Intern Sip

8
Nama : Imamatul Hikmah Asal FK : Universitas Brawijaya Wahana : RSUD Padangan Hello, namaku Ima, asli banget dari Madura. Perjalanan hidup membuatku harus hijrah ke Malang demi gelar dua huruf di depan namaku “dr.” Aku bukan anak orang yang kaya raya apalagi pejabat tinggi, hanya seorang anak dari pasangan pasutri guru SD biasa. Sudahlah, cerita hidupku sampai disini saja, buat yang kepo bin penasaran bisa mampir ke blog pribadiku “imamatulhikmah.wordpress.com”, tetapi dijamin nggak dapat apa-apa selain tulisan galau dan curhatan diriku yang nggak jelas. Hahahah.... segera skip paragraf ini. Tahukah kamu, aku dan teman-teman lulusan UKDI Februari 2014 harus bersusah payah untuk mendapatkan STR? Boleh kan aku ceritakan panjang lebar disini sebelum ke cerita tentang internsip? Maaf teman, jariku sudah menggebu untuk mengetik dan mengabadikan segala kesusahan ini. Kesusahan 1 : UKDI Februari 2014, tidak diakui! 15 Februari 2014 kami menjalani CBT UKDI kemudian tanggal 22 Februari 2014 OSCE. Di Bulan Maret 2014, aku tidak ingat jelas tanggalnya, kami dibahagiakan dengan pengumuman kelulusan. Tetapi, tepat tanggal 4 April 2014 kami dikejutkan dengan surat edaran IDI tentang, tidak diakuinya UKDI. Kami semua galau tingkat dewa! Bagaimana tidak? UKDI bagi kami seperti seutas jembatan yang kanan kirinya adalah jurang, tidak hati-hati sedikit, kami akan jatuh ke jurang yang isinya kesedihan, keputusasaan, kerendahdirian, ketakutan dan hal buruk lainnya yang bernama “ketidaklulusan”. Intinya untuk lulus UKDI perjuangannya susah. Kemudian, ada wacana UKDI kami tidak diakui, nah lo, itu bagaikan kami yang sudah selamat sampai seberang jembatan eh.. ternyata di seberang ada

description

hhh

Transcript of Intern Sip

Page 1: Intern Sip

Nama : Imamatul Hikmah

Asal FK : Universitas Brawijaya

Wahana : RSUD Padangan

Hello, namaku Ima, asli banget dari Madura. Perjalanan hidup membuatku harus hijrah ke Malang

demi gelar dua huruf di depan namaku “dr.” Aku bukan anak orang yang kaya raya apalagi pejabat tinggi,

hanya seorang anak dari pasangan pasutri guru SD biasa. Sudahlah, cerita hidupku sampai disini saja, buat

yang kepo bin penasaran bisa mampir ke blog pribadiku “imamatulhikmah.wordpress.com”, tetapi dijamin

nggak dapat apa-apa selain tulisan galau dan curhatan diriku yang nggak jelas. Hahahah.... segera skip

paragraf ini.

Tahukah kamu, aku dan teman-teman lulusan UKDI Februari 2014 harus bersusah payah untuk

mendapatkan STR? Boleh kan aku ceritakan panjang lebar disini sebelum ke cerita tentang internsip? Maaf

teman, jariku sudah menggebu untuk mengetik dan mengabadikan segala kesusahan ini.

Kesusahan 1 : UKDI Februari 2014, tidak diakui!

15 Februari 2014 kami menjalani CBT UKDI kemudian tanggal 22 Februari 2014 OSCE. Di Bulan Maret

2014, aku tidak ingat jelas tanggalnya, kami dibahagiakan dengan pengumuman kelulusan. Tetapi, tepat

tanggal 4 April 2014 kami dikejutkan dengan surat edaran IDI tentang, tidak diakuinya UKDI. Kami semua

galau tingkat dewa! Bagaimana tidak? UKDI bagi kami seperti seutas jembatan yang kanan kirinya adalah

jurang, tidak hati-hati sedikit, kami akan jatuh ke jurang yang isinya kesedihan, keputusasaan,

kerendahdirian, ketakutan dan hal buruk lainnya yang bernama “ketidaklulusan”. Intinya untuk lulus UKDI

perjuangannya susah. Kemudian, ada wacana UKDI kami tidak diakui, nah lo, itu bagaikan kami yang sudah

selamat sampai seberang jembatan eh.. ternyata di seberang ada yang bernama “serkom” mendorong kami

jatuh ke jurang itu, nggak sampe dasar jurang sih, kan masih ada batu-batu, jadi kami masih tersangkut di

batu itu, harus berjuang lagi buat naik.

