proses inventory secara tepaL Apabila tidak, akan terdapat kelebihan resiko, insufficient, atau absolute inventory, penambahan biaya-biaya dan hilangnya keuntungan-keuntungan dari Postponement.Siklus produk merupakan operasi kunci lainnya dari pertimbangan strategi. Secara fakta, strategi Posponement diatur oleh siklus produk: Tidak memiliki inventory awal yang tepat dalam siklus akan berarti akan kehilangan level target dari customer-service dan kesempatan untuk memperoleh market share. Dilain pihak, produk-prouk pada akhir siklusnya kehilangan nilai secara cepat dan resiko berlebihan, hasilnya pada costly write-off, Penanganan produk pada bagian umum akan membantu mengurangi masalah selanjutnya seperti komponen-komponen dan bagian-bagian yang dapat diolah ulang untuk produk-produk selanjutnya.Seperti diketahui oleh setiap supply chain yang professional, setiap penyimpangan dari praktek bisnis yang standard akan membawa dampak pada setiap cabangnya dan menurunkan supply chain. Dengan model produk konvensional, masing-masing unit bisnis didalam perusahaan dan masing-masing supplier melakukan perkerjaan masing-masing dari tingkat yang lebih kecil ke suatu kelompok. Dengan Postponement, teamwork merupakan hal yang penting. Ketika spesifikasi order dikenali, partner-partner dari supply chain harus merespon dengan menempatkan orang yang tepat dan mendorong produksi secara tepat. Postponement akan berhasil apabila customized products berputar pada reasonable timeframe.Banyaknya bagian yang terlibat dalam penyerapan strategi Postponement, perubahan operasi ini tidak dapat diterapkan dalam ad hoc way. Mereka harus lebih hati-hati merencanakan dan lebih diatur dari level atas. Hal lainnya menunjukkan bahwa: "Sebagian besar perusahaan tidak memiliki tingkat manajemen yang cukup untuk mendukung tingkat perubahan yang mendukung." Perubahan spesifik yang dihadapi dalam penerapan Postponement, menunjukkan bahwa isu organisasi dan manajemen menempati pada daftar teratas kendala penerapan Postponement. (Lihat Exhibit 1.)

Keputusan menggunakan Postponement membutuhkan pertimbangan yang sulit, saat ini banyak produk-produk manufaktur menemukan jati dirinya ketika dapat memuaskan konsumen. Media interaktif dan tekhnologi telah memberdayakan konsumen, memberikan mereka informasi mengenai disain produk dan kinerjanya. Ketika tingkat permintaan tinggi terhadap customization, mereka tidak secara ikhlas membayar lebih atau menunggu lebih lama. Hasilnya: perusahaan-perusahaan berhadapan dengan peningkatan biaya dan siklus produk yang pendek, menghasilkan produk-produk hanya dalam beberapa bulan dari perkenalan mereka. Pasar sangat dinamis.Metode peramalan sederhana telah terbukti tidak dapat dipercaya dalam percepatan siklus produksi dan pasar global yang berubah-ubah. Kesulitan peramalan menjadi motivasi utama untuk menerap-kan strategi Postponement. (Exhibit 2 memperlihatkan katalisator perusahaan untuk mempertimbangkan strategi Postponement.)

