Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

32
Jurnal Suara ....................... Edisi VI|Agustus 2015 KPU SULUT MENJAGA HAK RAKYAT DALAM PEMILU Deklarasi Kampanye DAMAI Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

Transcript of Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Page 1: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Jurnal Suara .......................Edisi VI|Agustus 2015

KPU SULUTM E N J A G A H A K R A K Y A T D A L A M P E M I L U

Deklarasi Kampanye DAMAIWebsite: http://www.kpu-sulutprov.go.id

Page 2: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Info KPU

SEKRETARIATKPU Sulut Jalan Diponegoro Nomor 25 Manado.

Telp. (0431) 841-346. Fax. (0431) 841-364.Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

Page 3: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama

Penandatanganan DeklarasiKampanye Damai

Varia Sosialisasi

5

18

10

26

Nasional

Press Release: KPU tetapkan Paslon PILKADA 2015

KPU terima Kunjungan Komnas HAM

Tatap satu Paslon, Empat Daerah ditunda ke Pilkada 2017

KPU buka kembali Pendaftaran

Pilkada9-11 Agustus 2015

Daftar Isi

PENASEHATYESSY Y. MOMONGAN, ARDILES M.R. MEWOH, VIVI TESKRI LIDIA GEORGE, ZULKIFLI GOLONGGOM, FACHRUDDIN NOH, JONA OROH, FERRI RANTI, SPENNER MANOSSOH, DJEMMY TAMBOTO

TIM JURNALPENANGGUNG JAWAB : VIVI GEORGE.EDITOR: RUDI. REDAKTUR : FACHRUDDIN NOH (KOORDINATOR), LIDYA RANTUNG, CHRISTIE TALUMEWO, RAYMOND MAMAHIT, JEIKY MENTANG, FEBRY LANGKUN, EVANS TULENGEN, ANGEL, BILLY, SANTOS, VALENTINO. LAYOUT: ENRA PAENDONG. KEUANGAN: PEGI LANTU.

SEKRETARIATKPU Sulut Jalan Diponegoro Nomor 25 Manado. Telp. (0431) 841-346. Fax. (0431) 841-364.Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

KPU SULUT

PKPU nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan Walikota dan Wakil Walikota

Page 4: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Salam Redaksi | 4

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015

Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Un-

dang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang

dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2015 ten-

tang Kampanye Pemilihan Gubernur , Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, menjadi Dasar Pasan-

gan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam memulai Kam-

panye. Kampanye Pemilihan dapat diartikan kegiatan yang dilakukan Pasangan Calon yang

menawarkan Visi dan Misi serta Program yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan

Pemilih untuk memilih Calon Pasangan.

Regulasi diatas mengatur antara lain Kampanye sebagai bagian dari Tahapan yang di ge-

lar Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara dalam bentuk Kampanye Damai bagi 2

(dua) pasangan Calon yang sudah ditetapkan pada tanggal 24 agustus 2015 . Rubrik Utama

Edisi Agustus 2015 ini, akan menyajikan Deklarasi Kampanye pada tanggal 27 Agustus 2015

Damai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara turut dihadiri oleh Sekretaris

Provinsi Sulawesi Utara dan disertai dengan penandatanganan Deklarasi Kampanye ber-

sama KPU Prov. Sulut, Forkompinda, Bawaslu Prov. Sulut, 2 Pasangan Calon, Tokoh Agama,

Ormas, Media dan para Undangan. Sesudah Deklarasi ada penyampaian Visi Misi Pasangan

Calon dan Penyerahan Bahan Kampanye Tahap I kepada Pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur. Sebelum digelar Kampanye Damai yang dilakukan di Lapangan Terbuka Ka-

wasan Mega Mall, KPU Provinsi Sulawesi Utara sudah melakukan sosialisasi berkaitan den-

gan Kampanye bagi Tim Kampanye. Pemahaman Kampanye menjadi bagian penting yang

disampaikan Penyelenggara baik kepada Pasangan Calon maupun Tim Kampanye dengan

Tujuan sebagai wujud dan Penidikan Politik Masyarakat yang dilaksanakan secara bertang-

gung jawab. Pendididkan Politik dimaksudkan untuk meningkatkan Partispasi Pemilih dalam

Pemilihan. Target Partispasi Masayarakat Sulawesi Utara untuk menentukan Pemimpin yang

terpilih di harapkan mencapai 75 % dan kalaupun dapat ditingkatkan semua tergantung

pula baik Persiapan yang matang bagi Penyelenggara, peran Partia dan Partai Pengusung

bahkan Sosialisasi sangat akan menentukan lancarnya Proses Demokrasi pada 9 Desember

2015. Semoga Kegiatan Kampanye Pilkada 2015 berjalan lancar dan Damai .

Christie M. Talumewo, S.E

Page 5: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 5

Penandatanganan Deklarasi Kampanye DAMAI

Jurnal KPU SULUT, - Pasangan Calon sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 24 Agustus 2015, bertempat di Kantor KPU Prov. Sulut. Pasangan Calon Gubernur Nomor Urut 1 atas nama Olly Dondokambey dengan Calon Wakil Gubernur Steven Kandou. Sedangkan Pasangan Calon Gubernur Nomor Urut 2 atas nama Maya Rumantir dan Calon Wakil Gubernur Glenny Kairupan. Pen-cabutan Nomor Urut bagi Pasangan Calon di laksanakan sehari sesudah penetapan yakni pada tanggal 25 Agustus 2015 d Hotel Sutan Raja.

Lokasi : Lapangan Kawasan Mega Mas , Manado 27 Agustus 2015

Deklarasi Kampanye Damai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara disertai dengan penandatanganan Deklarasi Kampanye bersama KPU Prov. Sulut, Forkompinda, Bawaslu Prov. Sulut, 2 Pasangan Calon, Tokoh Agama, Ormas, Media dan para Undangan. Sesudah Deklarasi ada penyampaian Visi Misi Pasangan Calon dan Penyerahan Bahan Kampanye Tahap I kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Page 6: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 6

Pentingnya Deklarasi Kampanye sebagai awal pasangan calon memulaikan Tahapan Kampanye dengan metode pertemuan terbatas dan Pertemuan

Tatap Muka yang diatur dalam Peraturan Perundangan-undangan yang menjadi dasar pasangan calon mengkampanyekan visi dan misi ke konstituen.Suasana terik matahari pada tanggal 27 Agustus 2015 nampak persiapan mulai dari pang-gung, iring-iringan musik , dan lagu serta pesan-pesan Kampanye Damai terasa

Lokasi : Lapangan Kawasan Mega Mas , Manado 27 Agustus 2015Ucapan Selamat Datang : Vivi George/Komisioner KPU Prov. Sulut

Page 7: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 7

lebih lengkap disaksikan oleh masyarakat, pemerintah daerah, bawaslu,tokoh agama, organisasi masyarakat,tim kampanye maupun 2 Pasangan Calon dan me-dia. Acara Deklarasi Kampanye Damai diawali dengan ucapan selamat datamng, sambutan dari Ketua KPU Prov. Sulut, Sekretaris Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Doa tanda dimulainya Kampanye yang akan dilakukan secara Damai di Sulawesi Utara.Cukup panjang waktu Kampanye kali ini dalam Pemilihan Ke-

Lokasi : Lapangan Kawasan Mega Mas , Manado 27 Agustus 2015Pembukaan Deklarasi Kampanye Damai : Yessy Y Momogan/Ketua KPU Prov. Sulut

