Djon Jambi

55
djon Jambi: PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN Saat ini beredar tulisan di facebook maupun media lain terkait penyerangan dan pembantain tahanan di LP Cebongan. Konon, tulisan ini ada versi underground dari TNI terkait peristiwa berdarah di LP Cebongan. Penulisnya adalah akun facebook dengan nama Idjon Jambi. Entah siapa orang ini, tak ada penjelasan pasti. Judul tulisannya adalah: PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN Tulisan tersebut juga dilengkapi dengan foto-foto peristiwa berdarah. Foto-foto tersebut sama sekali tidak disensor, jadi yang ga kuat, mending ga usah lihat deh. Berikut ini saya tampilkan tulisan tersebut tanpa menyertakan foto (versi lengkap dengan foto di sini ) Selama ini Kopassus Hanya diam, berbagai statement dari beberapa kalangan yang terlihat Pintar tapi Bodoh yang

description

t

Transcript of Djon Jambi

Page 1: Djon Jambi

djon Jambi: PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN

Saat ini beredar tulisan di facebook maupun media lain terkait penyerangan dan pembantain tahanan di LP Cebongan. Konon, tulisan ini ada versi underground dari TNI terkait peristiwa berdarah di LP Cebongan. Penulisnya adalah akun facebook dengan nama Idjon Jambi. Entah siapa orang ini, tak ada penjelasan pasti. Judul tulisannya adalah: PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN

Tulisan tersebut juga dilengkapi dengan foto-foto peristiwa berdarah. Foto-foto tersebut sama sekali tidak disensor, jadi yang ga kuat, mending ga usah lihat deh.

Berikut ini saya tampilkan tulisan tersebut tanpa menyertakan foto (versi lengkap dengan foto di sini)

Selama ini Kopassus Hanya diam, berbagai statement dari beberapa kalangan yang terlihat Pintar tapi Bodoh yang cenderung menjadi Fitnah dan menuduh tanpa bukti. Terutama ANJING-ANJING BEGAJUL AMERIKA YANG BERNAMA KOMNAS HAM.

Jika mereka bisa memberikan pendapat dan menuduh, adalah Hak Kami juga, sebagai Prajurit Kopasus juga untuk menyampaikan pendapat. kita harus melihat permasalahan ini berdasarkan Fakta, Bukti, urutan kejadian dan TKP.

Page 2: Djon Jambi

Sebelum kita membahas permasalahn yang sebenar-benarnya, saya akan menjelaskan secara singkat siapa sebenarnya 4 orang yang DISIKSA KEMUDIAN DITEMBAK DI LP CEBONGAN SLEMAN

1. Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan adalah Anggota Polresta Jogja berdinas di Polsekta Jogja, Bripka Juan adalah mantan Pidana Polda Jogja yang baru dibebaskan oleh satuannya karena menjadi Bandar Narkoba. Bripka Juan adalah Pemasok Narkoba utama di Hugos Caffe dan Bosse.

2. Benyamin Sahetapy alias Decky adalah Residivis yang baru keluar dari penjara akibat melakukan pembunuhan terhadap warga Papua di Jogjakarta. Decky adalah Pengurus Ormas KOTIKAM JOGJA (Komando Inti Keamanan), pekerjaan Decky adalah Keamanan beberapa tempat Hiburan di Jogja, depkolektor, dan ketua preman di Jogja. Decky adalah pemasok Narkoba ke beberapa tempat Hiburan di Jogja dari Bandar-bandar Narkoba di Jogja diantaranya beberapa Oknum anggota Polda Jogja.

3. Adrianus Chandra Galaja alias Dedy dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, kedua orang ini adalah anak Buah dari Bripka Juan dan Decky dan juga anggota Ormas KOTIKAM.

4. Ormas Kotikan ini diketuai oleh Sdr. Rony Wintoko, Ormas ini selalu membuat keributan di Jogja selain pengedar Narkoba, beberapakali melakukan tindakan Kriminial penganiayaan dan pembunuhan, kelompok ini pernah melakukan penganiayaan yang berujung kematian terhadap Mahasiswa asal Bali dan anggotanya yang bernama Joko dkk melakukan pengeroyokan terhadap terhadap anggota Yonif-403 Jogja, serta penikaman terhadap Mahasiswa asal Timor leste.

puncaknya adalah kejadian Penganiayaan di Hugos Café Maguwoharjo Depok Sleman DIY yang di lakukan oleh Kelompok Ormas KOTIKAM (Komando Inti Keamanan) Yogyakarta. terhadap anggota personel Kopassus An. Sertu Santoso hingga meninggal Dunia.setelah di visum penyebab kematian Korban adalah, Luka benda Tumpuldi bagian kepala, luka tusukan dan bacokan benda tajam 23 cm didada sebelah kiri dan 6 rusuk Patah.

1. kejadian bermula pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 pukul 00.40 korban datang ke Hugos Café bersama 1 rekan, kemudian terjadi keributan antara Korban dengan sdr. Dedy alias Adrianus Chandra Galaja kemudian Sdr. Dedy menghubungi Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, sdr. Benyamin Sahetapy alias Decky dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi Di asrama Polresta Jogja. Kemudian mereka mendatangi Hugos Cafe.

Page 3: Djon Jambi

2. Sesampai di dalam hugos Café Sdr. Decky bertanya kepada korban “ Kamu dari Mana“ ? lalu korban menjawab “saya anggota Kopassus”. Saat itu posisi yg paling Depan adalah atau yg paling dekat dengan Korban adalah Bripka Juan Dan disebelah kiri korban adalah sdr. Dedy serta disebelah kanan korban adalah sdr. Adi. kemudian Decky menantang Korban untuk berkelahi sambil melemparkan asbak ke arah Korban, setelah melempar Korban, Decky masuk ke dalam Café. Kemudian saat keluar Decky memukul kepala Korban menggunakan Botol yg ada dimeja didepan Korban, mengenai pelipis kanan korban hingga botol pecah, saat korban terhuyung dan akan Jatuh tiba-tiba sdr. Dedy menikam korban sambil belati ditarik tepat pada bagian dada sebelah kiri, Setelah melakukan penusukan Dedy melarikan diri.Saat Korban Jatuh, 3 org tidak dikenal (3 org ini diperkirakan Anggota Polri, krn datang bersama dengan Bripka Juan dari Asrama Polresta Jogja) menendang dan memukul Korban yang sudah terkapar, Melihat kejadian tersebut, Bripka Juan berteriak “Tolong dibawa”, langsung ke 3 org tersebut menyeret Korban dengan menarik bagian kaki. Dan pada saat kejadian tersebut, banyak anggota Polda Jogja yang berkunjung ke Hugos Kafe. selanjutnya korban dibawa oleh security menuju RS Bethesda menggunakan Taksi, saat dalam perjalanan Korban meninggal dunia. Dengan mengalami luka

Cat : Decky kemana-mana selalu membawa Belati

3. Setelah kejadian, 4 dari 7 pelaku di tangkap, Bripka Juan ditangkap di Rumah Dinas Polresta Jogja oleh Polda Jogja, adalah Bohong jika Bripka Juan melawan saat ditangkap, saat ditangkap dia kooperatif, hanya ada kekhawatiran dari Bripka Juan saat penangkapan, karena beberapa preman binaannya ingin melawan aparat. Kemudian Bripka Juan dan aparat Polres Sleman menuju rumah Decky. Kemudian sdr Decky ditangkap. Saat penangkapan Decky juga tidak melawan. Namun berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan, beberapa barang miliknya hilang diantaranya, Kalung Salib Emas dan uang +- 20 juta hilang dari tempat tinggalnya. Dia hanya bisa mengamankan 2 batu cincinya. Kemudian dilanjutkan penangkapan sdr Dedy dan Adi, Penangkapan ke-2 tersangka ini dilakukan oleh Anggota Intel Korem Jogja. Awalnya 4 pelaku ini ditahan di Polres Sleman, karena alasan Khawatir, oleh Polda pelaku dipindahkan ke Rumah Tahanan Polda. Dan menjalani pemeriksaan. Langsung dijadikan tersangka

4. Pada tanggal 20 Maret 2013, Jam 10.00, Sertu Sriyono anggota Korem Jogja di Bacok oleh Sdr. Marcel, Marcel adalah rekan dari 4 tersangka yang telibat pengeroyokan Sertu Santoso, juga Anggota Ormas KOTIKAM

5. Dari pemeriksaan ini, mulai terungkap bahwa Bripka Juan masih aktif di Polsekta Jogja, Bripka Juan sdh mengaku bersalah dan siap mempertanggungjawabkan, dgn

Page 4: Djon Jambi

alasan Khawatir dan Ruang Tahanan sdg direhab, pihak Polda berencana pada esok harinya jam 09.00 akan memindahkan 4 tahanan ini untuk dititipkan ke LP Sleman.

6. Pada saat itu juga, seluruh Anggota Grup-2 Kopassus, diperintah oleh Komandan Grup-2 Kopassus, tidak ada yang keluar Asrama tanpa terkecuali, dan dilaksanakan Apel pengecekan dari Pagi Hingga Malam.

7. Pada tanggal 22 Maret 2013, pada jam 08.45 diadakan sidang PDTH (pengakhiran Ikatan Dinas dengan tidak hormat) terhadap Bripka Juan. Pada Jam 09.00, 4 tahan ini dititipkan di LP Sleman.

8. Pada tanggal 22 Maret 2013, jam 09.00 11 tahanan di dibawa ke LP Sleman utk menunggu sidang pengadilan. 4 tahanan kasus pengeroyokan Serka Santoso dan 7 tahanan Narkoba. Mereka dikawal Brimob dengan sejata lengkap dan di ikat

9. Pada tanggal 23 Maret 2013, jam 01.30 LP Sleman diserang orang tidak dikenal, dan menembak Mati 4 tahanan pelaku pengeroyokan Serka Santoso.

