Kasus Gangguan Mental Organik.docx

24
BAB I PENDAHULUAN Gangguan mental organik merupakan sebuah gangguan mental yang memiliki dasar organik yang patologis yang juga bisa diidentifikasi seperti halnya penyakit serebralvaskular, tumor otak, intoksikasi obat-obatan, dll. Secara umum, ganguan mental seperti ini bisa diklasifikasikan menjagi 3 kelompok berdasarkan kepada gejala utamanya yang merupakan gangguan berbahasa, gangguan kognitif seperti halnya penurunan daya ingat, dan juga gangguan perhatian. Ketiga kelompok gangguan mental itu adalah delirium, dimensia, serta gangguan amnestik. Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skizofrenia. Depresi) Dari sejarahnya, bidang neurologi telah dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut organik dan Psikiatri dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut fungsional. Didalam DSM IV diputuskan bahwa perbedaan lama antara gangguan organik dan fungsional telah ketinggalan jaman dan dikeluarkan dari tata nama. Bagian yang disebut “Gangguan Mental Organik” dalam 1

Transcript of Kasus Gangguan Mental Organik.docx

BAB IPENDAHULUAN

Gangguan mental organik merupakan sebuah gangguan mental yang memiliki dasar organik yang patologis yang juga bisa diidentifikasi seperti halnya penyakit serebralvaskular, tumor otak, intoksikasi obat-obatan, dll. Secara umum, ganguan mental seperti ini bisa diklasifikasikan menjagi 3 kelompok berdasarkan kepada gejala utamanya yang merupakan gangguan berbahasa, gangguan kognitif seperti halnya penurunan daya ingat, dan juga gangguan perhatian. Ketiga kelompok gangguan mental itu adalah delirium, dimensia, serta gangguan amnestik. Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skizofrenia. Depresi) Dari sejarahnya, bidang neurologi telah dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut organik dan Psikiatri dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut fungsional.Didalam DSM IV diputuskan bahwa perbedaan lama antara gangguan organik dan fungsional telah ketinggalan jaman dan dikeluarkan dari tata nama. Bagian yang disebut Gangguan Mental Organik dalam DSM III-R sekarang disebut sebagai Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental karena suatu kondisi medis umum yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak Disfungsi ini dapat primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh.PPDGJ II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan Gangguan Mental Organik. Sindrom Otak Organik dipakai untuk menyatakan sindrom (gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan etiologi. Gangguan Mental Organik dipakai untuk Sindrom Otak Organik yang etiolognnya (diduga) jelas Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya (reversibilitas) gangguan jaringan otak atau Sindrom Otak Organik itu dan akan berdasarkan penyebabnya, permulaan gejala atau lamanya penyakit yang menyebabkannya. Gejala utama Sindrom Otak Organik akut ialah kesadaran yang menurun (delirium )dan sesudahnya terdapat amnesia, pada Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah demensia.Dalam sumber lain, gangguan mental organik meliputi juga gangguan mental organik selektif yang mencakup gangguan kepribadian organik antara lain seperti sindroma lobus frontalis, sindroma amnesia organik, sindrom waham organik, halusinosis organik, sindroma afektif organik.

BAB IILAPORAN KASUS & ANALISA KASUS

I. IDENTIFIKASI

a. Nama: Mimin Mintarsih b. Jenis kelamin: Perempuanc. Umur: 30thd. Pendidikan: SLTAe. Pekerjaan: IRTf. Status perkawinan: Kawing. Suku/bangsa: Sumaterah. Agama: Islami. Alamat: Desa Banyu urip RT 15/01 Kel. Banyu urip, Kec. Tanjung Lagoh Kab. Banyuasinj. Rekam Medik: 873140k. Masuk Rumah Sakit: 31-01-2015

II. ANAMNESIS (Alloanamnesis, 06 Februari 2015 11.00 WIB)a. Keluhan utama/ Keluhan utama keluarga Pasien sudah membuka mata spontan tapi belum dapat diajak berkomunikasi disertai anggota gerak yang kakub. Riwayat penyakit sekarang 1 bulan yang lalu, os mengalami demam terus menerus, naik turun, demam tidak terlalu tnggi. Os awalnya minum obat warung keluhan tidak berkurang, kemudian berobat ke dokter dan diberikan obat, tidak ada perbaikan. 1 minggu yang lalu, os ditemukan tidak sadar oleh suaminya, os tidak ada keluhan mual-muntah, sakit kepala dan kejang sebelumnya. Os lalu dibawa ke RSMH untuk di rawat. Selama perawatan, os menunjukan peningkatan kesadaran secara perlahan, mata os dapat membuka spontan (+), kontak mata (-) namun os belum dapat diajak berkomunkasi.

