Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

download Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

of 110

Transcript of Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    1/110

     

    KAJIAN EKONOMI REGIONAL

    Provinsi Jambi

    Kantor Perwakilan ank Indonesia

    Provinsi Jambi

    Triwulan IV - 2013

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    2/110

     

    Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

    Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura

    JAMBI

    Telp : 0741 - 62445

    Fax : 0741 – 62112

    www.bi.go.id/ 

    http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    3/110

     

    Visi Bank Indonesia

    Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel di regional melalui penguatan nilai-nilai strategisyang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

    Misi Bank Indonesia

    1. 

    Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk

    mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

    2.  Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu

    bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber

    pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas

    perekonomian nasional.

    3. 

    Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi

    terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan

    memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

    4.  Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung

    tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance)

    yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

    Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia

    Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau

    berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan.

    Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

    Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan

    kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

    Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

    Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem

    keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk

    mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan

    berkesinambungan.

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    4/110

     

    Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    5/110

    v

    K T P E N G N T R

    Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

    atas limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Jambi triwulan

    IV-2013 dapat diselesaikan dengan baik. KER merupakan salah satu terbitan periodik

    Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sebagai sarana untuk membangun

    komunikasi dua arah dalam pertukaran data dan informasi baik dengan stakeholders  

    internal maupun eksternal. Dengan demikian, para pemangku kepentingan seperti pelaku

    usaha, perbankan dan terutama Pemerintah Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota)

    diharapkan dapat memperoleh masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan

    ekonomi daerah. KER mencakup beberapa aspek seperti perkembangan ekonomi makro

    regional, inflasi daerah, perbankan dan sistem pembayaran, keuangan daerah,

    ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan. Publikasi ini juga memuat perkiraan ekonomi

    dan inflasi daerah.

    Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan

    IV-2013 menunjukkan perlambatan pertumbuhan yaitu dari 7,87% (yoy ) menjadi 6,93%

    (yoy ). Pergerakan pertumbuhan ekonomi di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan

    perekonomian nasional yang tumbuh 5,72%. Perekonomian Jambi selama tahun IV-2013

    menghasilkan output   Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian Indonesia

    (Rp1.987,53 triliun). Dari sisi harga, kota Jambi mengalami inflasi 8,74% (yoy ) lebih tinggi

    dari triwulan lalu 7,96% (yoy ) dan inflasi nasional 8,38% (yoy ). Perkembangan perbankan

     juga menunjukkan peningkatan dari sisi aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit.

    Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank pelapor juga cukup baik yaitu

    sebesar 121,66% Sementara itu, kualitas kredit masih berada pada level yang aman,

    ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan  (NPL) sebesar 1,98%. Pembenahan sektor riil

    secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi penyaluran kredit perbankan

    terutama dalam rangka meningkatkan investasi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan

    yang akan datang bergantung pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi

    pemerintah.

    Dalam penyusunan KER triwulan IV-2013 kami banyak memperoleh support  dari

    dinas-dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh

    karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua

    pihak. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang

    akan datang.

    Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam

    meningkatkan kualitas KER ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk

    kemakmuran masyarakat Jambi.

     Jambi, Februari 2014KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

    PROVINSI JAMBI 

    V. CarlusaKepala Perwakilan 

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    6/110

     

    Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    7/110

     i

    D  FT RISI 

    Daftar Isi ... ............................................................................................... iDaftar Tabel ......................................................................................... iiiDaftar Grafik ......................................................................................... v

    Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... 1BAB I. Ekonomi Makro Regional ........................................................ 5

    A. Umum ............................................................................. 5

    B. PDRB Sisi Produksi .............................................................. 7

    1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan

    Perikanan.................................................................. ... 8

    2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)............ 12

    3. Sektor Pertambangan dan Penggalian....................... ... 134. Sektor Industri Pengolahan........................................ .. 15

    5. Sektor-sektor Lain .................................................... ... 16

    C. PDRB Sisi Pengeluaran ........................................................ 20

    1. Pengeluaran Konsumsi ............................................. ... 21

    2. Investasi ................................................................... ... 23

    3. Perdagangan Eksternal.............................................. ... 25

    3.1 Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi ....................... .. 26

    3.2 Impor Luar Negeri Provinsi Jambi......................... .. 29

    Boks 1 Kebijakan GAPKINDO terhadap harga karet

    ........................................................................................................... 31

    BAB II. Inflasi ................................................................................................. ..... 35

    A.  Kajian Umum ....................................................... ........................ 35

    B.  Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang .............................................. 37

    1.  Kelompok Bahan Makanan....................................... ................ 40

    2.  Kelompok Makanan Jadi, minuman, Rokok dan tembakau....... . 43

    3.  Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar ........ .. 43

    4. 

    Kelompok Sandang.................................................. ................. 44

    5.  Kelompok Kesehatan ............................................... ................ 44

    6.  Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga............ ............... 44

    7.  Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan .......... 45

    Boks 2.Mengetahui dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi bagi perekonomian

     Jambi .......................... ..................................................................... 47

    BAB III. Perbankan Dan Sistem Pembayaran ................................................. 51

    A. Perkembangan Kelembagaan ................................................ 51

    B. 

    Bank Umum .......................................................................... 52

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    8/110

     

    K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI |  TRIWULAN IV-2013 ii 

    1.  Perkembangan Aset Bank .............................................. 52

    2.  Perkembangan Dana Masyarakat.................................... 53

    3. 

    Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana........................... 56

    4.  Undisbursed Loan ........................................................... 58

    5. 

    Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non

    Performing Loans (NPL) Gross   Bank Umum di Provinsi

     Jambi ............................................................................. 59

    6.  Perkembangan Kredit UMKM ........................................ 61

    C.  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ................................... ......... 62

    D.  Perkembangan Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai......... 63

    1.  Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi......... 63

    2.  Penyediaan Uang Layak Edar......................................... 64

    3. 

    Perkembangan Jumlah Uang palsu yang Ditemukan...... 644.  Perkembangan Kliring Lokal.......................................... 65

    5.   Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)................. 66

    BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah ..................................... ... ......... 67

    A. 

    Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013 ............................... 67

    B. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2013 ............................ ......... 68

    C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah .......................... ......... 69

    D. Keuangan Pemerintah Daerah ....................................... ......... 73

    BAB V Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan ................... ......... 73A. Upah Minimum Provinsi (UMP) .............................................. 73

    B. Kemiskinan ............................................................................ 74

    C. Kesejahteraan ............................................................... ......... 75

    BAB VI Prospek Perekonomian ....................................................... ......... 77

    A. Pertumbuhan Ekonomi .................................................. ......... 78

    B. Proyeksi Inflasi ............................................................... ......... 80

    C. Rekomendasi Kebijakan ........................................................... 82

    LampiranGlosary

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    9/110

     TRIWULAN IV-2013 | K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  iii

    D  FT RT  BEL 

    1.1  Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (q-t-q) 6

    1.2  Pertumbuhan Sektoral Provinsi Jambi 7

    1.3  Pertumbuhan Sektor Pertanian Provinsi Jambi 9

    1.4  Pertumbuhan Sektor Perdagangan Provinsi Jambi 12

    1.5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang 16

    1.6 Pertumbuhan Sektor Keuangan Provinsi Jambi 20

    1.7 Pertumbuhan PDRB Sisi Pengeluaran 21

    1.8 Indeks Tendensi Konsumen 23

    1.9 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi 25

    1.10 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 27

    2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 38

    2.2 Sumbangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi

    Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 38

    2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi

    Periode Triwulan IV -2013 39

    3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 52

    3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 543.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 55

    3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek 56

    3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 56

    3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berdasarkan Lokasi Proyek di Provinsi

     Jambi 58

    3.7 TabelUndisbursed loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan

    Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 59

    3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi

     Jambi 60

    3.9 Perkembangan System Pembayaran Melalui KPw Bank Indonesia Provinsi

     Jambi 63

    3.10 Perkembangan Transaksi RTGS 66

    4.1 

    Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi Tahun -2013 68

    4.2  Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi Tahun -2013 69

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    10/110

     

    K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI |  TRIWULAN IV-2013 iv 

    4.3  Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi

     Tahun 2013 70

    4.4  Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi

     Jambi 70

    4.5 

    Perkembangan Realsasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi Tahun 2013 71

    4.6  Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 72

    5.1 Perbandingan UMP Wilayah Sumatera 73

    5.2 Garis Kemiskinan Provinsi Jambi 74

    5.3 Jumlah Penduduk Miskin 75

    5.4 Nilai Tukar Petani (NTP) Persub-sektor ( 2012 = 100 ) 76

    6.1 Saldo Bersih Tertimbang Perkiraan Perkembangan Dunia Usaha 79

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    11/110

     TRIWULAN IV-2013 | K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  v

    D  FT RGR FIK 

    1.1  Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 5

    1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (q-t-q) 51.3 Nilai dan Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

    Usaha 81.4 Produksi Padi 91.5 Produksi Jagung 101.6 Produksi Kedelai 101.7 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 tahun di Provinsi Jambi 101.8 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi 111.9 Tingkat Hunian Hotel 131.10 PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lift ing Minyak Bumi 141.11 Lifting Minyak Bumi 14

    1.12 Lifting Gas Alam 141.13 Perkembangan Produksi Karet Jambi 161.14 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 171.15 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 171.16 Perkembangan Indeks Air Bersih 171.17 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 181.18 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 181.19 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal 191.20 Perkembangan Total Arus Barang 191.21 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 221.22 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 221.23 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 221.24 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 241.25 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick-Up Baru 241.26 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 241.27 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 261.28 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 271.29 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 281.30 Volume Ekspor Non Migas Provinsi Jambi 281.31 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan 281.32 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 29

    1.33 Lima komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 302.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi dan Nasional 352.2 Perbandingan Inflasi Tahun 2013 Kota Jambi dan kota lainnya di Pulau

    Sumatera 352.3 Perkembangan Inflasi Jambi Tahun 2013 362.4 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 402.5 Perkembangan Harga Jagung 412.6 Perkembangan Harga Daging 412.7 Perkembangan Harga Beras 422.8 Perkembangan Harga Tepung Terigu 422.9 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 42

