Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi

3
Jamur merupakan salah satu produk holtikultura yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat, salah satunya adalah jamur tiram (Harlistaria). Eksplorasi untuk mengungkap keanekaragaman hayati mikoflora kapang tidak lepas dari cara mengisolasi kapang dari substrat alaminya. Karena tiap jenis kapang memiliki relung habitat, sifat-sifat, ciri dan karakter yang berbeda, maka kapang membutuhkan cara dan metode pengisolasian yang berbeda pula. Secara umum isolasi kapang dari habitat alaminya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu metode isolasi langsung dan tidak langsung. Metode isolasi yang digunakan akan sangat menentukan jenis kapang yang akan diperoleh. Kapang yang berhasil diisolasi dari substrat alaminya lebih lanjut membutuhkan serangkaian penanganan, pemeliharaan, dan penyimpanan untuk ditelaah lebih lanjut aktifitas maupun potensinya (Ilyas, 2007). Identifikasi jamur dilakukan dengan mengamati beberapa karakter morfologi secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan hasil makroskopis meliputi: warna koloni, tekstur koloni, bentuk koloni, dan bentuk tepi koloni. Pengamatan hasil mikroskopis meliputi: stuktur hifa, organ reproduksi,

description

Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi

Transcript of Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi

Page 1: Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi

Jamur merupakan salah satu produk holtikultura yang dapat

dikembangkan untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat, salah

satunya adalah jamur tiram (Harlistaria). Eksplorasi untuk

mengungkap keanekaragaman hayati mikoflora kapang tidak lepas

dari cara mengisolasi kapang dari substrat alaminya. Karena tiap

jenis kapang memiliki relung habitat, sifat-sifat, ciri dan karakter

yang berbeda, maka kapang membutuhkan cara dan metode

pengisolasian yang berbeda pula. Secara umum isolasi kapang dari

habitat alaminya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu

metode isolasi langsung dan tidak langsung. Metode isolasi yang

digunakan akan sangat menentukan jenis kapang yang akan

diperoleh. Kapang yang berhasil diisolasi dari substrat alaminya

lebih lanjut membutuhkan serangkaian penanganan, pemeliharaan,

dan penyimpanan untuk ditelaah lebih lanjut aktifitas maupun

potensinya (Ilyas, 2007).

Identifikasi jamur dilakukan dengan mengamati beberapa karakter

morfologi secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan hasil

makroskopis meliputi: warna koloni, tekstur koloni, bentuk koloni, dan

bentuk tepi koloni. Pengamatan hasil mikroskopis meliputi: stuktur

hifa, organ reproduksi, bentuk spora dan konidia, dan sel kaki.

Pengamatan Secara Mikroskopis dilakukan dengan membuat

preparat jamur. Biakan murni sel jamur dipulaskan secara aseptis

menggunakan jarum ose ke atas permukaan gelas benda yang telah

ditetesi larutan KOH 10%, kemudian ditetesi tinta Parker hingga rata.

Setelah itu, preparat ditutup dengan gelas penutup dan diamati

dengan perbesaran terkecil sampai terbesar menggunakan mikroskop

cahaya (Ilyas,2007).

Page 2: Kapang Dan Khamir Merupakan Kelompok Mikroorganisme Yang Termasuk Filum Fungi

Adanya mikroorganisme yang tumbuh di satu bahan pangan sangat

berpengaruh pada kualitas produknya. Secara spesifik dikatakan

bahwa tepung terigu yang terkontaminasi fungi akan berpengaruh

pada produk olahannya seperti roti dan pastry karena akan

menyebabkan penurunan kualitas. Meskipun fungi biasanya mati

dengan proses baking, namun terkontaminasi tersebut biasanya terjadi

setelah baking, Sedangkan pada saat mencampur adonan, kontaminasi

fungi dapat berasal dari lingkungannya dan lebih lanjut pertumbuhan

fungi pada tepung, roti dan pastry dapat menyebabkan kontaminasi

mikotoksin (Pratiwi, 2002)

Harlistaria Meta Fitri, Wignyanto Dan Dhita Morita Ikasari., Analisis

Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Sosis Jamur Tiram Pada Skala

Industri Kecil (Studi Kasus Di Budidaya Jamur Tiram ‘Wahyu’ Kota

Mojokerto), Jurnal Industria Vol 1 (2).

Ilyas, M. 2007. Isolasi Dan Identifikasi Mikoflora Kapang Pada Sampel

Serasah Daun Tumbuhan Di Kawasan Gunung Lawu, Surakarta,

Jawa Tengah. Biodivesitas. Vol. 8 (2).

Pratiwi A. Rika, dan Anjarsari., 2002, Deteksi Ergosterol Sebagai

Indikator Kontaminasi Cendawan Pada Tepung Terigu, Jurnal. Teknol.

dan Industri Pangan, Vol. XIII (3).