Suara Cendrawasih Edisi September 2009

50

description

Majalah informasi seputar Kodam XVI Cendrawasih

Transcript of Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Page 1: Suara Cendrawasih Edisi September 2009
Page 2: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

COVER.Rat, velesse etum VLestie dolendrem

Langkah Pangdam Menyikapi Situasi Yang Bekrembang di Papua Berbagai aksi teror di Papua merebak menjelang pemilu legislatif dan pasca pemilu legislatif.

735/AVT Rimba, Dikota, Ralasuntai Bisa!!!!Sejarah terbentuknya Batalyon infanteri 753/AVT secara de vacto bisa dikatakan dimulai pada saat terbentuknya Satuan Infanteri di Singosari Malang yaitu Batalyon Cenderawasih oleh Pangdam VIII/Brawijaya, tanggal 17 Februari 1970.

Bahaya!!! Bila TNI Tidak NetralSaat ini dan hari-hari mendatang seluruh bangsa Indonesia akan banyak perhatian, pikiran, dan tenaga yang tercurah pada pesta demokrasi lima tahunan, Pemilihan Umum 2009.

Brigif 20/IJK Garda Terdepan di Wikayah Paling TimurHamparan tanah dan belantara itu kini berubah menjadi markas TNI AD. Bangunannya tampak tertata rapi.

Memotret Gotong Royong Melalui Bhakti TNI TerpaduKegiatan Bhakti TNI Terpadu adalah bentuk operasi militer selain perang (OMSP) yang termasuk bagian dari tugas pokok TNI.

Stealth TechnologyBadan pesawat merupakan objek yang bagus dalam memantulkan sinyal radar, ini membuatnya mudah untuk dilacak menggunakan peralatan radar.

7 Keajaiban Simbiotok di Lautan

Trik Mengurangi Nafsu Makan

Melajulah Ganjar (Maju terus...do the best!!!!!)

Gelar Festival Budaya Danau Sentani 2009

1 Mei Momen Kebangsaan di Tanah Papua

Hari Trikora, Kobarkan Semangat Persatuan

Mahluk Hdup Yang Bisa Hidup Selamanya

04

16

08

22

14

26

28

32

4041

3437

31

Berita Utama Teknologi Militer

Pernik Unik

Solusi Sehat

Prestasi

Budaya

Sejarah

Bakti TNI

Garis Depan

Profil Satuan

Edisi VIII September 2009Suara Cendrawasih

Page 3: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Pelindung : Pangdam XVII/Cendrawasih | Penasehat : Kasdam XVII/Cendrawasih, Irdam XVII/Cendrawasih, Asrendam XVII/Cendrawasih, Para Asisten Kasdam XVII/Cendrawasih | Pimpinan Umum/Penanggung Jawab: Kapendam XVII/Cendrawasih | Pimpinan Redaksi : Drs. SUsilo | Redaktur Pelaksana : Tri Ubaya, S.H | Anggota Redaksi : Tri Ubaya, S.H. Eko P.Amd, Darwansah S.E, Ari Wahyudi S.Kom | Sekertaris Redaksi : Eko Budi S, Yohanis | Bendahara : Basri Tangga, Moh Wahid, SE | Fotografer : Nius Sihotang, Arsyam, Rafiyudin, La Sabara | Sirkulasi : Moh Wahid, SE, Maryadi| Layout/Ba.Cetak : Hariyandi Rizal S.Kom, Eko Budi S, Rapiyudin, Yohanis

Alamat Redaksi : Pendam XVII/Cendrawasih d/a Makodam XVII/Cendrawasih, Jl. Polimak IV Jayapura - PapuaTelp. (0967)533149, Faks. (0967)533149 E-mail. [email protected], [email protected]

Dari RedaksiPembaca yang budiman, kita berjumpa lagi dalam Suara Cenderawasih edisi Merah Putih Papua September 2009. Kemasan kita kali ini memang tidak berbeda dengan kemasan SC pada edisi sebelumnya, namun menurut hemat kami akan tetap menarik untuk disimak. Pemahaman kami sesungguhnya tetap mengikuti trend berita yang terus mengalir dilingkungan SC , dengan harapan dapat menghasilkan nilai tambah bagi pembaca dalam memperoleh informasi.

Dalam terbitan kali ini, SC memuat sejumlah rubrik. Laporan utama akan menyajikan langkah Panglima dalam menghadapi situasi yang berkembang di wilayah Papua pada pemilu 2009, kemudian tulisan menarik tentang momen kebangsaan 1 Mei di tanah Papua.

Rubrik garis depan, pada edisi ini akan menampilkan Batalyon 753/AVT yang dengan segala kemampuan yang dimiliki berupaya menjadi garda terdepan mengawal NKRI di wilayah timur. Sementara untuk Brigif 20/IJK akan kami munculkan dalam profil satuan, dengan harapan pembaca yang budiman dapat mengenal lebih dekat Brigif yang baru 2 tahun keberadaannya ini.

Tentu saja masih ada rubrik menarik yang selalu rutin hadir dalam tiap penerbitan SC seperti, jangan lupa sejarah, pernik unik, teknologi militer dan beberapa tulisan lainnya, semoga dapat menjadi bahan bacaan alternatif sidang pembaca disela sela kesibukan tugas.

Selamat membaca, terimakasih.

Redaksi

Page 4: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Kondisi yang demikian ternyata memunculkan gelombang negatif baru yaitu, Maraknya tudingan negatif dari pihak-pihak tertentu yang menyatakan terjadinya aksi-aksi teror dan beberapa peristiwa yang terjadi di Papua akhir-akhir ini merupakan rekayasa TNI.

Mensikapi kondisi yang secara tendensius memojokkan TNI tersebut maka Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A.Y. Nasution, mengambil langkah simpatik dengan mengajak dialog yang dikemas dalam acara silaturahmi dengan seluruh tokoh-tokoh adat dan masyarakat dari berbagai suku nusantara di Jayapura,

Kamis 16 April.Pangdam menyatakan,

komunikasi merupakan jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah di tengah masyarakat, menyusul terjadinya beragam peristiwa yang terjadi di beberapa daerah di Papua.

Menurutnya, situasi yang tidak kondusif di Papua, berkaitan dengan penyerangan markas kepolisian, peristiwa pembunuhan warga sipil dan pengrusakan fasilitas umum beberapa waktu lalu, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Dia menyayangkan terjadinya hal tersebut karena peristiwa-peristiwa ini berawal dari adanya isu dan teror yang menyebar di masyarakat oleh orang-orang yang tidak dikenal. Isu-isu yang meresahkan sengaja disebar dengan tujuan agar masyarakat makin percaya terhadap hal-hal yang tidak benar sementara di pihak lain, teror secara simultan juga telah ditebar untuk melahirkan ketakutan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Pangdam menegaskan agar seluruh lapisan

Berbagai aksi teror di Papua merebak menjelang pemilu legislatif dan pasca pemilu legislatif. Ancaman peledakan Bom , pembakaran gedung Rektorat Uncen, penikaman dan tindakan kekerasan terhadap warga sipil sampai dengan penyerangan Polsek Abepura adalah aksi nyata dari pihak perusuh.

Berita Utama

4 Suara Cendrawasih

Page 5: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

masyarakat tidak mudah percaya dan tidak ikut larut dalam penyebaran isu-isu yang tidak terbukti kebenarannya. ”Ketua-ketua suku, Kepala paguyuban dan tokoh-tokoh pemuda memiliki peran yang strategis untuk menenangkan masyarakat, dengan demikian, suasana keamanan yang kondusif dapat senantiasa di pertahankan”.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa urusan keamanan bukan hanya merupakan tugas Polisi dan TNI,

melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemimpin-pemimpin daerah. “Semua pihak harus mengambil peran sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki serta harus saling mendukung, selain itu, komunikasi dan dialog antara masyarakat dengan elit birokrasi, termasuk aparat keamanan harus terjalin harmonis agar terbangun sikap saling percaya dan memahami

satu sama lain”.Sejauh ini, Papua berada dalam

kondisi tertib sipil sehingga tugas keamanan ada pada pihak kepolisian

dan dapat dikendalikan. Adapun TNI, berada pada posisi yang siap membantu dan memberi dukungan kepada polisi dan masyarakat jika sewaktu-waktu dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sementara itu Yulianus Warobay kepala suku Yapen barat yang ikut hadir pada acara tersebut menyatakan forum silaturahmi ini sangat tepat dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan di tanah Papua dan hendaknya segara dilanjutkan dengan langkah konkret. Senada dengan Yulianus, Ayombai Wamea tokoh adat dan juga seorang Pendeta menyebutkan, Sekarang tujuannya untuk menyamakan visi dan persepsi, mudah-mudahan kita tidak hanya berbicara, tapi bisa menyatakan sikap atau bisa segera melakukan tindakan untuk meringankan beban masyarakat.

Banyak kalangan menilai pertemuan rutin seperti ini mengisyaratkan adanya kemauan baik

urusan keamanan bukan hanya merupakan tugas Polisi dan TNI, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemimpin-pemimpin daerah. “Semua pihak harus mengambil peran sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki serta harus saling mendukung, selain itu, komunikasi dan dialog antara masyarakat dengan elit birokrasi, termasuk aparat keamanan harus terjalin harmonis agar terbangun sikap saling percaya dan memahami satu sama lain”.

Langkah Pangdam

5Bersama Membangun Papua

Page 6: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

dari semua pihak untuk merapatkan barisan.

Ke depan, peserta forum silaturahmi hendaknya diluaskan dengan mengikutsertakan banyak pihak.

Menindak lanjuti silaturahmi tersebut, empat hari berikutnya Pangdam juga menggelar silaturahmi bersama para pengacara dan pimpinan LSM di kediaman Pangdam XVII/Cenderawasih Dok V Atas Jayapura, Senin (20/4). Tampak hadir dalam pertemuan ini, sejumlah pengacara beken dan pimpinan LSM seperti Pieter Ell, SH., Paskalis

Letsoin, SH., Anum Siregar, SH., Ketua ICS Papua Budi Setyanto, SH., Koordinator Kontras Papua Johanes Heri Maturbong, SH. Dan Foker LSM Papua Septer Manufandu, SH.

Tampilan TNI khususnya Kodam saat ini sudah berubah. TNI sebagai Ksatria Pelindung Rakyat, dalam tugas sehari-hari yang dilakukan TNI adalah melindungi dan membantu rakyat. Dikatakan, sebagai pimpinan Kodam, langkah-langkah pertama yang dilakukannya pada saat baru menjabat adalah lebih banyak ke

dalam yakni memberikan pembinaan kepada prajurit. Karena itu, jika ada isu-isu yang berkembang bahwa TNI melakukan rekayasa, sama sekali tidak benar dan tidak berdasar.

Pangdam menjelaskan, masyarakat atau siapa saja dalam memandang TNI jangan hanya melihat TNI masa lalunya saja. Memang diakui, TNI masa lalu penampilannya terkesan lebih mengedepankan pendekatan-pendekatan represif dari pada pendekatan persuasif. Apalagi untuk memahami TNI yang sudah jelas-jelas berubah penampilannya butuh proses dan waktu yang lama.

Namun, yang terpenting bahwa TNI sekarang ini sudah memposisikan dirinya sebagai pelindung rakyat.

Disinggung mengapa TNI tidak ikut bergerak dalam mengatasi peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di Papua, menurut Pangdam, hal itu bukan kapasitas TNI. Sebab, selama situasi wilayah masih dalam kondisi tertib sipil, maka Polri yanhg berperan untuk mengatasinya. Sedangkan posisi TNI ada di belakang Polri dan siap bergerak sewaktu-waktu jika diminta bantuan Polri.

”Jika ada anggapan bahwa TNI hanya diam saja, memang itu bukan kapasitas TNI untuk turun atau bergerak. TNI akan bergerak

jika eskalasi ancamannya sudah masuk darurat militer. Jika eskalasinya sudah masuk tahap ini, TNI tidak dimintapun sudah bergerak dengan sendirinya. Tapi tentu saja kondisi ini tidak kita kehendaki bersama.” jelasnya.

Soal keberadaan TPM/OPM yang dinilai hanya sebuah stigma/rekayasa TNI belaka, menurut Pangdam menganggap itu bukan rekayasa tapi memang kelompok tersebut ada. Bahkan pihaknya memiliki data-data setiap kelompok dari mereka. Untuk memastikan data dan fakta, para pengacara dan pimpinan LSM yang hadir langsung diperlihatkan sebuah

video yang menggambarkan kekuatan TPN/OPM lengkap dengan senjata api laras panjang diduga pimpinan Guliat Tabuni. Dari gambaran Video tersebut Pangdam mempersilahkan semua pihak yang hadir untuk menilai sendiri ”Apakah itu gambar kegiatan Pramuka atau kegiatan OPM? Yang langsung disambut senyum dan tawa` para undangan.

Kendati kekuatan mereka itu ada, namun kata Pangdam, pendekatan yang dilakukan TNI untuk melemahkan kekuatan mereka bukan dengan

”Jika ada anggapan bahwa TNI hanya diam saja, memang itu bukan kapasitas TNI untuk turun atau bergerak. TNI akan bergerak jika eskalasi ancamannya sudah masuk darurat militer. Jika eskalasinya sudah masuk tahap ini, TNI tidak dimintapun sudah bergerak dengan sendirinya. Tapi tentu saja kondisi ini tidak kita kehendaki bersama.”

Berita Utama

6 Suara Cendrawasih

Page 7: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

senjata, tapi dengan pendekatan persuasif serta membangun komunikasi sosial yang baik.