Kesusahan 2 : ujian assesment

Nah ini.... dengan berbagai upaya yang diinisiasi oleh #saveukdi akhirnya kami harus mengikuti ujian

assesment untuk sebuah pengakuan kompetensi yang dikeluarkan oleh KDPI bernama “serkom”. Ujian

assesment merupakan soal essay yang berjumlah lima buah materi yang setiap materi berisi lima soal, dan

kami diperkenankan untuk memilih satu soal saja tiap materinya.

Kesusahan 3: Pengumuman lulus assesment yang berliku

Page 2: Intern Sip

Banyak drama yang terjadi setelah ujian assesment ini. Pengumuman yang tak kunjung ada hingga

hampir satu bulan lebih telah berlalu, banyak perwakilan yang telah datang silih berganti ke KDPI untuk

menanyakan nasib sampai adegan perwakilan kami yang melakukan audiensi sampai ada insiden meja

digebrak, menangis dan lain sebagainya. Hai pembaca....perkenalkan, inilah yang namanya pengangguran

intelektual memperjuangkan nasib. Akhirnya penantian panjang kami terjawab! Pengumuman gelombang 1

diumumkan. Sudah selesaikah urusan ini? Jawabannya, big no! Pengumuman itu hanya berisi ¼ dari jumlah

kami yang sebenarnya, masih banyak yang namanya tidak tercantum, salah satunya aku! Aku belum lulus,

sodara-sodara, galau lah diriku saat itu. perjuangan belum berakhir! Dengan melakukan berbagai upaya

audiensi akhirnya berjarak kurang lebih tiga minggu dari pengumuman pertama, hasil assesment kami

diumumkan secara lengkap. Sebenarnya saat itu, aku gemetaran mencari namaku, alhamdulillah.. namaku

tercantum di pengumuman tersebut.

Sungguh, aku nggak tau bagaimana mekanisme dan indikator kelulusan ujian ini, yang pasti ada

beberapa teman yang dinyatakan tidak lulus! Harus menjawab ulang lagi assesment tersebut! Kemudian aku

disibukkan dengan dering notifikasi teman yang menanyakan

“ima kenapa aku bisa tidak lulus?” aaarrghh... aku harus jawab apa? Guys... tanya aja sama KDPI

“Ima, temen yang nyontek ke aku bisa lulus, kenapa aku nggak” jrooott.... aku harus gimana? Tanya

aja sama KDPI

“Ima, minta jawabanmu” aku segera mengirim jawabanku padanya “Ima, ini masih lebih lengkap

jawabanku lhoo!” hiks.... nangis darah...tanya KDPI! Aku bukan KDPI.

Kesusahan 4 : validasi serkom dan pengembalian berkas STR

Inhale, exhale, aku pikir setelah pengumuman assesment masalah selesai titik. Ternyata masih koma,

dan telah menunggu kesusahan lain. Dahulu kala, sebelum negara api menyerang (red. Lulusan sebelum

kami) pengurusan STR nya simpel, kira kira seperti ini, pengumuman lulus UKDI-mengirim berkas STR ke

KDPI-serkom terbit-berkas dan serkom masuk ke KKI-STR terbit. Gampang bukan? Tapi, semua itu tidak

berlaku untuk kami, KDPI menyatakan berkas STR kami harus dikirim sendiri ke KKI. Alhasil, berkas STR yang

telah kami kirimkan ke KDPI harus kami ambil lagi. Bingung deh, kemudian hanya bisa gigit jari, keputusan ini

mutlak tidak bisa dirayu lagi.

