Gangguan Kepribadian Dan Retardasi Mental

90
Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

description

gangguan kepribadian

Transcript of Gangguan Kepribadian Dan Retardasi Mental

  • Gangguan KepribadiandanRetardasi MentalKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

  • KEPRIBADIANKepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional , pola pikir, dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya Kepribadian relative lebih stabil dan dapat diramalkan.

  • KLASIFIKASIGangguan kepribadian dikelompokan ke dalam tiga kelompok menurut ( DSM-IV). Kelompok A gangguan kepribadian paranoid, schizoid, dan skizotipal. Golongan B gangguan kepribadian antisocial, ambang, histrionic, narsisistik. Golongan C gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif kompulsif dan satu gangguan kepribadian yang tak ditentukan.

  • ETIOLOGIFaktor GenetikFaktor TempramentalFaktor Biologis (hormon, neutransmitter,elektro fisilogis)Faktor Psikoanalitik

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER A

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOIDOrang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan adanya perasaan curiga yang berlebihan pada orang lain. Mereka seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patolologisBerdasarkan suatu penelitian menunjukkan bahwa paranoid personality disorder banyak terdapat pada pasien dengan skizofrenia dan gangguan delusi.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOIDEpidemiologiPrevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5 %. Mereka sering menarik orang lain bersama-sama dan tidak tampak menderita. Gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOIDKriteria diagnostik gangguan kepribadian paranoid menurut DSM-IV :ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh empat ( atau lebih ) berikut :menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan, atau menghianati dirinya.Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.Enggan untuk menceritakan rahasia ke orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.

  • Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.Secara persisten menanggung dendam, yaitu, tdak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang.Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitras seksual.tidak terjadi secara eksklusif selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

  • Perjalanan penyakit dan prognosisPada umumnya orang dengan kepribadian ini memiliki masalah seumur hidupnya dan tinggal bersama orang lain, terutama masalah pekerjaan dan perkawinan.

  • PsikoterapiPasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok, karena itu ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien, harus diingat bahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi pasien.

  • Farmakoterapi

    Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. obat antiansietas seperti diazepam (Valium) . Atau mungkin perlu untuk menggunakan anti psikotik, seperti thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), Obat anti psikotik pimozide (Orap) bisa digunakan untuk menurunkan gagasan paranoid

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

    Penderita gangguan kepribadian skizoid, secara emosional dingin, acuh tak acuh, tidak menghiraukan orang lain, malu-malu, hipersensitif, menyendiri, menghindarkan hubungan rapat dan kompetitif dan sering sekali eksentrik.

    Sering melamun dan tidak dapat menyatakan perasaan marah. Terhadap pengalaman-pengalaman yang menggangu dirinya biasanya dia beraksi tidak peduli.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOIDEpidemiologiGangguan ini mungkin mengenai 7,5 % populasi umum. Rasio jenis kelamin tidak menunjukan hasil yang jelas.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOIDKriteria diagnostik menurut DSM-IV.Pola pervasiv pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut :Tidak memiliki minat atau menikmati hubungan dekat.Hampir selalu memilih aktifitas sendiri.Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain.Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada berupa aktivitas.Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudar derajat pertama.Tampak tidak acuh dengan pujuan atau kritikan dari orang lain.Menunjukan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran aktifitas.

  • Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau suatu gangguan perkembangan pervasif, dan bukan merupakan efek fisiologis dari kondisi medis umum.

  • Perjalanan penyakit dan prognosisOnset gangguan kepribadian skizoid biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan kepribadian ini berlangsung lama tetapi tidak berlangsung seumur hidup.

  • Psikoterapi

    Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat.Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan kontak sosial.

  • Farmakoterapi Dengan antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

  • Gangguan kepribadian skizotipalPenderita gangguan kepribadian skizotipal sering mengarah pada gejala psikosis yang nyata bila mengalami stress. Idea of reference bisa saja dihayati oleh penderita, demikin juga pikiran magis mistik yang sering ditemukan pada penderita gangguan kepribaadian jenis ini. Sering pula ditemukan berbagai campuran kecemasan, depresi, dan afek disforik lainnya

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPALEpidemiologiKeadaan ini terjadi pada 3 % populasi rasio jenis kelamin tidak diketahui.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPALKriteria diagnosis gangguan kepribadian menurut DSM-IV :Pola pervasiv defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan periku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut :Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) ( kecuali waham yang menyangkut diri sendiri.)Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural.Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh.Pikiran dan bicara yang anehKecurigaan atau ide paranoidAfek yang tidak sesuai atau terbatas.Perilaku dan panampilan yang aneh, eksentrik atau janggal.Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama. Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cendrung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri.

  • Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau gangguan perkembangan pervasif.

  • Perjalanan penyakit dan prognosis

    Menurut penelitian 10 % orang dengan gangguan kepribadian skizotipal melakukan bunuh diri. Tetapi banyak pasien mempertahankan kepribadian skizotipal sepanjang hidupnya, menikah dan bekerja walaupun mereka terlihat aneh.

  • PsikoterapiPikiran yang aneh dan ganjil pada pasien gangguan kepribadian skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan, praktek religius yang aneh dan okultis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.

  • FarmakoterapiMedikasi antipsikotik mungkin berguna dalam menghadapi gagasan mengenai diri sendiri, waham dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama psikoterapi. Penggunaan haloperidol dilaporkan memberikan hasil positif pada beberapa kasus.antidepresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari kepribadian

  • Gangguan Kepribadian Cluster B

  • Gangguan kepribadian anti sosialPada penderita gangguan kepribadian antisosial biasanya pola tingkah laku berkali-kali berlawanan dengan peraturan masyarakat. Penderita sangat egois, tidak dapat setia kawan, tidak memperdulikan nilai sosial dan tidak bertanggung jawab, kasar, impulsif, tidak bisa merasa bersalah atau belajar dari pengalaman atau hukuman. Bila mengalami frustasi selalu menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri.

  • Epidemiologi3% pada laki-laki, 1% pada wanitaDaerah perkotaan yang miskin & diantara penduduk yang berpindah-pindah dlm daerah tsb.Onset gangguan adalah sebelum 15thDalam populasi penjara prevalensi 75%

  • Kriteria Diagnosis DSM-IVTerdapat pola pervasif tidak menghargai & melanggar hak orang lain yg terjadi sejak usia 15 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut :- gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi dasar penahanan- Ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi -impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan-iritabilitas & agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau penyerangan berulang

  • Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lainTerus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh perkelahian fisik-Tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh sikap acuh tak acuh atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya, atau dicuri oleh orang lainTidak ada nya penyesularan

  • Kriteria Diagnosis DSM-IVIndividu sekurangnya berusia 18 thTerdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15thTerjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofren atau episode manik

  • Gambaran KlinisKesan luar tenang, hangat, dan mengambil muka.Namun sebenarnya banyak fungsi kehidupan yg mengalami gangguan.Membohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, penyalahgunaan zat, aktivitas ilegal pengalaman tipikal yang dilaporkan pasien sejak masa anak-anak

  • Gambaran KlinisAncaman bunuh diri & preokupasi somatik mungkin sering ditemukanIsi mental pasien tidak ada waham & pikiran irasionalPasien gangguan kepribadian antisosial penipuPromiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, mengendarai sambil mabuk sering dilakukan pasienTemuan yg jelas tidak ada penyesalan akan tindakan tsb, pasien tampak tidak menyadarinya

  • Perjalanan PenyakitJika gangguan kepribadian antisosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak mengalami remisi, & puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pd masa remaja akhir

  • PsikoterapiJika pasien merasa bahwa mereka berada diantara teman-teman sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa menghilang, kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong diri sendiri (selfhelp group) akan lebih berguna dibandingkan di penjara dalam menghilangkan gangguan. untuk mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus menggagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang lain.

  • FarmakoterapiFarmakoterapi digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul, seperti kecemasan, penyerangan dan depresi.karena pasien seringkali merupakan penyalahguna zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika pasien menunjukkan bukti-bukti adanya gangguan defisit-atensi / hiperaktivitas, psikostimulan seperti methylphenidate (Ritalin) bisa digunakan

  • Gangguan kepribadian ambangPasien gangguan kepribadian ambang berada pada perbatasan antara neurosis dan psikosis dan ditandai oleh afek, mood, perilaku, hubungan objek, dan cinta dari yang sangat tidak stabilPasien gangguan kepribadian ambang hampir selalu tampak berada dalam keadaan krisis. Pergeseran mood sering dijumpai. Pasien dapat bersifat argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya dan selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya.

