Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara Triwulan II-2015(1)
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
-
Upload
febriromaputra -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
Transcript of Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
1/110
KAJIAN EKONOMI REGIONAL
Provinsi Jambi
Kantor Perwakilan ank Indonesia
Provinsi Jambi
Triwulan IV - 2013
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
2/110
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi
Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura
JAMBI
Telp : 0741 - 62445
Fax : 0741 – 62112
www.bi.go.id/
http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
3/110
Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel di regional melalui penguatan nilai-nilai strategisyang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.
Misi Bank Indonesia
1.
Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu
bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber
pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional.
3.
Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi
terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan
memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung
tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance)
yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia
Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau
berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan.
Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi
Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan
kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem
keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk
mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan
berkesinambungan.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
4/110
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
5/110
v
K T P E N G N T R
Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Jambi triwulan
IV-2013 dapat diselesaikan dengan baik. KER merupakan salah satu terbitan periodik
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sebagai sarana untuk membangun
komunikasi dua arah dalam pertukaran data dan informasi baik dengan stakeholders
internal maupun eksternal. Dengan demikian, para pemangku kepentingan seperti pelaku
usaha, perbankan dan terutama Pemerintah Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota)
diharapkan dapat memperoleh masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan
ekonomi daerah. KER mencakup beberapa aspek seperti perkembangan ekonomi makro
regional, inflasi daerah, perbankan dan sistem pembayaran, keuangan daerah,
ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan. Publikasi ini juga memuat perkiraan ekonomi
dan inflasi daerah.
Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan
IV-2013 menunjukkan perlambatan pertumbuhan yaitu dari 7,87% (yoy ) menjadi 6,93%
(yoy ). Pergerakan pertumbuhan ekonomi di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan
perekonomian nasional yang tumbuh 5,72%. Perekonomian Jambi selama tahun IV-2013
menghasilkan output Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian Indonesia
(Rp1.987,53 triliun). Dari sisi harga, kota Jambi mengalami inflasi 8,74% (yoy ) lebih tinggi
dari triwulan lalu 7,96% (yoy ) dan inflasi nasional 8,38% (yoy ). Perkembangan perbankan
juga menunjukkan peningkatan dari sisi aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank pelapor juga cukup baik yaitu
sebesar 121,66% Sementara itu, kualitas kredit masih berada pada level yang aman,
ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,98%. Pembenahan sektor riil
secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi penyaluran kredit perbankan
terutama dalam rangka meningkatkan investasi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan
yang akan datang bergantung pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi
pemerintah.
Dalam penyusunan KER triwulan IV-2013 kami banyak memperoleh support dari
dinas-dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh
karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang
akan datang.
Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam
meningkatkan kualitas KER ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk
kemakmuran masyarakat Jambi.
Jambi, Februari 2014KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI JAMBI
V. CarlusaKepala Perwakilan
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
6/110
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
7/110
i
D FT RISI
Daftar Isi ... ............................................................................................... iDaftar Tabel ......................................................................................... iiiDaftar Grafik ......................................................................................... v
Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... 1BAB I. Ekonomi Makro Regional ........................................................ 5
A. Umum ............................................................................. 5
B. PDRB Sisi Produksi .............................................................. 7
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan.................................................................. ... 8
2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)............ 12
3. Sektor Pertambangan dan Penggalian....................... ... 134. Sektor Industri Pengolahan........................................ .. 15
5. Sektor-sektor Lain .................................................... ... 16
C. PDRB Sisi Pengeluaran ........................................................ 20
1. Pengeluaran Konsumsi ............................................. ... 21
2. Investasi ................................................................... ... 23
3. Perdagangan Eksternal.............................................. ... 25
3.1 Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi ....................... .. 26
3.2 Impor Luar Negeri Provinsi Jambi......................... .. 29
Boks 1 Kebijakan GAPKINDO terhadap harga karet
........................................................................................................... 31
BAB II. Inflasi ................................................................................................. ..... 35
A. Kajian Umum ....................................................... ........................ 35
B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang .............................................. 37
1. Kelompok Bahan Makanan....................................... ................ 40
2. Kelompok Makanan Jadi, minuman, Rokok dan tembakau....... . 43
3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar ........ .. 43
4.
Kelompok Sandang.................................................. ................. 44
5. Kelompok Kesehatan ............................................... ................ 44
6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga............ ............... 44
7. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan .......... 45
Boks 2.Mengetahui dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi bagi perekonomian
Jambi .......................... ..................................................................... 47
BAB III. Perbankan Dan Sistem Pembayaran ................................................. 51
A. Perkembangan Kelembagaan ................................................ 51
B.
Bank Umum .......................................................................... 52
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
8/110
K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV-2013 ii
1. Perkembangan Aset Bank .............................................. 52
2. Perkembangan Dana Masyarakat.................................... 53
3.
Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana........................... 56
4. Undisbursed Loan ........................................................... 58
5.
Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non
Performing Loans (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi
Jambi ............................................................................. 59
6. Perkembangan Kredit UMKM ........................................ 61
C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ................................... ......... 62
D. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai......... 63
1. Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi......... 63
2. Penyediaan Uang Layak Edar......................................... 64
3.
Perkembangan Jumlah Uang palsu yang Ditemukan...... 644. Perkembangan Kliring Lokal.......................................... 65
5. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)................. 66
BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah ..................................... ... ......... 67
A.
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013 ............................... 67
B. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2013 ............................ ......... 68
C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah .......................... ......... 69
D. Keuangan Pemerintah Daerah ....................................... ......... 73
BAB V Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan ................... ......... 73A. Upah Minimum Provinsi (UMP) .............................................. 73
B. Kemiskinan ............................................................................ 74
C. Kesejahteraan ............................................................... ......... 75
BAB VI Prospek Perekonomian ....................................................... ......... 77
A. Pertumbuhan Ekonomi .................................................. ......... 78
B. Proyeksi Inflasi ............................................................... ......... 80
C. Rekomendasi Kebijakan ........................................................... 82
LampiranGlosary
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
9/110
TRIWULAN IV-2013 | K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI iii
D FT RT BEL
1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (q-t-q) 6
1.2 Pertumbuhan Sektoral Provinsi Jambi 7
1.3 Pertumbuhan Sektor Pertanian Provinsi Jambi 9
1.4 Pertumbuhan Sektor Perdagangan Provinsi Jambi 12
1.5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang 16
1.6 Pertumbuhan Sektor Keuangan Provinsi Jambi 20
1.7 Pertumbuhan PDRB Sisi Pengeluaran 21
1.8 Indeks Tendensi Konsumen 23
1.9 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi 25
1.10 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 27
2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 38
2.2 Sumbangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi
Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 38
2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi
Periode Triwulan IV -2013 39
3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 52
3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 543.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 55
3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek 56
3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 56
3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berdasarkan Lokasi Proyek di Provinsi
Jambi 58
3.7 TabelUndisbursed loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan
Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 59
3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi
Jambi 60
3.9 Perkembangan System Pembayaran Melalui KPw Bank Indonesia Provinsi
Jambi 63
3.10 Perkembangan Transaksi RTGS 66
4.1
Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi Tahun -2013 68
4.2 Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi Tahun -2013 69
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
10/110
K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV-2013 iv
4.3 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi
Tahun 2013 70
4.4 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi
Jambi 70
4.5
Perkembangan Realsasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi Tahun 2013 71
4.6 Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 72
5.1 Perbandingan UMP Wilayah Sumatera 73
5.2 Garis Kemiskinan Provinsi Jambi 74
5.3 Jumlah Penduduk Miskin 75
5.4 Nilai Tukar Petani (NTP) Persub-sektor ( 2012 = 100 ) 76
6.1 Saldo Bersih Tertimbang Perkiraan Perkembangan Dunia Usaha 79
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
11/110
