KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju...

104
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jambi Kantor Bank Indonesia Jambi Triwulan II - 2011

Transcript of KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju...

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Jambi

Kantor Bank Indonesia

Jambi

Triwulan II - 2011

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

K A T A P E N G A N T A R

Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

atas limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Jambi triwulan

II-2011 dapat diselesaikan dengan baik. KER merupakan salah satu terbitan periodik Bank

Indonesia Jambi sebagai sarana untuk membangun komunikasi dua arah dalam pertukaran

data dan informasi baik dengan stakeholders internal maupun eksternal. Dengan demikian,

para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan dan terutama Pemerintah

Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan dapat memperoleh masukan

dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah. KER mencakup beberapa

aspek seperti perkembangan ekonomi makro regional, inflasi daerah, perbankan,

keuangan daerah, sistem pembayaran, ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan.

Publikasi ini juga memuat perkiraan ekonomi dan inflasi daerah.

Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan

II-2011 menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan triwulan I-2011. Dari

sisi harga, pada triwulan laporan kota Jambi kembali mengalami deflasi dengan angka

deflasi lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Pperkembangan perbankan juga

menunjukkan peningkatan dari sisi aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit. Loan

to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank pelapor juga menunjukkan

peningkatan menjadi 87,07%. Sementara itu, kualitas kredit masih berada pada level yang

aman, ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,71%. Pembenahan

sektor riil secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi penyaluran kredit

perbankan terutama dalam rangka meningkatkan investasi. Pertumbuhan ekonomi pada

triwulan yang akan datang bergantung pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan

pemerintah.

Dalam penyusunan KER triwulan II-2011, kami banyak memperoleh support dari

dinas-dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh

karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua

pihak. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang

akan datang.

Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam

meningkatkan kualitas KER ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk

kemakmuran masyarakat Jambi.

Jambi, Agusuts 2011

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

i

DAFTAR ISI Daftar Isi ... ............................................................................................... i Daftar Tabel ......................................................................................... ii Daftar Grafik ......................................................................................... iii Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... 1 BAB I. Perkembangan Ekonomi Makro Regional ................................. 5 A. Umum ............................................................................. 5 B. PDRB Sisi Produksi .............................................................. 7 C. PDRB Sisi Pengeluaran ........................................................ 20 Boks 1 : Pengembangan Produksi Hasil Peternakan i Provinsi Jambi Untuk Mencapai Swasembada Daging Sapi 2014 BAB II. Perkembangan Harga-Harga ..................................................... 29

A. Kajian Umum ................................................................. 29 B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ................................. 31

Boks 2 : Perkembangan Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan ............... BAB III. Perkembangan Perbankan Daerah ............................................ 39 A. Perkembangan Kelembagaan .......................................... 39

B. Bank Umum ................................................................... 40 C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ........................................... 49

BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah .............................................. 51 A. Realisasi Pendapatan Daerah Semester I-2011 ..................... 51 B. Realisasi Belanja Daerah Semester I-2011 ............................ 52 C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah ............................... 53 D. Keuangan Pemerintah Daerah ............................................ 55

BAB V Perkembangan Sistem Pembayaran ....................................... 57

A. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai .............................. 57 B. Perkembangan Alat Pembayaran Non Tunai ..................... 59

BAB VI Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan ............................. 61 A. Ketenagakerjaan Daerah .................................................... 61 B. Kesejahteraan .................................................................... 62 C. Kemiskinanan .................................................................... 65 BAB VII Perkiraan Ekonomi dan Harga Daerah ....................................... 67 A. Pertumbuhan Ekonomi ....................................................... 67 B. Proyeksi Inflasi ................................................................... 69 Lampiran Glosary

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011

ii

DAFTAR TABEL

1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi

Penggunaan 6

2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 31

2.2 Perkembangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi

Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 32

2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi

Periode triwulan II-2011 33

3.1 Perkembangan Jumlah kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 40

3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 42

3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 43

3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek 43

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 44

3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi 46

3.7 Tabel Undisbursed loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan

Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 46

3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi

Jambi 48

4.1 Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi 52

4.2 Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi 52

4.3 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 53

4.4 Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 54

5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui KBI Jambi 57

5.2 Perkembangan Transaksi RTGS 60

6.1 Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100) 65

7.1 Saldo Bersih Tertimbang Perkembangan Dunia Usaha 68

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

TRIWULAN I-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

iii

DAFTAR GRAFIK

1.1 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q) 5 1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 6 1.3 Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (q-t-q) 7 1.4 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Triwulan II Tahun 2011 8 1.5 Luas Tanam Sektor Tabama triwulan I Tahun 2011 (ha) 8 1.6 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan II Tahun 2011 (ha) 8 1.7 Luas Panen Sektor Tabama Trwulan I Tahun 2011 (ha) 9 1.8 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan II Tahun 2011 9 1.9 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi 10 1.10 Pertumbuhan Indikator Produksi Sub Sektor Hortikultura dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan (%) 11 1.11 Pertumbuhan Indikator Produksi, Sub Sektor Peternakan dan Sub Sektor Perikanan (%) 11 1.12 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun Provinsi Jambi 11 1.13 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi 11 1.14 Distribusi Jenis Pupuk 12 1.15 Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk 12 1.16 Perkembangan Indikator produksi Bulanan Sektor PHR 13 1.17 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis 13 1.18 PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi 14 1.19 Lifting Minyak Bumi 14 1.20 Lifting Gas Alam 14 1.21 Pertumbuhan Indeks Produksi Batubara dan Bahan Galian Gol. C (%) 15 1.22 Volume Penjualan Minyak Bakar 15 1.23 Volume Penjualan Minyak Diesel 15 1.24 Perkembangan Total Pemakaian Listrik Sektor Industri 16 1.25 Perkembangan Indeks Produksi Industri Karet , CPO, Makanan dan dan Minuman 16 1.26 Perkembangan Indeks Produksi Industri Barang dari Semen, Kayu dan Batu Bata 16 1.27 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 17 1.28 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 17 1.29 Perkembangan Indeks Produksi Listrik dan Air Bersih 17 1.30 Indeks Produksi Pendukung Bangunan 17 1.31 PPDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur 18 1.32 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 18 1.33 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 18 1.34 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal 19 1.35 Perkembangan Total Arus Peti Kemas 19

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011

iv

1.36 Perkembangan Total Arus Barang 19 1.37 Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 20 1.38 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan II Tahun 2011 21 1.39 Perkembangan Penjualan Premium 22 1.40 Perkembangan Penjualan Solar 22 1.41 Perkembangan Penjualan Minyak Tanah 22 1.42 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 22 1.43 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 22 1.44 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 22 1.45 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru 23 1.46 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 23 1.47 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 23 1.48 Pangsa Ekspor Provinsi Jambi Triwulan I-2011 24 1.49 Pangsa Impor Provinsi Jambi Triwulan I-2011 24 1.50 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 24 1.51 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 25 1.52 Perkembangan Nilai Ekspor Lima Komoditi Utama 25 1.53 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 25 1.54 Volume Ekspor Non Migas Provinsi Jambi 26 1.55 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan 26 1.56 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 27 1.57 Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 27 1.58 Pangsa Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Penjual 27 2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 29 2.2 Perkembangan Laju Inflasi Kota Jambi 30 2.3 Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan 65 Kota di Indonesia per Juni 2011 30 2.4 Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (y-o-y) 31 2.5 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 34 2.6 Perkembangan Harga Jagung 34 2.7 Perkembangan Harga Daging 34 2.8 Perkembangan Harga Beras 35 2.9 Perkembangan Harga Terigu 35 2.10 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 35 2.11 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 37 2.12 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 38 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 41 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 42 3.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi 47 3.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan Lokasi Proyek per kabupaten/kota di Provinsi Jambi 47 3.5 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito

Bank Umum di Provinsi Jambi 48 3.6 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Provinsi Jambi 49 3.7 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 49

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

TRIWULAN I-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

v

4.1 APBD Provinsi Jambi 51 4.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 54 4.3 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi Jambi 54 4.4 Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 54 4.5 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi 55 5.1 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi 58 5.2 Perkembangan Nominal Kliring 59 5.3 Perkembangan Volume Kliring 59 6.1 Rata-rata Jumlah Pencari Kerja dan Pertumbuhannya di Provinsi Jambi 62 6.2 Perkembangan Harga Beras 63 6.3 Perkembangan Harga Tepung Terigu 63 6.4 Perkembangan Harga Minyak Goreng 63 6.5 Perkembangan Harga Komoditas Lainnya 63 6.6 Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi 66 7.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Periode Tahun 2007 s.d Juni 2011 serta Perkiraan Juli s.d Desember 2011 70 7.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun 2007 s.d Juni 2011 serta Perkiraan Juli s.d Desember 2011 70

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

a. Inflasi dan PDRB

2010TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II

MAKROIndeks Harga Konsumen Kota Jambi 129.91 123.18 126.1 129.91 128.87 128.66

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 10.52 7.91 7.91 10.52 7.99 4.45

PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)1) 17,465,253 4,305,361 4,434,704 4,519,574 4,569,928 4,646,745

- Pertanian 5,259,856 1,301,250 1,328,520 1,348,454 1,369,056 1,386,795

- Pertambangan dan Penggalian 2,146,442 513,335 561,162 598,163 604,413 615,896

- Industri Pengolahan 2,233,275 557,660 559,860 560,546 565,508 575,646

- Listrik, Gas, dan Air Bersih 145,524 34,920 36,902 39,484 39,900 40,548

- Bangunan 835,368 207,046 212,277 214,153 216,007 221,426

- Perdagangan Hotel dan Restoran 3,045,833 749,520 780,224 789,908 798,025 815,041

- Pengangkutan dan Komunikasi 1,318,770 327,721 331,731 333,886 334,593 339,422

- Keuangan, Persewaan dan Jasa 997,305 243,769 253,610 261,653 265,088 269,382

- Jasa 1,482,880 370,140 370,418 373,327 377,338 382,589

Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD) 2) 1,374,724 308,434 342,806 502,430 560,714 550,266 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 2,758,979 454,808 729,660 1,311.75 1,324.01 1,919,283

Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3) 161,084 44,693 41,583 50,289 21,286 83,214 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 136 31 49 25 23 73

Catatan1) Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000

20112010INDIKATOR

2) Pengklasifikasian komoditi menggunakan

21 kelompok barang berdasarkan SITC 2

digit yang berlaku.3) Pengklasifikasian komoditi dalam statistik

impor menggunakan SITC 2 digit

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

b. Perbankan

Tw.II-10 Tw.III-10 Tw.IV-10 Tw.I-11 Tw.II-11PERBANKANA. Bank Umum :Total Aset (Rp Juta) 17,058,068 15,626,041 16,427,119 17,058,068 18,531,948 19,949,458 DPK(Rp Juta) 13,253,698 12,161,122 12,440,155 13,253,698 14,896,993 15,437,210

- Tabungan 7,571,289 6,096,903 6,421,154 7,571,289 7,875,489 8,082,268 - Giro 2,586,230 3,096,605 2,758,128 2,586,230 2,976,220 3,158,837 - Deposito 3,096,179 2,967,614 3,260,873 3,096,179 4,045,284 4,196,105

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi proyek1) 14,197,601 12,664,086 13,787,489 14,197,601 16,413,443 17,402,873 - Modal Kerja 6,423,190 4,642,064 5,818,100 6,423,190 7,447,124 7,798,244 - Konsumsi 2,607,669 5,383,930 5,553,470 5,166,742 6,203,015 6,672,197 - Investasi 5,166,742 2,638,092 2,415,919 2,607,669 2,763,304 2,932,432 - Dana 12,716,824 11,537,887 11,934,990 12,716,824 13,880,384 14,257,413 - LDR 111.64 109.76 115.52 111.64 118.25 122.06

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi kantor cabang 11,645,140 10,254,563 10,766,287 11,645,140 12,359,701 13,440,426 - Modal Kerja 4,943,146 3,733,927 4,485,722 4,943,146 5,195,417 5,583,337- Konsumsi 1,769,990 2,004,096 1,559,585 1,769,990 5,284,155 5,719,773- Investasi 4,932,004 4,516,540 4,720,980 4,932,004 1,880,130 2,137,316

- LDR (%) 87.86 84.32 86.54 87.86 82.97 87.07- NPL Gross (%) 290,819 226,875 247,307 290,819 333,528 364,498- NPL Gross nominal 2.50 2.21 2.30 2.50 2.70 2.71

Kredit UMKM (Rp Juta)Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta) 2,830,074 2,725,510 2,776,375 2,830,074 2,940,795 2,963,173

- Kredit Modal Kerja 943,386 602,249 871,400 943,386 962,961 1,010,533 - Kredit Investasi 114,165 368,377 141,961 114,165 148,861 142,995 - Kredit Konsumsi 1,772,522 1,754,884 1,763,014 1,772,522 1,828,973 1,809,646

Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta) 5,018,550 4,153,245 4,434,871 5,018,550 5,350,160 5,986,553 - Kredit Modal Kerja 1,539,345 1,214,427 1,462,484 1,539,345 1,630,700 1,736,174 - Kredit Investasi 416,323 465,522 325,608 416,323 454,853 568,742 - Kredit Konsumsi 3,062,881 2,473,296 2,646,778 3,062,881 3,264,607 3,681,638

Kredit Menengah (Rp500 juta < x ≤ Rp5 miliar) ((Rp Juta) 2,136,083 1,767,214 1,882,950 2,136,083 2,210,027 2,428,790 - Kredit Modal Kerja 1,532,833 1,238,053 1,367,480 1,532,833 1,586,022 1,712,775 - Kredit Investasi 418,855 373,331 361,096 418,855 433,563 499,435 - Kredit Konsumsi 184,396 155,830 154,374 184,396 190,442 216,580

Total Kredit MKM (Rp Juta) 9,984,706 8,645,969 9,094,196 9,984,706 10,500,983 11,378,516 NPL MKM gross (%) 1.88 2.08 2.08 1.88 2.33 2.40- NPL MKM Gross Nominal 187,474 179,530 189,528 187,474 244,365 272,601

B. BPR :Total Aset (Rp Juta) 323,168 285,696 305,307 323,168 348,883 357,608DPK (Rp Juta) 243,963 224,555 235,976 243,963 256,014 267,151 - Tabungan (Rp Juta) 49,051 40,593 39,778 49,051 49,460 55,260- Deposito (Rp Juta) 194,912 183,962 196,197 194,912 206,554 211,891

Kredit (Rp Juta) 214,314 204,073 210,473 214,314 221,787 240,753 - Modal Kerja 58,586 53,659 57181 58,586 59,184 67,198 - Investasi 33,357 30,610 31518 33,357 36,640 41,063 - Konsumsi 122,371 119,803 121773 122,371 125,963 132,491

Kredit UMKM (Rp Juta) 214,314 204,073 210,473 214,314 221,787 240,753 Rasio NPL Gross (%) 6.37 7.26 6.79 6.37 6.68 5.66 - NPL Gross (Nominal) 13,647 14,816 14,287 13,647 14,809 13,619- PPAP 5,643 8,082 5,715 5,643 6,004 6,253Rasio NPL Net (%) 3.73 3.30 4.07 3.73 3.97 3.06 LDR (%) 87.85 90.88 89.19 87.85 86.63 90.12

Catatan :1) Data semenjak trw.I-2011, sudah termasuk bank syariah di dalamnyaData sampai dengan Mei 2011

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

INDIKATOR TAHUN 2010TAHUN 2010 TAHUN 2011

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

c. Sistem Pembayaran

Tw.II-10 Tw.III-10 Tw.IV-10 Tw.I-11 Tw.II-11

SISTEM PEMBAYRAN

Inflow (Rp Juta) 873,840 134,582 382,368 139,693 290,525 259,045

Outflow (Rp Juta) 4,690,103 1,019,262 1,304,163 1,970,648 949,959 1,386,507

Pemusnahan Uang (ribu lembar) 25,151 5,827 5,999 6,990 7,165 7,971

Nominal Transaksi RTGS (Rp miliar) *) 161,479 43,400 37,503 40,544 35,509 28,563

Volume Transaksi RTGS 128,781 29,335 33,007 40,553 35,596 41,945

Nominal Kliring Debet (Rp juta) 6,937,165 1,499,718 1,892,848 1,912,401 2,048,206 2,188,482

Volume Kliring Debet (lembar) 244,597 57,197 63,822 61,697 64,647 67,850

Rata-rata Harian Nominal Kliring Debet 28,086 24,995 30,530 29,881 33,036 35,298

Rata-rata Harian Volume Kliring Debet 990 . 1,029 964 1,043 1,094

Nominal Kliring Pengembalian (Rp juta) 113,362 26,291 25,897 31,953 25,738 62,086

Volume Kliring Pengembalian (lembar) 4,229 989 1,098 1,131 933 1,074

Rata-rata Harian Nominal Kliring Pengembalian 459 438 418 499 415 1,001

Rata-rata Harian Volume Kliring Pengembalian 17 16 18 18 15 17

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong (Rp juta) 80,894 17,737 19,087 24,849 19,747 55,108

Volume Tolakan Cek/BG Kosong (lembar) 3,034 713 815 790 704 835

Rata-rata Harian Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 328 296 308 388 319 889

Rata-rata Harian Volume Tolakan Cek/BG Kosong 12 12 13 12 11 13

TAHUN 2010 Tahun 2011INDIKATOR TAHUN 2010

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

1

RINGKASAN EKSEKUTIF PEREKONOMIAN JAMBI

I. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Perkembangan perekonomian Jambi pada triwulan II-2011 menunjukkan

peningkatan dibandingkan triwulan I-2011. Pertumbuhan ekonomi Jambi

triwulan laporan mencapai 1,68% (q-t-q) meningkat dibandingkan triwulan II-

2010 yang hanya sebesar 1,11% (q-t-q). Namun demikian, secara tahunan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mengalami perlambatan dengan

tumbuh sebesar 7,93% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan lalu sebesar

8,66% (y-o-y). Pada triwulan laporan, pertumbuhan ekonomi secara

triwulanan (q-t-q) dipicu oleh sektor pertanian serta perdagangan, hotel dan

restoran (PHR). Meningkatnya hasil produksi tanaman bahan makanan (padi

dan tanamanan holtikultura) dan perkebunan pada triwulan laporan

mendorong pertumbuhan sektor ini. Selain itu, tingginya aktivitas konsumsi

masyarakat ikut mendorong meningkatnya pertumbuhan sektor PHR.

Ditinjau dari sisi pengeluaran, meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada

triwulan laporan terutama berasal dari meningkatnya konsumsi rumah tangga

serta Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB). Memasuki

pertengahan tahun, aktivitas masyarakat mulai meningkat serta diikuti dengan

adanya musim liburan sekolah sehingga mendorong tumbuhnya konsumsi

rumah tangga di triwulan laporan. Selain itu, masih relatif tingginya harga

komoditi perkebunan ikut meningkatkan pendapatan masyarakat serta

mendorong konsumsi.

II. Perkembangan Harga-Harga

Pada triwulan II-2011, kota Jambi kembali mengalami deflasi yang tercatat

0,16% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan deflasi triwulan I-2011 sebesar

0,80% (q-t-q). Pergerakan inflasi bulanan yang tercatat di bulan April, Mei

dan Juni 2011 masing-masing sebesar minus 1,57%(m-t-m), 0,47%(m-t-m)

dan 0,95%(m-t-m). Sementara itu, secara tahunan, inflasi Kota Jambi pada

triwulan kedua 2011 juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu

Perekonomian Provinsi Jambi triwulan II-

2011 ditandai laju pertumbuhan

ekonomi sebesar 1,68% (q-t-q).....

Pada triwulan II-2011, Kota Jambi mengalami

inflasi sebesar 4,45% (y-o-y) ..........

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

2

dari 7,99% (y-o-y) menjadi 4,45% (y-o-y). Inflasi tahunan Kota Jambi ini lebih

rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 5,54%.

Deflasi yang terjadi pada triwulan laporan terutama disumbangkan oleh

kelompok bahan makanan. Masih berlangsungnya musim panen beras serta

meningkatnya hasil produksi cabe merah mendorong terjadinya deflasi.

III. Perkembangan Perbankan Daerah

Kinerja perbankan pada triwulan II-2011 menunjukkan peningkatan baik dari

sisi aset, penghimpunan dana serta penyaluran kredit. Tingginya pertumbuhan

penyaluran kredit dibandingkan penghimpunan dana pada triwulan laporan

menyebabkan meningkatnya Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan sebesar

410 bps menjadi sebesar 87,07%. Kualitas kredit yang diberikan cukup baik

tercermin dari angka Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,71% meskipun

sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,70%.

Outstanding kredit bank umum meningkat sebesar 8,43% sehingga menjadi

sebesar Rp13,4 triliun, sementara DPK meningkat 3,63% menjadi sebesar

Rp15,44 triliun. Aset perbankan pada triwulan laporan sebesar Rp19,22 triliun.

IV. Perkembangan Keuangan Daerah

Realisasi pendapatan APBD Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar Rp955,78

miliar, atau mencapai 68,31% dari anggaran pendapatan APBD tahun 2011

yang mencapai Rp1,40 triliun. Sementara itu, realisasi anggaran belanja

daerah Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar Rp492,41 miliar atau mencapai

32,85% anggaran belanja APBD tahun 2011 sebesar Rp1,50 triliun.

V. Perkembangan Sistem Pembayaran

Pada periode triwulan II-2011, aktivitas pembayaran tunai dan non tunai

melalui kliring meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Aktivitas

pembayaran tunai meningkat tercermin dari meningkatnya net outflow1

sebesar 79,43% (q-t-q), sementara jumlah nilai kliring mengalami peningkatan

sebesar 6,85% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi Rp2.188,48 miliar.

1 Net outflow adalah kondisi dimana aliran uang masuk (inflow) lebih sedikit dibandingkan aliran uang keluar (outflow) pada periode yang sama.

Kinerja perbankan meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit....

Realisasi belanja APBD Semester I-2011 sebesar Rp492,41 (32,85% anggaran belanja APBD tahun 2011) ......

Di bidang sistem pembayaran, aktivitas pembayaran tunai dan non tunai melalui klirng mengalami peningkatan....

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

RINGKASAN EKSEKUTIF

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI

JAMBI

3

VI. Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

Pada periode triwulan laporan (data April-Mei 2011), berdasarkan data Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi rata-rata penambahan jumlah pencari kerja di

Provinsi Jambi sebanyak 437 orang.2 Rasio Upah Minimum Provinsi (UMP)

terhadap Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pada triwulan II tahun 2011 sebesar

86,04% menurun 223 bps dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai

88,27%.

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami

peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 96,73 menjadi

96,90. Angka NTP tersebut juga masih berada di bawah 100 yang

mengindikasikan belum mencukupinya penerimaan petani dibandingkan biaya

yang dikeluarkan.

VII. Perkiraan Ekonomi dan Harga Daerah

Laju pertumbuhan kuartalan (q-t-q) PDRB Provinsi Jambi pada triwulan III-2011

diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan II-20101.

Namun demikian, secara tahunan pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi

diperkirakan akan melambat yaitu pada kisaran 6,75-7,75% (y-o-y).

Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pendorong

pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang serta didukung oleh

konsumsi pemerintah. Dari sisi penawaran, perkembangan sektor pertanian

pada triwulan mendatang diperkirakan masih tumbuh positif yang diikuti

dengan tumbuhnya sektor industri pengolahan. Di sisi lain, adanya perayaan

hari besar keagamaan serta meningkatnya intensitas penyelenggaraan acara

diperkirakan akan mendorong sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Perkembangan harga-harga pada triwulan III-2011 diperkirakan meningkat

dibandingkan triwulan II-2011 baik secara kuartalan maupun tahunan. Secara

tahunan, inflasi Kota Jambi pada Triwulan III-2011 diperkirakan menurun

sebesar 5,50-6,50% (y-o-y).

Faktor-faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama

triwulan mendatang antara lain: lain 1) Perayaan hari besar keagamaan yang

2 Rata-rata pencari kerja triwulanan adalah jumlah pencari kerja per bulan. Untuk data triwulan II-2011, rata-rata pencari kerja triwulanan adalah rata-rata pencari kerja di bulan April dan Mei 2011.