    2.10 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 44

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    12/110

     

    K AJIAN EKONOMI REGIONALPROVINSI JAMBI |  TRIWULAN IV-2013 vi 

    2.11 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 453.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 533.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 543.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum di Provinsi

     Jambi 593.4 Perkembangan Suku Bunga rata-rata Tertimbang Kredit dan

    Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi 613.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi 613.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 623.7 Inflows, Outflows, Netflows   dan Perkembangan Netflows   di

    Provinsi Jambi 643.8 Perkembangan Transaksi Kliring 654.1 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (%) 714.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi

     Jambi (%) 714.3 Pangsa (Share)  Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 724.4 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi

     Jambi 736.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m ) Kota Jambi Periode Tahun

    2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Februari s.d Maret 2014 806.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun

    2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Fe bruari s.d Maret 2014 816.3 Perkembangan Inflasi Tahun kalender (y-t-d) Kota Jambi Periode

     Tahun 2010 s.d Januari 2014 serta Perkiraan Fe bruari s.d Maret2014 81

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    13/110

    TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

    a. Inflasi dan PDRB

    TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV

    MAKRO

    Indeks Harga Konsumen Kota Jambi 139.12 133.90  137.41  138.68 139.12 151.28 142.02  144.61  149.71  151.28 

    Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 4.22 3.90  6.80  4.43 4.22 8.74 6.06  5.24  7.95  8.74 

    PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)

    120,373,533  4,867,497  5,010,243  5,174,524  5,321,268  16,289,175  5,274,525  5,433,021  5,581,630 

    - Pertanian 6,004,284  1,451,187  1,491,500  1,518,732  1,542,865  6,449,193  1,561,623  1,600,976  1,637,790  1,648,803 

    - Pertambangan dan Penggalian 2,713,435  632,818  664,546  691,806  724,265  2,755,755  631,830  673,057  722,805  728,063 

    - Industri Pengolahan 2,532,924  602,129  621,508  645,624  663,663  2,677,094  655,488  671,715  664,068  685,824 

    - Listrik, Gas, dan Air Bersih 172,609  41,538  42,222  43,115  45,734  188,614  46,271  46,979  47,410  47,953 

    - Bangunan 1,031,629  232,286  241,825  263,095  294,423  1,245,510  300,356  307,980  314,196  322,978 

    - Perdagangan Hotel dan Restoran 3,673,985  879,489  899,172  939,087  956,236  4,123,669  979,292  1,008,494  1,043,019  1,092,864 

    - Pengangkutan dan Komunikasi 1,473,275  352,177  361,214  375,484  384,400  1,598,822  382,249  392,716  409,808  414,048 

    - Keuangan, Persewaan dan Jasa 1,172,817  282,678  290,388  295,250  304,502  1,265,251  308,798  315,069  321,116  320,268 

    - Jasa 1,598,574  393,196  397,868  402,330  405,179  1,675,370  408,617  416,035  421,418  429,300 

    Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD)2)

    1,290,820  330,267  379,947  285,237  295,369  859,266  261,826  295,320  302,121  283,939 

    Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 5,313,927  1,507,099  1,561,561  872,828  1,372,439  3,119,930  814,244  1,161,680  1,144,006  994,049 

    Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3

    107,610  34,070  16,962  26,040  30,537  137,978  16,689  39,052  82,238  115,056 

    Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 107,841  10,440  33,658  24,426  39,317  122,793  41,980  32,722  48,091  47,459 

    Catatan1) Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000

    INDIKATOR

    2) Pengklasifikasian komoditi

    menggunakan 21 kelompok barang

    berdasarkanSITC  2 digit yang berlaku.3) Pengklasifikasian komoditi dalam

    statistik impor menggunakan SITC  2

    20122012

    20132013

    vii

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    14/110

    b. Perbankan

    Tw.I-1 Tw.II-12 Tw.III-12 Tw.IV-12 Tw.I-13 Tw.II-13 Tw.III-13 Tw.IV-13

    PERBANKAN

    A. Bank Umum :

    Total Aset (Rp Juta) 23,052,408  23,780,624  24,163,959  24,475,084  26,618,428  27,833,632  28,538,630  28,676,080 

    DPK(Rp Juta) 17,255,120 17,611,536 17,917,502 17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015

    - Tabungan 8,754,559  9,207,801  9,141,330  10,132,421  9,492,101  9,646,142  10,070,264  3,343,467 

    - Giro 3,866,278  3,373,061  3,687,655  3,762,667  3,753,003  4,120,387  3,744,864  11,429,775 

    - Deposito 4,634,284  5,030,674  5,088,518  4,050,106  5,131,194  5,388,129  5,705,847  4,641,773 

    21,339,606 23,116,929 23,608,285 25,707,902 26,471,507 28,211,297 29,925,232 26,955,932

    - Modal Kerja 8,956,344  9,761,212  9,281,782  9,935,402  10,115,811  9,822,930  10,124,382  8,103,793 

    - Konsumsi 3,671,188  4,211,014  9,574,000  10,289,952  10,543,228  11,256,968  11,816,000  8,410,345 

    - Investasi 8,712,074  9,144,703  4,752,503  5,482,548  5,812,468  7,131,399  7,984,850  10,441,794 

    - Dana 16,867,872  17,236,728  17,075,570  17,799,606  18,732,803  19,527,917  19,916,444  19,898,809 

    - LDR 126.51 134.11 138.26 144.43 141.31 144.47 150.25 135.47

    15,710,619 16,843,087 17,951,066 19,287,676 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083

    - Modal Kerja 6,483,171  7,075,722  6,914,923  7,326,502  7,484,277  7,365,449 7,453,703 7,548,969

    - Konsumsi 6,534,233  6,921,191  7,784,459  8,237,555  8,644,788  9,376,743 9,931,771 10,207,932

    - Investasi 2,693,215  2,846,175  3,251,684  3,723,619  4,033,494  5,481,736 5,752,786 5,864,182

    - LDR (%) 91.05 95.64 100.19 107.48 109.72 116.02 118.53 121.66

    - NPL Gross (%) 274,616  301,173  319,845  328,384  454,021 473,625 521,247 466,983

    - NPL Gross nominal 1.75  1.79  1.78  1.70  2.25  1.93  2.25  1.98 

    Kredit MKM (Rp Juta)Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta) 3,058,451  3,118,341  3,439,722  3,388,031  3,389,186  3,729,806  3,537,483  3,302,277 

    - Kredit Modal Kerja 1,171,534  1,266,632  1,464,483  1,464,794  1,498,112  1,313,147  1,309,646  1,260,845 

    - Kredit Investasi 203,093  226,438  246,076  265,709  282,423  623,343  608,907  597,628 

    - Kredit Konsumsi 1,683,825  1,625,270  1,729,163  1,657,528  1,608,652  1,793,316  1,618,930  1,443,804 

    Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta) 7,245,244  8,169,666  8,582,895  9,193,184  9,738,670  10,428,595 11,175,062 11,642,097

    - Kredit Modal Kerja 2,100,859  2,324,547  2,014,978  2,084,917  2,147,246  1,827,369  1,887,664  1,914,038 

    - Kredit Investasi 824,744  952,979  1,028,456  1,117,634  1,203,160  1,714,598  1,782,084  1,829,234 

    - Kredit Konsumsi 4,319,640  4,892,140  5,539,461  5,990,633  6,388,264  6,886,628  7,505,314  7,898,825 

    3,153,428  3,252,103  3,368,116  2,588,797  3,874,659  4,259,169  4,451,803  4,563,050 

    - Kredit Modal Kerja 2,047,667  2,237,132  2,235,693  1,655,435  2,515,038  2,762,995  2,810,877  2,853,406 

    - Kredit Investasi 584,976  613,395  654,497  452,035  748,131  831,987  879,018  899,870 

    - Kredit Konsumsi 520,786  401,576  477,927  481,328  611,490  664,187  761,909  809,774 

    Total Kredit MKM (Rp Juta) 13,457,123 14,540,110 15,390,733 15,170,012 17,002,515 18,417,570 19,164,348 19,507,424

    NPL MKM gross (%) 1.76 3.85 1.30 2.13 2.45 2.30 2.70 2.31

    - NPL MKM Gross Nominal 236,264  559,480  200,255  322,875  416,426  423,813  516,557  450,912 

    B. BPR :

     Total Aset (Rp Juta) 460,613  534,589  622,101  644,378  685,560 691,959 760,030 747,507

    DPK (Rp Juta) 349,774  410,115  431,198  481,763  501,520  506,701  551,278  536,478 

    - Tabungan (Rp Juta) 63,909  69,101  71,206  80,701  80,242  76,783 81,355 80,519

    - Deposito (Rp Juta) 285,865  341,013  359,992  401,062  421,278  429,918 469,923 455,959

    Kredit (Rp Juta) 337,067  410,499  463,125  487,782  520,039  554,233  567,445  551,232 

    - Modal Kerja 87,282  102,479  114,570  123,865  127,272  141,934  156,969  158,623 

    - Investasi 73,586  87,528  98,433  95,547  101,531  110,867  111,650  106,325 

    - Konsumsi 176,199  220,492  250,123  268,370  291,236  301,432  298,826  286,285 

    Kredit UMKM (Rp Juta) 160,868  190,007  213,003  219,412  228,803  218,597  233,076  220,099 

    Rasio NPL Gross (%) 4.23  3.69  3.63  2.82  4.37  5.01  5.96  6.99

    - NPL Gross (Nominal) 14,246  15,131  16,822  13,762  22,726  27,743 33,804 38,558

    - PPAP 7,257  8,131  8,582  8,560  7,927 11,272 13,653 14,380

    Rasio NPL Net (%) 2.07  1.71  1.78  1.07  2.85  2.97  3.55  4.39 

    LDR (%) 77.71  83.22  81.00  80.71  80.43  87.12  81.21  99.26 

    TAHUN 2012 TAHUN 2013

    Kredit Menengah (Rp500 juta < x≤ Rp5 miliar)

