Jurnal Reading Halaman 3
description
Transcript of Jurnal Reading Halaman 3
Dimitrakopoulus et al (1991) melaporkan 2 kasus TB primer di rongga mulut dimana
hapusan dan kultur untuk AFB dari lesi mulut dan dahak hasilnya negative. Mereka
mengkonfirmasi bahwa diagnosis hanya berdasarkan riwayat dan pemeriksaan histopatologi
hanya memunculkan Giant cell dan sel epiteloid.
Ulserasi oral dapat merupakan manifestasi dari sifilis primer dan penyakit Karena
jamur,dan proses non infectious seperti trauma kronis dan karsinoma sel skuamosa.
Giant cell dari langhan yang berinti banyak sering terlihat pada beberapa lesi granulomatosa
seperti tuberkolusis, leprosy, sifilis, sarkoidosis, penyakit Chron, granuloma eosinofilik, dan
penyakit tertentu akibat jamur
Sarkoidosis jarang ditemukan nekrosis kaseous organisme asam cepat, Lesi lepromatus
leprosy dihubungkan dengan keterlibatan syaraf superficial yang mewakili anestesi dan
parastesia, yang dapat mengakibatkan trauma yang berhubungan dengan ulser dan infeksi
sekunder. Secara histopatologis, muncul sarcoid seperti non caseating-granuloma.
Penyakit Chron bermanifestasi berupa nodul nodul granulomatousa dan ulser di rongga
mulut bersama dengan gejala gastrointestinal.
Lesi fungal seperti histoplasmosis, blastomyosis, dan koksidiomikosis seharusnya juga
dipertimbangkan selama diagnose lesi oral.
Secara mikroskopis, organisme dapat diidentifikasi dengan stain seperti hematoksilin dan eosin
(H dan E). Periodic acid Schiff (PAS), atau methenamine silver. Sporangia mungkin ditemukan
bebas di dalam jaringan nekrotik atau di dalam sel epiteloid dan sel Giant dari granuloma. Kultur
jamur dapat menjadi bantuan pada identifikasi spesies jamur spesifik.
Pada pasien kami, kami mendapatkan sel epitoloid granuloma, sel Giant dan nekrosis
kaseous pada pemeriksan histopatologis; tes Mantoux dengan kuat menimbulkan reaksi positif
dengan pengerasan sebesar 14x18 mm setelah 72 jam, dan pasien telah ditatalaksana hanya
dengan kemoterapi anti-tubercular.
Apa yang Baru?
Tubercolusis palatal terisolasi merupakan kasus yang langka. Kecurigaan klinik dan
histoptaologi membantu dalam diagnose. Tuberkolusis oral harus dipertimbangkan pada semua
ulser mulut kronis.