Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

44
Juni 2011 1

Transcript of Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Page 1: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 1

Page 2: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

2 Juni 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pembaca yang budiman…..

Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya majalah

Suara Indonesia (SI) ini bisa terbit dan hadir kembali

di hadapan para pembaca. Kali ini SI hadir dengan

tampilan wajah baru. Selain itu, SI juga menyajikan

pilihan rubrikasi yang diharapkan lebih sesuai

dengan kebutuhan pembaca. Mudah-mudahan

sajian rubrik dan tampilan wajah baru ini

menambah kenyamanan anda membaca SI.

Pada edisi ini, SI menurunkan laporan utama

seputar pemulangan WNI Overstayers (WNIO) deng-

an KM. Labobar. Kami percaya, para pembaca SI su-

dah mengetahuinya dari berbagai media. Namun

dibalik kisah sukses pemulangan WNIO tersebut,

ada serangkaian peristiwa penting yang belum ba-

nyak diketahui publik. Mulai dari alotnya perundi-

ngan di Kemlu, hingga saat-saat kritis ketika harus

ngemong hampir 3000 WNIO di Madinatul Hujaj. La-

porannya dirangkum oleh A. Fauzi Chusny, awak SI

yang ikut terlibat langsung dalam hiruk pikuk pe-

mulangan WNIO tersebut.

Jauh hari sebelum kedatangan KM. Labobar, dua

Menteri yang bertanggungjawab di bidang hukum

dan ketenagakerjaan, yaitu Menkumham Patrialis

Akbar dan Menakertrans, Drs. Muhaimin Iskandar,

mengadakan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Hasil

liputannya kami angkat pada rubrik Hukum dan

Ketenagakerjaan. Menarik untuk disimak, karena

fenomena WNIO tidak terlepas dari masalah hukum

dan ketenagakerjaan.

Ternyata, merintis bisnis waralaba tidak harus

bermodal besar. Dengan uang Rp. 20 juta, Anda pun

sudah bisa memiliki satu gerobak waralaba “Bakmi

Raos”. Anda tertarik? Silahkan kaji lebih lanjut lapo-

rannya di Rubrik Ekonomi dan Perdagangan. Dan

tentu saja, masih banyak rubrik-rubrik menarik lain-

nya yang perlu dibaca seperti soal KTKLN yang

disajikan dalam rubrik Info Pelayanan Publik.

Selamat membaca.

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb. Redaksi

Salam Redaksi

Pelindung

Konsul Jenderal RI

Penasehat

Kepala Kanselerai

Pemimpin Redaksi

Cahyono Rustam

Dewan Redaksi

Nur Ibrahim Erwin M. Akbar Subhan Cholid

Redaktur Pelaksana

Zainuri Habib Abdullah M.Umar

Fauzy Chusny Hikam Muhtadi Ahmad Didik

Sekretaris

Ade Fathullah

Desain dan Layout

Ahsanul Hak

Alamat Redaksi

KJRI Jeddah

Al-Muallifien St., Ar-Rehab Dist./5, P.O. Box 10

Jeddah 21411 Saudi Arabia

Telp. : 02-6711271

Fax. : 02-6730205

Kunjungi juga www.kemlu.go.id/jeddah

Cover Depan Suasana Pengangkutan WNIO

ke KM. Labobar

Page 3: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 3

Daftar Isi Salam Redaksi 2

Laporan Utama

♦ Masyarakatpun bertanya, Sampai ka-

pan?

♦ Jalan Berliku Pemulangan WNIO

♦ Hari-hari bersama WNIO di MH

♦ Bak Gayung bersambut, Segera Bentuk

Timsus Pemulangan WNIO

♦ Jelang Kepulangan dengan KM. Labobar ♦ Pengangkutan 2.349 WNI Overstayers"

ke KM Labobar ♦ Kisah Para TKI Ilegal di Arab Saudi

4

6

8

10

12

14 16

♦ National Prawn Company Al Lith

Akan rekrut lebih banyak TKI formal

♦ UKM Tetap Menjadi Bisnis yang Memi-

kat dan Menjanjikan

18

20

♦ Menkumham: TKI perlu memahami

hukum dan budaya setempat

♦ Menakertrans: Jangan berangkat sebe-lum siap

♦ TKI Formal ke Arab Saudi Meningkat

22

24 25

♦ Gelar Budaya Galang Kepedulian Sosial ♦ Indonesia Tuan Rumah Islamic

Solidarity Games (ISG) 2013 ♦ Pelantikan Pengurus MTI (Majelis Tak-

lim Indonesia) Periode 2011-2014

26

28

29

♦ Hijrah Membawa Berkah, Mama Nur,

Perawat teladan yang bersahaja

♦ Prestasi Hafnizar Angkat Citra Indonesia

30 31

Serba serbi ♦ Bali Destinasi Wisata Terbaik di Asia

Pasifik

32

Renungan 34

Lintas Peristiwa 36

Cerpen 38

Daftar Isi 3

Ekonomi dan Perdagangan

Hukum dan Ketenagakerjaan

Sosial Budaya

Apa dan Siapa?

Info Pelayanan Publik

♦ Kekonsuleran ♦ Keimigrasian dan Ketenagakerjaan

♦ Bagaimana mendapatkan KTKLN?

40

41 42

Pojok Bahasa 43

Jalan Berliku Jalan Berliku Jalan Berliku Pemulangan WNIOPemulangan WNIOPemulangan WNIO

Pengangkutan Pengangkutan Pengangkutan 2.3492.3492.349 WNI "Overstayers" ke WNI "Overstayers" ke WNI "Overstayers" ke KM Labobar KM Labobar KM Labobar

Indonesia Tuan Rumah Indonesia Tuan Rumah Indonesia Tuan Rumah

Islamic Solidarity Islamic Solidarity Islamic Solidarity Games Games Games (((ISGISGISG) ) ) 201320132013

Page 4: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

4 Juni 2011

idak hanya di tanah air, di Arab Saudi isu TKI juga kian memanas. Sejumlah tokoh

masyarakat bertemu dengan Konsul Jenderal RI Jeddah, Za-karia Anshar, di Wisma Konjen tanggal 23 Desember 2010 un-tuk membicarakan seputar WNI overstayer yang berada di de-pan kantor KJRI Jeddah dan di bawah jembatan Kandarah.

Konjen RI Jeddah mengawali pembicaraannya dengan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas

perhatian dan kepedulian masyarakat Warga Negara In-donesia, khususnya yang berada di Jeddah dan Mekkah terhadap WNI yang mengha-dapi masalah di Arab Saudi, khususnya nmereka yang berada di kolong jembatan di Mekkah dan Jeddah.

WNI bermasalah di Arab Saudi telah menjadi isu krusial dan berkepanjangan, artinya telah berlangsung selama berta-hun-tahun. Bagai pungguk merindukan bulan, hingga kini pertanyaan “sampai kapan”

Masyarakat pun bertanya: “sampai kapan?”

persoalan ini akan berakhir, be-lum jua terjawab tuntas. “Pemulangan baik dengan cara deportasi atau repatriasi seperti yang berlangsung hingga sekarang hanya solusi yang ber-sifat sementara. Sepanjang ti-dak ada gerakan nyata secara simultan dan komitmen ber-sama baik dari Pemerintah RI dan Pemerintah Arab Saudi un-tuk menuntaskan akar masalah secara permanen, fenomena WNI overstayer tidak akan kun-jung selesai,” kata Konjen RI Jeddah.

Menurut Efendi Baharuddin, salah seorang peserta perte-muan, beberapa tokoh masyara-kat Indonesia di Jeddah se-benarnya telah beberapa kali mengirimkan Petisi Bersama Masyarakat Jeddah dan Mekkah

Selama tidak ada langkah simultan dan menyeluruh, penuntasan masalah WNI overstayer di Arab Saudi tetap jauh panggang dari api. “Tutup lubang masalah yang ada di Tanah air, tutup pasar

gelap yang mempekerjakan tenaga kerja secara ilegal, dan pulang-kan mereka ke tanah air,” tegas Konjen

Pertemuan silaturahim Konjen RI Jeddah dengan Tokoh Masyarakat Indonesia di Jeddah (doc. Psb/KJRI)

LAPORAN UTAMA

Page 5: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 5

ke Jakarta yang isinya mende-sak pemerintah agar pengirim-an pekerja domestik perempuan dihentikan saja, mengingat dampaknya yang mencoreng nama baik, harga diri dan mar-tabat bangsa Indonesia, serta masalah yang ditimbulkan.

Lebih lanjut Konjen RI menje-laskan mengapa masalah ini berlarut-larut sampai sekarang. “Ada dua titik yang menjadi sumber utama penyebab terjad-inya WNI/TKI bermasalah, yang jika tidak segera ditangani dengan baik jumlahnya akan semakin meningkat. Titik per-tama adalah persoalan yang di-timbulkan di Tanah Air, yang kalau tidak diselesaikan di sana (tanah air) akan muncul di sini (Arab Saudi). Sekedar contoh, ada TKI yang dikirim ke Arab Saudi tidak siap mental dan tidak siap fisik. Belum kerja atau baru bekerja sedikit sudah sakit. Pelatihan tidak me-madahi. Data dimanipulasi. Usia masih di bawah umur su-dah dikirim. Tidak memahami medan kerja, budaya, bahasa dan kebiasaan di Arab Saudi. Yang lebih rentan lagi adalah TKI yang dikirim umunya kaum perempuan bekerja di rumah-rumah sebagai pem-bantu“ tambah Konjen.

“Titik kedua adalah adanya pasar gelap yang mempekerja-kan TKI secara ilegal. Terbu-kanya pasar ini mengundang orang untuk menjadi over-stayer, dan makin betah men-jadi overstayer, karena merasa nyaman dengan gaji yang mungkin lebih besar kendati itu bertentangan dengan peraturan yang berlaku di sini“, terangnya lebih lanjut.

Selama tidak ada langkah simultan dan menyeluruh, pe-nuntasan masalah WNI over-stayer di Arab Saudi tetap jauh

panggang dari api. “Tutup lubang masalah yang ada di Tanah air, tutup pasar gelap yang mempekerjakan tenaga kerja secara ilegal, dan pulang-kan mereka ke tanah air,” tegas Konjen

Dari tahun ke tahun angka WNI overstayer yang dipulang-kan memang menunjukkan trend penurunan. Meski demikian, kalau lubang-lubang masalah baik yang ada di tanah air dan di Arab Saudi tidak segera ditutup, persoalan WNI overstayer akan tetap berlanjut. “Sampai dengan tanggal 22 De-sember 2010 WNI bermasalah yang dipulangkan melalui Jed-dah berjumlah 15.770 orang, ter-hitung sejak januari 2011,” jelas Zakaria.

Para tokoh masarakat yang hadir saat itu mengapresiasi langkah-langkah yang ditem-puh KJRI Jeddah dalam menan-gani para overstayers tanpa menimbulkan gejolak. Namun demikian, mereka berharap agar ada forum bersama untuk menghilangkan gap komunikasi antara KJRI dan masyarakat WNI, sehingga perbedaan pen-dapat bisa diminimalisir dan salah sangka ataupun saling curiga bisa dihindari.

“Ada baiknya kita membuat komite bersama yang terdiri dari unsur masyarakat dan KJRI, duduk bersama melaku-kan brainstorming, menyinergi-kan semua potensi yang kita miliki, dalam rangka membantu pemerintah RI memperbaiki ci-tra dan mengharumkan nama bangsa yang sekarang ini telah menjadi anggota G20. Masih banyak bidang lain yang bisa kita garap: investasi, pendidi-kan, budaya, tidak hanya sektor ketenagakerjaan,” usul Kunrat Wirasubrata, salah seorang pe-serta pertemuan. (Afc/Psb)

ementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa

amnesty (pengampunan) bagi warga asing yang melanggar ijin tinggal hingga 16 Syawal 1432 H. atau 14 September 2011. Amnesti ini berlaku bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan visa umrah, haji, dan visa ziarah yang habis masa berlakunya sebelum tanggal 16/10/1431 H. atau 25/09/2010. Pengampunan ini mencakup pembebasan denda akibat pelanggaran ijin tinggal yang telah dimumkan pada tanggal 13/10/1431 H. atau 22/09/2010 M.

Seluruh warga asing yang masuk dalam kategori di atas (pemegang visa umrah, haji, dan ziarah ) dihimbau agar tidak melewatkan ke-sempatan ini. Segera datangi kantor-kantor urusan warga asing terdekat ( idarah Al-Wafidin) guna menjalani proses yang diperlukan agar bisa segera pulang.

Bagi warga asing yang men-gabaikan himbauan ini, dan siapa saja yang menampung atau memberikan perlindungan kepada warga asing yang me langgar i j i n t ingga l (overstayers), berurusan/bekerja sama dengan mereka, mempekerjaan, memberikan kemudahan tinggal di wilayah Arab Saudi, menyediakan tum-pangan, akan dikenakan sangsi tegas berupa denda uang, pidana kurungan, penyi-taan kendaraan, dan penyiaran di beberapa harian. Sumber: Harian Okaz, Saudi Gazette , Arab News Alih bahasa: afc/psb

Perpanjangan Amnesti

bagi pelanggar ijin tinggal

Page 6: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

6 Juni 2011

tulah pertanyaan yang sering membuat kebin-gungan petugas jaga ger-bang kantor KJRI Jeddah.

Sejak beredarnya berita amnesty atau pengampunan dari Raja Arab Saudi (Royal Pardon) bere-dar di beberapa harian setem-pat, banyak WNI bermasalah di Arab Saudi memburu berita ke sana-kemari, terlebih-lebih ke kantor perwakilan RI Jeddah. Mereka bermasalah karena melampaui ijin tinggal (overstay) bagi yang datang dengan visa umrah, haji dan ziarah, atau karena bermasalah dengan maji-kan (kafil) nya.

Petugas kebingungan karena belum ada surat pemberitahuan resmi dan penjelasan tentang

prosedur dan cakupannya dari pemerintah Arab Saudi terkait pengumuman amnesti yang beredar di koran-koran itu. Te-patnya kapan amnesti mulai efektif, di mana tempat untuk mendaftarkan diri, bagaimana teknis atau tata cara pemulan-gannya, dan siapa saja yang ma-suk dalam kategori amnesti. Apakah berlaku untuk semua warga pendatang tanpa me-mandang status dan jenis visanya?

KJRI Jeddah berinisiatif men-girim surat resmi terkait berita amnesti yang beredar di media masa setempat. Beberapa waktu kemudian diterima pemberita-huan resmi dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang menyatakan bahwa amnesti (pemaafan) Raja ini hanya ber-laku untuk mereka yang datang ke Arab Saudi dengan visa um-rah, haji, dan visa ziarah. Itupun dengan syarat masih memiliki paspor meski sudah kadaluarsa.

Persoalannya 80% WNI yang datang ke Arab Saudi berstatus tenaga kerja, yang kemudian menjadi overstayer karena berba-gai macam masalah. Sebagian besar kabur dari majikannya karena bermacam-macam ala-san: tidak digaji, besaran gaji tidak sesuai kontrak, pekerjaan yang terlalu berat, majikan ber-tindak kasar, tindak asusila, praktik bisnis ilegal, terlibat tin-dak kriminal, tergiur gaji yang lebih tinggi dan sebagainya.

Jelas kebijakan ini tidak akan menyembuhkan masalah WNI ilegal secara tuntas. Pasalnya, hanya sebagian kecil saja atau sekitar 10% WNI bermasalah yang ber-visa umrah, haji dan ziarah. Fenomina menghuni ko-long jembatan, khususnya ka-wasan Kandarah menjadi marak. Media masa baik lokal maupun tanah air semakin gencar menyorot para WNI/TKI bermasalah yang keleran di Arab Saudi. Apa lagi kala itu

Perundingan Delegasi RI dengan Otoritas Arab Saudi seputar

pemulangan WNI bermasalah di Arab Saudi

Jalan Berliku Pemulangan WNIO

LAPORAN UTAMA

Doc. Psb/KJRI

“Maaf, pak. Kata Koran sekarang pulang ke Indo

dipermudah, caranya gimana ya? “

Page 7: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 7

bertepatan dengan bulan musim haji, saat rombongan wartawan baik cetak maupun elektronik sedang meliput pelaksanaan ibadah haji.

Isu WNI/TKI bermasalah semakin memanas setelah bere-dar berita menggemparkan, yaitu mencuatnya kasus seo-rang TKI asal NTB yang menda-pat perlakuan sadis dari maji-kannya di Madinah.

Beragam kasus yang men-impa TKI di Arab Saudi men-jadi isu yang cukup serius dan

terus mendapatkan sorotan luas dari berbagai media. Protes dan unjuk rasa marak di mana-mana. Pemerintah ditekan agar mengambil langkah kongkret untuk menuntaskan masalah TKI bermasalah di luar negeri, khususnya, di Arab Saudi. Gu-bernur NTB, Zainul Majdi, bahkan memerintahkan pela-rangan sementara pemberang-katan TKI khususnya kaum per-empuan dari daerahnya ke Arab Saudi.

Tekanan dari masyarakat,

khususnya LSM, se-m a k i n k e n c a n g . Menyikapi keadaan tersebut, beberapa pe-jabat terkait berangkat ke Arab Saudi untuk menyaksikan lang-sung bagaimana kondisi sebenarnya WNI bermasalah di Arab Saudi.

Tanggal 6 Februari 2011, D i r e k t u r Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Lutfi Rauf, Ketua Delegasi RI (DELRI) didampi-ngi Duta Besar RI dan

Konsul Jenderal RI Jeddah, Za-karia Anshar, melakukan pe-rundingan dengan pejabat Ke-menterian Luar Negeri Arab Saudi, yang intinya meminta kepada pemerintah Arab Saudi agar amnesti Kerajaan juga diberlakukan terhadap TKI ber-masalah. Akhirnya kompromi itu pun dicapai. Para WNI/TKI yang bermasalahdiberikan ke-mudahan untuk pulang, kecuali mereka yang tersangkut tindak criminal berat.