”Jadi sasaran tembak kita bukan

menggunakan peluru tapi target yang kita tembak adalah hati dan pikiran mereka. Terlepas mereka ini memiliki senjata, tapi mereka ini juga termasuk saudara-saudara sesama anak bangsa yang masih memiliki perbedaan pandangan. Sehingga tugas kita adalah berupaya menyadarkan mereka agar bisa kembali menjadi warga masyarakat biasa untuk membangun daerahnya sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu menjawab pertanyaan Paskalis Letsoin terkait banyaknya anggota intelijen di Papua, menurut Pangdam, itu bukan kewenangan atau dibawah kendali Kodam. Sebab, Kodam hanya mengendalikan anggota TNI penugasan dari luar Papua yang bertugas menjaga wilayah perbatasan RI-PNG.

Sedangkan mengenai keberadaan intelijen di Papua, itu menjadi kewenangan atau kendali Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem, S.H, sebagai Koordinator Komunitas Intelijen Daerah (Komda) di Papua. Jadi perlu dipahami bahwa, pimpinan intelijen di Papua ini bukan lagi dikendalikan TNI, tapi langsung dibawah dipimpin langsung Wagub,

sehingga setiap ada laporan-laporan atau kejadian di daerah, koordinasinya langsung ke Wagub.

Bagaimana dengan masih adanya pendekatan militerisme dalam menyelesaikan suatu masalah seperti diutarakan Koordinator Kontras Papua Johanes Heri Maturbong. Pangdam menjelaskan bahwa, sebenarnya tidak ada bentuk militerisme di Papua. Karena itu Pangdam mengaku bingung dengan penyebutan

militerisme tersebut.Kalaupun di Papua terdapat

Pasukan TNI dari luar Papua, itu dalam rangka mengemban tugas negara menjaga keamanan di wilayah perbatasan. Sebab, sepanjuang wilayah perbatasan RI-PNG terdapat lebih dari 100 pos yang terbentang dari Utara – Selatan. Untuk menjaga pos-pos itu, maka dibutuhkan bantuan personel dari luar Papua, sebab anggota Kodam jumlahnya sangat terbatas.

”Jadi kalau ada pasukan TNI

dari luar tiba di Jayapura, ini bukan penambahan pasukan tapi pergantian pasukan. Sebab, setiap setahun sekali pasukan yang bertugas di perbatasan ini ada pergantian mereka agar tidak jenuh,” ungkapnya.

Sedangkan harapan Pieter Ell, SH., agar intelijen TNI/Polri ikut berperan dalam mengatasi aksi-aksi teror, menurut Pangdam, soal teror TNI lebih mengedepankan Polri. TNI tidak bisa melangkah jika Polri tidak

memintanya. TNI bergerak tetap mengikuti aturan dan prosedur yang ada, sehingga tidak bisa seenaknya bergerak. Sekalipun ada anggota TNI sudah menjadi korban oleh kelompok TPN/OPM, tapi TNI tidak mempunyai kapasitas untuk memburu atau mengejarnya.

Dalam kesempatan ini juga, Pangdam memberikan sebuah cinderamata kepada para pengacara dan pimpinan LSM berupa jaket Ksatria Pelindung Rakyat.(tu)

”Jadi sasaran tembak kita bukan menggunakan peluru tapi target yang kita tembak adalah hati dan pikiran mereka. Terlepas mereka ini memiliki senjata, tapi mereka ini juga termasuk saudara-saudara sesama anak bangsa yang masih memiliki perbedaan pandangan. Sehingga tugas kita adalah berupaya menyadarkan mereka agar bisa kembali menjadi warga masyarakat biasa untuk membangun daerahnya sendiri,”

Langkah Pangdam

7Bersama Membangun Papua

Page 8: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Opini yang normal warga dunia sependapat bahwa Pemilu merupakan wahana yang sehat bagi proses demokrasi. Di belahan dunia manapun, Pemilu pada hakikatnya adalah proses tanding dan lomba dari berbagai elemen partai dan simpatisannya untuk mencapai kemenangan, jadi jelas bahwa menang dan kalah adalah sebuah keniscayaan.

Kemenangan sebuah Partai, kemenangan seorang kandidat

berarti kekalahan partai lain ataupun kandidat lain. Oleh karenanya, Pemilu sebagai sebuah arena lomba dan tanding mempunyai konsekwensi dengan munculnya usaha untuk mengunggulkan diri sendiri sambil menjatuhkan lawan dengan cara masing-masing. Sehingga sudah sepantasnya, semua pihak berkewajiban untuk menjaga agar suasana lomba dan tanding berjalan sesuai aturan, selain diperlukan aturan main yang jelas, yang tidak kalah

pentingnya adalah tanggungjawab pengurus , anggota dan simpatisan partai, para kandidat, netralitas Bawaslu, KPU, dan tentu saja Netralitas TNI dalam proses Pemilu ini.

Kondisi ideal di atas barangkali masih harus kita perjuangkan bersama. Demokrasi sebagai kata kunci kesuksesan, dan penerimaan pihak-pihak yang kalah dalam proses lomba dan tanding di arena Pemilu sebagaimana digambarkan itu, tampaknya masih jauh panggang dari api. Demokrasi kita ibarat masih baru mulai bangun dari tidur, masih memasuki tahap ingin segera bangkit untuk beraktifitas atau mau melanjutkan tidur untuk melanjutkan mimpi yang masih panjang. Dan moment antara tidur dan bangun tentu mengandung risiko berupa tarik ulur dalam diskusi dibenak kita, apakah kita bangun lalu beraktifitas melanjutkan tanggungjawab hidup, ataukah kita kalah dalam bargaining dengan rasa mengantuk yang masih menebal di mata dan otak kita, lalu kita merebahkan badan kembali dan pulas melanjutkan tidur.

TNI dan mesin suaraKita sepakat bahwa TNI tidak

boleh berpolitik praktis. Akan tetapi, TNI harus mengerti dan memahami

Saat ini dan hari-hari mendatang seluruh bangsa Indonesia akan banyak perhatian, pikiran, dan tenaga yang tercurah pada pesta demokrasi lima tahunan, Pemilihan Umum 2009. Kita telah menyelesaikan masa kampanye, disusul Pemilu anggota legislatif, Pemilu presiden dan wakil presiden, suhu politik jelas bergerak pada suhu yang makin ekstrim.

Berita Utama

8 Suara Cendrawasih

Page 9: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Kedua, Netralitas ditunjukkan dengan sikap tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada kontestan Pemilu dan pilkada mana pun.

Ketiga, Satuan/perorangan dan fasilitas TNI tidak boleh dilibatkan atau digunakan untuk memberi dukungan pada kontestan Pemilu dan pilkada di semua tahapan dalam bentuk apa pun di luar tugas dan fungsi perbantuan TNI.

Keempat, Prajurit TNI tidak

menggunakan hak pilihnya baik dalam Pemilu maupun pilkada.

Kelima, Khusus bagi anggota TNI (istri/suami/anak anggota TNI) ditekankan untuk menggunakan hak pilihnya yang merupakan hak individu selaku warga negara, dan karena merupakan hak individu selaku warga negara, institusi atau satuan di lingkungan TNI dilarang memberi arahan dalam menentukan

dinamika kehidupan politik praktis di Indonesia. TNI harus cerdas dalam memahami politik, sebab hal itu berkaitan erat dengan tugas utamanya dalam pertahanan negara. Depolitisasi TNI tidak berarti bahwa TNI tidak tahu politik dan tidak mengerti dinamika politik yang terjadi di negara ini, karena bila buta politik, TNI akhirnya akan kesulitan dalam menakar apakah situasi yang berkembang berkategori mengancam keselamatan

bangsa dan negara ataukah tidak. Kita dapat membayangkan bersama akibat ketidak-mauannya atau akibat ketidak mampuan TNI dalam “PKT/PKM” diranah politik praktis tersebut, jawaban dari bayangan dimaksud adalah TNI jelas akan salah dalam mempersepsikan dan tidak akurat dalam mengkalkulasi situasi dan kondisi yang berkembang. Sehingga, akibat yang lebih fatal lagi, TNI gagal dalam mengantisipasi perkembangan situasi dan muaranya adalah gagal dalam mengemban tugas pokok. Oleh karenanya, anggota TNI, terutama para Perwira TNI, sudah seharusnya mengerti dan memahami dinamika dan perkembangan politik praktis di tanah air. TNI sepatutnya tidak phobi politik hanya karena adanya stigma TNI di masa lalu yang kelam karena memang ada yang keliru dalam

langkah perjalanannya.Beberapa bulan yang lalu, seiring

dengan mendekatnya masa Pemilu maka kita semakin sering merasaka nuansa-nuansa tarik menarik TNI yang entah disengaja ataupun tidak disengaja oleh para peserta Pemilu. Kondisi yang demikian tersebut sungguh membuat kita sangat prihatin justru disaat TNI bertekad untuk komit menjalankan agenda reformasi. Padahal, dalam konteks reformasi TNI

di bidang perpolitikan, netralitas TNI harus dilihat sebagai bagian kebijakan menyeluruh reformasi TNI yang telah dimulai sejak beberapa tahun lalu, termasuk di dalamnya keluarnya TNI dari keanggotaan di DPR dan MPR.

Ditengah gencarnya upaya melibatkan TNI dalam ranah politik, Tentara Nasional Indonesia juga gencar menggariskan kebijakan untuk memberi bantuan maksimal kepada semua pihak, guna lancar dan amannya penyelenggaraan Pemilu dan menjaga netralitasnya kepada semua pihak. Secara spesifik Implementasi kebijakan dalam turut menyukseskan Pemilu ini diwujudkan dengan sikap dan tindakan netral TNI.

Pertama, Mengamankan Pemilu 2009 sesuai tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Adalah sebuah kenyataan bahwa, TNI secara politik masih amat sangat berpotensi, dan untuk itulah maka sangat diperhitungkan dalam kalkulasi sebagai mesin penghasil suara. Hitung-hitung kasar kita, bila sekarang jumlah anggota TNI sekitar 400.000 tentu kita dapat memperkirakan bahwa seorang prajurit TNI bisa memengaruhi pemilih di lingkungan keluarga besar TNI yang menggunakan hak pilih, baik Orang tua, keluarganya, anak, mertua, istri, purnawirawan, veteran maupun lainnya.

Bahaya Bila TNI Tidak Netral

9Bersama Membangun Papua

Page 10: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

pelaksanaan hak pilih itu.Kita dapat mencermati bersama,

deretan kalimat-kalimat diatas jelas tidak menyediakan ruang sedikitpun bagi seluruh prajurit TNI, untuk memanfaatkan posisi dan kedudukannya bagi agenda politik tertentu. Demikian juga tidak membangun ruang dan kesempatan bagi partai politik kontestan Pemilu, anggota partai, partisipan maupun kandidat untuk memanfaatkan Individu, satuan, fasilitas maupun institusi TNI untuk kegiatan Pemilu.

Adalah sebuah kenyataan bahwa, TNI secara politik masih amat sangat berpotensi, dan untuk itulah maka sangat diperhitungkan dalam kalkulasi sebagai mesin penghasil suara. Hitung-hitung kasar kita, bila sekarang jumlah anggota TNI sekitar 400.000 tentu kita dapat memperkirakan bahwa seorang prajurit TNI bisa memengaruhi pemilih di lingkungan keluarga besar TNI yang menggunakan hak pilih, baik Orang tua, keluarganya, anak, mertua, istri, purnawirawan, veteran maupun lainnya. Belum lagi sistem Komando yang kuat dalam lingkup TNI. Bisa jadi, TNI nantinya dijadikan sebagai alat mobilisasi massa untuk mengumpulkan suara. Dengan kenyataan yang demikian, maka sudah sepantasnyalah dimata Parpol dan Kandidat Pemilu, TNI bak mesin penghasil suara yang sangat pantas untuk ditarik tarik.

Namun demikian hendaknya, semua pihak tetap konsisten dengan proses demokratisasi, oleh karenanya kita perlu mendorong seluruh kontestan Pemilu untuk turut menjaga keutuhan iman TNI dalam netralitas dan tetap dengan iklas membiarkan TNI pada posisi sesuai peran dan tugasnya. Karena sesungguhnya hanya dengan TNI yang netral dan kuat secara institusi, keutuhan bangsa dapat terjaga. Dan sesungguhnya saat-saat seperti sekarang ini kedewasaan, kebijaksanaan, kearifan semua elemen anak bangsa dan pelaku politik benar-benar sedang diuji. Semoga menghadapi ujian tersebut, bangsa yang besar ini dapat lulus sehingga Pemilu tahun 2009 dapat berlangsung sukses untuk mengantar bangsa Indonesia mencapai tujuan nasionalnya.

Bahaya bila TNI tidak netralBeberapa kalangan menilai,

sesungguhnya hak pilih anggota TNI dilindungi oleh UUD 1945. Mereka sepakat perlunya hak pilih anggota TNI diberikan karena sebagai warga negara, anggota TNI juga memiliki hak untuk menyuarakan aspirasinya. Dan, hak yang sudah melekat itu tidak bisa dibatasi hanya karena alasan profesi. Sebagai negara demokrasi, adalah kesalahan besar bila masih

menerapkan diskriminasi. Dan, jika ada pembatasan ataupun diskriminasi dalam penerapan terhadap hak memilih ini, berarti ada pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM). Oleh karenanya jangan sampai menghilangkan atas dasar apapun hak orang lain, termasuk didalamnya hak anggota TNI untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu. Karena siapa pun, apapun profesinya, sebagai warga negara, seharusnya diberikan kesempatan untuk bisa menentukan siapa yang akan memimpin negerinya..