Page 8: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 8

Lokasi : Lapangan Kawasan Mega Mas , Manado 27 Agustus 2015Deklarasi Kampanye Damai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara disertai dengan penandatanganan Deklarasi Kampanye bersama KPU Prov. Sulut, Forkompinda, Bawaslu Prov. Sulut, 2 Pasangan Calon, Tokoh Agama, Ormas, Media dan para Undangan. Sesudah Deklarasi ada penyampaian Visi Misi Pasangan Calon dan Penyerahan Bahan Kampanye Tahap I kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

pala Daerah Serentak Tahun 2015, rentang 4 bulan Pasangan Calon akan men-gajak setiap masyarakat Pemilih untuk datang di Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 9 Desember 2015 serta Pasangan Calon menyampaikan Visi dan Misinya saat terpilih menjadi Kepala Daerah di Sulawesi Utara .Pelepasan Bu-rung Merpati, Balon Gas Udara serta Penanda tanganan Kampanye Damai dan pemaparan Visi Misi yang oleh MC memberikan waktu 5 menit diatas panggung

Page 9: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 9

menjadi komitmen bersama mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2015.Penandatanganan Deklarasi Kampanye Damai diakhiri dengan saling bergan-

dengan erat sebagai pertanda siapapun Pemimpin yang akan terpilih kelak akan menjadi Sejarah untuk memulai akan Kepemimpinan yang berintegritas yang diharapkan semua pihak untuk menjalankan roda Pemerintah di tanah nyiur melambai.

Page 10: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 10

Press Release: KPU Tetapkan Paslon Pilkada 2015

Keterangan Foto : Ketua KPU, Husni Kamil Manik didampingi seluruh Anggota KPU sampaikan keterangan kepada awak media terkait penetapan pasangan calon yang lolos penelitian persyaratan menjadi paslon Pilkada 2015

Jakarta, kpu.go.id – Hari ini, Senin (24/8) KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota menetapkan pasangan calon (Paslon) yang telah lolos penelitian persyaratan menjadi paslon peserta pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Ke-pala Daerah (Pilkada) Tahun 2015.

Untuk daerah yang paslonnya ternyata masih kurang dari 2 (dua) yakni Kabupaten Kutai Kertanegara, Kota Denpasar dan Minahasa Selatan, akan dilakukan pendaftaran kembali selama 3 (tiga) hari

yaitu pada tanggal 28 sampai 30 Agustus 2015. Daerah yang telah menetapkan paslon peserta pemilihan lebih dari 2

(dua), maka akan dilanjutkan dengan kegiatan pengundian nomor urut, dan selanjutnya memasuki masa kampanye yang akan dimulai 3 (tiga) hari pasca penetapan paslon peserta pemilihan yaitu tanggal 27 Agustus 2015. Kegiatan kampanye ini akan berlangsung sampai dengan sebelum masa tenang.

Proses penetapan paslon berlangsung di 261 daerah dengan rincian 9 Provinsi, 219 Kabupaten dan 33 kota, dengan hasil sebagai berikut: klik disi-ni (ris/red. FOTO KPU/ris/Hupmas) Sumber Website KPU RI

Page 11: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 11

KPU terima kunjungan Komnas HAM

Keterangan Foto : Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik menerima kunjungan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Nur Kholis.

Jakarta, kpu.go.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Husni Kamil Manik mener-ima kunjungan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Nur Kholis di Ruang Kerja Lt. 2, Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada pertemuan tersebut kedua pimpinan lembaga bersepakat untuk menjalin kerja sama menyangkut peningkatan kualitas penyeleng-garaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada)

Tahun 2015, terutama isu-isu strategis seperti Hak warga negara yang ter-daftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), potensi konflik sosial serta pengua-tan koordinasi antar lembaga.

Kesepakatan tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk Nota Kes-epahaman/Momerandum of Understanding (MoU) yang akan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pada audiensi tersebut hadir Komisioner KPU lainnya Hadar Nafis Gumay dan Arief Budiman. Dari pihak Komnas HAM hadir pula komisioner Dianto Ba-chriadi dan Natalius Pigai. (ook/red. FOTO: OOK/HUPMAS) Sumber Website KPU RI

Page 12: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 12

Jakarta kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka kembali pendaftaran pa-sangan calon bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota di tujuh kabupaten/kota yang hanya mempunyai satu pasangan calon yang mendaftar pada tanggal 9-11 Agustus 2015. Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tasik-malaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Mataram, Kota Samarinda, dan Kota Surabaya.

Perkembangan terakhir dari proses pelaksanaan pendaftaran kem-bali tersebut, pada hari pertama

tanggal 9 Agustus 2015 tidak ada satupun daerah menerima pendaftaran. Kemudian pada hari kedua, terdapat satu pasan-gan calon mendaftar di Kabupaten Paci-tan. Selanjutnya pada hari ketiga, atau hari terakhir masa pendaftaran di hari ini sudah ada penerimaan pendaftaran di Kota surabaya. KPU Kota Surabaya telah menerima pendaftaran atas nama Drs. Ra-

Tetap Satu Paslon, Empat Daerah Ditunda Ke Pilkada 2017

Keterangan Foto : Ketua KPU, Husni Kamil Manik didampingi Anggota KPU RI.

syio M.Si dan Drs. Dimam Abror, M.Si yang diusung oleh Partai Demokrat dan PAN. Sementara itu, di Kota Samarinda juga masih berlangsung proses pendaftaran.

“Bagi empat kabupaten/kota yang lain, yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Mataram, Kabupaten Blitar, dan Ka-bupaten Tasikmalaya, tidak ada satupun calon tambahan yang mendaftar hingga proses pendaftaran kembali ditutup pada pukul 16.00 waktu setempat. Beberapa ada yang datang di empat kabupaten ini,

Page 13: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 13

meskipun berniat untuk mendaftar, tetapi tidak membawa berkas yang dinyatakan cukup untuk mendaftar, sehingga tidak ada satupun yang masuk dalam klasifikasi pendaftaran,” papar Ketua KPU RI Husni Kamil Manik dalam konferensi pers, Selasa (11/8) di Media Centre KPU RI.

Husni juga menjelaskan bahwa jumlah pasangan calon yang telah diterima pendaf-tarannya sebanyak 852 pasangan calon yang terdiri dari 21 pasangan calon pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 714 pasangan calon pemilihan bupati dan wakil bupati, dan 117 pasangan calon pemilihan walikota dan wakil walikota. Tabulasinya adalah 1 pasan-gan calon terdaftar di 5 daerah, karena Kota Samarinda masih dalam proses pendaftaran, 2 pasangan calon terdaftar di 80 daerah, 3-4 pasangan calon terdaftar di 154 daerah, 5-6 pasangan calon terdaftar di 25 daerah dan lebih dari 6 pangan calon terdaftar di 5 daerah.

“Saat ini di 262 daerah yang menyelenggaraan pilkada sedang berlangsung pelaksa-naan verifikasi dan penelitian dokumen perbaikan, kemudian penetapan pasangan calon sebagai peserta pemilihan akan dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2015. Bersamaan dengan kegiatan ini, di seluruh daerah yang menyelenggarakan pilkada sedang dilak-sanakan verifikasi faktual terhadap perbaikan dukungan pasangan calon perseorangan dan pelaksanaan pemutakhiran daftar pemilih atau coklit yang akan berakhir sampai tanggal 19 Agustus 2015,” ujar Husni.