Perekonomian juga menentukan penerapan Postponement. Ketika ekonomi dunia melemah dan permintaan pasar menjadi tidak dapat diramalkan, pertangungjawaban keuangan dari penimbunan barang inventory akhir, atau lewamya perhitungan permintaan pasar, biaya inventory (termasuk inventory obsolescence) meningkat seperti usaha perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya permintaan juga menjadi motivasi utama lainnya terhadap Postponement.Joe Pyn, UPS Supply Chain Solutions senior executives, mengatakan: "inventory merupakan cash", disamping isu obsolescence, perusahaan dengan warehouse penuh dengan barang yang siap untuk dikirim harus menanyakan dirinya sendiri: "Apakah hal ini merupakan penggunaan terbaik dari asset-asset perusahaan? perusahaan dapat memperketat inventory yang berkaitan dengan biaya untiik lebih diinvestasikan dalam K & d, pembenahan pabrik, pemasaran dan penjualan, atau hal lainnya?.Penting untuk dipahami bahwa inventory beipenganih secara iangsung pada perusahaan. Sebagai contoh, dalam industri semikon-duktor menyelesaikan polongan-potongan tembaga rnenjadi sekum-pulan bagian yang dapat dibedakan lebih mahal dibandingkan persediaan yang ada digudang. Postponement memiliki efek. vang sangat baik Survey TTie Oracle/Caps Gemini Emst & Young meno-jnukan bahwa strategi Postponement mengahastlkan pendapatan yang linggi, karena perusahaan iebih baik dalam menyediakan squmlah bpsai SKUs (Slofk Keeping Unit] dengan rata-rata pemenuhan order yang tinggi dan jangka waktu yang lebih pendek pada global customer base. Selanjutnya, Postponement juga mene-mukan langkah inovalif untuk mendukung penundaan penibahan/ delayed differentiation, wperd niengganti warehouse menjadi ad-cancedfulfillment centers yang dapat memperkenalkaii produk aecara \cbih dekat dengan konsumen. Susunan awal produk untuk sctiap negara dan bahasa yang berbrda, lelah dikirimkan dalam jumJah besar ke area regional Cdatomi^ation lerakhir, perakitan, dan penge-niasan bertempat di tempat peme^anan. Dari dasar logistik dan operational, hal inimerupakan mode] yang menarik dan bersifatkhusus untuk pcmasok produk mtdonasLOnal / multinational product vendor.Selanjutnya, strategi-strategi Postponement memudahkan perusahaan-perusahaan untuk dapat memenuhi tantangan pasar dan oprrasionaJ yang spdang mereka hadapi saat ini. Dalam prosesnya. nrereka juga memperingan resiko inventory yang dapat mempcriuas pencapaian pasar dan tingkat pela>ranan.. Maka dapat disimpulkan bahwa, "Perubahaii lingkungan bisiiis secara konstan akan mendorong untuk menjalankan beberapa aspek dari Postponement vang bertujuan untuk mengingatkan pada persaingan. Selain itu, Pt>stponcment dapat meningkatkan harapan kotisumen. Ha? mi terlihat dari tingkat pemenuhan order sehingga mengurangi siklus, serta biaya-biaya inventory.Pada pelaksanaannya terdapat kegiatan yang kompleks dari lekhnologi, proses, dan manajemen pada Postponement. Tidak ada aturan yang kuat dan cepat pada bagaimana menanganinya. Kenyatsanya, model Postponement yang tepat akan bervariasi pada setiap perusahaan, kelompok produk, dan pasar.Kesuksesan penerapan Postponement dengan memprioritaskan kemampuan perusahaan untuk mendisain dan nienghasilkan produk yang terstandahsasi, serta menyatukan customization pada point yang menguntungkan dalam supply chain terhapad kolaborasi internal crMS'functiffiial.Juga mempertinibangjtaji kemampuan untuk mengatasi persaingan dalam company's own supply (kttin. Hal ini secara luas dilakukan untuk merubah struktur guna mendukung kolaborasi. Elemen penting lainnya ialab kolaborasi external dengan salah satu suppher dan konsumen. (Exhibit 3 memberikan daftar faktor-faktor kesuksesan dalam strategi)