Jumlah pencari kerja di Jambi menurun.....

Laju pertumbuhan PDRB triwulan II-2011

diperkirakan berkisar 6,75-7,75% (y-o-y).....

Laju inflasi Triwulan II-2011 diperkirakan

berkisar 5,50- 6,50% (y-o-y).....

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

4

mendorong meningkatnya konsumsi masyarakat, 2) Meningkatnya

pendapatan masyarakat seiring dengan meningkatnya harga komoditi

unggulan Jambi sehingga mendorong tingginya konsumsi, 3) Kondisi

infrastruktur (jalan, jembatan) yang masih terkendala akan meningkatkan

biaya distribusi dan transportasi barang dan jasa, 4) Meningkatnya intensitas

pembangunan baik oleh pemerintah maupun swasta dapat mendorong

kenaikan harga barang terutama bahan pendukung bangunan, dan 5)

Menurunnya produksi bahan makanan di triwulan laporan.

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

5

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

A. Umum

Perkembangan perekonomian Jambi pada triwulan II-2011 menunjukkan

peningkatan dibandingkan triwulan I-2011. Pertumbuhan ekonomi Jambi

triwulan laporan mencapai 1,68% (q-t-q) meningkat dibandingkan triwulan II-

2010 yang sebesar 1,11% (q-t-q).

Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q)

1.27

3.01 3.04

1.18

0.58

1.72

1.98

1.06 1.13

2.37

3.00

1.91

1.11

1.68

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

5,000

PersenRp miliarNominal (aksis kiri) Pertumbuhan (aksis kanan)

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan disebabkan

oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga serta Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto (PMTDB). Memasuki pertengahan tahun, aktivitas masyarakat

mulai meningkat serta diikuti dengan adanya musim liburan sekolah mendorong

tumbuhnya konsumsi rumah tangga di triwulan laporan. Selain itu, masih relatif

tingginya harga komoditi perkebunan ikut meningkatkan pendapatan masyarakat

serta mendorong konsumsi. Mulai terealisasinya pembangunan di triwulan

laporan ikut mendorong meningkatnya PMTDB dan konsumsi pemerintah.

Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan laporan

dipicu oleh meningkatnya sektor pertanian serta perdagangan, hotel dan restoran

(PHR). Meningkatnya hasil produksi tanaman bahan makanan (padi dan

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

6

tanamanan holtikultura) dan perkebunan pada triwulan laporan mendorong

pertumbuhan sektor ini. Selain itu, tingginya aktivitas konsumsi masyarakat ikut

mendorong meningkatnya pertumbuhan sektor PHR.

Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y)

6.066.73

6.74

5.846.21 6.30

6.25

5.27

4.53

4.08

4.16

5.435.69

6.175.82

6.89

6.47

6.50

7.64

7.05

6.685.96

4.50

6.82

8.518.75

7.98

6.47

5.48

5.44

6.02

6.71

7.77

8.68 8.66

7.93

3.00

5.00

7.00

9.00

Q1-07

Q2-07

Q3-07

Q1V-07

Q1-08

Q2-08

Q3-08

Q1V-08

Q1-09

Q2-09

Q3-09

Q1V-09

Q1-10

Q2-10

Q3-10

Q1V-10

Q1-11

Q2-11

Sumber: BPS (diolah)

%

Indonesia

Jambi

Namun demikian, secara tahunan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi

mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 7,93% (y-o-y) dibandingkan

dengan triwulan lalu yang sebesar 8,66% (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi Jambi

masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang pada triwulan I-

2011 sebesar 6,5%. Melambatnya pertumbuhan ekonomi tahunan dimaksud

disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekspor secara tahunan di triwulan

laporan.

Tabel 1.1. Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan

I II iii IV I II III IV I II2.58 0.69 1.01 0.50 1.40 1.53 2.10 1.50 1.53 1.30

Pertambangan dan Penggalian (7.90) 1.16 0.89 (0.87) 0.98 8.35 9.32 6.59 1.04 1.90 Industri Pengolahan (0.03) 1.52 2.73 1.13 1.30 0.44 0.39 0.12 0.89 1.79 Listrik, Air dan Gas 0.93 6.70 (0.56) 0.04 4.97 2.06 5.68 7.00 1.05 1.62

3.39 1.21 1.74 1.40 0.97 2.55 2.53 0.88 0.87 2.51 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.74 3.32 3.26 2.12 1.00 3.21 4.10 1.24 1.03 2.13 Pengangkutan dan Komunikasi 0.67 2.02 2.33 0.92 0.29 0.70 1.22 0.65 0.21 1.44 Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 6.24 4.22 4.85 2.93 1.44 2.31 4.04 3.17 1.31 1.62

1.74 1.43 1.60 2.28 0.69 0.31 0.08 0.79 1.07 1.39 0.58 1.72 1.98 1.06 1.13 2.37 3.00 1.91 1.11 1.68

I II iii IV I II III IV I IIPengeluaran Konsumsi Rumahtangga (1.22) 1.18 3.75 0.93 0.42 0.47 3.21 0.53 0.47 1.52 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (3.86) 3.65 4.64 5.13 (1.92) 2.41 2.45 1.04 (3.07) 3.41 Lembaga Swasta Nirlaba 5.59 3.44 1.91 1.95 17.02 5.55 3.46 (2.94) 1.28 2.35 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (4.49) 1.06 1.71 4.78 (3.05) 1.68 6.97 3.24 (1.30) 5.31 Perubahan Stok 1.14 0.83 1.93 0.74 (2.64) 0.90 2.48 0.54 0.53 3.90

4.72 4.42 12.50 0.98 -1.83 13.22 16.55 11.21 1.42 4.89-0.99 3.73 13.63 2.84 -3.93 9.21 15.68 8.79 -0.58 5.630.58 1.72 1.98 1.06 1.13 2.37 3.00 1.91 1.11 1.68

5.71 0.69 (1.14) (1.86) 2.10 4.00 0.87 2.42 2.00 (0.74)

2010*

2010*

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Net Ekspor

JENIS PENGELUARAN

Ekspor Impor

Bangunan

Jasa-Jasa

LAPANGAN USAHA2009

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Pertanian

2011**

2011**2009

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

7

7

B. PDRB Sisi Produksi

Perkembangan PDRB Provinsi Jambi menunjukkan bahwa sektor-sektor

yang masih memberikan kontribusi cukup besar adalah sektor pertanian dan

sektor perdagangan, hotel dan restoran (lihat grafik 1.3). Kontribusi terbesar

terhadap pertumbuhan disumbangkan oleh sektor pertanian sebesar 0,39% (q-t-

q), diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (0,37%/q-t-q).

Dari sisi distribusinya (share), pada periode triwulan laporan

menunjukkan bahwa sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar yaitu

48,56% dari jumlah PDRB Provinsi Jambi, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 35,52%

dan sektor sekunder sebesar 15,92%.

Grafik 1.3. Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (q-t-q)

0.46

0.14

0.11

0.01

0.04

0.18

0.02

0.08

0.09

0.39

0.25

0.22

0.01

0.12

0.37

0.11

0.09

0.11

- 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Air dan Gas

bangunan

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan

Jasa-Jasa

Trw II-11

Trw I-11

Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku tercatat sebesar

Rp15,97 triliun yang secara sektoral masih didominasi oleh sektor pertanian

sebesar 29,86%, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 18,70%, serta

sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 14,73%. Dengan demikian,

struktur ekonomi regional dalam jangka pendek relatif tidak mengalami

perubahan dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.4).

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

8

Grafik 1.4. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Triwulan II Tahun 2011

Pertanian, 29.86

Pertambangan dan Penggalian,

18.70Industri

Pengolahan, 10.63

Listrik, gas & air, 0.87

Bangunan, 4.42

Perdagangan, Hotel dan

restauran, 14.73

Pengangkutan dan Komunikasi,

6.25

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan, 5.19

Jasa-jasa, 9.35

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Pada triwulan laporan, pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan,

peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 1,30% (q-t-q), melambat

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,53%

(q-t-q). Melambatnya pertumbuhan sektor ini terutama disumbangkan oleh

melambatnya pertumbuhan sub sektor tanaman bahan makanan dan

perkebunan sementara sub sektor peternakan dan perikanan masih menunjukkan

peningkatan pertumbuhan. Kontribusi pertumbuhan untuk sub sektor

perkebunan mencapai 0,19% (q-t-q) sementara kontribusi sektor tanaman bahan

makanan sebesar 0,15%(q-t-q).

Grafik 1.5 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan I tahun 2011 (ha) Grafik 1.6 Luas Tanam Sektor Tabama Triwulan II tahun 2011 (ha)

43,200

3,2622,443

939 414 84 890 840

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai

Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Grafik 1.5

44,962

1,314

8,071

1,003438

88 992 797

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai

Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Grafik 1.6

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

9

9

Grafik 1.7 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan I tahun 2010 (ha) Grafik 1.8 Luas Panen Sektor Tabama Triwulan II tahun 2011 (ha)

30,02412,657

3,294941384 110750 924

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai

Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Grafik 1.7

44,060

2,0371,198 1,548 47994678 631

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai

Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Grafik 1.8

Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2010

Pada triwulan laporan, perkembangan tanaman bahan makanan

mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 1,30% (q-t-q) dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,53% (q-t-q). Masih tumbuhnya sub sektor

ini tercermin dari meningkatnya luas panen padi sawah yang pada triwulan lalu

diperkirakan mencapai 30,02 kha meningkat 46,75% menjadi 44,06 kha di

triwulan laporan. Namun sebaliknya, luas panen padi ladang mengalami

penurunan yang signifikan yaitu dari 12,66 kha menjadi 2,04 kha (turun

83,91%).

Luas tanam tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 10,74%

menjadi 57,67 Kha pada triwulan laporan. Meningkatnya luas tanam tersebut

disebabkan oleh meningkatnya luas tanam padi sawah dan jagung. Sementara

itu, luas tanam padi ladang masih mengalami penurunan yang diperkirakan akan

meningkat pada triwulan mendatang. (grafik 1.5- 1.8).

Nilai Tukar Petani (NTP), mengalami sedikit peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya.3 NTP Juni 2011 dibandingkan NTP Maret 2011 meningkat

0,18% menjadi 96,90. Meningkatnya NTP disebabkan oleh peningkatan indeks

perikanan sebesar 2,02%. Pada triwulan laporan, produksi perikanan relatif

meningkat sehingga mendorong meningkatnya indeks yang diterima petani.

Namun demikian, Nilai Tukar Petani yang masih di bawah 100 menunjukkan

bahwa pendapatan petani Jambi masih lebih rendah dibanding harga-harga

kebutuhan hidup dan biaya bertani.

3 NTP adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Sehingga NTP merupakan cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

10

Grafik 1.9. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi

80

90

100

110

120

130

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

indeks terima indeks bayar NTP

Sub sektor perkebunan yang mempunyai share sebesar 16,51% dari PDRB

mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,32% (q-t-q), sedikit melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,38% (q-t-q). Perlambatan sub

sektor ini disebabkan oleh melambatnya produksi karet setelah sempat melonjak

di triwulan lalu sebagai dampak dari meningkatnya harga.

Pada triwulan laporan, jumlah penjualan karet diperkirakan meningkat

17,23% (q-t-q) melambat dari triwulan sebelumnya yang mencapai 113,64%.

Kondisi ini juga diikuti dengan menurunnya volume ekspor karet mentah sebesar

4,56% (q-t-q).

Masih meningkatnya produksi karet pada triwulan laporan juga seiring

dengan masih tingginya harga karet baik di pedagang melalui harga bokar

maupun di tingkat internasional meskipun mengalami penurunan dibandingkan

triwulan lalu. Harga karet internasional pada triwulan laporan mengalami sedikit

penurunan (1,07%) menjadi USD 544,83 cent/kg namun harga tersebut masih

jauh lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata tahun 2010 yang sebesar USD

377,07 cent/kg ataupun harga rata-rata triwulan yang sama tahun lalu sebesar

USD 370,28 cent/kg. Di tingkat pedagang, harga bokar juga menunjukkan

penurunan yaitu dari rata-rata Rp39.467/kg di triwulan lalu menjadi Rp36.008/kg.

Di sisi lain, produksi kelapa sawit relatif meningkat di triwulan laporan.

Indeks produksi kelapa sawit meningkat 4,16% dibandingkan triwulan

sebelumnya. Sebagaimana karet, harga kelapa sawit dan CPO juga mengalami

penurunan pada triwulan laporan. Secara rata-rata, harga TBS dan CPO di

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

11

11

triwulan laporan menurun masing-masing sebesar 8,76% dan 6,52% menjadi

Rp1.678,79/kg untuk TBS dan 7.634,62/kg untuk CPO.

Grafik 1.10 Pertumbuhan Indikator Produksi Sub Sektor Hortikultura dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan (%)

Grafik 1.11 Pertumbuhan Indikator Produksi, Sub Sektor Peternakan dan Sub Sektor Perikanan (%)

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

100

120

140

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Produksi Hortikultura Produksi Karet Produksi Kelapa Sawit

Produksi Kelapa Produksi Pinang Grafik 1.10

Grafik 1.12 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi

8,419

7,495

7,205

6,376

1,913

1,691 0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

Harga (Rp)

CPO INTI TBS 10 TAHUN

Sumber: Disbun Provinsi Jambi

(40)

(20)

-

20

40

60

80

100

120

140

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Produksi Telur Produksi Daging Produksi Perikanan

Grafik 1.11

Grafik 1.13 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi

-

100

200

300

400

500

600

700

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

USD cent/KgRp/Kg

Harga Bokar (Rp/kg)

Harga Karet Internasional (USD cent/kg)

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

Realisasi penyaluran pupuk dalam menunjang proses produksi sub sektor

tanaman bahan makanan dan sub sektor tanaman perkebunan pada triwulan

laporan sebesar 14.422 ton menurun 28,54% (q-t-q) dari triwulan lalu.4

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi,

penyaluran pupuk bersubsidi sebagian besar didominasi oleh pupuk Urea

(63,71%), diikuti oleh pupuk NPK Phonska (19,76%), SP-36 (11,33%), dan ZA

(5,20%).

4 Jenis pupuk bersubsidi yang disalurkan terdiri dari SP-36, ZA, NPK Phonska dan Urea.

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

12

Grafik 1.14. Distribusi Jenis Pupuk Grafik 1.15. Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

TW III

TW IV

TW I

TW II

2008

2009

2010

2011

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

(Ton)

SP-36/Superphos ZA NPK PHONSKA Urea

Grafik 1.14

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

2008 2009 2010 2011

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi

Persen (%)Ton

Realisasi Pupuk (Ton) Pertumbuhan Realisasi Pupuk

Grafik 1.15

Pada triwulan laporan, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya dan sub

sektor perikanan tumbuh masing-masing sebesar 1,51% (q-t-q) dan 2,26% (q-t-

q). Masih tumbuhnya kedua sub sektor ini seiring dengan meningkatnya indeks

produksi daging sebesar 9,81% (q-t-q) serta produksi perikanan sebesar

109,91% (q-t-q). Di sisi lain, sub sektor kehutanan mengalami penurunan sebesar

0,45% (q-t-q) dari triwulan lalu yang tumbuh mencapai 0,98% (q-t-q).

2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)

Sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan pertumbuhan

mencapai 2,13% (q-t-q); meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan

sebelumnya sebesar 1,03% (q-t-q). Peningkatan ini masih didorong oleh

pertumbuhan ketiga sub sektornya: perdagangan, hotel dan restoran.

Pada triwulan laporan, sub sektor perdagangan besar dan eceran

tumbuh sebesar 2,23% (q-t-q) melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 1,15% (q-t-q). Masih meningkatnya sub sektor ini ditunjukkan oleh

meningkatnya indeks produksi perdagangan kendaraan bermotor yang mencapai

4,37% (q-t-q).

Sementara itu, sub sektor restoran meningkat 0,71% (q-t-q) melambat

dari triwulan lalu yang sebesar 1,07%(q-t-q). Masih tumbuhnya sub sektor ini

terkonfirmasi dari masih tumbuhnya indeks produksi restorasi sebesar 68,46% (q-

t-q).

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

13

13

Grafik 1.16. Perkembangan Indikator produksi Bulanan Sektor PHR Grafik 1.17. Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis

5

(40)

(20)

-

20

40

60

80

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

2010 2011

(%) Persen

Perdagangan Kendaraan Bermotor Perdagangan Pulsa

Tingkat Hunian Hotel Restorasi * Perhitungan perdagangan kendaraan bermotor, perdagangan pulsa dan restorasi sejak tahun 2009

Grafik 1.16

(7.42)

19.27

(0.46)

12.96

(15.75)

11.94 12.31 7.93

(2.42)

10.49

-20.0

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: PLN Jambi, 2008 (diolah)

KWH (dalam Ribuan)

Bisnis Pertumbuhan Bisnis

Grafik 1.17

Sementara itu, sub sektor hotel juga menunjukkan pertumbuhan 2,39%

(q-t-q) dibandingkan triwulan lalu yang turun sebesar 2,35% (q-t-q). Kembali

meningkatnya aktivitas pertemuan yang diselenggarakan oleh swasta maupuan

pemerintah mendorong meningkatnya sub sektor ini. Indeks produksi tingkat

hunian hotel di Provinsi Jambi meningkat 13,09% (q-t-q) pada triwulan laporan.

Meningkatnya frekuensi penyelenggaraan acara dan pertemuan pada triwulan

laporan ikut meningkatkan indeks tingkat hunian hotel. Selain itu, konsumsi listrik

sektor bisnis mengalami peningkatan sebesar 10,49%.

Berdasarkan pangsanya, sektor perdagangan, hotel dan restoran

didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai

13,57% terhadap PDRB, diikuti oleh sub sektor restoran dan sub sektor hotel

masing-masing sebesar 0,96% dan 0,20%.

3. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 1,90% (q-t-q)

meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,04%

(q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini disebabkan oleh meningkatnya

pertumbuhan baik sub sektor migas, pertambangan tanpa migas maupun,

penggalian.

5 Data konsumsi listrik tersebut hanya untuk PLN wilayah Kotamadya Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

14

Grafik 1.18. PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi

(10.00)

-

10.00

20.00

30.00

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV* I II

2009 2010 2011

PErsentase

Keterangan: *) angka perkiraan Bank Indonesia Jambi untuk bulan Maret 20101Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi dan BPS Provinsi Jambi (diolah)

ribu barel

Lifting Minyak Bumi Pertumbuhan PDRB

Grafik 1.19. Lifting Minyak Bumi Grafik 1.20. Lifting Gas Alam

(13.28)

2.49 6.01

17.12

(35.29)

1.04

41.17

(9.18)(10.34) 0.58

(40)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV I II*

2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk bulan Juni 2011

K Barel

Minyak Bumi (Barel)

Pertumbuhan, aksis kanan

12.27 21.06

10.04

(21.08)

20.66

48.18

(29.02)

(2.83)

(3.11)

(21.00)(40)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

60

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

I II III IV I II III IV I II*

2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk bulan Juni 2011

BBTU

Lifting Gas Alam (BBTU), aksis kiri

Pertumbuhan, aksis kanan

Pada triwulan laporan, sub sektor migas tumbuh 1,88% (q-t-q)

meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,88% (q-t-q). Masih

tumbuhnya sub sektor ini disebabkan oleh meningkatnya lifting minyak bumi

sebesar 0,58% menjadi 1.587,41 Kbarrel dari triwulan sebelumnya yang sebesar

1.578,32 Kbarrel. Sementara itu, lifting gas alam pada triwulan laporan menurun

menjadi 10.086 bbtu atau turun 21,00% dari triwulan sebelumnya.6

Sementara itu masih tumbuhnya produksi pertambangan tanpa migas

dan penggalian dipicu oleh masih meningkatnya produksi batu bara dan bahan

galian gol. C. Hal ini dikonfirmasi dari meningkatnya indeks produksi batu bara

dan bahan galian gol. C masing-masing sebesar 3,06% dan 0,98% pada

triwulan laporan.

6 Data bulan Juni 2011 merupakan perkiraan data Kantor Bank Indonesia Jambi

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

15

15

Grafik 1.21. Pertumbuhan Indeks Produksi Batubara dan Bahan Galian Gol. C (%)

(10)

(5)

-

5

10

15

20

25

30

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Produksi Batubara Produksi Bahan Galian Gol.C

4. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan tumbuh mencapai 1,79% (q-t-q), meningkat

bila dibandingkan angka triwulan sebelumnya 0,89% (q-t-q). Meningkatnya

pertumbuhan pada sektor ini dipicu oleh meningkatnya pertumbuhan sub sektor

industri migas dan tanpa migas yaitu masing-masing sebesar 2,35% (q-t-q) dan

1,76% (q-t-q).

Meningkatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan tanpa migas

juga tercermin dari meningkatnya konsumsi minyak diesel dan minyak bakar

masing-masing 79,67% (q-t-q) dan 23,52% (q-t-q). Pertumbuhan sektor industri

tersebut juga didukung oleh meningkatnya konsumsi listrik untuk industri yang

mencapai 20,32% (q-t-q) di triwulan laporan.

Grafik 1.22. Volume Penjualan Minyak Bakar Grafik 1.23. Volume Penjualan Minyak Diesel

(59.96)

141.84 131.99

90.99

(35.81)

14.62 27.58

9.65

(45.62)

23.52

(100.0)

(50.0)

-

50.0

100.0

150.0

200.0

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang

Kilo LiterM. Bakar g.Myk. Bakar

Grafik 1.22

(13.00)0.57 1.14

(16.59)0.02

(20.07)

0.22

70.35

(48.65)

79.67

(60.0)

(40.0)

(20.0)

-

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

-

200

400

600

800

1,000

1,200

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang

Kilo LiterM. Diesel g.Myk. Diesel

Grafik 1.23

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

16

Grafik 1.24. Perkembangan Total Pemakaian Listrik sektor industri

2.16 5.39

(3.61)

18.82

4.49

22.21

0.67 (2.59)

(13.26)

20.32

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

-

5,000

10,000

15,000

20,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)

KWH (dalam Ribuan)

Industri Pertumbuhan Industri

Grafik 1.25. Perkembangan Indeks Produksi Industri Karet, CPO, Makanan dan Minuman Grafik 1.26. Perkembangan Indeks Produksi Industri Barang dari Semen, Kayu dan Batu Bata

6.48 (0.19)

(0.69)

17.53

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

60

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Industri Karet Industri CPO Industri Makanan Industri Minuman

Grafik 1.25

(2.82)

(6.17)

44.22

(40)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

60

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Industri Barang dari Semen Industri Barang dari Kayu Industri Batu Bata Grafik 1.26

Pertumbuhan industri non migas tercermin dari meningkatnya produksi

karet sebesar 6,48% (q-t-q) meskipun produksi CPO mengalami penurunan

sebesar 0,19% dari triwulan sebelumnya. Di samping itu, industri pendukung

konstruksi seperti batu bata juga mengalami peningkatan sebesar 44,22%. Di

samping itu, produksi sandang juga menunjukkan peningkatan dimana industri

kerajinan batik dan tekstil tumbuh masig-masing sebesar 46,31% (q-t-q) dan

3,91% (q-t-q).

5. Sektor-sektor Lain

Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 1,62% (q-t-q)

pada triwulan laporan, meningkat dibandingkan laju pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang sebesar 1,05% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini

disebabkan meningkatnya pertumbuhan sub sektor listrik dan air bersih masing-

masing sebesar 1,63% (q-t-q) dan 1,59% (q-t-q) dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tumbuh 1,05% (q-t-q) dan 1,06% (q-t-q).