    ((Rp Juta)

    Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi kantor

    cabang

    Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi proyek1

    TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

    INDIKATOR

    viii

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    15/110

    T BEL INDIK TOR EKONOMI TERPILIH

    c. Sistem Pembayaran

    Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

    Kliring

    Nilai Kliring (juta Rp) 2,488,938  2,347,560  2,380,495  2,548,121  2,519,686  2,800,410  2,577,906  2,714,032 

    Volume Kliring (lembar warkat) 70,971  65,514  62,775  70,972  72,639  76,559  71,104  70,456 

    Cek dan BG Kosong 52,403  54,487  62,029 

    Lembar 856  1,164  1,150  1,134  1,463  1,811  1,837  1,635 

    Nominal (juta Rp) 36,225  33,051  40,025  35,192  83,121  64,290  56,120  63,174 

    RTGS

    RTGS dari Jambi (miliar Rp) 10,339  15,139  15,677  18,270  15,535  19,666  20,189  22,181 

    RTGS ke Jambi (miliar Rp) 51,804  54,010  29,104  29,431  22,244  22,658  26,876  33,327 

    RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 2,653  3,543  3,350  4,702  4,032  4,695  7,422  6,521 

    Transaksi Tunai

    Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 518,106  418,971  805,987  393,685  846,548  1,031,722  1,453,196  810,929 

    Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 771,960  1,187,425  1,387,811  1,565,493  1,034,718  1,682,989  2,605,130  2,836,373 

    Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (253,854)  (768,454)  (581,824)  (1,171,808)  (188,170)  (651,267)  (1,151,935)  (2,025,444) 

    Uraian2012 2013

    ix

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    16/110

     

    Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally blank.

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    17/110

     

    1

     

    R

    INGK S N

    E

    KSEKUTIF

    P

    EREKONOMI N

    J

      MBI

     

    I.  Ekonomi Makro Regional

    Perekonomian Jambi pada Triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 1,74% (qtq)

    atau 6,93% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan

    sebelumnya 2,74% (qtq) atau 7,87% (yoy)), namun masih lebih tinggi dari

    pertumbuhan ekonomi nasional (5,72% yoy). Perekonomian Jambi pada triwulan

    laporan menghasilkan output Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian

    Indonesia (Rp1.987,53 triliun) dan merupakan yang ketiga terendah di Sumatera.

    Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat

    sebesar 7,88% (yoy), lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012

    (7,44% (yoy)). Sementara PDRB Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat sebesar

    Rp85,56 triliun.

    Struktur perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 menunjukkan bahwa

    sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu

    45,77%, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) sebesar 37,04% dan sektor sekunder

    sebesar 17,19%.

    Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian disebabkan oleh net

    ekspor yang mengalami perlambatan sebesar -5,18% (qtq), namun demikian

    pertumbuhan komponen permintaan lainnya mampu menjaga pertumbuhan

    ekonomi Jambi tetap berada pada angka yang cukup tinggi terutama

    pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar 23,75% (qtq)

    yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya realisasi proyek Pemerintah di

    akhir tahun 2013.

    Dari sisi penawaran, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa

    keuangan (-0,26% qtq) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi yaitu

    sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan

    ekonomi. Namun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh

    signifikan dari 3,42% (qtq) pada triwulan III-2013 menjadi 4,78% (qtq) pada

    triwulan IV-2013. Sektor lain yang mengalami peningkatan cukup besar pada

    triwulan laporan adalah sektor industri pengolahan (3,28% qtq) dan sektor

    bangunan (2,80% qtq).

    Perekonomian Provinsi

    Jambi t riwu lan IV - 2013

    mengalami perlambatan

    yaitu dari 7,87 (yoy)

    menjadi 6,93% (yoy)....

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    18/110

     

    RINGK S N EKSEKUTIF

     

    K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I V-2013 2 

    II. Inflasi

    Pada triwulan IV-2013, inflasi kota Jambi tercatat 1,04% (qtq), lebih

    rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (3,53% qtq) namun lebih tinggi

    dibandingkan rata-rata inflasi triwulan IV selama tiga tahun terakhir (0,63% qtq).Faktor utama meningkatnya inflasi kota Jambi disebabkan oleh meningkatnya

    inflasi administered prices sebesar 2,18% (qtq), sementara inflasi inti dan volatile

    food tercatat masing-masing sebesar 0,97% (qtq) dan 0,28% (qtq).

    Sumber utama peningkatan inflasi administered prices   adalah

    meningkatnya tarif tenaga listrik (TTL), bahan bakar rumah tangga, rokok kretek

    filter, dan angkutan udara.1 Sedangkan peningkatan inflasi inti utamanya

    disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat sehubungan dengan perayaan

    hari raya kegamaan (Idul Adha dan Natal) tahun baru dan liburan sekolah sertatingginya realisasi belanja pemerintah di akhir tahun.

    Pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m) pada bulan Oktober, November,

    dan Desember 2013 masing-masing sebesar 0,87%, -0,22% dan 0,39%. Inflasi

    bulanan yang relatif tinggi di bulan Oktober utamanya karena kenaikan harga

    cabe merah, bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah.

    Secara tahunan, pada tahun 2013, inflasi kota Jambi tercatat 8,74% (yoy),

    lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi dalam tiga tahun terakhir (5,24%) dan

     juga tercatat di atas inflasi nasional (8,38%).

    III. Perbankan dan Sistem Pembayaran

    Kinerja perbankan pada triwulan IV-2013 secara umum menunjukkan

    peningkatan, dari sisi aset dan penyaluran kredit sedangkan penghimpunan dana

    sedikit menurun. Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank

    pelapor naik sebesar 313 bps menjadi 121,66%. Aset perbankan pada triwulan

    laporan sebesar Rp28.676,08 miliar.Outstanding  kredit bank umum meningkat

    2,09% (qtq) menjadi Rp23.621,08 miliar, sementara DPK menurun 0,54% (qtq)

    menjadi Rp19.415,01 miliar. Kualitas kredit yang diberikan masih relatif terjaga

    tercermin dari rasio Non Performing Loan  (NPL) gross  bank umum yaitu sebesar

    1,98% yang masih di bawah ketentuan 5%, lebih rendah (membaik)

    dibandingkan triwulan sebelumnya (2,25%).

    Pada periode triwulan IV-2013, aktivitas pembayaran mengalami

    peningkatan yang tercermin dari meningkatnya transaksi kas dan nilai kliring

    dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aliran kas masuk Bank Indonesia

    1Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.

    Pada tr iwulan IV-2013,

    Kota Jambi mengalami

    inf lasi sebesar 8,74%

    (yoy) ..... ..... 

    Kinerja perbankan

    meningkat ditandai

    dengan meningkatnya

     jum lah aset dan

    penyaluran kredit

    meskipun

    penghimpunan dana

    sedikit menurun....

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    19/110

    RINGK S N EKSEKUTIF 

     TRIWULAN I V-2013  I  K AJIANEKONOMIREGIONAL PROVINSI JAMBI  3

     Jambi mencapai Rp 810.929,09 miliar (turun 44,2%) sementara aliran kas keluar

    mencapai Rp 2.836,37 miliar (meningkat 8,88%) dibandingkan triwulan

    sebelumnya. Dengan demikian net outflow   Jambi mengalami kenaikan yang

    cukup signifikan yaitu dari Rp1.151,94 miliar (Triwulan III-2013) naik menjadiRp2.025,44 miliar (Triwulan IV-2013) atau naik sebesar 75,83% (qtq). Untuk

    pembayaran non tunai, nilai kliring meningkat sebesar 5,28% dibandingkan

    triwulan sebelumnya menjadi Rp 2.714,03 miliar. Nilai RTGS dari, serta ke Jambi

    mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sebaliknya RTGS dari

    dan ke Jambi mengalami penurunan. 

    IV. Keuangan Pemerintah Daerah

    Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Jambi pada triwulan IV-2013

    mencapai Rp2.668,64 miliar (terealisasi sebesar 101,53%), sementara itu realisasi

    belanja mencapai Rp2.954,46 miliar (terealisasi 90,39%). Berdasarkan jenisnya,

    pendapatan terbesar masih tergantung dari transfer pemerintah pusat yang

    mencapai Rp1.662,79 miliar. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

    didapatkan melalui pajak, retribusi, serta pengeloalaan kekayaan daerah mencapai

    Rp997,89 miliar (37,39%). Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja terbesar

    (57,54%) masih ditujukan untuk belanja operasional yaitu sebesar Rp1.699,90

    miliar, sementara nilai realisasi untuk belanja modal masih relatif kecil yaitu

    sebesar Rp936,98 miliar atau sebesar 31,71 %.

    V.Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

    Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami

    peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 97,21 dari

    95,52 pada triwulan lalu. Dari sisi upah, UMP Provinsi Jambi pada tahun 2014

    meningkat 15,56% yaitu dari Rp1.300.000,- menjadi Rp1.502.230,-. UMP

    tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Lampung, Bengkulu dan Sumatera

    Barat.

    VI.Prospek Perekonomian

    Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi

     Jambi pada triwulan mendatang diperkirakan pada kisaran 0,2%-0,7%(qtq),

    tumbuh lebih rendah dari triwulan laporan (1,94%).

    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi diperkirakan akan

    meningkat yaitu pada kisaran 8,0 8,5% (yoy) dibandingkan triwulan laporan

    Realisasi pendapatan

    triw ulan IV -2013

    mencapai 101,53%

    dari APBD sementara

    realisasi belanja

    mencapai 90,39% ...

    UMP Jambi meningkat

    15,56%

    ...

    Laju pert umbuhan PDRB

    triwulan I-2014

    diperkirakan berkisar

    8,0 8,5% (yoy).....

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    20/110

     

    RINGK S N EKSEKUTIF

     

    K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I V-2013 4 

    yang tumbuh 6,93% (yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun

    2014 diperkirakan pada kisaran 7,2%-7,7%.

    Pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama perekonomian

    di triwulan mendatang. Adanya kenaikan UMP akan memberikan penghasilantambahan bagi masyarakat dan berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat

    pada triwulan mendatang. Hal tersebut sejalan dengan hasil liaison pada

    perusahaan ritel yang memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat seiring

    kenaikan UMP, perayaan hari Imlek, dan persiapan menjelang Pemilu. Selain

    mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, pelaksanaan Pemilu juga

    diperkirakan akan meningkatkan konsumsi pemerintah sehingga akan lebih

    mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, investasi diperkirakan akan

    sedikit melambat sejalan dengan masih lambatnya perekonomian global dan

    kenaikan suku bunga kredit yang mengikuti kenaikan BI rate.

    Inflasi pada triwulan I-2014 diperkirakan akan stabil pada level yang sama

    dengan triwulan IV-2013 yaitu berada pada kisaran 8,6%-9,1% (yoy) dari

    sebelumnya 8,75% (yoy) pada triwulan laporan. Kondisi ini utamanya disebabkan

    oleh meningkatnya angka inflasi administered pr ice  dan volatile foods .

    Faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama triwulan

    mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran antara lain 1)

    Masih berlanjutnya tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar, 2) Potensi

    meningkatnya ekspektasi inflasi perusahaan sebagai antisipasi resiko perubahanharga pada tahun 2014, 3) Rencana Pemerintah untuk menaikkan kembali harga

     TTL (Tarif Tenaga Listrik) di tahun 2014 akan berdampak inflasi baik secara

    langsung maupun melalui dampak lanjutannya, serta 4.) Kondisi infrastruktur

    (jalan, jembatan) yang masih terkendala serta terhambatnya arus di pelabuhan

    yang akan meningkatkan biaya distribusi dan transportasi barang dan jasa.

    Beberapa hal tersebut diperkirakan akan memacu meningkatnya angka inflasi

    pada periode triwulan I tahun 2014.

    Menyikapi kondisi perekonomian triwulan IV 2013 serta proyeksi ekonomi

    triwulan I 2014 beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:1.  Penguatan fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah

    2.  Program ketahanan pangan (khusunya komoditas penyumbang inflasi

    terbesar)

    3.  Pengendalian Ekspektasi Inflasi

    4.  Penurunan produksi migas

    5.  Batu Bara dan Mineral Lainnya

    6.  Melambatnya produksi karet

    7.  Permasalahan distribusi barang

    8. 

    Pembinaan dan Pendampingan UMKM 

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    21/110

    5

    BABIEKONOMIMAKROREGIONAL 

    A. Umum

    Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2013 tercatat sebesar

    7,88% (yoy) , lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (7,44%

    (yoy) ) dan di atas pertumbuhan nasional (5,78% (yoy )). Secara triwulanan,

    perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 1,94% (qt q ) atau

    6,93% (yoy) , melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan

    sebelumnya (2,74% (qt q ) atau 7,87% (yoy )), namun masih lebih tinggi dari

    pertumbuhan ekonomi nasional (5,72% (yoy )) (Grafik 1.1. dan 1.2.).

    Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (yoy)  

    Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian triwulan IV 2013

    disebabkan oleh net ekspor yang mengalami perlambatan sebesar -5,18% (qtq),

    15.1 15.6 16.2 16.516.8

    17.6 18.7 19.6 19.9

    20.83 22.022.9

    6.5 6.56.5 6.5

    6.3

    6.37 6.17 6.11 6.02 5.815.62

    5.72

    9.048.56 8.74

    7.86

    6.15

    7.15

    7.29

    9.098.36

    8.447.87 6.93

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q1V-11 Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q1V-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q1V-13

    Sumber : BPS (dio lah) 

    %

    Ouput Jambi (Rp Triliun) Pertumbuhan Indonesia Pertumbuhan Jambi

    Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (qtq)

    4.6 4.7 4.8 4.9 4.95.0 5.2 5.3 5.3 5.4 5.6 5.7

    1.391.97

    3.14

    1.15

    (0.22)

    2.933.28 2.84

    (0.88)

    3.002.74

    1.941.50

    2.903.50

    -1.30

    1.402.80 3.21

    -1.45

    1.41 2.61

    2.96

    -1.42 (2.0)

     (1.0)

     -

     1.0

     2.0

     3.0

     4.0

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Q I-11 Q II-11 Q III-11Q IV-11 Q I-12 Q II-12 Q III-12Q IV-12 Q I-13 Q II-13 Q III-13Q IV-13

    %Rp triliun Nominal (aksis kiri) Pertumbuhan Jambi (aksis kanan) Pertumbuhan Nasional

    Sumber : BPS (dio lah) 

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    22/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 6 

    namun demikian pertumbuhan komponen permintaan lainnya mampu menjaga

    pertumbuhan ekonomi Jambi tetap berada pada angka yang cukup tinggi

    terutama pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar

    23,75% (qtq)   yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya realisasi proyek

    Pemerintah di akhir tahun 2013 (Tabel 1.1.).

    Dari sisi penawaran, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa

    keuangan (-0,26% qt q ) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi

    yaitu sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan

    ekonomi (Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran,

    sektor industri pengolahan dan sektor bangunan mengalami peningkatan cukup

    besar pada triwulan laporan masing-masing sebesar 4,78% (qt q ), 3,28% (qt q )

    dan 2,80% (qt q ).

    Perekonomian Jambi pada tahun 2013 menghasilkan output   Rp85,56

    triliun. Sementara PDRB Provinsi Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar

    Rp22,86 triliun atau 1,15% dari perekonomian Indonesia (Rp1.987,53 triliun).

    Struktur perekonomian Jambi pada triwulan IV-2013 menunjukkan bahwa sektor

    primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 45,77%,

    diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,04% dan sektor sekunder sebesar 17,19%.

    I II III IV I II III QTQ (%) Andil

    Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0.47  1.06  2.42  0.73  0.46  0.93  2.27  0.71  0.46 

    Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (5.27)  2.68  3.22  1.11  (7.15)  2.00  1.76  23.75  4.08 

    Lembaga Swasta Nirlaba 1.63  1.97  2.56  1.67  1.02  2.38  2.45  1.52  0.01 

    Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.21  4.22  6.84  6.42  1.05  2.11  1.94  3.08  0.57 

    Perubahan Stok 0.54  2.27  (2.01)  7.66  3.46  3.76  (5.69)  5.72  0.18 

    -8.77 11.58 -2.62 11.63 -15.68 14.07 3.17 (7.47)  (4.97) 

    -8.17 8.99 -2.26 9.45 -14.20 10.44 1.86 (2.29)  (1.61) 

    (0.22)  2.93  3.28  2.84  (0.88)  3.00  2.74  1.94  1.94 

    2013 Triwulan IV - 20132012

    PDRB

     JENIS PENGELUARAN

    Ekspor

    Impor

    Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (q tq )  

    I II III IV I II III QTQ (%) Andil

    2.38  2.78  1.83  1.59  1.22  2.52  2.30  0.67  0.20 

    Pertambangan dan Penggalian (7.92)  5.01  4.10  4.69  (12.76)  6.52  7.39  0.73  0.09 

    Industri Pengolahan (1.42)  3.22  3.88  2.79  (1.23)  2.48  (1.14)  3.28  0.39 

    Listrik, Air dan Gas 1.11  1.65  2.12  6.07  1.17  1.53  0.92  1.15  0.01 

    1.52  4.11  8.80  11.91  2.02  2.54  2.02  2.80  0.16 

    Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.07  2.24  4.44  1.83  2.41  2.98  3.42  4.78  0.89 

    Pengangkutan dan Komunikasi 0.07  2.57  3.95  2.37  (0.56)  2.74  4.35  1.03  0.08 

    Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 1.45  2.73  1.67  3.13  1.41  2.03  1.92  (0.26)  (0.02) 

    0.34  1.19  1.12  0.71  0.85  1.82  1.29  1.87  0.14 

    (0.22)  2.93  3.28  2.84  (0.88)  3.00  2.74  1.94  1.94 

    2013 Triwulan IV - 20132012

    Pertanian

    Bangunan

     Jasa-Jasa

    LAPANGAN USAHA

    PDRB

    Sumber: BPS (dio lah)

    Sumber: BPS (diolah)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    23/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  7

    B.PDRB Sisi Produksi

    Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi tahunan tahun 2013

    utamanya disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (12,24%

    (yoy )), sektor pertanian serta sektor bangunan (20,73% (yoy )) (Tabel 1.2).

     Tingginya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut

    utamanya terjadi pada sub sektor perdagangan besar dan eceran (12,64%)

    dengan sumbangan ke pertumbuhan ekonomi sebesar 2,10%. Masih cukup

    tingginya pertumbuhan sub sektor perkebunan (8,07% (yoy )) membuat

    pertumbuhan sektor pertanian tetap terjaga. Sub sektor perkebunan yang

    merupakan sub sektor utama Jambi memberikan andil ke pertumbuhan ekonomi Jambi sebesar 1,17%.

    Tabel 1.2. Pertumbuhan Sektoral Provinsi Jambi

    Sementara itu, pertumbuhan pada sektor bangunan yang cukup

    signifikan utamanya disebabkan karena adanya peningkatan investasi properti,seperti pengembangan perumahan, pusat bisnis, dan perhotelan oleh perusahaan

    swasta berskala nasional/internasional termasuk juga peningkatan kapasitas

    bandara dan pembangunan beberapa proyek pemerintah lainnya.