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa lanpa sponsor yang konsisten, dan dukungan dan penerapan disain, maka penerapan Postponement akan gagal,Kunci sukses Postponement adalah Pertama, memperoleh dukungan dari setiap tingkatan manajemen Untuk Postponernenl yang mengarah pada pekerjaan, manajemen hams siap untuk menerima resiko, menerapkan perubahan yang beaar, dan komitmen pada sumber-suinber unluk memperbaiki praktek manufaktur dan membangun kolaborasi infrastruktur. Seliap level memihki komionen untuk menjadi bagian dan misi dan kebijakan perusahaan, sidit dilakukan apabila tidak mendapat dukungan dari partner dan supplier ulama. Kedua, Lnenentukan seberapa baik untuk nienerapkan strategi tersebut. Organisasi yang besar dengan professional supply chain dalam kepegawaian dapal memilih untxik menangani proyek in-house. Alternatif lain ialah bekerja dalam lingkimgan channel partner alternatif akan dapat menjadi soliisi terbaik untuk perusahaan yang menggunakan perjanjian manuiaktur dan dukungan logistik dari luar. Penggunaan mesin pengganti dari operasi dan mamifaktur, seperti organisasi yang berkembang pesat sehingga biaya yang lebih eiektifpada outsource darisebagian atau semua bagran dari nperasi Postponement Motivas" dari pengembangan ini ialah pemngkatail efisiensi, rnelalui keterlibatan provider dari luar yang turut menempati area produksi dan perakitan, wrta dislribusi dan fulfillment. Sedangkan pada produk, strateginya harus menunjukkan faktor-faktor penting yang nieliputi konsiunen dan saluran, permintaan yang berfluktuatif, isu kinerja supplier, time-to-rnar&ft targets., dan siklus produk. Langkah penting yang ketiga ialah untuk menclplakan fungsi saling iilang pada team / toss fa fictional teams untuk menerapkan inisiatif Postponement. Tim ini harus bekerja untuk m^nentukan target-target kelompok serla tujuan pem-berian gaji. Hal ini akan niendorongoraug pada tujuan yang sania, Sebagai tambahan, dengaii kinerja cross functional team, akan menjadi lebih mudah untuk mengukur bagaimana pengaruh peru-bahan-perubahan dalam aatu area supply chain dengan yang lain.Tekhnologi merupakan hal penting dart strategi Postponement yang sukses. Memaharni proses dengan bantuan komputer sangal memudahkan perencanaan sirategi. Saat ini, inisiatif-inisiatlf Postponement didukung oleh perusahaan aplikasi software yang dibangun dengan anal\lical dan business intelligence. Perencanaan inventory, dan sistem decision-support dapat membantu perusahaan menetapkan target, pelayanan akurat, komitmen pelayanan, dan tingkat Postponement yang tepaL Kemudian, pekeijaan tidak dapal dihindari dari adanya lekhnologi. Penerapan stralegi delayed differentiation membutuhkan proses bisnis dan accountability >rang baik yang berbeda dengan organisasi. Hal inijuga membutuhkan partisipasi penuh dan dukungan dari supplier dan partner.Keuntungan dari supply chain management dan tekhnologi informasi dapat meminimalkan resiko penerapan peniaauk traditional, yaitu melalui Postponement. Perusahaan software solutions membangun kesatuan dala mlrasrtuktus yang dapat mcnycdiakan collaborative platform untuk mengatur aktifitas internal sebaik external dengan supplier, partner, dan konsumen. Solusi inventory rnemudahkan pengambilan keputusan untuk membuat dimana, kapan, dan bagaimana menunda produk yang berbeda dengan kelompok-kelompok produk sejenis lainnyaPada banyak kasus, pendekatan terbaik ialah memlih standard, aphkasi ant-of-the-bos software yang dapat berhubungan dengan sisiem data dari dalam di luar kantor. Data berisi tentang segala macam sistem supply chain-dari penjualan produk, pcsanan-pesanan pasar dan peramalan-peminalan, lerhadap tingkaE-tingkat invenUiry, pcmbalasan manufaktur, dan tLngkal pelayanan_hal ini penting untuk adminislraai dan pelaksanaan sirategi Postponement secara berkelanjutan. Tekhnologi vang dipilih harus dapat memonitor kesukscsan inisiatif Postponement melalui dngkat level vs target-target perubalian inventory, modal inventori secara keseluruhan, perencanaan keuntungan dan analisis biaya.