Benyamin Sahetapy alias Decky Benyamin Sahetapy alias Decky

Korban, Serka Susanto

Marcel, Otak dibalik pembacokan Sertu Sriyono Sertu Sriyono, Korban Pembacokan Kelompok Marcel

diatas kita sudah membahas, Fakta di Lapangan.

berdasarkan kejadian di atas, dan keterangan Kepolisian terdapat Banyak kejanggalan, diantaranya :

1. Bripka Juan tidak terlibat pada kasus pengeroyokan Serka Santoso di Hugos Cafe

Page 5: Djon Jambi

Jogja, justru Bripka Juan yg melerai dan menolong Korban, jadi tidak ada alasan kekhawatiran dari Pihak Polda Jogja bahwa ada tindakan Balasan dari Kopassus atas kejadian tersebut. Situasi ini sengaja diciptakan sendiri oleh Polda Jogja, Dan tidak ada alasan Kopassus mengincar Bripka Juan. Dikalangan Polresta dan Brimob Jogja, Bripka Juan kurang disukai oleh rekan rekannya.

2. Polda Jogja telah berbohong, dengan mengatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan, terbukti Bripka Juan disidang pemecatan dilakukan setelah pengeroyokan di kafe Hugos. Dan sidang berlangsung hanya 5 menit, 15 menit sebelum dipindahkan ke LP Sleman. Menanggapi Sidang pemecatan tersebut, Bripka Juan mengatakan, "saya juga penyidik, saya tahu ini janggal, tapi nanti saya akan banding setelah 8 hari, dan akan mengungkap 3 anggota Brimob yang terlibat pemukulan , menendang, menginjak dan menyeret anggota Kopassus itu , ini adalah persaingan yang sengaja menyingkirkan saya, dari pernyataan ini sudah jelas bahwa Bripka Juan adalah Bandar Narkoba, dan ada Anggota Polda Jogja lain yang menjadi Bandar Narkoba.

3. Awalnya 4 pelaku menolak dititipkan ke LP Sleman, Tapi Polda Jogja tetap Ngotot membawa mereka, dengan alasan Ruang Tahanan Polda sedang Direhab, tapi setelah di cek, Ruang tahanan tersebut masih Layak dan tidak ada perbaikan. Setelah diperiksa dan Sebelum dibawa ke LP Sleman, Bripka Juan meminta kepada istrinya untuk menyiapkan jas yang bersih dan rapi, seolah-olah dia tahu bahwa dia akan mati, sambil mengatakan "Saya mengaku bersalah, saya cinta Korp Polri dan negara ini, Jikapun saya Mati, saya ingin mati secara terhormat seperti Prajurit Tentara”. Bripka Juan dalam tekanan berat dan merasa jiwanya terancam. Saat dimasukkan kedalam blok LP Sleman Bripka Juan Sempat menunjukkan Respeknya kepada petugas, dengan mengambil sikap siap, dan memberikan penghormatan walaupun tangannya di ikat dan ditodong dengan senjata oleh Anggota Brimob("kepada Petugas, Hormat Gerak, tegak Gerak"). Bripka Juan juga mengatakan, "saya kok diperlakukan seperti Teroris, di ikat dan ditodong dengan Senjata"

4. Sampai saat ini Polda Jogja, tidak mau mengungkap dan menangkap siapa Pelaku yang menendang serta Menyeret Korban (Serka Santoso), hal ini sempat menjadi tanya tanya dari Bripka Juan, Bripka Juan mengatakan “biasalah Polisi, yang penting sudah nangkap satu, agar terlihat berhasil” berarti 3 orang ini masih Buron, beberapa Rekan Bripka Juan disatuan Brimob Jogja juga melihat kejanggalan dari kasus ini, seperti Rekaman CCTV di Hugos Cafe telah di edit dan dirusak Oleh Penyidik Polda Jogja, yang telihat di Rekaman CCTV hanya saat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Decky dan penusukan yang dilakukan oleh Sdr. Dedy, kejadian awal saat Korban dan pelaku datang tidak ada, Decky melempar Korban dengan Asbak, demikian juga saat Korban ditendang dan diseret oleh 3 orang yang dikenal oleh Bripka Juan. Rekan Bripka Juan pun (sesama anggota Polda Jogja) melihat kejadian ini janggal, dalam waktu kurang dari 24 jam

Page 6: Djon Jambi

pelaku ditangkap dan dijadikan tersangka, kemudian dititipkan di LP Sleman, kemudian di eksekusi di LP Sleman. Untuk menekan Pihak Hugos Kafe berkaitan dengan rekaman CCTV, Polda Jogja mengancam akan menutup Hugos Kafe, semua orang tahu bahwa Perijinan Usaha bukan di Kepolisian atau Polda tapi Hak dari Pemda DI Yogyakarta. Bukan kepolisian. Dalam hal ini Polisi tidak punya Hak, sudah melampaui wewenang.

5. Pada awalnya, Ka Lapas Sleman keberatan atas penitipan tersebut, karena tidak sesuai dengan prosedur dan 2 dr 4 tersangka, dalam keadaan luka, sebelum di bawa ke LP sdr. Dedy dipanggil oleh org yg menyeret serka santoso di kafe Hugos, saat keluar seluruh badannya memar dan lebam. Kemudian sdr. Adi 3 gigi depannya tanggal serta bibirnya bengkak berdarah. Awalnya Ka Lapas akan mengembalikan tahan titipan tersebut ke Polda, tapi tdk ada jawaban dari Polda, kemudian jika mlm ini tdk bisa, Ka Lapas akan tetap mengembalikan ke 4 tahanan titipan tersebut ke Polda jogja.

6. Sertu Sriyono anggota Korem Jogja, dibacok oleh Sdr. Marcel, di bacok di bagian kepala sebelah kiri. Marcel adalah anak buah dari Bripka Juan, rekan Decky, Dedi dan Adi, Korban di Bacok karena menangkap Sdr. Dedi dan Adi dan menyerahkannya kepada Penyidik Polda Jogja.

7. Sebelum di titipkan ke LP Sleman, Bripka Juan dihadapkan ke Sidang Pemecatan di Polda Jogja, sidangnyapun singkat hanya 5 menit, ini adalah Sidang Penjatuhan Hukuman tersengkat di dunia, hanya 5 menit, hal ini membuktikan bahwa Polda sengaja memojokkan Bripka Juan, setelah dipecat dalam wakktu 5 menit, bripka Juan dan 3 tersangka lainnya di titipkan ke LP Sleman. Yang dibawa ke LP Sleman, bukan hanya Bripka Juan CS, tapi termasuk 7 Tahanan Polda Jogja terkait Kasus Narkoba. Tapi Sdr. Marcel pelaku pembacokan Sertu Sriyono tidak di titipkan di LP Sleman.

8. Kemudian mereka di masukkan ke dalam Sel, yang mengantar Anggota Brimob, hingga ke dalam ruangan Tahanan LP. Sleman, Bripka Juan ditempatkan 1 ruang dengan Decky di Blok-5, sedangkan Dedy ditempatkan 1 ruang dengan Sdr. Adi di Blok-10. Dari penempatan Blok, nomor serta isnya sudah jelas, ini sebagai titik tanda, dan hanya mereka ber-4 yang menempatinya, sedangkan 7 tahanan Narkoba ditempatkan ruangan lain. disini terlihat mulai terlihat kebohongan aparat Kepolisian Jogja, dimedia massa ke 4 korban di eksekusi di hadapan 11 tahanan lainnya, sambil bertepuk tangan, sangat tidak masuk akal bahwa pasukan terlatih yang menyerang dengan cepat masih sempat m,embuat Drama.

9. Berdasarkan Tuduhan Begajul Amerika bernama Komnas HAM, Hendardi dan kecoak kecoaknya serta Jenderal Banci Antek Amerika yang bernama Wiranti. Pelaku penyerangan di LP Sleman, menggunakan penutup Wajah, senjata lengkap, menggunakan 5 kendaran, mereka adalah orang yang terlatih, pertanyaannya adalah,

Page 7: Djon Jambi

benarkah hanya Kopassus yang terlatih di negeri ini ? Anjing Pelacaknya Brimob juga terlatih. tapi tidak hanya Kopassus yang terlatih, Masyarakat sipil dan aparat lainpun terlatih Densus-88 juga terlatih, jika yang dituduh adalah anggota Kopassus itu kemungkinan kecil. Karena Para Pelaku penyerangan yang lebih dari 16 orang, sepertinya sudah kenal betul dengan Lingkungan dan situasi LP Sleman, terbukti:a. Pelaku penyerangan juga Tahu dimana meletakkan Mobil, karena mereka masuk ke Area LP Sleman menggunakan 5, 4 mobil langsung menuju Area LP Sleman dan 1 menunggu diluar.b. Pelaku tahu betul dan hafal dimana letak CPU yang menyimpan rekaman CCTV LP. Sleman, kemudian dicuri oleh penyerang.c. Pelaku penyerangan Tahu, bahwa sistem penguncian di LP Sleman dari dalam dan Luar, setelah mereka melumpuhkan penjaga di depan dan merampas Kunci, kemudian membuka pintu dengan Kunci, merusak pintu dan membuka kunci dalam dari lobang pecahan Pintu.d. Pelaku penyerangan juga mengetahui dimana ruangan ke-4 tahanan tersebut dititipkan, kemudian mengeksekusinyaKejadian ini sepertinya sudah direncanakan dengan Matang dan para pelaku tahu dan hafal Area LP Sleman. Sehebat apapun Kopassus, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu 16 Jam, sedangkan Kopassus tidak pernah ke LP Sleman dan melakukan pengamatan sampai ke dalam ruangan LP Sleman, yang tahu situasi dan keadaan LP Sleman adalah aparat yang mengantar Tahanan, Masyarakat dan keluarga penghuni LP Sleman.