Menyikapi hasil perundingan ini, KJRI Jeddah lang-sung membentuk tim khusus (timsus) pe-mulangan WNI ber-masalah lintas bagian yang bekerja 24 jam. Tahap awal dilakukan pemulangan dengan pesawat secara ber-tahap sebayak 6 kloter dengan jumlah 2.079 orang. Puncaknya gelombang terakhir yang diangkut secara masal via laut meng-gunakan Kapal Motor Labobar sebanyak 2.349 orang. (afc/psb)

Doc. Psb/KJRI

Doc. Psb/KJRI

Page 8: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

8 Juni 2011

ari hari ke hari arus WNI overstayer (WNIO) yang

ingin mendaftar pulang meningkat tajam. Mereka ber-datangan dari seluruh penjuru Arab Saudi. Bahkan tidak sedikit dari wilayah Dammam dan Riyadh, wilayah timur Arab Saudi yang berjarak lebih dari 1000 km dari kota Jeddah. Mereka rela merogoh kocek hingga 1000 atau 2000 riyal Saudi untuk ongkos perjalan penuh resiko agar bisa sampai di Jeddah. Ada yang datang sendirian. Ada yang membawa anak. Ada yang dalam keadaan hamil. Tidak sedikit pula yang datang dalam keadaan sakit, bahkan sakit yang serius. Hara-pannya sama: bisa segera pu-lang ke tanah air bertemu ke-luarga.

Tampaknya informasi pemu-langan ini beredar cepat dan luas ke seluruh sudut wilayah di Arab Saudi. Dalam sehari jumlah WNIO yang mendaftar pulang di Madinatul Hujjaj (MH) bisa mencapai 300 orang, umumnya kaum perempuan. Sepanjang bulan Maret 2011 jumlah WNIO yang masuk ke MH dan minta dipulangkan hampir mencapai 3000 orang.

Bisa ditebak kondisi hunian tiap kamar. Karena penuh sesak , banyak WNIO yang ti-dak kebagian kamar. Mereka menempati lorong-lorong de-pan dan belakang kamar. Se-bagian rela tidur di tangga-tangga tiap lantai. Petugas san-gat khawatir kondisi ini rawan penyebaran penyakit dan keri-butan antar sesama peng-huni.

Pertugas sudah mengatur sedemikian rupa dengan mem-bagi kamar ke dalam beberapa kelompok, kamar untuk pen-ghuni biasa, kamar untuk ibu-ibu hamil, dan penghuni yang membawa anak. Sementara bagi mereka yang menderita gang-guan kesehatan disediakan kamar khusus di samping ruang petugas jaga, agar mudah dila-kukan pengawasan dan layanan medis. Sekedar informasi, para WNIO yang ditampung di MH

beberapa di antaranya datang dalam keadaan sakit serius, seperti lumpuh, menderita stroke, diabetes akut, penyakit liver yang serius, bahkan disin-yalir ada yang menderita pen-yakit TBC. Kelompok ini jelas membutuhkan penanganan khusus. Hampir tiap hari ada yang jatuh sakit dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Pengawasan 24 Jam Selama 24 jam penghuni MH

didampingi oleh petugas piket gabungan yang terdiri dari un-sur staf KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh, guru Sekolah Indonesia Jeddah, dan relawan dari masyarakat WNI. Jadwal piket dibagi menjadi 3 shift, mulai pu-kul 09:00 – 17:00, 17:00 – 01:00 pagi, dan 01:00 – 09:00. Setiap shift 2 terdiri dari 2 petugas. Mereka bertugas melakukan pencatatan WNIO yang masuk

ke MH, melaporkan perkem-bangan jumlah pendaftar menu-rut jadwal piket, kemudian me-laporkannya kepada yang ber-wenang, menjaga keamanan lingkungan MH dan ketertiban penghuni, mengawasi kebersi-han, mengatur jam kunjungan tamu yang ingin bertemu den-gan keluarganya di MH, menga-tur distribusi jatah makanan,

Hari-hari bersama WNIO di MH

LAPORAN UTAMA

Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, sedang berdialog dengan WNIO yang ditam-pung di Madinatul Hujjaj (doc. Psb/KJRI)

Page 9: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 9

berkoordinasi dengan petugas layanan darurat pemerintah Arab Saudi bila ada penghuni jatuh sakit atau menderita pen-yakit serius yang harus men-jalani rawat inap, memanggil-kan ambulans, menginformasi-kan jadwal layanan kesehatan, dan lain-lain.

Hanya 2 personel yang ber-tugas selama 8 jam dalam satu shift. Jelas kondisi ini merepot-kan ketika ada penghuni yang jatuh sakit dan perlu dirujuk ke rumah sakit. Berarti hanya seo-rang saja yang bertugas jaga di belakang. Lebih menyulitkan lagi bila terdapat lebih dari 1 orang yang jatuh sakit.

Dari hari ke hari berbagai masalah bermunculan. Selain masalah kesehatan, keributan antar sesama penghuni kerap terjadi. Belum lagi laporan ke-hilangan uang, HP, emas , salu-ran air ke kamar mandi yang mampat menebar bau busuk ke segenap sudut ruangan.

Tata tertib telah dibuat. Him-bauan dan arahan agar menjaga ketertiban dan kebersihan ham-pir tiap saat disampaikan. Meski demikian ada saja se-bagian penghuni yang kurang

menerima. Dilarang keluar pada jam-jam tertentu demi kese-lamatan dan keamanan, tetap saja ada lolos dengan modus berpura-pura buang sampah. Padahal larangan keluar dari gedung MH itu bertujuan untuk menjaga kemanan dan kese-lamatan para penghuni. Sebab, selain lokasi MH yang berada di samping jalan raya yang padat lalu-lintas dan rawan ke-calakaan, juga khawatir mereka menjadi “mangsa” pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Belum lagi protes yang ber-munculan dari sebagian peng-huni. Meski sudah sekian minggu berada di MH, mereka belum juga diangkut ke tarhil untuk menjalani proses pemeri-kasaan dan pengambilan sidik jari. Ada juga yang memprotes karena tidak kebagian jatah makanan dan minuman. Menyi-kapi semua ini petugas hanya bisa mengelus dada dan men-coba bersabar.

Perasaan lega muncul. Tugas terasa lebih ringan setelah mem-peroleh dukungan keamanan dari otoritas pemerintah Arab Saudi, yaitu 2 personel kea-manan yang bertugas menjaga

24 jam secara bergantian. Selain itu, 2 relawan petugas medis dari masyarakat ikut mendu-kung memberikan layanan pen-gobatan secara gratis 3 kali seminggu. Rasa was-was terha-dap keamanan dan keselamatan penghuni MH saat keluar untuk membeli obat menjadi berkurang.

Cukup melelahkan memang menghadapi penghuni MH yang jumlahnya tidak sedikit, dengan kemauan yang berbeda-beda. Kelelahan bukan semata karena bergumul dengan ma-salah yang bermunculan di MH, tapi juga karena telah seharian bertugas di kantor KJRI. Demikian pula guru-guru SIJ (Sekolah Indonesia Jeddah) yang sejak pagi hingga sore hari telah menghabiskan waktu mengajar di SIJ, kemudian melanjutkan lagi bertugas jaga di Madinatul hujjaj hingga pu-kul 01:00 pagi. Tampak jelas lingkaran hitam di mata mereka, tanda kurang tidur dan keletihan. Sesekali mereka terli-hat menguap termanggut-manggut, tak kuasa menahan kantuk yang mendera.

Meski demikian, keikhlasan untuk menjalankan amanah menjadi obat pelipur lara. “Harap diingat, yang kita ha-dapi saat ini adalah saudara-saudara kita yang sedang dirundung masalah di negeri orang. Sebagai petugas, kita ha-rus mengedapankan keikhlasan dalam melayani mereka. Tun-jukkan sikap prihatin dan bersi-kap arif menangani persoalan. Jangan sampai terbawa emosi,” pesan Konsul Jenderal RI Jed-dah saat memberikan arahan di sela-sela rapat koordinasi tim-sus pemulangan WNIO di ru-ang rapat Kantor KJRI Jeddah. (afc/Psb)

WNIO jatuh sakit dan dirujuk ke rumah sakit terdekat (doc. Psb/KJRI)

Page 10: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

10 Juni 2011

atau pemulangan kembali ke Indo-nesia. Namun, sampai saat ini permasalahan ini tidak kunjung selesai. Oleh Karena itu perlu ada langkah ber-sama dan kerja sama lebih erat untuk untuk mencari solusi

terhadap akar masalah ini, se-hingga bisa diselesaikan secara menyeluruh, bermartabat dan b e r k e s i n a m b u n g - a n … . , ” demikian kutipan pandangan Ketua Delegasi RI, Dirjen Proto-kol dan Konsuler Kemenlu Lutfi Rauf, saat melakukan perundin-

Bak Gayung Bersambut…

Segera Bentuk Timsus Pemulangan

WNIO

emerintah Indonesia berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang telah bermurah hati

menerima warga negara RI un-tuk bekerja di Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, sebagian mereka

menghadapi masalah-masalah termasuk yang berstatus over-stayer. Masalah WNI overstayer telah berlansung bertahun-tahun. Pemerintah Indonesia tentu sangat menghargai upaya-upaya pemerintah Arab Saudi, antara lain melakukan deportasi

Kesibukan pendataan di Madinatul Hujjaj untuk mempercepat proses dokumen per-jalanan WNIO (Psb/KJRI )

LAPORAN UTAMA

Page 11: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 11

gan dengan otoritas pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait WNI bermasalah (6/2/2011) di Jeddah.

Pemerintah Arab Saudi men-giyakan permintaan pemerintah Indonesia agar TKI bermasalah, tak terkecuali yang kabur dari majikannya, sepanjang tidak tersangkut kasus hukum yang berat juga memperoleh amnesty (pemaafan). Bak gayung ber-sambut, KJRI segera memben-tuk Timsus pemulangan WNI overstayer (WNIO). Pemerintah Arab Saudi mem-berikan tenggang waktu pemulan-gan hingga akhir April 2011, dan menyediakan penampungan sementara bagi WNIO di Madi-natul Hujjaj. Se-dangkan pemer-intah Indonesia menanggung biaya pemulan-gan.

Sejatinya, bia-ya deportasi bagi pendatang ilegal ke sebuah negara menurut hukum internasional ada-lah menjadi tanggung jawab negera penerima. Pasal-nya, mereka melanggar ijin ting-gal di negara penerima. Namun demikian, kedua pemerintah telah berkomitmen untuk menuntaskan masalah WNIO di Arab Saudi secara bersama-sama.

Tim Khusus (Timsus) lintas bidang dan lintas unsur dari guru-guru SIJ dan relawan dari masyarakat bertugas memper-siapkan segala yang diperlukan untuk proses pemulangan WNIO/TKI bermasalah. Timsus ini bekerja 24 jam secara ber-gantian. Mereka melakukan pendataan, sosialiasi, penga-

turan distribusi makanan, men-ginformasikan layanan pengo-batan dll. Personel petugas keimigrasian pun ditambah guna mempercepat proses penyiapan dokumen perjalanan.

Kejar-kejaran dengan batas waktu jadwal pemulangan yang ditetapkan oleh Otoritas Imig-rasi Arab Saudi, petugas imig-rasi KJRI Jeddah bekerja siang-malam agar selesai tepat waktu. Beberapa TKI perempuan yang sedang ditampung di KJRI Jed-dah pun ikut terjun membantu

menyortir, menyusun dan merapikan dokumen, mema-sang pas foto agar benar-benar siap untuk dibagikan esok harinya kepada WNI/TKI ber-masalah yang sudah menjalani clearance di tarhil. Artinya mereka dinyatakan bebas dari perkara pelanggaran hukum negara setempat. Pemulangan dilakukan dengan mengguna-kan pesawat komersial secara bertahap. Jumlah yang dipu-langkan setiap kloter beragam, sesuai ketersediaan seat pesa-wat. Tercatat dari bulan Febru-ari hingga April 2011 jumlah WNI bermasalah yang dipu-langkan sebanyak 2.079 orang yang terbagi ke dalam 6 kloter.

Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, didampingi Staf Teknis Imigrasi I KJRI Jeddah, M. Ari-fin Somadilaga, bersama staf KJRI melepas secara resmi kloter pertama pemulangan WNIO yang berjumlah 301 orang, terdiri dari 238 perem-puan, 26 anak dan 37 bayi. Upacara pelepasan kloter 1 ini berlangsung di Pusat Deportasi (tarhil) Jeddah, Minggu (13/02/2011). Mereka diberang-katkan dari Jeddah mengguna-kan pesawat komersial GA 981

didampingi oleh Tatang B Razak, Direktur Per-lindungan WNI dan BHI Kemlu, dan seorang staf KJRI Jeddah.

Pada kesem-patan tersebut, Konjen RI Jed-dah menyampai-kan rasa terima kasih atas kerja sama yang baik pihak imigrasi Arab Saudi yang mendukung pe-nuh proses me-mulanga WNIO

dari Arab Saudi. “Atas nama perwakilan pemerintah Repub-lik Indonesia di Jeddah, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya bidang imi-grasi (jawazat), yang telah ban-yak membantu proses pemulan-gan WNIO dari Arab Saudi. Kepada Ibu-ibu dan anak-anakku yang sebentar lagi akan meninggalkan Arab Saudi menuju tanah air, hendaknya tertib dan mengkuti arahan dari petugas selama perjalan,” pesan Zakaria saat menyampaikan amanahnya di markas deportasi (tarhil) Arab Saudi Jeddah. (Afc/

Psb) .

Pendataan dengan sistem terpadu (doc. Psb/KJRI)

Page 12: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

12 Juni 2011

Pengisian formulir untuk dokumen perjalanan, BAP (Berita Acara Pemeriksaan), pengambilan foto dan sidik jari, entry data dilakukan di Madi-natul Hujjaj. Tujuannya untuk mempercepat proses penyiapan dokumen perjalanan yang dise-but SPLP (Surat Perjalan Lak-sana Paspor) bagi sekitar 2500 WNI overstayer (WNIO). Tar-

getnya, KM Labobar sandar di dermaga pelabuhan Islam Jed-dah (Jeddah Islamic Port), do-kumen keimigrasian tuntas dan siap dibagikan.

Sejatinya, penerbitan do-kumen perjalanan dilakukan setelah diterima surat permoho-nan dari pejabat imigrasi tarhil (markas deportasi), yaitu sete-lah WNI bermasalah dinyatakan

Jelang Kepulangan dengan KM. Labobar

benar-benar bersih dari perkara hukum. Baru setelah itu dilaku-kan proses pengambilan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) keimigrasian oleh pejabat imi-grasi KJRI. Namun, demi mem-percepat penyiapan dokumen perjalanan (SPLP) dalam jum-lah yang cukup besar, KJRI Jed-dah mengambil langkah mela-kukan proses SPLP dalam waktu berbarengan, yaitu sam-bil dilakukan pengambilan sidik jari dan pemeriksaan oleh peja-bat imigrasi Arab Saudi dan proses penyiapan SPLP.

Setiap hari dilakukan pen-gangkutan WNIO secara berom-bongan dari Madinatul Hujjaj ke tarhil (markas deportasi). Di tarhil para WNIO diperiksa dan dilakukan pengambilan sidik jari untuk memastikan bahwa mereka tidak tersangkut pelang-garan hukum dan dinyakatakan

LAPORAN UTAMA

Setelah ada kepastian KM Labobar bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok menuju Jeddah Arab Saudi, timsus memindahkan sebagian penyiapan dokumen keimigrasian ke Madinatul Hujjaj.

WNIO berbaris untuk menerima do-kumen perjalanan sebelum menaiki KM Labobar (doc. Psb/KJRI )

Page 13: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 13

clear untuk pulang ke tanah air. Kalau lolos atau dinyatakan be-bas dari perkara hukum, mereka dikembalikan ke Madi-natul Hujjaj. Sedang mereka yang tersandung kasus pelang-garan ditahan sementara di tarhil (pusat deportasi) , menuggu pemeriksaan lanjutan sampai yang bersangkutan din-yatakan clear dari masalah.

Sekembalinya dari tarhil tiap rombongan disediakan kamar khusus untuk memudahkan pengangkutan ke pelabuhan dan pembagian dokumen per-jalanan. Meski demikian, per-siapan matang tidak mesti ber-jalan mulus sesuai rencana. Dua hari menjelang pengang-kutan ke dermaga pelabuhan

Jeddah, ada perubahan susunan anggota rombongan berdasar-kan manifest dari keimigrasian Arab Saudi. Petugas akhirnya melakukan reposisi anggota rombongan pada tiap ruangan.

Suasana menjadi kalangka-but karena terdapat beberapa nama WNIO yang sudah lolos sidik jari namun nomornya ti-dak tercantum dalam manifest tersebut. Belum lagi kartu imi-grasi yang baru dibagikan se-hari menjelang hari H dan harus diisi lengkap menggunakan hu-ruf Arab. Padahal, hanya sedikit saja WNIO yang bisa menulis dan membaca huruf Arab. Akhirnya petugas terpaksa begadang hingga larut meram-pungkan pengisian kartu imi-

grasi tersebut yang berjumlah sekitar 2500-an.

Kegiatan serupa terus ber-jalan hari demi hari. Koordinasi dengan otoritas imigrasi pemer-intah Saudi semakin terus ditingkatkan. Pemutakhiran data dilakukan berulang-ulang hingga menjelang malam pen-gangkutan WNIO dari MH ke pelabuhan Jeddah. Pengecekan secara cermat terhadap daftar WNIO yang bakal dipulangkan dilakukan berulang-ulang agar tidak ada yang terlewatkan atau terdapat nama ganda. Susunan urutan rombongan telah diatur. Demikian pula jadwal pember-angkatan yang telah disosialisa-sikan sehari sebelumnya.

Kamis, 21 April 2011, sekitar pukul 15.30 pengangkutan WNIO dimulai. Sedianya jad-wal pengangkutan akan dimulai pada pukul 09.00. Namun, karena beberapa alasan teknis, rencana tersebut molor sampai beberapa jam. Pengakutan dila-kukan dari 2 titik, yaitu Tarhil dan Madinatul Hujjaj, mengerah-kan sekitar 22 bus, 12 bus berka-pasitas 29 penumpang milik KJRI Jeddah.