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

17

17

Grafik 1.27. Perkembangan Total Pemakaian Listrik Grafik 1.28. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik

(3.49)

6.99

1.45 3.60

(0.05)

9.20

5.33

(10.68)

8.89 7.65

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)

KWH (dalam Ribuan)

Total Pemakaian Pertumbuhan Total

Grafik 1.27

3.05

0.50 0.41 1.28

3.10

1.19

0.21 (0.61)

5.43

-2

0

2

4

6

8

10

320,000

330,000

340,000

350,000

360,000

370,000

380,000

390,000

I II III IV I II III IV I

2009 2010 2010

Persen (%)

Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)

Pelanggan

Total Pelanggan Perumbuhan Pelanggan

Grafik 1.28

Meningkatnya sub

sektor air bersih tercermin dari

meningkatnya indeks produksi

air bersih di Kota Jambi sebesar

5,58% (q-t-q). Konsumsi air

bersih melalui PDAM Kota Jambi

pada triwulan laporan sebesar

2.597,61 ribu M².

Sektor bangunan

menunjukkan pertumbuhan

sebesar 2,51% (q-t-q), relatif

stabil dari pertumbuhan triwulan

sebelumnya sebesar 0,87% (q-t-

q). Masih meningkatnya

pertumbuhan sektor ini

terkonfirmasi oleh tumbuhnya

indeks produksi perumahan rakyat mencapai 59,39%. Kembali meningkatnya

pembangunan perumahan oleh swasta mendorong meningkatnya sub sektor ini.

Grafik 1.29. Perkembangan Indeks Produksi Listrik dan Air Bersih

(4)

(2)

-

2

4

6

8

10

12

14

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Produksi Air Bersih Produksi Listrik

Grafik 1.30. Indeks Produksi Pendukung Bangunan

59.39

(6.17)

(2.82)

44.22

(40)

(20)

-

20

40

60

80

Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Produksi Perumahan Rakyat (aksis kiri)

Industri Barang dari Kayu

Industri Barang dari Semen

Industri Batu Bata

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

18

Selain itu, indeks produksi pendukung bahan bangunan seperti batu bata juga

masih menunjukkan peningkatan.

Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar

1,44% (q-t-q) pada triwulan laporan, meningkat dari triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 0,21% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini berasal

dari meningkatnya sub sektor pengangkutan maupun komunikasi masing-masing

sebesar 1,40% (q-t-q) dan 1,85% (q-t-q).

Grafik 1.31. PDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur

(10)

(5)

-

5

10

15

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

2009 2010 2011

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang dan BPS Provinsi Jambi (diolah)

PDRB sub sektor Angkutan Udara (juta Rp), aksis kiri

Konsumsi Avtur (ratusan liter), aksis kiri

Pert. Konsumsi Avtur (%), aksis kanan

Grafik 1.32. Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang

Grafik 1.33. Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang

(15)

(10)

(5)

-

5

10

15

20

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: PT. Angkasa Pura II

ribu orang

Kedatangan Penumpang (aksis kiri) Keberangkatan Penumpang (aksis kiri)Datang (aksis kanan) Berangkat (aksis kanan)

Grafik 1.32

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

0

200

400

600

800

1000

1200

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2011

Persen (%)

Sumber: PT.Angkasa Pura II

ton

Jumlah Bongkar (aksis kiri) Jumlah Muat (aksis kiri)Pertumbuhan Bongkar (aksis kana) Pertumbuhan Muat (aksis kanan)

Grafik 1.33

Sub sektor angkutan udara mengalami pertumbuhan sebesar 2,12%.

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas transportasi udara di Bandara

Sultan Thaha. Jumlah kedatangan penumpang meningkat 0,09% (q-t-q)

sementara jumlah keberangkatan meningkat 2,31% (q-t-q).

Pada triwulan laporan, sub sektor angkutan laut tumbuh sebesar 2,46%

(q-t-q) meningkat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 1,44% (q-t-q). Masih

tumbuhnya sub sektor ini tercermin dari meningkatnya jumlah kunjungan kapal

mencapai 9,79% (q-t-q). Jumlah kunjungan kapal tercatat sebanyak 1.446 unit.

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

19

19

Sementara itu, total arus barang tercatat sebanyak 1,44 juta ton.7 Di sisi lain,

jumlah arus peti kemas berdasarkan perdagangan di Pelabuhan Tungkal dan

Pelabuhan Talang Dukuh sebesar 12.696 peti kemas, meningkat 2,80%

dibandingkan triwulan sebelumnya.8

Grafik 1.34 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal Grafik 1.35. Perkembangan Total Arus Peti Kemas

Grafik 1.36. Perkembangan Total Arus Barang

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011

persen(%)

Sumber: Pelindo Jambi

unit

Unit Pertumbuhan

Grafik 1.34

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2011

persen(%)

Sumber: Pelindo Jambi

ribu unit

Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan

Grafik 1.35

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2011

persen(%)

Sumber: Pelindo Jambi

ribu unit

Jumlah Arus Peti Kemas Pertumbuhan

Grafik 1.36

Perkembangan sub sektor telekomunikasi tercermin dari jasa pos dan

telekomunikasi yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 1,85% (q-

t-q) meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,75% (q-t-q) . Di sisi lain,

sub sektor jasa penunjang komunikasi tumbuh 1,11% (q-t-q) melambat dari

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,54% (q-t-q).

Sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar

1,62% (q-t-q) pada triwulan laporan atau meningkat dibandingkan triwulan

7 Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat..

8 barang berdasarkan perdagangan yaitu impor, ekspor, bongkar dan muat.

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

20

sebelumnya yang tumbuh 1,31% (q-t-q). Perlambatan ini terutama disebabkan

oleh melambatnya pertumbuhan subsektor bank yang tumbuh 2,47% (q-t-q)

dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 1,48% (q-t-q).

Sektor jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 1,39% (q-t-q) meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,07% (q-t-q). Meningkatnya

sektor ini dipicu oleh meningkatnya seluruh sub sektornya. Sub sektor jasa

pemerintahan umum tumbuh 1,27% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang

sebesar 0,92% (q-t-q) sementara sub sektor jasa swasta tumbuh 1,98% (q-t-q)

meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,84% (q-t-q).

C. PDRB Sisi Pengeluaran

Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada

triwulan laporan terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga

serta Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto. Memasuki pertengahan tahun,

aktivitas masyarakat mulai meningkat serta diikuti dengan adanya musim liburan

sekolah mendorong tumbuhnya konsumsi rumah tangga di triwulan laporan.

Selain itu, masih relatif tingginya harga komoditi perkebunan ikut meningkatkan

pendapatan masyarakat serta mendorong konsumsi.

Grafik 1.37. Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 9

0.33

-0.59

0.01

-0.21

0.02

1.57

1.05

0.63

0.02

0.85

0.11

(0.97)

-1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00

Konsumsi Rumahtangga

Konsumsi Pemerintah

Lembaga Swasta Nirlaba

PMTDB

Perubahan Stok

Net Ekspor/Impor

Trw II-11 Trw I-11

Dari sisi distribusinya (share), konsumsi rumah tangga masih mempunyai

pangsa yang paling besar, yaitu mencapai 58,83% dari PDRB Jambi pada triwulan

II-2011 (lihat grafik 1.36). Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

9 Yang dimaksud kontribusi dikurangkan dengan nilai kontribusi impor terhadap pertumbuhan pada triwulan laporan. Jika bernilai positif disebut net ekspor, sedangkan jika bernilai negatif disebut net impor.

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

21

21

(PMTDB) dan pengeluaran konsumsi pemerintah memiliki pangsa yang relatif

besar dengan masing-masing sebesar 20,42% dan 17,86%. Sedangkan share

perubahan stok sebesar 2,42% dan lembaga swasta nirlaba sebesar 0,63%.

Grafik 1.38. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan II tahun 2011

10

Pengeluaran konsumsi

rumah tangga , 58.83

Lembaga Swasta Nirlaba,

0.63

Pengeluaran Konsumsi

pemerintah , 17.86

Pembentukan Modal Tetap

Domestik Bruto, 21.05

Perubahan Stok, 2.42

Net Impor, 0.78

1. Pengeluaran Konsumsi

Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga

konstan selama triwulan laporan sebesar 1,52% (q-t-q), meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya 0,47% (q-t-q). Meningkatnya akitvitas masyarakat di

triwulan laporan seperti musim liburan sekolah mendorong tumbuhnya konsumsi

masyarakat. Selain itu, masih tingginya harga komoditi juga ikut meningkatkan

pendapatan masyarakat yang mendorong tumbuhnya konsumsi.

Meningkatnya konsumsi rumah tangga diikuti dengan peningkatan

penjualan barang tahan lama seperti kendaran bermotor. Penjualan kendaraan

bermotor mengalami peningkatan 37,99% yaitu dari 845 unit menjadi 1.166

unit. Namun demikian, penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebanyak

6,78% menjadi 44.449 unit di triwulan laporan.

Sementara itu, penyaluran kredit real estate menunjukkan peningkatan

sebesar 10,07% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya. Meningkatnya pendapatan

masyarakat di triwulan laporan kembali mendorong tumbuhnya sektor

perumahan di Jambi.

10 Pangsa (share) net impor sebesar 0,39% merupakan pengurang dari total share PDRB sisi

pengeluaran.

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

22

Pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sebesar

3,417% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang turun 3,07% (q-t-q). Kembali

meningkatnya realisasi APBD di awal tahun menyebabkan peningkatan konsumsi

pemerintah. Di sisi lain, pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba mengalami

peningkatan sebesar 2,35% (q-t-q), dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 1,28% (q-t-q).

Grafik 1.39. Perkembangan Penjualan Premium Grafik 1.40. Perkembangan Penjualan Solar

Grafik 1.41. Perkembangan Penjualan Minyak Tanah Grafik 1.42. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi

Grafik 1.43. Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Grafik 1.44. Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru

1.52

3.85

16.12

11.72

(0.64)

5.50 4.12

3.28 3.20

5.07

(2.0)

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang

Kilo Liter Premium g.Premium

Grafik 1.39.

(11.76)

9.96

18.97

23.30

(10.82)

5.11

13.74

6.49

2.38

(0.97)

(15.0)

(10.0)

(5.0)

-

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang

Kilo LiterM. Solar g.M. Solar

Grafik 1.40.

6.90

(5.22)

7.24

(3.35)

0.96

(2.65)

5.06

(6.37)

4.90

(0.38)

(8.0)

(6.0)

(4.0)

(2.0)

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)

Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang

Kilo Liter M.Tanah g.M.Tanah

Grafik 1.41.

37.45

-4.99

39.45

-6.00

10.07

-10

0

10

20

30

40

50

0

20

40

60

80

100

120

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

2010 2011

Kredit Real Estate Pertumbuhan

Grafik 1.42.

35.73

3.62

(3.49)

(13.23)

(4.65)

(13.64)

20.08

5.19

20.83

12.77 11.10

1.73

(15.33)

37.99

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2010

Persen(%)

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unit KENDARAAN BERMOTOR Pertumbuhan

Grafik 1.43.

23.49

1.05 (1.04)

(32.73)(34.04)

9.33

44.35

4.06

7.83

30.96

(20.44)

34.38 24.20

(6.78)

(50)

(40)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2010

Persen(%)

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unitSEPEDA MOTOR Pertumbuhan

Grafik 1.44.

2. Investasi

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

23

23

Pada triwulan laporan, pembentukan modal tetap domestik bruto

(PMTDB) tumbuh 5,31% (q-t-q) dibandingkan triwulan lalu yang turun mencapai

1,30% (q-t-q). Realisasi pembangunan baik oleh swasta maupun realisasi proyek

pembangunan fisik oleh pemerintah di awal tahun mendorong meningkatnya

investasi di triwulan laporan. Sementara menurut pendapat pengusaha melalui

hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), situasi bisnis triwulan laporan relatif

stabil dari triwulan sebelumnya dengan nilai sebesar 32,00. Selain itu,

meningkatnya investasi juga tercermin dari meningkatnya impor luar negeri

Provinsi Jambi untuk barang modal yang sebagian besar merupakan komoditi

barang modal pendukung investasi.

Grafik 1.45. Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru Grafik 1.46. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi

Grafik 1.47. Konsumsi Semen Provinsi Jambi

(100)

(50)

-

50

100

150

200

250

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2010

Persen(%)

Sumber: Dispenda Provinsi Jambi

unit

TRUCK/PICK UP Pertumbuhan

Grafik 1.45.

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I

2009 2010 2011

Rp r

ibu

Kredit Investasi (juta Rp) Pertumbuhan Kredit Investasi (%),aksis kanan

Grafik 1.46.

(30.0)

(20.0)

(10.0)

-

10.0

20.0

30.0

40.0

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2007 2008 2009 2010 2011

(%)

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah

Ton

Konsumsi Semen Pertumbuhan

Grafik 1.47.

Perubahan stok pada triwulan I-2011 mengalami peningkatan sebesar

3,90% (q-t-q) meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,53% (q-t-q).

Sementara, pangsa stok pada triwulan laporan sebesar 2,42%.

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

24

3. Perdagangan Eksternal

Perkembangan ekspor Provinsi Jambi (ke luar daerah dan luar negeri) dan

impor Provinsi Jambi (dari luar daerah dan luar negeri) mengalami peningkatan

pada triwulan laporan. Ekspor barang (dari luar provinsi maupun luar negeri)

meningkat sebesar 4,89% (q-t-q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 1,42% (q-t-q). Sementara impor barang (dari luar provinsi maupun luar

negeri) meningkat 5,63% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang turun

0,58% (q-t-q). Pada triwulan laporan, ekspor Provinsi Jambi mencapai Rp9,02

triliun, lebih rendah dibandingkan impor yang mencapai Rp9,15 triliun.

Berdasarkan dokumen

pemberitahuan ekspor barang (PEB),

ekspor luar negeri Provinsi Jambi

sebesar USD 550,27 juta sedangkan

impor sebesar USD 83,21 juta.

Dengan kondisi tersebut, Provinsi

Jambi mengalami net ekspor sebesar

USD 467,05 juta, turun sebesar 13,42% dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai USD 539,43 juta.

3.1. Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi

Pada triwulan laporan ekspor ke luar negeri Provinsi Jambi menurun

sebesar 1,86% dibandingkan periode yang sama triwulan sebelumnya yaitu dari

USD 560,71 juta menjadi USD 550,27 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh

menurunnya harga komoditi utama serta volume ekspor beberapa jenis komoditi.

Berdasarkan komoditasnya, penurunan ekspor pada triwulan laporan

dipicu oleh menurunnya ekspor minyak dan lemak nabati serta karet mentah

masing-masing sebesar USD 24,73 juta (turun 26,13%) dan USD 20,24 juta

(turun 5,58%). Penurunan ekspor tersebut selain disebabkan oleh menurunnya

volume ekspor juga didukung oleh penurunan harga jual di triwulan laporan.

Berdasarkan volumenya, penurunan ekspor relatif lebih rendah dibandingkan

dengan nilainya dimana volume ekspor minyak dan lemak nabati turun 21,53%

sedangkan volume ekspor karet mentah turun 4,56%. Di sisi lain, ekspor batu

Grafik 1.48. Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi

-

100

200

300

400

500

600

Trw. 1 Trw. 2 Trw. 3 Trw. 4 Trw. 1 Trw. 2 Trw. 3 Trw. 4 Trw. 1

2009 2010 2011

Nilai Ekspor Nilai Impor Net Ekspor Impor

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

25

25

bara dan briket masih menunjukkan peningkatan nilai ekspor yang mencapai USD

35,26 juta (77,32%).

Grafik 1.49. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi

37.31

10.83

45.65

12.30

-1.86

-10

0

10

20

30

40

50

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

2010 2011

Juta

USD Lainnya Fixed Vegetable Oil

Crude Rubber G. Ekspor

Grafik 1.50. Perkembangan Nilai Ekspor

Lima Komoditi Utama Grafik 1.51. Perkembangan Volume Ekspor

Lima Komoditi Utama

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

Juta

USD

Karet Mentah Buah & Sayur

Minyak & Lemak Nabati Batu Bara, Kokas dan Briket

Lainnya

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

2011

Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran

Buah-buahan dan Sayur-sayuran

Minyak dan Lemak Nabati

Batu Bara, Kokas dan Briket (RHS)

Lainnya

Berdasarkan jenis komoditinya, nilai ekspor terbesar dicapai oleh

komoditas karet mentah (crude rubber) sebesar USD 342,68 juta atau 62,28%

dari total ekspor non migas, diikuti oleh batu bara dan briket serta lemak dan

minyak nabati masing-masing mencapai USD 80,87 juta (14,70% dari total

ekspor non migas), dan USD 69,91 juta (12,70% dari total ekspor non migas).

Berdasarkan struktur ekspor non migas Jambi, terlihat bahwa ekspor produk

primer masih mendominasi terutama komoditas karet mentah, batu bara dan

briket disusul dengan lemak nabati dan minyak.

Grafik 1.53. Volume Ekspor Non Migras Provinsi Jambi

Grafik 1.54. Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan

CRUDE RUBBER

65%PULP AND

WASTE PAPER4%

FIXED VEGETABLE OILS & FATS

17%

PAPER,PAPERBOARD&MFD

THEREOF

2%

COAL, COKE AND

BRIQUETTES

8%

LAINNYA4%

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

2010 2011

Juta

USD

Amerika Serikat Malaysia

Singapura Jepang

RRC Lainnya

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

26

Berdasarkan negara tujuan, menurunnya ekspor Provinsi Jambi pada

triwulan laporan dipicu oleh menurunnya ekspor ke negara Malaysia dan

Singapura yang masing-masing turun USD 27,01 juta (33,16%) dan USD 13,24

juta (20,69%). Sementara peningkatan ekspor masih dirasakan ke negara

Amerika Serikat yang mencapai USD29,67 juta (20,01%). Berdasarkan pangsanya

negara tujuan ekspor utama Provinsi Jambi berada di kawasan Asia yang hampir

setara dengan 66,84% total ekspor Provinsi Jambi. Namun demikian, jika

berdasarkan negara, ekspor utama Jambi di triwulan laporan adalah ke Amerika

Serikat yang mencapai USD103,83 juta (18,87%) diikuti dengan Jepang

USD92,79 juta (16,87%) dan RRC sebesar USD 66,09 juta (12,01%).

3.2. Impor Luar Negeri Provinsi Jambi

Impor non migas mengalami peningkatan sebesar 290,93% (USD 61,93

juta) jika dibandingkan periode yang sama triwulan sehingga menjadi sebesar

USD 83,21 juta. Meningkatnya jumlah impor tersebut disebabkan oleh

meningkatnya impor alat pengangkutan lainnya sebesar USD 53,15 juta diikuti

dengan mesin industri dan perlengkapannya sebesar USD 8,18 juta (309,66%).

Grafik 1.55. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi

25

4542

50

21

83

82.28

-6.96 20.93

-57.67

290.93

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

2010 2011

Juta

USD

Impor

g. Impor (RHS)

Pangsa impor Provinsi Jambi pada periode triwulan laporan masih

didominasi oleh kelompok barang modal (79,85%) diikuti dengan bahan baku

(19,97%) serta barang konsumsi (0,18%). Meningkatnya impor di triwulan

laporan juga dipicu oleh meningkatnya impor barang modal sebesar USD 60,25

juta dan impor bahan baku USD 1,84 juta sementara impor barang konsumsi

mengalami penurunan sebesar USD 0,57 juta.

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

27

27

Berdasarkan komoditinya, impor Provinsi Jambi terbesar adalah untuk alat

pengangkutan lainnya yang mencapai USD 53,15 juta (63,87%) diikuti untuk

mesin industri dan perlengkapannya dan mesin industri khusus masing- masing

sebesar USD10,82 juta (13,00%) dan USD 9,60 juta (11,54%).

Grafik 1.56. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi

Jambi Grafik 1.57. Pangsa Impor Non

Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Jenis Barang

0

10

20

30

40

50

60

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II

2010 2011

Juta

USD

Mesin Industri Tertentu/KaususBesi dan BajaMesi Industri dan PerlengkapannyaMesin Pembangkit TenagaAlat Pengangkutan LainnyaLainnya

Barang Konsumsi0.18%

Bahan Baku

19.97%

Barang Modal

79.85%

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

i

Boks.1

PENGEMBANGAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN DI PROVINSI JAMBI

UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA DAGING SAPI 2014

Pangsa sub sektor peternakan di Jambi berada pada kisaran 1,3-1,7%

dari PDRB harga berlaku. Pertumbuhan sub sektor ini juga relatif rendah yaitu

rata-rata 3,75% (y-o-y) dalam tiga tahun terakhir (2008-2010). Namun

demikian, pertumbuhan dalam tahun 2011 cukup tinggi dimana mampu

tumbuh 9,05% (y-o-y) di triwulan I-2011 dan 7,39% (y-o-y) di triwulan laporan.

Grafik 1. Pertumbuhan PDRB Peternakan

1.16

4.96

4.52

6.27

4.52

2.922.86

4.69

9.05

7.39

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pertumbuhan PDRB sub sektor peternakan

Dari sisi pembentukan harga, bobot inflasi sub kelompok daging dan

hasil-hasilnya sebesar 3,46% dengan bobot inflasi tertinggi daging ayam ras

2,0923% diikuti dengan daging sapi 0,9958%. Pergerakan sub sektor ini relatif

lebih berfluktuatif dibandingkan inflasi Jambi secara umum. Hal ini disebabkan

oleh fluktuasi harga daging ayam ras sementara harga daging sapi relatif stabil.

Grafik 2. Inflasi Sub Kelompok Daging dan hasil-hasilnya

15.62

2.10

-2.870.14

3.86

9.02

26.10

20.82

6.473.09

9.16

1.11.71

2.493.79

7.91 7.91

10.52 7.99

4.45-5

0

5

10

15

20

25

30

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

2009 2010 2011

Daging-Dan Hasil-Hasilnya

Inflasi Umum

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

ii

Produksi Peternakan

Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah net importer produk

peternakan, dimana sebagian kebutuhan produk peternakan masih tergantung

pada daerah lain. Pada tahun 2010, defisit akan ternak sapi potong sebanyak

3.400 ekor; kerbau 5.500 ekor dan telur 8.500 ton. Kondisi ini tentunya sangat

kontras dengan potensi sumberdaya yang tersedia, terutama untuk

pengembangan ternak ruminansia (sapi dan kerbau).

Untuk itu Pemerintah Provinsi telah menyusun Rencana pengembangan

produksi peternakan tahun 2011 di dalam Renstra Dinas PKH (Peternakan dan

Kesehatan Hewan) Provinsi Jambi tahun 2011 2015 dengan lima program

sebagai berikut:

1. Program peningkatan produksi hasil-hasil peternakan

2. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan

3. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan

4. Program peningkatan kesejahteraan peternak

5. Program peningkatan fungsi kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet)

Program pengembangan produksi hasil peternakan diarahkan untuk

meningkatkan produksi peternakan melalui peningkatan populasi dan

produktivitas ternak. Fokus kegiatan pada program ini adalah upaya untuk

mendorong tumbuhnya kawasan sentra produksi peternakan.sehingga Program

Swasembada Daging Sapi pada tahun 2014 yang dicanangkan secara nasional

dapat berhasil di Provinsi Jambi. Sumberdaya peternakan potensial yang dimiliki

oleh Provinsi Jambi adalah hijauan pakan ternak yang tumbuh di sekitar areal

perkebunan dan tenaga kerja keluarga petani di pedesaan. Oleh karena itu

program pengembangan produksi peternakan Provinsi Jambi lebih ditekankan

pada upaya penambahan populasi ternak ruminansia (pemakan hijauan)

dengan cara mendatangkan ternak dari luar daerah.

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

iii

Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mencapai Swasembada Daging

Sapi,adalah:

1. peningkatan angka kelahiran,

2. peningkatan mutu genetis ternak , dilakukan dengan cara intensifikasi IB

(Inseminasi Buatan). Untuk tahun 2011 diberikan insentif kepada petani

yang menerapkan IB serta berhasil bunting berumur lima bulan berupa

uang tunai sebesar Rp 500.000/ ekor.

