Jurnal Reading

3
LATAR BELAKANG METODE A. PARTISIPAN Penelitian ini dilakukan dari Januari 2010 sampai Juli 2012, subjek didapat dari komunitas dan klinik psikiatri. a. Dinyatakan terdiganosis gangguan bipolar (I, II, NOS) sesuai dengan kriteria DSM IV. b. Usia 40-60 tahun dengan ovarium dan uterus intak. c. Periode mentsruasi dalam 5 tahun terakhir, apabila siklus menstruasi nya reguler (21 – 35 hari), subjek harus pernah mengalami gejala menopous; gelaja vasomotor (tubuh terasa panas dan keringat malam hari), bukan termasuk gelaja mood seperti sulit tidur dan iritabel. d. Berobat ke psikiater. Wanita dengan kontrasepsi progresteron intra uterus dan terapi hormonal vagina dimasukan ke dalam penelitian. Wanita dengan kontrasepsi oral tidak dimasukkan ke dalam penilitian ini. B. PROSEDUR Studi ini menggunakan evaluasi observasi longitudinal mood selama 4 bulan pada setiap stadium menopous, yakni: reproduktif akhir, transisi menopous awal, transisi menopous akhir, dan postmenopous awal pada wanita dengan gangguan bipolar. Wawancara pertama dilakukan saat fase folikuler (pada hari ke 2-6

description

kedokteran

Transcript of Jurnal Reading

LATAR BELAKANG

METODE

A. PARTISIPAN

Penelitian ini dilakukan dari Januari 2010 sampai Juli 2012, subjek didapat

dari komunitas dan klinik psikiatri.

a. Dinyatakan terdiganosis gangguan bipolar (I, II, NOS) sesuai dengan

kriteria DSM IV.

b. Usia 40-60 tahun dengan ovarium dan uterus intak.

c. Periode mentsruasi dalam 5 tahun terakhir, apabila siklus menstruasi nya

reguler (21 – 35 hari), subjek harus pernah mengalami gejala menopous;

gelaja vasomotor (tubuh terasa panas dan keringat malam hari), bukan

termasuk gelaja mood seperti sulit tidur dan iritabel.

d. Berobat ke psikiater.

Wanita dengan kontrasepsi progresteron intra uterus dan terapi hormonal

vagina dimasukan ke dalam penelitian. Wanita dengan kontrasepsi oral tidak

dimasukkan ke dalam penilitian ini.

B. PROSEDUR

Studi ini menggunakan evaluasi observasi longitudinal mood selama 4 bulan

pada setiap stadium menopous, yakni: reproduktif akhir, transisi menopous awal,

transisi menopous akhir, dan postmenopous awal pada wanita dengan gangguan

bipolar. Wawancara pertama dilakukan saat fase folikuler (pada hari ke 2-6

menstruasi) pada wanita dengan frekuensi menstruasi lebih dari 60 hari untuk

pemeriksaan hormonal. Pertemuan pertama termasuk wawancara dengan

menggunakan Affective Disorder Evaluation (ADE), modul dari Stuctured Clinical

Interview for DSM Disorder (SCID) yang sudah dimodifikasi untuk menilai mood dan

psikosis digunakan oleh para psikiater yang telah terlatih menggunakan ADE. ADE

menyediakan diagnosis DSM IV gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan

bipolar lain yang tidak spesifik, kormobid psikiatri dan penyakit lain, termasuk

riwayat gangguan mood. ADE termasuk

C. PENGUKURAN HORMON SERUM

D. STATUS MENOPOUS

E. ANALISI STATISTIK

RESULT

A. MASA MENOPOUSE DAN MOOD

B. HASIL NEUROENDOKRIN

C. GEJALA MENOPOUS DAN MOOD

DISKUSI

Penemuan penting dari penelitian ini adalah meningkatnya angka depresi dan

peningkatan skor gejala mood pada wanita dengan gangguan bipolar selama masa transisi

menopaus akhir dan transisi postmenopaus awal. Perbedaannya lebih besar dari dua poin

pada MADRS, dianggap bermakna secara klinis. Perbedaan YMRS sebesar 2.5 poin

dilaporkan pada penelitian ini, bahkan pada populasi outpatient, dilaporkan saat signifikan

secara statistik, namun kurang bermakna secara klinis.

Peningkatan gejala depresi pada grup akhir dan awal post transisi menopous

konsisiten dengan ulasan grafik dan penelitian retrospektif sebelumnya yang pernah

dilakukan pada wanita dengan gangguan bipolar di masa transisi menopous. Hal ini juga

sesuai dengan hasil yang lebih besar, dibandingkan postmenopous, selama depresi saat

transisi menopuse akhir, dan terkadang postmenopous awal ditemukan di literatur depresi

unilateral.

A. HASIL NEUROENDOKRIN

B. GEJALA MENOPOUS DAN MOOD

C. RIWAYAT MASA REPRODUKTIF DAN GANGGUAN MOOD

HASIL