Husni juga menegaskan bahwa pada saat ini KPU masih mengacu pada Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pencalonan, sehingga bagi empat daerah yaitu Kabupaten Blitar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kota Mataram yang tetap mempunyai satu pasangan calon, maka pelaksanaan pilkada di keempat daerah tersebut diundur ke tahun 2017.

Sementara itu, Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay juga menjelaskan bahwa KPU telah mempunyai jadwal utama yang direncanakan untuk 262 daerah. Namun kemudian ada jadwal bagi 7 daerah yang pasangan calon masih kurang dari 2 pasangan calon, dan pada hari ini menjadi 5 daerah, karena KPU masih menunggu proses pendaftaran di Kota Samarinda. Bagi daerah yang menerima pendaftaran, keesokan harinya bisa mulai pemeriksaan kesehatan, kemudian ada perbaikan dokumen, ada pemeriksaan dokumen perbaikan, dan kemudian penetapannya akan berbeda dengan jadwal utama, yaitu men-jadi tanggal 30 Agustus 2015.

“Seandainya pada tanggal 24 Agustus 2015 nanti ditetapkan, terdapat daerah yang pada saat penetapan masih kurang dari 2 pasangan calon, maka daerah itu akan dibuka kembali pendaftaran, sehingga penetapan kemungkinan baru pada tanggal 18 September 2015. Harapan kami, keserempakan proses pilkada ini bisa terjadi pada tanggal 9 Desem-

ber 2015,” ujar Hadar. (Arf/red.FOTO KPU/dosen/Hupmas) Sumber Website KPU RI

Page 14: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 14

Jakarta kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menindaklanjuti surat dari Badan Pen-gawas Pemilu (Bawaslu) dengan menggelar rapat pleno sejak Rabu malam kemarin. Surat Bawaslu Nomor 0213/Bawaslu/VIII/2015 tanggal 5 Agustus 2015 mengenai rekomendasi un-tuk memperpanjang atau membuka kembali pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota di tujuh kabupaten/kota yang hanya mempunyai satu pasangan calon yang mendaftar. Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Blitar, Ka-bupaten Pacitan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Mataram, Kota Samarinda, dan Kota Surabaya.

Hari ini, KPU kembali meng-gelar rapat

pleno dan memutuskan untuk menerbitkan surat edaran bagi tujuh kabu-paten/kota yang melaku-kan penundaan tahapan pilkada diminta men-cabut Keputusan tentang penundaan tahapan pe-milihan bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota sebagai mana surat KPU Nomor

443/KPU/VIII/2015 tang-gal 3 Agustus 2015. Kemu-dian mengubah keputusan tentang tahapan, pro-gram, dan jadwal pilkada dengan menyusun kembali tahapan lanjutan setelah penundaan dengan keten-tuan pelaksanaan pemung-utan suara tetap tanggal 9 Desember 2015.

“Kami juga meminta ketujuh KPU kabupaten/kota tersebut untuk me-masukkan kegiatan sosial-

isasi selama tiga hari yaitu tanggal 6-8 Agustus 2015, untuk pembukaan kem-bali pendaftaran pasangan calon selama tiga hari, yaitu tanggal 9-11 Agustus 2015, pemeriksaan kese-hatan jasmani dan rohani, penelitian syarat pencalo-nan dan syarat calon, per-baikan syarat pencalonan dan syarat calon, penyam-paian hasil perbaikan, dan penetapan pasangan calon dengan memperhatikan

KPU Buka Kembali Pendaftaran Pilkada 9-11 Agustus 2015

Keterangan Foto : Ketua KPU, Husni Kamil Manik didampingi Anggota KPU RI.

Page 15: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Nasional | 15

Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 dan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 sebagaimana telah dibah dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015 dan Surat Edaran KPU Nomor 403/KPU/VII/2015,” jelas Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang didampingi Komisioner KPU RI lainnya, Kamis (6/8) di Media Cen-tre KPU RI.

Husni menambahkan, ketujuh KPU kabupaten/Kota tersebut diminta melakukan koordinasi den-gan Panwaslu kabupaten/kota mengenai perubahan keputusan tentang taha-pan, program, dan jadwal penyelenggaraan pilkada di daerah masing-masing. KPU juga meminta KPU ka-bupaten/kota melakukan sosialisasi kepada partai politik dan pihak lain yang dianggap perlu, serta mengumumkan kepada masyarakat melalui laman KPU kabupaten/kota atau media. Selain itu KPU ka-bupaten/kota juga harus menyampaikan keputusan tersebut kepada Kepala Daerah dan DPRD setem-pat.

“KPU juga berharap hal ini menjadi perhatian par-tai politik, setelah pendaf-taran pertama, kemudian diperpanjang tiga hari,

dan sekarang akan dibuka kembali pendaftaran tiga hari lagi, dan peran utama dalam hal ini ada di partai politik. Kami juga mengin-gatkan kepada KPU kabu-paten/kota untuk disiplin menjaga proses tahapan ini, karena apabila ada satu saja yang molor, maka bisa molor semua. Sementara ini yang mung-kin terkurangi kegiatan kampanye yang tiga bulan dan kegiatan di internal KPU yang harus dipadat-kan,” tambah Husni.

KPU tetap menerapkan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, tegas Husni, jadi apabila tetap tidak ada yang mendaftar juga, maka akan diundur ke pilkada 2017, jadi tidak ada inisiasi dari KPU, ke-cuali ada hal lain seperti rekomendasi Bawaslu ini. Husni juga menjelaskan, bahwa UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang penyeleng-gara pemilu memberikan mandat kepada Bawaslu untuk dapat memberikan rekomendasi kepada KPU sesuai kebutuhan dalam tahapan yang diseleng-garakan KPU, dan reko-mendasi Bawaslu ini yang menjadi landasan KPU menerbitkan surat edaran ini.

Sementara itu, Komis-

ioner KPU RI Hadar Nafis Gumay juga menjelaskan bahwa penetapan pasan-gan calon peserta pilkada normalnya tanggal 24 Agustus 2015, tetapi khu-sus tujuh daerah ini diper-kirakan di tanggal 29 Agus-tus 2015, sehingga apabila ada sengketa yang waktu gugatan selama tiga hari setelah penetapan, maka pergeserannya juga tidak terlalu banyak. Kemudian mengenai tahapan kampa-nye yang seharusnya tang-gal 27 Agustus 2015 atau tiga hari setelah ditetap-kan, apabila penetapan tanggal 29 Agustus 2015 maka tahapan kampanye dimulai tanggal 1 Septem-ber 2015.

“Apabila tetap hanya satu pasangan calon, ke-mudian KPU pindahkan ke pilkada 2017, sebenarnya banyak yang menyayang-kan hak politik warga di daerah itu juga. Keputusan KPU ini bukan atas dasar intervensi dari manapun, ini sesuai aturan perun-dangan yang berlaku, seperti halnya adanya rekomendasi Bawaslu ini,” tegas Hadar yang juga Komisioner KPU RI Divisi Teknis Pemilu. (Arf/red. FOTO KPU/ook/Hupmas)

Sumber Website KPU RI

Page 16: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Deklarasi Kampanye DAMAI

Page 17: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Page 18: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU | 18

PKPU nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan Walikota dan Wakil Walikota

- 8 -

BAB II

PELAKSANAAN KAMPANYE

Pasal 5

(1) Kampanye dilaksanakan oleh:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota; dan

b. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye.