c. Riwayat penyakit dahuluOs menderita kencing manis (+)III. PEMERIKSAAN FISIKSTATUS INTERNUSa. Keadaan umum Sensorium: StuporNadi: 84x/menitTekanan darah: 110/80 mmHgSuhu: 37,0CPernafasan: 22x/menitb. Status Kardivaskular: Tidak ada kelainanc. Sistem Respiratorik: Tidak ada kelainand. Sistem Gastrointestinal: Tidak ada kelainan

STATUS NEUROLOGIKUSa. NervusN.III: Pupil bulat, isokor, reflex cahaya (+/+), diameter 3mmN. VII: Plica nasolabialis simetrisN. XII: bddb. Fungsi motorikTkaTkiLkaLki

Gerakan Lateralisasi ke kiri

Kekuatan

TonusMeningkatMeningkatMeningkatMeningkat

Klonus----

R. fisiologisMeningkatMeningkatMeningkatMeningkat

R. patologis+B+B

c. Fungsi lain GRM (+), Lasseque sign (+/+), kerniq sign (+/+) Gerakan abnormal (-) Gait dan keseimbangan tubuh: bdd Fungsi sensorik dan fungsi luhur : belum dapat dinilai

STATUS PSIKIATRIKUSa. Penyakit sekarang 1 minggu yang lalu, os ditemukan tidak sadar oleh suaminya, os tidak ada keluhan mual-muntah, sakit kepala dan kejang sebelumnya. Os lalu dibawa ke RSMH untuk di rawat. Selama perawatan, os menunjukan peningkatan kesadaran secara perlahan, mata os dapat membuka spontan (+), kontak mata (-) namun os belum dapat diajak berkomunkasi, anggota gerak os juga kaku tidak dapat digerakkan.b. Riwayat premorbid dan pribadi1. Riwayat kehamilan dan persalinanTidak ada data.2. Riwayat masa anak awal (3 th)Pasien sejak lahir diasuh oleh kedua orangtuanya. Pertumbuhan sesuai dengan umurnya.3. Riwayat masa anak pertengahan ( 3-11 th)Pasien tumbuh kembangnya sesuai dengan anak seusianya. Termasuk anak yang periang dan mudah bergaul. Tidak ada masalah kecemasan yang berlebihan saat masuk sekolah.4. Riwayat masa anak akhir ( pubertas sampai remaja)Pasien lulus SD pada usia 12 tahun.Setelah itu pasien melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Pasien adalah anak periang dan mudah bergaul, memiliki banyak teman.5. Riwayat masa dewasa riwayat pekerjaanpasien merupakan ibu rumah tangga riwayat perkawinanpasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak riwayat pendidikanpasien tamat SLTA, pasien bukan anak yang berprestasi tetapi pasien tidak pernah tinggal kelas. keagamanpasien dididik orangtuanya dalam ajaran islam dan taat beribadah aktifitas sosialhubungan pasien dengan tetangga sekitar baik. riwayat keluargaPasien merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudarac. Gambaran Umum1. Penampilan : pasien dalam keadaan tidak sadar2. Perilaku dan aktivitas psikomotor : hipoaktif3. Sikap terhadap pemeriksa : kontak mata (-), mata membuka spontan (+), pasien belum dapat diajak berkomunikasid. Mood dan afek1. Mood : belum dapat dinilai2. Afek : belum dapat dinilaie. Bicara1. Kualitas : belum dapat dinilai2. Kuantitas : pasien belum dapat diajak berkomunikasi3. Bicara spontan : -4. Kecepatan bicara atau lambat bicara : belum dapat dinilaif. Gangguan persepsi1. Halusinasi: belum dapat dinilai2. Ilusi: belum dapat dinilaig. Keadaan proses berpikir1. Bentuk pikir: belum dapat dinilai2. Arus pikir: belum dapat dinilai3. Isi pikir : Pola pikir sentral: bdd Fobia: bdd Obsesi: bdd Gagasan bunuh diri : bdd Waham: bdd Konfubulasi: bdd rasa bermusuhan: bdd Rasa bersalah: bdd rasa rendah diri : bdd Hipokondria: bddh. Sensorium dan kognitif1. Tingkat kesadaran: Stupor2. Orientasi: bdd3. Daya ingat Daya ingat segera:bdd Daya ingat baru:bdd Daya ingat belum lama:bdd Daya ingat jauh:bdd4. Konsentrasi dan perhatian: bdd5. Kemampuan visuo-spasial: bdd6. Pikiran abstrak: bddi. Pengendalian impuls: bddj. Tilikan: bddk. Reabilitas: bdd

IV. HASIL PEMERIKSAAN Tanggal 31-01-2015ParameterHasil

LCS1. Makroskopi Volume Warna Kejernihan Bau Berat jenis Bekuan pH2. Mikroskopi Jumlah leukosit Hitung jumlah PMN MN Sel blast Nonne Pandy protein LDH Glukosa Klorida