3. Penanggulangan pemotongan ternak betina produktif, berupa modal

dalam bentuk bantuan sosial guna membeli ternak produktif di Rumah

Potong Hewan (RPH) maupun pasar ternak. Upaya ini penting maknanya

karena hingga saat ini masih banyak ditemukan pemotongan komersial

terhadap ternak betina yang masih layak beranak.1

PENINGKATAN POPULASI TERNAK SAPI

Upaya untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kerbau melalui

penyebaran ternak yang dilaksanakan pada tahun 2011 sangat terbatas. Untuk

memenuhi kebutuhan pada hari raya Idul Fitri, secara rutin dilaksanakan

program penyebaran penggemukan sapi. Kendala yang dihadapi adalah

terbatasnya dana APBD provinsi untuk tahun 2011 yang hanya mampu untuk

penyebaran 55 ekor sapi bibit dan 330 ekor sapi penggemukan. Dengan

keterbatasan dana APBD ini maka harapan petani untuk mendapatkan bibit

ternak sangat tertumpu pada peran swasta terutama melalui sumber

permodalan komersial. Untuk itu diharapkan meningkatnya peran perbankan

1 Dari hasil survey Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi pada bulan Februari

2011 ditemui sekitar 24% dari ternak sapi dan kerbau yang dipotong di RPH adalah betina produktif. Hal ini salah satunya disebabkan karena harga ternak betina yang lebih murah dibandingkan dengan ternak jantan.

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

iv

baik melalui Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)2, maupun Kredit

Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)3.

Selain itu, untuk lebih mengoptimalkan pengembangan produksi daging

sapi dapat menggunakan sumber pakan yang berasal dari perkebunan (kelapa

sawit dan karet), baik berupa hijauan antar tanaman (HAT) serta limbah

tanaman dan hasil industri perkebunan. Jika luas areal perkebunan kelapa sawit

di Provinsi Jambi saat ini + 480 ribu hektar, dengan asumsi setiap hektarnya

dapat menyediakan HAT untuk memenuhi kebutuhan 1 ekor ternak besar,

maka kapasitas tampung dari areal tersebut adalah sekitar dua kali lipat dari

populasi ternak besar yang ada saat ini. Potensi ini akan semakin meningkat

apabila diperhitungkan dengan ketersediaan limbah tanaman kelapa sawit

berupa pelepah dan limbah industri pengolahan kelapa sawit berupa lumpur

sawit dan bungkil inti sawit.

REKOMENDASI

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan

produksi peternakan adalah:

1. Optimalisasi dan pengembangan integrasi sapi sawit

2. Pemanfaatan dana CSR untuk pengembangan sapi

3. Pemantauan dan peningkatan kualitas pakan ternak

4. Pembangunan pasar ternak di Kota Jambi

5. Pengembangan rumah potong hewan

2 Sasaran KKPE, peternakan sapi potong dan pembibitan sapi. KKP-E merupakan

penyempurnaan dari Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang telah berjalan sejak tahun 2000, dengan pola penyaluran executing, dan sumber dana berasal dari perbankan serta risiko yang ditanggung oleh perbankan. 3 Sasaran KUPS, pelaku usaha dengan pola kemitraan antara perusahaan/koperasi atau

kelompok. pola penyaluran KUPS kepada peternak, yaitu kepada pengusaha skala menengah atas yang bermitra dengan Kelompok Peternak, kepada koperasi yang bermitra dengan kelompok peternak, dan kepada kelompok peternak.

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

29

BAB II PERKEMBANGAN HARGA-HARGA

A. Kajian Umum

Pada triwulan II-2011, , kota Jambi kembali mengalami deflasi yang

tercatat 0,16% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan deflasi triwulan I-2011 sebesar

0,80% (q-t-q). Deflasi Kota Jambi berasal dari menurunnya laju inflasi kelompok

bahan makanan serta inflasi volatile foods.13

Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

(4.00)

(2.00)

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

Sumber: BPS Provinsi Jambi.

Bulanan (m-t-m) Triwulanan (q-t-q)

Year on year (y-o-y) Year to date (y-t-d)

Secara tahunan, inflasi Kota Jambi pada triwulan II-2011 juga mengalami

penurunan yang cukup signifikan dari 7,99% (y-o-y) menjadi 4,45% (y-o-y).

Menurunnya inflasi Jambi tersebut menyebabkan lebih rendahnya inflasi kota

Jambi dibandingkan nasional sebesar 5,54% (y-o-y). Sementara, pergerakan

inflasi bulanan tercatat di bulan April, Mei dan Juni 2011 masing-masing sebesar

minus 1,57%(m-t-m), 0,47%(m-t-m) dan 0,95%(m-t-m).

13 Meningkatnya hasil panen terutama untuk komoditi bumbu-bumbuan dan beras memicu

terjadinya deflasi pada triwulan laporan.

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

30

Grafik 2.2. Perkembangan Laju Inflasi Kota Jambi

5.69

13.99 13.68

11.57

9.16

1.10 1.71

2.49 3.79

7.91 7.91

10.52

7.99

4.45

8.17

11.03 12.14

11.06

7.92

3.652.83

2.86 3.435.05 5.8

6.96

6.65

5.54

0

5

10

15

20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2010

Persen (%)

Kota Jambi Nasional

Berdasarkan kotanya, tingkat inflasi di Jambi lebih rendah dari kota-kota

lainnya dengan angka inflasi ke-9 terendah dari 66 (enam puluh enam) kota di

Indonesia. Untuk seluruh kota-kota di Sumatera, inflasi Kota Jambi merupakan

inflasi terendah.14

Grafik 2.3. Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan 65 Kota di Indonesia per Juni 2011

0

5

10

15

Pan

gkal

Pin

ang

Am

bo

nTa

raka

nB

alik

pap

anB

and

ar L

amp

un

gSa

mar

ind

aP

on

tian

akSi

bo

lga

Ke

nd

ari

De

np

asar

Pal

angk

aray

aP

alu

Go

ron

talo

Sura

bay

aW

atam

po

ne

Tern

ate

Ku

pan

gSa

mp

itM

akas

arP

em

atan

g Si

anta

rLh

oks

eu

maw

eM

amu

juM

aum

ere

Mat

aram

Yogy

akar

taB

en

gku

luB

anja

rmas

inSu

me

ne

pSi

ngk

awan

gP

akan

bar

uP

rob

olin

ggo

Du

mai

Bim

aM

alan

gJa

kart

aM

adiu

nB

ogo

rD

ep

ok

Tan

gera

ng

Man

ado

Sem

aran

gP

alo

po

Bat

amP

ale

mb

ang

Soro

ng

Jem

be

rB

eka

siTe

gal

Par

e-P

are

Pad

ang

Cir

eb

on

Pu

rwo

kert

oM

ed

anB

and

a A

ceh

Suka

bu

mi

Pad

ang

Sid

em

pu

anK

ed

iri

Jam

bi

Tasi

kmal

aya

Jaya

pu

raTa

nju

ng

Pin

ang

Man

okw

ari

Ban

du

ng

Sera

ng

Cile

gon

Sura

kart

aN

asio

nal

Di atas Inflasi Nasional Di bawah Inflasi Nasional

Berdasarkan asesmen Bank Indonesia, menurunnya tingkat inflasi kota

Jambi pada triwulan laporan dipicu oleh menurunnya angka inflasi volatile foods

yang pada triwulan lalu sebesar 16,67% (y-o-y) menjadi 3,72% (y-o-y).

Sementara itu, inflasi inti kota Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar

5,27% (y-o-y) sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

14 Sumber: DSM, Bank Indonesia.

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

31

5,52% (y-o-y). Sementara inflasi administered price pada triwulan laporan

sebesar 3,51% (y-o-y).15

Grafik 2.4. Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (y-o-y)

-5

0

5

10

15

20

25

30

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

2009 2010 2011

%(y-o-y)

Inflasi Inti Volatile Foods

Administered Prices U m u m

B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

Berdasarkan kelompoknya, penurunan harga pada triwulan laporan

berasal dari kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar minus 2,36% (q-t-

q) dan sumbangan deflasi 0,71% (q-t-q). Namun demikian angka deflasi tersebut

masih lebih rendah dibandingkan triwulan lalu sebesar minus 4,51% (q-t-q).

Selama semester pertama tahun 2011, bahan makanan menjadi penyumbang

deflasi utama di Kota Jambi. Masih berlangsungnya musim panen beras sampai

dengan bulan April lalu serta meningkatnya produksi cabe merah mendorong

turunnya harga bahan makanan di triwulan laporan. Cabe merah menjadi

komoditi penyumbang deflasi utama selama tiga bulan ini. Sementara itu,

kenaikan harga pada triwulan laporan dipicu oleh meningkatnya makanan jadi,

minuman, rokok, & tembakau serta sandang (lihat tabel 2.1.)

15 Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

32

Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn

I Bahan Makanan 9.14 2.60 4.89 1.49 6.31 1.93 -4.51 -1.40 -2.36 -0.71

II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1.40 0.26 3.42 0.62 4.01 0.74 1.85 0.33 1.50 0.29

III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 1.23 0.26 0.49 0.10 0.72 0.15 0.44 0.08 0.22 0.04

IV Sandang 1.45 0.09 1.58 0.09 1.89 0.11 2.24 0.12 3.10 0.18

V Kesehatan 0.67 0.03 -0.06 0.00 0.37 0.01 1.06 0.04 0.21 0.01

VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga -0.02 0.00 0.43 0.02 0.01 0.00 -0.09 0.00 0.05 0.00

VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0.09 -0.02 0.37 0.06 0.41 0.06 0.22 0.03 0.23 0.03

INFLASI 3.22 3.22 2.37 2.37 3.02 3.02 (0.80) (0.80) (0.16) (0.16)

Sumber : BPS (diolah)Sumber: BPS (diolah)

Triwulan IV-2010

(q-t-q, %)KELOMPOK

Triwulan II-2010

(q-t-q, %)

Triwulan III-2010

(q-t-q, %)

Triwulan I-2011

(q-t-q, %)

Triwulan II-2011

(q-t-q, %)

Dilihat per sub kelompok, deflasi tertinggi pada triwulan laporan adalah

sub kelompok bumbu-bumbuan yang turun sebesar 39,98% (q-t-q). Sementara

itu, sub kelompok buah-buahan mengalami inflasi tertinggi sebesar 9,77% (q-t-

q).

Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa

qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy

I. BAHAN MAKANAN 4.89 14.38 6.31 24.26 -4.51 16.21 -2.36 3.97a. PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN DAN HASILNYA 7.54 20.42 7.73 23.71 -5.12 13.25 -1.26 8.54b. DAGING-DAN HASIL-HASILNYA 13.54 26.10 -13.96 20.82 -3.57 6.47 9.44 3.09c. IKAN SEGAR 22.50 5.94 -3.11 2.74 6.38 23.41 4.82 32.34d. IKAN DIAWETKAN -1.86 -2.81 3.51 -1.12 6.04 4.94 4.21 12.25e. TELUR, SUSU DAN HASIL-HASILNYA 3.49 2.68 2.00 5.39 0.96 8.79 1.92 8.62f. SAYUR-SAYURAN 15.54 36.41 0.62 26.42 -7.36 4.34 3.12 11.06g. KACANG-KACANGAN 4.58 7.94 -2.85 1.87 3.50 4.80 -2.71 2.31h. BUAH-BUAHAN 1.10 9.40 -0.64 12.90 -2.45 6.59 9.77 7.57i. BUMBU-BUMBUAN -28.11 7.65 61.59 132.92 -24.70 63.98 -39.98 -47.50j. LEMAK DAN MINYAK 8.47 11.03 11.95 21.32 1.86 19.70 -3.13 19.83k. BAHAN MAKANAN LAINNYA 1.42 5.89 -0.09 11.67 2.17 4.98 0.79 4.34II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 3.42 12.52 4.01 12.90 1.85 11.08 1.50 11.20a. MAKANAN JADI 4.11 15.34 4.54 15.46 2.15 12.87 1.27 12.59b. MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL 1.73 8.98 3.81 9.01 1.23 7.37 0.15 7.07c. TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 2.82 8.40 2.91 9.45 1.46 9.17 2.90 10.47III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 0.49 2.51 0.72 3.32 0.44 2.91 0.22 1.88a. BIAYA TEMPAT TINGGAL -0.70 3.00 1.69 4.42 0.76 3.81 0.19 1.94b. BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR 3.14 3.49 -0.52 3.83 0.00 3.09 0.24 2.85c. PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA 0.09 0.34 -0.11 -0.93 -0.58 -0.53 0.54 -0.07d. PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA -0.32 -1.46 -0.33 -0.94 0.80 0.10 0.09 0.24IV. SANDANG 1.58 4.57 1.89 4.90 2.24 7.36 3.10 9.10a. SANDANG LAKI-LAKI 1.14 3.85 0.04 3.97 1.44 3.33 1.98 4.66b. SANDANG WANITA 2.32 1.92 0.48 2.45 0.89 3.51 1.96 5.76c. SANDANG ANAK-ANAK 4.53 3.88 1.37 5.36 5.81 11.98 4.18 16.81d. BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAINNYA -0.71 8.26 5.14 7.61 1.57 11.11 4.20 10.48V. KESEHATAN -0.06 6.97 0.37 2.07 1.06 2.06 0.21 1.59a. JASA KESEHATAN 0.00 7.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00b. OBAT-OBATAN 0.10 5.59 0.66 5.91 0.00 1.77 0.00 0.76c. JASA PERAWATAN JASMANI 0.00 54.27 0.50 8.97 0.31 9.13 0.00 0.81d. PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA -0.22 0.06 0.62 0.95 3.01 2.95 0.59 4.03VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 0.43 2.18 0.01 0.88 -0.09 0.34 0.05 0.41a. JASA PENDIDIKAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00b. KURSUS-KURSUS / PELATIHAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00c. PERLENGKAPAN / PERALATAN PENDIDIKAN 3.10 7.36 0.05 7.44 0.00 3.46 0.18 3.34d. REKREASI -0.34 6.03 0.04 -1.49 -0.56 -1.27 0.12 -0.75e. OLAHRAGA 0.00 1.36 -0.41 -0.17 0.78 0.81 0.00 0.37VII TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0.37 1.82 0.41 1.03 0.22 0.91 0.23 1.25a. TRANSPOR -0.31 -0.78 0.52 0.02 0.35 -0.14 0.24 0.79b. KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00c. SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 5.35 25.43 0.57 9.68 0.00 9.65 0.68 6.68d. JASA KEUANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

INFLASI (UMUM) 2.37 7.91 3.02 10.52 -0.80 7.99 -0.16 4.45

Sumber : BPS (diolah)Sumber: BPS (diolah)

Triwulan I-2011 Triwulan II-2011Triwulan III-2010 Triwulan IV-2010KELOMPOK/SUBKELOMPOK

Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.3.), penyumbang pembentukan inflasi

terbesar adalah lambak; batu bata/batu tela; patin (April 2011), Daging ayam ras;

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

33

nila; beras (Mei 2011) serta daging ayam ras; beras; tomat buah (Juni 2011).

Sementara itu, deflasi yang dialami kota Jambi pada bulan April 2011 dipicu oleh

menurunnya harga cabe merah; daging ayam ras; dan beras.

Tabel 2.3. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi

Periode triwulan II-2011 TW II-2011 TW II-2011

Sumbangan Sumbangan

APRIL APRIL

1 LAMBAK 0.0564 1 CABE MERAH -0.6001

2 BATU BATA/BATU TELA 0.0396 2 DAGING AYAM RAS -0.4037

3 PATIN 0.0345 3 BERAS -0.3754

4 TERI 0.0285 4 BAWANG MERAH -0.2517

5 KANGKUNG 0.0279 5 MINYAK GORENG -0.1106

6 EMAS PERHIASAN 0.0226 6 NILA -0.0545

7 UDANG BASAH 0.0223 7 TOMAT SAYUR -0.0426

8 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.0205 8 CABE RAWIT -0.0238

9 MOBIL 0.0191 9 KOL PUTIH/KUBIS -0.0184

10 ROKOK KRETEK FILTER 0.0178 10 TELUR AYAM RAS -0.0145

0.2892 -1.8953

MEI MEI

1 DAGING AYAM RAS 0.3547 1 CABE MERAH -0.2516

2 NILA 0.0773 2 LAMBAK -0.0294

3 BERAS 0.0650 3 KANGKUNG -0.0283

4 BAYAM 0.0570 4 JERUK -0.0266

5 TOMAT SAYUR 0.0400 5 GULA PASIR -0.0251

6 DENCIS 0.0367 6 TELUR AYAM RAS -0.0203

7 TOMAT BUAH 0.0364 7 CABE RAWIT -0.0173

8 TONGKOL 0.0333 8 KELAPA -0.0160

9 CELANA PANJANG KATUN 0.0267 9 KAYU BALOKAN -0.0158

10 EMAS PERHIASAN 0.0260 10 PATIN -0.0131

0.7531 -0.4435

JUNI JUNI

1 DAGING AYAM RAS 0.4161 1 CABE MERAH -0.2682

2 BERAS 0.2255 2 NILA -0.0606

3 TOMAT BUAH 0.1294 3 BAWANG PUTIH -0.0220

4 ROKOK KRETEK FILTER 0.0949 4 BAYAM -0.0200

5 TELUR AYAM RAS 0.0645 5 CABE RAWIT -0.0177

6 NASI 0.0606 6 KENTANG -0.0139

7 PATIN 0.0523 7 NANAS -0.0099

8 BAWANG MERAH 0.0496 8 TONGKOL -0.0098

9 KOPI BUBUK 0.0384 9 GULA PASIR -0.0094

10 BAJU KAOS/T-SHIRT 0.0292 10 CABE HIJAU -0.0091

1.1605 -0.4406

Sumber : BPS (diolah)

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI 10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

1. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada triwulan II-2011 mengalami deflasi

sebesar 2,36% (q-t-q) dengan sumbangan deflasi sebesar 0,71%. Deflasi

kelompok tersebut terutama disumbangkan oleh sub kelompok bumbu-bumbuan

yang mencapai 39,98% (q-t-q).

Menurunnya harga sub kelompok bumbu-bumbuan terutama dipengaruhi

oleh menurunnya harga cabe merah dengan cukup signifikan. Harga rata-rata

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

34

cabe merah turun 72,63% (q-t-q) pada triwulan laporan dengan sumbangan

deflasi pada bulan April, Mei dan Juni 2011 masing-masing sebesar -0,60; -0,25;

dan -0,27.

Grafik 2.5. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

5,000

15,000

25,000

35,000

45,000

55,000

65,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Bawang Merah Bawang Putih Cabe Merah Cabe Rawit

Sub kelompok daging dan hasil-hasilnya mengalami peningkatan harga

dengan inflasi sebesar 9,44% (q-t-q). Pada bulan April 2011, daging ayam ras

menjadi salah satu komoditi penyumbang deflasi terbesar dengan sumbangan

sebesar -0,40%. Namun demikian, pada bulan Mei dan Juni 2011, daging ayam

kembali mengalami peningkatan harga dengan sumbangan sebesar 0,35% dan

0,42%. Meningkatnya harga daging ayam tersebut disebabkan oleh

keterlambatan pasokan pada musim potong. Sementara itu, harga jagung

internasional juga terus menunjukkan peningkatan sebesar 12,03% sedangkan

harga jagung pipilan di kota Jambi masih stabil. Oleh sebab itu, dikhawatirkan

dalam bulan-bulan mendatang harga jagung di Jambi akan ikut meningkat. Di

sisi lain, harga daging sapi/kerbau relatif stabil.

Sub kelompok ikan segar mengalami peningkatan harga pada triwulan

laporan dengan angka inflasi sebesar 4,82% (q-t-q) seiring dengan

meningkatnya harga ikan air tawar seperti patin, nila dan lambak.

Grafik 2.6. Perkembangan Harga Jagung Grafik 2.7. Perkembangan Harga Daging

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Jagung internasional (aksis kiri)

Jagung pipilan kering (aksis kanan)

5,000

15,000

25,000

35,000

45,000

55,000

65,000

75,000

85,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011Daging Sapi/Kerbau Daging ayam tanpa jeroan Daging ayam bulat

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

35

Perkembangan harga beras

merek king menunjukkan

penurunan pada triwulan

laporan sebesar 7,33%

dibandingkan triwulan I-

2011. Musim panen padi

yang berlangsung di

triwulan laporan

mendorong menurunnya harga. Di tingkat internasional harga beras juga

menunjukkan penurunan sebesar 8,15%.

Perkembangan harga

tepung terigu merek Segitiga Biru

relatif stabil yaitu sebesar

Rp7.000/kg. Harga gandum yang

merupakan bahan baku tepung

terigu meningkat 3,20% (q-t-q)

pada triwulan laporan belum

diikuti dengan naiknya harga

tepung terigu di Jambi.17

Di sisi lain, harga rata-rata

Crude Palm Oil (CPO)

internasional menurun 7,56% (q-

t-q). Harga CPO yang meningkat

di awal tahun ini kemudian

mengalami penurunan perlahan-

lahan sejak bulan Maret lalu.

Sejalan dengan hal tersebut,

penurunan harga CPO juga diikuti dengan menurunnya harga minyak goreng

lokal. Berdasarkan data dari Disperindag, harga rata-rata minyak goreng lokal

16 Cwt maksudnya hundredweight (100 pounds). 1 pounds setara dengan 453,59 gram/0,453 kg.

Jadi 100 pounds sekitar 45,3 kg. 17 Satu bushel setara dengan 27 kg.

Grafik 2.8. Perkembangan Harga Beras16

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

(Rp ribu/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/CWT)

Beras internasional (aksis kiri)

Beras King (aksis kanan)

Grafik 2.9. Perkembangan Harga Tepung Terigu

5000

6000

7000

8000

9000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Wheat/Gandum (aksis kiri)

Tepung Terigu lokal (aksis kanan)

Grafik 2.10. Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng

5000

6000

7000

8000

9000

10000

11000

12000

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2010

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(Ringgit/Ton)

CPO internasional (aksis kiri) Minyak goreng lokal (aksis kanan)

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

36

turun 12,17% (q-t-q) dibandingkan triwulan lalu. Dengan demikian sub

kelompok lemak dan minyak pada triwulan laporan mengalami deflasi 3,13% (q-

t-q).

2. Kelompok Makanan Jadi

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan II-

2011 mengalami inflasi 11,20% (y-o-y) dengan laju inflasi triwulanan 1,50% (q-t-

q). Berdasarkan sub kelompoknya, urutan inflasi tertinggi tercatat pada sub

kelompok tembakau dan minuman beralkohol 2,90% (q-t-q), diikuti sub

kelompok makanan jadi (1,27%/q-t-q) serta sub kelompok minuman tidak

beralkohol (0,15%/q-t-q). Pada triwulan laporan, meningkatnya harga rokok

kretek filter memberikan sumbangan cukup berarti bagi kenaikan harga sub

kelompok tembakau dan minuman beralkohol.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan II-

2011 mengalami inflasi sebesar 0,22% (q-t-q) serta dengan laju inflasi tahunan

mencapai 1,88% (y-o-y). Semua sub kelompok mengalami inflasi dengan angka

inflasi tertinggi untuk perlengkapan rumah tangga sebesar 0,54% (q-t-q) diikuti

bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,24% (q-t-q).

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang pada triwulan II-2011 mengalami inflasi sebesar

3,10% (q-t-q). Inflasi kelompok sandang dipicu oleh meningkatnya harga semua

sub kelompoknya dengan peningkatan tertinggi pada sub kelompok barang

pribadi dan sandang lainnya 4,20% (q-t-q).

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

37

Harga rata-rata emas

pada triwulan laporan

kembali mengalami

peningkatan. Harga rata-rata

emas (logam mulia) 24 karat

di Jambi pada triwulan II-2011

sebesar Rp407.982/gram

meningkat 4,47%

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp390.514/gram.18 Hal ini sejalan

dengan peningkatan harga emas internasional yang mampu mencapai USD

1.534,31/troy ounce pada Juni 2011 dari sebesar USD 1.422,91/troy ounce

pada Desember 2010.19

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,21% (q-t-q) pada

triwulan II-2011. Inflasi pada triwulan laporan terutama disebabkan oleh

meningkatnya harga perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,59% (q-t-q)

sedangkan harga sub kelompok lainnya relatif stabil.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada triwulan II-2011

mengalami inflasi sebesar 0,05% (q-t-q). Inflasi yang dialami oleh kelompok ini

dipicu oleh meningkatnya harga perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar

0,18% (q-t-q) diikuti dengan sub kelompok rekreasi sebesar 0,12% (q-t-q).