TRIWULAN IV-2013 | K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI v
D FT RGR FIK
1.1 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 5
1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (q-t-q) 51.3 Nilai dan Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha 81.4 Produksi Padi 91.5 Produksi Jagung 101.6 Produksi Kedelai 101.7 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 tahun di Provinsi Jambi 101.8 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi 111.9 Tingkat Hunian Hotel 131.10 PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lift ing Minyak Bumi 141.11 Lifting Minyak Bumi 14
1.12 Lifting Gas Alam 141.13 Perkembangan Produksi Karet Jambi 161.14 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 171.15 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 171.16 Perkembangan Indeks Air Bersih 171.17 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 181.18 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 181.19 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal 191.20 Perkembangan Total Arus Barang 191.21 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 221.22 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 221.23 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 221.24 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 241.25 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick-Up Baru 241.26 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 241.27 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 261.28 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 271.29 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 281.30 Volume Ekspor Non Migas Provinsi Jambi 281.31 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan 281.32 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 29
1.33 Lima komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 302.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi dan Nasional 352.2 Perbandingan Inflasi Tahun 2013 Kota Jambi dan kota lainnya di Pulau
Sumatera 352.3 Perkembangan Inflasi Jambi Tahun 2013 362.4 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 402.5 Perkembangan Harga Jagung 412.6 Perkembangan Harga Daging 412.7 Perkembangan Harga Beras 422.8 Perkembangan Harga Tepung Terigu 422.9 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 42
2.10 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 44
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
12/110
K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV-2013 vi
2.11 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 453.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 533.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 543.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum di Provinsi
Jambi 593.4 Perkembangan Suku Bunga rata-rata Tertimbang Kredit dan
Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi 613.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi 613.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 623.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di
Provinsi Jambi 643.8 Perkembangan Transaksi Kliring 654.1 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (%) 714.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi
Jambi (%) 714.3 Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 724.4 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi
Jambi 736.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m ) Kota Jambi Periode Tahun
2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Februari s.d Maret 2014 806.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun
2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Fe bruari s.d Maret 2014 816.3 Perkembangan Inflasi Tahun kalender (y-t-d) Kota Jambi Periode
Tahun 2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Fe bruari s.d Maret2014 81
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
13/110
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
a. Inflasi dan PDRB
TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV
MAKRO
Indeks Harga Konsumen Kota Jambi 139.12 133.90 137.41 138.68 139.12 151.28 142.02 144.61 149.71 151.28
Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 4.22 3.90 6.80 4.43 4.22 8.74 6.06 5.24 7.95 8.74
PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)
120,373,533 4,867,497 5,010,243 5,174,524 5,321,268 16,289,175 5,274,525 5,433,021 5,581,630
- Pertanian 6,004,284 1,451,187 1,491,500 1,518,732 1,542,865 6,449,193 1,561,623 1,600,976 1,637,790 1,648,803
- Pertambangan dan Penggalian 2,713,435 632,818 664,546 691,806 724,265 2,755,755 631,830 673,057 722,805 728,063
- Industri Pengolahan 2,532,924 602,129 621,508 645,624 663,663 2,677,094 655,488 671,715 664,068 685,824
- Listrik, Gas, dan Air Bersih 172,609 41,538 42,222 43,115 45,734 188,614 46,271 46,979 47,410 47,953
- Bangunan 1,031,629 232,286 241,825 263,095 294,423 1,245,510 300,356 307,980 314,196 322,978
- Perdagangan Hotel dan Restoran 3,673,985 879,489 899,172 939,087 956,236 4,123,669 979,292 1,008,494 1,043,019 1,092,864
- Pengangkutan dan Komunikasi 1,473,275 352,177 361,214 375,484 384,400 1,598,822 382,249 392,716 409,808 414,048
- Keuangan, Persewaan dan Jasa 1,172,817 282,678 290,388 295,250 304,502 1,265,251 308,798 315,069 321,116 320,268
- Jasa 1,598,574 393,196 397,868 402,330 405,179 1,675,370 408,617 416,035 421,418 429,300
Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD)2)
1,290,820 330,267 379,947 285,237 295,369 859,266 261,826 295,320 302,121 283,939
Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 5,313,927 1,507,099 1,561,561 872,828 1,372,439 3,119,930 814,244 1,161,680 1,144,006 994,049
Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3
107,610 34,070 16,962 26,040 30,537 137,978 16,689 39,052 82,238 115,056
Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 107,841 10,440 33,658 24,426 39,317 122,793 41,980 32,722 48,091 47,459
Catatan1) Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000
INDIKATOR
2) Pengklasifikasian komoditi
menggunakan 21 kelompok barang
berdasarkanSITC 2 digit yang berlaku.3) Pengklasifikasian komoditi dalam
statistik impor menggunakan SITC 2
20122012
20132013
vii
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
14/110
b. Perbankan
Tw.I-1 Tw.II-12 Tw.III-12 Tw.IV-12 Tw.I-13 Tw.II-13 Tw.III-13 Tw.IV-13
PERBANKAN
A. Bank Umum :
Total Aset (Rp Juta) 23,052,408 23,780,624 24,163,959 24,475,084 26,618,428 27,833,632 28,538,630 28,676,080
DPK(Rp Juta) 17,255,120 17,611,536 17,917,502 17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015
- Tabungan 8,754,559 9,207,801 9,141,330 10,132,421 9,492,101 9,646,142 10,070,264 3,343,467
- Giro 3,866,278 3,373,061 3,687,655 3,762,667 3,753,003 4,120,387 3,744,864 11,429,775
- Deposito 4,634,284 5,030,674 5,088,518 4,050,106 5,131,194 5,388,129 5,705,847 4,641,773
21,339,606 23,116,929 23,608,285 25,707,902 26,471,507 28,211,297 29,925,232 26,955,932
- Modal Kerja 8,956,344 9,761,212 9,281,782 9,935,402 10,115,811 9,822,930 10,124,382 8,103,793
- Konsumsi 3,671,188 4,211,014 9,574,000 10,289,952 10,543,228 11,256,968 11,816,000 8,410,345
- Investasi 8,712,074 9,144,703 4,752,503 5,482,548 5,812,468 7,131,399 7,984,850 10,441,794
- Dana 16,867,872 17,236,728 17,075,570 17,799,606 18,732,803 19,527,917 19,916,444 19,898,809
- LDR 126.51 134.11 138.26 144.43 141.31 144.47 150.25 135.47
15,710,619 16,843,087 17,951,066 19,287,676 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083
- Modal Kerja 6,483,171 7,075,722 6,914,923 7,326,502 7,484,277 7,365,449 7,453,703 7,548,969
- Konsumsi 6,534,233 6,921,191 7,784,459 8,237,555 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932
- Investasi 2,693,215 2,846,175 3,251,684 3,723,619 4,033,494 5,481,736 5,752,786 5,864,182
- LDR (%) 91.05 95.64 100.19 107.48 109.72 116.02 118.53 121.66
- NPL Gross (%) 274,616 301,173 319,845 328,384 454,021 473,625 521,247 466,983
- NPL Gross nominal 1.75 1.79 1.78 1.70 2.25 1.93 2.25 1.98
Kredit MKM (Rp Juta)Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta) 3,058,451 3,118,341 3,439,722 3,388,031 3,389,186 3,729,806 3,537,483 3,302,277
- Kredit Modal Kerja 1,171,534 1,266,632 1,464,483 1,464,794 1,498,112 1,313,147 1,309,646 1,260,845
- Kredit Investasi 203,093 226,438 246,076 265,709 282,423 623,343 608,907 597,628
- Kredit Konsumsi 1,683,825 1,625,270 1,729,163 1,657,528 1,608,652 1,793,316 1,618,930 1,443,804
Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta) 7,245,244 8,169,666 8,582,895 9,193,184 9,738,670 10,428,595 11,175,062 11,642,097
- Kredit Modal Kerja 2,100,859 2,324,547 2,014,978 2,084,917 2,147,246 1,827,369 1,887,664 1,914,038
- Kredit Investasi 824,744 952,979 1,028,456 1,117,634 1,203,160 1,714,598 1,782,084 1,829,234
- Kredit Konsumsi 4,319,640 4,892,140 5,539,461 5,990,633 6,388,264 6,886,628 7,505,314 7,898,825
3,153,428 3,252,103 3,368,116 2,588,797 3,874,659 4,259,169 4,451,803 4,563,050
- Kredit Modal Kerja 2,047,667 2,237,132 2,235,693 1,655,435 2,515,038 2,762,995 2,810,877 2,853,406
- Kredit Investasi 584,976 613,395 654,497 452,035 748,131 831,987 879,018 899,870
- Kredit Konsumsi 520,786 401,576 477,927 481,328 611,490 664,187 761,909 809,774
Total Kredit MKM (Rp Juta) 13,457,123 14,540,110 15,390,733 15,170,012 17,002,515 18,417,570 19,164,348 19,507,424
NPL MKM gross (%) 1.76 3.85 1.30 2.13 2.45 2.30 2.70 2.31
- NPL MKM Gross Nominal 236,264 559,480 200,255 322,875 416,426 423,813 516,557 450,912
B. BPR :
Total Aset (Rp Juta) 460,613 534,589 622,101 644,378 685,560 691,959 760,030 747,507
DPK (Rp Juta) 349,774 410,115 431,198 481,763 501,520 506,701 551,278 536,478
- Tabungan (Rp Juta) 63,909 69,101 71,206 80,701 80,242 76,783 81,355 80,519
- Deposito (Rp Juta) 285,865 341,013 359,992 401,062 421,278 429,918 469,923 455,959
Kredit (Rp Juta) 337,067 410,499 463,125 487,782 520,039 554,233 567,445 551,232
- Modal Kerja 87,282 102,479 114,570 123,865 127,272 141,934 156,969 158,623
- Investasi 73,586 87,528 98,433 95,547 101,531 110,867 111,650 106,325
- Konsumsi 176,199 220,492 250,123 268,370 291,236 301,432 298,826 286,285
Kredit UMKM (Rp Juta) 160,868 190,007 213,003 219,412 228,803 218,597 233,076 220,099
Rasio NPL Gross (%) 4.23 3.69 3.63 2.82 4.37 5.01 5.96 6.99
- NPL Gross (Nominal) 14,246 15,131 16,822 13,762 22,726 27,743 33,804 38,558
- PPAP 7,257 8,131 8,582 8,560 7,927 11,272 13,653 14,380
Rasio NPL Net (%) 2.07 1.71 1.78 1.07 2.85 2.97 3.55 4.39
LDR (%) 77.71 83.22 81.00 80.71 80.43 87.12 81.21 99.26
TAHUN 2012 TAHUN 2013
Kredit Menengah (Rp500 juta < x≤ Rp5 miliar)
((Rp Juta)
Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi kantor
cabang
Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi proyek1
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
INDIKATOR
viii
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
15/110
T BEL INDIK TOR EKONOMI TERPILIH
c. Sistem Pembayaran
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
Kliring
Nilai Kliring (juta Rp) 2,488,938 2,347,560 2,380,495 2,548,121 2,519,686 2,800,410 2,577,906 2,714,032
Volume Kliring (lembar warkat) 70,971 65,514 62,775 70,972 72,639 76,559 71,104 70,456
Cek dan BG Kosong 52,403 54,487 62,029
Lembar 856 1,164 1,150 1,134 1,463 1,811 1,837 1,635
Nominal (juta Rp) 36,225 33,051 40,025 35,192 83,121 64,290 56,120 63,174
RTGS
RTGS dari Jambi (miliar Rp) 10,339 15,139 15,677 18,270 15,535 19,666 20,189 22,181
RTGS ke Jambi (miliar Rp) 51,804 54,010 29,104 29,431 22,244 22,658 26,876 33,327
RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 2,653 3,543 3,350 4,702 4,032 4,695 7,422 6,521
Transaksi Tunai
Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 518,106 418,971 805,987 393,685 846,548 1,031,722 1,453,196 810,929
Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 771,960 1,187,425 1,387,811 1,565,493 1,034,718 1,682,989 2,605,130 2,836,373
Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (253,854) (768,454) (581,824) (1,171,808) (188,170) (651,267) (1,151,935) (2,025,444)
Uraian2012 2013
ix
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
16/110
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
17/110
1
R
INGK S N
E
KSEKUTIF
P
EREKONOMI N
J
MBI
I. Ekonomi Makro Regional
Perekonomian Jambi pada Triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 1,74% (qtq)
atau 6,93% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan
sebelumnya 2,74% (qtq) atau 7,87% (yoy)), namun masih lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional (5,72% yoy). Perekonomian Jambi pada triwulan
laporan menghasilkan output Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian
Indonesia (Rp1.987,53 triliun) dan merupakan yang ketiga terendah di Sumatera.