Sementara beberapa kalangan lainnya justru merasa khawatir, ketika hak pilih anggota TNI dikembalikan, mereka menganggap nantinya TNI akan kembali lagi ke dunia politik. Implikasinya, TNI akan berperan ganda seperti di masa lalu. Lebih jauh lagi anggapan mereka, TNI ditakutkan hanya akan menjadi alat kekuasaan guna melanggengkan jabatan penguasa.

Setuju atau tidak setuju terhadap pengunaan hak pilih TNI adalah sah dalam bingkai negara demokrasi. Tetapi, mengapa penggunaan hak pilih TNI ini sebegitu menarik didiskusikan dalam peta politik Indonesia, padahal secara fisik sebenarnya jumlah anggota TNI sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah pemilih yang lain.

Personil TNI berjumlah sekitar 400.000 orang. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pemilih pada Pemilu 2009. Komisi Pemilihan Umum menetapkan jumlah pemilih untuk Pemilu 2009 sebesar 171.068.667 orang. Jumlah itu berasal dari pemilih dalam negeri dari 33 provinsi sebesar 169.558.775 orang dan pemilih luar negeri dari 117 perwakilan Indonesia di luar negeri sebanyak 1.509.892. Sebenarnya bila dihitung secara matematis jumlah anggota TNI secara keseluruhan dibanding seluruh jumlah pemilih hanya 0.23 %

Sesungguhnya dengan angka prosentase yang demikian kecil, Lalu dihadapkan dengan Pemilu, seberapa besarkah dampak bila TNI tidak netral dalam Pemilu?

Mengamankan Pemilu 2009 sesuai tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah salah satu tugas TNI. Kita pahami bahwa fungsi pengamanan adalah sangat urgen

beberapa kalangan merasa khawatir,

ketika hak pilih anggota TNI

dikembalikan, mereka menganggap

nantinya TNI akan kembali lagi ke dunia politik. Implikasinya, TNI akan berperan

ganda seperti di masa lalu. Lebih jauh lagi anggapan mereka,

TNI ditakutkan hanya akan menjadi alat kekuasaan guna melanggengkan

jabatan penguasa.

Berita Utama

10 Suara Cendrawasih

Page 11: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

jika dihadapkan dengan keberhasilan suatu kegiatan, karena tidak ada suatu kegiatan apapun dapat berjalan dengan lancar manakala keamanan terganggu. Lalu marilah kita lihat seberapa besar bahaya yang ditimbulkan apabila TNI tidak netral.

Sudah dapat ditebak bila kontestan Pemilu akan menggunakan segala cara untuk memperebutkan suara TNI. Sungguh nanti akan tersaji pemandangan yang spektakuler, aneh sekaligus memprihatinkan. Kita akan dapat melihat di tiap-tiap satuan atribut, bendera partai berkibar diantara umbul-umbul kebanggaan satuan, kita juga akan dapat melihat foto-foto caleg akan menempel diruang-ruang komandan dan staf sejajar dengan deretan foto-foto komandan. Juga nanti akan terjadi asrama tentara, perumahan tentara, Markas Komando dijadikan tempat kampanye. Muara dari semua itu adalah masing-masing personel, masing masing satuan akan mengusung partai dan calon sesuai kepentingan masing-masing. Politik uang akan masuk kesendi sendi kehidupan prajurit, para pemimpin partai akan berebut mempengaruhi para Komandan-komandan satuan, karena mereka percaya melalui jalur Komando setiap jajaran dibawahnya akan bergerak sesuai keinginan

Komando. Sementara beberapa partai yang gagal menembus jalur Komando akan berusaha mempengaruhi orang perorang, dengan berbagai tawaran-tawaran mulai dari uang sampai berbagai macam fasilitas dan barang. Dan disinilah akan dimulai episode benturan antara komadan dan bawahan, antara kesatuan dengan kesatuan, antara korp satu dan korp lainnya, karena sebab uang yang bermuatan kepentingan partai. Sungguh episode yang sangat mengerikan ketika personel dan kesatuan TNI merasa harus memaksakan kehendaknya atas nama kepentingan partai, sudah dapat ditebak, gesekan-gesekan yang terjadi pasti akan mengarah pada penggunaan kekuatan(senjata) yang ada pada personel maupun satuan.

Kita kadangkala masih melihat terjadinya benturan diantara prajurit, ketika dikompetisikan dalam berbagai lomba dan tanding dalam rangka ulang tahun satuan, mulai dari tingkat Peleton, Kompi, Batalyon bahkan antar Kotama. Bermula dari saling

ejek menggunggulkan timnya dan menjatuhkan mental tim lawan, yang pada akhirnya sering berujung pada tawur antar prajurit dilapangan. Hal demikian terjadi disebabkan hanya karena faktor yang remeh, sepele dan pemahaman yang sempit terhadap jiwa korsa, terlalu berlebihan dalam memandang korpnya sehingga mereka sampai rela mengorbankan soliditas dan melanggar sportifitas. Lalu apa jadinya bila setiap korp, kesatuan menjadi pendukung partai yang berbeda-beda. Misalkan, Infanteri memilih partai “Bodrek”, Artileri mendukung Partai “Timah”, Kavaleri simpatisan partai “kayu laut”, Kodam ABC memobilisir jajarannya untuk memilih partai “Kacang Goreng”. Berbanding lurus dengan kondisi tersebut, infiltrasi partai ke lembaga pendidikan juga akan dapat memasukkan doktrin-doktrin dalam kurikulum lemdik, sehingga tidak heran bila nantinya lemdik infanteri akan memasukan doktrin partai “Bodrek” dalam materi pelajaran, demikian pula Lemdik korp yang lainnya juga akan memuat doktrin pada mata pelajaran sesuai partai yang diusung.

Berdasar pengalaman keseharian dalam lingkup TNI sendiri ketika para prajurit dikompetisikan dalam ajang lomba dan tanding saat HUT satuan

Adalah bijaksana bila semua pihak memberikan ruang dan waktu agar TNI

berkonsentrasi pada tugas dan fungsinya dalam pertahanan negara. Buang jauh-

jauh kehendak untuk menyeret TNI dalam wilayah politik.

Bahaya Bila TNI Tidak Netral

11Bersama Membangun Papua

Page 12: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

seperti yang digambarkan diatas, dihadapkan dengan kedewasaan prajurit dalam mensikapi jiwa korsa dan sportifitas. Maka, kita tentu dapat menakar sendiri bahwa TNI akan menghadapi kesulitan yang amat besar bila TNI memposisikan pada

jalur “Bebas berpartai” atau tidak netral, karena jelas akan terjadi disintegrasi ditubuh TNI. Kita TNI, tahu apa kemampuan dan batas kemampuan sendiri, jadi bukan orang lain, bukan partai, bukan pengamat militer atau politisi. Sekali lagi yang tahu kita adalah kita.

Memang jika dilihat dari sejarah panjang perjalanan TNI dalam ranah politik di negeri kita, sejarah tersebut telah memberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga yaitu”Perjalanan politik yang patut disesalkan”. Sadar atau tidak, pada masa

lalu TNI telah menjadi alat yang efektif bagi penguasa. Oleh karenanya pengalaman tersebut telah menjadi landasan berpijak mengapa TNI tidak menggunakan hak memilih dan dipilih dalam Pemilu. Adalah bijaksana bila

semua pihak memberikan ruang dan waktu agar TNI berkonsentrasi pada tugas dan fungsinya dalam pertahanan negara. Buang jauh-jauh kehendak untuk menyeret TNI dalam wilayah politik. Hal tersebut juga telah menjadi semangat reformasi internal yang tertuang dalam Paradigma Baru Peran TNI yang ditandatangani Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada 5 Oktober 1998 .

Komitmen untuk mereformasi diri tersebut tertuang pula pada Tap MPR RI No VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri, dan Tap MPR RI N VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan Peran Polri. Dan, dikukuhkan kembali melalui UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam kedua Tap MPR ini, TNI bertekad akan menjadi

Netralitas TNI adalah harga mati” dan sudah sesuai dengan UU RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI pasal 39 berbunyi “Prajurit TNI dilarang terlibat dalam: (1) kegiatan menjadi anggota partai politik. (2) kegiatan politik praktis. (3) kegiatan bisnis, dan (4) kegiatan untuk dipilih menjadi anggota legislatif dalam pemilihan umum dan jabatan politis lainnya

Berita Utama

12 Suara Cendrawasih

Page 13: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

alat pertahanan yang profesional dan menarik diri dari panggung politik. Bahkan sebagai konsekuensinya, TNI harus melepaskan keanggotaannya di DPR dan MPR sesuai amanat Tap MPR RI No VII/MPR/2000. Sementara dalam UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebutkan, kewenangan TNI, antara lain, mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

Oleh karenanya “Netralitas TNI adalah harga mati” dan sudah sesuai dengan UU RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI pasal 39 berbunyi “Prajurit TNI dilarang terlibat dalam: (1) kegiatan menjadi anggota partai politik. (2) kegiatan politik praktis. (3) kegiatan bisnis, dan (4) kegiatan

untuk dipilih menjadi anggota legislatif dalam pemilihan umum dan jabatan politis lainnya”. Dalam pasal ini lebih menekankan agar TNI tidak melakukan kegiatan politik praktis dan tetap teguh menjaga netralitasnya di bidang politik.

Akhirnya adalah bijak bila kita taat pada aturan, dan tetap menggelorakan semangat pengabdian pada rakyat dan negara. Inilah beberapa pesan dari Jenderal Besar Soedirman yang perlu kita renungkan kembali dan kita jadikan bahan renungan untuk menghadapi situasi perkembangan saat ini. Pesan-pesan ini seakan tak pernah lapuk dimakan umur, namun selalu aktual dalam setiap perkembangan jaman.

“Janganlah mudah tergelincir dalam saat yang akan menentukan nasib bangsa dan negara kita, seperti yang kita hadapi pada dewasa ini, fitnah yang besar atau halus, tipu muslihat yang keras atau yang

lemah, provokator yang tampak atau sembunyi, semua itu insya Allah dapat kita lalui dengan selamat, kalau saja kita tetap awas dan waspada, memegang teguh pendirian cita-cita, sebagai patriot Indonesia yang sejati”.

“Dalam menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga tetap jangan lengah, karena kelengahan dapat menyebabkan kelemahan, kelemahan menyebabkan kekalahan, kekalahan berarti penderitaan. Insyaf, percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara dan bangsa, yang didirikan di atas korban harta benda dan jiwa raga, dari rakyat dan bangsanya itu, insya Allah tidak akan dapat dilenyapkan manusia siapa pun juga”.

Jayalah TNI!!!!

Penulis adalah Kasi Lisainfo Pendam XVII/Cenderawasih

Bahaya Bila TNI Tidak Netral

Bersama Membangun Papua

Page 14: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Upacara pembukaan yang dihadiri para Muspida Provinsi Papua kali ini, sangat mengesankan Pasalnya peserta kegiatan dari masyarakat sangat banyak. ”Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat sekitar tinggi sekali dan masih cintanya mereka kepada TNI. Selesai upacara, Aster Kasdam XVII/Cenderawasih di dampingi unsur Muspida meninjau

langsung dua lokasi yang akan menjadi target operasi Bhakti di Distrik Muara Tami Kotamadya Jayapura dan kampung Wembi Distrik Arso Kabupaten Keerom dengan melaksanakan berbagai kegiatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

Untuk kegiatan fisik antara lain : 1. Pembuatan sarana Mck 4 unit.

2. Rehabilitas gereja 1 unit.3. Rehabilitas rumah penduduk.4. Pembuatan kolam ikan percontohan

2 unit.5. Pembuatan kebun percontohan

dengan menggunakan polybag di rumah penduduk sejumlah 75 kk.

6. Pembuatan kandang dan ternak babi 2 kandang dengan masing-masing kandang 5 ekor.

Kegiatan Bhakti TNI Terpadu adalah bentuk operasi militer selain perang (OMSP) yang termasuk bagian dari tugas pokok TNI. Dalam Undang-Undang TNI Nomor 34/2004, selain mempunyai tugas perang, TNI juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah bentuk Bhakti TNI Terpadu yang beberapa saat yang lalu telah dibuka di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.

Bhakti TNI

14 Suara Cendrawasih

Page 15: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Sedangkan untuk kegiatan non fisik diantaranya : 1. Pengobatan massal.2. Penyuluhan bela

negara.3. Penyuluhan HIV/AID4. Pelatihan

pertukangan.5. Pelatihan usaha

peternakan.6. Pelatihan

kepramukaan.7. Pelatihan pertanian

dan pelatihan koperasi.

Dua lokasi yang dimaksud merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga PNG atau kurang lebih 2 Jam perjalanan dari Kota Jayapura. Pada kesempatan lain Pangdam berpesan kepada prajuritnya yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Bhakti TNI terpadu, untuk selalu mengayomi rakyat. Mereka diingatkan agar tidak sekali-kali menyakiti hati rakyat, serta memerintahkan prajuritnya agar selalu berkarya untuk bangsa dan negara.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa program pemberdayaan wilayah pertahanan melalui bhakti TNI terpadu ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan kodam XVII/Cenderawasih dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memelihara stabilitas wilayah di Provinsi Papua. melalui kegiatan ini

diharapkan dapat menciptakan kondisi wilayah pertahanan yang semakin mantap sehingga dapat mendukung kelancaran pembangunan di wilayah Papua. di samping itu kegiatan ini juga sebagai wahana untuk memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat, yang merupakan pilar kekuatan bangsa.