7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Perkembangan harga yang terjadi pada kelompok transportasi,

komunikasi dan jasa keuangan di kota Jambi pada triwulan II-2011 sebesar

0,24% (q-t-q). Berdasarkan sub kelompoknya, inflasi terjadi pada sub kelompok

18 Sumber: BPS Provinsi Jambi.

19 Sumber: Bloomberg. 1 (satu) troy ounce setara dengan 31,1034768 gram

(http://en.wikipedia.org)

Grafik 2.11. Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional

0

100

200

300

400

500

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

(Rp ribu/gram)

Sumber: Bloomberg & BPS Prov. Jambi

(USD/troy ounce)

Emas internasional (aksis kiri)

Emas Lokal 24 karat (aksis kanan)

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

INFLASI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

38

sarana dan penunjang transpor sebesar 0,68% (q-t-q) diikuti dengan sub

kelompok transpor 0,24% (q-t-q).

Perkembangan harga rata-rata minyak di pasar internasional mengalami

peningkatan pada periode triwulan II-2011. Periode triwulan II-2011, harga rata-

rata minyak USD 102,73/barrel, meningkat 9,36% dari triwulan sebelumnya

USD 93,93/barrel. Harga minyak terus menunjukkan peningkatan secara

perlahan-lahan. Kondisi ini perlu diwaspadai termasuk juga rencana pemerintah

untuk mulai menghapuskan penggunaan premium bagi masyarakat umum

dapat menjadi ancaman tersendiri bagi tekanan inflasi di Indonesia.

Grafik 2.12. Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional

0

25

50

75

100

125

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

Sumber: Bloomberg

Harga Minyak (USD/Barrel)

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

i

Boks 2.

Perkembangan Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan

Bahan Makanan

Menjelang hari besar keagamaan, beberapa komoditi menunjukkan peningkatan

terutama untuk komiditi daging-dagingan serta bumbu-bumbuan. Daging sapi, daging

ayam ras, dan cabe merah merupakan komoditi yang cenderung mengalami kenaikan

harga menjelang hari besar keagamaan.

Berdasarkan data tahun 2008-2010, daging sapi yang memiliki bobot inflasi

sebesar 0,9958% mengalami kenaikan harga sekitar 7-10% saat hari besar keagamaan.

Dalam kondisi normal, harga daging sapi cenderung stabil, hanya saat mendekati hari

besar keagamaan harga komoditi ini cenderung meningkat. Selama bulan Juli 2011,

harga daging sapi sudah mengalami kenaikan 3,96% menjadi Rp74.333/kg. Harga

komoditi ini diperkirakan akan terus meningkat sampai menjelang hari besar keagamaan

dan diperkirakan dapat mencapai harga Rp80.000-Rp90.000/kg.

Berbeda dengan harga daging sapi yang cenderung stabil di saat normal, harga

daging ayam ras mengalami fluktuasi harga dari bulan ke bulan. Berdasarkan

pemantauan harga dalam 3 (tiga) tahun terakhir, menjelang hari besar keagamaan harga

daging ayam ras dapat meningkat sekitar 8-10%, sementara apabila persediaan di pasar

sedang menurun menjelang lebaran dapat mencapai 40%.

Perkembangan di tahun 2011, daging ayam ras sempat mengalami penurunan

harga di triwulan pertama namun kembali meningkat dalam triwulan laporan. Harga

daging ayam ras diperkirakan akan terus meningkat namun dengan peningkatan yang

tidak terlalu signifikan mengingat harga komoditi ini sudah cukup tinggi saat ini yaitu

mencapai rata-rata Rp29.833/kg di bulan Juli 2011.

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

ii

Grafik 1. Perkembangan Harga Daging-dagingan

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

2008 2009 2010

Daging Sapi/Kerbau D. Ayam Tanpa Jeroan D. Ayam Bulat

Komoditi lain yang cenderung mengalami kenaikan harga menjelang hari besar

keagamaan adalah cabe merah yang juga memiliki fluktuasi harga yang tinggi. Menjelang

hari besar keagamaan, harga cabe merah dapat melambung dengan sangat tinggi dan

mengalami kenaikan lebih dari 100%. Sebaliknya, ada saat dimana harga komoditi ini

mengalami penurunan menjelang hari besar keagamaan. Selama tahun 2011, harga cabe

merah cenderung mengalami penurunan bahkan berada di bawah level harga normalnya.

Dengan demikian, dikhawatirkan harga komoditi ini dapat melonjak dengan signifikan

menjelang hari besar keagamaan. Pada akhir Juli 2011, harga cabe merah hanya

Rp6.975/kg sedangkan harga rata-rata cabe merah di tahun 2010 mencapai

Rp22.821/kg.

Grafik 2. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

0

10,000

20,000

30,000

40,000

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Cabe Rawit Cabe Merah

Bawang Merah Bawang Putih

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

iii

Komoditi seperti tepung terigu, telur ayam ras, beras, bawang merah dan gula

pasir cenderung stabil menjelang hari besar keagamaan, begitu pula untuk tahun 2011

kecuali telur ayam ras. Harga telur ayam ras yang telah meningkat mencapai 5,79%

selama bulan Juli 2011 diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan harga sampai

dengan hari besar keagamaan di awal bulan September 2011. Tingginya permintaan

akan komoditi dimaksud dapat semakin memicu meningkatnya harga yang telah

berlangsung sebelumnya akibat kenaikan dari distributor.

Grafik 3. Perkembangan Harga Beras, Telur dan Tepung Terigu

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

Ram

adan I

Ram

adan 2

Ram

adan 3

Ram

adan 4

Lebara

n

Pasc

a L

ebara

n

2008 2009 2010

Tepung Terigu Telur Ayam Ras Gula Pasir Beras

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan harga menjelang

hari besar keagamaan adalah:

a) Aspek Supply

Komoditi bahan makanan di Jambi berasal dari dalam maupun luar Provinsi

Jambi. Beras, bawang merah, tepung terigu dan cabe merah merupakan

beberapa komoditi yang didapatkan dari luar Provinsi Jambi sementara

daging-dagingan seperti daging sapi dan ayam ras diproduksi di Jambi.

b) Sarana & Prasarana Distribusi

Kelancaran distribusi (sarana jalan dan angkutan) terutama untuk komoditi

yang berasal dari luar provinsi Jambi diperlukan untuk mendukung

ketersediaan barang ditingkat distributor, grosir dan pengecer.

c) Aspek Demand

Perilaku konsumen (kebiasaan masyarakat misal : menjelang bulan puasa

s/d pertengahan bulan puasa cenderung membeli bahan makanan

sedangkan pada Minggu ke III & ke IV cenderung membeli sandang/

pakaian dan H-3 s/d H-1 cenderung membeli daging.

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

iv

Transportasi

Selain meningkatnya harga bahan makanan, salah satu komponen yang

diperkirakan akan mengalami kenaikan harga menjeleng hari besar keagamaan adalah

transportasi terutama angkutan udara. Meningkatnya kebutuhan pelayanan jasa

angkutan dalam rentang waktu tertentu menjelang mudik lebaran, dapat memicu

melonjaknya harga biaya angkutan umum. Angkutan udara dan angkutan antar kota

memiliki bobot inflasi masing-masing sebesar 0,6111% dan 0,6078%.

Arus mudik dan balik lebaran diperkirakan dimulai dari H 7 (23 Agustus 2011)

sampai dengan H + 7 (7 September 2011). Adanya kebijakan cuti bersama menyebabkan

relatif berkurangnya penumpukan arus mudik dan balik di tanggal-tanggal tertentu.

Tabel 1. Periode Angkutan Lebaran

23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 TANGGAL

SL RB KM JM SB MG SN SL RB KM JM SB M SN SL RB HARI

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 H H H+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 PELAKS

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Jambi

Tabel 2. Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Lebaran Provinsi Jambi 2011

(H -7 sampai dengan H+7 lebaran)

Dtg Berangkat Dtg Berangkat Dtg Berangkat

1 Angkutan Darat 153,834 133,216 170,925 148,016 196,564 170,219

2 Angkutan Sungai 16,817 13,738 17,567 14,425 20,202 16,589

3 Angkutan Laut 2,661 1,455 2,794 1,527 4,738 4,602

4 Angkutan Udara 18,846 19,816 20,165 21,203 21,575 22,685

ModaNo2009 2010 2011

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Jambi

Permasalahan yang terdapat dalam transportasi darat adalah:

a) Kondisi cuaca yang kurang baik (kemarau basah)

b) Kondisi jalan (nasional dan provinsi) pada titik tertentu masih dalam

keadaan rusak, potensi rusak, rawan kecelakaan dan kemacetan

c) Angkutan Batu Bara dan CPO yang berpotensi menimbulkan kemacetan

dan kecelakaan

d) Potensi timbulnya calo tiket di bandara dan terminal

e) Pengguna sepeda motor yang cenderung meningkat

f) Potensi timbulnya premanisme di Terminal

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

v

g) Adanya pasar tumpah atau kegiatan sejenis di ruas-ruas jalan provinsi

maupun nasional.

REKOMENDASI

a) Pemantauan stok ke gudang Distributor/Grosir serta harga eceran di pasar

tradisional dan modern.

b) Berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk menjaga kelancaran

distribusi & ketersediaan barang serta perkembangan harga eceran di

daerah guna mengatasi permasalahan dalam distribusi & stock bahan

kebutuhan masyarakat.

c) Menghimbau agar instansi pemerintah melakukan pemotongan hewan

sendiri sehingga menghindari penumpukan pembeli di pasar.

d) Melarang pengoperasian angkutan barang (batu bara/CPO)

e) Penutupan Jembatan Timbang dan menjadikan sebagai Rest Area serta

penutupan pos-pos retribusi di pinggir jalan

f) Mensosialisasikan perkembangan kondisi cuaca terutama untuk

memperlancar transportasi baik darat, laut maupun udara.

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

39

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Kinerja perbankan pada triwulan II-2011 menunjukkan peningkatan baik

dari sisi aset, penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Tingginya

pertumbuhan penyaluran kredit dibandingkan penghimpunan dana pada

triwulan laporan menyebabkan meningkatnya Loan to Deposits Ratio (LDR)

perbankan sebesar 410 bps menjadi sebesar 87,07%. Kualitas kredit yang

diberikan cukup baik tercermin dari angka Non Performing Loan (NPL) sebesar

2,71% meskipun sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar

2,70%.

A. Perkembangan Kelembagaan20

Secara kelembagaan, jumlah bank yang beroperasi di wilayah kerja Kantor

Bank Indonesia Jambi sampai dengan Triwulan II - 2011 tercatat 25 (dua puluh

lima) bank umum dan 12 (delapan belas) BPR, yang terdiri dari 248 kantor bank

umum dan 19 kantor BPR. Dari 25 (dua puluh lima) bank umum yang beroperasi

di wilayah Jambi, terdapat 21 (dua puluh satu) bank konvensional, termasuk

diantaranya 1 (satu) Bank Pembangunan Daerah, dan 4 (empat) bank syariah.

Pada periode triwulan laporan terdapat penambahan 1 bank umum yaitu

BNI Syariah Cabang Jambi, penambahan 4 (empat) kantor bank yaitu 3 Kantor

Cabang Pembantu dan 1 Kantor Kas serta peningkatan status 1 (satu) kantor kas

menjadi Kantor Cabang Pembantu.

Berdasarkan sebaran jumlah kantor bank umum, Kota Jambi mendominasi

36,33% atau 90 (sembilan puluh ) kantor dari seluruh kantor bank di Provinsi

Jambi, diikuti kabupaten Bungo 28 (dua puluh delapan) kantor atau 10,49%.

20 Rincian jumlah Kantor Bank Umum dan BPR per-kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dapat dilihat

pada halaman lampiran.

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

40

Sementara, untuk kabupaten yang paling sedikit jumlah kantor banknya adalah

Tanjung Jabung Timur, yaitu sebanyak 7 (tujuh) kantor atau (2,62%).

Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi

TriwI TriwIIKota Jambi 69 78 89 94 97 36.33

Kerinci 18 22 23 23 24 8.99

Bungo 15 20 27 28 28 10.49

Muara Jambi 17 19 21 22 22 8.24

Sarolangun 12 15 20 20 20 7.49

Tebo 13 14 16 16 16 5.99

Merangin 15 16 18 18 18 6.74

Batanghari 12 13 16 16 16 5.99

Tanjung Jabung Barat 13 16 19 19 19 7.12

Tanjung Jabung Timur 4 5 6 6 7 2.62

T O T A L 188 218 255 262 267 100.00

JUMLAH BANKPangsa

(%)

20112008 2009 2010

B. Bank Umum

1. Perkembangan Aset Bank

Total aset bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu Rp 1,42 triliun (7,65%/q-

t-q) dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya aset perbankan dipicu

oleh meningkatnya aset bank pemerintah sebesar Rp1.138,76 miliar (9,19%),

bank swasta sebesar Rp144,99 miliar (2,74%) serta bank syariah sebesar

Rp133,77 miliar (15,94%). Dengan demikian, total aset bank umum pada

triwulan laporan naik menjadi sebesar Rp19,22 triliun.21

Dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu, aset perbankan

meningkat mencapai 27,67% / y-o-y dari sebesar Rp15,27 triliun. Peningkatan

aset ini juga lebih tinggi dibandingkan peningkatan aset triwulan sebelumnya

yang mencapai 23,61% / y-o-y.

21 Bank konvensional termasuk bank milik pemerintah dan bank swasta nasional.

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

41

41

Grafik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi

0.87

5.82

1.50

7.31 5.46

4.23 5.13 3.84

8.64 7.65

11.91

9.23 7.28

16.25

21.55 19.72

24.00

19.99

23.61 27.67

0

5

10

15

20

25

30

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

22

Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

PersenRp triliun

Jumlah Aset (aksis kiri)

Pertumbuhan q-t-q (%)

Pertumbuhan y-o-y (%)

Dilihat dari total pangsa pasar aset bank umum, pangsa aset bank

Pemerintah tercatat sebesar 67,84%, bank swasta sebesar 27,28% sementara

aset bank syariah sebesar 4,88% di triwulan laporan.

2. Perkembangan Dana Masyarakat

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum pada

triwulan laporan naik sebesar 3,63% (Rp540,22 miliar), yaitu dari Rp14.896,99

miliar menjadi Rp15.437,21 miliar. Secara tahunan, DPK mampu tumbuh sebesar

26,94%/y-o-y aau meningkat Rp3.276,09 miliar.

Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan DPK didukung oleh

meningkatnya penghimpunan dana bank konvensional maupun bank syariah.

Penghimpunan dana bank konvensional meningkat Rp518,30 miliar atau sebesar

3,59% dari triwulan sebelumnya menjadi Rp14.963,95 miliar sementara

penghimpunan dana oleh bank syariah meningkat 4,86% atau sebesar Rp21.92

miliar menjadi Rp473,26 miliar.

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

42

Tabel 3.2 Penghimpunan Dana Bank Umum di Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II q-t-q y-o-y11,213,788 11,881,723 12,117,864 12,872,504 14,445,646 14,963,948 3.59 25.94

1 2,880,322 3,039,223 2,699,580 2,516,906 2,912,169 3,093,480 6.23 1.79 2 5,494,397 5,944,913 6,249,021 7,363,810 7,642,613 7,838,189 2.56 31.85 3 Simpanan Berjangka 2,839,069 2,897,587 3,169,263 2,991,788 3,890,864 4,032,279 3.63 39.16

257,148 279,399 322,291 381,194 451,347 473,262 4.86 69.39 1 52,815 57,382 58,548 69,324 64,051 65,357 2.04 13.90 2 138,017 151,990 172,133 207,479 232,876 244,079 4.81 60.59 3 66,316 70,027 91,610 104,391 154,420 163,826 6.09 133.95

11,470,936 12,161,122 12,440,155 13,253,698 14,896,993 15,437,210 3.63 26.94 1 2,933,137 3,096,605 2,758,128 2,586,230 2,976,220 3,158,837 6.14 2.01 2 5,632,414 6,096,903 6,421,154 7,571,289 7,875,489 8,082,268 2.63 32.56 3 2,905,385 2,967,614 3,260,873 3,096,179 4,045,284 4,196,105 3.73 41.40

2011

GiroTabunganSimpanan Berjangka

GiroTabungan

Bank SyariahGiroTabungan Simpanan Berjangka

Jumlah

Pertumbuhan

Bank Konvensional

URAIAN2010

Berdasarkan jenis penghimpunan dana, meningkatnya DPK pada

triwulan laporan dipicu oleh meningkatnya seluruh jenis penghimpunan dana

dengan peningkatan terbesar dialami oleh tabungan sebesar Rp206,78 milliar

(2,63%) diikuti dengan giro Rp182,62 miliar (6,14%) serta deposito Rp150,82

miliar (3,73%). Berdasarkan pangsanya, penghimpunan dana terbesar masih

diraih oleh tabungan yaitu sebesar 52,36%, diikuti oleh deposito 27,18% dan

giro 20,46%.

Grafik 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi

10,281 10,564

10,231 10,843 11,471 12,161 12,440

13,254 14,897 15,437

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Rp miliarRp miliar

Giro (aksis kiri) Simpanan Berjangka (aksis kiri) Tabungan (aksis kiri) DPK (aksis kanan)

Berdasarkan golongan pemilik, meningkatnya nilai DPK terutama

berasal dari golongan pemerintah daerah sebesar Rp422,58 miliar, diikuti dengan

perorangan sebesar Rp374,92 miliar, serta Bukan lembaga Keuangan sebesar

Rp130,41 miliar. Meningkatnya pendapatan daerah di semester pertama ini

mendorong meningkatnya dana pemerintah daerah di perbankan pada triwulan

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

43

43

laporan. Berdasarkan pangsanya, DPK terbesar masih dikuasai oleh perorangan

yang mencapai 70,47%, diikuti oleh pemerintah daerah 17,97%, dan Bukan

lembaga keuangan 7,07%.

Tabel 3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik (dalam jutaan rupiah)

Nominal Share Nominal Share Nominal Share

Penduduk/Residents

1 Pemerintah Pusat 54,137 0.41 70,481 0.49 69,712 0.45

2 Pemerintah Daerah (Pemda) 1,129,053 8.53 2,351,476 16.24 2,774,058 17.97

3 Badan Dan Lembaga Pemerintah 37,937 0.29 27,207 0.19 26,045 0.17

4 BUMN Atau Pemerintah Campuran 455,079 3.44 432,859 2.99 473,062 3.07

5 BUMD 29,645 0.22 30,603 0.21 29,946 0.19

6 Lembaga Keuangan Non Bank 92,202 0.70 90,801 0.63 89,459 0.58

7 Bukan Lembaga Keuangan 1,162,079 8.78 960,058 6.63 1,090,466 7.07

8 Sektor Swasta Lainnya 14,762 0.11 10,953 0.08 5,472 0.04

9 Perseorangan 10,256,005 77.52 10,500,956 72.54 10,875,873 70.47

Jumlah 13,230,901 100 14,475,394 100 15,434,093 100

Bukan Penduduk/Non-Residents 1,310 0 2,674 0 3,117 0

13,232,211 14,478,068 15,437,210

Trw.I-2011 Trw.II-2011

Penduduk dan bukan penduduk

No. Golongan PemilikTrw.IV-2010

Berdasarkan lokasi proyek, jumlah penghimpunan dana masyarakat

mengalami peningkatan di beberapa kabupaten/kota. Berdasarkan lokasinya,

peningkatan jumlah DPK terbesar dialami oleh Kota Jambi sebesar Rp146,20

miliar (1,57%) diikuti oleh Kabupaten Kerinci Rp128,32 (8,96%) dan Batanghari

Rp81,969 miliar (17,89%). Sementara itu, berdasarkan pangsanya 65,03% (Rp

9.444,97 miliar) penghimpunan dana di Provinsi Jambi masih didapatkan dari

kota Jambi diikuti dengan Kabupaten Kerinci sebesar 10,78% (Rp1.560,09

miliar).

Tabel 3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek22

(dalam jutaan rupiah)

Nominal Share Nominal Share Nominal Share Nominal Share Nominal Persen

1 Kota Jambi 8,154,823 71.09 8,897,453 68.65 9,298,780 65.79 9,444,972 65.03 146,192 1.57

2 Batanghari 120,220 1.05 289,494 2.23 458,061 3.24 540,030 3.72 81,969 17.89

3 Tanjung Jabung Barat 795,350 6.93 1,046,548 8.08 1,255,113 8.88 1,299,732 8.95 44,619 3.55

4 Merangin 346,455 3.02 337,081 2.60 430,776 3.05 423,024 2.91 (7,752) (1.80)

5 Kerinci 1,176,733 10.26 1,254,831 9.68 1,431,770 10.13 1,560,090 10.74 128,320 8.96

6 Sarolangun 206,880 1.80 255,161 1.97 317,554 2.25 336,044 2.31 18,490 5.82

7 Bungo 670,021 5.84 879,618 6.79 941,545 6.66 920,633 6.34 (20,912) (2.22)

11,470,482 100 12,960,187 100 14,133,599 100.00 14,524,525 100 390,926 3.54 JUMLAH

Kota/KabupatenNo.PertumbuhanTrw.III-10 Trw. II-11Trw. I-11Trw.IV-10

22 Sumber: SEKDA Provinsi Jambi (termasuk BPR) dan berdasarkan lokasi penghimpunan dana

sehingga terdapat perbedaan dengan data DPK sebelumnya yang bersumber dari LBU. Data sampai dengan Mei 2011

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

44

3. Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana

Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan

meningkat Rp1.080,73 miliar (8,74%) dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang mencapai 6,56%. Jumlah penyaluran kredit pada triwulan

laporan sebesar Rp13.440,43 miliar meningkat dari triwulan lalu yang sebesar

Rp12.359,70 miliar. Dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu, penyaluran

kredit meningkat mencapai 31,01% dari triwulan II-2010 yang sebesar

Rp10.254,56 miliar

Tabel 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II q-t-q y-o-y

Kelompok Bank 9,434,289 10,254,563 10,766,287 11,645,140 12,359,701 13,440,426 8.74 31.01 1 Bank Konvensional 8,992,671 9,758,969 10,175,465 10,933,046 11,543,522 12,516,673 8.43 28.37 2 Bank Syariah 441,618 495,594 590,822 712,094 816,179 923,753 13.18 84.82

Jenis Penggunaan 9,434,289 10,254,563 10,766,287 11,645,140 12,359,701 13,440,426 8.74 31.01 1 Modal Kerja 3,647,185 3,733,927 4,485,722 4,943,146 5,195,417 5,583,337 7.47 42.45 2 Investasi 1,666,305 2,004,096 1,559,585 1,769,990 1,880,130 2,137,316 13.68 12.83 3 Konsumsi 4,120,799 4,516,540 4,720,980 4,932,004 5,284,155 5,719,773 8.24 28.23

Sektor Ekonomi 9,432,459 10,253,400 10,765,301 11,599,232 12,359,701 13,440,426 8.74 31.03 1 Pertanian 992,388 1,102,648 1,202,718 1,192,870 1,223,900 1,278,360 4.45 23.33 2 Pertambangan dan Penggalian 28,459 23,465 37,127 40,687 80,734 78,380 (2.91) 183.68 3 Industri 448,562 491,994 490,346 647,370 711,882 712,816 0.13 58.70 4 LGA 26,997 26,994 27,339 26,824 26,324 26,039 (1.08) (2.49) 5 Konstruksi 238,629 287,155 276,401 266,005 285,220 376,097 31.86 19.52 6 Perdagangan Hotel dan Restoran 2,145,263 2,313,275 2,717,806 2,915,066 2,902,977 3,068,116 5.69 35.32

7 Pengangkutan dan Komunikasi 162,348 160,982 131,799 130,909 130,640 136,951 4.83 (19.53) 8 Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 228,803 270,107 354,467 414,958 511,288 564,256 10.36 123.46 9 Jasa-jasa 1,040,917 1,060,815 807,924 1,070,719 1,202,582 1,479,638 23.04 15.53

10 Bukan Lapangan Usaha 4,120,094 4,515,965 4,719,373 4,893,824 5,284,155 5,719,773 8.24 28.25

2010 Pertumbuhan2011URAIAN

Berdasarkan Kelompok Bank, peningkatan jumlah kredit dialami baik

oleh bank konvensional maupun bank syariah. Penyaluran kredit bank

konvensional tumbuh Rp973,15 miliar (8,43%) sementara kredit bank syariah

tumbuh Rp107,57 miliar (13,18%) dibandingkan triwulan sebelumnya. Jika

dilihat dari pangsa (share) penyaluran kredit, pangsa kredit bank konvensional

sebesar 93,13% sementara bank syariah sebesar 6,87%.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, pada triwulan laporan semua jenis

kredit mengalami peningkatan dengan peningkatan secara nominal tertinggi

dialami oleh kredit konsumsi sebesar Rp435,62 miliar (8,24%) diikuti kredit

modal kerja Rp387,92 miliar (7,47%) serta kredit investasi Rp257,19 miliar

(13,68%).