10. setelah dibantah oleh beberapa anggota Kopassus, Pihak Lapas mulai membuat Skenario cadangan mencari alasan, agar mereka tidak terlihat Kongkalikong dengan Polda, dan kami Yakin bahwa Pihak Lapas Sleman dalam tekanan Polda, dengan membuat cerita Bohong :

"- Sekelompok orang bersenapan laras panjang datang dengan lima minibus Toyota Avanza dan Innova. Ada juga saksi yang melihat lima orang mengendarai sepeda motor.- Lima belas orang di antaranya melompati pagar yang tingginya tak sampai 1,5 meter. Sekitar dua-lima orang berjaga di luar penjara.- Satu orang menggedor gerbang penjara dan menyodorkan surat meminjam tahanan.- Setelah mengancam akan meledakkan Lapas, 15 penyerang masuk ke ruang portir. Di sana mereka sempat menyiksa delapan sipir.- Dari ruang portir, sebagian menyebar. Ada yang menuju ruang kepala lapas untuk mengambil kamera CCTV. Ada juga yang menjemput Kepala Keamanan Lapas Margo Utomo untuk mengambil kunci blok dan sel empat tahanan yang diincar.- Empat penyerang masuk ke blok empat tahanan itu. Tapi hanya satu yang masuk ke sel dan menembak empat tahanan itu. "

Page 8: Djon Jambi

pertanyaannya adalah :a. Dari rangkaian kegiatan ini apakah Waktunya Cukup 15 menit seperti yang diberitakan.b. awalnya Lapas mengaku, Pelaku menggunakan 5 mobil, sekarang ada se[peda Motor.c. Pelaku menyodorkan Surat peminjaman Tahanan, Pihak Lapas ingin berbohong tetapi malah berkata jujur dan menjelaskan bahwa yang tahu mengenai Surat Peminjaman Tahanan hanya ada 2 institusi, yaitu : POLISI DAN KEJAKSAAN, (kemungkinan sangat kecil menuduh Kejaksaan)d. Ada yang menuju Ruang Ka Lapas, untuk mengambil Kamera CCTV, Hal ini menunjukkan bahwa pelaku sangat tahu dan hafal benar letak serta isi Lapas, termasuk Kamera CCTV, yang tahu letak benda tersebut hanya 2 institusi, yaitu Lapas dan Polisi.e. 1 orang masuk kedalam sel dan menembak 4 pelaku, cerita Rambo yang dibuat, 1 orang ini hebat sekali, masuk sendiri ke dalam sel dan menemnbak 4 pelaku, jika demikian, pertanyaannya adalah siapa yang menyiksa Bripka Juan hingga tangan Kirinya Patah ? dan yang menusuk Bripka Juan hingga terdapat 4 luka tusuk di badannya ? HAL INI MEMBUKTIKAN CERITA BOHONG PIHAK LAPAS SLEMAN.

11. Para Pelaku langsung menuju ruang Tahanan dan mengeksekusi 4 tahanan, Ke-4 tahanan tersebut ditembak Mati di 2 ruangan berbeda. Krn di TKP terdapat Selongsong Peluru kaliber 9 mm dan 7,62 mm, tapi keterangan Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan di TKP hanya ada selongsong munisi kaliber 9 mm tidak menyebut selonsong munisi lain. Kemudian kondisi Bripka Juan selain luka tembak di Kepala¸ terdapaT. 2 luka tusukan di dada kanan dan lengan kirinya Patah. Sedangkan Adi selain luka tembak, terdapat luka memar di wajah sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri Patah. Sedangkan Decky dan Dedy hanya terdapat Luka tembak. Jadi tidak benar pemberitaan dari media bahwa ke 4 tahanan tersebut langsung diberondong oleh penyerang, krn 2 diantaranya sempat dianiaya terlebih dahulu.

12. Mendengar ada kejadian penyerangan dan pembunuhan di LP Sleman, Komandan Grup-2 langsung mengumpulkan dan mengecek anggotanya hal tersebut selain perintah dari Pangdam IV Diponegoro juga menjadi Protap di Kopassus apabila ada kejadian, asrama langsung di Alarm. Jarak tempuh antara Sleman dengan Jogja adalah + 1,5 Jam, jadi tidak mungkin dalam waktu tersebut mereka bisa tiba dengan cepat di Asrama Grup-Kopassus Kartosuro dan bisa hadir saat apel pengecekan. Apalagi Pintu Ksatrian Grup-2 Kopassus jika Malam Hanya 1 Pintu yang di Buka, itupun harus melewati 2 Pos penjagaan, jadi sangat kecil kemungkinan anggota Kopassus terlibat dalam pnyerangan tersebut. Dan hal ini bertambah janggal, karena saat kejadian Polda Jogja dan Jawa tengah tidak melakukan sweeping dijalan guna mencegah pelaku melarikan diri, tapi hal ini tidak dilakukan.

Page 9: Djon Jambi

13 Mengenai pembentukan Opini Publik oleh Media Masa yang seolah-olah bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah Kopassus dan secara tidak langsung menuduh Kopassus serta pernyataan Anggota Kimisi 3 DPR RI, Ahmad Yani, hal ini menandakan bahwa Anggota dewan yang terhormat ini Memang Bodoh dan asal Bacot (nasehat buat anggota dewan yang terhormat ini "PAK YANI... D]\KALAU TIDAK TAHU LEBIH BAIK DIAM, DIAM JUGA BISA MENUTUPI KEBODOHAN", cenderung memojokkan Kopassus dengan mengatakan ;a. Masalah Jogja adalah masalah Hukum, berarti wewenang Keamanan ada di tangan Kepolisian bukan TNI.b. Senjata yang digunakan adalah Senjata Organik TNI, sudah jelas adalah senjata yang digunakan oleh TNIc. Kok Pangdam IV, Cepat mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat, Pangdam ini bisa di copot, sudah jelas kok, Senjata yang digunakan untuk menyerang adalah Senjata TNI Jenis SS-1, buatan Pindad.d. Penyerang juga menggunakan Rompi Anti Peluru. Dan senjata Khusus?e. Media TV One memberitakan

Kalau Media massa sudah jelas, siapa yang meminta penayangan berita saja yang di publikasiskan, selama ini Kopassus diam saja tidak menanyakan dan melakukan konfrensi Pers tentang anggotanya yang di Bunuh, Jika Anggota Komisi-3 DPR RI Ahmad Yani saja bisa dikelabui dan dibohongi oleh Polda Jogja, media dan kelompok yang berkepentingan dikelabui, bagaimana dengan Rakyat, Tapi Bapak Ahmad Yani tidak melakukan atau memberikan pendapat tentang Proses pemecatan Bripka Juan yang tidak sesuai prosedur, pemecatan dilaksanakan setelah kasus ini mencuat yang sebelumnya, Pihak Polda menyatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan Polda Jogja.

Pertanyaanya adalah :a. Dari mana Pak Ahmad Yani dan Media tahu bahwa senjata yang di gunakan oleh penyerang menggunakan senjata SS-1 Pindad ? kuat dugaan adalah beliau menonton hasil Rekaman CCTV, jika dari Rekaman CCTV, berarti pemberitaan media selama ini bahwa saat penyerangan Pelaku menggondol CCTV adalah berita bohong yang sengaja dihembuskan, seolah olah pelaku penyerangan lihai dan terlatih. Jika benar itu senjata SS-1 Pindad, tentu ada nomornya, berapa Nomornya ? jika beliau menonton dari hasil rekaman CCTV, Berarti CPU yang menyimpan data rekaman CCTV di LP Sleman tidak hilang tapi sengaja disembunyikan. sekarang terbukti, pendapat Anggotai Dewan yang terhormat Komisi-3 DPR RI bernama Ahmad Yani adalah SALAH DAN MENUNJUKKAN KEBODOHANNYA, PANTAS SAJA DEPARTEMEN YANG DI PIMPIN PARTAI SI KELEDAI INI ADALAH DEPARTEMEN YANG TERKORUP.

b. Apakah Ahmad Yani tahu pengertian Senjata Khusus ? dan pernah melihat serta

Page 10: Djon Jambi

menggunakan senjata tersebut ? SS-1 Bukan senjata Khusus, senjata Khusus adalah senjata Sniper dan Mitraliur. SS-1 Bukan senjata Khusus tapi Senapan Serbu jadi SS-1 adalah Senapan Serbu-1, Dan Kopassus tidak menggunakan SS-1, yang menggunakan SSI-1 adalah Brimob

c. Mengenai pencopotan Pangdam-IV / Diponegoro karena cepat mengambil kesimpuan atas kejadian tersebut, kita tidak tahu apakah Pak Ahmad Yani punya wewenang atau Tidak yang jelas Pernyataan Pangdam-IV / Diponegoro adalah Benar, cepat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada anggota TNI apalagi Kopassus yang terlibat, dari pernyataan Pak Ahmad Yani saja sudah dijawab sendiri oleh Pak Ahmad Yani “bahwa pelaku penyerangan menggunakan Senjata SS-1 Pindad, mengapa dijawab sendiri ? “KARENA GRUP-2 DAN SELURUH ANGGOTA KOPASSUS TIDAK MENGGUNAKAN SENAPAN SS-1 PINDAD” yang menggunakan senjata SS-1 dan FNC kaliber 5,56 mm adalah BRIMOB POLRI DAN BRIMOB JOGJA MENGGUNAKAN SENJATA SS-1, FNC DAN AK-101 CHINA. Dan sangat tidak mungkin Anggota Kopassus bisa keluar senjata sembarangan karena Jam 17.00 gudang senjata sudah ditutup, tidak ada senjata, munisi dan Bahan peledak yang keluar masuk. Jikapun ada harus melalui beberapa prosedur, mulai dari melapor ke Pejabat, melapor ke pejabat, mengurus Surat ijin, menghubungi pejabat Gudang, munukar kartu keluar masuk kunci senjata, karena seluruh senjata di Kopassus dirantai dan di Gembok, mengurus surat serah terima senjata dll, belum lagi melewati 3 lapis kunci pintu gudang senjata. Aparat yang mudah mengakses senjata di Indonesia ini adalah BRIMOB POLRI.

d. Pak Ahmad Yani lupa selain rekaman CCTV, di TKP terdapat Selongsong Peluru 7,62 mm, yg digunakan oleh senjata AK-47, yang menggunakan Senjata AK-47 adalah BRIMOB POLRI, kemudian terdapat Selongsong munisi 5,56 mm / MU-5 TJ, munisi ini bisa digunakan di senjata SS-1 Pindad, M-16 A1, dan senapan AK-101 China, yang menggunakan senapan SS-1 Pindad dan AK-101 China adalah BRIMOB POLRI.

e. Tentang Rompi Anti Peluru, mungkin yang dilihat adalah Fet yang berbentuk Rompi, terlihat berwarna Hitam, sedangkan DI GRUP-2 KOPASSUS MEREKA MEMILIKI 2 JENIS ROMPI ANTI PELURU YANG MEMILIKI CORAK LORENG TNI DAN LORENG DARAH MENGALIR. Yang menggunakan Rompi Anti Peluru berwana Hitam adalah BRIMOB POLRI.