6) Fenerapan PostponementDengan mendorong unsur ulama dari product differentiation yang berhubungan dengan konsumen, Postponement dapat membuktikan kinerja tingkat pelayanan dan pengSrimannya pada saat yang sama, pengurangan investasi inventory dan adanya mar-gins. Kasus yang tepaf. dalam point ini ialah Xilinx, yaitu perusahaan semikondukster tercepat yang mampu inemimpin pasar dunia dalam programmable tvgic devices (PLDs). Pada pertengahan tahun 2000-2002, pada masa kiisis ekunomi, Xilinx sccara sukses melaksanakan stralegi diversifikasi pas 31. Kerjasama dengan dua supplier maiiufaktur utama, supplier ini membuktikan posisi peisaingannya dengan membuat disain produk yang lebih teratunr dan penundaan customization s&npai order konsumen telah dilerima.Chiis Wire, direktur senior Xlinx dari supply chain management, menerangkan bahwa konsep Postponement berpenganib terhadap disain produk dan supply chain. Hal yang berbeda dengan praktek industri tradisional, sirkuit yang terdin dan kepingan logam tdab diproduksi terlebih dahulu. Sedangkan dengan Poatponempnl, Xilinx merupakan produsen dengan material standard yang dapat diprogram oleh koiiaiuneix Dalam jangka waktu nienunggu untuk prototype yang tepal, konsumen dapal mendisain dan memeriksa sirkuit unik milik mereka dengan banluan perJengkapan inilik Xilinx yang mudah diprogram. Standard unit yang saina dapat disusun menjadi aplikasi elektronik digital^ dari wireless base station menjadi DVD players.Guna meningkatkan efisiensi yuppty chain dan mengurangi biaya-biaya inventoiy^ Xilinx niengirimkan bentuk standard, programmable cbips dalam jumlah besar menjadi intennediate point yang dapat menjadi sumber utama pendapatan pasar. Dengan menjaga bahan mentah inventory, Xilinx dapal melayanai konsumen di dunia berdasarkaii permintaan nyata dan perlengkapan yang dibuUihkan. Xilinx meniimpin untuk naenyusun kepingan logam (chip) dengan software konsumen untuk rata-rata aplikasi yang spesifik banya dengan waktu dua minggu,Strategi Postponement telah mernperoleh tujuan strategi utainanya: untuk merendahkan biaya inventory dan memberikan tiiigkat layanan konsumen, Refleksi dari hal ini, kinerja penguiman tepat waktu mencapai 98 persen. Supply chain executives mencatat hahwa pelaksanaan Postponement yang dilakukan Xilinx menjadi lebih baik, berdasarkan ketersedTaan software yang cukup berpengalaman menjadi kunci dari k^sukse&an suatu pelaksanaan. TradiaionaJ Manufaktur Mengatur jadwal seawal Memproduksi dalam jumlah besar, dengan harapan efisiensi penggunaan peralatan dan menunimalkan biaya Sentralisasi fasititas dengan mengharapkan perhiasan skala ekonomis Menghadapi dilema dalam peramalan karena btsarnya ketidakpastiaji Postponement Menunda pembedaan terhadap suatn produk pada kelompok yang sama selama mungkin Memudahkan penggunaan peramalan agregat dan tidak melakukan peramalan produk secara terperinci. Mengurangi inventory yang rusak, mcningkatkan pebyananl konsumen Selalu mencoba proses dan disain produk bam menghitung biayanya