Selain itu, ada peraturan baru tentang validasi serkom. Jadi, kami harus mengirimkan berkas untuk

melakukan validasi serkom. Masalahnya adalah, persyaratan ijazah harus asli! Harus diantar oleh jajaran

dekanat! Kami harus gimana? Kenapa susah sekali perjalanan kami? Gedorkan kepala ke tembok.. duugg

duggg dugg... bayangkan sodara-sodara, kami para pengangguran intelektual, sudah berpencar dimana-

mana, jaraknya dari Sabang sampai Merauke, kemudian kami harus menyerahkan ijazah asli kami untuk

Page 3: Intern Sip

validasi serkom ke KDPI di tanggal yang telah ditentukan. Berapa biaya transport? Adakah transport yang

mau menampung kami? Bulan itu adalah bulan puasa, tiket telah raib di tangan para pemudik. Teruss...

dekanat kami bagaimana? Kami telah diwisuda, jadi kami sudah bukan tanggungan fakultas, sebenarnya.

Akhirnya, dengan berbagai cara sesuai dengan kreasi tiap universitas, kami semua bisa melakukan validasi

serkom.

Melalui tulisan ini, aku ingin berterimakasih pada jajaran dekanat FKUB terutama dr. Karyono

Mintaroem selaku dekan dan Pak Yanto serta pihak lain yang telah membantu validasi serkom kami. Semoga

tercatat sebagai amalan baik yang telah menolong 122 dokter pengangguran saat itu.

Kesusahan 5 : menunggu serkom

Kesusahan terakhir ini adalah murni masalah waktu dan penantian. Waktu nya panjang dan

penantiannya lama dengan segala kegalauan yang ada. Sudahlah... aku ingin menceritakan hal ini dalam

tempo yang sesingkat-singkatnya. Oke, serkom akhirnya terbit, garis bawah ya dengan berbagai kesusahan di

dalamnya. Tahukah kalian? Serkomku nyasar entah kemana, tapi untunglah ada perwakilan kami yang

mengambil kopi-an serkom di KDPI sebelum dikirim, jadi langsung bisa urus STR. Hehehhe... sedikit cerita,

aku mengirim foto untuk serkom, foto yang paling baru dan paling cantik serta menuliskan alamat

korespondensi di alamat kos ku di Malang serta menyantumkan kalimat “mohon serkom dikirimkan ke

alamat ini, karena alamat KTP Madura tidak jelas” tapi semuanya nihil! Serkomku tetap terkirim ke Madura

dan fotoku yang tercantum adalah foto jaman maba... oh God! Kreatif amat ya..... ternyata mereka adalah

pengagum rahasiaku yang sampai punya foto jaman maba ku, hahahah... hanya bercanda.

Yap!! Itulah segala macam jenis kesusahan yang telah kami jalanin, perlu dicatat disini, kenyataan

tentang kesusahan di atas jauh lebih rumit daripada yang teman-teman baca. Terimakasih Tuhan, aku

dianugerahin teman-teman seperjuangan yang kompak terkumpul di #saveukdi, teman-teman FKUB yang

sabar dan mau diajak bersusah payah serta dekanat yang baik hati.

“biarkan dirimu merasakan susahnya hidup dan berjuang demi hidup karena takkan ada kebahagiaan dan

kepuasan dalam hidup ini, tanpa semua itu”

Guys, yang namanya kelam pasti ada cerah, begitu pula gelap pasti ada terang. Kata Emak Kartini sih

habis gelap terbitlah terang. Habis susah payah terbitlah serkom, terbitlah STR dan yang kami tunggu-tunggu

internsip!! Lagi-lagi ada sistem baru yang benar-benar beda daripada sebelumnya, yaitu pemilihan wahana

secara online. Entahlah apa yang terpikirkan semuanya berjalan begitu saja, akhirnya aku internsip di RSUD

Padangan-PKM sugihwaras Bojonegoro. Awalnya aku mengira tempatnya ya tepat di Kota Bojonegoro, tetapi

semua itu dusta! Padangan adalah suatu daerah yang paling ujung, jarak ke Kota Bojonegoro ditempuh

Page 4: Intern Sip

kurang lebih 1 jam berkendaraan, lebih dekat ke Cepu Jawa Tengah yang hanya ditempuh 10 menit saja.