  • Epidemiologi 1-2% populasiWanita > laki-laki

  • Kriteria Diagnosis DSM-IVSekurangnya 5 kriteria :- Upaya dengan penuh ketakutan untuk menghindari ketinggalan nyata atau yang dibayangkan- Pola hubungan interpersonal yg tidak stabil & kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi & devaluasi- Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yg tidak stabil secara jelas & persisten.

  • Kriteria Diagnosis DSM-IVImpulsivitas pd sekurangnya dua bidang yg potensial membahayakan diri sendiri (misal : penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan)Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yg berulang kali, atau perilaku mutilasi diri.Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas Perasaan kekosongan yang kronisKemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahanIde paranoid berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif berat yang bersifat sementara

  • DiagnosisPenurunan latensi tidur REM gangguan kontinuitas tidurhasil tes supresi deksametason yg abnormal hasil tes thyrotropin-releasing hormone yang abnormal.

  • Gambaran KlinisPasien dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya & selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya.Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan; akibatnya jarang mencapai tingkat kemampuan mereka.Sifat menyakitkan dari kehidupan mereka dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri yang berulang.

  • Psikoterapi Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi bawah sadar secara mendalam. Terapi perilaku digunakan pada pasien gangguan kepribadian ambang untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap kritik dan penolakan. Latihan keterampilan sosial, khususnya dengan video, membantu pasien untuk melihat bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan dengan demikian untuk meningkatkan perilaku interpersonal mereka.

  • FarmakoterapiAntipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan, permusuhan dan episode psikotik yang singkat.Anti depresan memperbaiki mood yang terdepresi yang sering ditemukan pada pasien. Inhibitor monoamine oksidase (MAO) efektif dalam memodulasi perilaku impulsive pada beberapa pasien. Benzodiazepine, khususnya alprazolam (Xanax), membantu kecemasan dan depresi, tetapi beberpa pasien menunjukkan disinhibisi dengan obat tersebut. Antikonvulsam, seperti Carbamazepine (Tegretol), dapat meningkatkan fungsi global pada beberapa pasien. Obat serotoninergik seperti fluoxetine dapat membantu pada beberapa kasus.

  • Gangguan kepribadian histirionikLabilitas emosi, bereaksi secara berlebihan, dramatisasi diri sendiri untuk menarik perhatian dan menggoda hati orang lain (dengan sadar atau tidak sadar). Kepribadian ini juga menunjukkan infantilitas, sifat egosentris, sombong dan biasanya disertai banyak tuntutan.

  • Gangguan Kepribadian HistrionikEpidemiologi2-3% populasiWanita > laki-lakiBeberapa penelitian ada hubungan dengan gangguan somatisasi & gangguan penggunaan alkohol

  • Kriteria diagnosis DSM-IVPola pervasif emosionalitas & mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda,seperti :Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatianInteraksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatifMenunjukkan pergeseran emosi yang cepat & ekspresi emosi yang dangkalSecara terus-menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya

  • Kriteria diagnosis DSM-IVMemiliki gaya bicara yg sangat impresionistik & tidak memiliki perincianMenunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, & ekspresi emosi yg berlebihanMudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasiMenganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya

  • Gambaran KlinisMenunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggiMereka cenderung memperbesar pikiran & perasaan mereka, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya.Mereka menunjukkan temper tantrum, ketakutan jika mereka bukan merupakan pusat perhatian atau tidak mendapat pujian atau penghargaanPerilaku menggoda sering ditemukan

  • Perjalanan PenyakitDengan bertambahnya usia cenderung menunjukkan gejala yg lebih sedikitPasien adalah pencari sensasi & mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja

  • Psiko terapiPasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya; dengan demikian penjelasan dalam (inner feeling) mereka adalah suatu proses yang penting. Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik

  • Farmako terapi Farmakoterapi dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya, seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi

  • Gangguan Kepribadian NarsistikDitandai oleh meningkatnya rasa kepentingan diri & perasaan kebesaran yg unik.Mereka menganggap dirinya sebagai orang yang khusus dan penting. Mereka menanggapi kritik secara buruk dan mungkin menjadi marah sekali jika ada orang yang berani mengkritik mereka, atau mereka mungkin tampak sama sekali acuh tak acuh terhadap kritikMereka tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri. Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.