3ccTidak berwarnaJernihTidak berbau1.020Negatif8.0

3.01000-Negative+0.112380.9130

Tanggal 01-02-2015ParameterHasil

Hb9.3 g/dL

RBC3.78 juta

WBC9600/L

Hematokrit28%

Trombosit518.000

Diffcount0/0/1/90/4/5

Tanggal 02-02-2015ParameterHasil

Hb9.1 g/dL

RBC3.70 juta

WBC12800/L

Hematokrit28%

Trombosit452.000

Diffcount0/0/0/93/4/3

Bilirubin total0.27 mg/dL

Glukosa sewaktu141 mg/dL

Ureum21 mg/dL

As. Urat1.50 mg/dL

Cr0.34 mg/dL

Ca8.4 mg/dL

Fosfor3.3 mg/dL

Mg2.18 mg/dL

Tanggal 03-02-2015ParameterHasil

Hb8.7 g/dL

RBC3.53 juta

WBC12100/L

Hematokrit27%

Trombosit286.000

Diffcount0/0/1/92/3/4

Tanggal 04-02-2015ParameterHasil

Hb8.5 g/dL

RBC3.49 juta

WBC16300/L

Hematokrit26%

Trombosit510.000

Diffcount0/0/0/94/3/3

Albumin2.7 g/dL

Ureum21 mg/dL

Cr0.37 mg/dL

Ca8.3 mg/dL

Fosfor4.2 mg/dL

Mg1.91 mg/dL

Tanggal 06-02-2015ParameterHasil

Hb8.7 g/dL

RBC3.54 juta

WBC26300/L

Hematokrit27%

Trombosit473000

Diffcount0/0/0/96/2/2

Hasil Pemeriksaan lain : CT Scan kepala :Edema cerebri ringan

V. RESUMEMimin, perempuan, 30 tahun, islam, sudah menikah, 1 minggu yang lalu, os ditemukan tidak sadar oleh suaminya, os tidak ada keluhan mual-muntah, sakit kepala dan kejang sebelumnya. Os lalu dibawa ke RSMH untuk di rawat. Selama perawatan, os menunjukan peningkatan kesadaran secara perlahan, mata os dapat membuka spontan (+), kontak mata (-) namun os belum dapat diajak berkomunkasi, anggota gerak os juga kaku tidak dapat digerakkan.Pada pemeriksan fisik ditemukan kelainan pada keadaan umum yaitu penurunan sensorium berupa stupor, namun yang lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan kelainan berupa spastisitas (kekakuan) pada anggota gerak dipertahankan pada satu posisi yang menetap dalam waktu yang lama. Pasien sudah dapat membuka matanya bila ada orang yang memanggil atau mengajak bicara, namun tidak ada kontak mata dan belum dapat diajak berkomunikasi.Dari hasil alloanamnesis dengan suami pasien, sebelum pasien tidak sadarkan diri tidak ada perubahan tingkah laku pada diri os, os juga merupakan pribadi yang periang tidak tertutup.Berdasarkan temuan pasien ini dapat dinilai bahwa keadaan pasien sudah memenuhi salah satu kriteria gangguan mental organik berupa gangguan sensorium. Adapun gangguan mental organik atau gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak yang memiliki ciri: Gangguan fungsi kognitif ; daya ingat, daya pikir, dan daya belajar Gangguan sensorium; gangguan kesadaran dan perhatian Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang; persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham), dan suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira, cemas).

VI. DIAGNOSIS & TERAPI Diagnosis multiaksial AksisI. F06.1 Gangguan katatonik organicII Belum dapat dinilaiIII Penyakit susunan sarafIV Tidak ada aksisV 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hamper seluruh bidang Terapi : belum ada terapi dari bagian psikiatri

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

Gangguan mental organik adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguansistemik atau otak yang dapat didiagnosa sendiri. Termasuk, gangguan mentalsimtomatik,dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari penyakit atau gangguan sistemik diluar otak (extracerebral).

Etiologi Primer berasal dari suatu penyakit di otak dan suatu cedera atau rudapaksa otak atau dapat dikatakan disfungsi otak. Sedangkan etiologi sekunder berasal dari penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh. Istilah organik merupakan sindrom yang diklasifikasikan dapat berkaitan dengan gangguan/penyakit sistemik/otak yang secara bebas dapat didiagnosis. Sedangkan istilah simtomatik untuk GMO yang pengaruhnya terhadap otak merupakan akibat sekunder dari gangguan / penyakit ekstra serebral sitemik seperti zat toksik berpengaruh pada otak bisa bersifat sesaat/jangka panjang.