Bab 3Produk Logistik/ Supply Chain

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami Klasifikasi produk Produk Supply Chain Management Proses Pcmesanan Supply Chain Management Sistem Informasi Supply Chain dan istilah-istilah Lairmya

"Giving customers what thty want"Saat ini motto dasar kepuasan konsumen sudah tidak logis lagi, tetapi peruaahaan harus dapat memberikan produk yang baik dari segala sumber daya dan dengan cara yang efektif, tanpa mcngurangy mengorbankan kualilas atau pelayanan kepada konsumen.fika pcmasok, manuf&ktw, dan pasca penjualan bersjitu dalam jaringan ker|a yang saling menunjang. Jika pennintaaan prtxluk yang Jebih dari semestinya dapat diantisipasi. Jika dapat membuka kejenuhan pasar, atau berkeinginan menurunkan biaya dan kdTTipleksilas melalui peluang supply chain. Inilah yang disebut sebf^ai keuntungan yang luar biasa.1) ProdukProduk merupakan salah salu variabel terpenting yang diperiukan dalam rncmenuhi kebutuhan, keinginan, dan perminUan konsumen, KuUcr (2003) raendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat dltawarkan kepada pasar untnk m^narik perhatian, pendapatan, kegunaan atau konsumsi yang dapat me-muaskan kebutuhan atau keinginan. Merencanakan suatu tawaran pasar atau produk dipengaruhi oleh lima tingkaian produk yaitu. 1. Manfaat inti (corf btnefti), adalah jasa atau kegunaan dasar yang sebenarnya dibeli konsunien, rnisalnya jasa pengantaran, ipsungguhnya ia membeli kecepalan pelayanan pengantaran; 2. Produk dasar (basic prnduct)^ adalah kumpulan atribut dan kondiy yang biasa diharapkari, mi salnya, setiap penganEaran past! ada lamanya waktu pcngantaran, alai pengantaran, jasa pelayanan;Gambar 3.1 Tingkatan Produk