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

45

45

Berdasarkan pangsanya, kredit terbesar masih didominasi oleh kredit

konsumsi, yaitu sebesar 42,56% dari total kredit pada triwulan laporan diikuti

diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 41,54%, dan kredit investasi sebesar

15,90%.

Berdasarkan Sektor Ekonomi, sebagian sektor ekonomi mengalami

peningkatan jumlah penyaluran kreditnya, kecuali sektor Pertambangan dan

listrik gas dan air. Secara nominal, peningkatan kredit terbesar dialami oleh sektor

pinjaman kepada bukan lapangan usaha sebesar Rp435,62 miliar (8,24%), yang

kemudian diikuti oleh jasa-jasa Rp277,06 miliar (23,04%) dan sektor

perdagangan Rp165,14 milliar (35,32%).

Pangsa penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit sektor pinjaman

kepada bukan lapangan usaha, yaitu sebesar 42,56%, diikuti sektor perdagangan

22,83% dan sektor jasa-jasa sebesar 11,01%. Dominasi penyaluran kredit pada

ketiga sektor tersebut mencapai 76,40% dari total outstanding kredit.

Berdasarkan lokasi Proyek23, jumlah kredit yang disalurkan oleh

perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan mengalami peningkatan

sebesar 6,02%, yaitu dari Rp16.641,53 miliar menjadi sebesar Rp17.644,07

miliar.24 Naiknya jumlah kredit ini terutama dipicu oleh naiknya kredit pinjaman

kepada bukan lapangan usaha sebesar Rp472,84 miliar (7,47%), perdagangan

sebesar Rp316,35 (10,22%) serta sektor jasa-jasa sebesar Rp280,23 miliar

(20,52%). Sementara itu, sejumlah sektor pada triwulan laporan mengalami

penurunan, yaitu sektor industri pengolahan sebesar Rp332,31 (13,62%) miliar

dan sektor listrik gas dan air bersih sebesar Rp0,86 miliar (1,95%).

23 Data s.d. bulan Mei 2011. Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Provinsi Jambi.

Data kredit lokasi proyek termasuk kredit dari BPR serta bank asing dan bank campuran sesuai dengan format SEKDA Provinsi Jambi. 24 Data s.d. bulan Februari 2011. Mulai Mei 2007, data dana/kredit telah menggunakan konsep

net, yaitu tidak memasukkan dana/kredit pada pemerintah pusat dan bukan penduduk. Hal ini telah disesuaikan dengan publikasi SEKI (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia).

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

46

Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1,832,382 1,853,498 1,997,547 2,165,331 2,209,744 2,226,025

Pertambangan dan Penggalian 170,535 247,999 96,564 121,324 408,928 562,482

Industri Pengolahan 871,932 806,696 1,576,281 2,150,064 2,440,106 2,107,799

Listrik, Gas dan Air Bersih 187,204 189,524 187,357 32,175 44,356 43,492

Konstruksi 258,691 297,580 262,252 245,937 248,103 276,129

Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,118,446 2,510,468 2,929,605 3,226,521 3,095,000 3,411,348

Pengangkutan dan Komunikasi 187,798 217,457 167,013 163,769 165,887 223,917

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 247,381 307,115 380,643 482,236 333,603 343,992

Jasa-jasa 1,000,636 1,033,923 649,680 443,502 1,365,468 1,645,700

Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha 5,135,153 5,411,569 5,547,476 5,166,742 6,330,338 6,803,182

TOTAL 3,320,744 12,875,829 13,794,418 14,197,601 16,641,534 17,644,067

Sumber: SEKDA Provinsi Jambi

2011Sektor Ekonomi

2010

4. Undisbursed Loan

Jumlah undisbursed loan (kredit yang belum ditarik) pada triwulan laporan

sebesar Rp1.350,13 miliar meningkat Rp37,87 miliar dari triwulan sebelumnya

yang sebesar Rp1.312,26 miliar. Naiknya undisbursed loan tersebut terutama

dipicu oleh meningkatnya kelonggaran tarik kredit modal kerja yang mencapai

Rp15,32 miliar (1,36%) diikuti dengan kredit investasi sebesar Rp13,23 miliar

(12,32%) dan kredit konsumsi sebesar Rp9,32 miliar (11,99%).

Tabel 3.7 Tabel Undisbursed Loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

1 Investasi 253,640 177,474 164,189 117,468 107,400 120,633

2 Konsumsi 66,682 45,807 39,563 55,174 77,724 87,041

3 Modal kerja 850,532 846,466 987,800 877,589 1,127,137 1,142,458

1,170,854 1,069,747 1,191,551 1,050,230 1,312,261 1,350,132

2010

Jenis Penggunaan

Kategori

Total

2011

5. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing Loans

(NPL) gross Bank Umum di Provinsi Jambi

Tingginya pertumbuhan kredit di triwulan laporan menyebabkan

meningkatnya Loan to Deposits Ratio (LDR)25 perbankan di Provinsi Jambi baik

dilihat berdasarkan bank pelapor mapun lokasi proyek. LDR berdasarkan bank

pelapor meningkat 410 bps yaitu dari 82,97% menjadi 87,07%. Sementara, LDR

berdasarkan lokasi proyek meningkat 59 bps menjadi 114,30%. 25 LDR perbankan adalah rasio antara penyaluran kredit bank umum dengan dana pihak ketiga

(DPK) yang dihimpun bank umum pada triwulan laporan.

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

47

47

Grafik 3.3 Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi

101.20%106.41%

113.68% 110.84%104.71% 105.86%

110.83% 107.12%111.71% 114.30%

75.36%79.44%

86.69% 84.08%82.25% 84.32% 86.54% 87.86% 82.97% 87.07%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Rp triliun

Kredit Lokasi Proyek (Rp juta) Kredit Perbankan Jambi (Rp juta) DPK Perbankan (Rp juta)

LDR Lokasi Proyek (persen) LDR Perbankan Jambi (persen)

Grafik 3.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan Lokasi Proyek per Kabupaten/Kota

di Provinsi Jambi

309

241217

143 145

87

52

209208 195

148137

10573

0

100

200

300

400

Batanghari Merangin Saro langun Bungo Tanjabbar Kota Jambi Kerinci

Triwulan IV-10 Triwulan I -11

Berdasarkan Kabupaten/Kota, Kabupaten Merangin memiliki LDR

tertinggi di antara seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi, yaitu sebesar

211,52%, diikuti oleh Kabupaten Sarolangun sebesar 186,02%. Sementara itu

terdapat satu kabupaten/kota dengan tingkat LDR kurang dari 100% yaitu

Kabupaten Kerinci 66,73%.

Kualitas kredit yang diberikan pada triwulan laporan relatif stabil. Kondisi

ini tercermin dari meningkatnya rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank

umum, yaitu sebesar 2,71% dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,70%.

Berdasarkan sektor ekonomi, NPL tertinggi dialami oleh sektor

perdagangan restoran dan hotel sebesar 4,79% dan sektor pertanian sebesar

LDR <100%

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

48

4,76%. Hal ini menunjukan bahwa NPL berdasarkan sektor ekonomi masih

berada dalam katagori baik (dibawah 5%).

Tabel 3. 8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi Jambi

Kredit

Nominal

NPL NPL (%) Kredit

Nominal

NPL NPL (%) Kredit

Nominal

NPL NPL (%)

1. Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perikanan 1,192,870 66,756 5.60 1,223,900 71,219 5.82 1,278,360 60,899 4.76

2. Pertambangan dan Penggalian 40,687 64 0.16 80,734 33 0.04 78,380 5 0.01

3. Industri 647,370 17,158 2.65 711,882 16,270 2.29 712,816 12,460 1.75

4. LGA 26,824 - 0.00 26,324 - 0.00 26,039 - 0.00

5. Konstruksi 266,005 2,029 0.76 285,220 1,866 0.65 376,097 3,651 0.97

6.Perdagangan Hotel dan Restoran 2,915,066 122,959 4.22 2,902,977 135,093 4.65 3,068,116 146,886 4.79

7Pengangkutan dan Komunikasi 130,909 1,337 1.02 130,640 1,563 1.20 136,951 580 0.42

8. Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 414,958 7,048 1.70 511,288 6,520 1.28 564,256 15,002 2.66

9. Jasa-jasa 1,070,719 13,927 1.30 1,202,582 26,302 2.19 1,479,638 49,926 3.37

10. Bukan Lapangan Usaha 4,893,824 59,541 1.22 5,284,155 74,663 1.41 5,719,773 75,089 1.31

11,599,232 290,819 2.51 12,359,701 333,528.47 2.70 13,440,426 364,498.25 2.71

TW II-11TW IV-10 TW I-11

J U M L A H

No Sektor Ekonomi

Dilihat dari spread bunga (grafik 3.5), terlihat bahwa margin keuntungan

perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan kembali mengalami

penurunan. Margin rata-rata tertimbang antara suku bunga kredit dengan suku

bunga deposito 3 (tiga) bulan menurun dari 10,47% menjadi 7,98% pada.

Penurunan ini dipicu oleh lebih menurunnya suku bunga kredit sebesar 287 bps

menjadi 13,95%. Di sisi lain, suku bunga deposito yang diberikan juga

menunjukkan penurunan meskipun tidak sebesar suku bunga kredit, yaitu

sebesar 38 bps menjadi 5,97%. Dengan demikian, meskipun angka BI-rate stabil

di triwulan laporan, perbankan cenderung untuk menurunkan suku bunganya

baik simpanan maupun pinjaman.

Grafik 3.6 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan

Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi

7.06 6.59 5.24 4.66 5.61 6.36 7.15 7.49 8.06 8.32 8.14 8.0110.47

7.98

0

5

10

15

20

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

2008 2009 2010 2011

Persen (%)

Margin Kredit Deposito BI-rate

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

49

49

6. Perkembangan Kredit MKM

Seiring dengan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 8,74% pada

triwulan laporan, kredit MKM juga mengalami pertumbuhan bahkan dengan

angka yang lebih tinggi. Kredit MKM mengalami tumbuh sebesar 14,63% dari

sebesar Rp9,93 miliar menjadi sebesar Rp11,38 miliar.

Grafik 3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Provinsi Jambi

3.46

8.70

4.99

7.75 6.56

8.74

0.14

4.68

10.23

4.81 4.14

14.63

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-

2

4

6

8

10

12

14

16

TW I-10 TW II-10 TW III-10 TW IV-10 TW I-11 TW II-11

Rp

Tri

liu

n

Total Kredit - Bank Pelapor Mikro

Kecil Menengah

Pertumbuhan Total Kredit - Bank Pelapor Pertumbuhan MKM (%)

Dilihat dari distribusinya, kredit kecil memiliki pangsa yang terbesar yaitu

44,54% lalu diikuti kredit mikro sebesar 22,05%, serta kredit menengah sebesar

18,07% dari total kredit perbankan.

Grafik 3.8 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi

27.79 26.67 25.79 23.96 22.42 22.05

39.71 35.89 41.20 40.79 40.60 44.54

16.0617.91

17.49 17.42 17.2818.07

16.44 19.53 15.5217.83

19.69 15.34

0%

20%

40%

60%

80%

100%

TW I-10 TW II-10 TW III-10 TW IV-10 TW I-11 TW II-11

Kredit Besar/Non-MKM Menengah Kecil Mikro

Berdasarkan komposisinya, pertumbuhan kredit MKM didominasi oleh

kredit kecil sebesar Rp968,00 miliar (19,29%), kredit menengah Rp292,71 miliar

(13,70%) serta kredit menengah Rp191,85 miliar (6,92%) dari total kredit

perbankan.

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

50

C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Kinerja BPR pada triwulan laporan mengalami peningkatan dibanding

triwulan sebelumnya, tercermin dari jumlah aset, DPK dan penyaluran kredit yang

mengalami pertumbuhan positif. Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi

mencapai sebesar Rp357,61 miliar atau meningkat 7,02% dibanding pada

triwulan sebelumnya yang sebesar Rp334,14 miliar. Sementara itu, jumlah

penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh BPR di Provinsi Jambi meningkat

sebesar Rp11,14 miliar (4,35%) menjadi Rp267,15 miliar.

Pada triwulan laporan, jumlah penyaluran kredit juga mengalami

peningkatan sebesar Rp18,97miliar (8,55%) menjadi Rp240,75 miliar.

Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK

menunjukkan fungsi intermediasi BPR di Provinsi Jambi cukup baik yang

dicerminkan dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 90,12%

dari sebelumnya 86,63%. Sementara itu, kualitas kredit menunjukkan perbaikan,

yaitu dengan menurunnya persentase Non Performing Loan (NPL) yaitu dari

6,68% menjadi 5,66%.

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

51

BAB IV KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Realisasi pendapatan APBD Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar Rp955,78

miliar, atau mencapai 68,31% dari anggaran pendapatan APBD tahun 2011 yang

mencapai Rp1,40 triliun. Sementara itu, realisasi anggaran belanja daerah

Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar Rp492,41 miliar atau mencapai 32,85% dari

anggaran belanja APBD tahun 2011 sebesar Rp1,50 triliun.

Grafik 4.1. APBD Provinsi Jambi

0

20

40

60

80

100

120

140

0

200

400

600

800

1000

1200

SMT I-2007 SMT I-2008 SMT I-2009 SMT I-2010 SMT I-2011

Persen (%)miliar (Rp)

Sumber: Biro Keuangan (diolah)Mulai tahun 2007 laporan realisasi APBD dilakukan per-semester

Realisasi Pendapatan (aksis kiri)

Realisasi Belanja (aksis kiri)

% Realisasi Pendapatan (aksis kanan)

% Realisasi Belanja (aksis kanan)

A. Realisasi Pendapatan Daerah Semester I-2011

Pada tahun 2011, realisasi pendapatan Provinsi Jambi mencapai Rp955,78

miliar (68,31%). Realisasi pendapatan ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian

realisasi pendapatan pada tahun 2010 yang hanya menyerap Rp767,10 miliar

(58,78%). Meningkatnya realisasi pendapatan terutama berasal dari

meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2011 yang sebesar

Rp125,44 miliar (39,61%). Peningkatan terbesar terutama disumbangkan oleh

realisasi pajak daerah yang meningkat sebesar Rp108,57 miliar (39,34%). Pangsa

PAD terhadap total pendapatan juga mengalami peningkatan, yaitu dari 41,28%

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

52

menjadi 46,46%. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya optimalisasi

daerah dalam mendapatkan sumber pendapatan.

Tabel 4.1. Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi (Rp Miliar)

Nominal Persen Nominal Persen

PENDAPATAN 1,304.93 767.10 58.78 1,399.12 955.78 68.31 Pendapatan Asli Daerah 503.81 316.67 62.85 571.30 442.11 77.39Pajak Daerah 430.80 275.96 64.06 482.50 384.53 79.70Retribusi Daerah 40.03 17.82 44.50 6.15 4.04 65.74Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 11.06 12.13 109.74 10.88 0.41 3.76Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 21.92 10.76 49.06 71.77 53.13 74.02

Pendapatan Transfer 801.12 450.43 56.23 827.82 513.67 62.05Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 801.12 450.43 56.23 827.82 513.67 62.05

Dana Bagi Hasil Pajak 129.19 36.68 28.39 138.45 10.90 7.87Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 163.13 122.58 75.14 175.57 154.75 88.14Dana Alokasi Umum 488.51 284.96 58.33 489.07 340.60 69.64Dana Alokasi Khusus 20.30 6.21 30.59 24.74 7.42 30.00

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Dana Penyesuaian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

URAIANANGGARAN

2011

REALISASI SMT.II-2010ANGGARAN

2010

REALISASI SMT.I-2010

Dari segi pencapaian realisasi pendapatan, dana bagi hasil bukan pajak

(SDA) merupakan sumber penghasilan dengan realisasi tertinggi yang mencapai

88,14%, diikuti oleh komponen pajak daerah yang mencapai 79,70%. Oleh

sebab itu, tingginya perolehan pendapatan di semester pertama ini diharapkan

dapat dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

B. Realisasi Belanja Daerah Semester I-2011

Belanja pemerintah Provinsi Jambi semester 1-2011 terealisir sebesar

Rp492,41 miliar (32,85%). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan tahun

sebelumnya yang mencapai Rp514,63 miliar (34,20%).

Tabel 4.2. Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi (Rp Miliar)

Nominal Persen Nominal Persen

BELANJA 1,504.58 514.63 34.20 1,498.75 492.41 32.85Belanja Operasi 908.32 308.58 33.97 887.80 291.71 32.86Belanja Pegawai 456.14 159.58 34.99 447.07 191.40 42.81Belanja Barang 327.57 81.47 24.87 361.10 88.35 24.47Belanja Subsidi 0.36 0.00 0.00 0.37 0.00 0.00Belanja Hibah 70.19 65.25 92.95 19.90 10.78 54.15Belanja Bantuan Sosial 24.65 0.68 2.75 59.37 1.18 1.98Belanja Bantuan Keuangan 29.40 1.60 5.44 0.00 0.00

Belanja Modal 415.00 112.64 27.14 418.29 68.67 16.42Belanja Tanah 0.50 0.00 0.00 4.02 0.00 0.00Belanja Peralatan dan Mesin 59.91 28.05 46.81 35.98 13.51 37.55Belanja Bangunan dan Gedung 106.98 40.27 37.65 93.42 7.19 7.69Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 239.07 43.29 18.11 284.07 47.79 16.82Belanja Aset Tetap Lainnya 8.54 1.03 12.09 0.80 0.18 22.03

Belanja Tak Terduga 5.00 0.75 15.00 3.50 0.62 17.71Belanja Tak Terduga 5.00 0.75 15.00 3.50 0.62 17.740.75 0.75 0.75

Transfer 176.27 92.66 52.57 189.16 131.42 69.48Transfer Bagi Hasil Ke Kab/Kota/Desa 176.27 92.66 52.57 189.16 131.42 69.48

Bagi Hasil Pajak 172.46 92.66 53.73 185.65 127.91 68.90Bagi hasil Retribusi 3.815 0.00 0.000 3.51 3.51 100.00

URAIANANGGARAN

2011

REALISASI SMT.II-2010ANGGARAN

2010

REALISASI SMT.I-2010

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KEUANGAN PEMERINTAH DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

53

53

Berdasarkan jenis belanja, realisasi terbesar secara nominal adalah belanja

pegawai sebesar Rp191,40 miliar diikuti transfer bagi hasil pajak ke

kabupaten/kota sebesar Rp127,91 miliar. Sementara itu, berdasarkan persentase,

realisasi terbesar adalah transfer bagi hasil pajak ke kabupaten kota (68,90%)

diikuti belanja hibah (54,15%). Sebaliknya, realisasi belanja jalan, irigasi dan

jaringan hanya sebesar Rp47,79 miliar (16,82%) dari anggaran.

C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah

Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan II - 2011 terealisir

sebesar Rp576,92 miliar, meningkat sebesar 0,10% dibandingkan triwulan

sebelumnya. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, menurun

sebesar 27,99%. Secara nominal, penerimaan pajak tertinggi diperoleh dari

Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp237,25 miliar, diikuti Pajak Pertambahan Nilai

(PPN) sebesar Rp189,77 miliar.

Berdasarkan pangsanya, pendapatan pajak dalam negeri memiliki pangsa

terbesar yaitu 76,42% dari total penerimaan pajak pada triwulan laporan. Jika

dirinci lebih lanjut, maka pendapatan pajak penghasilan memiliki pangsa paling

besar (53,81%), diikuti pajak pertambahan nilai (43,04%).

Tabel 4.3. Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (dalam juta Rupiah)

Provinsi : JAMBI

Nominal (%)

I Pendapatan Pajak Dalam Negeri 766,844,431,227 371,141,818,103 440,871,965,987 69,730,147,884 18.79

Pendapatan Pajak Penghasilan 204,450,473,043 190,199,297,924 237,252,755,379 47,053,457,455 24.74

Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai 181,037,982,423 171,001,953,914 189,770,203,389 18,768,249,475 10.98

Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 363,261,432,324 2,698,614,585 5,018,673,495 2,320,058,910 85.97

Pendapatan Cukai - 65,250,000 223,301,000 158,051,000 242.22

Pendapatan Pajak Lainnya 7,434,595,150 7,176,701,680 8,607,032,724 1,430,331,044 19.93

II Pendapatan Pajak Perdagangan

Internasional

8,098,197,819 130,594,242,331 63,343,626,720 (67,250,615,611) (51.50)

Pendapatan Bea Masuk 2,205,530,389 3,699,415,455 5,632,443,061 1,933,027,606 52.25

Pendapatan Bea Keluar 5,892,667,430 126,894,826,876 57,711,183,659 (69,183,643,217) (54.52)

III Penerimaan Sumber Daya Alam 718,380,526 1,843,183,915 3,414,882,344 1,571,698,429 85.27

Pendapatan Pertambangan Umum 718,380,526 1,843,183,915 3,414,882,344 1,571,698,429 85.27

IV Pendapatan PNPB Lainnya 25,477,171,121 72,768,320,961 69,286,413,655 (3,481,907,306) (4.78)

801,138,180,693 576,347,565,310 576,916,888,706 569,323,396 0.10

Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil V Jambi, Laporan Arus Kas SAKUN Wilayah Jambi. Unaudited, diolah

Triwulan II 2011

KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH

PertumbuhanREALISASI PENDAPATAN Triwulan II 2010

Total Realisasi Pendapatan

Triwulan I 2011

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

54

Grafik 4.2. Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi Grafik 4.3. Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi Jambi

Pendapatan Pajak Dalam

Negeri76.42%

Pendapatan Pajak

Perdagangan Int'l

10.98%

Penerimaan SDA

0.59%

Pendapatan PNPB

Lainnya12.01%

Pendapatan PPh

53.81%

Pendapatan PPN

43.04%

Pendapatan PBB

1.14%

Pendapatan Pajak Lainnya

1.95%

Grafik 4.2 Grafik 4.3

Belanja pemerintah pusat di wilayah Jambi pada triwulan II-2011 terealisir

sebesar Rp738,87 miliar meningkat 122,98% dari triwulan sebelumnya namun

turun 1,90% jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun lalu.

Hanya secara nominal, belanja tertinggi pemerintah pusat adalah untuk belanja

gaji dan tunjangan yaitu sebesar Rp275,56 miliar (37,29%) dari total belanja

pemerintah pusat di daerah, diikuti dengan belanja modal jalan, irigasi dan

jembatan sebesar Rp158,69 miliar (21,48%).