14 Pernyataan Polda bahwa ke 4 tersangka ditangkap oleh Polda dan barang Bukti Botol dan Pisau ditemukan di TKP. Pernyataan tersebut tidak benar, Polda hanya menangkap Bripka Juan dan Sdr. Decky, sedangkan Adi dan Dedi ditangkap oleh Intel Korem. Barang bukti pisau ditemukan bukan di Hugos Kafe, tapi ditemukan di tempat

Page 11: Djon Jambi

tinggal Sdr. Dedy bukan di Hugos Kafe. Akibat penangkapan tersebut, Marcel mebacok Sertu Sriyono karena melakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku pengeroyokan Seru Santoso.

15. Polisi tidak konsisten menangani permasalahan Jogja, serta cenderung mencari pembenaran, Pembentukan Opini Publik sudah keluar dari Substansial permasalahan yang sebenarnya, pelaku pengeroyokan Serka Santoso berjumlah 7 orang, 3 masih Buron, kemudian keterkaitan pembacokan Sertu Sriyono yang dilakukan oleh Marsel sampai saat ini tidak diuangkap, apa motof dari pembacokan tersebut, serta kesalahan prosedur pemecatan Bripka Juan oleh Polda Jogjakarta.

16. Dari runtutan kejadian, Korban, Barang Bukti di TKP, serta UPAYA pembentukan opini Publik oleh Polri melalui media massa, yang cenderung menutupi kejadian yang sebenarnya, sangat jelas bahwa ini adalah Fitnah. KESIMPULANNYA ADALAH TNI APALAGI KOPASSUS TIDAK TERLIBAT KASUS PENYERANGAN DI LP SLEMAN, mengapa pihak Kepolisian tidak melakukan pembuktian terbalik. Tanpa menuduh pihak dan Institusi tertentu, yang jika dikaitkan satu sama lain baik korban, TKP, Bukti di TKP serta kegiatan. Tidak satupun menunjukkan keterlibatan Kopassus maupun institusi TNI. Polri harus jujur dan Fair dalam mengungkap dan menangani kasus Jogja, membuka siapa saja yang terlibat, seluruh pelaku termasuk 3 orang yang masih buron dan tidak pernah diungkap oleh Polri, tanpa harus menutup-nutupi serta berbohong, tanpa berusaha seolah olah dipojokkan, dan menunjukkan Barang bukti yang sebenarnya, termasuk rekaman CCTV di Hugos Kafe secara utuh tanpa di edit dan di rusak, karena merusak barang bukti adalah suatu tindakan kejahatan melawan Hukum.

17. Ada Upaya Pihak Polda Jogja menutupi kasus yang sebenarnya dengan mengalihkan isu penyerangan terhadap LP. Sleman. teorinya sangat Gampang :- Yang menyidik 4 Korban adalah Polisi- Yang mengantar Korban ke LP adalah Polisi- yang memasukkan tahanan ke ruang Tahanan adalah Polisi. dari sini mulai terbukti bahwa, sebelum di eksekusi, Adi dan Dedy sempar berbaur dengan 11 tahanan Narkoba lainnya, kemudian ketahuan oleh Polda dan dikembalikan ke ruang Tahanan A-5- Yang mengetahui lingkunagn LP adalah Polisi- yang sering ke LP adalah Polisi.- yang tahu letak CCTV adalah Polisi.

18. Saat terjadinya penyerangan di LP, SELURUH APARAT KEPOLISIAN JOGJA DAN JAWA TENGAH, TIDAK ADA SATUPUN YANG MELAKUKAN SWEEPING, DAN AJAIBNYA SAAT KEJADIAN, SELURUH REKAMAN CCTV YANG MEMONITOR LALU LINTAS TIDAK BERFUNGSI.yang bisa mengaktifkan dan mematikan CCTV lalu lintas adalah Polisi.

Page 12: Djon Jambi

19. di TKP hanya terdapat 13 Selongsong munisi, sekarang mulai di buat buat, seolah olah terlihat brutal dan sadis, belakangan ditemukan 31 proyektil di tubuh ke 4 korban, teorinya Amerika dipakai, dinggal angkanya di balik. bertambah lagi kebodohan aparat ini, sama dengan kasus antasari, sangat aneh dan janggal, senapan Munisi 7,62 mm pelornya bersarang di badan? jika manusia di jejer 4 orang kemudian ditembakkan dengan Senapan AK-47 maka ke 4 orang tersebut akan tembus, jadiiiii, TIDAK MUNGKIN MUNISI KALIBER 7,62 MM, bersarang di badan.

20. ada lagi yang mengatakan bahwa korban diberondong, itu adalah Bohong ! Decky, Dedy dan Bripka Juan ditembak dari belakang dalam keadaan tiarap, peluru melintas dari bagian belakang badan tembus di depan. untuk Bripka Juan luka tembak dari kepala kanan tembus ke kiri tepat dibelakang kuping,, sedangkan Sdi, ditembak dari depan dalam keadaan Jongkok

Mungkin anda akan mengira bahwa tulisan dan fakta di atas adalah suatu kebohongan dan mengarang ngarang :perhatikan foto di bawah ini dan Uji Balistiknya, KAMI MENANTANG SELURUH AHLI BALISTIK POLRI UNTUK MENJELASKAN GAMBAR INI :

Mayat Benyamin Sahetapy alias Decky, decky mengalami Luka tembak di perut sebelah kiri dan ulu Hati, kemungkinan Korban di tembak saat duduk, terlihat di Gambar selongsong munisi kaliber 7,62 mm, dan pelor mengenai tembok (lingkaran Kuning). Korban ditembak saat membelakangi Pelaku karena bekas luka masuknya pelor lobangnya terlihat kecil, (tempat keluarnya pelor, luka akan terbuka keluar dan besar)

Mayat Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, karena Luka tembak di Bagian belakang Kepala dari luka yang cukup besar, dan kepala bagian belakang terbuka, kuat diduga munisi yang digunakan adalah kaliber 7,62 mm digunakan di Senjata AK-47, selain luka tembak, di dada kanan korban terdapat beberapa Luka Tusuk benda Tajam, dan Lengan Kiri Patah, terlihat di Gambar lengan kiri Korban tertekuk. Bripka Juan dieksekusi setelah Sdr. Decky di eksekusi, Kaki yang nampak di Gambar adalah Kaki saudara Sdr. Decky, terlihat ada darah kepala Bripka Juan yang muncrat di kaki Kanan Sdr. Decky (lingkaran Kuning). Panah merah adalah lintasan peluru saat Bripka Juan di tembak. Terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm di bagian atas kepala Korban (lingkaran Putih).

Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, terdapat 2 luka tembak di Punggung Kiri,

Page 13: Djon Jambi

korban ditembak dari belakang, tampak terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm (lingkaran Kuning) Sdr. Adi berada di Kaki sdr. Dedy.(Panah Merah)

Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, Korban di tembak tepat di bagian pipi sebelah kiri tembus ke belakang, kemungkinan Korban di tembak dalam keadaan Jongkok, terlihat percikan darah di tembok serta Pantulan peluru (lingkaran Kuning), pergelengan tangan kiri korban terlihat Patah. Terdapat selongsong Munisi Kaliber 7,62 mm (lingkaran merah), sedangkan darah yang merembes di dekat tangan Adi adalah Darah sdr. Dedy. (Panah Kuning, Posisi sdr. Adi), Arah Lintasan Peluru (Panah Merah)

Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, setelah badannya di balik.KESIMPULANNYA ADALAH :

1. POLDA JOGJA JANGAN MENUTUPI KEJADIANNYA KONFLIK PERSAINGAN KARTEL NARKOBA DI ANTARA ANGGATA POLDA JOGJA.

2. POLISI SEGERA MENANGKAP 3 ORANG ANGGOTANYA YANG MELARIKAN DIRI SAAT KEJADIAN DI HUGOS KAFE, SATU BERNAMA HARUN DAN SATU LAGI BERNAMA DAVID SERTA SEORANG PERWIRA POLDA JOGJA.

3. KASUS PERSETERUAN INI SEBENARNYA ADALAH PERSETERUAN ANTARA KELOMPOK UGOH SENO DAN KELOMPOK GORIES MERE.

4. PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH UNIT ZIBOM GEGANA DIDIKAN GORIES MERE

Bagaimana menurut anda?

Postingan Terkait

Siapakah Idjon Jambi?

Page 14: Djon Jambi

Peristiwa LP Cebongan: Hanya TNI at...

TNI AD: Pelaku Pembunuhan di LP Ceb...

Akun Facebook Idjon Jambi dihapus

Label: Fairy Tail, Idjon Jambi, Kopassus vs Brimob, LP Cebongan, TNI vs Polri

{ 20 komentar... read them below or add one } Joko Sigit Pangarso mengatakan...

Sebagai masyarakat awam, saya hanya bisa berharap :"Semoga cepat terungkap KEBENARAN-nya".

31 Maret 2013 03.12

Rei mengatakan...

Panjang benar analisanya, terlepas benar tidaknya analisis ini, penulisnya jelas punya akses ke barang bukti yang mengindikasikan penulis anggota polisi/kopassus. Sayangnya penulis menggunakan akun anonim (?) jadi entah yang ditulis benar atau mengada-ngada.

Inti artikel yg saya tangkap : Memang yang bikin bangsa ini kian rusak itu narkoba dan minuman keras.