Sekitar pukul 16.30, bus yang mengangkut rombongan per-tama memasuki dermaga. Sebe-lum menaiki Kapal, rombongan diminta berbaris dan dipanggil satu persatu untuk menerima SPLP dan kartu imigrasi. Ke-mudian mereka bergerak ke tangga KM Labobar. Di atas ka-pal mereka disambut 3 petugas imigrasi Arab Saudi yang akan melakukan pembubuhan stem-pel pada kartu imigasi dan SPLP. Mereka kemudian terus menuju ke konter tiket untuk menerima tiket dan kupon makan. Beberapa ABK, petugas kepolisian RI, dan TNI ke-mudian menunjukkan mereka ke ruang tidur yang telah diper-siapkan. (Afc/Psb)

Petugas KJRI bekerja sama dengan ABK KM Labobar dan petugas imigrasi Arab Saudi mengatur pembagian dokumen perjalanan kepada WNIO sebelum naik KM Labobar (doc. psb/KJRI)

Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) sedang memberikan sosialiasi kepada para WNIO di MH. (doc psb/KJRI)

Page 14: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

14 Juni 2011

ebanyak 2.349 Warga

Negara Indonesia Over-

stayers (WNIO) yang

selama ini ditampung

di Madinatul Hujjai, Jeddah,

Arab Saudi, sekitar dua bulan

telah dipulangkan ke Indonesia

menggunakan Kapal Motor

Labobar.

"Hari Jumat 22 April 2011

pukul 22.30 setempat, Duta Be-

sar RI didampingi Konsul

Jenderal RI Jeddah, Zakaria An-

shar, untuk secara resmi me-

lepas KM Labobar yang men-

gangkut 2.349 WNIO kembali

ke Indonesia," demikian A.

Fauzy Chusny, staf Pelaksana

Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah

dalam siaran pers yang diterima

ANTARA, di Jakarta, Selasa.

Sehari sebelumnya Kamis, 21

April pukul 16.00 waktu setem-

pat, KJRI Jeddah bekerja sama

dengan otoritas imigrasi Arab

Saudi mengerahkan 12 bus dari

KJRI Jeddah berkapasitas 29 pe-

LAPORAN UTAMA

Pengangkutan 2.349 WNI "Overstayers" ke KM Labobar

Tampak WNIO sedang menaiki KM Labobar secara tertib dan teratur di bawah arahan petugas (dok. Psb/KJRI)

KM. Labobar yang digunakan untuk mengangkut 2.349 WNIO dari Jeddah (dok. Psb/KJRI)

Page 15: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 15

numpang dan 10 bus berka-

pasitas 50 disiapkan oleh pusat

deportasi Arab Saudi (Tarhil)

untuk mengangkut 2.349

WNIO dari 2 titik yakni Madi-

natul Hujjaj dan Deportation

Center, dan tiba di lokasi pela-

buhan pada pukul 16:30.

WNIO kemudian diatur se-

cara berbaris untuk diberikan

SPLP (Surat Perjalanan Laksana

Paspor) dan kartu pemberang-

katan dan langsung diarahkan

ke tangga KM Labobar.

Di atas kapal, para petugas

imigrasi Arab Saudi langsung

menyambut para WNIO untuk

memeriksa kelengkapan do-

kumen perjalanannya dan ke-

mudian menuju meja tiket. Dari

meja tiket, ABK bekerja bahu-

membahu dengan petugas KJRI

Jeddah dan tim kepolisian RI

mengarahkan WNIO ke kamar

penumpang yang terbagi ke

dalam katagori penumpang.

Penumpang WNIO yang

hamil, mempunyai anak, dan

penumpang yang sedang sakit

ditempatkan di ruang khusus,

terpisah dari ruang penumpang

biasa. Demikian pula ruang

tidur laki-laki dan perempuan

berada pada dek yang terpisah

dan sekitar pukul 23.00, pen-

gangkutan WNIO dari dua titik

tuntas.

Menurut Chusny, pengang-

kutan WNIO dari kedua titik

tertunda hingga tujuh jam dari

semula kegiatan pengangkutan

akan dilaksanakan pada pukul

09.00 pagi, namun baru bisa di-

laksanakan pada pukul 16.00.

Hal itu terjadi karena negosiasi

yang cukup alot antara pihak

PELNI bersama KJRI Jeddah

dengan pimpinan otoritas Pela-

buhan Jeddah.

Setelah dilakukan inspeksi

oleh otoritas Pelabuhan Jeddah,

KM Labobar tidak diperkenan-

kan mengangkut lebih dari

2.500 penumpang, mengingat

beberapa persyaratan standar

pelayaran internasional belum

dipenuhi, di antaranya jumlah

sekoci yang tidak sesuai dengan

kapasitas penumpang.

Sebelum pelepasan, bertem-

pat di ruang rapat KM Labobar,

dilakukan upacara berita acara

serah terima tugas dan tang-

gung jawab pemulangan dan

pengamanan WNIO selama per-

jalanan dengan KM Labobar

hingga sampai ke tanah Air dari

Konsul Jenderal RI Jeddah, Za-

karia Anshar, kepada Kol. Nu-

groho Mujianto, dari Kemente-

rian Koordinator Polhukam,

bidang multilateral, selaku

ketua tim pemulangan WNIO.

"Bekerja keluar negeri tidak

cukup dengan tekad, tapi juga

harus berbekal keterampilan

yang cukup serta kesiapan fisik

dan mental. Hendaknya pen-

galaman pahit ini dijadikan pe-

lajaran berharga agar tidak teru-

lang di masa-masa mendatang, "

demikian Dubes RI dalam sam-

butan pelepasannya.(afc/Psb)

*Berita telah dimuat beberapa harian di

Indonesia”

Otoritas Pelabuhan Jeddah saat melakukan inspeksi ke KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)

Konjen RI Jeddah saat Serah terima tugas dan tanggungjawab pemulangan dan pengamanan WNIO di KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)

Page 16: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

16 Juni 2011

OBI Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta tangggal (14/2) sekitar pukul 15.30 penuh sesak. Ratusan ibu

berbaju kurung hitam dan berjil-bab hitam tampak sibuk. Se-bagian menurunkan tas dari bus bandara, sebagian lagi sibuk den-gan anak dan bayi mereka. Ada yang menangis. Ada juga yang tertawa dan bermain dengan sesama mereka dalam bahasa Arab.

Sebagian besar anak itu ber-wajah campuran Indonesia-Arab dan tidak bisa berbahasa Indone-sia. "Ta'al, ijlis (sini, duduk, Red)," ujar seorang ibu bernama Iis, me-manggil anaknya yang bernama Saiful. "Begini ini, Mas, kalau per-anakan Arab. Bandel," ujar per-empuan 37 tahun itu sambil ter-sipu.

Iis (berkeberatan disebut nama lengkapnya) adalah salah seorang di antara 303 WNI dan tenaga kerja Indonesia (TKI) ber-status overstay alias tinggal mele-bihi batas izin di Arab Saudi yang sore itu tiba di tanah air. Mereka diterbangkan dari Jeddah, Arab Saudi, dengan menggunakan pesawat komersial setelah men-dapatkan izin keluar dari otoritas setempat. Para WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, ke-marin sekitar pukul 13.50. Mereka tiba dengan pesawat Ga-ruda Indonesia GA 981 di Termi-

nal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Mereka terdiri atas 238 perem-puan, 26 anak, dan 39 bayi.

Iis bukan kali pertama ini dideportasi dari Arab Saudi. Anak pertamanya yang bernama Nutfah, 10, juga merupakan Indo-Arab. Namun, bocah cantik itu lahir di Indonesia. Iis mengaku bersuami orang Syria dan pulang untuk menjenguk sanak saudara. Lalu, mengapa ikut rombongan pemulangan yang sebenarnya dikhususkan bagi para WNI yang telantar? "Sebab, saya juga sudah tidak punya biaya. Beli tiga tiket pulang ke Indonesia, kan mahal," katanya.

Berdasar pengamatan Jawa Pos, di antara total 303 WNI yang dipulangkan dengan angkutan pesawat gratis tersebut, 129 orang bukan TKI resmi. Mereka berang-kat dengan paspor umrah, lantas bekerja dan tinggal di Arab Saudi bertahun-tahun. Mereka menda-patkan gaji dua kali lipat lebih tinggi daripada buruh migran resmi. Sebab, dengan mendatang-kan TKI ilegal itu, majikan tidak perlu membayar mahal kepada agen penyedia jasa TKI di sana.

Munih, TKI asal Lombok Ten-gah, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah salah seorang TKI bermo-dal nekat atau yang disebut TKI bonek itu. Selama ini, dia digaji

1.200 riyal. Sementara itu, TKI biasa digaji 600 riyal. Munih ber-angkat pada 2004 dan telah men-gumpulkan pundi-pundi rupiah untuk membeli sebidang tanah dan rumah di kampung halaman. Dia mengakui, bekerja sebagai TKI seperti yang dilakukannya penuh risiko. Selain rentan beru-rusan dengan hukum, dia tidak mendapat jaminan keamanan jika ternyata diculik atau diperkosa majikan.

Majikan juga lepas tangan jika dirinya sampai terjaring razia imigrasi setempat. Biasanya, dia bersembunyi dan kerap menya-mar menjadi orang Arab dengan mengenakan cadar dan irit berbi-cara. Tapi, Munih memiliki seo-rang "pelindung" yang siap me-nebus serta menyogok petugas imigrasi Saudi jika sampai ter-tangkap. "Nanti uang sogokan dipotong dari gaji saya. Habis, kadang tidak betah di rumah kalau libur," ujarnya.

Selain Munih, ada Ismaloji yang mengaku berasal dari Sura-baya, Jawa Timur. Perempuan kelahiran 10 Januari 1990 itu bekerja di Saudi sejak 2005. Per-empuan berdarah Madura terse-but baru berusia 15 tahun ketika kali pertama berangkat ke Saudi. Jawa Pos melihat paspor yang dia miliki dikeluarkan Kantor Imi-grasi Tanjung Perak. Di situ, usia perempuan itu didongkrak men-jadi kelahiran 1971. "Sudah ada yang mengurus. Saya tinggal ikut," ungkap gadis berparas ma-nis tersebut.

Perempuan yang disapa Is itu kemudian bertemu sang suami yang bernama Ibrahim ketika berada di Saudi. Di sana, dia mendapat gaji 800 riyal, belum ditambah gaji suami yang bekerja sebagai sopir 1.000 riyal. Dengan gaji itu, keduanya berhasil mem-beli rumah di kampung halaman.

LAPORAN UTAMA

Kisah Para TKI Ilegal di Arab Saudi yang Sengaja Menelantarkan Diri agar Dideportasi, Hidup Tak Pernah Kekurangan, Selalu Siap Uang Sogokan

Pada tanggal (14/02/2011) membawa pulang 303 WNI overstay (melebihi batas izin tinggal) yang dideportasi dari Arab Saudi. Hampir separo dari mereka adalah TKI ilegal yang berangkat den-gan paspor umrah. Mereka sengaja me-nelantarkan diri agar terjaring operasi, lalu bisa dipulangkan secara gratis ke tanah air. ------------------------------------------ ZULHAM MUBARAK, Jakarta

LAHIR DI ARAB SAUDI: Dari kiri: Mu-hamad Fauzi, Zulaiha, Abdul Gofar, Mai-syaroh, Zaky Faisal anak yang lahir di Arab Saudi pulang bareng 301 orang WNI yang sebagian terlantar dan tinggal di kolong jembatan Jeddah Arab Saudi, tiba di Bandara Soekarno Hatta terminal 2, Cengkareng, Senin, 14 Februari 2011.

Page 17: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 17

Selama berada di Saudi, Is men-yatakan tidak pernah hidup ke-kurangan. Dirinya bahkan masih sering berkirim uang ke kam-pung halaman.

Dia mengaku sengaja mene-lantarkan diri dan menyerahkan diri kepada petugas imigrasi setempat agar bisa dideportasi. Selama ini, dia menelantarkan diri di tepi jalan di Kedutaan Be-sar RI sebelum diangkut ke penampungan oleh imigrasi Saudi. Tepat pukul 16.10 WIB, wawancara pun berhenti. Pen-dataan oleh petugas Badan Na-sional Penempatan dan Per-lindungan TKI (BNP2TKI) dihen-tikan karena makanan kotak serta minuman yang disediakan petugas sudah tiba.

Ketika perintah istirahat diberlakukan, sontak ratusan TKI itu justru berebut mening-galkan tempat duduknya. Mereka berlarian menuju tiga konter handphone yang memang disediakan di dalam Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang. Sepuluh pe-layan konter pun sibuk karena harus meladeni antusiasme para TKI itu untuk membeli hand-phone dan kartu baru. Sebagian yang sudah dilayani langsung menelepon sanak keluarga dan menyampaikan kabar kedatan-gan mereka. Tak sedikit yang terlihat bingung dengan cara mengisi pulsa karena seri hand-phone yang mereka bawa dari

Saudi tidak beredar di pasaran Indonesia.

"Ini HP mahal lho Bu. Hati-hati, diisi sendiri saja. Nanti kalau ilang, saya takut dituduh," ujar seorang penjaga konter. Perem-puan yang dimaksud pun hanya tersenyum sambil menggerutu ringan dalam bahasa Arab.

Kisah lain yang tak kalah menarik dialami Siti Zulaikha, 28. TKI asal Bangkalan itu juga men-gaku nekat berangkat ke Saudi dengan hanya bermodal paspor serta uang hasil menjual sawah. Dia membeli tiket untuk umrah dan berangkat sendiri ke Jeddah.

Bermodal keahlian bahasa Madura, dia bisa bertahan dan bekerja selama empat tahun di sana. Siti pun membawa uang ha-sil jerih payahnya yang berjumlah 20 ribu riyal atau sekitar Rp 50 juta dalam bentuk tunai. Ketika ditanya, dia mengaku menyimpan uang itu di ruangan rahasia di balik tubuhnya.

Siti tampak leluasa bercerita kepada Jawa Pos karena wawan-cara dilakukan ketika masa istira-hat dan cukup jauh dari pengawa-san petugas. Dia mengungkapkan, dirinya tidak percaya kepada para petugas karena khawatir uang hasil jerih payahnya itu disunat. Dia bahkan mengaku tidak mem-bawa uang sepeser pun kepada petugas. "Alhamdulillah, saya ti-dak sempat telantar. Sehari men-yerahkan diri ke kantor imigrasi dan langsung diangkut ke penam-

pungan. Jadi, aman," ceritanya. Menurut Siti, hampir semua

yang dipulangkan pemerintah pada gelombang pertama tidak pernah berada di kolong Kandara (lokasi di Jeddah yang sering di-jadikan jujukan para TKI yang telantar). Sebab, mayoritas adalah mereka yang menyerahkan diri ke KBRI dan menelantarkan diri di sekitar kantor perwakilan RI. Kebanyakan TKI yang ada di ko-long Kandara belum mendapat-kan exit permit atau izin untuk deportasi.

Siti mengatakan, pemulangan gratis seperti itu paling dicari TKI bonek seperti dirinya karena bisa menghemat biaya tiket pesawat yang harganya berkisar USD 410 atau sekitar Rp 4 juta. Kebanya-kan TKI yang menyerahkan diri adalah mereka yang memang ber-niat pulang ke Indonesia. Semen-tara itu, mereka yang berada di kolong Kandara dan masuk kate-gori bermasalah harus menyele-saikan proses administrasi seperti gaji yang belum dibayar.

Siti menyatakan lebih senang berada di penampungan atau tarhil, yakni tahanan imigrasi milik pemerintah Arab Saudi. Di sana mereka mendapat fasilitas mirip hotel, yakni makan tiga kali sehari, AC, dan tentu air yang menyala 24 jam. Menurut dia, jika menggelandang di Kandara, air hanya dinyalakan ketika jam salat. Selain itu, keamanan tidak terjamin karena mereka harus tinggal berdampingan degan bu-ruh migran asal Bangladesh dan India.

Siti mengatakan belum kapok untuk kembali mengadu nasib ke Arab Saudi. Karena bagi dia, berada di sana masih lebih baik daripada harus menjadi pengang-gur di kampung halaman. "Kalau bisa saya masih mau kembali. Ya, saya berterima kasih kepada pe-merintah karena telah memulang-kan saya," ujarnya.

(*) Reportase Wartawan Jawa Pos Selasa, 15 Februari 2011

Otoritas Pelabuhan Jeddah saat melakukan inspeksi ke KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)

ANTRE LAYANAN PENGOBATAN DI MH: Penghuni MH sedang menunggu giliran pe-meriksaan kesehatan gratis oleh tim dokter yang difasilitasi oleh KJRI Jeddah (dok psb/KJRI).

Page 18: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

18 Juni 2011

EKONOMI & PERDAGANGAN

ational Prawn Company (NPC), salah satu perusahaan tambak udang swasta terinteg-

rasi terbesar di dunia yang terletak di Al Lith, Arab Saudi berencana merekrut lebih banyak tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di perusahaan tersebut. Demikian disampaikan salah satu petinggi NPC Arriffin Mamat kepada tim perwakilan RI yang berkunjung ke NPC pada 18 Juni 2011. Sebagai bukti keseriusan NPC, Manajer Produksi dan Panen NPC Cameron Maclean akan datang langsung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk me-wawancarai langsung calon TKI yang akan direkrut oleh NPC.

Kunjungan tim Perwakilan RI yang terdiri dari Duta Besar RI Riyadh Bapak Gatot Abdullah Mansyur, Konsul Jenderal RI Jeddah Bapak Zakaria Anshar, dan beberapa pejabat serta staf KJRI Jeddah ke NPC dimaksudkan untuk membicarakan berbagai hal yang menjadi perhatian ber-sama antara Perwakilan RI di Arab Saudi dan NPC, meningkatkan kerja sama yang telah terbina antara kedua belah pihak, serta menemui langsung para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di NPC.