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat
sebesar 7,88% (yoy), lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012
(7,44% (yoy)). Sementara PDRB Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat sebesar
Rp85,56 triliun.
Struktur perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 menunjukkan bahwa
sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu
45,77%, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) sebesar 37,04% dan sektor sekunder
sebesar 17,19%.
Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian disebabkan oleh net
ekspor yang mengalami perlambatan sebesar -5,18% (qtq), namun demikian
pertumbuhan komponen permintaan lainnya mampu menjaga pertumbuhan
ekonomi Jambi tetap berada pada angka yang cukup tinggi terutama
pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar 23,75% (qtq)
yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya realisasi proyek Pemerintah di
akhir tahun 2013.
Dari sisi penawaran, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa
keuangan (-0,26% qtq) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi yaitu
sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan
ekonomi. Namun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh
signifikan dari 3,42% (qtq) pada triwulan III-2013 menjadi 4,78% (qtq) pada
triwulan IV-2013. Sektor lain yang mengalami peningkatan cukup besar pada
triwulan laporan adalah sektor industri pengolahan (3,28% qtq) dan sektor
bangunan (2,80% qtq).
Perekonomian Provinsi
Jambi t riwu lan IV - 2013
mengalami perlambatan
yaitu dari 7,87 (yoy)
menjadi 6,93% (yoy)....
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
18/110
RINGK S N EKSEKUTIF
K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I V-2013 2
II. Inflasi
Pada triwulan IV-2013, inflasi kota Jambi tercatat 1,04% (qtq), lebih
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (3,53% qtq) namun lebih tinggi
dibandingkan rata-rata inflasi triwulan IV selama tiga tahun terakhir (0,63% qtq).Faktor utama meningkatnya inflasi kota Jambi disebabkan oleh meningkatnya
inflasi administered prices sebesar 2,18% (qtq), sementara inflasi inti dan volatile
food tercatat masing-masing sebesar 0,97% (qtq) dan 0,28% (qtq).
Sumber utama peningkatan inflasi administered prices adalah
meningkatnya tarif tenaga listrik (TTL), bahan bakar rumah tangga, rokok kretek
filter, dan angkutan udara.1 Sedangkan peningkatan inflasi inti utamanya
disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat sehubungan dengan perayaan
hari raya kegamaan (Idul Adha dan Natal) tahun baru dan liburan sekolah sertatingginya realisasi belanja pemerintah di akhir tahun.
Pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m) pada bulan Oktober, November,
dan Desember 2013 masing-masing sebesar 0,87%, -0,22% dan 0,39%. Inflasi
bulanan yang relatif tinggi di bulan Oktober utamanya karena kenaikan harga
cabe merah, bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah.
Secara tahunan, pada tahun 2013, inflasi kota Jambi tercatat 8,74% (yoy),
lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi dalam tiga tahun terakhir (5,24%) dan
juga tercatat di atas inflasi nasional (8,38%).
III. Perbankan dan Sistem Pembayaran
Kinerja perbankan pada triwulan IV-2013 secara umum menunjukkan
peningkatan, dari sisi aset dan penyaluran kredit sedangkan penghimpunan dana
sedikit menurun. Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank
pelapor naik sebesar 313 bps menjadi 121,66%. Aset perbankan pada triwulan
laporan sebesar Rp28.676,08 miliar.Outstanding kredit bank umum meningkat
2,09% (qtq) menjadi Rp23.621,08 miliar, sementara DPK menurun 0,54% (qtq)
menjadi Rp19.415,01 miliar. Kualitas kredit yang diberikan masih relatif terjaga
tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar
1,98% yang masih di bawah ketentuan 5%, lebih rendah (membaik)
dibandingkan triwulan sebelumnya (2,25%).
Pada periode triwulan IV-2013, aktivitas pembayaran mengalami
peningkatan yang tercermin dari meningkatnya transaksi kas dan nilai kliring
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aliran kas masuk Bank Indonesia
1Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.
Pada tr iwulan IV-2013,
Kota Jambi mengalami
inf lasi sebesar 8,74%
(yoy) ..... .....
Kinerja perbankan
meningkat ditandai
dengan meningkatnya
jum lah aset dan
penyaluran kredit
meskipun
penghimpunan dana
sedikit menurun....
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
19/110
RINGK S N EKSEKUTIF
TRIWULAN I V-2013 I K AJIANEKONOMIREGIONAL PROVINSI JAMBI 3
Jambi mencapai Rp 810.929,09 miliar (turun 44,2%) sementara aliran kas keluar
mencapai Rp 2.836,37 miliar (meningkat 8,88%) dibandingkan triwulan
sebelumnya. Dengan demikian net outflow Jambi mengalami kenaikan yang
cukup signifikan yaitu dari Rp1.151,94 miliar (Triwulan III-2013) naik menjadiRp2.025,44 miliar (Triwulan IV-2013) atau naik sebesar 75,83% (qtq). Untuk
pembayaran non tunai, nilai kliring meningkat sebesar 5,28% dibandingkan
triwulan sebelumnya menjadi Rp 2.714,03 miliar. Nilai RTGS dari, serta ke Jambi
mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sebaliknya RTGS dari
dan ke Jambi mengalami penurunan.
IV. Keuangan Pemerintah Daerah
Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Jambi pada triwulan IV-2013
mencapai Rp2.668,64 miliar (terealisasi sebesar 101,53%), sementara itu realisasi
belanja mencapai Rp2.954,46 miliar (terealisasi 90,39%). Berdasarkan jenisnya,
pendapatan terbesar masih tergantung dari transfer pemerintah pusat yang
mencapai Rp1.662,79 miliar. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
didapatkan melalui pajak, retribusi, serta pengeloalaan kekayaan daerah mencapai
Rp997,89 miliar (37,39%). Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja terbesar
(57,54%) masih ditujukan untuk belanja operasional yaitu sebesar Rp1.699,90
miliar, sementara nilai realisasi untuk belanja modal masih relatif kecil yaitu
sebesar Rp936,98 miliar atau sebesar 31,71 %.
V.Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami
peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 97,21 dari
95,52 pada triwulan lalu. Dari sisi upah, UMP Provinsi Jambi pada tahun 2014
meningkat 15,56% yaitu dari Rp1.300.000,- menjadi Rp1.502.230,-. UMP
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Lampung, Bengkulu dan Sumatera
Barat.
VI.Prospek Perekonomian
Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jambi pada triwulan mendatang diperkirakan pada kisaran 0,2%-0,7%(qtq),
tumbuh lebih rendah dari triwulan laporan (1,94%).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi diperkirakan akan
meningkat yaitu pada kisaran 8,0 8,5% (yoy) dibandingkan triwulan laporan
Realisasi pendapatan
triw ulan IV -2013
mencapai 101,53%
dari APBD sementara
realisasi belanja
mencapai 90,39% ...
UMP Jambi meningkat
15,56%
...
Laju pert umbuhan PDRB
triwulan I-2014
diperkirakan berkisar
8,0 8,5% (yoy).....