    Secara triwulanan, turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa

    keuangan (-0,26% qt q ) dan melambatnya pertumbuhan sektor utama Jambi

    yaitu sektor pertanian dan pertambangan, menjadi sumber utama perlambatan

    ekonomi triwulan ini (Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor perdagangan, hotel,

    2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

    PERTANIAN 6,66 5,18 6,03 7,60 7,41 2,04 1,59 1,82 2,24 2,18

    PERTAMBANGAN DAN PENGGALI AN 1,29 14 ,4 6 2 3,10 2 ,6 9 1,56 0,16 1,6 7 2,84 0 ,3 8 0,21

    INDUSTRI PENGOLAHAN 3,84 4,49 5,12 7,90 5,69 0,52 0,59 0,65 0,98 0,71

    LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 9,27 13,12 11,27 6,60 9,27 0,07 0,10 0,09 0,06 0,08

    BANGUNAN 8,45 6,76 6,31 16,16 20,73 0,40 0,33 0,30 0,76 1,05

    PERDAGANGAN 7,88 10,20 9,65 9,98 12,24 1,32 1,73 1,68 1,76 2,21

    PENGANGKUTAN DAN KOMUNI KASI 5,81 4,11 4,11 7,19 8,52 0,46 0,32 0,31 0,52 0,62

    KEUANGAN 17,85 12,12 9,08 7,81 7,88 0,88 0,66 0,52 0,45 0,45

    JASA 6,24 4,05 3,80 3,85 4,80 0,55 0,35 0,32 0,31 0,38

    TOTAL 6,39 7,35 8,54 7,44 7,88 6,39 7,35 8,54 7,44 7,88

    SEKTORPertumbuhan (yoy) Sumbangan

    Sumber: BPS (dio lah)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    24/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 8 

    dan restoran tumbuh signifikan dari 3,42% (qt q ) pada triwulan III-2013 menjadi

    4,78% (qt q ) pada triwulan IV-2013, seiring dengan meningkatnya aktivitas sektor

    ini selama perayaan Idul Adha, Natal, tahun baru dan masa liburan sekolah.

    Sektor lain yang mengalami peningkatan cukup besar pada triwulan laporan

    adalah sektor industri pengolahan (3,28% qt q ) dan sektor bangunan (2,80%

    qt q ). Pertumbuhan sektor industri utamanya berasal dari industri CPO yang dipicu

    oleh meningkatnya pasokan bahan baku dan membaiknya harga internasional.

    Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku pada tahun 2013

    tercatat sebesar Rp85,56 triliun. Sementara secara triwulanan, PDRB Provinsi

     Jambi pada triwulan IV 2013 tercatat sebesar Rp22,86 triliun. Secara sektoral,

    perekonomian Jambi masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor

    perdagangan, hotel dan restoran sebesar serta sektor pertambangan dan

    penggalian sebesar. Meskipun terdapat perubahan pangsa sektor ekonomi,

    namun secara umum struktur ekonomi Jambi dalam beberapa tahun terakhir

    tidak mengalami perubahan yang signifikan (Grafik 1.3.).

    Grafik 1.3. Nilai dan Distribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha

    1.  Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

    Produksi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan

    perikanan menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan tumbuh 6,87% (yoy)

    atau 0,67% (qtq) , meskipun jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    100%

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pangsa (Share) %

    LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

    KEUANGAN

    BANGUNAN

    PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

    JASA

    INDUSTRI PENGOLAHAN

    PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

    PERDAGANGAN

    PERTANIAN

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    25/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  9

    triwulan lalu (7,84% yoy dan 2,30% qtq) (tabel 1.3.). Melambatnya

    pertumbuhan sektor pertanian disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan pada

    sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) dan tanaman perkebunan.Produksi tabama di triwulan laporan hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar

    1,04% (qt q ), jauh menurun dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu

    (2,42% (qtq )). Tanaman bahan makanan yang cenderung tergantung akan

    kondisi musim sering mengalami kendala dalam penanaman. Tingginya curah

    hujan selama triwulan laporan menyebabkan kuantitas dan kualitas hasil produksi

    tanaman bahan makanan menurun.

    Tabel 1.3. Pertumbuhan Sektor Pertanian Provinsi Jambi

    Pertumbuhan produksi tabama selama tahun 2013 (6,99%) lebih rendah

    dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (7,64%). Hal ini terkonfirmasi

    dalam ARAM (angka ramalan) BPS yang menyatakan bahwa pada tahun 2013,

    produksi padi Jambi secara total diperkirakan akan mampu tumbuh sekitar 6,2%

    dibandingkan tahun 2012 dengan luas panen mencapai 158.697 ha

    dibandingkan 149.369 ha pada tahun lalu (grafik 1.4.).

    Grafik 1.4. Produksi Padi 

    2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV

    Tanaman Bahan Makanan   6,47 3,92 4,85 7,64 6,99 1,31 4,64 2,42 1,04

    Tanaman Perkebunan   7,79 6,90 7,55 8,30 8,07 1,32 1,49 2,18 0,12

    Peternakan dan Hasil-hasilnya   6,42 5,68 7,53 5,29 5,41 1,01 0,84 2,08 1,54

    K e h u t a n a n   -2,40 -1,90 -0,98 5,79 7,50 -0,37 0,66 1,86 2,43

    P e r i k a n a n   8,57 5,14 4,68 4,51 6,17 1,29 1,50 3,49 0,88

    TOTAL 6,66 5,18 6,03 7,60 7,41 1,22 2,52 2,30 0,67

    SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013

    0

    10,000

    20,000

    30,000

    40,000

    50,000

    60,000

    70,000

    Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

    (ha)

    2010 2011 2012 2013 (ARAM II)

    Sumber: BPS (dio lah)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    26/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 10 

    Grafik 1.5. Produksi Jagung  Grafik 1.6. Produksi Kedelai 

    Secara triwulanan, sub sektor perkebunan yang menyumbangkan output  

    sebesar 16,19% dari total PDRB Jambi mengalami perlambatan pertumbuhan

    yang cukup tajam dibanding triwulan lalu (2,18% (qt q )), dan hanya mampu

    tumbuh sebesar 0,12% (qt q ) atau 5,20% (yoy ).  Perlambatan pertumbuhan

    tersebut menurunnya produktivitas. Selain itu rendahnya harga jual komoditas

    karet menjadi disinsentif bagi petani untuk meningkatkan produksi.

    Grafik 1.7 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi

    Sumber: Disbun Provinsi Jambi 

    Harga kelapa sawit di Jambi pada triwulan laporan terus mengalami

    peningkatan menuju level semula. Harga rata-rata TBS usia 10 tahun

    Rp1.826,23/kg, meningkat 17,95% dari harga triwulan lalu (grafik 1.7.).

    Sementara itu harga CPO di Jambi sebesar Rp8.261,02/kg atau meningkat

    18,28% (qtq) . Harga rata-rata kelapa sawit di tingkat internasional juga

    menunjukkan perbaikan yakni sebesar USD 782,25/metric ton atau meningkat

    8,35% dibandingkan triwulan sebelumnya.

     Jika dibandingkan dengan tahun 2012, harga TBS Jambi saat ini

    meningkat signifikan 52,76%, sejalan dengan peningkatan harga CPO dunia

    sebesar 9,45%. Relatif meningkatnya harga kelapa sawit di Jambi disebabkan

    0

    1,000

    2,000

    3,000

    4,000

    5,000

    6,000

    Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

    (ha)

    2010 2011

    2012 2013 (ARAM II)

    0

    1,000

    2,000

    3,000

    4,000

    Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

    (ha)

    2010 2011

    2012 2013 (ARAM II)

    0

    2,000

    4,000

    6,000

    8,000

    10,000

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

    2012 2013

    Harga (Rp)

    CPO INTI TBS 10 TAHUN CPO Int'l

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    27/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  11

    oleh beberapa hal: 1.) melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD sehingga

    harga di dalam negeri menjadi meningkat, 2.) meningkatnya jumlah pabrik

    kelapa sawit (PKS) sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap TBSMeskipun harga CPO lokal maupun internasional terus mengalami

    peningkatan, kebijakan anti dumping du ties biofuel  di Uni Eropa perlu menjadi

    perhatian karena berpotensi menurunkan ekspor CPO ke negara-negara anggota

    Uni Eropa serta berpotensi menurunkan kembali harga CPO internasional.

    Sejalan dengan harga kelapa sawit, harga bokar di Jambi juga meningkat

    dari rata-rata Rp20.867/kg menjadi Rp23.205/kg (naik 11,20%(qtq) ) (grafik 1.8.).

    Namun demikian, apabila dibandingkan dengan harga tahun 2012, harga bokar

    di Jambi turun 5,84% (yoy) . Peningkatan harga bokar pada triwulan laporan lebih

    disebabkan karena insentif positif dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah.

    Berbanding terbalik dengan harga di tingkat lokal, harga karet di tingkat

    internasional turun 5,44% dari USD 273,06/cent menjadi USD 258,21/cent.

    Secara tahunan, pertumbuhan sub sektor perkebunan pada tahun 2013

    mencapai 8,07%, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun

    2012 (8,30%). Mulai membaiknya harga jual komoditas perkebunan

    (terkonfirmasi dari hasil liaison   ke PKS, GAPKI, dan Dinas Perkebunan Provinsi

     Jambi) memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor perkebunan.

    Sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh 1,54% (qtq),  lebih

    rendah dibandingkan triwulan lalu (2,58% (qtq) ). Sejalan dengan itu, sub sektor

    perikanan menunjukkan pertumbuhan yang melambat dari triwulan lalu sebesar

    Grafik 1.8 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi

    Sumber: Disperindag Provinsi Jambi 

    -

     100.00

     200.00

     300.00

     400.00

     500.00

     -

     5,000

     10,000

     15,000

     20,000

     25,000

     30,000 35,000

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

    2012 2013

    USD cent/KgRp/Kg

    Harga Bokar (Rp/kg)

    Harga Karet Internasional (USD cent/kg)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    28/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 12 

    3,29% (qtq)  menjadi 0,88% (qtq) . Sementara itu, sub sektor kehutanan tumbuh

    2,43% (qtq),  lebih tinggi dari triwulan lalu (1,86% qtq)) . Secara tahunan,

    pertumbuhan ketiga sub sektor di atas pada tahun 2013, lebih tinggi

    dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012.