Terkait bhakti TNI terpadu itu, Pangdam meminta prajurit TNI memahami dan melaksanakan tugas secara profesional, proporsional, dan penuh tanggung jawab serta meningkatkan jalinan kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat guna mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kultural dan religius dalam beradaptasi dengan lingkungan serta mengedepankan etika adat dan agama yang dianut masyarakat setempat. Hindarilah tindakan dan sikap arogan yang dapat menimbulkan antipati sesama aparat TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat; sehingga kehadiran tugas bhakti TNI terpadu dapat memberikan kesejukan di lingkungan masyarakat.

Program pemberdayaan

wilayah pertahanan melalui bhakti TNI

terpadu ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan kodam XVII/Cenderawasih dalam

rangka membantu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat serta memelihara stabilitas

wilayah di Provinsi Papua

Memotret Gotong Royong

15Bersama Membangun Papua

Page 16: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Disaat terbentuknya Batalyon Cenderawasih di Singosari Malang stabilitas pertahanan dan keamanan di wilayah Irian Jaya (sekarang Papua) masih sangat

labil dan rawan. Sehingga untuk mengembalikan dan menjaga stabilitas pertahanan

dan keamanan maka Batalyon Cenderawasih di Singosari Malang ditugaskan untuk melaksanakan tugas operasi di wilayah Papua ( Operasi Pamungkas di Biak tahun 1970)

Sesuai dengan perkembangan

jaman dan kondisi geografi, demografi serta kondisi sosial yang ada di wilayah Papua maka sudah tentu membawa konsekwensi bagi Batalyon Cenderawasih ( sekarang Batalyon infanteri 753/AVT) untuk senantiasa mengembangkan kemampuan diri sebagai satuan tempur, dan tentunya juga bagi kehidupan satuan dalam

Garis Depan

16 Suara Cendrawasih

Page 17: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

mengemban tugas dan pemeliharaan sejarahnya.

Meskipun Batalyon infanteri 753/AVT telah mengembangkan dirinya sedemikian rupa sesuai dengan tuntutan perubahan namun demikian Batalyon infanteri 753/AVT tetap mempertahankan nilai dan prinsip perjuangannya dalam menjalankan

tugas pengabdiannya pada bangsa dan negara, melalui berbagai macam tugas dan latihan maupun pemberlakuan berbagai Tradisi yang dimilikinya.

Dengan geografis kewilayahan yang sedemikian luas dan kaya akan potensi kekayaan alam, Papua memang rawan akan ancaman dari luar maupun dari dalam negeri sendiri. Oleh karena itu Batalyon Infanteri 753/AVT dituntut siap dalam

menjalankan

tugas pengamanan wilayah mulai dari hutan rimba, lembah dan sungai, pesisir pantai, rawa sampai daerah perkotaan. Untuk itu beberapa waktu lalu SC menyempatkan diri untuk mengetahui

kesiapan Agra Vira Tama langsung di Markasnya Nabire.

Berikut adalah tulisan hasil bincang-bincang SC dengan Komandan Batalyon Infanteri 753/AVT Letkol Inf Hidayat

Sejarah terbentuknya Batalyon infanteri 753/AVT secara de vacto bisa dikatakan dimulai pada saat terbentuknya Satuan Infanteri di Singosari Malang yaitu Batalyon Cenderawasih oleh Pangdam VIII/Brawijaya, tanggal 17 Februari 1970.

Yonif 753/AVT

17Bersama Membangun Papua

Page 18: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Suryono. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas , maka Yonif 753/AVT telah merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan program kerja dari Komando atas dalam rangka pengamanan wilayah di Papua. Implementasi dari semua itu

adalah dari segi penataan Organisasi dengan terbentuknya struktur organisasi berdasarkan skala prioritas agar diperoleh hasil kemantapan satuan yang maksimal, yang pada gilirannya akan terselenggara penataan gelar satuan jajaran agar

mampu menjawab tuntutan tugas serta mampu mengatasi ancaman yang timbul di daerah penugasan. Dari segi latihan dengan terselenggaranya kegiatan latihan perorangan dalam rangka meningkatkan kemampuan Perorangan di Yonif 753/AVT. Selanjutnya adalah terselenggaranya kegiatan latihan satuan sebagai latihan lanjutan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut sesuai dengan siklus latihan. Sedangkan dari segi materiil adalah, terselenggaranya administrasi materiil, dan kegiatan pemeliharaan.

Sebagai salah satu pasukan kebanggaan Kodam XVII/Cendrawasih Batalyon Infanteri 753/AVT Tidak saja dituntut tugas operasi intelijen dan teritorial saja,namun harus mampu menyelesaikan tugas operasi taktis pertempuran. Disinilah peran seorang Komandan Batalyon menjadi sangat sentral karena bersama stafnya harus mempersiapkan satuan agar berhasil dalam pelaksanaan tugas pokok.

Sebagai salah satu pasukan kebanggaan Kodam XVII/Cendrawasih Batalyon Infanteri

753/AVT Tidak saja dituntut tugas operasi intelijen dan teritorial saja,namun harus

mampu menyelesaikan tugas operasi taktis pertempuran.

Garis Depan

18 Suara Cendrawasih

Page 19: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Bagaimana langkah tersebut dilaksanakan, Letkol Inf Hidayat Suryono menambahkan, agar Yonif 753/AVT mampu melaksanakan tugas operasi taktis pertempuran, maka perlu adanya pembinaan satuan secara continue. Pembinaan satuan yang telah dilakukan yaitu Pembinaan Organisasi dengan melanjutkan penyempurnaan organisasi sesuai dengan TOP Yonif diperkuat dalam upaya pencapaian, efisiensi dan efektifitas struktur organisasi dan kekuatan yang tergelar dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok. Pembinaan Latihan, melaksanakan Uji Siap Tempur mulai dari tingkat regu hingga tingkat Kompi serta melaksanakan Latihan Taktik Khusus ( Pur Hutan,Pur Kota,Gultor). Selanjutnya

adalah Pembinaan Personil, Pembinaan Materiil, Pembinaan Pangkalan, dan Pembinaan Piranti Lunak.

Menyinggung tentang kemampuan khusus yang ada di satuan, Letkol Hidayat Suryono mengatakan, sebagaimana satuan tempur lainnya , Batalyon Infanteri 753/AVT juga memiliki peleton yang berkemampuan khusus dalam menyelesaikan sasaran pada jarak tertentu, misalkan pembersihan dalam ruangan ataupun sasaran lainnya yang harus diselesaikan pada jarak sangat dekat. Kemampuan PJD ini

Batalyon Infanteri 753/AVT juga memiliki peleton yang berkemampuan khusus dalam menyelesaikan sasaran pada jarak tertentu, misalkan pembersihan dalam ruangan ataupun sasaran lainnya yang harus diselesaikan pada jarak sangat dekat. Kemampuan PJD ini telah dimiliki oleh Yonif 753/AVT.

Yonif 753/AVT

19Bersama Membangun Papua

Page 20: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

telah dimiliki oleh Yonif 753/AVT. Hal ini dibuktikan dengan adanya prajurit yang memiliki spesialisasi PJD dan adanya sarana prasarana yang terdapat dalam satuan. PJD adalah suatu taktik khusus untuk mengatasi teror ataupun pertempuran dalam ruangan yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam bertindak melumpuhkan lawan, sedangkan Kemampuan lainnya yang merupakan kemampuan yang bernilai strategis seperti penanggulangan teror baik yang bersifat pembebasan tawanan maupun penghancuran bangunan juga sudah dimiliki.

Pada tahun 2006,Yonif 753/AVT pernah mengirimkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk mengikuti latihan Gultor terpusat di Kodam. Kemudian dengan bekal yang diperoleh tersebut, maka dibentuk dan dilatihlah 3 Ton Gultor Yonif 753/AVT yang memiliki kemampuan perang kota, perang hutan gunung dan rawa laut. Selanjutnya latihan Gultor tersebut dijadikan sebagai latihan dalam satuan yang bertujuan untuk memelihara kemampuan dan menciptakan kader-kader tim Gultor yang baru.

Layaknya pasukan khusus antiteror, ton Gultor 753/AVT juga dilatih dan disiapkan dalam menumpas teroris. Ton Gultor sangat diandalkan, ton elit ini juga merupakan pasukan mematikan bila harus bertempur di dalam kota, karena memang perang kota adalah spesialisasinya.

Untuk mengasah kemampuannya, Ton Gultor selalu rutin melakukan latihan bersama secara terprogram. Pastinya, Ton elit yang ada dan dimiliki Yonif 753/AVT saat ini, adalah aset yang sangat berharga. Kemampuan yang dimiliki peleton elit tersebut tentu kebanggaan tersendiri bagi satuan.

Sedangkan sebagai Batalyon teritorial, semua prajurit 753/AVT harus terus meningkatkan hubungan yang

harmonis dengan rakyat,demi terciptanya kehidupan masyarakat setempat yang aman, damai, dan bersaudara. Langkahnya adalah senantiasa melakukan kegiatan-

kegiatan bersama dengan masyarakat yang dilakukan secara rutin dan terencana , seperti :a. Olahraga (Tergabung dengan team

olah raga yang ada di daerah,

semua prajurit 753/AVT

harus terus meningkatkan

hubungan yang

harmonis dengan

rakyat,demi terciptanya kehidupan

masyarakat setempat

yang aman, damai, dan

bersaudara.

Garis Depan

20 Suara Cendrawasih

Page 21: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

mengikuti lomba-lomba olah raga yang dilaksanakan di daerah, sebagai Pembina atau ketua persatuan sepak bola Kabupaten Nabire)

b. Karya Bhakti c. Ibadah (Masjid, Gereja , Pura)d. Anjang sana (Panti asuhan, dan

masyarakat miskin)

Adalah sebuah kenyataan bahwa setiap daerah memiliki adat-istiadat dan budaya yang berbeda,oleh sebab itu sebagai prajurit “Ksatria Pelindung Rakyat “ harus selalu bisa menjadi bagian dari adat dan budaya setempat. Sebagai contoh sederhana, penanaman pohon-pohon pinang di pangkalan Mayonif ataupun kompi-kompi di jajaran Yonif 753/AVT, guna menyediakan sarana budaya makan pinang masyarakat, membentuk grup tari budaya Papua di satuan, Turut hadir dan membaur dengan masyarakat pada saat kegiatan adat bakar batu,dsb.

Hal diatas tentu sejalan dengan perintah Pangdam XVII/Cendrawasih Mayor Jendral TNI AY Nasution kepada jajarannya agar selalu menggunakan metoda ”dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”,dalam setiap aktivitas prajurit berkaitan dengan pengabdiannya di tanah papua.

Menyangkut status Kodam XVII/Cenderawasih yang masih menjadi daerah operasi, di wilayah ini juga terdapat satuan-satuan lain baik itu dari TNI maupun dari POLRI Hal tersebut tentu sangat rawan dan berpotensi untuk terjadinya kesalahpahaman dilapangan, oleh karena itu Komandan Batalyon sering mengadakan komunikasi dan koordinasi terbuka antara satuan agar dapat terjalin suatu kerja sama yang

baik dalam mendukung pelaksanaan tugas. Hal ini juga ditindaklanjuti dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang melibatkan anggota secara bersama-sama dan terpimpin guna mempererat hubungan antar satuan, seperti: olah raga bersama,kerja bhakti bersama , saling silahturahmi, tukar informasi dan melaksanakan patroli gabungan secara rutin.

Sedangkan yang tidak kalah pentingnya bagi Komando untuk menghindari benturan antar personil satuan penugasan adalah memutus siklus kejenuhan prajurit karena tugas rutinitas keseharian. Cara ini sangat efektif untuk menekan tingkat pelanggaran prajurit, yang disebabkan kejenuhan akibat rutinitas tugas. Bentuknya dengana. Membekali mental prajurit baik

melalui jam Komandan atapun kegiatan ibadah.

b. Melaksanakan rekreasi bersama, olah raga guna melepaskan kejenuhan yang timbul akibat rutinitas kegiatan.

c. Memberikan kesejahteraan anggota berupa jam pesiar,Ijin bermalam dan pelaksanaan cuti yang diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta menyelenggarakan kegiatan ulang tahun prajurit secara kolektif setiap bulan di satuan.

Terkait dengan prestasi Olah raga, yang justru menarik dari Batalyon ini adalah menonjolnya di bidang oraum, seperti yang disampaikan Danyon dengan bukti prestasi lokal Kabupaten, Propinsi, Nasional maupun Internasional. Bukti prestasi, ini menunjukan bahwa satuan ini memang pantas untuk diperhitungkan.

Bukti prestasi tersebut antara lain:

Tingkat Kabupaten :a) Juara Umum II Karate beregu Putra

dalam rangka Dandim Cup Tahun 2006.

b) Juara I Volly HUT TNI ke – 60.c) Juara I Sepak Takraw dalam rangka

Nabire Cup Tahun 2009.

Tingkat Provinsi :a) Juara I kelas B dan H dan II kelas

C Putra Kejurda Pencak Silat Tahun 2007.

b) Juara IV Atletik lari 5000 m Tahun 2007.

Tingkat Nasional :- Juara I Kelas B dan Kelas C Putra

Kejurnas Pencak Silat Tahun 2008.