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
20/110
RINGK S N EKSEKUTIF
K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I V-2013 4
yang tumbuh 6,93% (yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun
2014 diperkirakan pada kisaran 7,2%-7,7%.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama perekonomian
di triwulan mendatang. Adanya kenaikan UMP akan memberikan penghasilantambahan bagi masyarakat dan berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat
pada triwulan mendatang. Hal tersebut sejalan dengan hasil liaison pada
perusahaan ritel yang memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat seiring
kenaikan UMP, perayaan hari Imlek, dan persiapan menjelang Pemilu. Selain
mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, pelaksanaan Pemilu juga
diperkirakan akan meningkatkan konsumsi pemerintah sehingga akan lebih
mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, investasi diperkirakan akan
sedikit melambat sejalan dengan masih lambatnya perekonomian global dan
kenaikan suku bunga kredit yang mengikuti kenaikan BI rate.
Inflasi pada triwulan I-2014 diperkirakan akan stabil pada level yang sama
dengan triwulan IV-2013 yaitu berada pada kisaran 8,6%-9,1% (yoy) dari
sebelumnya 8,75% (yoy) pada triwulan laporan. Kondisi ini utamanya disebabkan
oleh meningkatnya angka inflasi administered pr ice dan volatile foods .
Faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama triwulan
mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran antara lain 1)
Masih berlanjutnya tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar, 2) Potensi
meningkatnya ekspektasi inflasi perusahaan sebagai antisipasi resiko perubahanharga pada tahun 2014, 3) Rencana Pemerintah untuk menaikkan kembali harga
TTL (Tarif Tenaga Listrik) di tahun 2014 akan berdampak inflasi baik secara
langsung maupun melalui dampak lanjutannya, serta 4.) Kondisi infrastruktur
(jalan, jembatan) yang masih terkendala serta terhambatnya arus di pelabuhan
yang akan meningkatkan biaya distribusi dan transportasi barang dan jasa.
Beberapa hal tersebut diperkirakan akan memacu meningkatnya angka inflasi
pada periode triwulan I tahun 2014.
Menyikapi kondisi perekonomian triwulan IV 2013 serta proyeksi ekonomi
triwulan I 2014 beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:1. Penguatan fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah
2. Program ketahanan pangan (khusunya komoditas penyumbang inflasi
terbesar)
3. Pengendalian Ekspektasi Inflasi
4. Penurunan produksi migas
5. Batu Bara dan Mineral Lainnya
6. Melambatnya produksi karet
7. Permasalahan distribusi barang
8.
Pembinaan dan Pendampingan UMKM
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
21/110
5
BABIEKONOMIMAKROREGIONAL
A. Umum
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat sebesar
7,88% (yoy) , lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (7,44%
(yoy) ) dan di atas pertumbuhan nasional (5,78% (yoy )). Secara triwulanan,
perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 1,94% (qt q ) atau
6,93% (yoy) , melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan
sebelumnya (2,74% (qt q ) atau 7,87% (yoy )), namun masih lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional (5,72% (yoy )) (Grafik 1.1. dan 1.2.).
Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (yoy)
Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian triwulan IV 2013
disebabkan oleh net ekspor yang mengalami perlambatan sebesar -5,18% (qtq),
15.1 15.6 16.2 16.516.8
17.6 18.7 19.6 19.9
20.83 22.022.9
6.5 6.56.5 6.5
6.3
6.37 6.17 6.11 6.02 5.815.62
5.72
9.048.56 8.74
7.86
6.15
7.15
7.29
9.098.36
8.447.87 6.93
4
5
6
7
8
9
10
0
5
10
15
20
25
30
Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q1V-11 Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q1V-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q1V-13
Sumber : BPS (dio lah)
%
Ouput Jambi (Rp Triliun) Pertumbuhan Indonesia Pertumbuhan Jambi
Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (qtq)
4.6 4.7 4.8 4.9 4.95.0 5.2 5.3 5.3 5.4 5.6 5.7
1.391.97
3.14
1.15
(0.22)
2.933.28 2.84
(0.88)
3.002.74
1.941.50
2.903.50
-1.30
1.402.80 3.21
-1.45
1.41 2.61
2.96
-1.42 (2.0)
(1.0)
-
1.0
2.0
3.0
4.0
0
1
2
3
4
5
6
Q I-11 Q II-11 Q III-11Q IV-11 Q I-12 Q II-12 Q III-12Q IV-12 Q I-13 Q II-13 Q III-13Q IV-13
%Rp triliun Nominal (aksis kiri) Pertumbuhan Jambi (aksis kanan) Pertumbuhan Nasional
Sumber : BPS (dio lah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
22/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 6
namun demikian pertumbuhan komponen permintaan lainnya mampu menjaga
pertumbuhan ekonomi Jambi tetap berada pada angka yang cukup tinggi
terutama pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar
23,75% (qtq) yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya realisasi proyek
Pemerintah di akhir tahun 2013 (Tabel 1.1.).
Dari sisi penawaran, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa
keuangan (-0,26% qt q ) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi
yaitu sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan
ekonomi (Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran,
sektor industri pengolahan dan sektor bangunan mengalami peningkatan cukup
besar pada triwulan laporan masing-masing sebesar 4,78% (qt q ), 3,28% (qt q )
dan 2,80% (qt q ).
Perekonomian Jambi pada tahun 2013 menghasilkan output Rp85,56
triliun. Sementara PDRB Provinsi Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar
Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian Indonesia (Rp1.987,53 triliun).
Struktur perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 menunjukkan bahwa sektor
primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,77%,
diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,04% dan sektor sekunder sebesar 17,19%.
I II III IV I II III QTQ (%) Andil
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0.47 1.06 2.42 0.73 0.46 0.93 2.27 0.71 0.46
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (5.27) 2.68 3.22 1.11 (7.15) 2.00 1.76 23.75 4.08
Lembaga Swasta Nirlaba 1.63 1.97 2.56 1.67 1.02 2.38 2.45 1.52 0.01
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.21 4.22 6.84 6.42 1.05 2.11 1.94 3.08 0.57
Perubahan Stok 0.54 2.27 (2.01) 7.66 3.46 3.76 (5.69) 5.72 0.18
-8.77 11.58 -2.62 11.63 -15.68 14.07 3.17 (7.47) (4.97)
-8.17 8.99 -2.26 9.45 -14.20 10.44 1.86 (2.29) (1.61)
(0.22) 2.93 3.28 2.84 (0.88) 3.00 2.74 1.94 1.94
2013 Triwulan IV - 20132012
PDRB
JENIS PENGELUARAN
Ekspor
Impor
Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (q tq )
I II III IV I II III QTQ (%) Andil
2.38 2.78 1.83 1.59 1.22 2.52 2.30 0.67 0.20
Pertambangan dan Penggalian (7.92) 5.01 4.10 4.69 (12.76) 6.52 7.39 0.73 0.09
Industri Pengolahan (1.42) 3.22 3.88 2.79 (1.23) 2.48 (1.14) 3.28 0.39
Listrik, Air dan Gas 1.11 1.65 2.12 6.07 1.17 1.53 0.92 1.15 0.01
1.52 4.11 8.80 11.91 2.02 2.54 2.02 2.80 0.16
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.07 2.24 4.44 1.83 2.41 2.98 3.42 4.78 0.89
Pengangkutan dan Komunikasi 0.07 2.57 3.95 2.37 (0.56) 2.74 4.35 1.03 0.08
Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 1.45 2.73 1.67 3.13 1.41 2.03 1.92 (0.26) (0.02)
0.34 1.19 1.12 0.71 0.85 1.82 1.29 1.87 0.14
(0.22) 2.93 3.28 2.84 (0.88) 3.00 2.74 1.94 1.94
2013 Triwulan IV - 20132012
Pertanian
Bangunan
Jasa-Jasa
LAPANGAN USAHA
PDRB
Sumber: BPS (dio lah)
Sumber: BPS (diolah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
23/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 7
B.PDRB Sisi Produksi
Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi tahunan tahun 2013
utamanya disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (12,24%
(yoy )), sektor pertanian serta sektor bangunan (20,73% (yoy )) (Tabel 1.2).
Tingginya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut
utamanya terjadi pada sub sektor perdagangan besar dan eceran (12,64%)
dengan sumbangan ke pertumbuhan ekonomi sebesar 2,10%. Masih cukup
tingginya pertumbuhan sub sektor perkebunan (8,07% (yoy )) membuat
pertumbuhan sektor pertanian tetap terjaga. Sub sektor perkebunan yang
merupakan sub sektor utama Jambi memberikan andil ke pertumbuhan ekonomi Jambi sebesar 1,17%.
Tabel 1.2. Pertumbuhan Sektoral Provinsi Jambi
Sementara itu, pertumbuhan pada sektor bangunan yang cukup
signifikan utamanya disebabkan karena adanya peningkatan investasi properti,seperti pengembangan perumahan, pusat bisnis, dan perhotelan oleh perusahaan
swasta berskala nasional/internasional termasuk juga peningkatan kapasitas
bandara dan pembangunan beberapa proyek pemerintah lainnya.