Manajemen NPC yang dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Direktur Strategi Perusahaan dan Pengembangan

Bisnis Dieter R. Moeller, Direktur Corporate Organization and Knowledge Management Arriffin Mamat dan Manajer Umum Produksi dan Panen Cameron Maclean menyampaikan bahwa jumlah TKI formal (skilled labor) yang saat ini bekerja di NPC sebanyak 215 orang, terbesar kedua setelah tenaga kerja Arab Saudi dari segi jumlah. Sebagian besar TKI bekerja di pabrik pengolahan (processing plant) dan pengoperasian alat-alat berat. Selain menjelaskan kepada tim mengenai profil perusahaan NPC, pihak NPC juga membawa tim tour dan memperlihatkan 10 area tambak yang dikelola oleh NPC.

National Prawn Company Al Lith Akan rekrut lebih banyak TKI formal

Dubes RI Riyadh dan Konjen RI Jeddah didampingi PFE I saat melakukan kunjungan ke National Prawn Company (NPC) salah satu perusahaan tambak udang swasta terintegrasi terbesar di dunia yang berada di Al Lith (dok. Psb/KJRI)

Page 19: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 19

Di hari yang sama, tim juga menghadiri pertemuan dengan para TKI yang bekerja di NPC. Acara diawali dengan pengenal-an diri sekaligus penyampaian arahan Duta Besar dan Konsul Jenderal RI kepada TKI yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab mengenai permasalahan yang dihadapi TKI selama bekerja di Arab Saudi. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan dihadiri oleh sekira 50 orang TKI tersebut, beberapa pertanya an TKI yang ditanggapi langsung oleh Duta Besar, Konsul Jenderal RI maupun pejabat KJRI Jeddah yang hadir terkait dengan prosedur dan syarat pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) bagi mereka yang ingin kembali bekerja setelah cuti pulang ke Indonesia, prosedur pembuatan surat cuti dari perwakilan dan perpanjangan paspor.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar dan Konsul Jenderal RI berpesan kepada TKI agar dapat menghilangkan home sick yang umumnya sering dialami oleh TKI di luar negeri dan dapat menciptakan lingkungan kerja dan persahabatan yang baik dengan rekan kerja lainnya. Untuk bisa maju, perusahaan haruslah didukung oleh manajemen dan karyawan yang baik. Bila perusahaan sudah maju, maka kesejahteraan karyawan pun dengan sendirinya akan meningkat. Perwakilan RI di Arab Saudi akan terus memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI di Arab Saudi serta membantu penyelesaian masalah yang dialami WNI sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang dimiliki oleh Perwakilan RI di Arab Saudi. (PFE II)

BERITA FOTO

SELAMAT BERPISAH PAK DJOKO, SELAMAT BERTUGAS PAK GANDARSA

“Dunia ini tidaklah sempit. Perbanyaknyalah kawan, biar ia terasa

luas.” Itulah kutipan pesan yang disampaikan oleh Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, pada acara Malam Pengantar Tugas yang berlangsung Jumat (24/6/2011) di Balai Nusantara. Djoko Agoeng Rahardjo menyu-dahi masa tugasnya di KJRI Jeddah sebagai Pejabat Fungsi Ekonomi I yang dijabat sejak bulan Juli 2007. Sementara itu, Tubagus Gandarsa memulai tugasnya di KJRI Jeddah dan menjabat Staf Teknis Imigrasi I menggantikan M. Arifin Somadilaga, yang telah pulang ke tanah air untuk memangku tugas lain di sana.

Penggalan pesan sarat makna di atas mengingatkan kita semua akan hakikat hidup bahwa setiap pertemuan akan berujung perpisa-han. Suatu hari kebersamaan itu memang harus berakhir. Ada yang datang, ada yang pergi. Yang terpenting bagaimana kebersamaan kita ini bisa memberi arti dan manfaat buat diri, keluarga, orang-orang ter-dekat, dan masyarakat. Walau kita tidak bersama lagi, jalinan komuni-kasi dan silaturrahim haruslah tetap terawat. Semangat persahabatan harus senantiasa harus kita jaga.

Konjen RI Jeddah menyerahkan kenang-kenangan kepada Djoko Agung Rahardjo, PF Ekonomi I (Dok. Psb/KJRI )

Staf Teknis Imigrasi I (STI I) Tubagus Gandarsa bersama keluarga sedang memberikan sambutan perkenalannya (Dok. Psb/KJRI)

Page 20: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

20 Juni 2011

EKONOMI & PERDAGANGAN

Peluang Bisnis Waralaba Bagi UKM

edikitnya 123 undangan menghadiri lokakarya b i s n i s w a r a l a b a

(Franchise) yang dihelat Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah. Kegiatan sehari yang berlangsung hari Kamis (23/6/2011) di Gedung Pertemuan Balai Nusantara ini diikuti masyarakat Indonesia yang terdiri dari tokoh masyarakat, TKI formal, guru-guru Sekolah Indonesia Jeddah, Sekolah Indonesia Mekkah, dan staf KJRI Jeddah.

Kegiatan yang dibuka oleh Konsul Jenderal RI Jeddah, Z a k a r i a A n s h a r , i n i menghadirkan para pelaku bisnis waralaba dari Indonesia sebagai pembicara. Bimada Soewihardo, SE pendiri dan pemilik perusahaan bakmi

Raos, Djoko Agung Rahardjo, Pelaksana Fungsi Ekonomi, dan Andreas Harsosantosa, MA.

“Sejak awal tahun 2000 hingga saat ini, bisnis waralaba terus menjamur bak cendawan di musim hujan dan menjadi bisnis favorit di Indonesia. Yang lebih menggembirakan lagi, waralaba lokal saat ini sudah mulai go international dan semakin diminati di luar negeri. Ini artinya sektor waralaba adalah sektor bisnis yang potensial dalam meningkatkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja di Indonesia,” demikian Konjen RI dalam sambutan pembukaannya.

Bimada Soewihardo, SE yang tampil sebagai pembicara p e r t a m a m e n g a w a l i presentasinya dengan sisipan

tayangan video mengenai profil diri dan potret keberhasilan perusahaan Raos Aneka Pangan yang dipimpinnya. Ia kemudian berbagi rahasia tentang kiat-kiat menjadi seorang entrepreneur. Apa saja hal-hal yang yang perlu diperhatikan ketika memulai usaha; bagaimana meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalankan usaha; bagaimana cara memilih p e r u s a h a a n w a r a l a b a (franchisor) yang tepat; apa saja yang harus dilakukan ketika kita gagal dalam usaha; aspek legal yang harus disiapkan u n t u k m e m u l a i d a n menjalankan bisnis waralaba; hingga tips membuat bakso yang enak dan sehat tanpa tambahan borax dan formalin.

“ M e n j a d i s e o r a n g

Peserta tampak antusias menyimak kiat-kiat sukses membangun usaha waralaba dari salah seorang nara sumber (dok. Psb/KJRI)

Page 21: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 21

e n t r e p r e n e u r h e n d a k n y a mempraktikkan teori ATM, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi! atau teori kapal (menggunakan dua kapal, bakar kapal dan sewa kapal),” saran Bima, demikian ia akrab disapa, kepada seluruh peminat yang hadir pada lokakarya tersebut.

Pada kesempatan yang sama Pelaksana Fungsi Ekonomi I KJRI, Jeddah Djoko Agoeng Rahardjo, yang tampil sebagai p e m b i c a r a k e d u a menyampaikan perkembangan bisnis waralaba di Arab Saudi saat ini. Dalam paparannya, bisnis waralaba masih didominasi oleh asing seperti Pizza Hut, McDonalds’, KFC, Burger King, Hardee’s, Krispy K r e m e , S t a r b u c k s , d a n sebagainya serta kehadiran beberapa master franchise di A r a b S a u d i s e p e r t i ActionCOACH, Coffee House, Pingu, new < id, dan lain-lain.

Selain itu, Djoko menjelaskan potensi ekonomi, khususnya peluang berbisnis di Arab Saudi menggunakan analisis SWOT ( S t r e n g t h s , W e a k n e s s e s , Opportunities and Threats), aspek hukum yang harus diperhatikan dalam berbisnis di Arab Saudi serta hal-hal yang yang perlu diketahui oleh para calon investor maupun pengusaha yang akan membuka bisnis di Arab Saudi, diantaranya: karakteristik bangsa Saudi dan etika bisnisnya, brand image, lokasi, dan aspek hukum.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, Djoko mengim-bau kepada masyarakat Indone-sia yang ingin membuka usaha di Arab Saudi untuk mela-porkan rencana tersebut kepada KJRI Jeddah dan mendaftarkan usahanya ke kantor KADIN dan SAGIA (BKPM Arab Saudi)

setempat. “Perjanjian/kontrak bisnis

dengan warga Saudi haruslah resmi, tertulis, tidak mengguna-kan email dan dipelajari dengan baik dan seksama sebelum di-tandatangani kedua belah pi-hak. Mengingat ketentuan di Arab Saudi perjanjian/kontrak harus dibuat dalam bahasa Arab, KJRI Jeddah menawarkan bantuan penerjemahan perjan-jian/kontrak dimaksud ke dalam bahasa Indonesia tanpa dipungut bayaran,” himbau Joko disela-sela presentasinya.

Sementara itu Andreas Harsosantosa, MA sebagai p e m b i c a r a t e r a k h i r memaparkan perkembangan bisnis waralaba di Indonesia yang cukup pesat. Sudah banyak pengusaha waralaba yang berhasil, namun tidak sedikit pula pelaku usaha waralaba yang jatuh, yang disebabkan karena pengelolaan usaha yang kurang serius dan tidak di-maintain dengan baik.

“ s e o r a n g e n t r e p r e n e u r haruslah selalu punya semangat (passion) luar biasa. Bila kehabisan ide, ia tidak ragu-ragu meniru produk unggulan dengan memberikan s e n t u h a n i n o v a s i a t a u modifikasi. Martabak yang biasa kita temui, misalnya, bentuknya dapat dibuat kecil dengan aneka topping menarik,” paparnya saat berbagi kiat kepada seluruh peserta yang hadir saat itu.

“Pengembangan system pe-layanan dan memberikan ken-yamanan kepada pelanggan ha-ruslah selalu menjadi komitmen bila usaha kita ingin survive. Bila umumnya pemesanan (delivery) dilakukan via telepon, sekarang bisa dilakukan melalui perangkat blackberry messager yang saat ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Cara ini telah dipraktikkan usaha waralaba restoran Hot-dog Booth,” pesan Andreas dalam uraiannya.

Di se la-sela kegiatan lokakarya, dilaksanakan pula demo pembuatan dan penyajian beberapa produk makanan andalan waralaba yang dimiliki Perusahaan Raos Aneka Pangan oleh pengusaha Abri Mada Soewihardo, S.H., yang mampu menarik perhatian para peserta, khususnya wanita.

Kegiatan lokakarya diakhiri dengan sesi konsultasi bisnis perorangan antara peserta dengan para pembicara yang diikuti oleh 16 orang pendaftar.

Melalui kegiatan lokakarya bisnis waralaba tersebut, para peserta diharapkan dapat m e n g e n a l l e b i h j a u h perkembangan bisnis waralaba di Indonesia dan mendapatkan pengetahuan mengenai teori, t r i k d a n t i p s s u k s e s menjalankan bisnis waralaba secara first hand dari pelaku bisnis waralaba yang sudah berpengalaman, yang sengaja diundang dari Indonesia.

Disamping itu, kegiatan lokakarya ini juga diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para peserta, khususnya mereka yang berminat menjadi entrepreneur, untuk menjalankan bisnis waralaba, baik di Arab Saudi maupun di Tanah Air. (PFE II)

Bimada memperagakan cara menyaji-kan Mie Raos (Dok. Psb/KJRI)

Page 22: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

22 Juni 2011

Menkumham:

TKI perlu memahami hukum dan budaya setempat

emerintah Arab Saudi akhirnya membebaskan 316 WNI terpidana yang ditahan di berbagai pen-

jara Arab Saudi. Mereka dipen-jara karena terlibat berbagai ka-sus tindak pidana dan kriminal. Diantara yang mendapatkan pengampunan terdapat 78 orang yang dihukum ta’zir (hak umum) dengan pidana huku-man sampai dengan 6 tahun. Selebihnya adalah WNI yang telibat kasus tindak pidana rin-gan (tipiring) seperti tindakan amoral, iktilaf, pencurian ring-an, perkelahian dan sebagainya.

Kabar gembira mengenai pemberian amnesti ini diterima langsung oleh Menkumham, Patrialis Akbar, ketika men-gadakan pertemuan dengan Menteri Kehakiman Arab Saudi, Dr. Mohammad bin Abdul-karim Al-Isa di Riyadh tanggal 15 April 2011 yang lalu. Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri di bidang hukum ini saling bertukar pikiran men-genai sistem hukum masing-masing negara dan seputar ma-salah hukum lainnya. Pada ke-sempatan pertemuan tersebut, Menkumham didampingi oleh Dirjen Imigrasi, Dirjen AHU dan Dubes RI di Riyadh, Gatot Abdullah Mansyur.

Mengawali penjelasannya, Menkumham menguraikan arah reformasi sistem hukum Indo-nesia yang lebih memperhati-kan nilai-nilai kemanusiaan, seperti mempertimbangkan per-mohonan pembebasan bagi tahanan usia lanjut, perempuan dan anak-anak di bawah umur

bahkan permintaan ekstradisi dari negara lain. Dalam hal ini, Presiden RI memberikan per-timbangan pengampunan se-suai dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku atas masukan Kementerian Hu-kum dan HAM RI.

High Profile Cases

Pada kesempatan tersebut, Menkumham juga menyampai-kan permohonan keringanan hukuman bagi WNI yang terli-bat tindak pidana berat atau ser-ing disebut “high profile cases” melalui mekanisme bantuan pemaafan dari pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan pe-maafan dari keluarga korban melalui bantuan ”Lajnah Al Afwu” atau lembaga pemaafan.

Menanggapi permohonan tersebut, Menteri Kehakiman Arab Saudi menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak dapat mencampuri proses peradilan dan vonis hakim ber-dasarkan syariah Islam. Peradi-lan Arab Saudi bersifat inde-penden dan hakim tidak mung-kin bisa dipengaruhi. Dalam hukum pidana Arab Saudi, ada dua kategori, yaitu hak umum dan hak khusus. Dalam hak umum, pemerintah Saudi yang mempunyai peran, sedangkan dalam hak khusus, pemerintah Saudi tidak bisa turut campur tangan, tegas Menteri Kehaki-man.

Menteri Kehakiman lebih lanjut menjelaskan bahwa Pe-merintah Arab Saudi memiliki tiga tingkat mahkamah yaitu Tingkat I, Tingkat II dan

Mahkamah Agung. Dalam ka-sus hukuman mati, institusi-institusi tersebut akan meneliti tidak hanya dari sisi hukum saja, melainkan juga dari bukti-bukti atas kejadian. Keputusan hakim atas perkara hukum adalah ijtihad manusia dan ke-simpulan mutlak ditangan Allah SWT.

Menyinggung soal kasus hu-kuman sihir yang menimpa WNI di Arab Saudi, Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al Isa menjelaskan bahwa hal tersebut telah diatur oleh un-dang-undang, karena dianggap membahayakan warga negara Arab Saudi. Mengenai permin-taan peninjauan kembali atas kasus-kasus WNI terkait perkara kriminal seperti pem-bunuhan, Menteri Kehakiman menegaskan bahwa peninjauan kembali dapat dilakukan sepan-jang adanya dukungan alat-alat bukti baru. Kecuali untuk kasus yang putusannya qishash, maka yang menentukan adalah mereka yang ”punya hubungan darah dengan keluarga korban”.

Perlu Pembekalan Hukum

Pada hari yang sama, di Ri-yadh Menkumham juga men-gadakan pertemuan dengan Wakil Ketua Komnas HAM Arab Saudi dan Dr. Zaid bin Abdul Mochsin Al Husein dan Deputi Menteri Dalam Negeri, Dr. Ahmad bin Muhammad Al Salim. Pertemuan dengan kedua petinggi Arab Saudi ini dinilai sangat penting dalam kerangka kerjasama bilateral di bidang hukum dan pemajuan HAM.

HUKUM & KETENAGAKERJAAN

Page 23: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 23

Dalam pertemuannya deng-an Deputi Mendagri, Menkum-ham menyampaikan bahwa kunjungannya ke Arab Saudi adalah untuk misi kemanu-siaan, keberpihakan dan kepe-dulian terhadap WNI yang berkerja di Arab Saudi, teru-tama terhadap WNI yang ke-sandung masalah-masalah hu-kum. Menaggapi hal tersebut, Deputi Mendagri menegaskan bahwa WNI yang bekerja di Arab Saudi mendapat perhatian pemerintah, karena kesamaan ”aqidah agama” dan ”ukhuwah Islamiyah” yang sudah terjalin sejak lama. Dilain pihak, banyak yang mengkritisi pember-lakukan hukum syariat Islam di Arab Saudi, terma-suk pelaksanaan hu-kuman mati dan ”had” (cambuk, ra-jam dan qishash). Dalam hal ini, Pe-mer in tah Arab Saudi meminta dukungan dan bantuan Indonesia untuk mene-pis pandangan negatif men-genai hal tersebut.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Ketua Komnas HAM, Dr. Zaid bin Abdul Mochsin Al Husein, dalam pertemuan den-gan Menkumham menjelaskan bahwa terbentuknya Komnas HAM di Arab Saudi merupakan inisiatif Raja Abdullah bin Ab-dul Aziz Al-Saud, yang bertu-juan untuk memberi perlindun-gan HAM berdasarkan Syariah Islam.

Saat ini, lanjutnya, jumlah WNI yang bekerja di Arab Saudi diperkirakan mencapai 1 juta orang, yang umumnya bekerja di sektor informal. Hak-hak mereka tidak luput dari perhatian Komnas HAM Saudi

dan hal ini pun menjadi per-hatian Raja Abdullah.