Sumber Kotkr ikin Am.slmng. 2004. Principle of Maiiceting. 11* edition. New Jersey. Prentice HallProduk yang diharapkan (expected product), adalah kumpulan atribut yang biasanya diharapkan dan disetujui konsunien ketika mereka membeli produk, misalnya pengantaran produk yang selain lepat juga memuaakan, barang yang diantar tidak jnengalaini cacat/iusak;J 454. Produk yang lebih baik (augmentedproduct), adalah suatu produk yang di dalamnya mekpuu tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakan dari produk pesaingnya, misalnya, jasa pengiuitaran ini tidak banya menunggu pelanggan di tempat saja, lelapi menyediakan jasa penjenipulan produk vang akan dikinm;5. Produk potensial {potensiai product), adalah perluasan dari Irans-formaai yang akan dialami produk ini di masa yang akan datang, sehingga produk memilikidrikhasteisend^ri, ppinilik Virgin Atlantic, Richard Branson berpikir unluk mcnambah kasino dan tempat belanja di GOO tempat penerbangan di masa yang akan dalang.Output atau keluaran produk, secara umiim dikJasifikasikan menjadi barang konsumen dan indusdi.a. Barang-barang konsumen\. Barang kebutuhan ^ehari-hari (comwniente goods}.Barang kebutuhan sehari-hari, biasanya sering dibeli secara cepal dan diperoleh melalui pengorbajian sekecil mungkin, Barang kebutuhan sehari-hari dibedakan menjadia), Staple goods yaitu baring yang dibdi konsumen secara terafljr dan tetap, misalnya pasta gigi, sabun, sampo;b). Impulse goods yaitu harang yang dibeli lanpa perencanaan atau usaha pencarian, misalnya pemien, majalah;c), Emtrgency goods, yailu barang yang dibeli saat kebutuhan inendesak, inisaJnya payung saat hujan.(L Barang-barang belanja (shopping products), yailu barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian dilakukan konsumen mpnibandingkan karakterislik produk secara mendasar,, seperti kualilas, kecocokan, harga, dan style.3, Barang khusus (speciality goods], yaitu barang yang meniiliki karaktenstik unik alau identifikasi rnerek dengan jumlah konsumen yang sedikit dan melakukan usaha untuk bisa rnembeli barang teisebut. Misalnya, mobil, radio, tuxedo.46l-roduk4 Uruvughi goods, yaitu barang yang sebelumnya konsumen belum mengetahuinya a^iu sudah mengelahuinya tapi tidak lerpSdr uiituk membelinya. Misalnya, Asuransi, Ensiklopedia.b. Barang-barang indtustri1 Material dan parts, merupakan komponen produk yang lengkap pada sualu ptniiahaati-2. Capital items, merupakan barang-barang [ahan lama yang memfaHililasi pengembangan produk akhir. Terdiri dari inslalasi kantor dan pabrik serta peralaian (kompuier, lift, generator),3. Supplies dan business services, merupakan barang dan jasa jangka panjangjangka pendek (shart lasting yang memfasilitasi produk akhii. Supplies terdiri dari barang-barang unluk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional. Business services lerdiri dari pemeliharaan dan jasa perbaikan sertajasa hukumDengan mengetahui klaafikasi produk maka akan didapatkan sttaiegi diatribusi yang tepai agar kebutuhan dapat dipenuhi dengan lancar. Stiategi dislribusi akan sangal bergantung sesuai kebutuhan produk.Gambar ^2 Klasifikasi Barang Konsumsi dan BarangToll"Tidikdm-Haton tinluOan l Kebgtuhui DiTaaip hlhi-.-.iA. KlmiTika&J Barang Konsunei B. KaLsifikasi Barang Industrial,1nf)fir CiiflJ MOMaemfU D-lam ]>m2} Siklus ProdukSifat-sifal produk pcntmg untuk diketahui, karena kelangsungaii hidup perusahaan akan sangat dilentukan oleh sifat-aifat produk (trsebut Sifat-sifat itu rnenyangkut daya tahannya. Ada produk tahan lama seperti komputer yang lahan bertahun-iahun, ada jUga yang tidak tahan latna seperti sayuran, h-inya dua hari saja sudah layu, bahkan ada yang tidak bisa di^impan sama sekali seperti produk yang berbentuk jasa, Sifatsifat dari produk ini ada kaitannya dengan umur produk, Sifat-sifat ini penting dalam analisis produk karena ada kaitannya dengan penanganan produk, jauh dekainya pasar yang akan dijangkaunya, transportasi pengangkutan yang digunakan, dan bahkan dengan kelangsungan hidup usaha.Sayuran vaiig hanya tahan dua hari misahiya, tidak inungkin dijual ke tempat yang relatif jauh dan memakan waktu lama dari tempat diinana ia dihasilkan, kecuali ada sistem teknolqgi yang mampu menahau kerusakan sayuran tersebut alau ada alat transportasi yang sedemikian cepaLnya, sedangkan bagi barang elektronik yang tahan lebih lama, bisa dipasarkan ke lempatjauh, Misalnya, pabriknya ada di Indonesia lapi dipasarkan dijepang. Produk Jain yang berupa jasa sama sckall tidak bisa disimpan. Oleh karena ilii, ia langsung dikonsumsi pada saat dihasilkan sesuai sifat produk jasa itu sendiri. Umumnya, umursuatu produk bisa ditiiyau dari dua pendekatan, yaiiu pendckatan teknis yang berkailan dengan daya tahan Gsiknya, dan pendekatan ekononiii yang berkaitan dengan manfaat yang diberikannya.Sualu produk akan mengalami siklus hidup, mulai dan tahapan konsumen beluin mengenal produk sampai konsumen jeuuh dengan pnxluk tersebutKalau produk perusahaan itu terns menerus diterima oleh