Secara triwulanan, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa
keuangan (-0,26% qt q ) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi
yaitu sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan
ekonomi triwulan ini (Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor perdagangan, hotel,
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
PERTANIAN 6,66 5,18 6,03 7,60 7,41 2,04 1,59 1,82 2,24 2,18
PERTAMBANGAN DAN PENGGALI AN 1,29 14 ,4 6 2 3,10 2 ,6 9 1,56 0,16 1,6 7 2,84 0 ,3 8 0,21
INDUSTRI PENGOLAHAN 3,84 4,49 5,12 7,90 5,69 0,52 0,59 0,65 0,98 0,71
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 9,27 13,12 11,27 6,60 9,27 0,07 0,10 0,09 0,06 0,08
BANGUNAN 8,45 6,76 6,31 16,16 20,73 0,40 0,33 0,30 0,76 1,05
PERDAGANGAN 7,88 10,20 9,65 9,98 12,24 1,32 1,73 1,68 1,76 2,21
PENGANGKUTAN DAN KOMUNI KASI 5,81 4,11 4,11 7,19 8,52 0,46 0,32 0,31 0,52 0,62
KEUANGAN 17,85 12,12 9,08 7,81 7,88 0,88 0,66 0,52 0,45 0,45
JASA 6,24 4,05 3,80 3,85 4,80 0,55 0,35 0,32 0,31 0,38
TOTAL 6,39 7,35 8,54 7,44 7,88 6,39 7,35 8,54 7,44 7,88
SEKTORPertumbuhan (yoy) Sumbangan
Sumber: BPS (dio lah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
24/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 8
dan restoran tumbuh signifikan dari 3,42% (qt q ) pada triwulan III-2013 menjadi
4,78% (qt q ) pada triwulan IV-2013, seiring dengan meningkatnya aktivitas sektor
ini selama perayaan Idul Adha, Natal, tahun baru dan masa liburan sekolah.
Sektor lain yang mengalami peningkatan cukup besar pada triwulan laporan
adalah sektor industri pengolahan (3,28% qt q ) dan sektor bangunan (2,80%
qt q ). Pertumbuhan sektor industri utamanya berasal dari industri CPO yang dipicu
oleh meningkatnya pasokan bahan baku dan membaiknya harga internasional.
Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku pada tahun 2013
tercatat sebesar Rp85,56 triliun. Sementara secara triwulanan, PDRB Provinsi
Jambi pada triwulan IV 2013 tercatat sebesar Rp22,86 triliun. Secara sektoral,
perekonomian Jambi masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar serta sektor pertambangan dan
penggalian sebesar. Meskipun terdapat perubahan pangsa sektor ekonomi,
namun secara umum struktur ekonomi Jambi dalam beberapa tahun terakhir
tidak mengalami perubahan yang signifikan (Grafik 1.3.).
Grafik 1.3. Nilai dan Distribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Produksi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan
perikanan menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan tumbuh 6,87% (yoy)
atau 0,67% (qtq) , meskipun jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2009 2010 2011 2012 2013
Pangsa (Share) %
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
KEUANGAN
BANGUNAN
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
JASA
INDUSTRI PENGOLAHAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
PERDAGANGAN
PERTANIAN
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
25/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 9
triwulan lalu (7,84% yoy dan 2,30% qtq) (tabel 1.3.). Melambatnya
pertumbuhan sektor pertanian disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan pada
sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) dan tanaman perkebunan.Produksi tabama di triwulan laporan hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar
1,04% (qt q ), jauh menurun dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu
(2,42% (qtq )). Tanaman bahan makanan yang cenderung tergantung akan
kondisi musim sering mengalami kendala dalam penanaman. Tingginya curah
hujan selama triwulan laporan menyebabkan kuantitas dan kualitas hasil produksi
tanaman bahan makanan menurun.
Tabel 1.3. Pertumbuhan Sektor Pertanian Provinsi Jambi
Pertumbuhan produksi tabama selama tahun 2013 (6,99%) lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (7,64%). Hal ini terkonfirmasi
dalam ARAM (angka ramalan) BPS yang menyatakan bahwa pada tahun 2013,
produksi padi Jambi secara total diperkirakan akan mampu tumbuh sekitar 6,2%
dibandingkan tahun 2012 dengan luas panen mencapai 158.697 ha
dibandingkan 149.369 ha pada tahun lalu (grafik 1.4.).
Grafik 1.4. Produksi Padi
2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV
Tanaman Bahan Makanan 6,47 3,92 4,85 7,64 6,99 1,31 4,64 2,42 1,04
Tanaman Perkebunan 7,79 6,90 7,55 8,30 8,07 1,32 1,49 2,18 0,12
Peternakan dan Hasil-hasilnya 6,42 5,68 7,53 5,29 5,41 1,01 0,84 2,08 1,54
K e h u t a n a n -2,40 -1,90 -0,98 5,79 7,50 -0,37 0,66 1,86 2,43
P e r i k a n a n 8,57 5,14 4,68 4,51 6,17 1,29 1,50 3,49 0,88
TOTAL 6,66 5,18 6,03 7,60 7,41 1,22 2,52 2,30 0,67
SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des
(ha)
2010 2011 2012 2013 (ARAM II)
Sumber: BPS (dio lah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
26/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 10
Grafik 1.5. Produksi Jagung Grafik 1.6. Produksi Kedelai
Secara triwulanan, sub sektor perkebunan yang menyumbangkan output
sebesar 16,19% dari total PDRB Jambi mengalami perlambatan pertumbuhan
yang cukup tajam dibanding triwulan lalu (2,18% (qt q )), dan hanya mampu
tumbuh sebesar 0,12% (qt q ) atau 5,20% (yoy ). Perlambatan pertumbuhan
tersebut menurunnya produktivitas. Selain itu rendahnya harga jual komoditas
karet menjadi disinsentif bagi petani untuk meningkatkan produksi.
Grafik 1.7 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi
Sumber: Disbun Provinsi Jambi
Harga kelapa sawit di Jambi pada triwulan laporan terus mengalami
peningkatan menuju level semula. Harga rata-rata TBS usia 10 tahun
Rp1.826,23/kg, meningkat 17,95% dari harga triwulan lalu (grafik 1.7.).
Sementara itu harga CPO di Jambi sebesar Rp8.261,02/kg atau meningkat
18,28% (qtq) . Harga rata-rata kelapa sawit di tingkat internasional juga
menunjukkan perbaikan yakni sebesar USD 782,25/metric ton atau meningkat
8,35% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012, harga TBS Jambi saat ini
meningkat signifikan 52,76%, sejalan dengan peningkatan harga CPO dunia
sebesar 9,45%. Relatif meningkatnya harga kelapa sawit di Jambi disebabkan
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des
(ha)
2010 2011
2012 2013 (ARAM II)
0
1,000
2,000
3,000
4,000
Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des
(ha)
2010 2011
2012 2013 (ARAM II)
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2012 2013
Harga (Rp)
CPO INTI TBS 10 TAHUN CPO Int'l
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
27/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 11
oleh beberapa hal: 1.) melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD sehingga
harga di dalam negeri menjadi meningkat, 2.) meningkatnya jumlah pabrik
kelapa sawit (PKS) sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap TBSMeskipun harga CPO lokal maupun internasional terus mengalami
peningkatan, kebijakan anti dumping du ties biofuel di Uni Eropa perlu menjadi
perhatian karena berpotensi menurunkan ekspor CPO ke negara-negara anggota
Uni Eropa serta berpotensi menurunkan kembali harga CPO internasional.
Sejalan dengan harga kelapa sawit, harga bokar di Jambi juga meningkat
dari rata-rata Rp20.867/kg menjadi Rp23.205/kg (naik 11,20%(qtq) ) (grafik 1.8.).
Namun demikian, apabila dibandingkan dengan harga tahun 2012, harga bokar
di Jambi turun 5,84% (yoy) . Peningkatan harga bokar pada triwulan laporan lebih
disebabkan karena insentif positif dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah.
Berbanding terbalik dengan harga di tingkat lokal, harga karet di tingkat
internasional turun 5,44% dari USD 273,06/cent menjadi USD 258,21/cent.
Secara tahunan, pertumbuhan sub sektor perkebunan pada tahun 2013
mencapai 8,07%, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun
2012 (8,30%). Mulai membaiknya harga jual komoditas perkebunan
(terkonfirmasi dari hasil liaison ke PKS, GAPKI, dan Dinas Perkebunan Provinsi
Jambi) memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor perkebunan.
Sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh 1,54% (qtq), lebih
rendah dibandingkan triwulan lalu (2,58% (qtq) ). Sejalan dengan itu, sub sektor
perikanan menunjukkan pertumbuhan yang melambat dari triwulan lalu sebesar
Grafik 1.8 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi
Sumber: Disperindag Provinsi Jambi
-
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000 35,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2012 2013
USD cent/KgRp/Kg
Harga Bokar (Rp/kg)
Harga Karet Internasional (USD cent/kg)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
28/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 12
3,29% (qtq) menjadi 0,88% (qtq) . Sementara itu, sub sektor kehutanan tumbuh
2,43% (qtq), lebih tinggi dari triwulan lalu (1,86% qtq)) . Secara tahunan,
pertumbuhan ketiga sub sektor di atas pada tahun 2013, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012.