31 Maret 2013 23.15

Anonim mengatakan...

bisa jadi ada keterlibatan dari pihak polisi untuk memojokkan tni/kopassus , waktu tahanan di pindah ke lp sleman , pihak LP sudah meminta tambahan pengamanan dari polisi bahkan katanya kepala LP sudah telpon

Page 15: Djon Jambi

ke kapolda alasannya telponnya mati.Pada saat kejadian eksekusi tak satupun aparat polisi yang bergerak langsung mengamankan LP, padahal mungkin saja kalau ada polisi yang siap menjaga keamanan LP pasti bisa bisa segera diantisipasi.

1 April 2013 01.47

muhamad davidson mengatakan...

analisnya logis dan sitematik. namun selaku masyarakat siapapun penyidiknya diharap agar jujur, kalo memang perlu ada penyidik dari TNI why not

1 April 2013 06.27

Anonim mengatakan...

kok analisanya kontradiktif amburadul gak karuan, bertentangan satu sama lain, kalo soal kartel narkoba dan perseteruan ugro seno vs goris mere, kenapa ngebungkamnya setelah ada 2 TNI dianiaya ya, lalu apa hubungan kedua TNI itu dgn kartel narkoba dan ugro vs goris?

Ditulis selain juan cs yg 4 orang itu, ada 7 lagi tahanan narkoba yg ikut dipindahkan, nah kenapa yg 7 itu kagak di dor sekalian, kan mereka bisa ngomong kalo masih punya mulut dan nyawa, juga si marcel itu, teman si juan, kenapa dia dibiarin hidup, selain itu juan kan juga punya keluarga dan teman lain yg kemungkinan juga tahu rahasia juan dan pernah dicurhatin

misalnya...ini misalnya, polri mau mojokin TNI/kopassus tujuannya apa? apa sasaran yg hendak dicapai dengan memojokkan TNI/kopassus? apa malah tidak jadi boomerang dan diketawain rakyat kalo ketahuan

kalo cuma demi menutupi belang ugro atau goris, polri bela-belain sampe mojokin TNI/kopassus gak masuk akal banget, ugro dan goris cuma irjend, setingkat djoko susilo, kusno yg komjend aja juga dipites/dikorbankan sama polri, bahkan waktu mantan kapolri rusdihardjo, bintang 4 dan juga mantan duta di Malaysia di periksa KPK, polri juga gak bisa berbuat apa-apa,

kalo analisa ini benar kenapa tidak dikirim ke komnas HAM atau Tempo misalnya, kenapa cuma ditulis di FB yg nota bene penggemarnya cuma anak-anak ABG, pembantu rumah tangga, PNS rendahan dsb. yg agak dewasa dan pinter biasanya lebih suka ngetweet, atau justru karena tahu pembaca FB kebanyakan cuma orang-orang yg rumongso ngerti politik dan senang teori konspirasi, tapi sebetulnya sangat mudah diadu domba?

Page 16: Djon Jambi

1 April 2013 08.00

Anonim mengatakan...

Satu kata MIRIS,mau dibawa kemana bangsa ini.???

1 April 2013 08.24

Tiga De kode mengatakan...

sumpah bukan ane yg nembak gan.... peace -_-v

1 April 2013 10.38

Anonim mengatakan...

Bisa saja opini yang dibangun bahwa ini adalah balas dendam dari kopassus....harusnya kalau polisi bakal tahu bahwa akan terjadi balas dendam, tentunya pengamanan ke-4 tersangka ini sangat ekstra ketat, katanya pengamanannya seperti menangkap TERORIS , tapi setelah di serahkan ke LP, kok sepertinya polisi lepas tangan, tanpa dibackup dengan pengamanan polisi, pantas saja LP begitu mudah di serang.........kita lihat aja nanti, apakah akan terbukti bahwa ini karena murni balas dendam dari kopassus atau malah memang rekayasa dari polisi itu sendiri....smoga saja cepat terungkap.

1 April 2013 19.53

Usahaku mengatakan...

Kalau di zaman suharto, sdh habis semua ini, bikin lagi petrus biar preman, habis

2 April 2013 01.09

Anonim mengatakan...

yg bilang penggemar FB dari kalangan org rendahan adalah orang sombong yg gak ketulungan.kalo gak setuju dgn ulasan Bung Idjon Jambi, bilang aja gak setuju. gak usah rendahin org lain. Asal tau ya? 95% Ulasan Idjon Jambi ada benarnya. yg 5% lagi adalah kemauan pemerintah membuka kasus ini seterang-terangnya.

2 April 2013 02.28

Anonim mengatakan...

Page 17: Djon Jambi

saya setuju dengan paparan diatas....ini adalah perbuatan oknum polisi....krn banyak kejanggalan yang terjadi dr awal dan tidak masuk akal....dan mmg jogja sdh menjadi tujuan dari para bandar narkoba....dan saya yakin ini jg melibatkan para petinggi oknum kepolisian yg bs memberi perintah pasukan dgn resiko tinggi....ingat, kesatuan yg terlatih bukan hanya tni, ttpi polisi jg punya kesatuan terlatih....mengenai gorris mere, sudah banyak berita terdengar....salah satunya kampung ambon kemayoran...yg buka tutup trs....seolah2 hanya drama murahan ....drugs house nya indonesia.....hidup TNI.....bentuk penyidik khusus dr tni ......

2 April 2013 09.33

Anonim mengatakan...

1000 % salut analisa di atas

2 April 2013 17.09

Anonim mengatakan...

Hmm.. yang nulis analisa itu tau banyak tentang dunia militer, tapi yang begitu itu biasanya sih hanya pengamat, warga sipil yang hobi militer.

Teman saya yang hobi main airsoft gun malah tau lebih banyak soal senjata dibanding teman saya yang brimob. Teman saya yang brimob ini hanya tau senjata-senjata yang dilatihkan dan diajarkan kepadanya saja.

Tapi menurut saya sih analisanya gak terurut dan ngalor ngidul gak karuan, cuma sebagai pendukung untuk opini si penulis.

Selama puluhan tahun hidup di keluarga polisi saya meragukan polisi mampu melakukan "aksi" rapi terorganisir seperti itu, ini dari sudut pandang saya pribadi lho..

Polisi itu bisanya cuma nangkap maling, mungkin yang bisa melaksanakan operasi semacam itu cuma densus, tapi pergerakan densus juga ketat karena densus langsung dibawah Kapolri

Brimob sekarang pun sudah beda dengan dulu, Brimob yang sekarang lebih banyak dilatih untuk menghadapi massa, bukan operasi penyusupan/penyerangan seperti itu, saat memburu gerombolan bersenjata yang menyerang Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang maju di depan juga aparat dari KODIM, brimobnya cuma mengisolasi lokasi baku tembak dan memberi bantuan tembakan saja

Page 18: Djon Jambi

Kalau soal "sampingan", setau saya gak sampai segitunya saling bersaing tuh, sampai bunuh membunuh segala.

Biasanya sama-sama cari makan sendiri-sendiri. Yang backup togel ya backup togel, yang main kayu ya main kayu, yang main minyak ya main minyak, narkoba ya main narkoba.

Kalau sampai ada kartel narkoba sebesar itu di tubuh Polda DIY, PASTI sudah tercium MABES!

Kalaupun ada kartel narkoba dan mau menghilangkan persaingan, cukup melakukan operasi kecil saja, seperti dihilangkan di tahanan, toh sebelumnya kasus ini tidak terpantau wartawan, ngapain sampai merancang operasi sebesar itu dan malah menjadi perhatian publik.

Yang jadi kambing hitam juga cukup sesama preman, atau sesama tahanan, bilang saja dibunuh musuhnya di dalam tahanan, beres, ngapain sampe nurunkan pasukan nyerang penjara dan mengkambing hitamkan kopassus segala, malah nambah kerjaan, malah bikin repot,

Kalau melakukan operasi seperti itu, justru malah kemana-mana masalahnya, terpantau oleh MABES, Presiden, KOMNAS HAM, media asing, itu malah riskan, taruhannya juga jabatan, saya gak yakin para petinggi Polda mau bertaruh seriskan itu. (Itupun kalaupun perancangnya adalah para petinggi seperti tuduhan si penulis diatas lho)

2 April 2013 18.03

Anonim mengatakan...

setidaknya pihak polda mem-backup pengamanan di LP, masa memindahkan tahanan dari polres ke polda aja segitu ketatnya pengamanannya, seperti menangkap TERORIS aja, eh sudah diserahkan ke LP kok nggak di backup ? apa mungkin polisis nggak tahu bakal ada penyerangan seperti itu ?? kalau begitu berarti polisinya juga kecolongan dong ! atau memang sengaja dibiarkan seperti itu ? tanpa backup pengamanan dari polisi ? bahkan katanya pihak LP sendiri sudah meminta bantuan pengamanan dari polisi.Jadi......pada kemana polisi menjelang dan saat kejadian penyerangan itu ?????

2 April 2013 21.19

Anonim mengatakan...

Betul, saya juga sependapat, sepertinya Polisi sudah tau tapi mengingat siapa "musuh" yang akan dihadapi, para komandan lebih menahan diri

Page 19: Djon Jambi

(setidaknya mengulur waktu untuk memberikan bantuan), tidak langsung membenturkan anak buah dengan gerombolan elit yang bersenjata. Sepertinya semua pihak (polri/TNI) di lingkungan DIY terlibat.

Kalau dari majalahdetik sih katanya sejak sore sudah pesan SMS yang beredar

http://majalahdetik.info/2013/03/30/hanya-tni-atau-polri-yang-bisa-melakukan/

2 April 2013 21.58

Triyana Tri mengatakan...

penonton ma bisa komentar apa ja.... dah ada hukum yang mengurusnya ..bila gak tahu lebih baik diam dari pada cerita yg mengada2 dan menimbulkan permasalahan baru.... aparat hrus akur biar negara makmur .... nitip uang bisa berkurang nitip omongan bisa lebih.....

2 April 2013 23.10

Anonim mengatakan...

Benar atau tidak kronologis diatas, silahkan pihak POLRI memberikan kronologis sanggahan.