pelan^anoya maka selama itu pula perusahaan akan mempm diiksinya sampai sualu saat masyarakal tidak mau lagi menggxi nakannya. Ini yang disebut sebagai product life cycle. Product life cycle ini secaia garis besamya dib^gi menjadi empat tahapan, yaituPnxfalkCkana_ tahapan perkenalan (introduftvm), b. lahapan pertumbuhan (grofttfA),lahapan kejenuhan (maturity), dan . tahapan penunman (dediiM).c,Gambar 33 Siklus Hidup Produk SalesTahap pengenalan adalah tahap awal dari kehidupan produk, Pada tahap ini produk belum dikenal olch masyarakaL, sehingga perusahaan harus memperkenalkannya secara intensif melalui iklan serta promosi lainnya, sehingga pengeluaian biaya promosi sangat tinggi, olornatis keuntiingan belum dapat diperoleh.Dalam Cahap pertunibuhan {growth} produk sudah dikenal oleh masyaiakat dan masyarakat pun inengakui manfaat dari produk tersebuL, karena itu penjualan meningkai dengan pesat Pengakuan manfaat dari konsumen lerhadap menfaat produk harus diikuti dengan peningkatan kualitas produk. Selain ilu, perusahaan pun telah mampu menstabilkan kegiatan produksinya, behin^a tidak perlu Lagi melakukan berbagai percubaan. Pada. kondisi ini potia penenTnaan perusahaan melampaui biaya-biaya operational yang dikeluaikannya.Dalam kejenuhan (maturity) pennintaan masyaiakat ata& pruduk mencapai titik puncaknya, keunningan tidak mungkin meningkat,wafaupun penisahaan mengupayakan dengarj berbagai cara. Misalnya, memberikan hadiali, potongan harga atau cara lainnya. Kejenuhan ini muncul karena masyarakat merasakan tidak adanya perbaikan atas kualitfls dan harga dari produk tersebut. Pembelian hanya terjadi karena masyarakat ingin mengganti produknya yang sudah rusak atau ingin menambah jumlahnya. Selain itu, dalam kondisi ini muncul produk pesaing yang kuahlas dan harganya dirasakan lebih baik oleh masyarakat, tetapi produk yang menjadi pesaing itu masih dalam tahap pengenalan, sehingga ma^yarakal masih niempelajarinya uiituk mempettinibangkan xuifung ruginya apabila nienggunakari produk bam :ersebut,r Karena- suliln^a meningkalkan penjualan, bahkan ada kecenderungan menurunnya peimintaan produk, upaya yang bisa djlyiukmi pcnisahaaii adalab(1) mempcrbaiki kualilas,(2) rcienfngkatkan efisiensi agar bisya optrasional untuk memperuleh biaya rendah, dan(3) jnengembangkan produk baru.Dalam tahap penuninafl (decline} permintaan mas\rarakat alas produk sebagai iikibat perhadan masyarakat berpindah kepada produfc Jain, masyarakat merasakau bahwa prodiik yang lelah digunakannya tidak menguntungkan lag! dari sisi kualitas dan biayanya. sehJngga mereka beralih ke produk lain yang memiliki funga yang sama tetapi lebih mengunfungkan. Misahiya, televisi hitarn putih diganti oJeh televisi berwama; komputer smx diganti &\&h. pentium yang memiliki kapasitas dan penampdan yang lebih menarik; hand phnne sebagai alat komunikasi sekArang memiliki fungsJ tambahan ?eperti sebagai radio, games, dan photograph. Peru&ahaan yang mengalami tahap decline akan sulil unfrLk bandit kembali. Maka jika penisahaan ingin survive bertahan pengem-bangan atau pembuatan produk baru adalah javrabannya. sehm^a pada saat pemsaliaan mendptakan produk bam atau mengem-bangfcan produk, dia akan kembali pada mfiap pengenalan [intro-50produknya. Begitu seterusnya, sehingga product lift cycle dala jangka panjang akan digambarkan sebagai berikuLGanibar3,4 SikJus Perkembangan ProduK Dalam Jangka Panjangtahapan kehidupan produk niaka perlu dilakukan pengamatan perkembangan produk yang sering disebut juga sebagai Rewarch and Development atau lebih terkena] lagi sebagai analisis SWOT {Strength, Weakness, Opportunity, Threat^. Stength dan Weakness dimaksudkan untuk melihat apa yang menjadi kekuatan kita dalam memasuki usaha tersebut, kemudian apa yang menjadi kelemaJian kita kaJau memasuki usaha tersebut. Opportunity dan Weakness untuk melihat peluang didalam lingkungan kalau kita memasuki usaha itu. Namun selain itu, apa yang menjadi penghambatnya, yang memungkinkan kita menghadapi kegagalan. Pengkajian dengan analisis SWOT ini mengantarkan kita untuk melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi setiap kemunykinan terhadap produk.Fenomena siklus hidup produk sangat mempcngaruhi sirategi disbibusi, setiap lahapan memiliki sirategi yang berbeda dengan tujuan memaksimumkan efisiensL. Tahapan siklus akan digunakan sebagai dasar pembuatan kutva 80-20.3) Kurva 80-20Konsep kuiva 8020 berawal dari observasi pola produk di bebeiapa perusahaan. Kurva ini nienggambarkan hubungan antara item-item produk yang dijual dengan total penjualan yang diperoleh. Prinsip-prinsip yang dikenalkan adalah prinsip Pareto (Prinsip yang dikenalkan olch VilFredo Pareto], "Critical Few and Trial Many". Artinya, kebijakan penjualan lebih memperhadkan item-item produk yang inemiliki total penjualan yang tingg] meskipunjumlah produk scdikit dibandingkan dengan tiem produk dengan total penjualan rendah, meskipun terdiri darijunilah produk yang baftyak.Gambar3 3 Grai\k RepresentasiABE&