    Pada triwulan laporan terjadi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Rata-

    rata NTP Triwulan IV 2013 dibandingkan NTP Triwulan III 2013 naik 169 bps dari

    95,52 menjadi 97,71. Meningkatnya NTP tersebut disebabkan mulai membaiknya

    harga jual terutama pada tanaman perkebunan. Meskipun NTP triwulan laporan

    mengalami peningkatan, ketergantungan petani hanya pada satu sumber

    pendapatan saja, menjadi faktor resiko yang perlu diperhatikan karena

    penurunan harga komoditas yang disertai dengan penurunan tingkat produksi

    akan berdampak pada penurunan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu perlu

    dilakukan pembinaan kepada petani untuk memulai menjalankan program

    pertanian terpadu.

    2.  Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)

    Pada triwulan IV 2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran

    menyumbangkan output  perekonomian sebesar Rp3,96 triliun (pangsa 17,30%)

    yang terdiri atas tiga sub yaitu perdagangan besar dan eceran (93,15%), hotel

    (1,21%) dan restoran (5,64%). Pertumbuhan sektor ini mencapai 4,78% (qtq) ,

    dengan andil pertumbuhan 0,89% yang utamanya didukung oleh tingginya

    perkembangan perdagangan besar dan eceran di Jambi yang tumbuh 5,04%

    (qtq) (tabel 1.4). Momen hari raya Idul Adha, Natal, tahun baru, libur anak

    sekolah serta meningkatnya realisasi belanja pemerintah pada akhir tahun

    mendorong pesatnya pertumbuhan sub sektor perdagangan.

    Tabel 1.4.Pertumbuhan Sektor Perdagangan Provinsi Jambi

    2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV

    Perdagangan Besar dan eceran   8,40 10,53 9,91 10,16 12,64 2,53 3,02 3,62 5,04

    H o t e l   5,35 18,02 11,83 10,23 7,35 -2,97 5,76 1,41 1,93

    Restoran   2,03 4,01 5,38 7,23 7,58 2,21 1,62 1,01 1,55

    TOTAL 7,88 10,20 9,65 9,98 12,24 2,41 2,98 3,42 4,78

    SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013

    Sumber: BPS (dio lah)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    29/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  13

    Sementara itu, sub

    sektor hotel menunjukkan

    peningkatan sebesar 6,07%(yoy)   atau 1,93% (qtq) .

    Meningkatnya intensitas

    penyelenggaraan acara baik

    oleh pemerintah ataupun

    swasta serta adanya momen

    perayaan natal dan tahun baru

    serta liburan sekolahberdampak pada tingginya

    tingkat hunian hotel. Rata-rata tingkat hunian hotel di triwulan laporan sebesar

    51,41%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan lalu (51,26%) (Grafik 1.9.).

    Sejalan dengan hal tersebut, jumlah tamu menginap pada triwulan laporan juga

    meningkat sebesar 6,95% (qt q ) menjadi 66.748 orang. Sementara sub sektor

    perdagangan membukukan pertumbuhan sebesar 1,55% (qt q ).

    Secara tahunan, pada tahun 2013, sektor perdagangan mampu tumbuhtinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan membukukan pertumbuhan

    sebesar 12,24%. Pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan oleh tingginya

    pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran yang tumbuh tinggi

    mencapai 12,64%. Sementara dua sub sektor lainnya yaitu sub sektor hotel dan

    sub sektor restoran tumbuh positif masing-masing sebesar 7,35% dan 7,58%. 

    3.  Sektor Pertambangan dan Penggalian

    Pada triwulan laporan, sektor pertambangan dan penggalian

    menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp3,78 triliun (16,52%) dan merupakan

    sektor ketiga terbesar di Jambi. Produksi pertambangan dan penggalian selama

    triwulan laporan tumbuh sebesar 0,73% (qtq )  jauh melambat dibandingkan

    pertumbuhan triwulan sebelumnya (7,39% (qt q )). Perlambatan pada sektor ini

    utamanya didorong oleh produksi pertambangan tanpa migas yang turun sebesar

    -0,40% (qtq) . Sementara sub sektor pertambangan minyak bumi dan gas bumi

    Grafik 1.9. Tingkat Hunian Hotel

    50,954

    60,511

    54,12656,688

    50,821

    57,930

    47,293

    58,28855,338

    72,902

    62,409

    66,748

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    0

    10,000

    20,000

    30,000

    40,000

    50,000

    60,000

    70,000

    80,000

     Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV

    2011 2012 2013

     Jumlah Tamu Menginap T. Hunian Hotel (RHS)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    30/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 14 

    masih tumbuh terbatas masing-masing sebesar 0,87% (qtq) . Sub sektor yang

    masih tumbuh cukup baik adalah penggalian yang mampu tumbuh sebesar

    1,53% (qtq).

    Grafik 1.10. PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Li f t ing  Minyak Bumi

    Grafik 1.11. Li f t ing  Minyak Bumi  Grafik 1.12. Li f t ing  Gas Alam 

     Terbatasnya pertumbuhan minyak bumi dan gas tersebut juga

    terkonfirmasi oleh angka lifting migas oleh Dinas Energi dan Sumber Daya

    Mineral Jambi. lifting gas alam turun menjadi 12.090 BBTU (-0,38% (qtq)) (grafik

    1.12.).3  Sebaliknya meskipun meningkat 6,91% dibandingkan triwulan lalu

    menjadi sebesar 1.391,45 Kbarrel, lifting  minyak bumi selama triwulan IV-2013

    masih di bawah level rata-rata lifting  minyak bumi pada tahun 2012 (1.524,42

    Kbarrel) (grafik 1.10, dan grafik 1.11)4.

    Produksi pertambangan dan penggalian sepanjang tahun 2013 juga

    mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dari

    3  Data bulan Desember 2013 merupakan data perkiraan Kantor Perwakilan Bank Indonesia

    Provinsi Jambi4

      Data bulan Desember 2013 merupakan data perkiraan Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Jambi

    4.92 5.375.11

    1.03

    (14.25)

    5.72

    5.644.60

    (14.97)

    7.92 8.76

    0.87

    -25

    0

    25

    0

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    I II III IV I II III IV I II III IV*

    2011 2012 2013

    Persentaseribu barel

    Lifting Minyak Bumi Pertumbuhan PDRB

    * Angka perkiraanBank Indonesia untuk Bulan Desember 2013

    1,512 1,4001,263

    1,923

    1,2191,517

    1,302 1,391

    I II III IV I II III IV*

    2012 2013

    Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi bulan Desember 2013

    K Barel

    12,305 12,979 12,786 12,374 12,238 11,973 12,136 12,090

    I II III IV I II III IV*

    2012 2013

    Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi bulan Desember 2013

    BBTU

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    31/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  15

    2,69% (yoy) menjadi 1,56% (yoy) . Penurunan tersebut utamanya disebabkan

    oleh pertumbuhan negatif pada sub sektor pertambangan tanpa migas (-1.95%

    yoy ), dibandingkan pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2012 yang

    mencapai 30,64% (yoy ). Sementara itu, sub sektor minyak dan gas bumi mampu

    tumbuh sebesar 1,49%, dibandingkan tahun 2012 yang mengalami

    pertumbuhan negatif (-2,66%). Di sisi lain, tingkat pertumbuhan sub sektor

    penggalian (7,58%) relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada tahun

    sebelumnya (7,23%).

     Turunnya produksi pertambangan non migas di Provinsi Jambi utamanya

    disebabkan oleh turunnya produksi batubara karena pengaruh melemahnyaharga internasional. Selain itu, adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan

    batubara melalui jalur khusus atau jalur sungai turut menjadi penyebab turunnya

    produksi.

    Produksi migas di Jambi menunjukkan tren penurunan dalam beberapa

    tahun terakhir. Sebagai gambaran, rata-rata produksi migas per triwulan tahun

    2005 mencapai 1.983,95Kbarrel sementara rata-rata produksi tahun 2012 dan

    2013 sebesar 1.524,42 Kbarrel dan 1.357,19Kbarrel.

    4.  Sektor Industri Pengolahan

    Pada tahun 2013, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan

    sebesar 5,69%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 yang

    mencapai 7,90%.

    Secara triwulanan, sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2013

    yang menyumbang output  terhadap perekonomian Jambi sebesar Rp2,41 triliun

    (10,54%), mengalami peningkatan 3,28% (qtq) (tabel 1.5). Industri pengolahan

    di Jambi terdiri dari industri migas dengan total output  Rp220,70 miliar (9,16%)

    serta industri non migas dengan total output Rp2,19 triliun (90,84%).

    Pertumbuhan sub sektor industri non migas salah satunya didorong oleh

    produksi CPO yang menunjukkan peningkatan signifikan. Meningkatnya pasokan

    bahan baku seiring dengan masuknya musim panen kelapa sawit selama triwulan

    IV-2013 serta mulai stabilnya harga CPO dunia menjadi faktor pendorong

    peningkatan produktivitas CPO.

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    32/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 16 

    Tabel 1.5. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang 

    Berbanding

    terbalik dengan produksi

    CPO, produksi karet di

    Provinsi Jambi pada

    triwulan laporan

    mengalami penurunan.

    Berdasarkan data indeks

    produksi dari BPS, industri

    karet juga mengalami penurunan mencapai 1,15% (qtq)   dengan laju

    pertumbuhan tahunan sebesar 7,73%. Berdasarkan data Gapkindo (Gabungan

    Pengusaha Karet Indonesia) cabang Jambi, produksi karet dalam triwulan IV

    2013 mencapai 75.504 ton, turun 18,36% dibandingkan triwulan lalu5  (grafik

    1.13.). Penurunan tersebut disebabkan oleh minimnya bahan baku akibat cuaca

    yang tidak kondusif serta adanya himbauan Gabungan Pengusaha Karet

    Indonesia (GAPKINDO) untuk menurunkan produksi dan ekspor karet sebesar

    10% sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak harga karet.

    5. 

    Sektor-sektor Lain

    Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 1,15% (yoy) ,

    lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan triwulan sebelumnya (0,92% (qtq) ).

    Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi listrik dan air

    bersih masing-masing sebesar 1,07% (qtq)  dan 1,65% (qtq) .

    5  Terdapat 10 (sepuluh) perusahaan pengolah crumb rubber yang tergabung dalam Gapkindo

    Trw IV-12 Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13Trw IV-13 Trw IV-12 Trw I-13 Trw II-13 Trw III-13 Trw IV-13Industri Makanan 3.83 -8.06 2.09 4.44 8.10 5.94 17.55 4.05 1.02 7.13

    Industri Minuman 5.04 0.30 3.80 -1.12 -0.27 5.43 0.72 9.97 7.68 2.04

    Industri Karet dan Barang dari

    Karet dan Barang dari Plastik

    -4.58 2.25 0.32 4.36 1.15 4.11 15.49 3.37 2.57 7.73

    I B S 4.30 -2.71 1.39 1.70 0.74 4.38 16.27 9.35 4.58 0.19

    Sumber : BPS Provinsi Jambi 

    y-o-y

    Pertumbuhan

     Jenis Industri q-to-q

    Grafik 1.13. Perkembangan Produksi Karet Jambi

    Sumber: Gapkindo Cabang Jambi 

    88,713 85,86781,805

    68,679 74,58577,418

    76,06575,165

    74,563

    94,647 92,488

    75,504

    -30

    -20

    -100

    10

    20

    30

    0

    20,000

    40,00060,000

    80,000

    100,000

    120,000

     Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

    2011 2012 2013

    Volume Produksi Bokar (Ton) Pertumbuhan (%qtq)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    33/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  17

    Grafik 1.14. Perkembangan Total PemakaianListrik

    Grafik 1.15. Perkembangan JumlahPelanggan Listrik

    Meningkatnya sub sektor listrik dimaksud tercermin dari meningkatnya

     jumlah konsumsi listrik serta jumlah pelanggan di Jambi masing-masing sebesar

    5,94% (yoy)  dan 3,14% (yoy ). Jumlah konsumsi listrik di Jambi selama triwulan

    laporan mencapai 337,52 MWH dengan jumlah pelanggan mencapai 521.511

    rekening (grafik 1.14. dan grafik 1.15.). Berdasarkan penggunanya, mayoritas

    pelanggan PLN di Jambi adalah kelompok rumah tangga yang mencapai 479.478

    rekening (91,94%) dengan konsumsi daya listrik mencapai 223,24 MWH

    (66,14%).

    Sementara itu,

    pemakaian air bersih yang

    dicatat oleh PDAM Tirta

    Mayang menunjukkan

    penurunan di triwulan laporan.

    Rata-rata konsumsi air bersih

    bulanan melalui PDAM Kota

     Jambi pada triwulan laporan sebesar 846,54 ribu M3, lebih rendah dari triwulan

    lalu (854,24 ribu M3) (grafik 1.16.).

    Pada tahun 2013, sektor listrik, gas, dan air bersih mampu tumbuh

    sebesar 9,27% (yoy ), lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 (6,60% (yoy )). Sub

    sektor listrik dan sub sektor air bersih juga mampu tumbuh lebih tinggi

    dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing sebesar 9,51% dan 7,59%.

    Pada triwulan IV 2013, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami

    peningkatan 1,03% (qtq) , menurun dibanding pertumbuhan pada triwulan

    282 301328 319 323 337

    342 338

    -

     50

     100

     150

     200

     250

     300

     350

     400

    I II III IV I II III IV

    2012 2013

    Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)

    KWH (dalam Juta)

    461

    483 486

    506

    486496 501

    522

    400

     450

     500

     550

    I II III IV I II III IV

    2012 2013

    ribu

    Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)

    Grafik 1.16. Perkembangan Indeks Air Bersih

    861872

    858852

    863857

    853

    867

    854847

    -0.61

    1.33

    -1.64

    -0.68

    1.34

    -0.73 -0.50

    1.69

    -1.49

    -0.90

     (3)

     (1)

     1

     3

     5

    800

    820

    840

    860

    880

    900

     Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4

    2012 2013

    Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2013

    ribu M3

     Total Konsumsi Air (LHS) Pertumbuhan (RHS)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    34/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 18 

    sebelumnya (4,35% qtq) . Kondisi ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan

    sub sektor angkutan (0,98% (qtq))   dibandingkan triwulan sebelumnya (4,54%

    (qt q )).

     Jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara

    Sultan Thaha Jambi, menunjukkan peningkatan. Momen liburan sekolah yang

    bertepatan dengan perayaan hari Natal dan tahun baru menjadi faktor utama

    peningkatan jumlah penumpang tersebut. Jumlah penumpang (total berangkat

    dan datang) di bandara Sultan Thaha Jambi sebanyak 348.836 orang, meningkat

    1,48% dibandingkan triwulan lalu (grafik 1.17.). Secara umum, jumlahpenumpang yang meninggalkan Jambi sedikit lebih tinggi dibandingkan yang

    datang ke Jambi.

    Sub sektor angkutan laut tumbuh terbatas sebesar 0,03% (qtq ).

     Terbatasnya pertumbuhan tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan kapal di

     Jambi yang hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan posisi yang sama

    triwulan lalu. Pada triwulan IV 2013, jumlah kunjungan kapal sebanyak 1.335

    unit, sementara triwulan lalu sebanyak 1.200 unit (grafik 1.19.). Sejalan dengan jumlah kunjungan kapal, jumlah arus barang perdagangan juga sedikit meningkat

    dari triwulan lalu sebesar 1.503,35 kilo ton menjadi 1.535,40 kilo ton6  pada

    triwulan IV-2013 seiring dengan peningkatan volume impor alat berat (grafik

    1.20.).

    6  Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat.

    Grafik 1.17. PerkembanganKeberangkatan dan Kedatangan

    Penumpang

    Grafik 1.18. Perkembangan JumlahBongkar dan Muat Barang 

    020406080

    100120140160180200

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    Sumber: PT Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

    ribu orang

    Kedatangan Penumpang Keberangkatan Penumpang

    0

    500

    1000

    1500

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    Sumber: PT.Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

    ton

     Jumlah Bongkar Jumlah Muat

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    35/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  19

    Grafik 1.19. Jumlah Kunjungan Kapal Grafik 1.20. Perkembangan Total Arus Barang

    Sub sektor komunikasi pada triwulan laporan tumbuh 1,61% (qtq)  yang

    didukung oleh pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 1,62% (qtq)  dan

     jasa penunjang komunikasi sebesar 0,45% (qtq) , namun lebih rendah

    dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya

    Secara tahunan, pada tahun 2013 sektor pengangkutan mampu tumbuh

    sebesar 8,52%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 (7,19%). Akselerasi

    pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan oleh pertumbuhan sub sektor

    pengangkutan yang mengalami peningkatan pertumbuhan dari sebesar 7,23%

    pada tahun 2012 menjadi sebesar 8,50% pada tahun 2013. Sejalan dengan hal

    tersebut, sub sektor komunikasi juga mampu tumbuh 8,74% (yoy)   yang

    didukung oleh pertumbuhan pos dan telekomunikasi sebesar 8,76% (yoy)  dan

     jasa penunjang komunikasi sebesar 6,91% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan

    pertumbuhan pada tahun 2012.

    Pada tahun 2013, sektor keuangan masih mampu mencatat

    pertumbuhan sebesar 7,88%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada

    tahun 2012 (7,81%). Masih relatif tingginya pertumbuhan sektor ini terutama

    didukung oleh pertumbuhan sub sektor bank, jasa penunjang keuangan dan

    lembaga keuangan tanpa bank masing-masing sebesar 10,39% (yoy ), 8,60%

    (yoy ) dan 8,00% (yoy ).

    Namun demikian, secara triwulanan sektor keuangan, persewaan, dan

     jasa-jasa perusahaan pada triwulan IV 2013 mengalami pertumbuhan negatif

    sebesar -0,26% (qtq) , sejalan dengan pertumbuhan negatif pada sub sektor sewa

    bangunan (-1,57% (qtq ) ) (tabel 1.6.). Sementara itu, perlambatan pertumbuhan

    27.46

    34.69

    76.23

    101.74

    11.92-0.51

    -7.58

    7.60

    -30.40

    -15.95

    -1.64

    -2.84

    -50

    0

    50

    100

    150

     -

     500

     1,000

     1,500

     2,000

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    persen(%)

    Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

    unit

    Unit Pertumbuhan (yoy)

    -3.28

    25.2039.24

    28.81

    -5.39

    123.60

    88.86

    -31.98

    -17.57

    -56.71

    -45.56

    17.50

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

     -

     500

     1,000

     1,500

     2,000

     2,500

     3,000

     3,500

     4,000

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    persen(%)

    Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

    unit

     Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan (yoy)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    36/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 20 

    yang cukup tajam dialami oleh sub sektor bank, lembaga keuangan tanpa bank

    dan jasa penunjang keuangan.

    Tabel 1.6.Pertumbuhan Sektor Keuangan Provinsi Jambi

    Pada tahun 2013, sektor jasa mampu tumbuh sebesar 4,80% (yoy ), lebih

    tinggi dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 (3,85% (yoy )). Sub sektor

     jasa pemerintahan umum dan swasta juga mampu tumbuh lebih tinggi

    dibandingkan tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 4,54% dan 6,08%.

    Sejalan dengan pertumbuhan tahun 2013, sektor jasa-jasa pada triwulan

    laporan juga tumbuh 1,87% (qt q ), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan

    triwulan sebelumnya (1,29% qtq) . Pertumbuhan sektor jasa didorong oleh

    tumbuhnya jasa pemerintah dan swasta masing-masing sebesar 1,90% (qtq)  dan

    1,71% (qtq) . Sektor ini didukung oleh sub sektor jasa pemerintahan umum

    dengan output  sebesar Rp1,63 triliun dan diikuti oleh sub sektor swasta sebesar

    Rp281,35 miliar.

