Suara Parau

23
SUARA PARAU Kamis, 14 Maret 2013

Transcript of Suara Parau

Page 1: Suara Parau

SUARA PARAU

Kamis, 14 Maret 2013

Page 2: Suara Parau

• Merupakan istilah yang digunakan oleh penderita untuk menggambarkan perubahan kualitas suara yang dirasakan terjadi peningkatan kebutuhan aliran udara untuk menghasilkan suara yang diinginkan.

• Dapat disertai dengan penurunan volume dan durasi bersuara maksimal.

Suara mjd kasar, bernada rendah, pendek.

Page 3: Suara Parau

• Etiologi :a. Mukosa, Sub Mukosa Laring‒ Laringitis Akut‒ Laringitis Kronis‒ Adanya Lesi / Massa‒ Pembentukan Jaringan Parut‒ Idiopatik ( Autoimmune )‒ Hipotiroid‒ dll

Page 4: Suara Parau

b. Abnormalitas Sistem Saraf, Ligamentum Vokalis

‒ Atrofi Pita Suara‒ Paralisis Pita Suara

c. Abnormalitas Sendi Krikoaritenoid‒ Rheumatoid Arthritis

d. Abnormalitas Fungsi Laring‒ Muscular Tension Dysphonia

Page 5: Suara Parau
Page 6: Suara Parau

Vocal Abuse

• Perilaku / tindakan yang dapat menyebabkan trauma pd pita suara– Terlalu banyak bicara / bernyanyi

– Terlalu banyak membersihkan tenggorokan

– Batuk

– Berteriak

–Menghirup iritan ( bahan kimia, rokok )

dll

Page 7: Suara Parau

Vocal Misuse

• Kesalahan dalam menggunakan suara– Berbicara dengan nada yang terlalu rendah / tinggi

– Berbicara terlalu keras

Page 8: Suara Parau

Laryngitis Akut

• Merupakan infeksi akut pada laringUmumnya merupakan kelanjutan dr rhinofaringitis (common cold)

• Etiologi :– Infeksi Virus Inflamasi Sistemik

Adenovirus, Influenza Virus– Infeksi Bakteri Inflamasi Lokal

Haemophillus influenzaeStreptococcus pneumoniaeStreptococcus beta haemolyticus

Page 9: Suara Parau

• Gejala :– Demam–Malaise– Suara Parau s.d afonia– Produksi sekret meningkat, kadang disertai darah– Nyeri Telan / Bicara– Sesak Napas

• Pemeriksaan :Mukosa Laring dan Pita Suara Hiperemi & Oedema

Page 10: Suara Parau

• Penatalaksanaan :– Istirahat Bicara ( 2 – 3 hari )

– Hindari iritasi pada faring dan laring

( merokok, makanan pedas, minuman dingin )

– Terapi simptomatik

– Antibiotika ( kalau perlu )

– Trakeostomi / ETT

Page 11: Suara Parau
Page 12: Suara Parau

Laringitis Kronis

• Non Spesifik

• Spesifik– Laringitis Tuberkulosa

– Laringitis Luetika

Page 13: Suara Parau

Non Spesifik

• Etiologi :– Infeksi Jalan Napas

Sinusitis Kronis, Bronkitis Kronis

– Iritasi

Vocal abuse / misuse

Page 14: Suara Parau

• Gejala :– Suara parau menetap– Rasa tersangkut di tenggorokan– Pasien mendehem tanpa sekret ok mukosa menebal

• Pemeriksaan :–Mukosa laring tampak hiperemi– Pita suara tampak hiperemi, oedema, dapat

ditemukan bercak – bercak putih

Page 15: Suara Parau

• Penatalaksanaan :– Pengobatan peradangan di hidung, faring serta

bronkhus yang menjadi penyebab.

– Vocal rest

Page 16: Suara Parau

Laringitis Tuberkulosa

• Infeksi sekunder dari TBC Paru

• Etiologi :

Mycobacterium tuberculosa

Page 17: Suara Parau

• Gejala :– Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring

– Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pada stadium lanjut dpt timbul afonia.

– Batuk lama, kadang disertai darah (hemoptisis)

– Nyeri telan yg hebat

– Keadaan umum buruk

( Demam, Keringat Dingin, Penurunan BB )

Page 18: Suara Parau

• Gambaran Klasik :– Lesi di komisura posterior

–Mukosa kemerahan

– Eksudat berwarna kekuningan

– Nodul kecil-kecil

– Ulserasi

– Korda vokalis posterior tak rata

(mouse eaten appearance)

– Granulasi / tuberkuloma

Page 19: Suara Parau
Page 20: Suara Parau

• Terapi :– Terapi TBC Paru Primer dan Sekunder

Laringitis TBC

INH + PRZ + Rifampicin Tiap hari slm 2 bln

INH + Rifampicin 3x seminggu slm 4 bln

– Vocal rest

– Terapi simptomatik

Page 21: Suara Parau

Vocal Nodule

• Singer’s nodule

• Terbentuk nodul pada 1/3 anterior dan 1/3 tengah pita suara.

karena kedua daerah ini mendapatkan tekanan terbanyak saat pita suara bertemu tekanan terus menerus kerusakan nodul

Page 22: Suara Parau

• Penatalaksanaan– Vocal rest

– Voice therapy

– Ekstirpasi melalui BLM

Page 23: Suara Parau