Resume Praktikum Sip

18
RESUME PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI PERENCANAAN Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Perencanaan TKP 210 Dikerjakan oleh: Nama : Nur Sukma Suri NIM : 21040110110050 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

description

Resume praktukum mata kuliah Sistem Informasi Perencanaan

Transcript of Resume Praktikum Sip

Nur Sukma Suri21040110110050

RESUME PRAKTIKUMSISTEM INFORMASI PERENCANAAN

Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi PerencanaanTKP 210

Dikerjakan oleh:

Nama: Nur Sukma SuriNIM: 21040110110050

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2012I. Praktikum 1 : Pengenalan Arc GISPraktikum pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Maret dengan tema pengenalan Arc GIS. Pokok bahasan pada praktikum pertama ini adalah bagaimana membuat shapefile pada arcGIS dengan menggunakan Arc Catalog, kemudian bagaimana mendigitasi pada ArcGIS. a. Pengenalan Arc GISArc GIS merupakan perangkat lunak untuk merancang dan mengelola solusi melalui penerapan pengetahuan geografis. Perangkat lunak ini memungkinkan penggunanya melakukan analisis yang mendalam dalam memahami datanya dan membuat lebih banyak informasi dan keputusan. Arc GIS memiliki tampilan lembar kerja seperti gambar di bawah ini:

4321 Gambar 1.a. Lembar Kerja Arc Gis; (1) Kotak Dialog Awal Arc Map; (2) Toolbox; (3) Menu Bar; (4) Toolbar.Pada gambar diatas, terdapat toolbox yang digunakan sebagai alat analisis data pada ArcMap/ArcGIS. Untuk mengaktifkan toolbox tersebut pada lembar kerja ArcMap dapat dilakukan dengan cara klik Window pada menubar, kemudian pilih Arc Toolbox. Maka Arc Toolbox akan secara otomatis berada di lembar kerja. Pada Arc GIS terdapat tools Arc Catalog yang berfungsi dalam mengelola data dan membuat layer, shapefile baru yang akan digunakan dalam analisis data. Tools Arc Catalog ini dapat ditampilkan dengan cara memilih Tools pada menubar, kemudian pilih Arc Catalog. Maka Kotak Dialog Arc Catalog akan muncul dan dapat digunakan.b. Membuat Shapefile Baru Pada ArcGISSeperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa shapefile dan layer baru dapat dibuat dengan menggunakan Tools Arc Catalog. Arc Catalog dapat diakses melalui menu bar Tools, atau dengan memilih ikon pada toolbar. Gambar berikut ini adalah tampilan awal pada arcCatalog:

Gambar 1.b. Tampilan Awal Pada Arc CatalogUntuk membuat shapefile baru pada ArcCatalog dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat folder baru pada direktori tempat dimana shapefile baru yang akan dibuat ditempatkan. Folder baru dapat dibuat dengan klik kanan pada Content, kemudian pilih New, kemudian pilih Folder. Maka folder baru akan muncul pada Content Arc Catalog. Hal serupa juga dapat digunakan dalam membuat shapefile atau layer baru. Pada folder baru yang akan digunakan, klik kanan, kemudian pilih New lalu pilih Shapefile. Akan muncul kotak dialog Create New Shapefile, pada Name, ketikkan nama shapefile dan pada feature type, pilih fitur apa yang akan digunakan, apakah titik, garis atau poligon, polyline, multipoint dan multipatch. Kemudian pada spatial reference, klik Edit untuk mengatur sistem koordinat pada shapefile yang akan digunakan. Langkah terakhir setelah seluruh proses dilakukan adalah men-drag shapefile baru yang telah dibuat ke dalam layer pada lembar kerja ArcGIS. Dan proses Digitasi Peta dapat dilakukan.c. Mendigitasi pada Arc GISProses digitasi dapat dilakukan dengan menggunakan shapefile baru yang telah dibuat. Proses digitasi ini diawali dengan mengaktifkan shapefile yang digunakan, kemudian pilih Editor pada toolbar, kemudian pilih Start Editing dan digitasi dapat dilakukan. Untuk mengakhiri proses digitasi, maka pilih Editor, kemudian Stop Editing.Langkah terakhir adalah membuat Layout peta yang telah didigitasi dengan memilih layout yang telah tersedia pada Select Template dalam menu Change Layout yang dapat diaktfkan pada Toolbar. Setelah layout baru ditentukan, maka dapat membuat legenda, skala dan orientasi dengan menggunakan menubar Insert.II. Praktikum 2 : Digitasi Peta Tematik (Peta Tata Guna Lahan)Praktikum kedua dilaksanakan pada tanggal 3 April 2012 dengan tema Digitasi Peta Tematik dan sub bahasan rektifikasi peta dan digitasi peta tata guna lahan yang telah direktifikasi sebelumnya.a. Rektifikasi PetaProses rektifikasi peta pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan Projections and Transformations dalam Data Management Tools pada ArcToolbox. Sebelumnya, gambar di bawah ini adalah peta yang akan direktifikasi.