(2) Kampanye yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP

Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan dengan

metode:

a. debat publik atau debat terbuka antar Pasangan

Calon;

b. penyebaran Bahan Kampanye kepada umum;

c. pemasangan Alat Peraga Kampanye; dan/atau

d. iklan di media massa cetak dan/atau media massa

elektronik.

(3) Kampanye yang dilaksanakan Pasangan Calon dan/atau

Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b, dilaksanakan dengan metode:

a. pertemuan terbatas;

b. pertemuan tatap muka dan dialog; dan/atau

c. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan

Kampanye dan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(4) Pendanaan Kampanye oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan

KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), difasilitasi oleh Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

(5) Pendanaan Kampanye oleh Pasangan Calon dan/atau

Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.

Pasal 6 . . .

- 9 -

Pasal 6

Kampanye yang dilaksanakan oleh Pasangan Calon dan/atau

Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3),

dapat dilaksanakan oleh pengurus Partai Politik atau

Gabungan Partai Politik.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calon

bersama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai

Politik atau Pasangan Calon perseorangan membentuk

Tim Kampanye dan menunjuk Penghubung Pasangan

Calon.

(2) Tim Kampanye dan Penghubung Pasangan Calon

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan kepada

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten Kota

pada saat pendaftaran Pasangan Calon.

(3) Pendaftaran Tim Kampanye dan Penghubung Pasangan

Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menggunakan formulir Model BC1-KWK untuk

disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

mengumumkan daftar nama Tim Kampanye yang telah

didaftarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada

papan pengumuman dan/atau laman KPU Provinsi/KIP

Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 8

(1) Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (1), bertugas menyusun seluruh kegiatan tahapan

Kampanye dan bertanggung jawab atas teknis

pelaksanaan penyelenggaraan Kampanye.

(2) Tugas . . .

- 9 -

Pasal 6

Kampanye yang dilaksanakan oleh Pasangan Calon dan/atau

Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3),

dapat dilaksanakan oleh pengurus Partai Politik atau

Gabungan Partai Politik.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calon

bersama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai

Politik atau Pasangan Calon perseorangan membentuk

Tim Kampanye dan menunjuk Penghubung Pasangan

Calon.

(2) Tim Kampanye dan Penghubung Pasangan Calon

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan kepada

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten Kota

pada saat pendaftaran Pasangan Calon.

(3) Pendaftaran Tim Kampanye dan Penghubung Pasangan

Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menggunakan formulir Model BC1-KWK untuk

disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

mengumumkan daftar nama Tim Kampanye yang telah

didaftarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada

papan pengumuman dan/atau laman KPU Provinsi/KIP

Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 8

(1) Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (1), bertugas menyusun seluruh kegiatan tahapan

Kampanye dan bertanggung jawab atas teknis

pelaksanaan penyelenggaraan Kampanye.

(2) Tugas . . .

- 10 -

(2) Tugas Penghubung Pasangan Calon sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), mel

iputi:

a. menjadi penghubung antara Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye dengan KPU Provinsi/KIP

Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;

b. menerima Bahan Kampanye yang difasilitasi oleh

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

Pasal 9

(1) Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye

dapat membentuk Tim Kampanye tingkat

kabupaten/kota dan/atau Tim Kampanye tingkat

kecamatan atau nama lain.

(2) Dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye dapat membentuk Tim

Kampanye tingkat kecamatan atau nama lain.

Pasal 10

(1) Untuk mendukung penyelenggaraan Kampanye, Tim

Kampanye dapat menunjuk Petugas Kampanye.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri dari seluruh petugas yang memfasilitasi

penyelenggaraan Kampanye.

(3) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

bertugas:

a. menyelenggarakan kegiatan Kampanye;

b. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada

aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia

setempat tentang penyelenggaraan Kampanye;

dan/atau

c. menyebarkan Bahan Kampanye.

(4) Petugas Kampanye bertanggung jawab terhadap

kelancaran, keamanan dan ketertiban penyelenggaraan

Kampanye.

(5) Tim . . .

Page 19: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU| 19

- 10 -

(2) Tugas Penghubung Pasangan Calon sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), mel

iputi:

a. menjadi penghubung antara Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye dengan KPU Provinsi/KIP

Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;

b. menerima Bahan Kampanye yang difasilitasi oleh

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

Pasal 9

(1) Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye

dapat membentuk Tim Kampanye tingkat

kabupaten/kota dan/atau Tim Kampanye tingkat

kecamatan atau nama lain.

(2) Dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye dapat membentuk Tim

Kampanye tingkat kecamatan atau nama lain.

Pasal 10

(1) Untuk mendukung penyelenggaraan Kampanye, Tim

Kampanye dapat menunjuk Petugas Kampanye.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri dari seluruh petugas yang memfasilitasi

penyelenggaraan Kampanye.

(3) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

bertugas:

a. menyelenggarakan kegiatan Kampanye;

b. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada

aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia

setempat tentang penyelenggaraan Kampanye;

dan/atau

c. menyebarkan Bahan Kampanye.

(4) Petugas Kampanye bertanggung jawab terhadap

kelancaran, keamanan dan ketertiban penyelenggaraan

Kampanye.

(5) Tim . . .

- 11 -

(5) Tim Kampanye mendaftarkan Petugas Kampanye

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPU

Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota 1

(satu) hari setelah penetapan Pasangan Calon sampai

dengan paling lambat 1 (satu) hari sebelum

penyelenggaraan Kampanye.

(6) Pendaftaran Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (5) menggunakan formulir Model BC2-KWK

untuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 11

(1) Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye dapat menunjuk organisasi

penyelenggara kegiatan.

(2) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah organisasi yang ditunjuk

Pasangan Calon, mencakup organisasi sayap Partai

Politik atau Gabungan Partai Politik.

(3) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) adalah badan hukum yang

didirikan dan dikelola oleh Warga Negara Indonesia dan

tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia.

Pasal 12

(1) Selain KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota dan Pasangan Calon dan/atau Tim

Kampanye, Kampanye dapat dilaksanakan oleh:

a. orang-seorang;

b. relawan.

(2) Orang . . .

- 12 -

(2) Orang-seorang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai

hak memilih.

(3) Relawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

adalah pendukung Pasangan Calon yang menjalankan

program-program Kampanye secara sukarela.

(4) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye mendaftarkan

orang-seorang dan relawan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota 1 (satu) hari setelah penetapan

Pasangan Calon sampai dengan paling lambat 1 (satu)

hari sebelum penyelenggaraan Kampanye.

(5) Pendaftaran orang-seorang dan relawan sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) menggunakan formulir Model

BC3-KWK untuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 13

(1) Kampanye dihadiri oleh Peserta Kampanye.

(2) Peserta Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat

sebagai Pemilih.

BAB III

MATERI KAMPANYE

Pasal 14

(1) Materi Kampanye Pasangan Calon wajib memuat visi,

misi dan program yang disusun berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi atau

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten/Kota.

(2) Materi . . .

- 12 -

(2) Orang-seorang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai

hak memilih.

(3) Relawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

adalah pendukung Pasangan Calon yang menjalankan

program-program Kampanye secara sukarela.