Sanggup? Ditunggu rilisnya om2 polri.. ;p

3 April 2013 00.48

Anonim mengatakan...

yg lebih aneh, ada yg bilang ulasan idjon janbi 95% benar, ini dicocokkan dng dgn kunci jawaban apa, kok kayak tes matematika aja,

Sampai hari ini saja, bukan cuma polisi, tapi baik komnas HAM atau kontras belum mengeluarkan pernyataan kalo pelakunya kopassus, lha kok ada orang lempar batu sembunyi tangan dibalik FB bisa memastikan pelakunya polisi/brimob, yang lebih fantastis ada yg menganggap ulasanya 95% benar.

kalo benar kenapa mesti takut mengungkap secara terbuka, dan mengubah setingan FB nya menjadi tdk bisa diakses, setelah banyak yg menganggapnya tdk masuk akal, wong kalo memang dia benar 95% dia bakalan didukung bukan cuma kopassus tapi juga seluruh TNI, keluarga korban sertu santoso sekaligus juga keluarga korban kelompok dicky,

Page 20: Djon Jambi

kontras, komnas HAM, DPR, presiden dan seruluruh rakyat indonesia.... tapi kalo itu benar, nah kalo ini baru bisa disebut BAKAL didukung 95% rakyat indonesia bukan cuma rakyat FB yg sering dipake buat ngibulin ABG, jual barang bodong dsb, 5% lagi yg tidak mendukung cuma polisi dan brimob yg jumlahnya malah mungkin kurang dari 5% penduduk republik indonesia, jadi yg bakal mendukung bukan cuma 95% tapi 99%....tp sekali lagi kalo itu benar dan masuk akal menurut logika, bukan cuma benar menurut penggemar FB

pada dasarnya adalah hak setiap orang untuk tidak setuju pada FB seperti juga hak setiap orang untuk menyembah dan memuja FB sebagai berhala kebenaran, begitu juga orang boleh saja menuduh polisi kalo ada bukti yg masuk akal, tapi kalo memastikan tuduhan itu 95% benar itu adalah kesombongan yg ga ketulungan:)

3 April 2013 06.41

Anonim mengatakan...

kalau polisi dan komnas belum menyatakan siapa pelakunya sesuai azas praduga tak bersalah, kenapa ocehan id idjon jambi yg cuma lewat facebook dianggap benar ya? berarti udah banyak yg termakan azas praduga polisi HARUS dan PASTI bersalah

PS. penggunaan id idjon jambi sebetulnya malah melecehkan kopassus, sama dengan kalau nanti ada bantahan balasan dari id hoegeng iman santosa, yg mengesankan "seolah-olah" penulisnya polisi sukses sudah rencana dia untuk mengadu domba dan mengobok-obok opini rakyat

3 April 2013 07.03

Anonim mengatakan...

Sudah terungkap, kopassus tuh pelakunya..

Profil Satuan

Page 21: Djon Jambi

Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus memiliki prajurit yang memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan tehnik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.

Kesatuan ini telah mampu berprestasi memberantas pemberontak DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, menumpas pemberontakan komunis, membebasakan sandera di pesawat Woyla Don Muang Bangkok, pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya, menumpas gerakan pengacau keamanan di bumi Nusantara dan ikut serta partisifasi dalam pembebasan sandera di KM.Sinar Kudus serta penugasan-penugasan misi perdamaian di luar negeri merupakan bukti konsistensi pengabdian "Korps Baret Merah" sesuai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Janji Prajurit Komando.

Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.

Markas Komando di Cijantung Jakarta Timur merupakan pusat pengambilan keputusan yang secara cepat dapat diterusan ke Grup-Grup operasional, Grup-1 Kopassus di Serang, Banten dan Grup-2 Kopassus di Kartasura, Jawa Tengah merupakan Satuan Para Komando yang mempunyai kemampuan masuk dan meninggalkan daerah lawan dengan kecepatan dan pendadakan yang tinggi, menggunakan berbagai sarana dan dalam kondisi medan bagaimanapun sulitnya untuk melumpuhkan serta menghancurkan sasaran yang ditargetkan dengan taktik dan tehnik bertempur yang dimilki seperti operasi Komando, Raid, Gerilya lawan Greilya serta dapat mengambil bagian dalam operasi Lintas Udara, Mobilitas Udara dan operasi Amphibi.

Grup-3 Kopassus yang berkedudukan di Cijantung adalah pasukan Sandi Yudha yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah lawan dengan cara yang sangat

Page 22: Djon Jambi

tertutup untuk melaksanakan tugas pokonya. Sebagai satuan yang berintelektual tinggi dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil hingga perorangan. Satuan-81 Kopassus di Cijantung adalah satuan penanggulangna teror yang mampu melaksanakan operasi anti teror dari berbagai objek sperti gedung, Bus, Kapal, Kereta Api, hingga Pesawat Udara baik di daerah sendiri maupun di daerah lawan. Operasi penghancuran dan operasi penjinakan bahan peledak merupakan salah satu ciri khas Satuan-81 Kopassus yang terus menerus menmpa diri dengan latihan-latihan.

Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi tugas masa depan sangat ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. Pusat pendidikan Latihan Pasukan Khusus atau Pusdipassus berada di Batujajar,Bandung adalah kawah Candradimuka yang membentuk prajurit Kopassus masa depan yang handal. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan dukungan sarana yang memadai dan prajurit pelatih yang menerapkan disiplin baja diharapkan lahir prajurit-prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando adalah para pelatih selalu konsisten dan adil bukan berdasarkan kepangkatan peserta didik melainkan karena semata-mata karena prestasi dan kemampuannya.

Prajurit Komando yang tanguh memerlukan manusia-manusia yang bersikap pantang menyerah, tabah dan ulet, memilki disiplin yang tinggi dan kejujuran serta keikhlasan sebagai ciri sikap Ksatria sejati. Latihan keras dalam bidang teknis kemilteran bertujuan untuk membentuk prajurit Komando yang cakap dan terampil dalam olah yudha dan memilki mental baja. Setelah menjalankan pendidikan Komando dan Spesialisasi dasar para prajurit Kopassus siap untuk ditempatkan di Grup-Grup Operasional untuk melaksanakan penugasan sesungguhnya.

Kopassus dengan motto "Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas" selalu meberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassu telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. "Merah Baretku adalah Merah Darahku" yang

Page 23: Djon Jambi

siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi.

5 PASUKAN PENYUSUP TERHEBAT

Sudah sering kita mendengar bagaimana Kopassus berkali-kali menuai prestasi kelas dunia. Di antaranya menjadi pasukan elit terbaik ketiga di dunia. Tetapi kali ini Indonesia berhasil mendapat prestasi lebih hebat lagi, yaitu mengirimkan dua wakilnya sebagai penghuni 5 pasukan penyusup terbaik di dunia. Dari nomor buncit inilah mereka :

5. NAVY SEAL

Pasukan ini paling ngetop di dunia. Sering masuk film. Kelebihan mereka adalah pada peralatan mereka yang super canggih. Kemampuan asli mereka banyak diragukan karena terlalu tergantung dengan peralatan yang mereka gunakan. Walaupun mereka berhasil menyusup ke Pakistan dan membunuh Osama Bin Laden, sebagian dari mereka ternyata berhasil dibunuh juga oleh Taliban. Sering melakukan operasi pada malam hari untuk penyamaran. Diterjunkan ke lokasi dengan helihopter.

4. MOSSAD

Ini adalah pasukan rahasia paling canggih dalam melakukan tindakan mata-mata. Didukung dengan peralatan canggih sekelas Navy Seal. Mampu menyusup ke negara lain dengan menyamar menggunakan identitas palsu. Sayangnya metode yang digunakan terlalu banyak melanggar hukum internasional maupun HAM. Sehingga sering menimbulkan kemarahan negara lain (walaupun cuma marah thok. Tanpa tindakan ). Contohnya ketika mereka melancarkan aksi pembunuhan terhadap petinggi Hamas di Dubai, Uni Emirat Arab. Biasanya mereka datang dan pergi menggunakan pesawat komersial dengan melakukan pennyamaran.

3. KOPASSUS

Ini adalah pasukan khusus dengan peralatan sederhana terhebat di dunia. Dengan berbekal peralatan yang tergolong ” tradisional”. Kopassus mampu melakukan operasi

Page 24: Djon Jambi

penyusupan dan penyergapan hebat. Contohnya adalah operasi pembebasan sandera di Bangkok dan operasi penyusupan pasukan ke Malaysia mengkadali pasukan Gurkha dan SAS dari Inggris. Kopassus dinilai hebat justru karena peralatannya yang terbilang sederhana. Jadi ibaratnya jika Navy Seal dilepas di hutan diadu dengan Kopassus menggunakan peralatan sederhana ala gerilyawan maka kemungkinan besar personel Navi Seal akan dengan mudah “dikuliti” oleh anggota Kopassus. Alat pengangkut Kopassus biasanya adalah tank amphibi.

2. SAS

Ini adalah pasukan elit yang sebelumnya dinobatkan yang terbaik di dunia. SAS dilengkapi peralatan canggih ala James Bond. Disebut terbaik karena dalam melakukan operasinya jarang terekspos oleh media. Berbeda dengan Navy Seal dan Mossad yang setiap melakukan operasinya selalu menimbulkan kehebohan dan protes dari negara lain. SAS mampu menyusup ke daerah operasi dan pulang ke negaranya tanpa terdeteksi. Biasanya beraksi malam hari agar tidak menarik perhatian dan menghindari pasukan penjaga. Diterjunkan ke daerah operasi dengan parasut menggunakan pesawat rahasia. Dan inilah jawaranya !!!

1. BTDC (Bali Tourism Development Corporation) Walaupun jarang terdengar inilah pasukan penyusup terhebat di dunia. Tukang kebunnya saja mampu melakukan operasi penyusupan spektakuler. Diwakili I Nyoman Minta ini adalah operasi terbaru mereka yang sukses besar:

-Bersenjatakan sabit dan sapu lidi,

-Diterjunkan ke wilayah operasi menggunakan sepeda onthel,

-Operasi dilakukan siang hari tanpa penyamaran sama sekali,

-Menembus kerumunan Pasukan Pengamanan Presiden yang sedang siaga,

-Dan berhasil mendekat ke Presiden hingga jarak 5 meter.