  • Epidemiologi2-16% dalam populasi klinis< 1% dalam populasi umumResiko lebih tinggi pada keturunan orangtua dengan gangguan ini yg menanamkan pada anak-anaknya rasa kemahakuasaan yg tidak realistik, kebesaran, kecantikan dan bakat.

  • Kriteria diagnosis DSM-IVPola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, & tidak ada empati, dimulai pd masa dewasa awal, seperti :Memiliki rasa kepentingan diri yg besarPreokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal yang terbatasYakin bahwa ia adalah khusus & unik dan dapat dimengerti hanya oleh, atau harus berhubungan dengan, orang lain (atau institusi) yg khusus atau memiliki status tinggi

  • Kriteria diagnosis DSM-IVMembutuhkan kebanggaan yg berlebihanMemiliki perasaan bernama besarEksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiriTidak memiliki empati; tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan & kebutuhan org lainSering merasa iri dg orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinyaMenunjukkan perilaku atau sikap yang congkak & sombong

  • Gambaran KlinisMemiliki perasaan kebesaran akan kepentingan dirinya.Marah atau acuh tak acuh dalam menanggapi kritik dari orang lainTidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiriMemanfaatkan orang lain

  • Psikoterapi

    Mengobati gangguan kepribadian narsistik sukar, karena pasien harus meninggalkan narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan. Dokter psikiatrik seperti Otto Kernberg dan Heiz Kohut menganjurkan pemakaian pendekatan psikoanalitik untuk mendapatkan perubahan.

  • FarmakoterapiLithium (Eskalith) digunakan pada pasien yang memiliki pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. karena rentan terhadap depresi, maka antidepresan juga dapat digunakan.

  • Gangguan kepribadian Cluster C

  • Gangguan kepribadian cemas(menghindar)Kepekaan yang ekstrim terhadap penolakanMenyebabkan penarikan kehidupan dari sosialMereka tidak asosial dan menunjukkan keinginan yang kuat berteman tetapi mereka maluMereka memerlukan jaminan yang kuat dan penerimaan tanpa kritik yang tidak lazimICD-10 gangguan kepribadian cemas

  • Gangguan kepribadian cemas(menghindar)Epidemiologi1-10%, sering dijumpaiBayi yang diklasifikasikan memiliki temperamen yang malu-malu mungkin lebih rentan terhadap gangguan ini dibandingkan mereka yang berada pada skala aktivitas pendekatan yang tinggi

  • Diagnosis menurut DSM IVSegan dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuatMerasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lainPreokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosialKeengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukaiPembatasan dalam hubungan intim karena takut dipermalukan atau diejekMenghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

  • Diagnosis menurut PPDGJ(2)Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari atas

  • Gambaran klinis Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang lainSifat kepribadian dasar merekamalu-maluPenolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terlukaDari segi kejuruan, seringkali mengambil pekerjaan di garis pinggirJarang mencapai kemajuan personal

  • Pasien gangguan kepribadian menghindar tidak menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionik

  • Perjalanan penyakit dan prognosisDalam lingkungan yang terlindung mampu untuk berfungsiBeberapa pasien menikah, memiliki anak-anak, dan kehidupan mereka hanya dikelilingi anggota keluargaJika sistem pendukung gagalmereka menjadi subjek depresi, kecemasan, dan kemarahanDapat berkembang menjadi fobia sosial

  • Terapi

    PsikoterapiFarmakoterapi

  • Psikoterapi Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi dengan pasiensaat kepercayaan berkembang, ahli terapi meyampaikan menerima akan ketakutan pasien khususnya rasa takut dan penolakan pasien.Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalanLatihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka

  • Farmakoterapi Menangani gambaran penyerta seperti kecemasan dan depresiAtenolol(tenormin) mengatasi hiperaktivitas saraf otonomik

  • Gangguan kepribadian dependenOrang dengan gangguan kepribadian dependen, menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain. Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah besar dalam kehidupan mereka, tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari suatu periode yang singkata.. Orang dengan gangguan ini tidak mampu untuk mengambil keputusan tanpa nasehat dan pertimbangan yang banyak dari orang lain. .