“Untuk mengurangi kasus-kasus pelanggaran HAM, pihak Komnas HAM Arab Saudi meminta perhatian Pemerintah Indonesia agar TKI yang akan dikirimkan ke Arab Saudi diberikan bimbingan dan pem-bekalan terkait hukum yang berlaku di Arab Saudi” pinta Dr. Zaid.

Senada dengan Dr. Zain, Menkumham Patrialis Akbar juga menganggap penting bagi

para calon TKI diberikan pem-bekalan masalah-masalah hu-kum, termasuk kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di ne-gara setempat. Hal ini disam-paikan oleh Menkumham ketika “mampir” ke KJRI Jeddah. Seperti tak mengenal lelah, usai menuntaskan kunjungan ker-janya di Riyadh, Menteri jebo-lan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini langsung nyambangi KJRI Jeddah (18/4/11) seka-ligus mengadakan teleconference dengan “media center” Kemkum-ham di Jakarta.

Teleconference dilakukan dari ruang rapat KJRI Jeddah dan dihadiri oleh seluruh staf KJRI Jeddah. Sementara di Jakarta, diantaranya dihadiri oleh Sekjen Kemkumham, kalangan media masa serta beberapa PPTKIS.

Pada kesempatan teleconference tersebut, Menkumham yang didampingi oleh Konjen RI Jed-dah, menjelaskan beberapa ca-paian dalam kunjungan ker-janya ke Arab Saudi, terutama mengenai pemberian amnesti atas 316 WNI terpidana.

Pembebasan 316 WNI terpi-dana ini memang melegakan banyak pihak. Tak kurang Menkumham pun tak kuasa menyembunyikan kegembi-raannya. “Alhamdulillah, ini anugerah dari Tuhan Yang

Maha Esa. Saya ber-syukur dan atas nama Pemerintah Indonesia, saya men-gucapkan terima kasih atas kebijakan dan kebaikan Pemer-intah Arab Saudi yang telah memberi-kan pengampunan kepada 316 WNI ter-pidana” ujarnya bersemangat. Namun, kegembi-raan itu tetap saja

menyisakan keprihatinan. Di tengah berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengiri-man TKI, ter-nyata banyak TKI di Arab Saudi yang terjerat ka-sus-kasus hukum, mulai tindak pidana ringan sampai berat. Tak urung, hal ini membuat Menkumham merasa galau. Maka, seperti gayung bersam-but, saran Wakil Ketua Komnas HAM Arab Saudi dinilai sangat relevan. Selain soal keterampi-lan dan bahasa, para calon TKI ke Arab Saudi perlu diberi pem-bekalan mengenai hukum. “Saya akan berkoordinasi den-gan pemangku kepentingan yang lain dan mengusulkan agar para calon TKI diberi pem-bekalan pengetahuan mengenai hukum” ujar Menteri asal Sum-bar ini. (PFP : dari berbagai sumber)

Menkumham melakukan teleconference dari Ruang Rapat KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI)

Page 24: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

24 Juni 2011

anyak permasalahan TKI di luar negeri tim-bul karena ketidaksia-pan calon TKI. Mereka

berangkat tanpa bekal keteram-pilan memadai. Penguasaan bahasa yang minim dan bahkan sering tidak bunyi. Lebih dari itu, banyak yang tidak siap mental. Alih-alih dapat bekerja dengan baik, banyak yang bera-khir dengan kisah tragis. Untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan calon “pahlawan de-visa” ini, Kemenakertrans saat ini terus melakukan perbaikan sistem pelatihan dan penem-patan TKI. Upaya pembenahan itu dibarengi gerakan sosialisasi dengan tema “Jangan berangkat sebelum siap”.

Hal tersebut dijelaskan oleh Menakertrans, Muhaimin Iskan-dar, pada pertemuan tatap muka dengan home staff KJRI Jeddah 6 Desember yang lalu. Acara juga dihadiri oleh be-berapa tokoh masyarakat Indo-nesia di Jeddah, diantaranya Pengurus PCI NU Arab Saudi, Pengurus Organisasi Wanita Muslimat serta beberapa aktivis kemasyarakatan lainnya. Menakertrans yang sering di-

panggil Cak Imin ini, melaku-kan kunjungan ke KJRI Jeddah setelah sebelumnya bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi di Riyadh memba-has berbagai masalah ke-tenagekerjaan.

Dalam sambutan pengan-tarnya, Konjen RI Jeddah, Za-karia Anshar, yang memandu acara pertemuan tersebut men-yampaikan sekilas ruang ling-kup pelaksanaan tugas dan fungsi KJRI Jeddah, capaian serta tantangan dalam pelak-sanaan tugas pokok dan mis-inya, terutama dalam upaya pelayanan dan perlindungan WNI di wilayah kerja.

Sementara itu, Menakertrans dalam paparannya menjelaskan beberapa langkah dan kebijakan yang diambil dalam rangka per-baikan sistem penempatan dan perlindungan TKI. Terkait den-gan mencuatnya beberapa ka-sus penganiayaan TKI belakan-gan ini, Menakertrans menyam-paikan bahwa Presiden RI telah memberikan arahan perlunya mengambil langkah-langkah strategis untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para TKI.

Menindaklanjuti arahan Pre-siden, Kemenakertrans akan melakukan kaji ulang atas selu-ruh proses dan sistem penem-patan dan perlindungan TKI secara mendalam dan lengkap. Jika diperlukan akan dilakukan perubahan mendasar atas sis-tem penempatan dan per-lindungan TKI. Selain itu, juga akan dilakukan evaluasi menye-luruh terhadap agen Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indo-nesia Swasta (PPTKIS). Lebih lanjut disampaikan bahwa dari 360 PPTKIS yang terdaftar pada saat ini, sebanyak 36% dinilai baik, 48% dinilai sedang dan 16% dikategorikan jelek. Menu-rut Menakertrans, setidaknya tercatat sebanyak 112 PPTKIS yang terancam mendapatkan sanksi. Pada sisi lain, izin pendirian PPTKIS baru juga akan diperketat.

Pada tataran hubungan bilat-eral, lanjut Cak Imin, perlu me-lakukan diplomasi secara all-out, yang harus diperjuangkan oleh seluruh pemangku ke-pentingan, baik instansi Pemer-intahan terkait maupun pihak swasta, termasuk keterlibatan berbagai elemen masyarakat.

Perbaiki prosedur pengiriman

Menanggapi pertanyaan mengenai moratorium, Menak-ertrans menegaskan bahwa sampai dengan saat ini Pemer-intah Indonesia belum memu-tuskan untuk melakukan mora-torium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Kebijakan moratorium perlu dilandasi kajian men-dalam atas berbagai aspek yang terkait didalamnya termasuk analisa untung dan ruginya. Disamping itu, perlu juga men-cermati karakteristik pasar, karena pengiriman TKI infor-mal ke Arab Saudi pada

Menakertrans:

Jangan Berangkat Sebelum Siap

HUKUM & KETENAGAKERJAAN

Menakertrans saat mengunjungi Rumah Perlindungan TKI di KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI)

Page 25: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 25

umlah TKI sektor formal ke Arab Saudi terus meningkat, sementara TKI informal cenderung

menurun. Berdasarkan data Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah, pelayanan legalisasi Perjanjian Kerja (PK) TKI sektor formal pada tahun 2010 tercatat sebanyak 4.754 mengalami

k e n a i k a n d a r i t a h u n sebelumnya sebanyak 761 PK. Sedangkan legalisasi PK untuk TKI informal tercatat sebanyak 81.587, mengalami penurunan 615 PK dari tahun sebelumnya. Sebagian besar TKI formal bekerja pada sektor perhotelan, pene rbangan , keseha tan , konstruksi dan perminyakan serta perbankan.

Sementara itu, penyelesaian kasus TKI bermasalah oleh KJRI Jeddah sepanjang tahun 2010 tercatat sebanyak 1.546 kasus

dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 18 kasus. Sementara uang gaji TKI bermasalah yang berhasil diselamatkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 11.382.411.800 (11 miliyar tiga ratus delapan puluh dua juta empat ratus sebelas ribu delapan ratus rupiah).

Selama tahun 2010, jumlah

TKI bermasalah (ovestayers) yang telah berhasil dipulangkan melalui mekanisme deportasi tercatat sebanyak 14.999 orang, selama periode 1 Januai hingga 30 Juni 2011 jumlah WNIO yang dipulangkan sebanyak 11.055 orang. KJRI Jeddah sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan exit permit dari Imigrasi Arab Saudi bagi TKI b e rma s a l a h y a n g t e l a h dilaporkan melarikan diri oleh majikannya dan paspor yang berssangkutan telah diserahkan

ke Imigrasi setempat. Dalam kondisi ini biasanya majikan menyatakan sudah t idak b e r t anggung j awab l ag i terhadap pemulangan TKI-nya yang melarikan diri. Kesulitan ini terjadi karena adanya penerapan aturan keimigrasian yang tegas oleh aparat Imigrasi Saudi termasuk penerapan sistem sidik jari dan rekam mata bagi seluruh WNA, baik yang baru masuk maupun yang telah bermukim lama di Saudi Arabia.

TKI di wilayah kerja KJRI Jeddah tersebar di 7 propinsi yang mencakup puluhan kota besar dan kecil. Untuk memudahkan komunikasi dan m e m b a n t u b e r b a g a i permasalahan TKI yang berada di beberapa kota dengan sebaran jarak yang cukup jauh tersebut, KJRI Jeddah menunjuk s e o r a n g W N I s e b a g a i Koordinator Satuan Tugas Pelayanan Warga. Semacam petugas LO (Liaison Officer) atau penghubung dengan KJRI Jeddah. Selain itu, KJRI Jeddah setiap dua minggu sekali melakukan reach-out, membuka loket pelayanan keliling untuk Pelayanan Terpadu (antara lain perpanjangan paspor, legalisasi dan lain-lain) ke 15 kota utama tempat kantong-kantong TKI berada diwilayah kerja secara bergiliran. (PFP)

TKI Formal ke Arab Saudi Cenderung Meningkat

Perjanjian Kerja (PK) TKI sektor formal pada tahun 2010 tercatat sebanyak 4.754 mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 761 PK

Sejumlah Perawat RS King Fahd Madinah asal Indonesia Kunjungi Kantor KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI)

dasarnya bersifat Private to Pri-vate. “Jangan sampai, kebijakan moratorium menimbulkan dampak yang justru tidak kon-dusif, misalnya adanya pengiri-man TKI di luar prosedur resmi”, ujar Menakertrans.

Pada sisi lain, menurut Menakertrans, Pemerintah saat ini tengah mengembangkan

berbagai program pember-dayaan ekonom rakyat di daerah-daerah, terutama di daerah-daerah basis rekrutmen TKI. Dari hasil kajian Kemenak-ertrans, dapat diinventarisasi setidaknya terdapat 38 Kabu-paten di Indonesia sebagai sum-ber utama dan basis rekrutmen TKI. Pada daerah-daerah itu,

Pemerintah menggelontorkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) un-tuk mengembangkan usaha-usaha mandiri. “Kalau ekonomi rakyat tumbuh, setidaknya da-pat mencegah eksodusnya pen-duduk untuk mencari pen-ghidupan ke luar negeri”, tan-das Cak Imin. (PFP)

Page 26: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

26 Juni 2011

ejak sore hari, auditorium Al Zikra Al Khalidah yang berada di lingkar luar kota

Mekkah tampak mulai semarak dan ramai. Menjelang malam, para pengunjung terus mengalir berdatangan. Malam itu, Minggu 13 Maret 2011, merupakan malam perdana Pergelaran Budaya yang diorganisasikan oleh Disabled Children’s Associaton (DCA) Mekkah. Perhelatan yang berlangsung selama 3 malam berturut-turut itu, menampilkan malam budaya Indonesia, Maroko dan Yaman.

Indonesia yang diwakili oleh KJRI Jeddah mendapat kehormatan untuk tampil pada malam pembukaan tanggal 13 Maret 2011. Malam Budaya Indonesia dibuka oleh Ketua DWP KJRI Jeddah, Ny. Hamidah Zakaria Anshar dan

dihadiri tidak kurang dari 300 tamu undangan. Event budaya khusus untuk wanita tersebut, disemarakkan dengan peragaan busana daerah dan berbagai tari tradisional. Tidak tanggung-tanggung, 19 pengurus DWP KJRI Jeddah diboyong ke Mekkah untuk memperagakan busana daerah. Selain itu, sebanyak 16 penari siswi-siswi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) tampil mementaskan Tari Saman, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Alang Babega.

Diawali dengan Tari Saman yang dinamis, acara Malam Indonesia menjadi lebih semarak ketika ibu-ibu DWP KJRI Jeddah memperagakan kasanah busana nusantara. Di depan ratusan pasang mata wanita-wanita Arab, para ”peragawati” DWP KJRI Jeddah nampak tidak canggung berlenggak-lenggok di atas

Gelar Budaya Galang Kepedulian Sosial

Penampilan Tari Piring oleh siswi SIJ pada acara Malam Gelar Budaya bersama DCA Makkah (Dok. Psb/KJRI)

SOSIAL & BUDAYA

Partisipasi dan dukungan KJRI Jeddah pada kegiatan charity DCA dinilai sebagai wujud perhatian dan kepe-dulian yang tinggi dari

bangsa Indonesia kepada para penyandang disabilitas

di Arab Saudi

Page 27: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 27

catwalk Al Zikra Al Khalidah. Padu padan busana daerah dengan warna-warna etnik dan aksesoris yang khas, tak ayal telah memikat perhatian dan impresi para pengunjung. Acara demi acara disambut antusias oleh para pengunjung. Walhasil, pergelaran yang berlangsung selama 2 jam tersebut mendapat sambutan dan apresiasi baik.

Selain Pergelaran budaya, ditempat yang sama, secara back to back juga diselenggarakan pameran kerajinan. Pameran diikuti sekitar 100 peserta yang memamerkan berbagai hasil kerajinan kaum muda mulai dari garmen sampai aksesoris. Pada pameran ini, stand KJRI Jeddah memamerkan hasil-hasil kerajinan mainan dan alat per-aga pendidikan khusus bagi penyandang disabilitas/cacat. Semua hasil kerajinan yang di-pamerkan merupakan hasil karya komunitas penyandang disabilitas yang ada di kota Yogjakarta.

Perhelatan “two in one event ” berupa pameran dan gelar bu-daya ini digagas oleh DCA Mekkah. Dengan mengambil tema “Your Smile is in Your Hands”, kegiatan ini dikemas untuk menggalang kepedulian bagi anak-anak penyandang disabilitas. DCA adalah lem-baga sosial dibawah asuhan Pangeran Sultan Bin Salman Bin Abdul Aziz yang bergerak dalam pelayanan pendidikan, rehabilitasi dan pengobatan un-tuk anak-anak berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas. Didirikan di Riyadh 25 tahun yang lalu, saat ini DCA mem-punyai cabang di beberapa kota utama Arab Saudi. DCA Mek-kah saat ini mengasuh sekitar 150 anak usia 0-12 tahun pen-yandang disabilitas fisik mau-pun mental.

Dalam sambutan pembu-kaan, Ny. Hamidah Zakaria An-shar menyampaikan harapan kiranya partisipasi KJRI Jeddah pada kegiatan charity DCA tersebut dapat membuka ruang kerjasama sosial budaya yang lebih luas antara Indonesia den-gan Arab Saudi, termasuk ker-jasama di bidang pendidikan, rehabilitasi dan pengobatan anak-anak penyandang disabili-tas. Pada kesempatan tersebut, Ketua DWP KJRI Jeddah men-yerahkan sumbangan kepada DCA berupa 40 set (masing-masing 4 buah) mainan dan alat peraga pendidikan untuk pen-yandang disabilitas. Sumbang-an diterima secara simbolis oleh Kepala Pusat Rehabilitasi DCA Mekkah, Dr. Nagila Fakhraddin Reda.

Galang Kepedulian Sosial

Ibarat pepatah, sambil men-yelam minum air. Melalui ke-giatan ini, KJRI Jeddah menge-jawantahkan dua misi utama sekaligus: “beramal sholeh” dan promosi. Selain untuk mendu-kung kegiatan charity DCA, ge-lar budaya tersebut juga men-jadi ajang promosi untuk mem-perkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indo-nesia kepada masyarakat Arab Saudi secara lebih luas. Pendek kata, kegiatan sosial yang dike-

mas dalam bentuk pameran dan pergelaran budaya ini sejatinya dapat menjadi penopang pelak-sanaan diplomasi budaya dan kemanusiaan untuk meningkat-kan citra Indonesia.

Konsul Jenderal RI Jeddah, pada kesempatan terpisah men-yampaikan bahwa partisipasi KJRI Jeddah pada kegiatan sosial DCA tersebut diharapkan dapat memberikan warna lain hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi, yang selama ini lebih banyak didominasi oleh potret buram isu-isu ketenagak-erjaan. “Kekayaan ragam bu-daya merupakan salah satu sumber soft power Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk promosi peningkatan citra” tan-das Konsul Jenderal.

Sementara itu, Humas DCA Mekkah, Ny. Wessam Al Farsi m e m p u n y a i p e n i l a i a n tersendiri. Partisipasi dan du-kungan KJRI Jeddah pada kegiatan charity DCA dinilai se-bagai wujud perhatian dan ke-pedulian yang tinggi dari bangsa Indonesia kepada para penyandang disabilitas di Arab Saudi. “Lebih dari itu, pesona pertunjukan budaya Indonesia yang kaya dengan keanekaraga-man telah meninggalkan im-presi mendalam bagi masyara-kat Arab Saudi”. tandasnya. (PFP).

Tampak peserta Pameran dan Gelar Budaya bersama DCA Mekkah bersama Ketua DWP KJRI Jeddah Ny. Hamidah Zakaria Anshar, usai pagelaran (Psb/KJRI)

Page 28: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

28 Juni 2011

ndonesia mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Islamic Solidarity Games

(ISG) ke III Tahun 2013. Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah ISG III ini dikukuhkan melalui penandatanganan ”Host Country Agreement for the Third Islamic Solidarity Games (ISG) 2013” di Royal Guest Host, Jeddah pada tanggal 18 April 2011 yang lalu.