Tabel 4.4. Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (dalam juta Rupiah)

Nominal (%)

I Belanja Pegawai 276,662,079,996 230,325,487,633 280,948,412,828 50,622,925,195 21.98

Belanja Gaji dan Tunjangan 271,391,600,396 226,600,834,643 275,555,052,597 48,954,217,954 21.60

Belanja Honorarium/Lembur/ Vakasi/Tunj Khusus5,421,648,664 3,733,554,090 5,377,773,625 1,644,219,535 44.04

Belanja Kontribusi Sosial (151,169,064) (8,901,100) 15,586,606 24,487,706 (275.11)

II Belanja Barang 179,397,100,088 67,943,684,505 171,933,396,520 103,989,712,015 153.05

Belanja Barang 106,624,352,377 37,768,780,790 94,491,907,474 56,723,126,684 150.19

Belanja Jasa 15,664,863,345 8,968,096,613 12,407,523,145 3,439,426,532 38.35

Belanja Perjalanan 33,312,804,252 12,675,956,491 34,976,413,280 22,300,456,789 175.93

Belanja Pemeliharaan 23,795,080,114 8,530,850,611 26,787,552,621 18,256,702,010 214.01

Belanja Layanan Umum - - 3,270,000,000 3,270,000,000

III Belanja Denda dan Subsidi Perusahaan - - 776,666,236 776,666,236

Belanja Denda - - 776,666,236 776,666,236

IV Belanja Bantuan Sosial 158,548,016,170 22,096,480,500 97,757,275,215 75,660,794,715 342.41

Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan dan Peribadatan92,501,551,600 5,974,833,000 11,934,693,000 5,959,860,000 99.75

Belanja Lembaga Sosial Lainnya 66,046,464,570 16,121,647,500 85,822,582,215 69,700,934,715 432.34

V Belanja Lain-Lain 3,918,468,518 5,466,924,020 5,163,940,742 (302,983,278) (5.54)

Belanja Lain-Lain 3,918,468,518 5,466,924,020 5,163,940,742 (302,983,278) (5.54)

VI Belanja Modal 134,617,868,400 5,533,886,344 182,286,721,747 176,752,835,403 3,194.01

Belanja Modal Tanah 1,623,822,400 30,890,252 945,111,288 914,221,036 2,959.58

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 7,798,631,894 4,564,139,482 5,230,794,400 666,654,918 14.61

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 7,179,100,915 558,952,090 16,467,891,740 15,908,939,650 2,846.21

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 117,584,089,391 214,791,520 158,688,708,319 158,473,916,799 73,780.34

Belanja Modal Fisik Lainnya 432,223,800 165,113,000 954,216,000 789,103,000 477.92

753,143,533,172 331,366,463,002 738,866,413,288 407,499,950,286 122.98

Triwulan II 2011Pertumbuhan

REALISASI BELANJA

KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH

Triwulan II 2010 Triwulan I 2011

Total Realisasi Belanja

Meningkatnya belanja modal pemerintah pusat di Jambi sebesar Rp158,47

miliar (73.780%) terutama dipicu oleh meningkatnya intensitas pembangunan

dan perbaikan jalan. Selain itu, meningkatnya alokasi belanja untuk bina marga

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KEUANGAN PEMERINTAH DAREAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

55

55

dari dana APBN sebesar 120,56% juga mendorong tingginya realisasi belanja

untuk infrastruktur di daerah Jambi.

Grafik 4.4. Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi

belanja pegawai38.02%

belanja barang23.27%

belanja bantuan

sosial13.23%

belanja lain-lain

0.70%

belanja modal

24.67%

belanja denda dan

subsidi perusahaan

negara0.11%

D. Keuangan Pemerintah Daerah

Perkembangan simpanan pemerintah daerah di perbankan Jambi

mencapai Rp2.774,06 miliar pada triwulan laporan, meningkat 17,98%

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,35 triliun. Tingginya realisasi

pendapatan Provinsi Jambi di semester pertama belum diikuti dengan optimalisasi

realisasi belanja sehingga meyebabkan melonjaknya dana pemerintah daerah di

perbankan Jambi.

Grafik 4.5. Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2010 2011

(dalam miliar Rupiah)

Deposito Giro

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

57

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Pada periode triwulan II-2011, aktivitas pembayaran tunai maupun non

tunai melalui klirng mengalami peningkatandibanding triwulan sebelumnya.

Aktivitas pembayaran tunai meningkat tercermin dari meningkatnya net outflow33

sebesar 79,43% (q-t-q), sementara jumlah nilai kliring mengalami peningkatan

sebesar 6,85% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi Rp2.188,48 miliar .

Tabel 5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui KBI Jambi

2011Trw.I Trw.II Trw.III Trw.IV Trw 1 Trw.II Nominal Persen

Nilai Kliring (juta Rp) 1,632,198 1,499,717 1,892,849 1,912,401 2,048,206 2,188,482 140,277 6.85 Volume Kliring (lembar warkat) 61,881 57,197 63,822 61,697 64,647 67,850 3,203 4.95 Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 217,196 134,582 382,368 139,693 290,902 259,045 (31,857) (10.95) Aliran Uang Keluar/Ouflows (juta Rp) 396,030 1,019,262 1,304,163 1,970,648 919,242 1,386,507 467,265 50.83 Net Inflows/ (Net Outflows) (juta Rp) (178,834) (884,679) (921,795) (1,830,955) (628,341) (1,127,463) (499,122) 79.43 RTGS dari jambi (miliar Rp) 9,259 12,437 14,675 13,615 12,211 11,498,684 11,486,473 94,065.68 RTGS ke Jambi (miliar Rp) 30,773 30,963 22,828 26,929 23,297 19,825,861 19,802,563 84,998.95 Penemuan Uang Palsu- Pecahan Rp100.000,00 - - - - - - - - - Pecahan Rp50.000,00 - - - - - - - - - Pecahan Rp20.000,00 - - - - - - - - - Pecahan Rp10.000,00 - - - - - - - - Jumlah PTTB (juta Rp) 130,156 114,152 139,562 133,387 150,350 204,970 54,620 36.33 Perbandingan PTTB thd. Inflows (%) 59.93 84.82 36.50 95.49 51.68 79.13 27.44 53.09 Cek dan BG Kosong- Lembar 716 713 815 790 704 835 131.00 18.61 - Nominal (juta Rp) 19,222 17,737 19,087 24,849 19,747 55,108 35,361 179.07

Pertumbuhan (q-t-q)Uraian

2010

A. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai

A.1. Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi

Perkembangan aliran uang kartal di Provinsi Jambi pada triwulan laporan

mengalami net outflow Rp1.127,46 miliar, jika dibandingkan dengan triwulan

lalu net Outflow di Provinsi Jambi mengalami peningkatan sebesar Rp499,12

miliar atau 79,43% (q-t-q) (Grafik 5.1). Peningkatan kebutuhan uang kartal

terjadi karena adanya liburan sekolah di triwulan laporan.

33 Net outflow adalah kondisi dimana aliran uang masuk (inflow) lebih sedikit dibandingkan aliran

uang keluar (outflow) pada periode yang sama.

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

58

Grafik 5.1 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11

Rp miliar

-200

300

800

1,300

1,800

2,300

2,800

Persen

Inflows Outflows Net Outflows Pert. Net Outflows (%)

Pada triwulan laporan, aliran kas keluar (cash outflow) naik sebesar

Rp467,27 miliar (50,83%) sementara arus kas masuk (cash inflow) turun sebesar

Rp0,32 miliar (10,95%). Dengan demikian, pada triwulan laporan, Jambi

mengalami net outflow sebesar Rp499,12 miliar.

A.2. Penyediaan Uang Layak Edar

Secara berkala BI melaksanakan pemusnahan uang yang tidak layar edar

(UTLE) melalui kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB). Pemberian

tanda terhadap uang kartal tidak layak edar (lusuh/rusak) yang masuk ke Bank

Indonesia, bertujuan untuk menjaga kelayakan uang yang diedarkan (fit for

circulation). Pada triwulan laporan, pemberian tanda tidak berharga (PTTB) di

Provinsi Jambi naik sebesar Rp54,62 miliar (36,33%) menjadi Rp204,97 miliar.

Peningkatan PTTB dimaksud seiring dengan meningkatnya aliran kas masuk pada

triwulan laporan.

A.3. Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan

Pada triwulan laporan tidak ditemukan uang palsu pada setiap nominal

pecahan. Untuk mengantisipasi agar tidak beredarnya uang palsu di Provinsi

Jambi, maka Kantor Bank Indonesia Jambi secara berkala terus mensosialisasikan

Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah kepada seluruh lapisan masyarakat.

Page 83: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

59

59

B. Perkembangan Alat Pembayaran Non Tunai

B.1. Perkembangan Kliring Lokal

Lalu lintas pembayaran non tunai melalui kliring lokal pada triwulan

laporan tercatat sebesar Rp2.188,48 miliar atau meningkat sebesar 6,85%

dibandingkan triwulan sebelumnya. Volume kliring mengalami peningkatan

sebesar 4,95%, yaitu dari 64.647 menjadi 67.850 lembar warkat.

Di sisi lain, jumlah lembar cek dan BG kosong juga mengalami

peningkatan sebesar 18,61%, yaitu dari 704 lembar menjadi 835 lembar. Secara

nominal jumlah cek dan BG kosong juga mengalami kenaikan sebesar 179,07%

yaitu dari Rp19,75 miliar menjadi Rp55,11miliar.

B.2. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)34

Pada triwulan laporan 2011, transaksi melalui Bank Indonesia Real Time

Gross Settlement (BI RTGS) di Kantor Bank Indonesia Jambi secara total (keluar

dan masuk/dari dan ke) turun sebesar 19,56% dibandingkan triwulan

sebelumnya dari Rp35,51 triliun menjadi Rp25,56 triliun. Transfer masuk ke

Provinsi Jambi menurun sebesar Rp6,23 triliun (26,76%), begitu pula transfer

keluar dari Provinsi Jambi menurun sebesar Rp0,71 triliun (5,83%).

34

Sistem BI-RTGS adalah suatu system transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang Rupiah, yang penyelesaian transaksi dilakukan secara seketika (real time).

Grafik 5.2 dan 5.3 Perkembangan Nominal dan Volume Kliring

1,500 1,893 1,912 2,048 2,188

(8.12)

26.21

1.03 7.10 6.85

(25)(15)(5)5 15 25 35

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

Trw. II Trw. III Trw. IV Trw. I Trw. II

2011

Persendalam miliar Rupiah

Nilai Kliring Pertumbuhan Nilai Kliring

Grafik 5.2

57,197 63,822 61,697

64,647

67,850

(7.57)

2,89

(3.33)

4.78

4.95

(15)

-

15

-

40,000

80,000

120,000

Trw. II Trw. III Trw. IV Trw. I Trw. II

2011

Persenlembar warkat

Volume Kliring Pertumbuhan Volume Kliring

Grafik 5.3

Page 84: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

60

Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi RTGS (dalam miliar rupiah)

Dari Ke Dari Ke

TW I-08 5,620.00 16,025.00 93.67 267.08 (17.22) 14.44 (17.22) 14.44 TW II-08 6,351.75 16,874.15 100.82 267.84 13.02 5.30 7.64 0.28 TW III-08 7,204.01 19,314.53 114.35 306.58 13.42 14.46 13.42 14.46 TW IV-08 7,384.30 19,030.05 121.05 311.97 2.50 (1.47) 5.86 1.76 TW I-09 5,511.05 18,792.30 93.41 318.51 (25.37) (1.25) (22.84) 2.10 TW II-09 6,168.31 19,149.01 99.49 308.86 11.93 1.90 6.51 (3.03) TW III-09 6,554.08 13,347.82 107.44 218.82 6.25 (30.29) 8.00 (29.15) TW IV-09 8,031.94 17,997.98 127.49 285.68 22.55 34.84 18.66 30.56 TW I-10 9,259.26 30,772.72 151.79 504.47 15.28 70.98 19.06 76.58 TW II-10 12,437.08 30,962.79 207.28 516.05 34.32 0.62 36.56 2.29 TW III-10 14,675.00 22,828.00 236.69 368.19 17.99 (26.27) 14.19 (28.65) TW IV-10 13,615.07 26,928.71 212.74 420.76 (7.22) 17.96 (10.12) 14.28 TW I-11 12,211.12 23,297.42 196.95 375.76 (10.31) (13.48) (7.42) (10.69) TW II-11 11,498.68 17,064.00 188.50 279.74 (5.83) (26.76) (4.29) (25.56)

Sumber: www.bi.go.id & KBI Jambi

Kumulatif triwulanan

Pertumbuhan

Rata-rata harianKeteranganDari Ke Dari Ke

Kumulatif Triwulanan Rata-Rata Harian

Page 85: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

61

BAB VI KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

Pada periode triwulan laporan (data April-Mei 2011), berdasarkan data

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi rata-rata penambahan jumlah pencari kerja

di Provinsi Jambi (sebanyak 437 orang.35 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)

pada triwulan laporan mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan

sebelumnya. Sementara itu, rasio Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pada triwulan II tahun 2011 sebesar 86,04%

menurun 223 bps dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 88,27%.36

A. Ketenagakerjaan Daerah

Berdasarkan data ketenagakerjaan terbaru yang dikeluarkan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, rata-rata penambahan jumlah pencari kerja

sampai dengan bulan kedua triwulan II-2011 turun sebesar 9,13% jika

dibandingkan dengan rata-rata pencari kerja di triwulan I-2011. Jumlah

tambahan pencari kerja pada bulan April 2011 sebanyak 486 orang sementara di

bulan Mei 387 orang dengan rata-rata 437 orang/bulan. Sementara itu, rata-rata

penambahan jumlah pencari kerja di triwulan I-2011 mencapai 486 orang.

Pada triwulan sebelumnya merupakan masa pasca kelulusan bagi sarjana

maupun diploma sehingga diikuti dengan meningkatnya jumlah pencari kerja.

Sementara jumlah pencari kerja semenjak bulan Mei 2011 kembali menunjukkan

penurunan. Berdasarkan pangsanya, jumlah pencari kerja didominasi oleh tingkat

pendidikan dari SMA (59,68%), diikuti dengan Sarjana (19,01%) dan SLTP

(10,31%).

35 Rata-rata pencari kerja triwulanan adalah jumlah pencari kerja per bulan. Untuk data triwulan II-

2011, rata-rata pencari kerja triwulanan adalah rata-rata pencari kerja di bulan April dan Mei 2011. 36 Rasio Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap kebutuhan hidup minimum (KHM)/kebutuhan

hidup layak (KHL) dinyatakan dalam satuan persen (%).

Page 86: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

62

Grafik 6.1. Rata-rata Jumlah Pencari Kerja dan Pertumbuhannya di Provinsi Jambi

537

258

244

1,230

306

206 187

629 480

437

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

2009 2010 2011

Rata-rata pencari kerja

B. Kesejahteraan

Perkembangan harga Kota Jambi pada triwulan laporan menunjukkan

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya dengan angka deflasi 0,16%/q-t-

q. Namun demikian, menurunnya harga kebutuhan pokok di kota Jambi belum

diikuti dengan menurunnya Kebutuhan Hidup Layak (KHL) se Provinsi Jambi. Pada

triwulan laporan, rata-rata KHL Provinsi Jambi meningkat mencapai

Rp1.194.833/bulan dari triwulan sebelumnya yang sebesar Rp1.164.668/bulan.

Rasio UMP terhadap rata-rata KHL pada triwulan laporan sebesar

86,04% yaitu dengan nilai UMP sebesar Rp1.028.000. Hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan UMP dalam menutupi KHM/KHL masih terbatas. Bagi para

pekerja yang mendapatkan upah dibawah UMP atau sesuai dengan UMP

tentunya sangat berat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Grafik 6.2-6.4. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Beberapa Bahan Kebutuhan Pokok

-

50,000

100,000

150,000

200,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

RpRp

Merk Anggur 112111 Merk King Merk Belida

Perkembangan Harga Beras

Grafik 6.2

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Rp

Perkembangan Harga Tepung Terigu

Grafik 6.3

Page 87: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

63

63

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Rp

Bimoli Botol Special Tanpa Merk Perkembangan Harga Minyak Goreng

Grafik 6.4

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

RpRp

Ayam Kampung (aksis kiri) Kacang Kedelai Impor Bawang Merah Cabe Merah KeritingCabe merah Biasa

Perkembangan Harga Komoditas lainnya

Grafik 6.5

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, 2010.

Perkembangan harga rata-rata beberapa bahan kebutuhan pokok (lihat

Grafik 6.3-6.6) sebagian besar menunjukkan tren penurunan terutama pada

bulan April-Mei 2011. Harga rata-rata beras mengalami penurunan sebesar

2,93%-8,28% selama periode triwulan laporan, kecuali untuk beras merek

Anggur yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat kelas atas meningkat sebesar

1,78%.37

Pada triwulan laporan harga rata-rata sejumlah komoditas bumbu-

bumbuan seperti cabe merah dan bawang merah mengalami penurunan yang

signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Harga cabe merah keriting

maupun biasa mengalami penurunan hingga lebih dari 70%, sementara harga

bawang merah turun 27,83%. Namun untuk komoditas ikan teri asin dan

kacang-kacangan mengalami peningkatan harga sekitar 2-9%.

Untuk melihat indikator kesejahteraan petani pada triwulan laporan, antara

lain dapat menggunakan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi. Pada bulan Juni

2011, NTP sebesar 96,90 atau meningkat 0,18% dibandingkan bulan Maret

2011.38 Namun demikian, NTP yang masih dibawah 100 menunjukkan bahwa

kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian relatif lebih rendah dibandingkan

kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga

maupun untuk keperluan produksi pertanian.

37 Sumber: Disperindag Provinsi Jambi, 2011.

38 NTP adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga

yang dibayar petani yang dinyatakan dalam bentuk persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang atau jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Sehingga, NTP dapat dikatakan sebagai cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.

Page 88: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

64

Berdasarkan sub sektornya, peningkatan NTP dialami oleh petani perikanan

serta tanaman padi palawija masing-masing sebesar 2,02% dan 0,09%;

sementara tiga sub sektor lainnya (hortikultura, perkebunan rakyat dan

peternakan). Pada triwulan laporan, indeks yang dibayar maupun yang diterima

mengalami penurunan. Deflasi yang dialami Jambi mendorong turunnya indeks

yang harus dibayar oleh petani. Sebaliknya, turunnya indeks yang diterima oleh

petani disebabkan menurunnya harga jual kooditi termasuk bahan makanan.

Namun demikian, bagi para petani perikanan, indeks yang diterima

menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya produksi perikanan di

triwulan laporan.

Tabel 6.1. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100)

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 Tanaman Padi Palawijaa Indeks Diterima Petani 123.80 124.13 124.22 123.66 124.12 123.57 -0.52

- Padi 123.80 116.80 116.80 116.80 117.47 117.47 0.57- Palawija 151.11 152.70 153.16 150.43 150.04 147.33 -3.81

b Indeks Dibayar Petani 127.85 128.51 128.87 128.58 128.11 128.07 -0.62- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128.23 129.02 129.39 128.93 128.28 128.12 -0.98- Indeks BPPBM 126.23 126.36 126.70 127.11 127.41 127.89 0.94Nilai Tukar Petani (NTP-P) 96.84 96.59 96.39 96.18 96.89 96.48 0.09

2 Hortikulturaa Indeks Diterima Petani 123.05 122.12 121.56 121.42 120.62 119.85 -1.41

- Sayur-sayuran 127.33 127.43 126.87 124.51 122.60 120.82 -4.77- Buah-buahan 117.87 115.70 115.12 117.67 118.22 118.68 3.09

b Indeks Dibayar Petani 127.15 127.77 128.12 127.74 127.28 127.22 -0.70- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127.89 128.69 129.07 128.62 127.97 127.81 -0.98- Indeks BPPBM 124.33 124.25 124.52 124.40 124.66 124.97 0.36Nilai Tukar Petani (NTP-H) 96.77 95.58 94.88 95.05 94.76 94.21 -0.71

3 Tanaman Perkebunan Rakyata Indeks Diterima Petani 124.42 127.92 126.40 126.28 124.29 126.17 -0.18

- Tanaman Perkebunan Rakyat 124.42 127.92 126.40 126.28 124.29 126.17 -0.18b Indeks Dibayar Petani 128.69 129.13 129.33 129.03 128.64 128.44 -0.69

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129.69 130.21 130.44 129.76 129.19 128.89 -1.19- Indeks BPPBM 124.31 124.95 125.02 126.21 126.53 126.73 1.37Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 96.76 99.06 99.24 97.87 96.62 98.23 -1.02

4 Peternakana Indeks Diterima Petani 124.82 124.16 124.13 124.25 123.54 123.78 -0.28

- Ternak Besar 119.99 119.60 119.73 119.73 119.47 119.68 -0.04- Ternak Kecil 120.74 120.52 120.52 120.52 120.52 120.52 0.00- Unggas 136.64 134.81 134.51 135.04 132.64 132.64 -1.39- Hasil Ternak 138.11 138.51 137.71 137.71 137.71 137.71 0.00

b Indeks Dibayar Petani 124.45 125.01 125.09 124.91 124.56 124.74 -0.28- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128.00 128.73 130.44 128.28 127.68 127.64 -2.15- Indeks BPPBM 119.55 119.87 125.02 120.25 120.25 120.73 -3.43Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 100.30 99.32 99.24 99.48 99.18 99.23 -0.01

5 Perikanana Indeks Diterima Petani 110.27 110.89 111.22 111.75 112.14 112.73 1.36

- Penangkapan 100.52 101.34 102.23 102.52 103.11 104.01 1.74- Budidaya 129.00 129.22 128.47 129.48 129.48 129.48 0.79

b Indeks Dibayar Petani 123.39 123.84 124.03 123.65 123.21 123.22 -0.65- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126.60 127.20 127.47 126.86 126.22 126.22 -0.98- Indeks BPPBM 116.61 116.77 116.77 116.89 116.87 116.90 0.11Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 89.37 89.54 89.67 90.38 91.01 91.48 2.02

a INDEKS YANG DITERIMA (It) 123.57 124.86 124.19 123.98 123.13 123.63 -0.45b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib) 127.53 128.12 128.39 128.09 127.66 127.58 -0.63c NILAI TUKAR PETANI (NTPp) 96.89 97.45 96.73 96.80 96.45 96.90 0.18

2011

Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)

KELOMPOK DAN SUB KELOMPOKPERSENTASE

PERUBAHAN (%)

(Juni ke Mar)

PROVINSI JAMBI

Page 89: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

65

65

C. Kemiskinan

Dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah dalam hal

penanggulangan kemiskinan, pemerintah Provinsi Jambi (melalui Bulog Divre

Jambi) secara rutin membagikan beras miskin (raskin) kepada masyarakat yang

berhak. Pada triwulan laporan, penyaluran raskin mencapai sebesar 5.156 ton,

menurun 3,51% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 5.343 ton.39

Grafik 6.6. Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi

(100)

(50)

-

50

100

150

200

250

-

2

4

6

8

10

12

14

TW I TW II TW III TRW IV

TW I TW II TW III TRW IV

TW I TW II TW III TRW IV

TW I TW I

2008 2009 2010 2011

Sumber: Bulog Prov. Jambi

Rib

u ton

Penyaluran Raskin (kg), aksis kiri Pertumbuhan Raskin (%), aksis kanan

Sumber: Bulog Provinsi Jambi (diolah)

39 Provinsi Jambi pada 2010 mendapat jatah Raskin sekitar 20.000 ton untuk penyaluran selama

10 bulan bagi 133.137 RTS tersebar di dua kota dan sembilan kabupaten dengan harga Rp1.600/Kg.

Page 90: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 91: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

67

BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA DAERAH

Laju pertumbuhan kuartalan (q-t-q) PDRB Provinsi Jambi pada triwulanI III-

2011 diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II-2011.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pemerintah diperkirakan masih menjadi

kontributor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan

mendatang. Dari sisi penawaran, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi masih

didominasi sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan dan

pertanian.