Pada triwulan laporan terjadi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Rata-
rata NTP Triwulan IV 2013 dibandingkan NTP Triwulan III 2013 naik 169 bps dari
95,52 menjadi 97,71. Meningkatnya NTP tersebut disebabkan mulai membaiknya
harga jual terutama pada tanaman perkebunan. Meskipun NTP triwulan laporan
mengalami peningkatan, ketergantungan petani hanya pada satu sumber
pendapatan saja, menjadi faktor resiko yang perlu diperhatikan karena
penurunan harga komoditas yang disertai dengan penurunan tingkat produksi
akan berdampak pada penurunan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu perlu
dilakukan pembinaan kepada petani untuk memulai menjalankan program
pertanian terpadu.
2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)
Pada triwulan IV 2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran
menyumbangkan output perekonomian sebesar Rp3,96 triliun (pangsa 17,30%)
yang terdiri atas tiga sub yaitu perdagangan besar dan eceran (93,15%), hotel
(1,21%) dan restoran (5,64%). Pertumbuhan sektor ini mencapai 4,78% (qtq) ,
dengan andil pertumbuhan 0,89% yang utamanya didukung oleh tingginya
perkembangan perdagangan besar dan eceran di Jambi yang tumbuh 5,04%
(qtq) (tabel 1.4). Momen hari raya Idul Adha, Natal, tahun baru, libur anak
sekolah serta meningkatnya realisasi belanja pemerintah pada akhir tahun
mendorong pesatnya pertumbuhan sub sektor perdagangan.
Tabel 1.4.Pertumbuhan Sektor Perdagangan Provinsi Jambi
2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV
Perdagangan Besar dan eceran 8,40 10,53 9,91 10,16 12,64 2,53 3,02 3,62 5,04
H o t e l 5,35 18,02 11,83 10,23 7,35 -2,97 5,76 1,41 1,93
Restoran 2,03 4,01 5,38 7,23 7,58 2,21 1,62 1,01 1,55
TOTAL 7,88 10,20 9,65 9,98 12,24 2,41 2,98 3,42 4,78
SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013
Sumber: BPS (dio lah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
29/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 13
Sementara itu, sub
sektor hotel menunjukkan
peningkatan sebesar 6,07%(yoy) atau 1,93% (qtq) .
Meningkatnya intensitas
penyelenggaraan acara baik
oleh pemerintah ataupun
swasta serta adanya momen
perayaan natal dan tahun baru
serta liburan sekolahberdampak pada tingginya
tingkat hunian hotel. Rata-rata tingkat hunian hotel di triwulan laporan sebesar
51,41%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan lalu (51,26%) (Grafik 1.9.).
Sejalan dengan hal tersebut, jumlah tamu menginap pada triwulan laporan juga
meningkat sebesar 6,95% (qt q ) menjadi 66.748 orang. Sementara sub sektor
perdagangan membukukan pertumbuhan sebesar 1,55% (qt q ).
Secara tahunan, pada tahun 2013, sektor perdagangan mampu tumbuhtinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan membukukan pertumbuhan
sebesar 12,24%. Pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan oleh tingginya
pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran yang tumbuh tinggi
mencapai 12,64%. Sementara dua sub sektor lainnya yaitu sub sektor hotel dan
sub sektor restoran tumbuh positif masing-masing sebesar 7,35% dan 7,58%.
3. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Pada triwulan laporan, sektor pertambangan dan penggalian
menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp3,78 triliun (16,52%) dan merupakan
sektor ketiga terbesar di Jambi. Produksi pertambangan dan penggalian selama
triwulan laporan tumbuh sebesar 0,73% (qtq ) jauh melambat dibandingkan
pertumbuhan triwulan sebelumnya (7,39% (qt q )). Perlambatan pada sektor ini
utamanya didorong oleh produksi pertambangan tanpa migas yang turun sebesar
-0,40% (qtq) . Sementara sub sektor pertambangan minyak bumi dan gas bumi
Grafik 1.9. Tingkat Hunian Hotel
50,954
60,511
54,12656,688
50,821
57,930
47,293
58,28855,338
72,902
62,409
66,748
0
10
20
30
40
50
60
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV
2011 2012 2013
Jumlah Tamu Menginap T. Hunian Hotel (RHS)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
30/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 14
masih tumbuh terbatas masing-masing sebesar 0,87% (qtq) . Sub sektor yang
masih tumbuh cukup baik adalah penggalian yang mampu tumbuh sebesar
1,53% (qtq).
Grafik 1.10. PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Li f t ing Minyak Bumi
Grafik 1.11. Li f t ing Minyak Bumi Grafik 1.12. Li f t ing Gas Alam
Terbatasnya pertumbuhan minyak bumi dan gas tersebut juga
terkonfirmasi oleh angka lifting migas oleh Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Jambi. lifting gas alam turun menjadi 12.090 BBTU (-0,38% (qtq)) (grafik
1.12.).3 Sebaliknya meskipun meningkat 6,91% dibandingkan triwulan lalu
menjadi sebesar 1.391,45 Kbarrel, lifting minyak bumi selama triwulan IV-2013
masih di bawah level rata-rata lifting minyak bumi pada tahun 2012 (1.524,42
Kbarrel) (grafik 1.10, dan grafik 1.11)4.
Produksi pertambangan dan penggalian sepanjang tahun 2013 juga
mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dari
3 Data bulan Desember 2013 merupakan data perkiraan Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Jambi4
Data bulan Desember 2013 merupakan data perkiraan Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Jambi
4.92 5.375.11
1.03
(14.25)
5.72
5.644.60
(14.97)
7.92 8.76
0.87
-25
0
25
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
I II III IV I II III IV I II III IV*
2011 2012 2013
Persentaseribu barel
Lifting Minyak Bumi Pertumbuhan PDRB
* Angka perkiraanBank Indonesia untuk Bulan Desember 2013
1,512 1,4001,263
1,923
1,2191,517
1,302 1,391
I II III IV I II III IV*
2012 2013
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi bulan Desember 2013
K Barel
12,305 12,979 12,786 12,374 12,238 11,973 12,136 12,090
I II III IV I II III IV*
2012 2013
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi bulan Desember 2013
BBTU
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
31/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 15
2,69% (yoy) menjadi 1,56% (yoy) . Penurunan tersebut utamanya disebabkan
oleh pertumbuhan negatif pada sub sektor pertambangan tanpa migas (-1.95%
yoy ), dibandingkan pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2012 yang
mencapai 30,64% (yoy ). Sementara itu, sub sektor minyak dan gas bumi mampu
tumbuh sebesar 1,49%, dibandingkan tahun 2012 yang mengalami
pertumbuhan negatif (-2,66%). Di sisi lain, tingkat pertumbuhan sub sektor
penggalian (7,58%) relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada tahun
sebelumnya (7,23%).
Turunnya produksi pertambangan non migas di Provinsi Jambi utamanya
disebabkan oleh turunnya produksi batubara karena pengaruh melemahnyaharga internasional. Selain itu, adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan
batubara melalui jalur khusus atau jalur sungai turut menjadi penyebab turunnya
produksi.
Produksi migas di Jambi menunjukkan tren penurunan dalam beberapa
tahun terakhir. Sebagai gambaran, rata-rata produksi migas per triwulan tahun
2005 mencapai 1.983,95Kbarrel sementara rata-rata produksi tahun 2012 dan
2013 sebesar 1.524,42 Kbarrel dan 1.357,19Kbarrel.
4. Sektor Industri Pengolahan
Pada tahun 2013, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan
sebesar 5,69%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 yang
mencapai 7,90%.
Secara triwulanan, sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2013
yang menyumbang output terhadap perekonomian Jambi sebesar Rp2,41 triliun
(10,54%), mengalami peningkatan 3,28% (qtq) (tabel 1.5). Industri pengolahan
di Jambi terdiri dari industri migas dengan total output Rp220,70 miliar (9,16%)
serta industri non migas dengan total output Rp2,19 triliun (90,84%).
Pertumbuhan sub sektor industri non migas salah satunya didorong oleh
produksi CPO yang menunjukkan peningkatan signifikan. Meningkatnya pasokan
bahan baku seiring dengan masuknya musim panen kelapa sawit selama triwulan
IV-2013 serta mulai stabilnya harga CPO dunia menjadi faktor pendorong
peningkatan produktivitas CPO.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
32/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 16
Tabel 1.5. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Berbanding
terbalik dengan produksi
CPO, produksi karet di
Provinsi Jambi pada
triwulan laporan
mengalami penurunan.
Berdasarkan data indeks
produksi dari BPS, industri
karet juga mengalami penurunan mencapai 1,15% (qtq) dengan laju
pertumbuhan tahunan sebesar 7,73%. Berdasarkan data Gapkindo (Gabungan
Pengusaha Karet Indonesia) cabang Jambi, produksi karet dalam triwulan IV
2013 mencapai 75.504 ton, turun 18,36% dibandingkan triwulan lalu5 (grafik
1.13.). Penurunan tersebut disebabkan oleh minimnya bahan baku akibat cuaca
yang tidak kondusif serta adanya himbauan Gabungan Pengusaha Karet
Indonesia (GAPKINDO) untuk menurunkan produksi dan ekspor karet sebesar
10% sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak harga karet.