Penandatanganan ”Host Country Agreement” dilakukan oleh Menpora Andi Alfian Malaranggeng, Ketua Umum KONI/KOI, Rita Subowo dan Gubernur Provinsi Riau, HM. Rusli Zainal dengan Ketua Urusan Pemuda dan Komite Olah Raga Nasional Arab Saudi sekaligus Chief Executive Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd. Upacara penandatangan-an disaksikan oleh Duta Besar RI Riyadh dan

Konsul Jenderal RI Jeddah. ISG diikuti 57 negara-negara

anggota Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan akan mempertandingkan 15 cabang olah raga. ISG diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. ISG Pertama diselenggarakan di Riyadh tahun 2005, sedangkan

ISG Kedua diselenggarakan di Tehran, Iran pada tahun 2009. Pemerintah Indonesia menetap-kan Propinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaraan ISG Ketiga tahun 2013. Propinsi Riau dinilai siap menggelar event berskala internasional ini,

karena memiliki infrastruktur yang memadai. Sebelumnya, pada tahun 2012, Propinsi Riau akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olah raga Nasional (PON).

Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd, dalam sambutan sesaat sebelum upacara penandatanganan, menyampai-kan apresiasi dan bangga atas komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyukseskan penyelenggaraan ISG yang ke-3 pada tahun 2013 di Propinsi Riau. Lebih lanjut disampaikan bahwa Indonesia dengan p e n g a l a m a n , k e s i a p a n infrastruktur, dan prestasinya di bidang penyelenggaran event olah raga, dinilai akan mampu menyukseskan apa yang dinilainya sebagai ajang olah raga terbesar di dunia Islam.

Sementara itu Menpora, Andi Alfian Malarangeng menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah dan Rakyat Propinsi Riau siap menyambut dan menyukseskan ISG 2013. Saat ini Propinsi Riau sedang menggenjot pembangunan infrastruktur dan venue pertandingan berbagai cabang olah raga. Senada dengan Menpora, Ketua Umum KONI/KOI dan Gubernur Riau juga menegaskan komitmennya untuk menyukseskan ISG 2013. ”Seluruh rakyat Riau merasa terhormat dan bangga menjadi tuan rumah ajang kompetisi olah raga terbesar antar negara-negara Islam ini” tandas Gubernur Riau. (PFP)

Indonesia, Tuan Rumah Islamic Solidarity Games (ISG) 2013

Tampak Menpora RI, Andi Alfian Malarangeng, saat upacara penandatangan Kesepakatan menjadi tuan rumah ISG 2013 (psb/KJRI)

Menpora RI saat diterima Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd di Wisma

Tamu Raja (psb/KJRI)

SOSIAL & BUDAYA

Page 29: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 29

akan kita hadapi. Mulai malam ini dan seterusnya, kita berte-kad menjadi tamu yang baik, agar kita bisa selamat dalam menunjang kelangsungan ke-hidupan keluarga kita dan se-terusnya, “ ajak Konjen kepada seluruh hadirin.

Selain itu Konjen mengingat-kan, ketika berada di suatu ma-jelis yang dihadiri para alim ulama dan masyaikh, maka il-mulah yang hendaknya diperoleh, dan tauladan yang harus ditiru. Ilmu adalah sinar yang menerangi kehidupan dan menjadi senjata untuk meraih kebahagian dan kebai-kan hidup dunia dan kahirat. Akhlak mulia adalah hi-asannya. Oleh karena itu, hen-daknya jangan pernah berhenti mencari ilmu. (Afc/Psb)

khususnya dan warga Indonesia pada umumnya memelihara semangat kebersamaan dan saling tolong-menolong dalam kebaikan, dan bukan sebaliknya yang hanya berbuntut penyela-salan.

“Kita berada di sini, berada negeri orang sebagi tamu. Maka hendaklah kita menjadi tamu yang baik. Bagaimana menjadi tamu yang baik? Kita hormati kebiasaan, adat-istiadat, pera-turan-peraturan yang telah ditetapkan oleh tuan ruan rumah ini. Insya Allah kita akan hidup tenang dan selamat seba-gai tamu,” pesan Konjen kepada sekitar 300 orang yang hadir dalam pengajian itu.

“Sekali kita melanggar pera-turan yang berlaku di sini (Arab Saudi), maka kesulitan yang

onsul Jenderal RI, Zakaria Anshar, menghadiri pen-gajian sekaligus pelanti-kan pengurus baru Ma-

jelis Taklim Indonesia (MTI) un-tuk periode 2011-2014, Jumat (27/05/2011). Bertempat di Aula ICMI gedung TPA An-Naashiriyah Jeddah, Majelis Taklim yang dirintis dan diasuh oleh RKH. Mudatstsir Badurud-din, Wakil Ketua Dewan Syura NU cabang Jawa Timur, dan pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Pamekasan, mendapat dukungan Abd. Wahid Maktub yang kala itu menjabat sebagai Konjen RI Jeddah. Sejak terben-tuk sekitar tahun 2004, majelis pengajian ini telah beranggota-kan sebanyak 150 orang.

Dalam amanahnya Konjen berpesan agar anggota majelis

Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, saat menyampaikan sam-butan pada acara Silaturrahim Majelis Taklim Indonesia (MTI) (doc. Psb/KJRI)

Pelantikan Pengurus Majelis Taklim Indonesia (MTI) Periode 2011-2014

“Ilmu adalah Sinar dan Senjata, Akhlak adalah

Hiasannya,” Konjen RI Jeddah

Page 30: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

30 Juni 2011

leh rekan-rekan seker-janya, ia akrab dipang-gil Mama Nur. Ibu dua anak bernama lengkap

Nung Nurhayati ini adalah per-awat Indonesia paling senior di RS. King Fahd Madinah. Bekerja sejak tahun 1989, ia pernah mendapat penghargaan sebagai Perawat Teladan atau Best Nurse di rumah sakit tersebut pada tahun 1999. Empat tahun kemudian, pada tahun 2003, ia dinobatkan sebagai Perawat Te-ladan se -Madinah. Tidak mengherankan, kalau kemudian ia sering diminta untuk menan-gani pasien-pasien istimewa, seperti dari kalangan keluarga emir.

Semula, wanita kelahiran Purwakarta ini tidak pernah bermimpi bisa “hijrah” ke Madinah. Selepas lulus dari Akademi Keperawatan (Akper) di Bandung tahun 1975, ia bekerja di Rumah Sakit Freeport di Papua. Disana ia bertemu suami tercintanya, yang juga bekerja di perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia itu. Ketika suaminya pensiun pada pertengan tahun 1980-an, ia dan keluarganya memilih boyongan ke Jakarta. Tidak membuang waktu lama, di Jakarta ia ke-mudian bekerja di RS. Pondok Indah.

Ketika datang tawaran untuk bekerja ke Amerika, dengan an-tusias iapun ikut mendaftar. Namun, harapan untuk bekerja ke negeri Paman Sam itu kan-das, karena semua peserta yang ikut seleksi dinyatakan tidak lulus. Boleh jadi, kegagalan itu justru membawa berkah. Batal berangkat ke Amerika, ia ke-

mudian diberangkatkan ke Arab Saudi , tepatnya ke Madinah Al Munawarah.

“Waktu itu, hanya ada be-berapa perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit ini” ujar Mama Nur, mengenang saat-saat awal bekerja di RS. King Fahd Madinah. Belakangan jumlah perawat Indonesia di RS. King Fahd mulai meningkat, bahkan pernah mencapai sekitar 100 orang. Namun, dengan ber-bagai alasan, banyak yang memilih pulang kampung sete-lah masa kontrak kerjanya bera-khir. Saat ini perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit tersebut hanya sekitar 30 orang.

Bekerja di lingkungan bu-daya yang berbeda memang bukan soal yang gampang. Apalagi harus jauh dari ke-luarga. Namun, Mama Nur mampu menapaki perjalanan karir di Arab Saudi dengan ma-nis. Ia bahkan merasa senang, karena disini pun ia tetap bisa menolong dan melayani pasien-pasien Indonesia. Setiap musim haji, ratusan jamaah haji Indo-nesia menderita sakit dan harus dirawat di RS. King Fahd Madinah. Umumnya mereka merasa lebih nyaman ditangani oleh perawat Indonesia. “Saya bersyukur dan bangga mem-

punyai kesempatan bisa mem-bantu tamu-tamu Allah” ujar Mama Nur.

Yang membuatnya prihatin, belakangan ini marak kasus-kasus kecelakaan TKW. Selain karena perlakukan kasar maji-kan, banyak kasus kecelakaan karena TKW berusaha kabur dari rumah majikan dengan cara melompat. Jika mendapati pasien semacam ini, Mama Nur segera melaporkannya ke KJRI Jeddah. Sepanjang pengala-mannya, kasus Sumiati dinilai sebagi kasus yang paling men-genaskan.

Memasuki masa pensiun, Mama Nur berharap bisa happy ending, menuntaskan pengab-diannya dengan sempurna. Se-lanjutnya, Ibu yang sudah dika-runai 3 cucu ini, ingin kembali ke tanah air berkumpul dengan keluarganya. Selebihnya ia ber-harap agar Pemerintah Indone-sia terus memperhatikan dan mencari terobosan baru untuk dapat mengirimkan perawat-perawat Indonesia ke Arab Saudi lebih banyak lagi. Banyak kalangan menilai bahwa per-awat-perawat Indonesia sangat reliable dan mumpuni. Semoga saja, keteladan Mama Nur dapat ditularkan dan dihijrahkan kepada perawat-perawat Indo-nesia yang lain. (PFP)

Apa & Siapa

Hijrah Membawa Berkah

Mama Nur, Perawat teladan yang bersahaja

Page 31: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 31

ria kelahiran Pekan Baru 13 November 1970 yang saat in i menjadi instruktur pada Abdul

Latif Jameel Training Center (distributor Toyota di Arab Saudi) bukan saja telah mengangkat citra Indonesia tetapi juga mengangkat citra Arab Saudi. Citra kedua negara tersebut terangkat setelah Bang Haf (panggilan akrab Hafnizar Ismail Sairan) berhasil meraih medali emas pada kontes Technician Grand Prix Middle East ke-11 yang diadakan Toyota Motor Cooperation Jepang di Manama, Bahrain 5 tahun yang lalu.

Skills Grand Prix merupakan kontes bergengsi bagi para teknisi Toyota yang diadakan 2 tahun sekali sejak tahun 1992 di seluruh dunia – Asia, Amerika Latin, Kribera, Timur Tengah dan Eropa. Tujuannya a d a l a h u n t u k mengetahui teknisi terbaik tiap-tiap w i l a y a h . P e s e r t a n y a diseleksi dari para pemenang lomba Teknisi tingkat nasional masing -masing Negara.

Bang Haf yang mulai bekerja di Saudi pada tahun 1998 ini berhasil mengungguli peserta lain yang berasal dari 9 negara yaitu : Bahrain, Mesir , Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Syiria dan Uni Emirat Arab.

Prestasi yang diraih oleh pria beranak tiga ini mendapatkan liputan dari berbagai media

cetak maupun elektronik yang terbit di Bahrain dan Saudi A r a b i a s e h i n g g a mengharumkan nama baik perusahaan tempat dia bekerja.

Bukan sampai dis i tu, se jumlah pelatihan dan penghargaan telah diperoleh oleh pria yang mempunyai hobi olah raga ini. Saat tim SI berkunjung ke rumahnya sederet penghargaan dan sertifikat terpajang di ruang tamu rumahnya yang berada di

distrik Syarafiyah. Atas prestasi tersebut ALJ memberikan tunjangan prestasi bulanan yang jumlahnya lumayan.

Menurutnya banyak teknisi Indonesia lain yang berprestasi di ALJ Sejak tahun 2001 hingga 2010, posisi mereka sebagai juara Teknisi tingkat nasional

belum pernah tergeser. Carim Karnaya (2001), Ardi Joko (2002), Lukman Hakim (2003), Hafnizar Ismail (2004), Edi Winarto (2005), Budi Warsono (2006), Selamet Subandi dan Ridwan (2007), Gunarto Sambat dan Suardi(2 0 0 8), Munzir Anwar dan Azman Kamaruddin (2009) dan Iwan Setiawan (2010) mereka adalah jawara mekanik otomotif asal Indonesia yang menorehkan prestasi cemerlang di Arab S a u d i . B e r k a t p r e s t a s i cemerlangnya, mereka telah diundang oleh Toyota Motor Co untuk menghadiri champion Assembly dan mengunjungi pabrik dan museum Toyota Japan.

Karena prestasi dan record positif mekanik Indonesia

tersebut , nama Indonesia terangkat dimata manajemen ALJ. Menurutnya program saudisasi yang digaungkan akhir-akhir ini tidak mempengaruhi karir p a r a m e k a n i k Indonesia, terbukti beberapa mekanik I n d o n e s i a d i p r o m o s i k a n menduduki jabatan Floor Manager dan Technical warranty

manager, technical advisor, controller, warranty processor dan seorang lagi berkantor di Head O f f i c e s e b a g a i S e r v i c e Coordinator. Lebih dari itu ALJ sangat berkeinginan menambah terus mekanik Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 250 orang.

(Oleh Abdullah Umar)

Prestasi Hafnizar Angkat Citra Indonesia

Namanya cukup harum di kalangan para teknisi auto mobil di Arab Saudi, dialah Hafnizar Ismail Sairan.

Page 32: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

32 Juni 2011

ulau Bali mempertahankan predikatnya sebagai tujuan wisata terbaik. Dalam acara The Sixt Destin Asian Reader’s Choice Award yang diselenggara-kan pada tanggal 16 Pebruari 2011 di Hotel Grand

Hayatt Hongkong, Bali terpilih sebagai destinasi wisata terbaik di Asia Pasifik. Penghargaan keenam ini diberikan oleh Majalah pariwisata Destin Asian, berdasarkan survei kepada para pembaca baik cetak maupun online.

Selain itu, Bali juga mendapatkan dua penghargaan lain untuk kategori Resort SPA terbaik di Asia Pasifik yang diterima oleh Ayana Resort and Spa dan The Legian (Bali) sebagai hotel terbaik. Penghargaaan hotel terbaik di Asia Pasifik juga diberikan kepada Burj Al Arab (Dubai), Sofitel Legend Metropole (Hanoi), Peninsula (Hong Kong), Bunyan Tree (Phuket), Shangri-La (Manila), Oberoi (New Delhi), Taj Mahal Palace (Mumbai) dan Ritz Carlton ( Singapore).

Dirjen Pemasaran, Sapta Nirwandar, menyatakan bahwa prestasi yang diterima oleh Pulau Bali untuk keenam kalinya menunjukkan konsistensi Bali dalam mempertahankan kualitas pelayanan pariwisata bagi wisatawan mancanegara. Selain itu, penghargaan ini di-harapkan dapat memacu kreatifitas Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan lainnya agar lebih giat

Bali Destinasi Wisata Terbaik di Asia Pasifik

Ulun Danu Bratan Temple, Badung, Bali (google.co.id)

Bali masih menjadi ikon turisme Indonesia.

Bagaimana pengembangan potensi wisata daerah lain?

SERBA-SERBI

Page 33: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 33

dalam mengembangkan dan mempromosikan keunggulan wisata daerah masing-masing.

Sementara itu, Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Bali dapat memacu daerah lain di Indone-

sia untuk mengembangkan des-tinasi wisata dengan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penciptaan lapan-gan kerja yang luas bagi masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan dengan tetap memperhatikan dan menjaga

kelestarian ling-kungan atau pro growth, pro job, pro poor dan pro environment. Pada kesempatan terspisah, Ronald Liem, Publisher and Managing Director Majalah Destin Asian’s, m e n e g a s k a n bahwa wilayah di Asia Pasifik se-l a lu membuat w i s a t a w a n kagum dengan keanekaragaman. Hotel, resort dan layanan pener-bangan adalah salah satu yang terbaik di dunia,

karena mempunyai standar yang tinggi. Hal inilah, antara lain yang membuat para wisata-wan selalu ingin mengekplore wilayah ini.

Pulau Dewata Bali memang tidak pernah sepi dari prestasi. Sebelumnya, Majalah Travel+

Leisure yang ber-markas di New York juga meno-batkan Bali seba-gai “The Best Is-land in Asia 2010”. Berbagai p e n g h a r g a a n tersebut semakin m e m a n t a p k a n posisi Bali seba-gai ikon turisme Indonesia. Lebih dari itu, semoga saja hal ini se-makin meng-gairahkan dunia kepariwisataan Indonesia. {sumber: Jurnal-Nusantara.com}

Uluwatu Temple, Bali (google.co.id)

Pantai Kuta, Bali (google.co.id)

Page 34: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

34 Juni 2011

LLAH menciptakan manusia dengan dua gharizah ( instink). Gharizah untuk me-

lestarikan kelangsungan hidup dirinya dan gharizah untuk me-lestarikan kelangsungan jenis-nya. Yang pertama mem-bawanya kepada rasa lapar se-hingga dia akan mencari makanan untuk mencegah kepunahan dirinya. Yang kedua membawanya kepada rasa syahwat sehingga dia akan mencari lawan jenisnya untuk melakukan ‘hubungan’ guna mencegah kepunahan jenisnya.

Kadangkala makanan ada, harga terjangkau anda pun memilikinya dan memakannya. Kadang lawan jenis juga ada dan halal milik anda dan anda bisa menikamatinya.

Terkadang rasa lapar ada tetapi makanan tidak ada. Setiap rasa lapar itu makin memberat seberat itu pula ba-yangan anda tentang lezatnya makanan. Dan apa bila bayan-gan rasa lapar itu terus menerus sehingga menjadi buah pikiran yang berkepanjangan, anda ti-

dak akan

memikirkan lainnya kecuali yang satu itu yaitu kelezatan makanan.