Tingkat Internasional.- Pratu John Sampono tergabung

dalam Tim Voli TNI dan sementara sedang mengikuti kejuaraan di Thailand.

Selamat bertugas Arga Vira Tama!!! (tu)

Yonif 753/AVT

21Bersama Membangun Papua

Page 22: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Hamparan tanah dan belantara itu kini berubah menjadi markas TNI AD. Bangunannya tampak tertata rapi. Sejumlah lelaki berpakaian loreng lalu lalang di sekitarnya, kesibukan dan kesiagaan memang telah menjadi bagian dari pemandangan di Markas Brigade Infanteri (Brigif) 20/IJK Timika sejak dioperasionalkan.

Bagaimana dan mengapa Brigade Infanteri 20/IJK itu harus didirikan, hal itu tentu tidak lepas dari peran dan tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Tanah Papua terlebih, ancaman dari dalam maupun luar negeri

kedepan semakin kompleks. Itulah jawaban atas kesungguhan TNI AD dalam menyikapi dan menyiasati ancaman tersebut. Brigif 20/IJK memang dibentuk untuk mewujudkan komando kewilayahan yang berperan strategis dalam mengatasi gangguan keamanan di wilayah Papua.

Menurut Letkol Inf Agus

Profil Satuan

22 Suara Cendrawasih

Page 23: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Subiyakto SE,M.H. Komandan Brigif-20/IJK di areal yang dulu belantara ini telah didirikan bangunan markas brigade, barak prajurit, lapangan olahraga, gudang senjata. Beberapa kepala suku dan tokoh masyarakat Timika menyambut baik pendirian Brigif tersebut. Mereka menganggap kehadiran personel TNI itu diharapkan ikut mewarnai pembangunan Timika kearah yang lebih baik, seperti membangun sarana prasarana umum, dan lain-lain.

Markas Brigif di komando kewilayahan ini membawahi tiga batalyon infanteri yaitu. Yonif 754 ENK( lokasi Timika dan Kaimana komplek) , Yonif 755 Yalet( lokasi Merauke komplek) dan Yonif 756M/MS( lokasi Wamena, Jayapura dan Keeromk komplek)

Untuk mengetahui tingkat kepentingan pembentukan Mabrigif tersebut dihadapkan pada tugas pokok Kodam XVll/Cenderawasih sebagai kompartemen strategis TNI AD, DanBrigif menyebutkan bahwa, perlu dipahami tentang beberapa aspek dan diantaranya adalah aspek kepentingan pertahanan negara, aspek gelar kekuatan, pengembangan kekuatan dan kebutuhan organisasi sehingga diperoleh sudut pandang yang lebih komprehensif.

Penyusunan kekuatan dalam mendukung strategi guna menghadapi lawan, tentu diperlukan adanya keseimbangan kekuatan baik Satpur, Banpur dan Satkowil. Keterbatasan gelar kekuatan bagi satuan tempur memang menjadi kendala dalam mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain keterbelakangan pembangunan kekuatan militer di wilayah Indonesia Timur. Oleh karenanya, Kodam XVll/Cenderawasih sebagai kompartemen strategis harus dapat menata

seluruh kekuatannya, dimana dalam mendislokasikan Satpur, Satbanpur maupun Satkowil harus sesuai dengan potensi ancaman. Disamping itu gelar kekuatan harus memiliki kekuatan yang normatif dimana keseimbangan kekuatan tempurnya dapat memberikan perlawanan terhadap kekuatan lawan.

Seperti kita ketahui, wilayah Papua merupakan wilayah kepulauan yang terluas dari NKRI sehingga

konsep pertahanan Kodam XVII/Cenderawasih selaku kompartemens trategis memerlukan kekuatan tempur yang cukup besar agar penataan satuan di lapangan dapat mendukung strategi yang telah ada. Dengan berbagai keterbatasan yang ada di wilayah Papua khususnya keterbatasan transportasi dan komunikasi berdampak pada tidak optimalnya kemampuan satuan Infanteri dalam memberikan perkuatan operasi militer. Untuk itu pembentukan Mabrigif di Timika sangat diperlukan sebagai pengembangan gelar kekuatan Kodam XVll/Cenderawasih dalam rangka meningkatkan kemampuan satuan tempur Kodam. Dengan dasar itulah dibentuk Brigade InfanterL20/lJK berkedudukan di Timika.

Ciri khas dari Brigif 20/IJK adalah pertama, kemampuannya untuk mengemban tugas-tugas sebagai satuan tempur yang dapat bergerak secara cepat, siap dikerahkan dan melaksanakan tugas dimanapun kapanpun. Oleh karena itu Brigade ini disebut sebagai Brigade pamungkas dan garda terdepan di ujung timur NKRI. Sebagai garda terdepan memang patut disandang oleh Ima Jaya Keramo karena, seluruh Batalyon jajaran Brigif-20/lJK semuanya berada di daerah rawan konflik.

Yang kedua satuan ini juga dikenal memiliki profesionalitas yang tinggi walaupun dengan segala keterbatasan dihadapkan kompleknya permasalahan dan medan Papua.

Ciri yang ketiga yang menonjol adalah kemampuan melaksanakan penggunaan teritorial dalam operasi keamanan dalam negeri, satuan ini menonjol. Dalam menjalankan

Ciri khas dari Brigif 20/IJK adalah

kemampuannya untuk mengemban tugas-

tugas sebagai satuan tempur yang dapat

bergerak secara cepat, siap dikerahkan dan

melaksanakan tugas dimanapun kapanpun,

0leh karena itu Brigade ini disebut sebagai

Brigade pamungkas dan garda terdepan di ujung

timur NKRI.

Brigif 20/IJK

23Bersama Membangun Papua

Page 24: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

tugasnya di tengah-tengah masyarakat dengan selalu memelihara kedekatan, kemanunggalan antara prajurit TNI rakyat melalui semboyan “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.

Mensikapi perkembangan masyarakat Papua yang semakin dinamis dalam pemikiran memang diperlukan kearifan dalam mensinergikan pencapaian tugas pokok dan harmonisasi hubungan dengan masyarakat. Menjawab tantangan tersebut lebih jauh DanBrigif mengatakan bahwa, untuk mencapai tugas pokok dan harmonisasi hubungan dengan rakyat atau agar tidak menimbulkan gesekan dengan masyarakat maka strategi yang dipakai adalah:a) Mengedepankan cara-cara persuasif

daripada represif.b) Memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentang belanegara.c) Membuat kamus bahasa daerah

di wilayah tugas masing-masing se hingga para prajurit dapat berkomunikasi dengan baik bersama masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari.

d) Melaksanakan karyabhakti dan komsos( antara lain : program giat keluarga asuh,giat ibadah,mengikuti acara tradisi adat setempat) koordinasi dengan kowil dan instansi terkait.

Cara-cara itu pula yang digunakan untuk pendekatan terhadap kelompok yang masih berseberangan dengan kita, karena masih mengusung keinginan lepasnya Papua dari NKRI. Cara pendekatannya adalah,a) Pendekatan agama dan budaya

: memberikan penyuluhan serta melibatkan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh adat agar

berkomunikasi dengan saudara-saudara kita yang tersesat untuk sadar hidup bermasyarakat sebagai warga negara Indonesia seutuhnya.

b) Pendekatan kesejahteraan melalui koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait dan Pemda setempat, sehingga memberikan citra positif pada mereka yang masih memiliki pemikiran desintegrasi.

c) Pendekatan sosial kemasyarakatan antara lain : membantu sebagai tenaga pengajar pada sekolah di pedalaman yang kekurangan guru, tenaga penyuluh berbagai bidang.

d) Pendekatan keamanan: mengutamakan tindakan secara persuasif dari pada refresif kepada saudara-saudara kita yang masih mempunyai idiologi separatis, membatasi ruang gerak mereka guna melindungi serta memberikan rasa aman masyarakat lainnya.

Mencermati perkembangan lingkungan strategis, maka ancaman militer dalam bentuk invasi atau agresi militer negara lain terhadap wilayah Papua diperkirakan kecil kemungkinannya ancaman yang paling mungkin adalah ancaman non militer yang melibatkan aktor non negara baik bersifat lintas negara maupun dari dalam negeri seperti separatisme, teror, dan kerusuhan yang dapat membawa implikasi negatif terhadap stabilitas keamanan daerah. Dihadapkan dengan tantangan tersebut dan luasnya wilayah Papua, Kekuatan organik Kodam XVII/Cenderawasih yang ada saat ini jumlahnya memang belum memadai untuk melaksanakan tugas pengawasan dan penguasaan wilayah Papua. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka Kodam XVII/Cenderawasih menerima bantuan

dari Mabes TNI berupa perkuatan satgas non organik dari Balahanpus dan Balahanwil lain dengan status BKO dalam jangka waktu tertentu. Konsekuensi logis dari keadaan ini adalah banyaknya satuan-satuan penugasan di Papua baik dari TNI maupun Polri yang akan saling berinteraksi dilapangan. Yang justru perlu diwaspadai adalah gesekan atau benturan antar personil penugasan yang dipicu oleh permasalahan-permasalahan pribadi yang dapat memicu sentimen corp maupun satuan.

Untuk mengatasi kondisi ini agar tetap terjalin hubungan tugas yang harmonis antara satuan tugas pada setiap level, Komandan Brigade Infanteri 20/IJK telah menerapkan langkah-langkah sederhana seperti melaksanakan upacara bersama setiap tanggal tujuh belasan dengan lrup yang bergantian baik dari TNl (organik, BKO) maupun POLRI,melaksanakan olahraga bersama satuan-satuan TNI (organik, BKO) dan POLRI baik PA. BA maupun T A, melaksanakan coffe morning secara bergiliran serta melaksanakan penyuluhan tentang tugas kewajibanm asing-masing sehingga dapat saling mengerti dan memahami serta menghormati tugas dan tanggungjawab masing-masing. Itulah langkah sederhana namun berimplikasi luas terhadap kebersamaan dalam tanggungjawab mengemban tugas negara. Itulah Ima Jaya Keramo “bersama untuk maju”.(tu)

Profil Satuan

24 Suara Cendrawasih

Page 25: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Brigif 20/IJK

25Bersama Membangun Papua

Page 26: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Tujuan dari stealth technology ialah membuat pesawat tak tampak pada radar. terdapat dua metode:1. pesawat dibentuk sedemikian rupa sehingga sinyal radar yang terpantul tidak mengarah ke peralatan radar pemancar,2. pesawat dilapisi material yang menyerap sinyal radar.

Pesawat-pesawat konvensional memiliki bentuk membulat. bentuk ini membuat pesawat menjadi aerodinamik, tetapi juga menjadikan pesawat sebagai pemantul sinyal radar yang efisien. Bentuk membulat berarti dari arah manapun sinyal radar mengenai pesawat, beberapa sinyal akan dipantulkan balik ke pemancar sinyal radar.

Pada peswat stealth, sebaliknya,

badan pesawat dibuat sangat datar dan memiliki ujung yang sangat tajam. Ketika sinyal radar mengenai pesawat stealth, sinyal dipantulkan pada sudut tertentu (tidak ke segala arah).

Selanjutnya, permukaan pesawat dapat pula dilapisi lapisan penyerap energi sinyal radar. hasilnya ialah seperti pada pesawat F-117A yang hanya meninggalkan jejak seperti burung pada radar alih-alih jejak pesawat. Satu pengecualian, akan ada satu kondisi dimana pesawat akan memantulkan secara total sinyal radar dari pemancar radar, tetapi ini pada posisi

pesawat tertentu saja dari radar. Tak ada gading yang tak retak.

Area 51 merupakan fasilitas pengembangan dan pengujian militer yang sangat rahasia (top secret), yang dioperasikan oleh angkatan Udara Amerika Serikat. Area 51 berlokasi di

Badan pesawat merupakan objek yang bagus dalam memantulkan sinyal radar, ini membuatnya mudah untuk dilacak menggunakan peralatan radar.

Teknologi Militer

26 Suara Cendrawasih

Page 27: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

dalam daerah pelatihan dan pengujian Nevada . Lokasi Area 51 berada di Lincoln Country berjarak 115,5 km sebelah utara Las Vegas dengan luas berkisar 103 kilometer persegi. Lokasi Area 51 dulunya adalah sebuah bekas danau yang sudah kering di gurun Nevada, namanya Lake Groom. Mengapa tempat itu disebut sebagai AREA 51? Menurut beberapa sumber, sebutan area yang bernomor 51 tsb kebetulan terletak di grid 51 pada peta Nevada, ada pula yang mengatakan angka 51 berasal dari klasifikasi dari suatu BOM yang bernomor 49, 50, 51, 52 dll, sehingga disanapun terdapat Area 49, Area 50, dst.

Area 51 didirikan pada tahun 1955 yang pada awalnya diperuntukkan melakukan pengujian pengembangan pesawat mata-mata Amerika Serikat Seri U-2 yang baru diciptakan. Setelah U2, datanglah serangkaian jenis percobaan pesawat2 canggih, misalnya suatu proyek yang disebut Proyek Hitam (Black Project) yang terdiri dari pesawat seri Blackbird, seri Stealth Fighter dan seri Stealth Boomber. Seri Blackbird merupakan kelanjutan dari seri U-2 yang dimulai tahun 1962 dengan rancangan tipe A-12 dan SR-71. Sebagai contoh, tipe

SR-71 memiliki kecepatan jelajah mencapai

3500 km/jam

dengan ketinggian efektif jelajah 4830 km.