Perkembangan harga-harga pada triwulan mendatang diperkirakan masih

cukup tinggi. Inflasi Jambi secara triwulanan (q-t-q) maupun tahunan (y-o-y)

diperkirakan mengalami peningkatan. Dari sisi permintaan, perayaan hari besar

keagamaan serta mulai meningkatnya intensitas pembangunan oleh pemerintah

dapat memicu angka inflasi Kota Jambi pada triwulan mendatang. Sementara ini

di sisi penawaran, harga bahan makanan diperkirakan akan kembali meningkat

seiring dengan menurunnya hasil produksi bahan makanan di triwulan

mendatang. Selain itu, masih adanya kendala jalur distribusi akibat kondisi jalan

yang belum baik serta kondisi cuaca dapat mengganggu kelancaran arus

distribusi barang sehingga berpotensi meningkatkan angka inflasi.

A. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan mendatang

diperkirakan pada kisaran 1,8%-2,8% (q-t-q) meningkat dibandingkan dengan

pertumbuhan triwulan laporan yang mencapi 1,68%. Sementara itu, secara

tahunan, pertumbuhan ekonomi Jambi diperkirakan berada di kisaran 6,75%-

7,75% (y-o-y) melambat dari triwulan laporan yang mencapai 7,93% (y-o-y).

Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama

pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang serta

Page 92: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

68

didukung oleh konsumsi pemerintah. Masih tingginya harga komoditi unggulan

Provinsi Jambi dapat memicu peningkatan konsumsi masyarakat. Selain itu,

adanya perayaan hari besar keagamaan ikut mendorong meningkatnya konsumsi

masyarakat. Di sisi lain, pengeluaran konsumsi Pemerintah Daerah pada triwulan

mendatang diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan laporan.

Kondisi ini juga didukung dari hasil SKDU triwulan II-2011. Optimisme

responden pada triwulan mendatang diyakini oleh pelaku usaha hampir terjadi

pada sebagian sektor usaha. Angka saldo bersih tertimbang perkiraan

perkembangan dunia usaha di triwulan mendatang juga menunjukkan

peningkatan dari triwulan laporan yaitu dari 7,47 menjadi 8,50.

Tabel 7.1. Saldo Bersih Tertimbang Perkembangan Dunia Usaha

Triwulan

II-2010

Triwulan

III-2011*

1 Pertanian 2.63 3.51

2 Pertambangan dan Penggalian (2.55) -

3 Industri Pengolahan - -

4 Listrik dan Air Minum 0.20 0.20

5 Bangunan 0.69 0.69

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.85 (0.85)

7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.92 0.97

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2.73 2.73

9 Jasa-jasa - 1.25

7.47 8.50

Saldo Bersih TertimbangNo Sektor/Subsektor

Total

Keterangan : *) Angka perkiraan

Sektor pertanian diperkirakan menjadi salah satu pendukung

pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang yang didukung oleh tumbuhnya sub

sektor perkebunan, peternakan dan perikanan. Sektor industri pengolahan

diperkirakan akan meningkat pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan

sektor pertanian.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga diperkirakan akan

mengalami peningkatan seiring dengan adanya perayaan hari besar keagamaan

Page 93: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA DAERAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

69

69

di triwulan mendatang. Selain itu, meningkatnya intensitas acara sebelum serta

sesudah hari besar keagamaan pendapatan masyarakat juga ikut mendorong

peningkatan aktivitas perdagangan di Jambi. Sektor pengangkutan dan

komunikasi juga diprakirakan masih tumbuh positif terutama didorong oleh

adanya libur perayaan hari keagamaan.

Di sisi lain, sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan akan terus

meningkat. Pertumbuhan sektor pertambangan didukung oleh meningkatnya

produksi batu bara, serta hasil penggalian sementara produksi migas yang relatif

stabil. Sementara itu, pertumbuhan sektor bangunan masih didukung oleh

pembangunan oleh pihak swasta.

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia Jambi, pertumbuhan ekonomi

tahunan (y-o-y) Provinsi Jambi pada triwulan II-2011 diperkirakan pada kisaran

6,75%-7,75%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2011

diperkirakan pada kisaran 7,00-8,00%.

B. Proyeksi Inflasi

Perkembangan harga-harga pada triwulan III-2011 diperkirakan meningkat

dibandingkan triwulan II-2011 baik secara kuartalan maupun tahunan. Secara

tahunan, inflasi Kota Jambi pada Triwulan III-2011 diperkirakan menurun sebesar

5,50-6,50% (y-o-y).

Pada triwulan mendatang, tekanan inflasi bersumber baik dari sisi

permintaan ataupun penawaran. Dari sisi permintaan, perayaan hari besar

keagamaan serta mulai meningkatnya intensitas pembangunan oleh pemerintah

dapat memicu angka inflasi Kota Jambi pada triwulan mendatang. Sementara ini

di sisi penawaran, harga bahan makanan diperkirakan akan kembali meningkat

seiring dengan menurunnya hasil produksi bahan makanan di triwulan

mendatang.

Komoditi-komoditi yang diperkirakan mengalami peningkatan harga

seiring dengan meningkatnya permintaan adalah jasa transportasi, emas dan

bahan bangunan. Namun demikian, dari sisi penawaran, kembali meningkatnya

harga bahan makanan terutama cabe merah, beras serta daging ayam ras serta

Page 94: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA DAERAH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN II-2011

70

adanya potensi kenaikan harga komoditas bahan-bahan pangan (kedelai, jagung,

gandum), crude palm oil (CPO), di pasar internasional disertai dengan belum

membaiknya kondisi jalan dapat memicu meningkatnya angka inflasi Kota Jambi.

Grafik 7.1. Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi periode tahun 2007 s.d. Juni 2011 serta Perkiraan Juli s.d. Desember 2011

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi bulan Juli- Desember 2011 adalah angka perkiraan

m-t-m (%)2007 2008 2010 2009 2011

Grafik 7.2. Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi

periode tahun 2007 s.d. Juni 2011 serta Perkiraan Juli s.d. Desember 2011

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi Bulan April - Desember 2011 merupakan angka perkiraan dengan deviasi 1%

y-o-y (%)

2007 2008 2009 2010 2011

Beberapa faktor-faktor lain yang masih berpotensi akan memberikan

tekanan inflasi selama triwulan mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi

keluar dari sasaran antara lain 1) Perayaan hari besar keagamaan yang

mendorong meningkatnya konsumsi masyarakat, 2) Meningkatnya pendapatan

masyarakat seiring dengan meningkatnya harga komoditi unggulan Jambi

sehingga mendorong tingginya konsumsi, 3) Kondisi infrastruktur (jalan,

Page 95: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA DAERAH

TRIWULAN II-2011 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

71

71

jembatan) yang masih terkendala akan meningkatkan biaya distribusi dan

transportasi barang dan jasa, 4) Meningkatnya intensitas pembangunan baik oleh

pemerintah maupun swasta dapat mendorong kenaikan harga barang terutama

bahan pendukung bangunan, dan 5) Menurunnya produksi bahan makanan di

triwulan laporan.

Sementara, masih tercukupinya stok beberapa kebutuhan pokok cukup

mampu meredam potensi gejolak harga yang terjadi sewaktu-waktu. Stok beras

di BULOG Divre Jambi juga diprakirakan cukup untuk meredam gejolak harga

beras. Selain itu penerapan kebijakan BULOG dalam menyalurkan raskin menjadi

13 (tiga belas) kali dalam setahun diharapkan dapat membantu masyarakat yang

kurang mampu.

Page 96: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank.

Page 97: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

LAMPIRAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI

Page 98: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 99: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

I II III IV I II

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 3,544,265 3,897,313 4,072,368 4,392,032 4,602,244 4,769,467

a. Tanaman Bahan Makanan 1,074,393 1,122,230 1,197,362 1,284,517 1,328,112 1,376,917

b. Tanaman Perkebunan 1,864,267 2,140,229 2,216,122 2,388,211 2,537,799 2,637,624

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 191,896 207,534 209,752 236,518 241,955 247,309

d. Kehutanan 246,624 253,375 264,214 279,470 286,689 292,389

e. Perikanan 167,085 173,946 184,918 203,315 207,689 215,229

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 2,257,467 2,474,660 2,422,934 2,595,591 2,759,251 2,986,793

a. Minyak dan Gas Bumi 1,955,314 2,080,900 1,992,656 2,139,106 2,276,838 2,485,482

b. Pertambangan tanpa Migas 185,410 265,257 291,666 313,554 335,706 352,991

c. Penggalian 116,742 128,502 138,613 142,931 146,707 148,320

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,458,694 1,456,127 1,499,759 1,564,426 1,623,301 1,698,198

a. Industri Migas 142,903 135,504 135,777 141,746 151,350 160,772

1. Pengilangan Minyak Bumi 142,903 135,504 135,777 141,746 151,350 160,772

2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0

b. Industri Tanpa Migas **) 1,315,791 1,320,623 1,363,983 1,422,680 1,471,951 1,537,426

1. Makanan, Minuman dan Tembakau 516,178 517,865 534,283 554,766 576,739 614,738

2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 7,572 7,593 7,606 7,719 8,008 8,248

3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 633,327 635,093 657,074 688,634 710,293 732,839

4. Kertas dan Barang Cetakan 62,240 62,629 64,501 67,451 69,553 71,271

5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 32,165 32,702 33,876 35,005 36,006 36,963

6. Semen & Brg. Galian bukan logam 42,002 42,326 43,535 44,919 46,456 47,578

7. Logam Dasar Besi & Baja 0 0 0 0 0 0

8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,747 6,767 7,015 7,390 7,587 7,674

9. Barang lainnya 15,560 15,648 16,095 16,797 17,309 18,117

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 113,816 114,834 119,987 131,139 135,058 139,129

a. Listrik 96,193 97,116 101,499 110,982 114,325 118,027

b. Gas 0 0 0 0 0 0

c. Air Bersih 17,623 17,718 18,487 20,157 20,733 21,102

5. BANGUNAN 570,335 602,974 627,679 645,581 668,126 705,802

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1,772,579 1,849,725 1,995,109 2,210,154 2,280,775 2,353,288

a. Perdagangan Besar & Eceran 1,629,238 1,700,474 1,835,426 2,031,775 2,097,409 2,167,095

b. Hotel 24,495 26,434 28,957 30,844 31,221 32,099

c. Restoran 118,846 122,817 130,727 147,535 152,144 154,094

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 815,870 842,039 897,539 961,864 977,094 998,433

a. Pengangkutan 750,202 773,426 825,146 884,612 896,952 916,349

1. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0

2. Angkutan Jalan Raya 518,670 537,209 576,526 615,469 627,858 639,283

3. Angkutan Laut 94,996 95,816 99,059 104,424 105,752 108,952

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 36,124 36,155 37,276 40,874 41,909 42,726

5. Angkutan Udara 61,516 63,997 69,527 77,808 74,049 77,243

6. Jasa Penunjang Angkutan 38,896 40,249 42,758 46,038 47,384 48,145

b. Komunikasi 65,668 68,613 72,393 77,251 80,142 82,085

1. Pos dan Telekomunikasi 64,696 67,605 71,331 76,051 78,904 80,823

2. Jasa Penunjang Komunikasi 972 1,008 1,061 1,201 1,238 1,261

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 649,214 658,565 693,642 765,897 799,414 828,380

a. Bank 278,551 280,963 298,284 337,132 352,696 374,665

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 42,904 43,705 46,532 49,266 52,230 55,017

c. Jasa Penunjang Keuangan 2,783 2,967 3,149 3,519 3,684 3,762

d. Sewa Bangunan 315,052 320,922 335,128 364,504 378,696 382,641

e. Jasa Perusahaan 9,925 10,008 10,549 11,476 12,107 12,295

9. JASA-JASA 1,195,913 1,229,884 1,303,672 1,413,045 1,459,707 1,492,929

a. Pemerintahan Umum 1,022,483 1,053,928 1,119,571 1,207,883 1,248,075 1,276,429

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 699,134 720,698 765,429 842,949 869,565 893,983

2. Jasa Pemerintah lainnya 323,349 333,230 354,141 364,934 378,510 382,446

b. Swasta 173,430 175,956 184,101 205,162 211,633 216,500

1. Sosial Kemasyarakatan 117,851 119,389 125,176 140,970 146,666 150,810

2. Hiburan & Rekreasi 8,250 8,617 8,741 9,177 9,421 9,496

3. Perorangan & Rumahtangga 47,328 47,950 50,184 55,015 55,546 56,195

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12,378,153 13,126,121 13,632,689 14,679,729 15,304,971 15,972,419

LAPANGAN USAHA2010 2011

Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

Page 100: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

I II III IV I II

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. PERTANIAN 1,281,632 1,301,250 1,328,520 1,348,454 1,369,056 1,386,795

a. Tanaman Bahan Makanan 466,843 475,697 484,111 489,420 499,923 506,581

b. Tanaman Perkebunan 614,818 624,196 638,713 653,957 662,956 671,723

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 82,570 84,243 87,700 90,046 90,466 91,831

d. Kehutanan 66,494 64,827 63,957 60,884 61,482 61,205

e. Perikanan 50,907 52,288 54,040 54,146 54,228 55,456

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 473,783 513,335 561,162 598,163 604,413 615,896

a. Minyak dan Gas Bumi 373,330 398,920 433,850 459,901 463,930 472,663

b. Pertambangan tanpa Migas 49,516 62,964 73,239 83,013 84,896 87,211

c. Penggalian 50,937 51,450 54,073 55,248 55,587 56,022

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 555,209 557,660 559,860 560,546 565,508 575,646

a. Industri Migas 31,527 31,866 31,881 31,970 32,356 33,116

1. Pengilangan Minyak Bumi 31,527 31,866 31,881 31,970 32,356 33,116

2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0

b. Industri Tanpa Migas **) 523,681 525,795 527,978 528,577 533,152 542,529

1. Makanan, Minuman dan Tembakau 228,774 229,181 230,049 230,069 231,529 238,106

2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3,873 3,897 4,014 4,056 4,155 4,226

3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 222,701 223,048 223,786 223,791 225,943 227,654

4. Kertas dan Barang Cetakan 28,410 28,607 28,772 28,972 29,221 29,464

5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 10,139 10,613 10,769 11,011 11,115 11,370

6. Semen & Brg. Galian bukan logam 20,161 20,671 20,729 20,748 21,006 21,337

7. Logam Dasar Besi & Baja 0 0 0 0 0 0

8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 3,020 3,050 3,071 3,140 3,225 3,261

9. Barang lainnya 6,602 6,729 6,788 6,790 6,959 7,112

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 34,217 34,920 36,902 39,484 39,900 40,548

a. Listrik 29,392 30,042 31,962 34,527 34,890 35,459

b. Gas 0 0 0 0 0 0

c. Air Bersih 4,825 4,878 4,940 4,957 5,010 5,089

5. BANGUNAN 201,893 207,046 212,277 214,153 216,007 221,426

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 726,182 749,520 780,224 789,908 798,025 815,041

a. Perdagangan Besar & Eceran 665,634 688,032 716,321 724,552 732,467 748,782

b. Hotel 11,635 12,476 13,672 14,475 14,135 14,473

c. Restoran 48,913 49,012 50,231 50,880 51,423 51,786

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 325,432 327,721 331,731 333,886 334,593 339,422

a. Pengangkutan 295,526 297,642 301,450 303,532 303,707 307,966

1. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0

2. Angkutan Jalan Raya 189,717 190,749 192,641 193,193 193,946 196,047

3. Angkutan Laut 39,757 40,062 40,185 40,224 40,801 41,807

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 16,890 16,901 16,924 17,323 17,355 17,569

5. Angkutan Udara 30,963 31,706 33,453 34,039 32,691 33,384

6. Jasa Penunjang Angkutan 18,199 18,224 18,247 18,753 18,914 19,159

b. Komunikasi 29,906 30,079 30,281 30,355 30,886 31,456

1. Pos dan Telekomunikasi 29,579 29,750 29,950 30,016 30,542 31,109

2. Jasa Penunjang Komunikasi 327 329 331 338 344 347

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 238,272 243,769 253,610 261,653 265,088 269,382

a. Bank 123,975 128,500 135,770 140,991 143,080 146,608

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 12,660 12,854 13,190 13,406 13,635 14,033

c. Jasa Penunjang Keuangan 1,304 1,338 1,378 1,421 1,441 1,470

d. Sewa Bangunan 96,595 97,287 99,402 101,910 102,937 103,268

e. Jasa Perusahaan 3,739 3,789 3,871 3,925 3,995 4,003

9. JASA-JASA 368,995 370,140 370,418 373,327 377,338 382,589

a. Pemerintahan Umum 305,956 306,861 306,982 309,522 312,359 316,325

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 195,799 196,645 196,699 198,852 200,627 203,884

2. Jasa Pemerintah lainnya 110,157 110,216 110,283 110,670 111,732 112,441

b. Swasta 63,040 63,279 63,436 63,805 64,979 66,264

1. Sosial Kemasyarakatan 40,848 40,992 41,037 41,078 42,094 43,172

2. Hiburan & Rekreasi 3,567 3,572 3,578 3,595 3,651 3,656

3. Perorangan & Rumahtangga 18,625 18,715 18,821 19,132 19,234 19,436

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,205,614 4,305,361 4,434,704 4,519,574 4,569,927 4,646,744

LAPANGAN USAHA2010 2011

Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

Page 101: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)

Komponen I-2010 II-2010 III-2010 IV-2010 I-2011 II-2011

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 7,762,384 8,125,028 8,802,594 9,036,723 9,157,488 9,395,923

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 76,712 83,536 87,698 93,114 96,982 100,836

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,198,584 2,311,401 2,419,564 2,668,570 2,638,375 2,852,926

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,016,641 2,196,068 2,431,689 3,141,667 3,125,591 3,361,697

5. Perubahan Stok 304,591 315,073 331,184 358,727 365,678 385,853

6. Diskrepansi Statistik

7. Ekspor Barang dan Jasa 5,846,392 6,613,246 7,682,770 8,304,979 8,673,957 9,020,959

8. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,827,150 6,518,230 8,122,810 8,924,051 8,753,100 9,145,775

PDRB 12,378,153 13,126,121 13,632,689 14,679,729 15,304,971 15,972,419

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)

Komponen I-2010 II-2010 III-2010 IV-2010 I-2011 II-2011

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 3,027,456 3,041,767 3,139,257 3,155,937 3,170,651 3,218,753

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 27,567 29,097 30,104 29,218 29,591 30,286

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 817,296 837,014 857,554 866,515 839,910 868,523

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 660,483 671,568 718,372 741,658 732,007 770,856

5. Perubahan Stok 124,451 125,571 128,683 129,377 130,066 135,145

6. Diskrepansi Statistik

7. Ekspor Barang dan Jasa 2,337,098 2,645,949 3,083,903 3,429,747 3,478,418 3,648,533

8. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 2,788,737 3,045,605 3,523,169 3,832,877 3,810,716 4,025,352

PDRB 4,205,614 4,305,361 4,434,704 4,519,574 4,569,927 4,646,744 Keterangan: *angka sementara

** angka sangat sementara

Page 102: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Jumlah Bank Provinsi Jambi (Bank Umum dan BPR)

KP KC KCP KK Total KP KC KCP KK Total

Kota Jambi 1 25 48 9 83 1 27 52 10 90

Kerinci 0 3 15 4 22 0 3 16 4 23

Bungo 0 4 18 3 25 0 4 19 3 26

Muara Jambi 0 0 16 1 17 0 0 16 1 17

Sarolangun 0 2 15 1 18 0 2 15 1 18

Tebo 0 1 13 2 16 0 1 13 2 16

Merangin 0 3 14 0 17 0 3 14 0 17

Batanghari 0 2 12 2 16 0 2 12 2 16

Tanjung Jabung Barat 0 3 15 0 18 0 3 15 0 18

Tanjung Jabung Timur 0 1 4 1 6 0 1 4 2 7

T O T A L 1 44 170 23 238 1 46 176 25 248

KP KC KCP KK Total KP KC KCP KK Total

Kota Jambi 6 0 0 0 6 7 0 0 0 7

Kerinci 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

Bungo 1 1 0 0 2 1 1 0 0 2

Muara Jambi 2 0 0 2 4 2 0 0 3 5

Sarolangun 0 2 0 0 2 0 2 0 0 2

Tebo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Merangin 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1

Batanghari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tanjung Jabung Barat 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

Tanjung Jabung Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

T O T A L 11 4 0 2 17 12 4 0 3 19

KP KC KCP KK Total KP KC KCP KK Total

Kota Jambi 7 25 48 9 89 8 27 52 10 97

Kerinci 1 3 15 4 23 1 3 16 4 24

Bungo 1 5 18 3 27 1 5 19 3 28

Muara Jambi 2 0 16 3 21 2 0 16 4 22

Sarolangun 0 4 15 1 20 0 4 15 1 20

Tebo 0 1 13 2 16 0 1 13 2 16

Merangin 0 4 14 0 18 0 4 14 0 18

Batanghari 0 2 12 2 16 0 2 12 2 16

Tanjung Jabung Barat 1 3 15 0 19 1 3 15 0 19

Tanjung Jabung Timur 0 1 4 1 6 0 1 4 2 7

T O T A L 12 48 170 25 255 13 50 176 28 267

Trw IV-2010 Trw II-2011

Bank Umum

BPR

T O T A L

Trw II-2011Trw IV-2010

Trw IV-2010 Trw II-2011

Page 103: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Indeks Harga Konsumen (IHK) Jambi Tahun Dasar 2007=100

APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN

I UMUM 119.32 119.33 123.18 125.76 124.93 126.1 126.08 127.57 129.91 132.27 131.85 128.87 126.85 127.45 128.66

II BAHAN MAKANAN 126.41 126.07 138.45 147.73 142.53 145.22 143.43 147.27 154.39 162.41 159.23 147.43 139.14 140.95 143.95

III. MAKANAN JADI, MNMAN, ROKOK & TBK 131.73 131.90 133.48 134.43 136.73 138.04 139.55 141.9 143.58 144.5 145.49 146.23 146.61 146.83 148.43

IV. PERUMAHAN 114.49 114.50 115.73 115.39 116.36 116.3 116.7 116.65 117.14 117.38 117.69 117.65 117.96 117.8 117.91

V. SANDANG 115.37 116.00 116.76 116.56 116.71 118.61 119.82 120.36 120.85 120.36 122.85 123.56 124.19 125.73 127.39

VI. KESEHATAN 117.81 118.01 117.99 118.01 117.92 117.92 118.12 118.38 118.36 118.76 119.43 119.62 119.71 119.87 119.87

VII. PENDIDIKAN, REKREASI & OR 115.61 115.53 115.81 115.89 115.89 116.31 116.3 116.31 116.32 116.32 116.34 116.22 116.21 116.24 116.28

VIII. TRANSPORT & KOMUNIKASI 106.15 106.30 105.98 106.04 105.85 106.37 106.55 106.76 106.81 106.87 106.99 107.05 107.21 107.24 107.3

URAIAN2010 2011

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 104: KAJIAN EKONOMI REGIONAL EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2011 ii DAFTAR TABEL 1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan 6

Daftar Istilah Ekspor adalah seluruh barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang

bersifat komersil maupun bukan komersil.

Impor adalah seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.

PDRB atas dasar harga pasar adalah penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian.

PDRB atas dasar harga konstan merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya.

Bank pemerintah adalah bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah (persero) yaitu terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI.

Bank swasta adalah perbankan yang sepenuhnya dimiliki oleh swasta nasional sebelum dilakukannya program rekapitalisasi perbankan.

Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan deposito.

Net Interest Margin (NIM) adalah selisih bersih antara biaya bunga operasional dengan pendapatan bunga operasional.

Loan to Deposits Ratio (LDR) adalah rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun.

Non Performing Loan (NPL) adalah jumlah kredit yang termasuk dalam kategori kurang lancar, diragukan dan macet sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Cash inflows adalah jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari perbankan dalam periode tertentu.

Cash outflows adalah jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam periode tertentu.

Net cashflows adalah selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya.

Administered prices adalah kelompok barang yang pergerakan harganya ditentukan oleh pemerintah baik secara keseluruhan maupun sebagian.