Gambaran utama:1. Gangguan fungsi kognitif misalnya: daya ingat (memory), daya pikir (intellect), dayabelajar (learning).2. Gangguan sensorium misalnya: gangguan kesadaran(consciousness) dan perhatian(attention).3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalambidang: persepsi (halusinasi), isipikiran (waham/delusi), suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira, cemas).

Dalam PPDGJ-III, pedoman diagnostic gangguan katatonik organic adalah: Kriteria umum dari Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik (F06), yaitu: Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang tercantum Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau bulan) antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom mental Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau dihilangkannya penyebab yang mendasarinya Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternative dari sindrom mental ini (seperti pengaruh yang kuat dari riwayat keluarga atau pengaruh stress sebagai pencetus). Disertai salah satu di bawah ini:a. stupor (berkurang atau hilang sama sekali gerakanspontan dengan mutisme parsialatau total, negativisme, dan posisi tubuh yang kaku).b. gaduh gelisah (hipermotilitas yang kasar dengan atau tanpa kecendrungan untukmenyerangc. kedua-duanya (silih berganti secara cepat dan tak terduga dari hipo- ke hiper-aktivitas)

Istilah katatonik:1. Luapan katatonik: aktivitas motorik yang teragitasi, tidak bertujuan, dantidakdipengaruhi oleh stimulasi eksternal.2. Stupor katatonik: penurunan aktivitas motorik yang nyata, seringkali sampai titikimobilitas dan tampaknya tidak menyadarisekeliling.3. Rigiditas katatonik: penerimaan postur yang kaku yang disadari, menetang usaha untukdigerakkan.4. Posturing katatonik: penerimaan postur yang tidak sesuai ataukaku yang disadari,biasanya dipertahankan dalam waktu yang lama.5. Cerea flexibilitas (flexibilitas lilin): seeorang dapat diatur dalam suatu posisi yangkemudian dipertahankannya, jika pemeriksa menggerakkan anggota tubuh pasien,anggota tubuh terasa seakan-akan terbuat dari lilin. (synopsis psikiatri)

Katatonik meliputi:1. Stupor: amat berkurangnya dalam raktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan sertaaktivitas spontan.2. Gaduh gelisah: tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhioleh stimuli eksternal.3. Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankanposisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)4. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atauupaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah yang berlawanan.5. Rigiditas: mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkandirinya.6. Fleksibilitas cerea/waxy flexibility :mempertahankan anggota gerak dan tubuhdalam posisi yang dapat di bentuk dari luar.7. Command automatisme: kepatuhan secara otomatis terhadap perintah.8. Pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolic, atau alcohol danobat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.

Sindrom otak organik adalah gangguan jiwa yang psikotik atau non psikotik yang di sebabkanoleh gangguan fungsi jaringan otak. Gangguan fungsi jaringn otak ini dapat disebabkan olehpenyakit badaniah yang terutama mengenai otak (meningoensefalitis, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak dll) atauyang terutama diluar otak (misalnya tifus, toxemia kehamilan,intoxikasi dsb). Bila bagian otak yang terganggu itu luas, maka gangguan dasar mengenai fungsi mentalsama saja, tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokalisasi inilah yang menentukan gejala dansindrom,bukan penyakit yang menyebabkannya. Sindrom otak organik dinyatakan akut atau menahun berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya gangguan jaringan otak atau sindrom otak organik itu dan bukan berdasarkanpenyebabnya, permulaan, gejala atau lamanya penyakit yang menyebabkannya. Dari gejala-gejala psikiatri tidak dapat diketahui etiologi penyakit badaniah itu, tetapiperlu dilakukan pemeriksaan interna dan neurologis yang teliti. Gejala-gejala psikiatri lebih ditentukan oleh keadaan jiwa premorbidnya, mekanisme pembelaan psikologisnya, keadaanpsikososialnya, sifat bantuan dari keluarga, teman dan karyawan kesehatan, struktur sosial sertaciri-ciri kebudayaan lingkungannya.

BAB IVKESIMPULAN

Gangguan mental organik adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguansistemik atau otak yang dapat didiagnosa sendiri. Termasuk, gangguan mentalsimtomatik,dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari penyakit atau gangguan sistemik diluar otak (extracerebral). Secara umum, ganguan mental seperti ini bisa diklasifikasikan menjagi 3 kelompok berdasarkan kepada gejala utamanya yang merupakan gangguan berbahasa, gangguan kognitif seperti halnya penurunan daya ingat, dan juga gangguan perhatian. Ketiga kelompok gangguan mental itu adalah delirium, dimensia, serta gangguan amnestik. Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skizofrenia. Depresi) Dari sejarahnya, bidang neurologi telah dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut organik dan Psikiatri dihubungkan dengan pengobatan gangguan yang disebut fungsional. Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak Disfungsi ini dapat primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh.

16