    C. PDRB Sisi Pengeluaran

    Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2013

    utamanya didorong oleh masih relatif tingginya ekspor barang yang jasa yangmampu tumbuh sebesar 2,08% (yoy ), relatif lebih baik dibandingkan tahun 2012

    yang mengalami pertumbuhan negatif. Sementara itu, perlambatan ekonomi

    tercermin pada melambatnya pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah

    tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah dan PMTB.

    Secara triwulanan, perlambatan perekonomian pada triwulan IV 2013

    disebabkan oleh pertumbuhan ekspor yang negatif sebesar -7,47% (qtq), namun

    demikian pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar

    2009 2010 2011 2012 2013 TW I TW II TW III TW IV

    B a n k   30,68 18,26 11,74 9,55 10,39 1,31 2,65 2,48 0,46

    Lembaga Keuangan tanpa Bank   7,48 6,99 8,80 9,22 8,00 1,11 2,00 3,25 0,30

    Jasa Penunjang Keuangan   14,97 10,72 9,25 8,34 8,60 1,37 2,15 3,19 1,21

    Sewa bangunan   7,16 5,73 5,69 5,27 4,23 1,58 1,12 0,87 -1,57

    Jasa Perusahaan   4,76 4,88 5,81 4,43 5,96 2,08 1,13 1,09 1,36

    TOTAL 17,85 12,12 9,08 7,81 7,88 1,41 2,03 1,92 -0,26

    SUB SEKTORPertumbuhan (yoy) Petumbuhan (qtq) 2013

    Sumber: BPS (dio lah)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    37/110

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    38/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 22 

    minimum down payment   pembelian kendaraan bermotor pertengahan tahun

    lalu.

    Grafik 1.21. Pertumbuhan Pendaftaran

    Kendaraan Bermotor

    Grafik 1.22. Pertumbuhan Pendaftaran

    Sepeda Motor Baru

    Grafik 1.23. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 

    Sementara itu, penyaluran kredit real estate masih terus meningkat

    28,18% (yoy)   menjadi sebesar Rp3,72 triliun (Grafik 1.23.). Pangsa kredit real

    estate  di Jambi mencapai 15,77% dari total kredit.

    Secara triwulanan, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan IV

    2013 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp12,56 triliun atau 54,96% dari total

    PDRB Jambi, hanya meningkat sebesar 0,71% (qt q ) dan jauh lebih rendahdibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (2,27% (qtq) ). Mayoritas

    konsumsi masyarakat Jambi (61,33%) diperuntukkan untuk membeli makanan

    yaitu sebesar Rp7,71 triliun. Meningkatnya harga barang/jasa seiring dengan

    tingginya laju inflasi paska kenaikan BBM bersubsidi berdampak pada

    melambatnya konsumsi masyarakat. Namun tingginya aktivitas perdagangan

    seiring dengan momen hari raya Idul Adha, Natal, tahun baru, serta libur anak

    sekolah memberi efek positif pada tingkat konsumsi masyarakat.

    8451,166

    1,492

    3,373

    1,4141,158

    1,459

    3,2643,503

    2,9022,8233,061

    -

     1,000

     2,000

     3,000

     4,000

     5,000

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

    unit

    Sedan, Jeep, Minibus

    47,68344,449

    55,942

    42,106

    30,91336,299

    27,851

    20,08121,55020,42125,689

    17,836

    -

     10,000

     20,000

     30,000

     40,000

     50,000

     60,000

     70,000

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    Sumber: Dispenda Provinsi J ambi

    unit

    SEPEDA MOTOR

    16.52

    5.16

    11.27

    40.30

    40.13

    49.79

    27.1115.44

    16.80 16.04

    33.44

    28.18

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    0

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    3,000

    3,500

    4,000

     Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

    2011 2012 2013

       R  p   M   i   l   i  a  r Kredit Real Estate Pertumbuhan

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    39/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  23

    Kondisi ini juga tercermin dari angka indeks tendensi konsumen pada

    triwulan IV-2013 yang mencapai 107,708  (tabel 1.8.). Angka indeks tingkat

    konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan juga masih beradapada level optimis yaitu masing-masing sebesar 106,05 dan 106,64.

    Tabel 1.8. Indeks Tendensi Konsumen Variabel Pembentuk Triwulan

    I - 2013

    Triwulan

    II - 2013

    Triwulan

    III - 2013

    Triwulan

    IV - 2013

    Pendapatan rumah tangga kini 101.7 106.85 112.21 108.42

    Pengaruh inflasi terhadap tingkat

    konsumsi

    106.87 108.46 109.09 105.24

    Tingkat konsumsi beberapa

    komoditi makanan dan bukan

    makanan

    100.72 104.16 116.8 106.20

    Indeks Tendensi Konsumen 102.89 106.7 112.33 107.07

    Pengeluaran konsumsi pemerintah berdasarkan harga berlaku di triwulan

    laporan mencapai Rp4,41 triliun. Pengeluaran tersebut meningkat 23,75% dari

    triwulan sebelumnya seiring dengan peningkatan yang tajam pada realisasi

    belanja APBD provinsi Jambi Triwulan IV 2013.

    2. 

    Investasi

    Secara tahunan, pada tahun 2013 pembentukan modal tetap domestik

    bruto (PMTB) membukukan pertumbuhan yang tinggi yaitu mencapai 14,07%,

    meskipun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2012 lalu

    yang mencapai 15,30%. Sejak tahun 2012 lalu, investasi di Jambi terus

    menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan tingginya

    pembangunan fisik baik oleh pemerintah ataupun swasta. Kondisi ini juga

    didukung oleh peningkatan kredit investasi yang mencapai 57,49% (yoy) (grafik

    1.24.).

    Pada triwulan IV 2013, PMTB yang mencerminkan nilai investasi di Jambi

    mencapai Rp4,26 triliun (pangsa 18,63%). Pangsa investasi tersebut terus

    8  Angka yang masih diatas 100, menunjukkan bahwa masyarakat masih optimis memandang

    perekonomian Jambi. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembanganekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).

    ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulanberjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. 

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    40/110

     EKONOMI M  KROREGION L 

    K AJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN IV - 2013 24 

    meningkat dibandingkan tahun 2012 (18,21%) sejalan dengan terakselerasinya

    investasi yang mengalami pertumbuhan yang mencapai 3,08% (qtq) , lebih tinggi

    dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu (1,94% (qt q )). Tingginya investasi

     juga dikonfimasi oleh data indikator ekonomi seperti pertumbuhan pendaftaran

    truck/pick Up baru dan konsumsi semen yang mengalami peningkatan

    dibandingkan triwulan sebelumnya (grafik 1.25. dan 1.26.).

    Grafik 1.24. Nominal dan PertumbuhanKredit Investasi di Provinsi Jambi 

    Grafik 1.25. Pertumbuhan PendaftaranTruck/Pick Up Baru 

    Grafik 1.26. Konsumsi Semen Provinsi Jambi 

    Sementara itu, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan

    optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis masih cukup baik

    meskipun sedikit melemah. Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi

    bisnis yaitu sebesar 16,67%9. Dari 150 responden yang disurvei, 88,11%

    responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan relatif stabil, sementara

    9,79% menyatakan akan baik dan hanya 2,10% yang menyatakan akan

    memburuk.

    9  Indeks yang positif menandakan optimisme dunia usaha

    12.836.65

    46.91

    41.27

    43.25

    33.17

    41.92

    48.91 49.77

    92.60

    76.92

    57.49

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

     -

     1

     2

     3

     4

     5

     6

     TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW IIITW IV TW I TW II TW III TW IV

    2011 2012 2013

      R  p  T  r  i  l  i  u  n

    Kredit Investasi (juta Rp) Pertumbuhan (%)

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

     -

     500

     1,000

     1,500

     2,000

     2,500

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2013

    Persen(%)

    Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

    unit

    TRUCK/PICK UP Pertumbuhan (qtq)

    11.95

    20.02

    1.84

    (10.45)

    8.80

    10.2612.36

    37.89

    (4.83)

    12.84

    (1.27)

    41.29

    -20

    -10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

     -

     20

     40

     60 80

     100

     120

     140

     160

    I II III IV I II III IV I II III IV

    2011 2012 2012

    (%)

    Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah

    KTon Konsumsi Semen Pertumbuhan (yoy)

  • 8/15/2019 Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV-2013

    41/110

    EKONOMI M  KROREGION L 

     TRIWULAN IV - 2013 | K AJIANEKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI  25

    Tabel 1.9 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi 

     Jumlah investasi Jambi yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman

    Modal (BKPM) menunjukkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN)

    sebesar Rp1.21 triliun (Tabel 1.9.). Investasi tersebut meningkat signifikan 206%

    dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Namun sebaliknya, investasi asing

    melalui penanaman modal asing (PMA) mengalami penurunan yang cukup besar

    89,52% dari tahun lalu menjadi USD 0,59 juta. Investasi Jambi sebagian besardialokasikan pada sektor pertanian.

    3.  Perdagangan Eksternal

    Pada tahun 2013, ekspor provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar

    2,08%, relatif membaik dibandingkan kinerja tahun 2012 yang mengalami

    pertumbuhan negatif sebesar -2,65%. Sementara itu, impor provinsi Jambi tahun

    2013 juga mengalami kenaikan sebesar 0,21%, namun tidak setinggi

    peningkatan nilai ekspor.

    Secara triwulanan, Ekspor provinsi Jambi baik ke negara maupun daerah

    lain pada triwulan IV 2013 mencapai Rp9,59 triliun. Perkembangan ekspor

    Provinsi Jambi (keluar daerah dan luar negeri) mengalami penurunan tajam (-

    7,47% (qtq) ) yang utamanya disebabkan oleh menurunnya ekspor antar daerah

    dan ekspor luar negeri masing-masing sebesar 9,00% (qt q ) dan 6,04% (qt q ).

    Berdasarkan tujuannya, ekspor Jambi masih didominasi oleh ekspor ke luar

    daerah yang mencapai Rp5,21 triliun (54,30%) sementara ekspor ke luar negeri

    sebesar Rp4,38 triliun (45,70%). Tingginya eksp