Lebih mengagetkan lagi, ketika aku mengetahui puskesmas Sugihwaras ternyata dapat ditempuh perjalanan

45 menit, bukan dari Padangan, tetapi dari Bojonegoro! So, kebayang kan, betapa jauhnya jarak Padangan

dengan Sugihwaras? Why why why aku ke tempat ini? Hening, dan pertanyaan ini tak terjawab.

Di tempat ini, matahari rasanya hanya berjarak sejengkal dari kepala

Kesan pertama di tempat ini, panas! Aku melakukan survey untuk mencari kontrakan di Padangan di

waktu yang salah. Siang-siang bolong bermotor selama kurang lebih satu jam. Rasanya terbakar, matahari

bersinar dengan cerah, wajah rasanya sudah garing. Guys, pelajarannya adalah, jangan sekali-kali meniruku.

Surveylah ke tempat ini menggunakan mobil ber-AC, waspada dengan jalan yang rusak, bergelombang dan

sepanjang jalan yang rawan kecelakaan.

Untuk teman-teman yang internsip di sini, pertama-tama ingatlah, tidak ada rumah dinas dan insentif

tambahan (kecuali di Puskesmas, ada insentif sedikit). Pilihan hidup internsip di RSUD padangan-PKM

Sugihwaras adalah:

1. Mengontrak rumah/kos di Bojonegoro yang merupakan tengah-tengah antara RSUD Padangan

dengan PKM Sugihwaras

2. Kos di Padangan dan kos di Sugihwaras

3. Mengontrak rumah di Padangan dan mengontrak rumah di Sugihwaras, biaya bisa dibuat urunan

sejumlah teman-teman yang ikut mengontrak

Untuk pilihan pertama, wacananya sih, tidak diijinkan oleh kepala Puskesmas Sugihwaras. Beliau

menginginkan kami untuk tinggal di sekitar Sugihwaras. Saran untuk teman-teman yang internsip di sini

adalah di awal-awal segera hubungi kepala Puskesmas Sugihwaras, beliau akan membantu untuk

mencarikan rumah kontrakan di Sugihwaras yang murah dan dekat dengan tempat dinas.

Kami berjumlah 15 orang, 10 di Padangan dan 5 di Sugihwaras. Kami mengontrak 2 rumah di

Padangan dan 1 rumah di Sugihwaras (tiap rumah berisi 5 orang). Biaya kontrak rumah kami di Padangan,

satu rumah tua dengan perabot (kompor, tempat tidur, lemari, TV, AC, kursi, dispenser, gas, galon) Rp

10.000.000 dan satu rumah modern tanpa perabot Rp 8.000.000 setahun. Sedangkan satu rumah di

Sugihwaras dengan perabot Rp 8.000.000,00 yang di bagi 15 orang. Aku dan keempat temanku menempati

rumah tua dengan perabot, total biaya pengeluaranku untuk tempat tinggal sekitar R. 2.500.000,00 setahun.

Biaya hidup yang murah dan variasi kuliner yang menyegarkan perut

Page 5: Intern Sip

Salah satu kelebihan internsip di sini adalah, aku bisa menabung. Biaya hidup cukup murah, bahkan

aku bisa makan enak dengan hanya merogoh kocek seharga Rp 5000,00 saja. Kalau bisa masak sih, lebih

murah lagi, kita bisa beli ayam potong 1 ekor seharga Rp 28.000,00 cukup untuk 3 kali masak untuk 3 orang,

murah kan? Kuliner cukup bervariasi, yang paling banyak adalah resto gurame, di sini juga ada makanan

Aceh, Padang, masakan Jawa, Cina dan lain-lain. Intinya, kalau masalah makan, teman-teman yang internsip

di sini tenang saja, semuanya beres!