Keinginan untuk melakukan 'hubungan' ada tetapi lawan jenis tidak ada. Anda berpikir untuk itu seperti halnya pikiran orang yang kelaparan makanan sehingga menjadi buah pikiran yang berkepanjangan, anda ti-dak memikirkan lainnya kecuali yang satu i tu, kelezatan 'hubungan'. Inilah yang disebut cinta. Hanya dia lebih berat dari pikiran seorang yang kelaparan memikirkan makanan.

Orang yang lapar 'hubungan' bisa jadi telah mantap dengan seseorang wanita, dan semua isi dunia ini hanya ada pada wanita yang diidamkannya. Pertanyaannya adalah adakah cukup dia dengan hanya meli-hat kecantikan, keindahan tubuh, bibir, mata, kulit dan pakaian saja? Atau cukup den-gan hanya chatting dan ngobrol saja?

Sepertihalnya seorang yg la-par adakah cukup dengan menikmati aroma, warna, harga atau bentuk makanan? Ti-dak....sesekali tidak.

S u n g g u h , d i a t i d a k

menginginkan ayunya, ma-tanya, obrolannya, hidungnya atau indah tubuhnya.. tetapi yang ia inginkan sebenarnya adalah 'memasukkan kunci ke-dalam gemboknya'. Itulah tu-juan utamanya. Itulah gharizah untuk melestarikan jenisnya. Dan itu tidak bisa ditawar-tawar.

Kalau begitu apa itu cinta? Apapun cinta sejati yang di-

lukiskan dan yang didendang-kan oleh para penyair, pu-jangga, dan novelis pada hekekatnya hanya kisah tahayul dan cerita lagenda. Cinta adalah keinginan untuk 'berhubungan' yang belum me-nemukan jalannya atau keingi-nan 'berhubungan' yang masih menemukan jalan buntu . Karena jalannya masih buntu, maka si laila menurut si mabuk kepayang dilukiskan rambut-nya bak mayang terurai, alisnya bak semut beriring, dagunya b a k l e b a h b e r g a n t u n g , tubuhnya bak gitar gam-bus...huge is beautiful...wajah bak rembulan - sudah diinjak-injak Neil Amstrong - mata bak intan baiduri, dll. Bagi di lapar tempe goreng bak irisan ikan salmon, terong rebus bak pem-pek kapal selam dst. Sepanjang bahwa cinta adalah keinginan 'berhubungan' yg menemukan jalan buntu, maka apabila telah terlampiaskan maka di mabuk kepayang akan kembali seperti semula. Majnun akan kembali berakal/waras. Laila dihada-pannya tidak beda dengan

Sekali lagi ……

TENTANG CINTA

Page 35: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 35

wanita2 lain sejenisnya. Setelah kenyang, tempe bagi si lapar tidak lain kecuali kedelai yg dinjak-injak yg campur ragi. Terong rebus tidak lagi pempek kapal selam. Sekejap sirna....2 menit. Ikatan cinta sejenak, se-mentara, sekejap. Cinta itu akan terpupuk terus apabila sering dilakukan dengan sentuhan ‘hubungan’ yg terus menerus, berkesinambungan. Bagaimana memupuknya agar t e rus berkesinambungan? Ada ikatan yang menjalinnya. Setiap rasa cinta itu akan memudar, sentu-han ‘hubungan’ itu kembali menghangatkan dan memekar-kan karena adanya ikatan itu. Tanpa ikatan itu, cinta hanya anjungan sejenak dan per-mainan.

Apa ikatan itu? Untuk menjamin kelangsun-

gan cinta diperlukan bihul pen-gikat yaitu pernikahan. Ikatan suci. Ikatan rohani jasmani. Ika-tan yang kelak mengubah cinta yg terus dipupuk dengan ren-tetan sentuhan ‘hubungan’ dari waktu ke waktu menjadi rasa kasih dan sayang. Tanpa ikatan pernikahan, cinta yg hanya dila-kukan sesekali saat diperlukan sa ja akan mengakibatkan adanya pihak yg dirugikan. Yg pasti rugi dan menanggung be-ban adalah kaum hawa. Tapi apakah cukup pernikahan itu hanya atas dasar cinta?

Jangan terpedaya dengan kisah romeo dan yuliet, za-inudiin dan nurhayati, majnun dan laila. Mereka baru sampai pada gambaran fase 'keinginan untuk melakukan hubungan'. Seandainya para pelakon dalam kisah2 diatas berhasil nikah hanya atas dasar cinta saja,

maka bisa dipastikan pernika-han mereka akan berakhir den-gan perceraian.

Pernikahan tidak akan berha-sil dibangun hanya berdasarkan atas cinta. Sebab hal itu sama dengan membangun sebuah rumah dengan pondasi dari garam di muara sungai.

Pernikahan harus dibangun atas dasar kesinkronan dalam berpikir, bertindak, status sosial, keadaan keuangan, bibit, bobot, bebet, dll. Kendati demikian tetap sentuhan ‘hubungan’ tidak boleh diabai-kan. Sebab ia adalah alat pemu-puk rasa kasih dan sayang sepanjang bihul pengikat masih berlangsung. Itu mengapa, dalam sebuah Hadist, kalau suami...sekali lagi suami…mengajak isteri ke 'ranjang' (di malam hari)...saya yakin mak-sudnya sentuhan ‘hubungan’ dan sang isteri menolak, maka para malaikat akan melaknat sang isteri sampai fajar terbit.

Hal itu, mungkin, agar sang isteri tidak menolak ajakan pe-mupukan kesinambungan rasa kasih dan sayang yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu dengan sentuhan ‘hubungan’ itu. Apabila pemupu-kan kesinambungan itu sering terputus bisa mengkibatkan terjadinya pertikaian kecil yg seiring waktu dapat menjadi besar dan berakhir dengan ketidak harmonisan didalam rumah tangga. Apabila ketidak har-monisan itu terus berjalan bisa berakhir dengan saling men-ghujat dan melaknat. Dan apa-bila laknat sudah masuk ke dalam sebuah rumah tangga dari pintu-pintunya, maka rah-mat akan keluar melalui jendela

Zainuri H. Ibrahim

Cinta adalah keinginan untuk 'berhubungan' yang belum mene-mukan jalannya atau keinginan 'berhubungan' yang masih mene-mukan jalan buntu.

Page 36: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

36 Juni 2011

LINTAS PERISTIWA

sian Consuls General Club (ACGC)

kembali menghangatkan kota Jed-

dah dengan menggelar Asian Film

Festival, di penghujung musim din-

gin akhir Pebruari yang lalu. Festival Film Asia

ke-4 ini berlangsung selama 12 malam dari

tanggal 16 – 27 Pebruari 2011. Festival diikuti

oleh 13 Perwakilan Negara-Negara Asia, yaitu

Indonesia, Bangladesh, Brunei Darussalam,

China, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia,

Pakistan, Philipina, Singapura, Sri Lanka dan

Thailand serta partisipasi dari Arab Saudi. Ber-

tindak sebagai tuan rumah adalah Konsulat

Jenderal Brunei Darussalam dan Sri Lanka.

Malam Film Indonesia, berlangsung pada

tanggal 24 Pebruari 2011, bertempat di kantor

Konsulat Jenderal Brunei Darussalam, Jeddah.

Dibuka oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah, Za-

karia Anshar, Malam Film Indonesia dihadiri

tidak kurang dari 300 pengunjung. Pada festi-

val kali ini, KJRI Jeddah memutar Film do-

kumenter pariwisata berjudul “Indonesia Ulti-

mate in Diversity” dan film cerita panjang

“Sang Pemimpi”, sebuah film yang diangkat

dari novel tetralogi Laskar Pelangi, karya An-

drea Hirata. Perhelatan budaya yang langka

ini, menjadi lebih menarik ketika pada akhir

festival ditutup dengan “Asian Food Festival”

yang menyajikan aneka ragam kulinari khas

Asia. (PFP)

MALAM FILM INDONESIA

di Asian Film Fes�val 2011

Promosi pariwisata

Indonesia ntuk meningkatkan arus kunjungan

wisatawan Arab Saudi ke Indonesia,

Kemenbudpar bersama-sama

dengan KJRI Jeddah dan Garuda

Indonesia Jeddah pada tanggal 25-29

April 2011 mengadakan roadshow promosi

pariwisata ke-3 kota yaitu Madinah, Mekkah

dan Jeddah. Kegiatan promosi yang dikemas

dengan nama ”Sales Mission 2011” ini diikuti

oleh Agen Perjalanan Wisata, Asita Jakarta,

Perhotelan, Dinas Kebudayaan dan Priwisata

Jawa Timur dan Lombok Sumbawa Tourism

Promotion Board

Selain memperkenalkan destinasi dan paket

wisata unggulan di Indonesia, kegiatan promosi

juga dimaksudkan untuk memperkuat jejaring

dengan agen perjalan wisata Arab Saudi.

Berbeda dengan kegiatan promosi di Madinah

dan Mekkah yang lebih bersifat business to

business (B to B) atau sering dikenal Table Top,

kegiatan promosi di Jeddah juga diarahkan

kepada masyarakat konsumen dengan

menggelar Tourism Exhibition. Eksibisi

diselenggarakan di Aziz Mall, Jeddah, selama 2

hari berturut-turut dari tanggal 28-29 April 2011.

Pameran juga disemarakkan dengan ber bagai

aktifitas diantaranya face painting dan photogenic.

(PFP)

Page 37: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 37

ntuk mengisi kekosongan formasi pegawai setempat, KJRI Jeddah kembali melakukan rekruitmen. Ujian saringan t a h a p p e r t a m a

dilaksanakan di kantor KJRI Jeddah tanggal 2 dan 3 Juni 2011 dan diikuti oleh 18 pelamar. Materi yang diujikan meliputi Bahasa Arab, Bahasa Inggris, pengetahuan Umum dan Administrasi Perkantoran s e r t a u j i k e t e r amp i l a n kompute r . Mereka yang

pa hubungan antara Tenis dengan KM. Labobar? Yang pasti, belum ada survei mengenai korelasi diantara keduanya. Tetapi, ”Nusantara Tenis Club (NTC)”, perkumpulan para penggila tenis lapangan ini, harus bersabar

menunggu keberangkatan KM. Labobar untuk bisa menggelar turnamen. Pasalnya, sebagian besar anggota NTC adalah staf KJRI Jeddah, yang tentu saja ikut terlibat dalam hiruk pikuk kesibukan pemulangan WNIO dengan KM. Labobar itu. Walhasil, pemulangan WNIO

Turnamen Tenis Piala Konsul Jenderal RI Jeddah

Seleksi Calon Pegawai Setempat

KJRI Jeddah

dengan KM. Labobar berjalan lancar. Maka, sebagai ”hadiah hiburan” dan sekaligus obat rasa penat, NTC menggelar ”Turnamen Tenis Piala Konsul Jenderal RI Jeddah”.

Turnamen diikuti oleh 30 peserta dan berlangsung selama 2 minggu mulai tanggal 18 Mei 2011. Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, dalam sambutan pembukaan menyatakan bahwa turnamen olah raga selain untuk menjaga kebugaran tubuh, juga memberikan pelajaran penting yang bisa dipetik dan diejawantahkan dalam kehidupan sehari -hari dikantor, diantaranya semangat untuk mencapai yang terbaik melalui kerja keras, kerjasama, sportifitas dan kejujuran. (PFP)

dinyatakan lulus pada ujian tahap pertama ini, akan mengikuti wawancara dan test psikologi.

Melalui rekruitmen terbuka ini diharapkan dapat dijaring calon pegawai setempat yang mumpuni, kompeten dan mempunyai integritas. Pada gilirannya, mereka diharapkan dapat menunjang dan berkontribusi dalam pelaksanaan

misi KJRI Jeddah. Sebagaimana dalam kaidah manajemen sumber daya manusia, kita sering mendengar ungkapan ”man b e h i n d t h e g u n ” , u n t u k menggambarkan pentingnya aspek SDM sebagai pilar utama beroperasinya sebuah organisasi. (PFP)

Page 38: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

38 Juni 2011

ian termenung meman-dangi lapangan dan ha-laman yang luas dari

belakang kamar penam-pungannya di lantai tingkat tiga, ia menyilangkan kedua tan-gannya sambil berdiri menatap langit, sesekali meneguk teh ko-tak yang berada pada atas tem-bok pagar dan mencicipi pecel serta kripik tempe yang tak habis-habis menemaninya selama se-kian jam, padahal hari semakin menjelang siang, suhu udara juga semakin panas terimbas musim semi yang hampir usai, pertanda musim panas akan segera tiba yang tentunya kapal Labobar te-lah berlayar makin mendekat ke semenanjung teluk, menjumpai laut merah dan nantinya akan mengangkut mereka pulang menuju ke zamrud khatulistiwa. Ia disana bersama sekitar 2000-an wanita lainnya menunggu detik-detik terakhir kebijakan dua ne-gara, fenomena yang unik na-mun bernuansa prima, sebab ke-sehari-hariannya selalu berjalan normal, layaknya kehidupan manusia biasa dimanapun berada. Yah, fenomena langka di musim semi di Madinatul Hujaj (MH) Indonesia, Mathar Qadim Old Jeddah Arab Saudi tahun 2011.

Jarum jam di tangannya menunjukkan pukul 11 siang, tak terasa 4 jam ia beridiri di sana, dengan tatapan kosong dan hampa, sementara pecel dan kripik tempe pun tak kunjung habis, hanya teh kotak saja yang tak lagi berair, yang membuat-nya tersadar bahwa raganya te-lah berdiri disitu hampir 1/6 hari.

Dian masuk ke kamar penam-pungannya, suasananya gaduh, maklum 30 orang wanita berada pada kamar tersebut, gegap gem-pita makin terasa sebab pendin-gin ruangan hanya dibantu den-gan beberapa buah kipas angin yang berputar-putar mengering-kan keringat-keringat yang ber-gulir menemani indahnya tubuh-tubuh wanita-wanita di dalam kamar itu.

Dian melepas abaya-nya dan melemparkannya ke tepian ran-jang, saat ini tubuhnya yang seksi hanya terbalut lingerie nay-oumi (salah satu butik pakaian dalam wanita yang seksi dengan taraf internasional), jam guess yang melingkar di pergelangan tangannya pun enggan ia lepas-kan, ia terlihat sangat menan-tang, sambil ber-BB ria, ia san-darkan tubuhnya ke tembok sambil duduk bermalas-malasan di atas kasur ranjangnya yang menemaninya dan betul-betul ia nikmati hingga 3 minggu ber-jalan selama di Madinatul Hujaj.

Adzan dhuhur pun berku-mandang, suaranya nyaring sekali, meski begitu tak membuat Dian segera beranjak menuju kamar mandi untuk berwudlu dan menunaikan shalat, bukan berarti ia sedang berhalangan, bukan juga karena di kamar mandi tidak ada airnya, namun memang sahabat BB-nya betul-betul mengasyikkan, layaknya remaja putri yang beranjak de-wasa, belum lagi di rekening tabungan atau dompetnya, terda-pat beberapa lembar uang yang masih dapat dipergunakan untuk having fun.

Dan Dian tidak sendiri, pulu-han remaja-remaja putri dengan

berbagai status juga memadati setiap kamar di Madinatul Hujaj, juga dengan aktifitas yang sama, layaknya remaja putri Indonesia yang mempunyai modal untuk sekedar having fun. Mereka tak juga dipandang sebelah mata, kecantikan dan kemolekan tubuhnya tak kalah dibanding-kan artis-artis yang sering mun-cul di televeisi-televisi dan media-media tanah air, yang membeda-kannya cuma 1, faktor lucky.

Untungnya tidak semua be-gitu, di Madinatul Hujaj, ibu-ibu yang mulai dari umur belia hingga separuh baya lengkap dengan gendongan bayi-bayi mungil dan anak-anaknya yang beranjak besar juga meramaikan suasana. Tak heran jika di pagi, siang, sore, bahkan malam hari, jeritan-jeritan, tangisan-tangisan anak-anak kecil menambah ke-gaduhan ruangan.

Ada juga yang selalu tepat waktu dalam menunaikan rukun Islam kedua, terlihat saat adzan berkumandang, beberapa wanita beranjak ke kamar mandi untuk berwudlu dan menunaikan sha-lat wajibnya. Mereka ini wanita-wanita biasa muslimah Indone-sia, wanita-wanita yang kerap menutup aurat meski tak seradi-kal bangsa Arab yang memberla-kukan begitu keras terhadap warga negaranya yang berjenis kelamin perempuan. Belum lagi perempuan-perempuan separuh baya yang sambil berjualan makanan, minuman, baju-baju, pembalut wanita, pampers dan lain sebagainya di bawah gan-tungan-gantungan baju-baju seksi mereka baik bahkan baju-baju yang paling private seka-lipun yang dijemur bersliweran

Seksi Tak Berisi Ala Madinatul Hujaj Seksi Tak Berisi Ala Madinatul Hujaj Seksi Tak Berisi Ala Madinatul Hujaj Seksi Tak Berisi Ala Madinatul Hujaj ((((Maret Maret Maret Maret –––– April April April April 2011201120112011))))

38 Juni 2011

Page 39: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 39

tetangga atau bos penampungan, cari “obyekan”, ditawari gaji yang lebih besar, urusan PT yang ribet atau kena tipu sponsor/PT, sampai yang hanya sekedar nyambung umroh sampai haji. Apapun sebabnya, dan bagai-manapun latar belakangnya, se-cara administrasi memang semua penghuni MH adalah salah, be-lum lagi jeratan label “over stayer” yang mereka sandang saat ini, sebab semuanya sudah bekerja ke majikan selanjutnya dan menerima gaji dalam waktu yang tidak sebentar pula, yang kemudian menyerahkan diri karena sekedar ingin pulang, un-tuk itulah pihak pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberi-kan ampunan (amnesty), semen-tara pihak pemerintah Indonesia, berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan dan berupaya memulangkan mereka ke tempat tinggalnya di Indonesia.

Fenomena ini memang yang pertama dalam sejarah kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia, bakal dipastikan, akan ada lagi peristiwa yang sama pada masa-masa yang akan datang, sebab diperkirakan masih ada sekitar 50.000 orang lagi yang berstatus over stayer yang tentunya berniat akan kembali ke tanah airnya setelah bekalnya sudah cukup atau berlebihan atau waktu, kondisi, situasi dan kesempatan yang tepat serta telah memung-

disetiap jalan-jalan, lorong-lorong, tangga dan di tengah-tengah kamar tidur. Betul-betul pemandangan indah penuh den-gan warna warni.