5.
Sektor-sektor Lain
Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 1,15% (yoy) ,
lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan triwulan sebelumnya (0,92% (qtq) ).
Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi listrik dan air
bersih masing-masing sebesar 1,07% (qtq) dan 1,65% (qtq) .
5 Terdapat 10 (sepuluh) perusahaan pengolah crumb rubber yang tergabung dalam Gapkindo
Trw IV-12 Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13Trw IV-13 Trw IV-12 Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13 Trw IV-13Industri Makanan 3.83 -8.06 2.09 4.44 8.10 5.94 17.55 4.05 1.02 7.13
Industri Minuman 5.04 0.30 3.80 -1.12 -0.27 5.43 0.72 9.97 7.68 2.04
Industri Karet dan Barang dari
Karet dan Barang dari Plastik
-4.58 2.25 0.32 4.36 1.15 4.11 15.49 3.37 2.57 7.73
I B S 4.30 -2.71 1.39 1.70 0.74 4.38 16.27 9.35 4.58 0.19
Sumber : BPS Provinsi Jambi
y-o-y
Pertumbuhan
Jenis Industri q-to-q
Grafik 1.13. Perkembangan Produksi Karet Jambi
Sumber: Gapkindo Cabang Jambi
88,713 85,86781,805
68,679 74,58577,418
76,06575,165
74,563
94,647 92,488
75,504
-30
-20
-100
10
20
30
0
20,000
40,00060,000
80,000
100,000
120,000
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
2011 2012 2013
Volume Produksi Bokar (Ton) Pertumbuhan (%qtq)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
33/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 17
Grafik 1.14. Perkembangan Total PemakaianListrik
Grafik 1.15. Perkembangan JumlahPelanggan Listrik
Meningkatnya sub sektor listrik dimaksud tercermin dari meningkatnya
jumlah konsumsi listrik serta jumlah pelanggan di Jambi masing-masing sebesar
5,94% (yoy) dan 3,14% (yoy ). Jumlah konsumsi listrik di Jambi selama triwulan
laporan mencapai 337,52 MWH dengan jumlah pelanggan mencapai 521.511
rekening (grafik 1.14. dan grafik 1.15.). Berdasarkan penggunanya, mayoritas
pelanggan PLN di Jambi adalah kelompok rumah tangga yang mencapai 479.478
rekening (91,94%) dengan konsumsi daya listrik mencapai 223,24 MWH
(66,14%).
Sementara itu,
pemakaian air bersih yang
dicatat oleh PDAM Tirta
Mayang menunjukkan
penurunan di triwulan laporan.
Rata-rata konsumsi air bersih
bulanan melalui PDAM Kota
Jambi pada triwulan laporan sebesar 846,54 ribu M3, lebih rendah dari triwulan
lalu (854,24 ribu M3) (grafik 1.16.).
Pada tahun 2013, sektor listrik, gas, dan air bersih mampu tumbuh
sebesar 9,27% (yoy ), lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 (6,60% (yoy )). Sub
sektor listrik dan sub sektor air bersih juga mampu tumbuh lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing sebesar 9,51% dan 7,59%.
Pada triwulan IV 2013, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami
peningkatan 1,03% (qtq) , menurun dibanding pertumbuhan pada triwulan
282 301328 319 323 337
342 338
-
50
100
150
200
250
300
350
400
I II III IV I II III IV
2012 2013
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)
KWH (dalam Juta)
461
483 486
506
486496 501
522
400
450
500
550
I II III IV I II III IV
2012 2013
ribu
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)
Grafik 1.16. Perkembangan Indeks Air Bersih
861872
858852
863857
853
867
854847
-0.61
1.33
-1.64
-0.68
1.34
-0.73 -0.50
1.69
-1.49
-0.90
(3)
(1)
1
3
5
800
820
840
860
880
900
Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4
2012 2013
Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2013
ribu M3
Total Konsumsi Air (LHS) Pertumbuhan (RHS)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
34/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 18
sebelumnya (4,35% qtq) . Kondisi ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan
sub sektor angkutan (0,98% (qtq)) dibandingkan triwulan sebelumnya (4,54%
(qt q )).
Jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara
Sultan Thaha Jambi, menunjukkan peningkatan. Momen liburan sekolah yang
bertepatan dengan perayaan hari Natal dan tahun baru menjadi faktor utama
peningkatan jumlah penumpang tersebut. Jumlah penumpang (total berangkat
dan datang) di bandara Sultan Thaha Jambi sebanyak 348.836 orang, meningkat
1,48% dibandingkan triwulan lalu (grafik 1.17.). Secara umum, jumlahpenumpang yang meninggalkan Jambi sedikit lebih tinggi dibandingkan yang
datang ke Jambi.
Sub sektor angkutan laut tumbuh terbatas sebesar 0,03% (qtq ).
Terbatasnya pertumbuhan tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan kapal di
Jambi yang hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan posisi yang sama
triwulan lalu. Pada triwulan IV 2013, jumlah kunjungan kapal sebanyak 1.335
unit, sementara triwulan lalu sebanyak 1.200 unit (grafik 1.19.). Sejalan dengan jumlah kunjungan kapal, jumlah arus barang perdagangan juga sedikit meningkat
dari triwulan lalu sebesar 1.503,35 kilo ton menjadi 1.535,40 kilo ton6 pada
triwulan IV-2013 seiring dengan peningkatan volume impor alat berat (grafik
1.20.).
6 Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat.
Grafik 1.17. PerkembanganKeberangkatan dan Kedatangan
Penumpang
Grafik 1.18. Perkembangan JumlahBongkar dan Muat Barang
020406080
100120140160180200
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Sumber: PT Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi
ribu orang
Kedatangan Penumpang Keberangkatan Penumpang
0
500
1000
1500
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Sumber: PT.Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi
ton
Jumlah Bongkar Jumlah Muat
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
35/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 19
Grafik 1.19. Jumlah Kunjungan Kapal Grafik 1.20. Perkembangan Total Arus Barang
Sub sektor komunikasi pada triwulan laporan tumbuh 1,61% (qtq) yang
didukung oleh pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 1,62% (qtq) dan
jasa penunjang komunikasi sebesar 0,45% (qtq) , namun lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya
Secara tahunan, pada tahun 2013 sektor pengangkutan mampu tumbuh
sebesar 8,52%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 (7,19%). Akselerasi
pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan oleh pertumbuhan sub sektor
pengangkutan yang mengalami peningkatan pertumbuhan dari sebesar 7,23%
pada tahun 2012 menjadi sebesar 8,50% pada tahun 2013. Sejalan dengan hal
tersebut, sub sektor komunikasi juga mampu tumbuh 8,74% (yoy) yang
didukung oleh pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 8,76% (yoy) dan
jasa penunjang komunikasi sebesar 6,91% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, sektor keuangan masih mampu mencatat
pertumbuhan sebesar 7,88%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
tahun 2012 (7,81%). Masih relatif tingginya pertumbuhan sektor ini terutama
didukung oleh pertumbuhan sub sektor bank, jasa penunjang keuangan dan
lembaga keuangan tanpa bank masing-masing sebesar 10,39% (yoy ), 8,60%
(yoy ) dan 8,00% (yoy ).
Namun demikian, secara triwulanan sektor keuangan, persewaan, dan
jasa-jasa perusahaan pada triwulan IV 2013 mengalami pertumbuhan negatif
sebesar -0,26% (qtq) , sejalan dengan pertumbuhan negatif pada sub sektor sewa
bangunan (-1,57% (qtq ) ) (tabel 1.6.). Sementara itu, perlambatan pertumbuhan
27.46
34.69
76.23
101.74
11.92-0.51
-7.58
7.60
-30.40
-15.95
-1.64
-2.84
-50
0
50
100
150
-
500
1,000
1,500
2,000
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
persen(%)
Sumber: Pelindo II Cabang Jambi
unit
Unit Pertumbuhan (yoy)
-3.28
25.2039.24
28.81
-5.39
123.60
88.86
-31.98
-17.57
-56.71
-45.56
17.50
-100
-50
0
50
100
150
200
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
persen(%)
Sumber: Pelindo II Cabang Jambi
unit
Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan (yoy)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
36/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 20
yang cukup tajam dialami oleh sub sektor bank, lembaga keuangan tanpa bank
dan jasa penunjang keuangan.
Tabel 1.6.Pertumbuhan Sektor Keuangan Provinsi Jambi
Pada tahun 2013, sektor jasa mampu tumbuh sebesar 4,80% (yoy ), lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (3,85% (yoy )). Sub sektor
jasa pemerintahan umum dan swasta juga mampu tumbuh lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 4,54% dan 6,08%.
Sejalan dengan pertumbuhan tahun 2013, sektor jasa-jasa pada triwulan
laporan juga tumbuh 1,87% (qt q ), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
triwulan sebelumnya (1,29% qtq) . Pertumbuhan sektor jasa didorong oleh
tumbuhnya jasa pemerintah dan swasta masing-masing sebesar 1,90% (qtq) dan
1,71% (qtq) . Sektor ini didukung oleh sub sektor jasa pemerintahan umum
dengan output sebesar Rp1,63 triliun dan diikuti oleh sub sektor swasta sebesar
Rp281,35 miliar.