Seri Stealth Fighter merupakan pesawat tempur siluman pertama yang dirancang pada akhir tahun 1970-an. Pesawat ini sangat baik sekali beroperasi di malam hari.

Tipe yang sangat dikenal adalah F-117 Nighthawk. Seri Stealth atau siluman merupakan suatu ide agar pesawat terbebas dari pantauan radar. Kecepatan jelajah pesawat ini berkisar 1040 km/jam dengan ketinggian yang baik sejauh 2110 km. Prestasi operasinya telah diperlihatkan pada perang teluk dan masih ditugaskan untuk melaksanakan target-target yang telah matang.

Seri Stealth Boomber merupakan kelanjutan pesawat siluman dari Seri Stealth Fighter yang telah dikembangkan secara luas. Seri pesawat siluman yang dikenal ini adalah tipe Black Manta dan B2. Daya jelajah lebih cepat dan lebih susah ditangkap radar dari pada seri Stealth Fighter. Walau pun demikian, strategi penyerangannya masih tergantung pada informasi dari target.

Nah,kalau sudah jelas asal usul dan kegunaannya , mengapa tempat ini masih dikatakan penuh misteri? Tanpa menambahkan soal fenomena-fenomena langit yg aneh disekitar Area 51, keberadaan lokasi tersebut sudah amat sangat aneh. Ribuan orang sudah mengamati tempat itu (dengan menyelinap atau dari jarak jauh), bahkan foto satelit memastikan keberadaan tempat tersebut tapi pemerintah AS dengan tegas menyatakan “Area 51 tidak ada”.

Tidak ada dalam laporan keuangan resmi, dalam

anggaran belanja pemerintah federal, negara bagian, angkatan bersenjata atau apapun bahkan Kongres AS tidak pernah mendapat laporan keberadaan lokasi tersebut. Tapi sudah menjadi pengetahuan publik AS ( bahkan seluruh dunia ) bahwa areal itu eksis!! Fenomena Area 51 yg penuh teknologi mutakhir (khususnya teknologi pesawat terbang) tapi tidak pernah diakui pemerintah walau sudah dikenal secara amat umum (bahkan lewat film-film) itulah membuat berkembangnya berbagai isu atau pendapat mengenai ‘phantom government’, ‘C-theory’ hingga yang paling sensasional adalah teori ‘Alien government’

Stealth Technology

27Bersama Membangun Papua

Page 28: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Evolusi dengan pro kontranya adalah sesuatu yang menakjubkan, tapi spesies-spesies yang secara bersama

mengembangkan cara hidup saling melindungi, memberi makan, atau membersihkan pasangannya adalah suatu yang

lebih spekatukler.

Pernik Unik

28 Suara Cendrawasih

Page 29: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Hiu berpasangan dengan ikan-ikan, ikan dengan udang, dan udang dengan ketimun laut (sea cucumber) dan masih banyak lagi. Inilah contoh hubungan simbiosis yang radikal dari kedalaman samudera di dunia.

Kepiting boxing, hermit, dan jenis-jenis kepiting lainnya diketahui berteman dengan keuntungan yang aneh pada bermacam-macam spesies anemones laut bersengat. (anemones=invertebrata laut yang hidup menempel di karang). Kepiting boxing (paling atas) bergantung pada anemones dan memegang erat padanya, menjadikannya terlindungi dari predator yang mengancam. Beberapa kepiting hermit (bawah) memanggul anemones dan menempelkannya ke cangkangnya dengan tujuan menghalangi musuh-musuhnya. Hubungan ini berjalan dua arah: anemones dapat memperoleh banyak makanan karena berpindah-pindah tempat.

Pada gambar di atas seekor ikan berbintik hidup bersama udang bercangkang : kayak cerita binatang buat anak-anak. Keduanya menjalani hidup bersama dan saling mengisi. Mereka menempati lubang bersama, digali oleh udang dan dilindungi oleh ikannya. Udang yang relatif tidak bisa melihat ini mempercayakan penglihatan tajam sang ikan pasangannya sebagai penjaganya dan memberi tanda padanya saat aman untuk bergerak. Ikan-ikan ini sebaliknya mengharapkan lubang yang digali oleh udang ini untuk dijadikan tempat berlindung dan istirahat yang nyaman.

Hiu sepertinya merupakan sekutu yang paling tidak

7 Keajaiban Simbiotik di Lautan

29Bersama Membangun Papua

Page 30: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

disukai di lautan : besar, cepat, ganas, dan predator yang kejam. Lalu kenapa mereka demikian toleran dengan ikan remore yang menggunakan perekat yang aneh untuk menempel pada perut hiu. Awalnya dianggap sebagai satu jenis hubungan commensalism - hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak saja - tapi belakangan diketahui bahwa remora tidak hanya memunguti sisa-sisa makanan hiu tapi juga membersihkan parasit-parasit dari tubuh sisi bawah hiu.

Anglerfish adalah salah satu ikan dengan tampang paling buruk dan penghuni laut dalam yang luar biasa, mengail korban dengan pancingnya dan memasukkannya ke dalam mulut bergiginya yang menganga lebar. Untuk menarik mangsanya ikan buruk rupa ini menggunakan cahaya di kepalanya, yang ternyata adalah jutaaan bakteri yang bercahaya yang menempel di tonjolan mirip mata kail di kepalanya. Ikan-kan kecil yang tertarik dengan cahaya tersebut akan mendekatinya dan menjadi mangsanya. Sebagai catatan: Anglefish jantan punya cara unik untuk membuat sang betina tahu bahwa dialah ayah dari calon bayinya. Lalu sang jantan akan tinggal di atas

betinanya sebagai parasit. Selanjutnya mereka bersama menjadi pasangan hermaphrodite dan punya anak.

Weh, ini udang lagi? Begitulah, keluarga udang adalah salah satu yang lebih diuntungkan daripada pasangannya dari hubungan simbiotik ini. Meski bukan parasit, tidak ada untungya ditunggangi udang di punggungnya. Pembonceng-pembonceng ini dapat ditemui di atas makhluk-makhluk yang lebih besar dan bergerak lebih cepat termasuk nudibranchs dan ketimun laut (sea

cucumber). Mereka menggantung dan memunguti sisa-sisa makanan ketika tunggangan mereka bergerak di dalam laut.

Ikan badut (clownfish) sepertinya menjadi satu-satunya spesies yang tahan terhadap efek racun dari anemones laut, bergerak bebas di dalamnya. Anemones akan melindungi ikan badut ini dan mereka akan memakan sisa-sisa yang ditinggalkan ikan ini termasuk copepods, isopods dan zooplankton. Ikan badut juga akan melindungi teritorinya dengan ganas, menjaga anemones miliknya.

Pernik Unik 7 Keajaiban Simbiotik di Lautan

30 Suara Cendrawasih

Page 31: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Awalnya para ilmuwan meneliti penyebab terjadinya ledakan populasi ubur-ubur kecil ini baru-baru ini. Tur-ritopsis Nutricula aslinya berasal dari lautan Karibia yang hangat, tapi seka-rang telah menyebar ke seluruh dunia, sampai Amerika, Italia, dan Jepang. Sampai akhirnya para ilmuwan me-nemukan sebabnya. Ubur-ubur ini, secara biologis, tidak bisa mati.

Ubur-ubur ini ternyata setelah de-wasa dan kawin, bisa memutar ulang kondisi biologisnya, meregenerasi seluruh selnya, menjadi muda lagi. Proses regenerasi sel ini dalam sains disebut transdiferensiasi (transdiffer-entiation). Dan ini bisa mereka lakukan terus menerus. Artinya, mereka tidak akan menjadi tua, tetap muda terus, dan tidak akan mati secara biologis. Transdiferensiasi berarti sel yang mencapai tahap tertentu, bisa berubah menjadi sel lain, yang lebih baru dan muda. Sama seperti Salamander atau cecak yang bisa mengganti bagian tubuhnya yang rusak, ubur-ubur ini mampu meregenerasi seluruh sel-sel tubuhnya menjadi muda kembali.

Note: :Tidak bisa mati secara biologis

artinya tubuh dan sel-sel mereka bisa meregenerasi ulang kembali fungsi-fungsi biologisnya sehingga struktur biologis mereka tidak mengalami penuaan. Tapi mereka bisa tetap mati karena faktor-faktor eksternal, seperti dimangsa binatang lainnya, kerusakan lingkungan ekologis, dan seterusnya.

Ubur-ubur Turritopsis Nutricula

Anda tidak percaya suatu makhluk hidup bisa hidup, selama-lamanya? Anda mungkin harus berpikir ulang. Para ilmuwan menemukan suatu jenis ubur-ubur laut, yang ternyata bisa hidup selama-lamanya. Ubur-ubur bernama Turritopsis Nutricula.

Pernik UnikMahluk Hidup Yang Bisa Hidup Selamanya

31Bersama Membangun Papua

Page 32: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Saat bicara tentang program

pelangsingan, yang terbayang

adalah menahan lapar dan olahraga

keras. Adakah cara yang lebih

ringan? Ada.

Hirup aroma makanan sebelum dimakan

Menurut Alan Hirsch, M.D., ahli saraf dari University of Illinois Medi-cal School di Chicago, Amerika, mencium aroma makanan bisa mengela-bui pusat saraf otak yang bertanggung jawab memberi sinyal per-asaan kenyang. “Meng-hirup aroma makanan perlahan-lahan, kira-kira sebanyak tiga kali sebelum makan, bisa

membuat otak Anda berpikir bahwa Anda sudah makan sungguhan dan merasa kenyang,” ujar Hirsch.

Rajin menimbang berat badanPunya badan sedikit melar jangan

malah membuat Anda memusuhi tim-bangan. Malah sebaliknya, kian jauh berat badan Anda “melarikan diri” dari batas ideal, semestinya timbangan malah semakin dekat menjadi sahabat Anda. Menimbang badan sebelum makan bisa membantu meredam letupan hasrat Anda dalam melibas makanan. Yang perlu diingat, jangan sampai Anda menjadi kele-wat terobsesi pada nilai yang ditunjukkan timbangan.

Guna menimbang adalah untuk mengingatkan diri Anda bahwa masih ada sekian kilogram lemak yang perlu dibakar, dan bukannya membuat Anda bertambah stres karena gemuk.

Hitung jumlah kaloriPengetahuan tentang kandungan

kalori dalam makanan bisa dengan mudah Anda dapatkan dari internet. Misalnya, semangkuk nasi putih = 250 kalori, selembar roti tawar = 70 kalori, dan seporsi cheeseburger = 310 kalori. Dengan sering berlatih, lama-kelamaan dengan sadar Anda akan memilih sebutir telur rebus yang hanya mengandung 70 kalori dibandingkan dengan 110 kalori yang terkandung dalam telur mata sapi.

Kunyah per-men karet

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di New Eng-land Journal of Medicine menyatakan bahwa men-

gunyah permen karet sugar free bisa meningkatkan kemampuan tubuh membakar kalori. Menurut para peneliti dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengunyah permen karet sebanyak 110 kali per menit selama 12 menit setiap hari bisa

meningkatkan metabo-lisme tubuh sebesar 205. Mengunyah per-men karet juga bisa

memenuhi keinginan Anda untuk ngemil

tanpa perlu merasa ber-dosa sesudahnya.

Makan perlahan-lahan

Masih ingat kan anjuran

dokter untuk men-gunyah makanan sebanyak 32 kali sebelum ditelan? Selain berguna untuk memak-simalkan nu-trisi yang diserap tubuh, ternyata makan perlahan-lahan juga baik bagi Anda yang sedang menjalani program diet. Menurut Kathleen Melanson, Ph.D., Direktur lembaga Energy Metabolism Labora-tory di University of Rhode Island, menyantap makanan tanpa tergesa-gesa bisa mengurangi jumlah makan-an yang masuk ke dalam tubuh. Plus, makan secara perlahan lebih cepat membuat Anda haus dan minum lebih banyak ketimbang mereka yang makan buru-buru.

Fokus saat makanBanyak orang

menggunakan fal-safah Zen untuk menyeimbangkan ritme kehidupan. Bagaimana cara menerapkan Zen dalam berdiet? Seder-hana saja. Intinya, sadari dan nikmati kegiatan yang

sedang Anda lakukan. Jadi, saat makan, fokuskan perhatian Anda pada piring dan jangan melakukan kegiatan apa pun seperti nonton tele-visi dan membaca. Kunyah makanan secara hati-hati, dan letakkan sendok setiap kali Anda selesai menyuap. Begitu perut mulai terasa kenyang, Anda akan menyadarinya lebih cepat dibandingkan biasanya.

Kesehatan Trik Mengurangi Nasu Makan

32 Suara Cendrawasih

Page 33: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

33Bersama Membangun Papua

Page 34: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Peringatan hari kembalinya Papua ke pangkuan NKRI mempunyai arti penting khususnya bagi pendidikan politik dan nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Peringatan tersebut

telah menjadi peristiwa sejarah penting bagi rakyat Papua dengan melihat proses kembalinya Papua ke dalam pangkuan NKRI melalui cara dan prosedur yang sah dan demokratis serta sudah diterima oleh masyarakat internasional.

