Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi
-
Upload
erwin-skilly -
Category
Documents
-
view
21 -
download
8
description
Transcript of Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi
Jamur merupakan salah satu produk holtikultura yang dapat
dikembangkan untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat, salah
satunya adalah jamur tiram (Harlistaria). Eksplorasi untuk
mengungkap keanekaragaman hayati mikoflora kapang tidak lepas
dari cara mengisolasi kapang dari substrat alaminya. Karena tiap
jenis kapang memiliki relung habitat, sifat-sifat, ciri dan karakter
yang berbeda, maka kapang membutuhkan cara dan metode
pengisolasian yang berbeda pula. Secara umum isolasi kapang dari
habitat alaminya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu
metode isolasi langsung dan tidak langsung. Metode isolasi yang
digunakan akan sangat menentukan jenis kapang yang akan
diperoleh. Kapang yang berhasil diisolasi dari substrat alaminya
lebih lanjut membutuhkan serangkaian penanganan, pemeliharaan,
dan penyimpanan untuk ditelaah lebih lanjut aktifitas maupun
potensinya (Ilyas, 2007).
Identifikasi jamur dilakukan dengan mengamati beberapa karakter
morfologi secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan hasil
makroskopis meliputi: warna koloni, tekstur koloni, bentuk koloni, dan
bentuk tepi koloni. Pengamatan hasil mikroskopis meliputi: stuktur
hifa, organ reproduksi, bentuk spora dan konidia, dan sel kaki.
Pengamatan Secara Mikroskopis dilakukan dengan membuat
preparat jamur. Biakan murni sel jamur dipulaskan secara aseptis
menggunakan jarum ose ke atas permukaan gelas benda yang telah
ditetesi larutan KOH 10%, kemudian ditetesi tinta Parker hingga rata.
Setelah itu, preparat ditutup dengan gelas penutup dan diamati
dengan perbesaran terkecil sampai terbesar menggunakan mikroskop
cahaya (Ilyas,2007).
Adanya mikroorganisme yang tumbuh di satu bahan pangan sangat
berpengaruh pada kualitas produknya. Secara spesifik dikatakan
bahwa tepung terigu yang terkontaminasi fungi akan berpengaruh
pada produk olahannya seperti roti dan pastry karena akan
menyebabkan penurunan kualitas. Meskipun fungi biasanya mati
dengan proses baking, namun terkontaminasi tersebut biasanya terjadi
setelah baking, Sedangkan pada saat mencampur adonan, kontaminasi
fungi dapat berasal dari lingkungannya dan lebih lanjut pertumbuhan
fungi pada tepung, roti dan pastry dapat menyebabkan kontaminasi
mikotoksin (Pratiwi, 2002)
Harlistaria Meta Fitri, Wignyanto Dan Dhita Morita Ikasari., Analisis
Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Sosis Jamur Tiram Pada Skala
Industri Kecil (Studi Kasus Di Budidaya Jamur Tiram ‘Wahyu’ Kota
Mojokerto), Jurnal Industria Vol 1 (2).
Ilyas, M. 2007. Isolasi Dan Identifikasi Mikoflora Kapang Pada Sampel
Serasah Daun Tumbuhan Di Kawasan Gunung Lawu, Surakarta,
Jawa Tengah. Biodivesitas. Vol. 8 (2).
Pratiwi A. Rika, dan Anjarsari., 2002, Deteksi Ergosterol Sebagai
Indikator Kontaminasi Cendawan Pada Tepung Terigu, Jurnal. Teknol.
dan Industri Pangan, Vol. XIII (3).