Tidak tahu apakah ini subjektif atau tidak, tapi bagiku bekerja sebagai internsip di sini menyenangkan

Internsip di RSUD Padangan ada 2 kelompok, UGD dan Poli bangsal. Sistem kerja di poli bangsal

adalah dinas 6 hari selama seminggu. Datang jam 8 pagi dan pulang jam 2 siang (sejujurnya, kami jarang

pulang jam 2, hahahhaha biasanya setelah pelayanan selesai kami langsung pulang), absen pakai sidik jari

lho...! senangnya di sini adalah, untuk stase kita diberikan kebebasan untuk mengatur semuanya sendiri,

yang terpenting adalah pelayanan pasien tidak terganggu.

RSUD Padangan memiliki 5 poli (fisioterapi, KIA, umum, bedah dan mata), saat aku dinas di sini

pembagiannya adalah fisioterapi dengan KIA, umum, bedah, mata dan kamar bersalin, dan bangsal. Kami 5

orang berotasi stase tiap seminggu sekali, alasannya jika lebih dari seminggu kebosanan akan melanda. Oh

iya... di stase ini kita dituntut untuk bisa mandiri, karena kita adalah dokter tunggal di masing-masing stase

poli bangsal. Kalaupun kita akan konsul diperkenankan untuk konsul ke senior dan spesialis yang ada.

Spesialis di RSUD Padangan yang ada sampai saat ini adalah, spesialis bedah, IPD, mata, Obsgyn. Di mana

yang selalu ada setiap harinya di RSUD Padangan ini hanyalah spesialis bedah, sisanya hanya seminggu

sekali, kadang sebulan dua kali bahkan ada yang tidak pernah nampak batang hidungnya sampai bulan ke-4

aku dinas di sini.

Untuk stase UGD, sistem kerjanya adalah jaga tiap 12 jam. Jaga selama 2 hari berturut-turut sesuai

giliran dan diikuti libur stase 3 hari berikutnya. Lihatlah teman, kita bisa banyak libur! Sekali lagi, di sini kita

bebas mengatur jadwal sendiri dengan catatan, setiap ada jadwal jaga yang saling tukar-tukaran, kita harus

melapor pada pembimbing. Senang bukan, 2 hari jaga, 3 harinya mudik atau sekedar refreshing.

Puskesmas Sugihwaras baru dibangun di tahun ini, konsekuensi pembangunan ini adalah, semakin

berkembangnya pelayanan yang ada. Dokter internsip diharuskan jaga, tetapi lagi-lagi kita diberikan

kebebasan mengatur jadwal jaga dan stase sendiri. stase terbagi menjadi 4 tempat. Barangsiapa yang jaga

pada hari ini, besok bisa libur sehari, Hari Minggu dan tanggal merah dokter internsip juga diliburkan. Asik ...

lagi-lagi libur!

Senang bersama teman-teman dari berbagai universitas yang majemuk

Page 6: Intern Sip

Kami berasal dari berbagai universitas, UWK, UB, UNS, UNAIR, UMS, Trisakti, dan UNTAR.

Keuntungannya adalah, aku bisa memiliki teman-teman baru dengan berbagai karakteristik, bisa

mempelajari banyak hal, ilmu-ilmu di luar kebiasaan almamater sendiri. senangnya.... bisa berdampingan

dan berjuang bersama kalian!!!

” Dokter Internsip RSUD Padangan-PKM Sugihwaras Citra-Lanny-Desy-Pisces-Ima-Hendra-Vida-Fitri-Fani-

Stefani-Eliezer-Anita-Ocean-Dessi-Akma”

Sudah ya.... tanganku sudah keriting mengetik semua ini. Semoga apa yang kutuliskan di sini bisa

bermanfaat untuk teman-teman semua. Apapun itu, syukuri dan nikmati setiap langkah hidup kita, karena di

balik semua ini ada tangan yang mengatur kita, tangan yang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita semua,

yaitu tangan Tuhan yang Maha Kuasa.

*spesial thanks untuk teman-teman seperjuangan di #saveukdi dan para ooters, bersama kalian aku merasa

berharga, berteman dengan kalian membuat hidupku lebih berwarna. Sekalipun aku sering diam, tetapi aku

setia membaca chat, menscroll kemudian men-capture hal menarik dari grup itu, terus berjuang!