Keberhasilan model begini akan sulit ditiru oleh pasukan elit manapun di dunia!

This post was submitted by Zenab.

Page 25: Djon Jambi

Ranpur Pengangkut Personil Hasil Rekayasa Balitbang Dephan

Submitted by datinlitbang on Tue, 06/28/2011 - 07:11 BULETIN

Ranpur pengangkut personil merupakan kendaraan pengangkut personil yang digunakan oleh TNI untuk meningkatkan mobilitas pasukan di daerah operasi pada kondisi jalan (medan) yang umumnya sangat jelek. Ranpur yang ada di lingkungan TNI saat ini diperoleh dari pengadaan import dari luar negeri, dan dari industri dalam negeri yang masih berada di bawah lisensi negara asing. Oleh sebab itu dalam rangka menuju kemandirian dalam pengadaan kendaraan tempur pengangkut personil buatan Indonesia, telah diadakan kesepakatan kerjasama antara Dephan dengan Universitas Indonesia untuk membuat Ranpur Pengangkut Personil (RPP) dan Defence Design Center (DDC) untuk kepentingan pertahanan negara.

Dalam rangka menuju kemandirian dalam pengadaan kendaraan tempur pengangkut personil buatan Indonesia, sesuai UU No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara, khususnya pasal 23 yang mengamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara, pemerintah melakukan penelitian dan pengembangan industri dan teknologi dibidang pertahanan serta mendorong dan memajukan pertumbuhan industri pertahanan, termasuk kegiatan mendorong dan memajukan industri dalam negeri yang memproduksi alat peralatan yang mendukung pertahanan, baik melalui kegiatan promosi maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

LATAR BELAKANG

Diawali adanya gagasan dari Ka Balitbang Dephan untuk membuat “Laboratorium Rekayasa Teknologi” di Balitbang Dephan, maka pada acara/kegiatan Forkom Litbang Han ke-8 di Fakultas Tehnik UI disampaikan paparan tentang pembuatan Ranpur Dasar (Basic) yang mudah dikembangkan dan mendapat tanggapan positif dari Dirjen Rensishan Dephan akan memasukannya ke dalam dokumen perencanaan pembangunan sektor pertahanan setelah menerima usulan dari satker yang berkepentingan.

Pada acara/kegiatan Forkom Litbang Han ke-9 di PT.DI di Bandung, dilaksanakan Presentasi yang disampaikan oleh Tim RPP, dalam rangka menuju kemandirian dalam rangka pengadaan Ranpur Pengangkut Personil (RPP) buatan Indonesia, serta

Page 26: Djon Jambi

mengembangkan SDM dalam rancang bangun peralatan Ranpur TNI dalam wadah organisasi dibawah naungan Dephan dan UI.

Sesuai UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, khususnya Pasal 23 mengamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara, pemerintah melakukan penelitian dan pengembangan industri dan teknologi dibidang pertahanan serta mendorong dan mewujudkan pertumbuhan industri pertahanan termasuk kegiatan mendorong dan memajukan industri dalam negeri yang memproduksi alat peralatan yang mendukung pertahanan, baik melalui kegiatan promosi maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adanya embargo militer yang diberlakukan, akan mempengaruhi kesiapan operasional peralatan tempur TNI dalam melaksanakan tugas pertahanan negara, sehingga mendorong Dephan dan Universitas Indonesia sebagai salah satu pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bersama-sama mewujudkan kendaraan Tempur Pangangkut Personil (RPP) buatan Indonesia.

SPESIFIKASI RANPUR PENGANGKUT PERSONIL

Fungsi Ranpur Pengangkut Personil. Melakukan pemindahan taktis di daerah operasi dengan tugas pengangkutan prajurit TNI untuk mendekati dan menghancurkan sasaran/musuh, patroli, bantuan pengamanan unsur Tank kanon dan kegiatan taktik lainnya.

Persyaratan Operasional

a. Persyaratan Umum.

1) Kendaraan tempur merupakan suatu sistem senjata yang terdiri dari subsistem otomotif, Subsistem senjata dan Subsistem komunikasi. Ketiga subsistem tersebut harus diintegrasikan kedalam sistem komando dan pengendalian yang handal, untuk dapat mewujudkan daya gempur yang tinggi.

Page 27: Djon Jambi

2) Klasifikasi berat Ranpur.

Kelas “A” berat > 14 Ton

Kelas “B” berat < 14 Ton

Kelas “C” berat < 7 Ton

3) Pemeliharaan mudah dan ekonomis (Low Maintenance) serta suku cadang mudah diperoleh di pasaran (interchange ability).

4) Dilengkapi dengan buku katalog, buku ranpur, dan buku senjata dan peralatannya mudah dipelajari dan mudah dilayani.

5) Kerusakan Ranpur atau kelengkapannya dapat diperbaiki di dalam negeri.

6) Sirkulasi udara harus baik dan dilengkapi dengan blower atau sistem pendingin udara.

7) Relatif tidak mudah terbakar.

b. Persyaratan Taktis.

1) Memiliki beberapa lubang penembakan (firing port) pada sisi kanan dan sisi kiri ranpur yang dilengkapi dengan tuas kunci.

Page 28: Djon Jambi

2) Memiliki pintu keluar/masuk manual atau hidrolikyang memungkinkan keluar masuk awak ranpur dengan cepat dan aman.

3) Mampu bergerak secara cepat dan lincah di medan dan mampu mengundurkan diri dari kotak senjata secara cepat dan terlindung.

4) Memiliki kepadatan tembak yang baik dengan jarak capai yang cukup jauh. (dilengkapi SMB kal.12,7 mm/AGL. 40/Kanon kaliber kecil).

5) Mampu bergerak di sebagaian besar medan Indonesia.

6) Dapat diangkut dengan truk tank transporter, kapal laut, kereta api, dan atau pesawat udara angkut/Hercules/Helikopter (Airportable).

7) Memiliki sudut peninjauan periskop yang luas (ideal 360 °) dan sudut penembakan senjata yang luas (ideal 360 °).

8) Dapat dioperasikan pada siang hari dan malam hari.

c. Persyaratan Teknis.

1) Memiliki pengatur keluar/masuk udara (blower) atau alat pendingin udara yang baik.

2) Memiliki pemisah ruang battery dengan ruang awak ranpur untuk memelihara kesehatan dan kebersihan udara di dalam ranpur.

Page 29: Djon Jambi

3) Memiliki beban guna/payload kelas “B” minimal 1500 Kg. Daya angkut personel ranpur kelas “A” minimal 14 orang, kelas “B” minimal 10 orang, kelas “C” minimal 8 orang.

4) Lindung lapis baja jenis High Hardness Syeel yang dapat melindungi awak ranpur dari tembakan senjata kaliber 7,62 mm dari jarak ± 0 meter dan senjata kaliber 12,7 mm dari jarak ± 100 meter serta dari bahaya pecahan kecil peluru artileri (Artilery splinter).

5) Memiliki shilouette yang relatif rendah dengan tinggi total Hull < 2,50 meter untuk mengurangi peninjauan dan perkenaan tembakan musuh.

6) Mesin diesel agar tidak mudah terbakar dan irit bahan bakar.

7) Roda Ban Panser

(a) Memiliki roda ban yang dapat diperbaiki dan mudah dibongkar pasang.

(b) Type ban Run Flat dengan kemampuan waktu tempuh 2 jam atau jarak tempuh sekitar 80 km untuk penyelamatan/escape.

(c) Tekanan udara roda ban dapat disesuaikan/dipompa (manual) atau memiliki sistem pompa ban otomatis.

8) Power to Weight Ratio minimal 20 BHP/Ton.

9) Percepatan semi otomatis atau otomatis penuh.

Page 30: Djon Jambi

10) Sistem rem menggunakan hydrolic pneumatisdan dilengkapi dengan rem mesin dan rem parkir.

11) Sumber listrik altermator 24 Volt.

12) Bebasdasar (ground clearance) minimal 40 cm dari atas permukaan tanah.

13) Mampu melintasi sudut tanjakan 60 % (34°) dan melintasi sudut miring 30 % ( 17°) serta mampu melintasi rintangan tegak minimal 70 cm. Memiliki sudut datang dan sudut pergi yang menguntungkan.

14) Kemampuan melangkah parit lebar 0,50 meter untuk roda ban dan minimal 1,5 m untuk tank.

15) Kecepatan aman sekitar 60 km/jam. Kecepatan di atas 60 km/jam hanya untuk escape atau keadaan darurat.

16) Tingkat kebisingan mesin < 90 decibel.

17) Memiliki tingkap yang terkunci/aman (untuk keluar/masuk dan darurat).

18) Memiliki lampu blackout untuk penuntun pada malam hari tanpa menghidupkan lampu depan (penerangan jalan).

19) Memiliki sistem Suspensi yang baik dan aman serta sistem kemudi menggunakan sistem power steering.

Page 31: Djon Jambi

20) Memiliki anting penarik di depan dan di belakang atau dilengkapi winch (motor kabel penarik) serta dilengkapi peralatan Toolkit dan Kabel Pancing.

21) Memiliki sistem pemadam kebakaran untuk ruang mesin, ruang awak ranpur, dan tabung portable (dengan pengoperasian yang terpisah).

22) Memiliki sistem pengaman putaran kubah (traverse) 360° dan putaran kopula dengan sudut kelebaran (traverse) 360°.

23) Pengisian munisi secara semi otomatis dan atau otomatis penuh serta pelayanan senjata secara manual dan elektronis (selenoid).

24) Memiliki tabung pelontar granat asap pada sisi kanan dan sisi kiri dari ranpur.

25) Memiliki kotak penyimpan amunisi dan dudukan amunisi yang aman dan kokoh.

26) Memiliki Radio ranpur yang merupakan suatu subsistem dan terdiri dari radio ranpur, antena, kabel penyambung, handset/microphone, helmet, interkom set, kotak kontrol, catu daya battery ranpur, dan stabilisator tegangan.