(4) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye mendaftarkan

orang-seorang dan relawan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota 1 (satu) hari setelah penetapan

Pasangan Calon sampai dengan paling lambat 1 (satu)

hari sebelum penyelenggaraan Kampanye.

(5) Pendaftaran orang-seorang dan relawan sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) menggunakan formulir Model

BC3-KWK untuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 13

(1) Kampanye dihadiri oleh Peserta Kampanye.

(2) Peserta Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat

sebagai Pemilih.

BAB III

MATERI KAMPANYE

Pasal 14

(1) Materi Kampanye Pasangan Calon wajib memuat visi,

misi dan program yang disusun berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi atau

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten/Kota.

(2) Materi . . .

- 13 -

(2) Materi Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis kepada

masyarakat.

Pasal 15

Pasangan Calon berhak untuk mendapatkan informasi atau

data dari Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-

undangan.

Pasal 16

Visi, misi dan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

ayat (1) menjadi dokumen resmi daerah apabila Pasangan

Calon terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Pasal 17

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten

mengumumkan visi, misi dan program sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (1) di papan pengumuman dan/atau

laman KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

Pasal 18

Materi Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(1), harus:

a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945;

b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai

agama serta jati diri bangsa;

c. meningkatkan kesadaran hukum;

d. memberikan informasi yang benar, seimbang dan

bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan

politik; dan

e. menjalin komunikasi politik yang sehat antara Pasangan

Calon dengan masyarakat sebagai bagian dari

membangun budaya politik Indonesia yang demokratis

dan bermartabat.

Pasal 19 . . .

Page 20: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU| 20- 14 -

Pasal 19

Materi Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(1), disampaikan dengan cara:

a. sopan, yaitu menggunakan bahasa atau kalimat yang

santun dan pantas ditampilkan kepada umum;

b. tertib, yaitu tidak mengganggu kepentingan umum;

c. edukatif/mendidik, yaitu memberikan informasi yang

bermanfaat dan mencerahkan Pemilih;

d. bijak dan beradab, yaitu tidak menyerang pribadi,

kelompok, golongan atau Pasangan Calon lain; dan

e. tidak bersifat provokatif.

Pasal 20

Pasangan Calon wajib menyampaikan visi, misi dan program

pemerintahan yang akan diselenggarakan, apabila menjadi

Pasangan Calon terpilih pada setiap pelaksanaan kegiatan

Kampanye.

BAB IV

METODE KAMPANYE

Bagian Kesatu

Debat Publik atau Debat Terbuka

Pasal 21

(1) Debat publik atau debat terbuka antar Pasangan Calon

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a,

diselenggarakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau

KPU/KIP Kabupaten/Kota dan disiarkan secara langsung

melalui Lembaga Penyiaran Publik atau Lembaga

Penyiaran Swasta.

(2) Dalam hal debat publik atau debat terbuka sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak dapat disiarkan secara

langsung karena keterbatasan frekuensi, debat publik

atau debat terbuka dapat disiarkan secara tunda melalui

Lembaga Penyiaran Publik atau Lembaga Penyiaran

Swasta . . .

- 15 -

Swasta pada masa Kampanye.

(3) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat disiarkan ulang pada masa

Kampanye.

(4) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diselenggarakan paling banyak 3 (tiga) kali

pada masa Kampanye.

Pasal 22

(1) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 ayat (1) dipandu oleh moderator yang

berasal dari kalangan profesional dan akademisi yang

mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak

memihak kepada salah satu Pasangan Calon.

(2) Moderator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih

oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

dapat menghadirkan undangan dalam jumlah terbatas.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

memberikan akses bagi penyandang disabilitas dalam

penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka.

(5) Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi dan

misi Pasangan Calon dalam rangka:

a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

b. memajukan daerah;

c. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

d. menyelesaikan persoalan daerah;

e. menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah

kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional; dan

f. memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan kebangsaan.

(6) Moderator dilarang memberikan komentar, penilaian dan

kesimpulan terhadap penyampaian materi debat dari

setiap Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat

(5).

(7) Ketentuan mengenai mekanisme penyelenggaraan debat

publik . . .

- 15 -

Swasta pada masa Kampanye.

(3) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat disiarkan ulang pada masa

Kampanye.

(4) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diselenggarakan paling banyak 3 (tiga) kali

pada masa Kampanye.

Pasal 22

(1) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 ayat (1) dipandu oleh moderator yang

berasal dari kalangan profesional dan akademisi yang

mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak

memihak kepada salah satu Pasangan Calon.

(2) Moderator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih

oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

dapat menghadirkan undangan dalam jumlah terbatas.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

memberikan akses bagi penyandang disabilitas dalam

penyelenggaraan debat publik atau debat terbuka.

(5) Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi dan

misi Pasangan Calon dalam rangka:

a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

b. memajukan daerah;

c. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

d. menyelesaikan persoalan daerah;

e. menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah

kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional; dan

f. memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan kebangsaan.

(6) Moderator dilarang memberikan komentar, penilaian dan

kesimpulan terhadap penyampaian materi debat dari

setiap Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat

(5).

(7) Ketentuan mengenai mekanisme penyelenggaraan debat

publik . . .

- 16 -

publik atau debat terbuka antar Pasangan Calon

ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh

atau KPU/KIP Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi

dengan Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye.

Bagian Kedua

Penyebaran Bahan Kampanye

Pasal 23

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi pelaksanaan metode penyebaran Bahan

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

huruf b.

(2) Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. selebaran (flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21

cm;

b. brosur (leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka 21

cm x 29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;

c. pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm;

dan/atau

d. poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.

Pasal 24

(1) Desain dan materi Bahan Kampanye sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dibuat dan dibiayai

oleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai

dengan ukuran yang telah ditentukan oleh KPU

Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Desain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat memuat visi, misi, program, foto Pasangan Calon,

tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik

dan/atau foto pengurus Partai Politik atau Gabungan

Partai Politik.

(3) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikan

desain dan materi Bahan Kampanye sebagaimana

dimaksud . . .

Page 21: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU| 21- 17 -

dimaksud pada ayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh

atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

mencetak Bahan Kampanye sesuai dengan desain dan

materi yang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atau

Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Pencetakan Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) diutamakan menggunakan bahan yang

dapat didaur ulang.

Pasal 25

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

mencetak Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 24 ayat (4) paling banyak sejumlah kepala

keluarga pada daerah Pemilihan untuk setiap Pasangan

Calon.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam

mendapatkan data dan informasi jumlah kepala keluarga

pada daerah Pemilihan untuk menentukan jumlah Bahan

Kampanye yang dicetak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

menyerahkan Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) kepada Penghubung Pasangan Calon untuk

disebarkan oleh Petugas Kampanye.

Pasal 26

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dapat membuat

dan mencetak Bahan Kampanye selain yang difasilitasi

oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

ayat (2), meliputi:

a. kaos;

b. topi;

c. mug;

d. kalender;

e. kartu nama;

f. pin . . .

- 18 -

f. pin;

g. ballpoint;

h. payung; dan/atau

i. stiker paling besar ukuran 10 cm x 5 cm.

(2) Stiker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i

dilarang ditempel di tempat umum, meliputi:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung atau fasilitas milik pemerintah;

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah);

e. jalan-jalan protokol;

f. jalan bebas hambatan;

g. sarana dan prasarana publik; dan/atau

h. taman dan pepohonan.