C. PDRB Sisi Pengeluaran
Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2013
utamanya didorong oleh masih relatif tingginya ekspor barang yang jasa yangmampu tumbuh sebesar 2,08% (yoy ), relatif lebih baik dibandingkan tahun 2012
yang mengalami pertumbuhan negatif. Sementara itu, perlambatan ekonomi
tercermin pada melambatnya pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah
tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah dan PMTB.
Secara triwulanan, perlambatan perekonomian pada triwulan IV 2013
disebabkan oleh pertumbuhan ekspor yang negatif sebesar -7,47% (qtq), namun
demikian pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar
2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV
B a n k 30,68 18,26 11,74 9,55 10,39 1,31 2,65 2,48 0,46
Lembaga Keuangan tanpa Bank 7,48 6,99 8,80 9,22 8,00 1,11 2,00 3,25 0,30
Jasa Penunjang Keuangan 14,97 10,72 9,25 8,34 8,60 1,37 2,15 3,19 1,21
Sewa bangunan 7,16 5,73 5,69 5,27 4,23 1,58 1,12 0,87 -1,57
Jasa Perusahaan 4,76 4,88 5,81 4,43 5,96 2,08 1,13 1,09 1,36
TOTAL 17,85 12,12 9,08 7,81 7,88 1,41 2,03 1,92 -0,26
SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013
Sumber: BPS (dio lah)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
37/110
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
38/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 22
minimum down payment pembelian kendaraan bermotor pertengahan tahun
lalu.
Grafik 1.21. Pertumbuhan Pendaftaran
Kendaraan Bermotor
Grafik 1.22. Pertumbuhan Pendaftaran
Sepeda Motor Baru
Grafik 1.23. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi
Sementara itu, penyaluran kredit real estate masih terus meningkat
28,18% (yoy) menjadi sebesar Rp3,72 triliun (Grafik 1.23.). Pangsa kredit real
estate di Jambi mencapai 15,77% dari total kredit.
Secara triwulanan, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan IV
2013 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp12,56 triliun atau 54,96% dari total
PDRB Jambi, hanya meningkat sebesar 0,71% (qt q ) dan jauh lebih rendahdibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (2,27% (qtq) ). Mayoritas
konsumsi masyarakat Jambi (61,33%) diperuntukkan untuk membeli makanan
yaitu sebesar Rp7,71 triliun. Meningkatnya harga barang/jasa seiring dengan
tingginya laju inflasi paska kenaikan BBM bersubsidi berdampak pada
melambatnya konsumsi masyarakat. Namun tingginya aktivitas perdagangan
seiring dengan momen hari raya Idul Adha, Natal, tahun baru, serta libur anak
sekolah memberi efek positif pada tingkat konsumsi masyarakat.
8451,166
1,492
3,373
1,4141,158
1,459
3,2643,503
2,9022,8233,061
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit
Sedan, Jeep, Minibus
47,68344,449
55,942
42,106
30,91336,299
27,851
20,08121,55020,42125,689
17,836
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Sumber: Dispenda Provinsi J ambi
unit
SEPEDA MOTOR
16.52
5.16
11.27
40.30
40.13
49.79
27.1115.44
16.80 16.04
33.44
28.18
0
10
20
30
40
50
60
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
2011 2012 2013
R p M i l i a r Kredit Real Estate Pertumbuhan
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
39/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 23
Kondisi ini juga tercermin dari angka indeks tendensi konsumen pada
triwulan IV-2013 yang mencapai 107,708 (tabel 1.8.). Angka indeks tingkat
konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan juga masih beradapada level optimis yaitu masing-masing sebesar 106,05 dan 106,64.
Tabel 1.8. Indeks Tendensi Konsumen Variabel Pembentuk Triwulan
I - 2013
Triwulan
II - 2013
Triwulan
III - 2013
Triwulan
IV - 2013
Pendapatan rumah tangga kini 101.7 106.85 112.21 108.42
Pengaruh inflasi terhadap tingkat
konsumsi
106.87 108.46 109.09 105.24
Tingkat konsumsi beberapa
komoditi makanan dan bukan
makanan
100.72 104.16 116.8 106.20
Indeks Tendensi Konsumen 102.89 106.7 112.33 107.07
Pengeluaran konsumsi pemerintah berdasarkan harga berlaku di triwulan
laporan mencapai Rp4,41 triliun. Pengeluaran tersebut meningkat 23,75% dari
triwulan sebelumnya seiring dengan peningkatan yang tajam pada realisasi
belanja APBD provinsi Jambi Triwulan IV 2013.
2.
Investasi
Secara tahunan, pada tahun 2013 pembentukan modal tetap domestik
bruto (PMTB) membukukan pertumbuhan yang tinggi yaitu mencapai 14,07%,
meskipun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 lalu
yang mencapai 15,30%. Sejak tahun 2012 lalu, investasi di Jambi terus
menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan tingginya
pembangunan fisik baik oleh pemerintah ataupun swasta. Kondisi ini juga
didukung oleh peningkatan kredit investasi yang mencapai 57,49% (yoy) (grafik
1.24.).
Pada triwulan IV 2013, PMTB yang mencerminkan nilai investasi di Jambi
mencapai Rp4,26 triliun (pangsa 18,63%). Pangsa investasi tersebut terus
8 Angka yang masih diatas 100, menunjukkan bahwa masyarakat masih optimis memandang
perekonomian Jambi. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembanganekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).
ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulanberjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
40/110
EKONOMI M KROREGION L
K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 24
meningkat dibandingkan tahun 2012 (18,21%) sejalan dengan terakselerasinya
investasi yang mengalami pertumbuhan yang mencapai 3,08% (qtq) , lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu (1,94% (qt q )). Tingginya investasi
juga dikonfimasi oleh data indikator ekonomi seperti pertumbuhan pendaftaran
truck/pick Up baru dan konsumsi semen yang mengalami peningkatan
dibandingkan triwulan sebelumnya (grafik 1.25. dan 1.26.).
Grafik 1.24. Nominal dan PertumbuhanKredit Investasi di Provinsi Jambi
Grafik 1.25. Pertumbuhan PendaftaranTruck/Pick Up Baru
Grafik 1.26. Konsumsi Semen Provinsi Jambi
Sementara itu, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan
optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis masih cukup baik
meskipun sedikit melemah. Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi
bisnis yaitu sebesar 16,67%9. Dari 150 responden yang disurvei, 88,11%
responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan relatif stabil, sementara
9,79% menyatakan akan baik dan hanya 2,10% yang menyatakan akan
memburuk.
9 Indeks yang positif menandakan optimisme dunia usaha
12.836.65
46.91
41.27
43.25
33.17
41.92
48.91 49.77
92.60
76.92
57.49
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
-
1
2
3
4
5
6
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW IIITW IV TW I TW II TW III TW IV
2011 2012 2013
R p T r i l i u n
Kredit Investasi (juta Rp) Pertumbuhan (%)
-100
-50
0
50
100
150
200
250
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit
TRUCK/PICK UP Pertumbuhan (qtq)
11.95
20.02
1.84
(10.45)
8.80
10.2612.36
37.89
(4.83)
12.84
(1.27)
41.29
-20
-10
0
10
20
30
40
50
-
20
40
60 80
100
120
140
160
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2012
(%)
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah
KTon Konsumsi Semen Pertumbuhan (yoy)
-
8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013
41/110
EKONOMI M KROREGION L
TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI 25
Tabel 1.9 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi
Jumlah investasi Jambi yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) menunjukkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN)
sebesar Rp1.21 triliun (Tabel 1.9.). Investasi tersebut meningkat signifikan 206%
dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Namun sebaliknya, investasi asing
melalui penanaman modal asing (PMA) mengalami penurunan yang cukup besar
89,52% dari tahun lalu menjadi USD 0,59 juta. Investasi Jambi sebagian besardialokasikan pada sektor pertanian.
3. Perdagangan Eksternal
Pada tahun 2013, ekspor provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar
2,08%, relatif membaik dibandingkan kinerja tahun 2012 yang mengalami
pertumbuhan negatif sebesar -2,65%. Sementara itu, impor provinsi Jambi tahun
2013 juga mengalami kenaikan sebesar 0,21%, namun tidak setinggi
peningkatan nilai ekspor.
Secara triwulanan, Ekspor provinsi Jambi baik ke negara maupun daerah
lain pada triwulan IV 2013 mencapai Rp9,59 triliun. Perkembangan ekspor
Provinsi Jambi (keluar daerah dan luar negeri) mengalami penurunan tajam (-
7,47% (qtq) ) yang utamanya disebabkan oleh menurunnya ekspor antar daerah
dan ekspor luar negeri masing-masing sebesar 9,00% (qt q ) dan 6,04% (qt q ).
Berdasarkan tujuannya, ekspor Jambi masih didominasi oleh ekspor ke luar
daerah yang mencapai Rp5,21 triliun (54,30%) sementara ekspor ke luar negeri
sebesar Rp4,38 triliun (45,70%). Tingginya eksp