Ups, ada yang mojok, di lantai empat, di sudut-sudut lantai, be-berapa perempuan sintal lengkap dengan tank topnya berceng-kerama dengan laki-laki dengan berbagai bentuk, dari yang sepa-ruh baya, bertopi yang tak lepas dengan rokok jarum supernya, berotot tapi perutnya buncit, sampai yang tua kerempeng plus hitam legam, seperti menikmati betul suasana berduaan ala mo-jok penyanyi dangdut, seperti ketakutan kalau momen ini tak dapat lagi ditemukan di ke-mudian hari.

Harum dan nikmatnya bau broast Al Baik menjumpai setiap hidung-hidung penghuni MH, beberapa wanita berduyun-duyun turun ruangan dan ber-gegas membeli makanan tersebut setelah tutup shalat dhuhur meskipun sebagian besar dari penghuninya tetap bersabar menunggu makanan jatah yang tiba walapun kadang ditung-gunya hingga jam 3 sore.

Manusia-manusia ini kerap disebut dengan nama “kaburan” atau “umrohan”, sebab kedatan-gannya sendiri bersifat men-yerahkan diri, dengan alasan ka-bur dari majikan atau dari rom-bongan umrah untuk dalih bekerja di tempat lain dengan alasan yang bermacam-macam, dari yang majikannya cerewet, tidak memberikan gaji, meng-ganggu dan menggoda, meny-iksa, kepincut sopir majikan

kinkan bagi mereka untuk kem-bali ke tumpah darahnya.

Pro dan kontra selalu ada pada setiap kejadian, dan inilah fitrah hidup, selama kiamat be-lum tiba dua polemik ini tidak akan bisa dipisahkan dan keduanya telah absah tercantum dalam kitab suci memang harus diterima keberadaannya. Dan tak dipungkiri masih banyak yang memanfaatkan kesem-patan pada setiap kejadian, dari sosok yang mengaku pahlawan sampai yang mengambil keun-tungan tanpa bertafakur sejenak sekalipun dengan hati nuran-inya sendiri.

Apapun itu, the life must go on, sebelum matahari betul-betul tersembul dari ufuk barat di pagi hari, maka permasala-han manusia akan selalu ada, perdebatan tidak akan berakhir, perjuangan tidak pernah akan usai, dan kebaikan akan selalu dilawan dengan ketidakbaikan, positif selalu di ganggu oleh negatif, dan akan selalu begitu hingga arwah-arwah kita di-bangkitkan kembali untuk ber-diri, antre eksekusi dan mene-rima hasil audit dari pengadilan yang paling adil dari Yang Maha Adil saat satu harinya ter-hitung 50.000 hari waktu dunia masih berputar. Wallahu ta’ala a’lam.

(Al Imran : 140)

Oleh : Abna Barabas

Juni 2011 39

Page 40: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

40 Juni 2011

LEGALISASI LEGALISASI DOKUMEN / SURAT UMUM ♦ Melampirkan dokumen/surat asli ♦ Fotokopi dokumen/surat yang akan dilegalisir ♦ Jika dokumen/surat tersebut dikeluarkan oleh in-

stansi Kerajaan Saudi Arabia, dokumen tersebut harus sudah dilegalisir oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia.

LEGALISASI SURAT KUASA ♦ Surat kuasa dengan dua orang saksi laki-laki ♦ Fotokopi paspor/iqomah pemberi kuasa ♦ Fotokopi paspor/iqomah saksi-saksi ♦ Fotokopi sertifikat/surat tanah apabila surat kuasa

untuk menjual tanah ♦ Yang memberi kuasa harus menandatangani di

atas materai di depan pejabat KJRI ♦ Jika surat kuasa tersebut dikeluarkan oleh instansi

kerajaan saudi arabia, surat kuasa tersebut sudah harus dilegalisir oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia.

TERJEMAHAN

TERJEMAH SURAT IZIN MENGEMUDI ♦ Menyertakan sim, paspor dan iqomah asli ♦ Fotokopi sim, paspor dan iqomah TERJEMAHAN SURAT NIKAH ♦ Menyertakan buku nikah, paspor dan iqomah asli ♦ Fotokopi buku nikah, paspor suami-isteri dan

iqomah suami isteri ♦ Surat keterangan keabsahan buku nikah ybs, dari

kantor urusan agama setempat ♦ Yang bersangkutan datang sendiri (tidak melalui

orang lain) TERJEMAHAN UMUM ♦ Terjemahan surat kelahiran untuk penerbitan

paspor anak ♦ Terjemahan diploma untuk masuk sekolah ♦ Terjemahan kelakuan baik ♦ Terjemahan surat kehilangan dari polisi ♦ Terjemahan paspor RI ♦ Terjemahan surat-surat/dokumen-dokumen dll SYARAT-SYARAT: ♦ Menyertakan dokumen-dokumen/surat-surat yang

akan diterjemahkan ♦ Fotokopi dokumen/surat yang akan diterjemahkan

(2 lembar) ♦ Fotokopi paspor dan iqomah ♦ Jika dokumen/surat tersebut dikeluarkan oleh in-

stansi Kerajaan Saudi Arabia, ♦ dokumen/surat trsebut harus dudah dilegalisir oleh

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia

AKTE KELAHIRAN Akte kelahiran sementara dan akte kelahiran (Indonesia dan Saudi) ♦ Fotokopi paspor suami dan isteri ♦ Fotokopi surat kelahiran 2(dua) lembar

INFO PELAYANAN PUBLIK

♦ Akte kelahiran Saudi harus dilegalisasi oleh oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia

AKTE KELAHIRAN KJRI ♦ Fotokopi terjemahan akte kelahiran Arab Saudi ♦ (dapat digunakan untuk pembuatan paspor) ♦ Surat penyataan kedua orangtua dan saksi-saksi

dilampirkan semua identitas dan buku nikah orang-tua dan saksi-saksi

♦ (hanya dapat digunakan untuk mendaftarkan seko-lah Indonesia di Jeddah)

PERNIKAHAN

Surat keterangan menikah untuk menikah di kjri atau Mahkamah Arab Saudi ♦ Formulir model n1s/d n5 (calon suami&calon isteri)

yang terdiri dari : 1. Surat keterangan untuk nikah (model n1) dari

kepala desa/lurah 2. Surat keterangan asal-usul (model n2) dari

kepala desa/lurah 3. Surat persetujuan mempelai (model n3) dari

kepala desa/lurah 4. Surat keterangan tentang orang tua (model n4)

dari kepala desa/lurah 5. Surat ijin orang tua (model n5) 6. Surat kematian orang tua (model n6) (bagi yang

sudah meninggal) ♦ Surat kuasa wali yang dibuat oleh wali dengan 2

(dua) orang saksi dan diketahui oleh KUA atau dikeluarkan oleh KUA, dan ditujukan kepada seseo-rang yang ditunjuk (nama dan identitas lengkap), serta menyebutkan bentuk/jumlah mahar

♦ Rekomendasi nikah dari kua setempat yang dituju-kan kepada KJRI Jeddah.

♦ Calon mempelai status duda/janda harus melam-pirkan akte cerai resmi, jika janda talak, atau surat kematian suami jika janda wafat.

♦ Surat ijin majikan untuk menikah, dengan mencan-tumkan nama kedua mempelai.

♦ Fotokopi berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 (empat) lembar.

♦ Fotokopi paspor dan iqomah dengan memperlihat-kan aslinya.

PERSYARATAN UNTUK IJIN PENGUBURAN

WNI / EXT UMRAH (OVER STAY)

♦ Paspor (identitas) yang meninggal ♦ Surat dari kepolisian berisi laporan kematian

(distempel yang berwenang) ♦ Surat visum dari rumah sakit/tabligh wafat

(distempel yang berwenang) ♦ Surat bukti hubungan keluarga (suami/isteri : surat

nikah, anak : akte kelahiran) ♦ Surat kuasa dari keluarga di Indonesia harus

diketahui oleh instansi yang berwenang ♦ Alamat/fotokopi paspor dan iqomah (ijin tinggal)

bagi yang diberi kuasa ♦ Fotokopi semua identitas dan dokumen yang wafat

dan pelapor

PERSYARATAN KELENGKAPAN DOKUMEN LEGALISASI, TERJEMAH, SURAT KETERANGAN,

PERNIKAHAN, dan IJIN PENGUBURAN

Page 41: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 41

Syarat Penggantian Paspor: ♦ Fotokopi paspor lama ♦ Fotokopi iqamah. ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm latar

belakang PUTIH. ♦ Melengkapi (mengisi) formulir yang disediakan di

loket bagian imigrasi.

Syarat Permohonan Paspor baru untuk anak: ♦ Fotokopi Akta Kelahiran (syahadah Milad) dari Ah-

wal Madani ♦ Fotokopi terjemah Akta Kelahiran yang dilegalisir

oleh instansi berwenang ♦ Fotokopi Paspor orangtua (bapak-ibu ) yang masih

berlaku ♦ Fotokopi Iqamah orangtua (bapak-ibu ) ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm sebanyak 4

lembar, latar belakang warna PUTIH. ♦ Mengisi formulir permohonan

Lapor Domisili (lapor diri): ♦ Fotokopi paspor ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm sebanyak 2

lembar, latar belakang warna PUTIH.

KETENAGAKERJAAN Syarat-syarat Surat Keterangan Cuti ke Indonesia ♦ Surat Keterangan Cuti hanya untuk Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) ♦ Fotokopi paspor lengkap yang masih berlaku ♦ Fotokopi paspor lengkap yang dari Indonesia ♦ Fotokopi Iqamah atau reentry visa ♦ 2 lembar pas foto berwarna ukuran 3x4

Page 42: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

42 Juni 2011

INFO PELAYANAN PUBLIK

A. Persyaratan bagi TKI “Perpanjangan Kontrak” 1. TKI yang bekerja pada sektor “formal” melampirkan:

♦ Paspor ♦ Re-entry visa

Nb. TKI formal tidak perlu melampirkan Kartu Peserta Asuransi TKI sepanjang TKI tersebut telah diasuransikan oleh perusahaan di Negara penempatan.

2. TKI yang bekerja pada sektor “non-formal” (rumah tangga) melampirkan: ♦ Paspor ♦ Re-entry visa ♦ Kartu Peserta Asuransi TKI, dengan biaya sebesar Rp

290.000,- meliputi biaya asuransi Masa dan Purna Penem-patan sesuai dengan Permenakertrans Nomor. 07/MEN/V/2010 tentang asuransi TKI.

B. Di mana mengurus KTKLN? 1. Pengurusan KTKLN dapat dilakukan di 18 kantor BP3TKI dan

8 Kantor P4TKI yang tersebar di seluruh Indonesia. 2. Sesuai Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) nomor SE.02/KA/V/2011 tentang pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) angka III: ♦ TKI yang akan mengurus KTKLN yang telah berada di Ban-

dara dan tidak sempat lagi mengurus KTKLN di BP3TKI, dapat mengurus KTKLN terminal 2D keberangkatan luar negeri Bandara Soekarno Hatta dan terminal kedatangan internasional Ruang Pelayanan TKI Bandara Juanda Su-rabaya .

♦ untuk mempermudah dan mempercepat penerbitan KTKLN, TKI baik yang berada di luar maupun dalam negeri dapat melakukan aplikasi KTKLN dengan melakukan registrasi data diri secara on-line di alamat:

http://ktkln.bnp2tki.go.id , sehingga dapat memperoleh KTKLN di BP3TKI seluruh Indonesia ataupun di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Juanda Surabaya.

♦ masa berlaku KTKLN adalah 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu perpanjangan Perjanjian Kerja.

♦ Pengurusan KTKLN tidak dikenakan biaya apapun (cuma-cuma).

♦ Demi kenyamanan dan kelancaran, kami menghimbau agar para TKI dapat melakukan pembuatan KTKLN di daerah tempat para TKI berdomisi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpungan antrean di Bandara yang bisa beraki-

bat ketinggalan pesawat.

Ingat…!!!

Mendapatkan KTKLN Tidak dipungut biaya/ GRATIS

Page 43: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

Juni 2011 43

Pojok Bahasa

Yazid : Selamat pagi ABCDح اGHI Sabahal kheir

Thariq : Selamat pagi ABCDح اGHI Sabahal kheir

Yazid : Apa kabar? ل؟GLDا MBآ Keifal hal?

Thariq : Baik, Alhamdulillah. Anda bagaimana?

OPوإ S TULDا ABCV آWXB؟

Bikheir Alhamdulillah. Wa inta keifak?

Yazid : Baik Alhamdulillah S TULDا ABCV. Bikheir Alhamdulillah

Yazid : Bagaimana keadaan ke-luarga di rumah?

? Keifal beit *آMB اOBHD؟

Thariq : Baik semua Alhamdulillah ABCV Z[\آ Kullahum bikheir

Yazid : Bagaimana pekerjaanmu (sekolahmu)?

W\]^ MBآ)W_`؟)درا Keif syughlak (diraasatak)

Thariq : Alhadulillah lancar. مGUd e\آ S TULDا Alhamdulillah. Kulluh tamaam

Ungkapan alternatif: 1. Apa kabar? ( : Sedangkan untuk perempuan kita gunakan .(keif haalak) آ�� �� �؟ :bisa diganti dengan آ�� ا ��ل؟(

� ؟ آ�� �� (keif haalik), atau �� atau , (isy akhbaarik-untuk perempuan) إش أ���رك؟ ,(isy akhbaarak) إش أ���رك؟�� isy) إش aamil).

2. Untuk menanyakan “bagaimana pekerjaamu atau sekolahmu?” bisa Anda gunakan W\]^ MBآ)W_`؟)درا (keif syughlak,

keif diraasatak); W\]^ MBآ)W_`درا ( (keif syughlik, keif diraasatik-untuk perempuan). Atau bisa juga menggunakan: آ�� ���� (keif amalak) ; ���� (keif amalik - untuk perempuan) آ��

3. “Kamu” adalah !إ (inta), dan !إ (inti) untuk perempuan. 4. Menanyakan tentang “keluarga” ؟OBHDا MBآ (Keifal beit) bisa diganti dengan ل ا#ه��آ�� � (keif hal al-ahl), atau آ�� ا#ه�

(Keif al-Ahl). 5. *Ungkapan menanyakan keluarga atau pekerjaan digunakan kepada orang yang sudah dikenal baik.

Ungkapan Perkenalan: 1. ���$� (hai) bisa di jawab dengan %أه (ahlan), atau bisa dijawab dengan ���$� juga.

2. Kata fgGh (a-yisy- tinggal) bisa diganti dengan iآG` (saakin)

GI maknanya “harusرkزم .3 ” atau kira-kira sama dengan “have to ” dalam bahasa Inggris. رGI (shara) arti sebenarnya adalah “menjadi.” Namun dalam percakapan sehari-hari kedua kata tersebut umunya digunakan secara bergandengan.

4. Di ujung percakapan, pihak yang berkenalan biasanya mengucapkan ةTBm` nIAo (Fursah sa’idah), arti sebenarnya adalah “kesempatan yang berbahagia,” namun digunakan untuk mengungkapkan “senang berjumpa Anda .” Ungkapan ini bisa dijawab den-

gan ةTBm` nIAo juga; atau, dengan Tm`pا iLPو (wa nahnul as’ad)

Yazid : Hai, saya Yazid. GHqAr ،Tgtg GPأ Marhaban, anaa Yazid

Thariq : Hallo, saya Thariq. Senang ber-jumpa Anda.

vرق، أهGy GPأ ،GzoA{d Ahlan, anaa thariq. tasyarrafnaa

Yazid : Senang juga berkenalan dengan Anda. Anda dari mana?

GzD فA{D؟، اiBo ir OPا Assyaraf lanaa. Inta min fein?

Thariq : Dari Indonesia. GB}BPوTPإ ir Min Indonesia

Yazid : Dari Indonesia? Dari daerah mana? ؟GB}BPوTPإ ~o iBo ir ؟GB}BPوTPإ ir Min Indonesia? Min fein fii Indonesia?

Thariq : Bandung, Jawa Barat. �PوTzV ،راتGV وىG� Bandung, Jawab Barat

Yazid : Sudah lama tinggal di Arab Saudi? ؟ngد�m}Dا ~o fgGh OPوا �_r ir Min mita wa inta a-yisy fis-Saudiah?

Thariq : Tidak terlalu lama. Masih 2 tahun. Anda tinggal di Jeddah?

اir �r ،iB_z` ir �V . OP زGrن T� ~o fgGhة؟

Mu min zamaan. Bas min sanatein. Inta a-yisy fi Jiddah?

Yazid : Tidak. Saya tinggal di Dammam. Saya di sini untuk mengunjungi ke-luarga. OK, saya harus pergi sekarang. Senang berjumpa Anda. Selamat tinggal.

k ،مGrTDا ~o iآG` GPن . أG{h Gzه GPأGIرkزم أOK ~{r, .أزور اpه�

iBqة. دTBm` nIAo ،nrv}Dا �r.

La, ana sakin fid-dammam. Ana hina asyan azurul ahl. OK, shar lazim am-syi dahin. Fursah sa’idah. Ma’as salamah.

Thariq : Sama-sama. Selamat jalan. Tm`pا iLPو .Sن اGrأ ~o Nahnul As’ad. Fii amaanillah

Diasuh oleh: Roza & Afc

Pojok bahasa menyajikan bahasa Arab sehari-hari yang biasa digunakan kalangan masyarakat Arab Saudi. Gaya bahasa ini dikenal dengan sebutan bahasa Arab Aamiyah.

Salam

Perkenalan ( ا )'�رف( Situasi: Yazid (Warga Arab Saudi) berkenalan dengan Thariq (WNI) yang bekerja di Arab Saudi.

Page 44: Majalah Suara Indonesia Edisi Juni 2011

44 Juni 2011