(3) Setiap Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), apabila dikonversikan dalam bentuk uang

nilainya paling tinggi Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu

rupiah).

Pasal 27

Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan pada

Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan

dialog, dan/atau di tempat umum.

Bagian Ketiga

Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 28

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi pembuatan dan pemasangan Alat Peraga

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

huruf c.

(2) Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. baliho . . .

- 18 -

f. pin;

g. ballpoint;

h. payung; dan/atau

i. stiker paling besar ukuran 10 cm x 5 cm.

(2) Stiker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i

dilarang ditempel di tempat umum, meliputi:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung atau fasilitas milik pemerintah;

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah);

e. jalan-jalan protokol;

f. jalan bebas hambatan;

g. sarana dan prasarana publik; dan/atau

h. taman dan pepohonan.

(3) Setiap Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), apabila dikonversikan dalam bentuk uang

nilainya paling tinggi Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu

rupiah).

Pasal 27

Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan pada

Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan

dialog, dan/atau di tempat umum.

Bagian Ketiga

Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 28

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi pembuatan dan pemasangan Alat Peraga

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

huruf c.

(2) Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. baliho . . .

- 19 -

a. baliho/billboard/videotron paling besar ukuran 4 m

x 7 m, paling banyak 5 (lima) buah setiap Pasangan

Calon untuk setiap kabupaten/kota;

b. umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m,

paling banyak 20 (dua puluh) buah setiap Pasangan

Calon untuk setiap kecamatan; dan/atau

c. spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, paling

banyak 2 (dua) buah setiap Pasangan Calon untuk

setiap desa atau sebutan lain/kelurahan.

Pasal 29

(1) Desain dan materi Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dibuat dan dibiayai

oleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai

dengan ukuran yang telah ditentukan oleh KPU

Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Desain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat memuat visi, misi, program, foto Pasangan Calon,

tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik

dan/atau foto pengurus Partai Politik atau Gabungan

Partai Politik.

(3) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikan

desain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

membuat Alat Peraga Kampanye sesuai dengan desain

dan materi yang disampaikan oleh Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada

ayat (3).

(5) Pembuatan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) diutamakan menggunakan bahan

yang dapat didaur ulang.

Pasal 30

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota

memasang Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 ayat (2) di lokasi yang telah ditentukan.

(2) KPU . . .

- 20 -

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkat

desa atau sebutan lain/kelurahan untuk menetapkan

lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye.

(3) Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dilarang berada di:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung milik pemerintah; dan

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).

(4) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan dan

keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang menjadi milik

perseorangan atau badan swasta harus seizin pemilik

tempat tersebut.

(6) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia setempat untuk mengamankan Alat Peraga

Kampanye.

Pasal 31

KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Bawaslu

Provinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota membersihkan

Alat Peraga Kampanye paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari

dan tanggal pemungutan suara.

Bagian Keempat

Iklan Kampanye di Media Massa

Pasal 32

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi . . .

Page 22: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU| 22

- 21 -

memfasilitasi penayangan Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d pada:

a. media massa cetak;

b. media massa elektronik, yaitu televisi, radio

dan/atau media dalam jaringan (online); dan/atau

c. lembaga penyiaran;

dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan layanan

masyarakat.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

menentukan dan menetapkan jumlah penayangan dan

ukuran atau durasi Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) untuk setiap Pasangan Calon.

Pasal 33

(1) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 ayat (1) dibuat dan dibiayai oleh Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran atau

durasi yang telah ditentukan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat memuat informasi mengenai visi, misi, program,

foto Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atau

Gabungan Partai Politik dan/atau foto pengurus Partai

Politik atau Gabungan Partai Politik.

(3) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dapat berupa:

a. tulisan;

b. suara;

c. gambar;

d. tulisan dan gambar; dan/atau

e. suara dan gambar;

yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak

interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat

penerima pesan.

(4) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

dan etika periklanan.

(5) Pasangan . . .

- 21 -

memfasilitasi penayangan Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d pada:

a. media massa cetak;

b. media massa elektronik, yaitu televisi, radio

dan/atau media dalam jaringan (online); dan/atau

c. lembaga penyiaran;

dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan layanan

masyarakat.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

menentukan dan menetapkan jumlah penayangan dan

ukuran atau durasi Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) untuk setiap Pasangan Calon.

Pasal 33

(1) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 ayat (1) dibuat dan dibiayai oleh Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran atau

durasi yang telah ditentukan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat memuat informasi mengenai visi, misi, program,

foto Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atau

Gabungan Partai Politik dan/atau foto pengurus Partai

Politik atau Gabungan Partai Politik.

(3) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dapat berupa:

a. tulisan;

b. suara;

c. gambar;

d. tulisan dan gambar; dan/atau

e. suara dan gambar;

yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak

interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat

penerima pesan.

(4) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

dan etika periklanan.

(5) Pasangan . . .

- 22 -

(5) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikan

Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(6) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

menayangkan Iklan Kampanye sesuai dengan materi

yang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atau Tim

Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Pasal 34

(1) Penayangan Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 32 ayat (1) dilaksanakan selama 14 (empat

belas) hari sebelum dimulainya masa tenang.

(2) Jumlah penayangan Iklan Kampanye di televisi untuk

setiap Pasangan Calon, paling banyak kumulatif 10

(sepuluh) spot, berdurasi paling lama 30 (tiga puluh)

detik, untuk setiap stasiun televisi, setiap hari selama

masa penayangan Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

(3) Jumlah penayangan Iklan Kampanye di radio untuk

setiap Pasangan Calon, paling banyak 10 (sepuluh) spot,

berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik, untuk

setiap stasiun radio, setiap hari selama masa penayangan

Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Batas jumlah penayangan Iklan Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berlaku untuk

semua jenis Iklan Kampanye.

Pasal 35

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

menetapkan jadwal penayangan Iklan Kampanye untuk

setiap Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 34 ayat (1) setelah berkoordinasi dengan media

massa cetak atau elektronik dan/atau lembaga

penyiaran.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

wajib memberikan kesempatan dan alokasi waktu yang

sama dan berimbang kepada setiap Pasangan Calon

dalam . . .

- 23 -

dalam menetapkan jadwal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

Pasal 36

(1) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembaga

penyiaran yang memuat dan menayangkan Iklan

Kampanye dalam bentuk komersial atau layanan

masyarakat wajib mematuhi kode etik periklanan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembaga

penyiaran wajib menentukan standar tarif Iklan

Kampanye komersial yang berlaku sama untuk setiap

penayangan Iklan Kampanye Pasangan Calon yang

difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(3) Tarif Iklan Kampanye layanan masyarakat harus lebih

rendah daripada tarif Iklan Kampanye komersial.

(4) Media massa elektronik dan lembaga penyiaran

menyiarkan Iklan Kampanye layanan masyarakat non-

partisan paling sedikit satu kali dalam sehari dengan

durasi 60 (enam puluh) detik.

(5) Iklan Kampanye layanan masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dapat diproduksi sendiri oleh

media massa cetak, lembaga penyiaran atau dibuat oleh

pihak lain.

(6) Jumlah waktu tayang Iklan Kampanye layanan

masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak

termasuk jumlah tayangan Iklan Kampanye yang

difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

ayat (2) dan ayat (3).

Bagian Kelima

Pertemuan Terbatas

Pasal 37

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakan

pertemuan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 ayat (3) huruf a, di dalam ruangan atau gedung

tertutup.