  • Menurut teori psikodinamika, gangguan ini timbul karena adanya regresi atau fiksasi pada masa oral karena orang tua yang sangat melindungi atau orang tua yang mengabaikan kebutuhan tergantung. Pendekatan kognitif-behavioral mengemukakan bahwa penyebabnya adalah karena kurang asertif dan kecemasan dalam membuat keputusan

  • EpidemiologiGangguan ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, lebih sering terjadi pada anak yang lebih kecil jika dibandingkan yang lebih tua

  • Kriteria diagnosisMemiliki kesulitan dalam mengambil keputusan tanpa sejumlah besar nasehat dan penentraman dari orang lain.Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang kehidupannya.Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidak setujuan pada orang lain ( catatan : tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi).Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri ( karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi ).

  • Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan.Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri.

    Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.Secara relistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendirinya.

  • Psikoterapi Terapi gangguan kepribadian dependen seringkali berhasil, yaitu dengan proses kognitif-behavioral, dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok semuanya telah digunakan dengan keberhasilan pada banyak kasus.

  • FarmakoterapiPasien yang mengalami serangan panik atau memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi mungkin tertolong oleh imipramine (Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik dapat berguna.

  • GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF

    Terlalu menitikberatkan konformitas dan kepatuhan terhadap standar moralitas. Orang-orang dalam kelompok ini bersifat kaku, tidak fleksibel, selalu menekankan kewajiban dan disiplin, sukar bersantai. Perfeksionisme, kaku, pemalu, dan pengawasan diri yang tinggi.

  • Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat dimana aktivitas usama hilangMenunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya, tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan (tdak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar)

  • Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius).Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentalEnggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan halMemiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain; uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana dimasa depanMenunjukkan kekauan dan keras kepala

  • Psikoterapi pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif seringkali tahu bahwa mereka sakit dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu mengarahkan sangat dihargai oleh pasien gangguan ini. Terapi kelompok dan terapi perilaku biasanya memberikan manfaat tertentu. Melengkapi perilaku kebiasaan mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan menyebabkan mereka mudah mempelajari strategi baru

  • FarmakoterapiClonazepam (Klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan antikonvulsan, pemakaian obat ini untuk menurunkan gejala pada pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parah. Clomipramine (Anafranil) dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul.

  • Gangguan Kepribadian yang Tidak KhasKategori untuk gangguan kepribadian fungsional yang tidak termasuk dalam kriteria gangguan kepribadian yang khas.Contoh : munculnya ciri dari gangguan kepribadian yang khas lebih dari satu yang tidak sepenuhnya memenuhi kriteria gangguan kepribadian (kepribadian campur), tetapi terjadi gangguan dan kegagalan fungsi (sosial dan pekerjaan).Kategori ini juga dapat digunakan bila kita menentukan bahwa gangguan kepribadian yang khas yang tidak termasuk dalam klasifikasi itu.

  • RETARDASI MENTAL

  • RETARDASI MENTALTerdapat gangguan fungsi intelektual umum : IQ
  • KRITERIA DIAGNOSISNyata adanya fungsi intelektual yang efektif berfungsi dengan IQ dibawah atau sama degan 70 secara IQ testAdanya defisit pada fungsi adaptif ( terlambat dari usianya ) 2 atau lebih :KomunikasiPerawatan diriHome livingSocial/interpersonal skillsUse of community resourcesSelf-directionFungsi akademisPekerjaanKesehatanKeselamatanOnset sebelum usia 18 tahun

  • DERAJAT317.0 Retardasi ringan: IQ (50-55) - 70Paling banyak : 85%Educable group318.0 Retardasi sedang : IQ (35-40) - (50-55)10% dr seluruh populasi RMTrainable 318.1 Retardasi berat : IQ (20-25) (35-40)3-4%318.2. Retardasi berat sekali : IQ
  • Differential diagnosisLearning disorderCommunication disorderPervasive developmental disorderDementia Borderline intellectual functioning

  • THANK YOU

    ***********************************************************************************