Dalam sambutannya, Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan, Indonesia bukanlah Indonesia tanpa Papua, Indonesia bukanlah Indonesia kalau Indonesia wilayahnya tidak dari sabang sampai merauke, sehingga menjaga kesatuan dan keutuhan wilayah Papua merupakan tanggung jawab semua pihak terutama komponen masyarakat yang ada. Menurut Gubernur keutuhan wilayah dari Sabang sampai Merauke sebagai wilayah teritorial negara ini tentunya akan terus dipertahankan sampai kapanpun. kita tidak menginginkan tercerai berai. Terlepas dari berbagai kondisi politik di Papua, menurut Suebu, peringatan kembalinya Irian Barat ke NKRI tanggal 1 Mei 1963

merupakan tonggak sejarah yang sudah sepantasnya menjadi inspirasi dalam mengisi pembangunan. “Dalam konteks pembangunan tentunya pemerintah Provinsi sejak awal berusaha meletakan sistem yang baik hingga hasil pembangunan dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya menciptakan

“Indonesia bukanlah indonesia tanpa papua,

indonesia bukanlah indonesia kalau indonesia

wilayahnya tidak dari sabang sampai merauke”

Gubernur Barnabas Suebu

Sejarah

34 Suara Cendrawasih

Page 35: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

semaksimal mungkin pemerataan pembangunan tadi, Misalnya, dengan digulirkannya dana Otsus untuk memacu pembangunan di kampung-kampung melalui program Respek yang dinilai makin baik dari tahun ke tahun. Utamanya sejak tiga tahun terakhir atau sejak dirinya menjadi Gubernur, setelah sebelumnya dana Otsus lebih banyak digunakan jajaran birokrasi. “Itulah hakekat kemerdekaan kita dalam acara ini,” ujarnya. “ Saya mengajak semua komponen Bangsa di Papua untuk membangun rakyat dari kampung untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat Papua yang berada di pelosok-pelosok jauh dari perkotaan. Sebab, keberadaan rakyat Papua sesungguhnya berada di pelosok-pelosok dan kampung-kampung,”

Lebih lanjut disampaikan Gubernur, bahwa sejak 1 Mei 1963 lengkaplah NKRI dari Sabang sampai Merauke. Kita bertekad berikrar pada hari ini akan terus mengawal NKRI sampai kapanpun. Berkaitan dengan peringatan ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memberi penghormatan kepada seluruh pejuang , seluruh pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mengembalikan Irian Barat kepangkuan NKRI. Tanpa perjuangan dan pengorbanan mereka kita tidak akan menikmati kemerdekaan seperti sekarang ini. Oleh karenanya kita doakan para pahlawan yang telah gugur diterima disisi tuhan YME. Pada kesempatan ini ingin juga saya sampaikan bahwa otonomi khusus Papua adalah jawaban terakhir dari dinamika politik bahwa Papua dapat dibangun dalam bingkai NKRI. Segala akumulasi persoalan yang terjadi di Papua, termasuknya keinginan merdeka, sudah dijawab pemerintah melalui Otonomi kusus Papua. Sebab dengan Otsus pemerintah pusat telah mengucurkan dana yang cukup besar untuk Papua, selanjutnya diimplementasikan sampai ke kampung-kampung melalui program Respek (rencana strategis pembangunan kampung), dengan

mengucurkan dana Rp 200 juta setiap kampung di Papua. karena itu sekali lagi saya mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada di kampung-kampung, di gunung-gunung, di lembah-lembah, di pesisir, di hulu sungai dan di laut untuk bersama-sama kita membangun NKRI, membangun manusia Papua menuju keadilan dan kesejahteraan. Saya juga mengajak semua masyarakat bersama TNI dan Polri untuk memelihara suasana aman, suasana yang tertib dan suasana yang patuh kepada NKRI. Oleh karena didalam masyarakat yang hidup dalam kedamaian, keamanan, dan ketaatan

pada hukum, dalam masyarakat yang seperti itu nantinya terdapat modal dasar bagi arah pembangunan Papua.

Dikatakan, sehubungan dengan peringatan ini adalah sangat penting bahwa perlu melihat kembali segala pembangunan yang telah dilaksanakan sejak integrasi itu. “Dengan segala keterbatasan, kita

telah melangkah maju mengukir segala hasil pembangunan hingga sampai era pembangunan yang harus dilaksanakan dalam kerangka

UU Otsus, selaku Gubernur, Barnabas Suebu juga mengajak semua komponen masyarakat di Tanah Papua untuk menghilangkan perbedaan persepsi tentang persoalan intergrasi Papua ke dalam NKRI karena keberadaan Papua dalam wadah NKRI sudah final sesuai revolusi PBB No 2504 yang menyatakan Irian Barat (Papua) merupakan bagian integral dari NKRI.

Sementara itu pada kesempatan terpisah saat jumpa pers seusai upacara, Gubernur Bas Suebu mengatakan meski Papua (dulu Irian Barat), kini sudah 46 tahun, tepatnya 1 Mei 1963 resmi bergabung dengan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun aspirasi “M” ( Baca: merdeka ) untuk memisahkan dari NKRI, masih saja disuarakan.

Terkait dengan itu, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu SH mengatakan, kelompok yang saat ini masih berseberangan dengan pemerintah, bukanlah musuh pemerinta, tetapi adalah saudara-sudara sesama anak bangsa yang belum sadar dan perlu untuk diberikan kesadaran. Mereka-mereka yang belum sepaham dengan pemerintah itu harus dirangkul dan diajak untuk bergabung bersama-sama mengisi pembangunan di bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “ Yang masih punya aspirasi Merdeka

Otonomi khusus Papua

adalah jawaban terakhir dari

dinamika politik bahwa Papua

dapat dibangun dalam bingkai

NKRI

1 Mei

35Bersama Membangun Papua

Page 36: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

dari kelompok tertentu, kita ajak mereka untuk menerima kenyataan dari NKRI. Terkait dengan masih adanya gangguan keamanan di Papua belakangan ini, Suebu mengajak semua komponen yang ada di daerah ini untuk bersama-sama aparat TNI dan Polri bergandengan tangan untuk menjaga dan memelihara keamanan. Sebab dengan daerah yang aman, maka pembangunan akan berjalan dengan baik. “ Dengan demikian masyarakat yang adil dan sejahtera tidak sekadar hanya slogan belaka, tetapi benar-benar bisa jadi kenyataan,”

Hal senada diungkapkan, Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua,

Ramses Ohee. Ia mengatakan, masih adanya pihak atau kelompok yang masih berlawanan dengan pemerintah, termasuk yang ada di hutan-hutan belantara Papua, bukanlah musuh, melainkan saudara-saudara yang tersesat. Dikatakan, mereka masih bergerilyah di hutan-hutan belantara, karena mereka tidak tahu sejarah, terutama soal kembalinya Irian Barat ke NKRI.”Mereka bukan musuh kita, dia sudara kita, cuma beda pendapat, makanya perlu ada pendekatan untuk meluruskan perbedaan itu,”jelasnya yang saat diwawancarai didampingi Sekretaris Barisan Merah Putih, Yonas Nussy di PTC Entrop, kemarin. Untuk itu, pemerintah sebagai orang tua perlu membangun komunikasi dengan mereka melalui pendekatan-pendekatan budaya dan adat, bukannya militer.”

Pemahaman mereka selama ini tentang kembalinya Papua ke NKRI kata dia salah, sehingga itu perlu diluruskan.” Dan ini tanggungjawab pemerintah setempat dimana mereka berada selaku orang tua. Banyak ahli-ahli sejarah kita di pemerintahan, kenapa itu tidak dimanfaatkan?. Beri pemahaman sejarah yang benar.

Ajak mereka kembali untuk sama-sama ikut mengisi kemerdekaan ini. 40 tahun lebih Papua sudah resmi gabung NKRI,”tambahnya. Kata dia pemerintah selaku orang tua, harus memberikan rasa keadilan secara merata kepada semua rakyatnya,

termasuk harus bertanggungjawab merangkul kembali mereka yang belum sepaham pemerintah.

Pendekatan itu katanya Ramses bisa dilakukan melalui tokoh-tokoh atau yang dituakan dalam suatu daerah, selanjutnya oleh tokoh tersebut bisa menyampaikan pesan-pesan itu ke warganya. “Dalam masyarakat adat Papua, orang yang dituakan ada dimana-mana, manfaatkan mereka itu,”sarannya. Yonas Nussy menambahkan, yang terjadi selama ini adalah komunikasi yang sudah lama terputus antara pemerintah dengan mereka yang masih berseberangan pandangan politik. “Ibarat orang tua dengan anak kalau tidak ada komunikasi apa jadinya,” Dia mencontohkan, suatu keberhasilan yang selama ini digalang

Bupati Sarmi Eduard Fonataba yang sukses membangun komunikasi dengan TPN/OPM, sehingga Sarmi yang dulunya salah satu basis-basis TPN/OPM sudah menjadi daerah yang aman. Seperti diketahui, moment memperingati kembalinya Irian Barat

ke NKRI kemarin dirayakan dalam bentuk upacara di lapangan PTC Entrop. Bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Suebu SH.

Sementara itu salah satu mantan sukarelawan pejuang Trikora, La Hidu, yang ditemui disela-sela kegiatan

menyatakan pihaknya menyampaikan lagi pada pemerintah agar bisa semaksimal mungkin merealisasikan janji pemberian penghargaan pada pejuang dan keluarganya bukan hanya dalam bentuk retorika dan selembar kertas piagam saja. Dalam kaitan penghargaan terhadap jasa pejuang yang sebelumnya sudah bahu membahu mengembalikan Irian Barat, Gubernur Suebu menyampaikan bahwa pemerintah tentunya akan berupaya membantu, namun dengan kemampuan yang ada. Ikut dimeriakan tarian-tarian adat dan penarikan undian. Bahkan ada juga pembacaan ikrar setia NKRI yang dibacakan Ketua DPD Kelompok Merah Putih, Ramses Ohee. Seperti diketahui, moment memperingati kembalinya Irian Barat ke NKRI kemarin dirayakan dalam bentuk upacara di lapangan PTC Entrop. Bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Suebu SH.(tu)

masih adanya pihak atau

kelompok yang masih berlawanan

dengan pemerintah,

termasuk yang ada di hutan-

hutan belantara Papua, bukanlah

musuh, melainkan saudara-saudara

yang tersesat.

Sejarah 1 Mei

36 Suara Cendrawasih

Page 37: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Peringatan hari Infanteri yang diselenggarakan setiap tanggal 19 Desember adalah peringatan untuk mengenang kembali peristiwa bersejarah serangan militer belanda ke kota Yogyakarta yang lebih kita kenal dengan nama Agresi Militer II.

Sedangkan pada catatan sejarah yang lain tanggal 19 Desember 1961 merupakan peristiwa penting bagi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia karena pada tanggal ini Presiden Soekarno menyerukan Komando Trikora, oleh karena itu penting bagi Kodam XVII/Cenderawasih untuk menggabungkan peringatan dua peristiwa sejarah ini agar generasi penerus perjuangan bangsa tidak lupa akan sejarahnya.

UPACARA HUT Infanteri dan Trikora KE-47 untuk jajaran kodam XVII/Cenderawasih dipimpin, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Hanafiyah Hambali diikuti para veteran pejuang, purnawirawan, istri prajurit, istri pejuang, PNS, pemuda, dan pelajar se-Kota Jayapura. Upacara hari Infanteri dan HUT Trikora tahun ini juga diwarnai dengan tampilnya pasukan tempo “Doeloe” yang menggambarkan bahwa para pejuang

zaman dulu hanya memiliki senjata pertempuran hasil rampasan,

bahkan segaram militer pun masih belum dimiliki sama sekali.

Lebih lanjut dalam amanat yang dibacakan

Kasdam menyatakan, untuk menghargai perjuangan Trikora yang bermuara pada Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), maka Kodam XVII/Cenderawasih memelopori upacara peringatan Trikora yang telah didengungkan Presiden RI Soekarno pada

Berbagai komponen masyarakat bersama TNI, Jumat (19/12) memperingati hari Infanteri dan hari Tri Komando Rakyat (Trikora) yang berlangsung di lapangan PTC Entrop Jayapura.

SejarahHari Trikora

37Bersama Membangun Papua

Page 38: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

47 tahun yang lalu. Bangsa ini tetap menginginkan pondasi persatuan dan kesatuan yang kokoh serta tidak dapat lagi dipisah-pisahkan hanya karena perbedaan cara pandang dan perbedaan ras semata.

Selanjutnya, kobaran semangat Trikora memang perlu terus digelorakan pada setiap dada anak bangsa ini. Lebih khusus lagi bagi seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sebagai garda terdepan penjaga keutuhan NKRI yang berada di wilayah Papua.

Sementara itu untuk mengingatkan seruan yang tertuang dalam Trikora, maka pada kesempatan peringatan tersebut juga

dibacakan naskah Trikora oleh Ketua DPRD Papua John Ibo yang diikuti seluruh peserta upacara dan tamu undangan. Peringatan Hut Infanteri dan Trikora, dibuka dengan rangkaian gerak jalan santai pada pagi hari, dan dilepas oleh Walikota Jayapura Drs M.R Kambu M,Si, serta Marching Band yang mendapat antusias dari masyarakat, terbukti selama perayaan berlangsung arus lalu lintas penghubung Entrop-Jayapura terlihat macet.

Peringatan HUT Trikora bertujuan agar generasi muda penerus perjuangan bangsa tidak lupa akan sejarah. Sejarah telah mencatat pada 19 Desember 1961 merupakan peristiwa penting bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena pada tanggal ini Presiden Soekarno menyerukan Komando Trikora. Perintah Presiden disampaikan dengan lantang, di depan rapat raksasa di Yogyakarta, “Oleh karena Belanda masih melanjutkan kolonialisme di tanah air kita maka kami perintahkan kepada rakyat Indonesia, juga yang berada di

Irian barat, untuk melaksanakan Tri Komando.” Seperti telah kita ketahui bersama isi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah 1. Pancangkan sangsaka merah putih di Irian barat 2. Gagalkan negara boneka Papua 3. Adakan mobilisasi umum.