(2) Peserta . . .

- 20 -

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkat

desa atau sebutan lain/kelurahan untuk menetapkan

lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye.

(3) Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dilarang berada di:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung milik pemerintah; dan

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).

(4) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan dan

keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang menjadi milik

perseorangan atau badan swasta harus seizin pemilik

tempat tersebut.

(6) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia setempat untuk mengamankan Alat Peraga

Kampanye.

Pasal 31

KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Bawaslu

Provinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota membersihkan

Alat Peraga Kampanye paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari

dan tanggal pemungutan suara.

Bagian Keempat

Iklan Kampanye di Media Massa

Pasal 32

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi . . .

Page 23: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU | 23

- 23 -

dalam menetapkan jadwal sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

Pasal 36

(1) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembaga

penyiaran yang memuat dan menayangkan Iklan

Kampanye dalam bentuk komersial atau layanan

masyarakat wajib mematuhi kode etik periklanan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembaga

penyiaran wajib menentukan standar tarif Iklan

Kampanye komersial yang berlaku sama untuk setiap

penayangan Iklan Kampanye Pasangan Calon yang

difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota.

(3) Tarif Iklan Kampanye layanan masyarakat harus lebih

rendah daripada tarif Iklan Kampanye komersial.

(4) Media massa elektronik dan lembaga penyiaran

menyiarkan Iklan Kampanye layanan masyarakat non-

partisan paling sedikit satu kali dalam sehari dengan

durasi 60 (enam puluh) detik.

(5) Iklan Kampanye layanan masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dapat diproduksi sendiri oleh

media massa cetak, lembaga penyiaran atau dibuat oleh

pihak lain.

(6) Jumlah waktu tayang Iklan Kampanye layanan

masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak

termasuk jumlah tayangan Iklan Kampanye yang

difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

ayat (2) dan ayat (3).

Bagian Kelima

Pertemuan Terbatas

Pasal 37

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakan

pertemuan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 ayat (3) huruf a, di dalam ruangan atau gedung

tertutup.

(2) Peserta . . .

- 24 -

(2) Peserta yang diundang disesuaikan dengan kapasitas

ruangan yang ditentukan oleh pengelola ruang gedung

dengan jumlah peserta paling banyak:

a. 2.000 (dua ribu) orang untuk tingkat provinsi; dan

b. 1.000 (seribu) orang untuk tingkat kabupaten/kota.

(3) Undangan kepada peserta harus memuat informasi

mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama

pembicara, dan penanggung jawab.

Pasal 38

(1) Petugas Kampanye pertemuan terbatas wajib

menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada aparat

Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dengan

tembusan disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh

dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi,

dan/atau Panwas Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup informasi:

a. hari;

b. tanggal;

c. waktu;

d. tempat;

e. nama pembicara;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan terbatas hanya dapat

membawa atau menggunakan:

a. nomor urut dan foto Pasangan Calon;

b. tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai

Politik yang mengusulkan Pasangan Calon; dan

c. umbul-umbul Pasangan Calon.

(4) Semua yang hadir dalam pertemuan terbatas hanya

dibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambar

dan/atau atribut Pasangan Calon yang bersangkutan.

Bagian . . .

- 24 -

(2) Peserta yang diundang disesuaikan dengan kapasitas

ruangan yang ditentukan oleh pengelola ruang gedung

dengan jumlah peserta paling banyak:

a. 2.000 (dua ribu) orang untuk tingkat provinsi; dan

b. 1.000 (seribu) orang untuk tingkat kabupaten/kota.

(3) Undangan kepada peserta harus memuat informasi

mengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama

pembicara, dan penanggung jawab.

Pasal 38

(1) Petugas Kampanye pertemuan terbatas wajib

menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada aparat

Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dengan

tembusan disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh

dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi,

dan/atau Panwas Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup informasi:

a. hari;

b. tanggal;

c. waktu;

d. tempat;

e. nama pembicara;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan terbatas hanya dapat

membawa atau menggunakan:

a. nomor urut dan foto Pasangan Calon;

b. tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai

Politik yang mengusulkan Pasangan Calon; dan

c. umbul-umbul Pasangan Calon.

(4) Semua yang hadir dalam pertemuan terbatas hanya

dibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambar

dan/atau atribut Pasangan Calon yang bersangkutan.

Bagian . . .

- 25 -

Bagian Keenam

Pertemuan Tatap Muka dan Dialog

Pasal 39

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakan

pertemuan tatap muka dan dialog sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b secara

interaktif.

(2) Pertemuan tatap muka dan dialog sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan di:

a. dalam ruangan atau gedung tertutup atau terbuka;

dan/atau

b. luar ruangan.

(3) Pertemuan tatap muka dan dialog yang dilaksanakan di

dalam ruangan atau gedung tertutup atau terbuka

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

dilaksanakan dengan ketentuan:

a. jumlah peserta tidak melampaui kapasitas tempat

duduk; dan

b. peserta dapat terdiri atas peserta pendukung dan

tamu undangan.

(4) Pertemuan tatap muka dan dialog yang dilaksanakan di

di luar ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

kunjungan ke pasar, tempat tinggal warga, komunitas

warga atau tempat umum lainnya.

Pasal 40

(1) Petugas Kampanye pertemuan tatap muka dan dialog

wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada

aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat,

dengan tembusan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh

dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi

dan/atau Panwas Kabupaten/Kota, sesuai dengan

tingkatannya.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup informasi:

a. hari . . .

- 26 -

a. hari;

b. tanggal;

c. jam;

d. tempat kegiatan;

e. Tim Kampanye;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan tatap muka dan dialog

dapat memasang Alat Peraga Kampanye di halaman

gedung atau tempat pertemuan.

Bagian Ketujuh

Kegiatan Lain

Pasal 41

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakan

kegiatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)

huruf c dalam bentuk:

a. rapat umum, dengan jumlah terbatas;

b. kegiatan kebudayaan (pentas seni, panen raya, konser

musik);

c. kegiatan olahraga (gerak jalan santai, sepeda santai);

d. kegiatan sosial (bazar, donor darah, perlombaan, hari

ulang tahun); dan/atau

e. kampanye melalui media sosial.

Pasal 42

(1) Rapat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41

huruf a dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan

berakhir paling lambat pukul 18.00 waktu setempat

dengan menghormati hari dan waktu ibadah di Indonesia.

(2) Rapat umum sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan di lapangan, stadion, alun-alun atau

tempat terbuka lainnya.

(3) Petugas . . .

Page 24: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

PKPU | 24

- 26 -

a. hari;

b. tanggal;

c. jam;

d. tempat kegiatan;

e. Tim Kampanye;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan tatap muka dan dialog

dapat memasang Alat Peraga Kampanye di halaman

gedung atau tempat pertemuan.

Bagian Ketujuh

Kegiatan Lain

Pasal 41

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakan

kegiatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)

huruf c dalam bentuk:

a. rapat umum, dengan jumlah terbatas;

b. kegiatan kebudayaan (pentas seni, panen raya, konser

musik);

c. kegiatan olahraga (gerak jalan santai, sepeda santai);

d. kegiatan sosial (bazar, donor darah, perlombaan, hari

ulang tahun); dan/atau

e. kampanye melalui media sosial.

Pasal 42

(1) Rapat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41

huruf a dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan

berakhir paling lambat pukul 18.00 waktu setempat

dengan menghormati hari dan waktu ibadah di Indonesia.