A kerns

vaktu tunggu 1 minggu dengan rata rala peojualan perminggu 1,152 unit, dengan standard deviasi 350 unit.Pclayaiian yang optimum dapat dilihat dari titik net profit/ keuntungan yang niaksinium alauNet Profit - Gross Profit - Safety Stock Costbesamya respon penjualan bersifat konstan unluk setiap ungkaf pelayanan, sehingga titik optimal didapal dart perubahanDP = DCDP- Margin perdagangan ($/unit) xRespon Penjualan Penjualan per tahunDC= Biaya simpan pertahun x sutndard biaya produk x standard deviasi pennintaan selama periode peiminlaanJadi, DP = 0.55 x 0,001 x 59.904- $32.95 /lahun per 1% perubahan tingkal pelairanan DC = 0.25 x 5.38 x 350 x Dz = $ 470,75 X Dz per tahun78Suppty Ckminadalah normal deviasi yang dapat dililiat pada kurva (pada lampiran). Artinya, kumpulan kemun^tiflan stok selama waktu menunggu.perubahan Tipftkar Pelayanan(SL|>%

PeiubahanZCDz)

Perabat&n liiaya Slok Peng^iiiuilDC), SAahun

B7Jto

.125-1.0S=0.(M5

S21.1S

aaj*7

.17-1.125=0.045

21.18

898

.23-1.17 = 0.05

2354

909

.28- 1.23 = 0.05

2354

91-90

.34- .28 = 0.05

28^5

92-91

.41- .34 = 0.05

3295

9V92

.4S- .41 = 0.05

3295

9^93

.55- .4H = 0.05

32.95

^5-W

.65- .55=005

47.08

%-K

.75- .65=005

47.08

PT-96

.SB- ,75=005

61,20

W97

2.05- .88 -0.05

80.031

9^9H

2.33-2.05-0.05

31. SI

Plot titik-tilik DP dan DC yang dapal dilihat di garubar 4.7, hasilnya titik poking antara DP dan DC menunjukkan tingkat pelayanan yang optimum, yaitu sebesar 92 ke 93 %, Artinya, ^ebaiknya perusabaan melakukan tingkal pelayanan sebesar 93% dati kemungkinan persediaan stok selama waklu lunggu dengan pembahan pendapatan atau biaya. Miliun dolar biaya pcrsediaan dapat disimpan jika tingkal stok yang tinggi disesuaikan dengan penambahan keuntungan yang direalisasikan dari stok di atas lingkal pelayanan yang optimum, Hal ini dapal dilakukan pada p^nghitungan produk lainnya, penghitungan tidak perlu dilakukan lagi jika perubahan terjadi pada semua pendapatan produk dan biaya. Tetapi Jika ada perubahan keuntungan dan biaya peisediaan">- '79yang relevan ikut mempengaruhi maka harus dilakukan pengnrtungan ulang.Pemberian layanan kepada pelanggan yang optima] dengan tujuan agar diperoleh keuntungan yang maksimal, tetapi dengan biaya minimal, Layanan yang optima] nienitik beratkan pada layanan yang cepat kepada konsumen. Penekanannya berpindah dari biaya ke waktu yang lebih cepat, telapi tetap beipedoman pada biaya yang ekonomis.Gambar4.7 KurvaTingfcai Pelayanan (SL)Perubahan BiayaSimpanProbabiliiy memilib slok sclama waktu tunggu,8) Pengukuran PalayananUntuk dapat mengukur pelayanan logistik konsumeri yang efektif secara komprehenaif ddaklah mudah, karena banyaknva dimen^i pelayauan pada pelanggan. Antara lain, total waktu didalam peme^anan dan niengukur faktor yang terbaik drdalain pelayanan logistik konsumen. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebagai berikuLa. Order masuk1. waktu minimum, waktu maksimuin, dan waktu lata-rala yang dibutuhkan untiik penanganan order;2. persentase waktu penajiganan order dengan target waktuyang ditetapkan (dalam layanan). b. Keakuratan dokumentasi order sangat leilihat dari peraentasedokumen order dengan kesalahan yang terjadi. c. Transportasyangkutan1. persentase pengiriman yang tepat waktu;2. persentase permintaan pengiriman dari pelanggan dan realisasinya;3. persentase klaim&eluhim kenisakan, kehilangan barang dankenigian dengan biaya angkulan. d. Ketersediaan perse diaan dan produk1. persentase kekurangan persediaan;2. persentase order yang dapat terpenuhi, berarti semua order sesuai dengan pesanan;3. persenlase rata-rata pesanan yang mengalami pengembahan. e. Kerusakan produk1. total order dibandin^an dengan produk yang dikembalikan;2. nilai produk yang dikembalikan dibandingkan total penjualan. f. Waktu proses produksi^>enggudangan, melipuli waktu mini-muni, maksimum* dan rata-rata masa pemesananBerbagai macam cara dapat dilakukan untuk mengukiu1 serta nienyesuaikan fakta-fakta disain di dalam sistem logistik yang dioperasikan oleh peiusahaan.Terdapat dua keuntungan dalam mengukur pclayanan. Pfrtamo, orienlasi internal pada pcrusahaan, ini mcmungkinkan pada perusahaan yang memiliki data Icngkap dan lebJh mudah dikonlro) oibandingkan dengan yang berorientasl secara ekstemal. IJi lain pihak, mereka tidak mempromosikan koordiansi yang secara esensial kepada kinerja pekyanan konsumen terhadap keifrlibalansaluran beberapa anggotar Orientasi eksternal baik dilakukan pada tahap pengembangan.Kedva, tidak fokus pada kebutuhan pelanggan, bahkan sangat sering perusahaan menganggap pelavanan pelanggan adalah suatu clomen dibawah konlrol langsung merek, Pandangan iepihak ini bisa mengakibatkan perusahaan sangat percaya apabila pelavanan konsumen berjalan baik, padahal faktor lerpenting dari pdayanan teJah terlewati atau tidak diperoleh konsumen. Hal ini juga mengakibatkan perusahaan tidak memperhalikan pesaing lain yang mengenali kebuluhan pelanggan dan bahkan kurang mengatur kiuerja prlayanan yang terlihat oleh pelanraanr( L^ Tanza \ \Fokus untuk memelihara hubuugan baik dengan konsumen yang loyal lebih baik dilakukan, dibandingkan harus menarik simpati pelanggan bam untuk menyukai pioduk kita, atau kita melakiikan pendekatan atau menarik had pelanggan yang lerlanjur kecewaBab5^Proses Pemesan I Dan Sistem infcmanpdajmri tab toi, mahftstewnProsesFaklor-fakinr yjng Mempen^aruhi Waktu Pemrosesan OrderEleklronikBisnis dan iscitah - isdlah lairniyaWaktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas proses order adalah inti dari customer service. Seperti yang sudah dfketahui bahwa akdvitas yaiig berhubungan dengan persiapan^ pengiriman, pencalalan, dan pengepakan order menunjukkan 50-70% dari total waktu proses order disetiap industri. Oloh karena itu, apabila ingin menyediakan tingkat pelavanan kunsumpn yang tinggi, diperlukan pnigelolaan yangbaik, teratur, danjelai.1) * Pengertian Proses PemesananMenunjukkan gambaran dan siklus order konsumen yang meliputi persiapan order, penginman order, penratatan order masxik, pelak-sanaan order, dan laporan siklus order dan aktivitaa logistik di perusahaan, Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setmp aktivitas tergantung dari jenis pemesanan. Proses order untuk pen-jualan eceran akan berbeda dengan proses order penjualan indusni.JU