27) Menggunakan stabilisator arus listrik dari subsistem otomotif yang dapat menjamin efektifitas dan efisiensi berkomunikasi di dalam ranpur pada keadaan statis dan bergerak.

28) Memiliki kemampuan carima jarak jauh untuk berkomunikasi dengan satuan induk, satuan tetangga, dan satuan bawah .

29) Menggunakan radio ranpur type AM dan FM serta Interkomset secara terintegrasi dan dengan pengaturan frekuensi secara manual dan dan otomatis

Page 32: Djon Jambi

30) Sumber tenaga dari ranpur tidak membutuhkan catu daya yang besar.

31) Radio Ranpur mudah perawatan dan mudah dilayani serta dapat diperbaiki di dalam negeri.

32) Memiliki helmet yang kuat dan nyaman sejumlah crew ranpur (Pengemudi, Penembak dan Danran).

33) Memiliki antena radio yang tidak mudah patah.

34) Radio terpasangpada chasis (mounting tray) dan memiliki pelindung yang tahan dan aman terhadap goncangan, getaran, dan benturan.

PELAKSANAAN PEMBUATAN RANPUR PENGANGKUT PERSONIL (RPP) 4 X 4

Pentahapan Kegiatan. Pembuatan Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4 dilaksanakan melalui pentahapan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan.

1) Penyiapan administrasi

2) Koordinasi dengan instansi terkait : FTUI, Bengpuspalad, Dislitbangad, PT. Pindad, PT. Skunk Engineering dan Instansi terkait lainnya.

3) Melaksanakan rapat koordinasi.

Page 33: Djon Jambi

b. Tahap Persiapan.

1) Penyusunan TOR, USPRO dan Renopsal.

2) Pembentukan Panyek

3) Rapat teknis.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Proses pembuatan dokumen gambar RPP 4 x 4 oleh Tim Design Engineering

2) Proses pembuatan prototipe RPP 4 x 4 oleh Bengpuspalad

3) Melaksanakan diskusi/seminar

4) Uji fungsi dan uji coba

d. Evaluasi dan Laporan.

1) Paparan

2) Pembuatan laporan kemajuan

Page 34: Djon Jambi

3) Penyempurnaan prototipe RPP

4) Penyusunan laporan akhir.

Proses Pembuatan Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4

a. Proses pembuatan dokumen gambar Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4 dilaksanakan oleh Tim Design Engineering meliputi 5 unit gambar, sebagai berikut :

1) Chasis Engineering Drawing.

a) Chasis

b) Steering

c) Brake system

d) Control system

e) Fuel system

f) Exhaust system

g) Suspension

h) Engine & transmission mounting

Page 35: Djon Jambi

2) B.I.W. (Body in white)/Hull Engineering Drawing

a) Floor

b) Bulk head

c) Side body

d) Front door

e) Rear Panel

f) Bonnet

3) Trim Engineering

a) Driver Seat

b) Commander Seat

c) Crem Seat

d) Facia

Page 36: Djon Jambi

e) Fire Extinquisher

4) Veiring Harnees Engineering

a) Engine Room

b) Body Veiring

c) Lighting

d) Instrument meter

e) Smutching

f) Radio mouting

5) H.V.A.C (Head, Ventilation& Air Conditioning) Duating Engineering.

a) Air Conditioner – Facia

b) Air Conditioner – Roof Mounted

6) Dokumen gambar RPP 4 x 4 (terlampir)

b. Pembuatan Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4 dilaksanakan di Bengpuspalad – Bandung . Kegiatan yang dilaksanakan dibagi dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut :

Page 37: Djon Jambi

1) Tahap ke 1 :

a) Penguatan chassis

b) Rekondisi engine dan transmission systemc) Pembuatan Hull yang terdiri dari :

(1) Pemotongan plat baja tahan peluru

(2) Pembuatan jigs dan fixtures

(3) Assembling body

d) Modifikasi Axle

e) Perakitan suspensi & Axle

f) Penyiapan & assembling steering system diantaranya perakitan power steering.

g) Penyiapan & setting brake system

h) Pembuatan pelontar granat asap

i) Pembuatan dudukan senjata (circular mounting)

Page 38: Djon Jambi

j) Penyiapan dan assembling tire and wheel

2) Tahap ke 2 :

a) Setting dan assembling Circular mounting

b) Pembuatan dan assembling fender, radiator grill, dukukan logam

c) Setting dan assembling exhaust system

d) Setting dan assembling fuel system

e) Penyiapan setting interior

3) Tahap ke 3 :

a) Engine hood, bonet, radiator grill, fender

b) Interior dan instrumen termasuk tempat duduk personil

c) Lighting system

d) AC

e) Fuel system

Page 39: Djon Jambi

f) Exhaust manifold system

g) Intake system

h) Pengecatan

i) Uji fungsi dan uji lapangan

c. Pada dasarnya proses pembuatan dokumen gambar yang dilaksanakan oleh Tim Design Enginerring bekerja secara paralel dengan Tim Bengpuspalad , dalam arti gambar yang sudah selesai segera ditindak lanjuti oleh Tim Bengpuspalad. Hal-hal lain yang bersifat micro yang dapat dikerjakan tanpa menunggu dokumen gambar diselesaikan langsung oleh Tim Bengpuspalad.

Data teknis Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4. ( Lihat Tabel)

HASIL TEST / UJI COBA

Uji coba Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4 dimaksudkan untuk mendapatkan data sebagai bahan evaluasi dalam menentukan kelayakan materiil uji coba, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dari tahap-tahap pekerjaan yang telah diselesaikan.

Pelaksanaan Uji Coba

a. Pelaksanaan Uji Coba dilaksanakan 2 (dua) kali sebagai berikut :

1) Pada tanggal 31 Desember 2003 dilaksanakan uji fungsi terhadap semua komponen Ranpur (RPP) 4 x 4 sekaliguspengujian terhadap kelaikan kendaraan.

Page 40: Djon Jambi

2) Pada tanggal 7 Januari 2004 dilaksanakan uji coba jelajah dinamis meliputi :

(a) Uji jelajah medan rata pada kesempatan rata-rata 110 Km/jam di ruas jalan Tol Padalarang – Buah Batu, dalam pengujian ini data yang diambil sesuai dengan penunjukan speedometer RPP 4 x 4.

(b) Uji jelajah medan tidak beraturan pada ruas jalan Padalarang – Tangkuban Perahu pada jarak ± 50 Km, dalam pengujian ini dilaksanakan pengamatan terhadap Engine dan kestabilan Ranpur.

(c) Uji tanjakan lurus dan berbelok melalui ruas jalan Ciater – Tangkuban Perahu, jarak tempur ± 14 Km dalam pengujian ini dilakukan pengamatan terhadap penunjukan indikator dan stabilitas saat bergerak diberbagai kondisi jalan.

b. Pengujian Ranpur (RPP) 4 x 4 dilaksanakan oleh Tim Bengpuspalad dengan beban personil satu regu (10 orang)

PENUTUP

Tim RPP telah mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan industri dan teknologi di bidang Pertahanan dan mampu mengembangkan rekayasa dan rancang bangun Ranpur Pengangkut Personil (RPP) 4 x 4 melalui kerjasama antara Balitbang Dephan dengan FTUI, Ditpalad, Dislitbangad, Bengpuspalad, PT.Pindad, PT. Skunk Engineering dan Instansi terkait lainnya.

Type Ranpur (RPP) 4 x 4 ini telah memenuhi persyaratan taktis dan teknis sesuai dengan standard kendaraan tempur TNI.

Page 41: Djon Jambi

Dalam rangka menuju ke mandirian dalam pengadaan Ranpur yang dibutuhkan TNI, diharapkan adanya payung politik (Political will) dari pimpinan Dephan/TNI, Kas Angkatan yang memutuskan bahwa TNI akan mengunakan Ranpur Pengangkut Personil (RPP) buatan Indonesia.

Untuk pengembangan selanjutnya, Tim RPP akan mengembangkan rekayasa dan rancang bangun Ranpur Pengankut Personil (RPP) 6 x 6 dan pembuatan Defence Design Center (DDC) dalam rangka mendukung kepentingan Pertahanan negara.

oleh : Kol. Inf. Ruhiyat

http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/ranpur-pengangkut-personil-hasil-rekayasa-balitbang-dephan

Kopassus Berguru Ke Kopaska TNI AL

Home > TNI > Kopassus Berguru Ke Kopaska TNI AL

Sebanyak 15 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, berlatih tentang ilmu Peperangan Laut Khusus (Naval Special Warvare), dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Ke-15 anggota Kopassus itu merupakan Siswa Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska) Kopassus Angkatan XIII tahun 2012, yang berada di Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Kobangdikal Surabaya. Mereka terdiri dari tiga Perwira dan 12 Bintara Kopassus yang berdinas di Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor-81) yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Saat ini pasukan elit TNI AD itu sedang menjalankan latihan praktek dengan materi renang ketahanan di laut atau Fisns Swimming 5000 meter, di sekitar laut Dermaga Sea Rider, Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (19/11). Banyak ilmu tentang peperangan aspek laut yang diajarkan oleh pelatih dari Kopaska kepada Siswa Sekopaska Kopassus diantaranya adalah, penanggulangan aksi kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiktion Operation (MIO), Renang Kompas Bawah Air (RKBA) dan selam tempur (Combat Diver). Pedidikan kepaskaan bagi anggota Kopassus, merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Waktu latihan selama tiga setengah bulan. Sedangkan ke-15 siswa tersebut telah menjalani pendidikan selama 3 (tiga) bulan.

Page 42: Djon Jambi

Semetara itu ditempat lain, sebanyak 16 anggota Kopaska Koarmatim juga melaksanakan latihan menembak, di Lapangan Tembak Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (19/11). Latihan menembak menggunakan berbagai macam senjata yang dimiliki Kopaska Koarmatim, mulai dari senjata laras pendek jenis Pistol Sig Sauer P2-26 kaliber 9mm, senjata laras panjang jenis SS-1, SS-2 dan M-16. Kegiatan ini merupakan program latihan rutin mingguan, dengan tujuan untuk mengasah naluri tempur prajurit Kopaska Koarmatim dalam hal kemampuan menembak.