(2) Rapat umum sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan di lapangan, stadion, alun-alun atau

tempat terbuka lainnya.

(3) Petugas . . .

- 27 -

(3) Petugas Kampanye wajib memerhatikan daya tampung

tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Petugas dan peserta Kampanye dilarang membawa atau

menggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji,

pataka, dan/atau bendera yang bukan tanda gambar

atau atribut lain dari Pasangan Calon yang

bersangkutan.

(5) Rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

berlaku ketentuan paling banyak:

a. 2 (dua) kali untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur; dan

b. 1 (satu) kali untuk Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

Pasal 43

Peserta Kampanye yang menghadiri Kampanye rapat umum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dengan menggunakan

kendaraan bermotor secara rombongan atau konvoi, dalam

keberangkatan dan kepulangannya dilarang:

a. melakukan pawai kendaraan bermotor; dan

b. melanggar peraturan lalu lintas.

Pasal 44

(1) Petugas Kampanye rapat umum dari setiap Pasangan

Calon wajib menunjuk 1 (satu) orang atau lebih dari

anggotanya sebagai koordinator lapangan.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggung jawab atas kelancaran, keamanan dan

ketertiban peserta Kampanye pada saat keberangkatan

dan/atau kepulangan dari tempat Kampanye.

Pasal 45

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang

mengusulkan Pasangan Calon dapat mengikutsertakan

personil satuan tugas atau sebutan lainnya.

(2) Personil satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus mengikuti ketentuan:

a. dilarang . . .

- 27 -

(3) Petugas Kampanye wajib memerhatikan daya tampung

tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Petugas dan peserta Kampanye dilarang membawa atau

menggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji,

pataka, dan/atau bendera yang bukan tanda gambar

atau atribut lain dari Pasangan Calon yang

bersangkutan.

(5) Rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

berlaku ketentuan paling banyak:

a. 2 (dua) kali untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur; dan

b. 1 (satu) kali untuk Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

Pasal 43

Peserta Kampanye yang menghadiri Kampanye rapat umum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dengan menggunakan

kendaraan bermotor secara rombongan atau konvoi, dalam

keberangkatan dan kepulangannya dilarang:

a. melakukan pawai kendaraan bermotor; dan

b. melanggar peraturan lalu lintas.

Pasal 44

(1) Petugas Kampanye rapat umum dari setiap Pasangan

Calon wajib menunjuk 1 (satu) orang atau lebih dari

anggotanya sebagai koordinator lapangan.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggung jawab atas kelancaran, keamanan dan

ketertiban peserta Kampanye pada saat keberangkatan

dan/atau kepulangan dari tempat Kampanye.

Pasal 45

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang

mengusulkan Pasangan Calon dapat mengikutsertakan

personil satuan tugas atau sebutan lainnya.

(2) Personil satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus mengikuti ketentuan:

a. dilarang . . .

- 28 -

a. dilarang menggunakan seragam mirip Tentara

Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

b. dilarang menyimpan dan/atau membawa senjata api

dan senjata tajam; dan

c. wajib membantu Kepolisian Negara Republik

Indonesia dalam menjaga ketertiban dan keamanan

Kampanye.

(3) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib

mendaftarkan satuan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya paling

lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Kampanye.

Pasal 46

(1) Kampanye pada media sosial sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 41 huruf e dilakukan oleh Pasangan Calon

dan/atau Tim Kampanye.

(2) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dapat

membuat akun resmi di media sosial untuk keperluan

Kampanye selama masa Kampanye.

(3) Pasangan Calon wajib mendaftarkan akun resmi di media

sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada KPU

Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai

tingkatannya paling lambat 1 (satu) hari sebelum

pelaksanaan Kampanye.

(4) Pendaftaran akun media sosial sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) menggunakan formulir Model BC4-KWK

untuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai

tingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 47 . . .

- 29 -

Pasal 47

(1) Materi Kampanye dalam media sosial sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 46 dapat berupa:

a. tulisan;

b. suara;

c. gambar;

d. tulisan dan gambar; dan/atau

e. suara dan gambar;

yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak

interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat

penerima pesan.

(2) Materi Kampanye di media sosial sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sesuai dengan undang-undang tentang

Pemilihan.

Pasal 48

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye wajib menutup

akun resmi di media sosial paling lambat 1 (satu) hari setelah

masa Kampanye berakhir.

BAB V

JADWAL WAKTU DAN LOKASI KAMPANYE

Pasal 49

(1) Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

dan ayat (3), dilaksanakan 3 (tiga) hari setelah penetapan

Pasangan Calon peserta Pemilihan sampai dengan

dimulainya masa tenang.

(2) Masa tenang Kampanye sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berlangsung selama 3 (tiga) hari sebelum hari

dan tanggal pemungutan suara.

(3) Pada masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Pasangan Calon dilarang melaksanakan Kampanye

dalam bentuk apapun.

Pasal 50 . . .

Page 25: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 25

Page 26: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Varia Sosialisai | 26

Thema : Sosialisasi Peran Peran Pemuda Gereja dalam Pemilukada di Sulawesi UtaraTempat : Bumi Perkemahan Kakas Minahasa, tanggal 2 Juli 2015

Nara Sumber : Dr Ferry Liando, Dr Ardiles Mewoh,M.Si, Herwyn J.H. Malonda,SH,M.PdPelaksana : KPU PROV. SULUT

Thema :Sosialisasi Peran Wanita Dalam pemilukadaTempat :Gedung Graha Bumi Beringin Manado,tanggal 15 Juli 2015Nara Sumber : Gbl. Tedius Batasina, Gbl Fetrisia Aling, STh,M.Th, Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun,Vivi T.L George,SKMPelaksana : KPU PROV. SULUT

Page 27: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Varia Sisoalisasi | 27

Thema : Sosialisasi Mendorong Partisipasi Masyarakat untuk memanfaatkan Hak Pilih dalam Mewujudkan Peran Aktifnya sebagai Warga Negara

Tempat : Aula Kantor Walikota Kota Kotamobagu, tanggal 5 Agustus 2015Nara Sumber : Vivi T.L George,SKM, Dr.Ir. Agus Sapandi Soegoto,SE,M.Si, Sitti Nurlaili Djenaan

Pelaksana :KPU PROV. SULUT

Page 28: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Varia Sisoalisasi | 28

Thema :Focus Group DiscussionTempat :Grand Kawanua International Convention (GKIC) Manado,tanggal 25 Agustus 2015

Peserta : Tim Kampanye, Akademisi,NGO, Media,Moderator : Dr Michael Mamentu, SH,MH

Pelaksanan :KPU PROV. SULUT

Thema :Bimbingan TeknisTempat :Hotel Peninsula Manado,tanggal 18-20 Agustus 2015Peserta : KPU Kabupaten/Kota,Pelaksanan :KPU PROV. SULUT

Page 29: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Berita Utama | 29

Thema :Focus Group DiscussionTempat :Aula KPU Prov. SULUT,tanggal 26 Agustus 2015Peserta : Tim KampanyePelaksanan :KPU PROV. SULUT

Page 30: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Upacara 17 Agustus di KPU Prov. Sulut

Page 31: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT

Info KPU

Page 32: Jurnal Suara KPU Edisi 6 Tahun 2015

Jurnal Suara .......................

KPU SULUT