Guna memuluskan operasi Trikora, dibentuklah komando Mandala yang membawahi unsur Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kohanudgab Mandala, tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk merebut Irian Barat dari Belanda.

Seperti tertulis dalam sejarah, setelah melalui Pepera, Irian Barat yang kini bernama Papua itu kembali kepangkuan ibu pertiwi dan disahkan oleh PBB melalui

resolusi majelis umum nomor 2504. Untuk penghargaan terhadap perjuangan Trikora yang bermuara pada Pepera tersebut, maka kodam XVII/Cenderawasih pada tanggal 19 Desember 2008 , menggiatkan momentum peringatan hari Tri Komando rakyat atau Trikora yang didengungkan oleh Presiden Soekarno tepatnya 47 tahun yang lalu tersebut, sebagai hikmah bahwa bangsa ini tetap menginginkan fondasi persatuan dan kesatuan yang kokoh serta tidak dapat lagi dipisah-pisahkan hanya

karena perbedaan cara pandang dan perbedaan ras semata.

Kobaran semangat Trikora memang perlu untuk selalu digelorakan pada setiap dada anak bangsa ini, lebih khusus lagi kepada seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sebagai garda terdepan penjaga keutuhan NKRI yang berada di wilayah Papua. Seperti kita ketahui dikomandokannya Trikora oleh Bung Karno di Yogyakarta 19 Desember 1961, menandai digunakannya cara militer untuk merebut Irian Barat. maka dibentuklah komando mandala untuk merebut kembali Irian Barat di dalam komando mandala inilah segenap kekuatan TNI-Polri dan segenap komponen rakyat Indonesia termasuk yang ada di Irian Barat, bahu membahu bekerjasama dalam kesatuan utuh untuk mengusir

Bangsa ini tetap menginginkan pondasi persatuan dan kesatuan yang kokoh serta tidak dapat lagi dipisah-pisahkan hanya karena perbedaan cara pandang dan perbedaan ras semata.

Sejarah

38 Suara Cendrawasih

Page 39: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

kolonialis Belanda di Irian Barat. Sementara itu, pada tanggal 18

januari 1962 di jalur diplomatik pun sedang terjadi perundingan alot antara delegasi Indonesia dan Belanda dengan PBB sebagai penengah. Melihat kekuatan besar bangsa Indonesia yang telah siap tersebut dengan didukung oleh diplomasi yang kuat, Belanda pun akhirnya bersedia mengembalikan Irian Barat kepada PBB, akhirnya Irian Barat kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Itulah catatan sejarah yang tertulis dengan tinta emas dalam perjalanan negara kesatuan Republik Indonesia. sungguh sebagai kesalahan besar bagi kita generasi penerus apabila melupakan perjuangan pahlawan Trikora. Untuk itulah sekali lagi Kodam XVII/Cenderawasih ,keluarga besar pejuang trikora, pemerintah daerah Papua dan Papua Barat serta seluruh elemen masyarakat Papua merasa wajib memperingati hari semangat juang Trikora ini.

Selain memperingati HUT Trikora, diperingati juga HUT Infanteri ke-63 untuk mengenang kembali peristiwa serangan militer Belanda ke Yogyakarta atau dikenal dengan agresi Militer Belanda II. Kembali kepada catatan sejarah peringatan hari jadi Korps Infanteri. sejarah mencatat pada saat itu, pasukan jalan kaki tentara keamanan rakyat dengan bermodalkan tekad dan semangat juang yang tinggi serta berbekal perlengkapan dan persenjataan yang sangat sederhana, berhasil memenangkan pertempuran untuk merebut yogyakarta kembali kepangkuan ibu pertiwi dengan gemilang. peristiwa penting itu kemudian mendorong dan menggiring bangsa dan negara ini untuk tetap eksis sampai sekarang.

Dalam konteks melestarikan semangat juang, peringatan hari jadi korps Infanteri dan peringatan hari semangat juang Trikora seperti ini bertujuan untuk menyegarkan kembali tekad dan semangat juang setiap prajurit dalam mengawal dan menjamin keselamatan bangsa dan negara, dari ancaman militer dan ancaman bersenjata yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, seperti yang pernah ditampilkan dengan semangat juang para pendahulu menghadapi agresi militer Belanda ke

II dan perebutan Irian Barat.Upacara peringatan HUT Trikora

yang dilakukan di lapangan terbuka dan disaksikan masyarakat umum bertujuan agar mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu menghargai sejarah dan menghargai para pejuang sebagaimana yang tengah dilakukan TNI saat ini yang merupakan wujud bahwa TNI selalu menghargai sejarah dan para pahlawan.

Pangdam dalam amanatnya yang dibacakan Kasdam Brigadir Jenderal Hanafiah Hambali mengingatkan, sepanjang pengabdian TNI, sudah banyak prajurit yang gugur dalam berbagai medan pertempuran

termasuk dalam Agresi Militer Belanda II dan operasi Trikora. “Kepada keluarga yang ditinggalkan, hormat saya yang setinggi-tingginya atas jasa suami, ayah dan jasa dari ibu/bapak sekalian. Yakinlah, pengorbanan yang kita berikan merupakan kemuliaan yang tiada tara,” tuturnya.

Kepada para prajurit, Kasdam menyerukan agar meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, melaksanakan pembinaan untuk melahirkan prajurit yang kompak, profesional dan dicintai

rakyat, membantu, mengayomi dan melindungi rakyat, serta mengabdi dan berkarya untuk masyarakat. Di sela-sela acara Kasdam Brigadir Jenderal Hanafiah Hambali mengatakan setiap warga Negara wajib untuk menghormati sejarah serta perjuangan para pejuang yang telah berjuang untuk kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Karena negara yang besar bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan serta menghargai sejarah bangsanya pula. “sebagai generasi penerus kita tidak boleh melupakan sejarah dan para pahlawan kita, karena bangsa yang besar dan Negara yang besar adalah

bangsa yang menghargai sejarah dan para pahlawannya,” ucap Kasdam. Selanjutnya dikatakan, TNI merupakan tentara pejuang yang profesional, perjuangan para pejuang TNI yang dulu akan tetap dilanjutkan oleh TNI yang ada sekarang.

Setelah upacara, dilanjutkan acara menampilkan tari-tarian oleh kelompok seni masyarakat berupa tari Yospan dan marching band pelajar serta penyerahan hadiah lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya. (tu)

1 Mei

39Bersama Membangun Papua

Page 40: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Siang terik menyelimuti perjalanan tim Suara Cenderawasih untuk

menemui sang juara lari lintasan.

Ditemui disela-sela waktunya di Satuan Jasmani Kodam XVII/ Cenderawasih, pemuda yang memiliki nama lengkap Ganjar Puja Hendrik memulai kariernya sebagai Bintara PK di lingkungan Angkatan Darat pada tahun 2006. Kegemarannya

berolahraga membawanya bergabung di Satuan tersebut, hingga saat ini pemuda tersebut menempati jabatan Batih Sitih Jasdam XVII/Cenderawasih yang membawahi bidang kepelatihan.

Putra ke 2 dari 5 bersaudara pasangan O. Sujana dan Nining ini sejak kecil telah akrab dengan kegiatan olahraga sepakbola. Ketekunannya menggeluti olahraga berbuah manis dalam pagelaran

akbar pekan olahraga bergengsi di lingkungan Angkatan Darat (Porad) pada tahun 2009 yang diselenggarakan di Magelang Jawa Tengah dengan meraih 1 mendali emas pada cabang olahraga Atletik lari 1500 M.

Sungguh keuletannya patut dijadikan contoh sehari-hari. Di singgung lebih lanjut mengenai upayanya dalam meraih gelar tersebut, pemuda kelahiran Kota Kembang Bandung ini mengungkapkan bahwa sebelum berlaga pada ajang Porad 2009 seluruh atlit atletik yang berjumlah kurang lebih 16 orang dan pelatih, serta 21 orang pendukung menjalani pelatihan terpusat di daerah Pangalengan Bandung selama 3 bln. Adapun tahapan latihan yang diikuti meliputi tiga tahapan antara lain tahap umum, tahap khusus dan tahap lomba. Adapun kendala yang dihadapi oleh para atlit di lapangan diantaranya sakit pada kaki, namun pemuda yang gemar makan soto ayam ini tidak menjadikannya kendala yang berarti untuk dapat meraih kemenangan. Dia bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi yang telah diraihnya, demikian halnya juga tentang kesiapan mental dan dorongan dari pelatih sangat berperan penting.

Dengan Motto singkat yang dimiliki yaitu ”orang lain bisa kenapa saya tidak bisa” menjadikannya pada ajang atletik porad yang baru diikuti pertama kali ini, berhasil memecahkan rekor baru dengan catatan waktu 4 menit 3 detik. Sungguh fantastis karena rekor tersebut sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat pelari lain pada tahun 91 yaitu 4 menit 10 detik.

Diakhir perbincangannya dengan Suara Cenderawasih, Ganjar menaruh harapan kepada Komando agar dapat lebih memberi perhatian terhadap para Atlit agar bisa lebih berkembang dan tetap mempertahankan juara. Karena masih terdapat banyak potensi yang bisa digali di Satuan-satuan

Prestasi Majulah Ganjar

40 Suara Cendrawasih

Page 41: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Danau indah ini, terletak di wilayah Distrik Sentani dengan luas 9.360 ha dengan ketinggian 75 meter diatas permukaan laut. Memiliki panorama alam yang indah dan menarik dengan perkampungan dan perumahan penduduk yang khas asli terletak di pinggiran danau maupun pulau-pulau di tengah danau yang pada umumnya berbentuk rumah panggung. Jalan yang menghubungkan antar rumah dan daratan berupa jembatan kayu.

SejarahGelar Festival Budaya Danau Sentani

41Bersama Membangun Papua

Page 42: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Untuk lebih dalam mengetahui danau ini, maka Pemda berupaya membuat agenda gelar budaya. Gelaran kali ini adalah yang kedua, dan telah menjadi agenda rutin tahunan. Festival danau sentani bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat setempat sekaligus merekatkan rasa persatuan dan kesatuan di antara kampung adat (ondoafi). Acara ini juga bertujuan untuk menjadikan atraksi dan daya tarik dalam kegiatan kepariwisataan yang pada akhirnya akan

mendatangkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih Jayapura sebelumnya telah didengungkan sebagai kota budaya dan pariwisata.

Festival Budaya Danau Sentani 2009 menampilkan tiga acara utama, yakni menari di atas perahu yang diikuti sekitar 1.040 peserta dari 26 kampung adat, berperang di atas perahu diikuti 600 peserta dari 20 ondoafi, dan parade di atas perahu dan di darat serta upacara sakral masyarakat Sentani.

Sebanyak 24 ondoafi dari sekeliling Danau

Sentani, 19 distrik dan ondoafi Kabupaten Jayapura dan 10 kabupaten dari Provinsi Papu, serta organisasi kebudayaan kerukunan etnis yang ada di Papua turut ambil bagian dalam festival ini.

Festival Budaya Danau Sentani selain menjadi wahana dalam melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat setempat juga telah

Festival Budaya Danau Sentani selain

menjadi wahana dalam

melestarikan nilai-nilai

budaya masyarakat

setempat juga telah menjadi

atraksi wisata budaya yang menarik bagi

wisatawan untuk datang

ke Provinsi Papua.

Budaya

42 Suara Cendrawasih

Page 43: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

menjadi atraksi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan untuk datang ke Provinsi Papua.

Festival Budaya Danau Sentani merupakan kegiatan wisata budaya yang berbasis masyarakat. Even ini untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan menjadi daya tarik wisata yang pada akhirnya akan menyejahterakan masyarakat

setempat.Selama ini kawasan wisata Danau

Sentani menjadi salah satu prioritas pengembangan kawasan wisata unggulan Kabupaten Jayapura dengan menonjolkan air dan lingkungan hidup sebagai obyek utamanya. Seperti kita ketahui, danau Sentani terletak di Kota Sentani yang menjadi ibukota Kabupaten Jayapura. Kota Sentani didukung fasilitas bandara Sentani yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pariwisata di Papua sekaligus menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang akan menuju wilayah lain di Papua.

Festival Budaya Danau Sentani digelar pada 19-23 Juni 2009 lalu di Pantai Khalkote, Kampung Ohei, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Penyelenggaraan festival yang tahun ini untuk kedua kalinya itu untuk mendukung program Visit Indonesia Year (VIY) 2009 dengan target kunjungan 6,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 226 juta wisatawan nusantara.

Gelar Festival Budaya Danau Sentani

43Bersama Membangun Papua

Page 44: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Galeri KegiatanKodam XVII/Cendrawasih

Majalah Suara CendrawasihEdisi XVII September 209

44 Suara Cendrawasih

Page 45: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam

exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

45Bersama Membangun Papua

Page 46: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam

exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

46 Suara Cendrawasih

Page 47: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam

exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam

exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

47Bersama Membangun Papua

Page 48: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

48 Suara Cendrawasih

Page 49: Suara Cendrawasih Edisi September 2009

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

Nonulluptat. Ing eugait wisl enis adipsusci blam exeriure modolore feugiat at lorem

49Bersama Membangun Papua

Page 50: Suara Cendrawasih Edisi September 2009