132Gambar 2.a. Lembar Kerja ArcGIS; (1) Peta yang akan direktifikasi; (2) Data Management Tools; (3) Projections and Transformations Proses rektifikasi dapat dilakukan dengan memilih Projection and Transformations pada Data Management Tools, double klik tools tersebut, kemudian pilih Define Projection pada Raster kemudian Input Dataset or Feature Class yaitu Image (gambar yang akan direktifikasi) pada Kotak Dialog Define Projection dan klik OK. Langkah selanjutnya adalah menitikkan perpotongan grid dengan menggunakan Add Control Point pada Toolbar. Setelah menitikki perpotongan grid, titik koordinat dapat dimasukkan dengan Input X dan Y.Setelah seluruh rangkaian selesai, maka langkah selanjutnya adalah merektifikasi gambar yang telah dititiki. Rektifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan Tools Geoforencing yang terlebih dahulu di aktifkan pada Toolbar (View Toolbar Geoforencing) kemudian pilih Rectify. Dan proses rektifikasi akan dilakukan.b. Digitasi Peta TematikDigitasi peta tematik dapat dilakukan setelah proses rektifikasi dilakukan. Fitur yang digunakan adalah Polygon dengan tipe Cut Polygon. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat sebuah persegi pada garis dalam grid. Kemudian proses pemotongan polygon dapat dilanjutkan. Setiap polygon yang telah dipotong harus dibuat keterangannya pada Attribute. Untuk mengaktifkan Attribute dapat dilakukan dengan klik kanan pada Shapefile yang digunakan, kemudian pilih Open Atrribute Table. Pada Open Attribute Table, tambah kolom keterangan menggunakan menu Option pada kotak dialog Atrribute of (shp yang digunakan). Pada Options, pilih Add Field, kemudian kotak dialog Add Field akan muncul dan field baru dapat ditambahkan. Setelah Field baru dibuat, maka proses seleksi dalam pemberian keterangan pada shp dapat dilakukan. Gambar dibwah ini adalah produk akhir :

Gambar 2.b. Produk Akhir Praktikum II

Praktikum II ini menjelaskan bagaimana merektifikasi peta yang akan dikerjakan atau didigitasi ulang dengan menggunakan Projection and Transformations Tools. Kemudian bagaimana mendigitasi peta tata guna lahan dengan menggunakan Cut Polygon dan menambahkan keterangan pada atrribute dengan menggunakan tabel atribut. Produk akhir pada praktikum ini adalah peta tematik tata guna lahan baru dari peta dengan tipe data jpeg.III. Praktikum 3 : Structured Query Language (SQL), Spatial JoinPraktikum ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 April 2012 dengan tema SQL dan Spatial Join. Bahasan pada praktikum ini adalah bagaimana membuat sebuah peta kesesuaian lahan dengan menggunakan Overlay pada Analysis Tool dan menggunakan bahasa SQL dalam menyeleksi sebuah daerah dalam satu kawasan. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional.Tahap pertama pada praktikum ini adalah membuat peta kesesuaian lahan dengan data yang digunakan dalam praktikum ini adalah data kelerengan, curah hujan dan jenis tanah pada suatu kawasan. Untuk memulai membuat peta kesesuaian lahan tersebut, aktifkan seluruh shapefile yang telah dimasukkan pada layer. Gambar dibawah ini adalah lembar kerja awal ArcGIS:

321Gambar 3.a. Lembar Kerja ArcGIS; (1) Peta yang akan dioverlay; (2) Analysis Tool; (3) Spatial Join dalam Overlay Jika seluruh data telah dimasukkan, langkah selanjutnya adalah mengoverlay peta tersebut dengan cara:a. Double Klik Analyst Tool, kemudian akan muncul pilihan tools yang dapat digunakan, pilih Overlay, kemudian pilih spatial join maka akan muncul kotak dialog spatial join.b. Arahkan curah hujan1 pada Target Feature, kemudian arahkan lerengbaru pada Join Feature. Atur lokasi peyimpanan hasil spatial join pada Output Feature Class.c. Pilih JOIN_ONE_TO_ONE pada Join Operation (optional) kemudian centang Keep All Target Features lalu klik OK.d. Ulangi dengan langkah yang sama untuk overlay curah1 dengan tanahbaru.]e. Hasil dari overlay ini kemudian menjadi sebuah peta kesesuaian lahan.

Jika seluruh proses telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menyeleksi suatu daerah dalam sebuah kawasan dengan menggunakan SQL. Daerah yang akan diseleksi adalah Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Langkah langkahnya adalah seperti berikut ini:a. Klik Selection pada menu bar, kemudian pilih Select By Atrributes, maka akan muncul kotak dialog Select By Attributes seperti di bawah ini:

b. Pada kotak dialog Select By Attributes, arahkan layer Kelurahan pada layer, kemudian pilih Create A New Selection pada Method.c. Kemudian double-click KELURAHAN lalu pilih = kemudian klik Get Unique Value untuk mendapatkan Kelurahan yang akan diseleksi yang dalam hal ini adalah Kelurahan Ngaliyan.d. Kemudian pilih Verify, jika kotak dialog Verifying Expression telah menunjukkan bahwa rumus tersebut berhasil, maka klik OK. Maka kelurahan yang tadi telah diseleksi akan ditunjukkan dengan garis berwarna Cyan.e. Pada layer, klik kanan shp Kelurahan kemudian pilih Data, lalu pilih Export Data. Arahkan data yang akan diexport pada direktori penyimpanan, kemudian klik OK. f. Hasil Export data akan secara otomatis muncul pada layer.IV. Praktikum 4 : Overlay Peta (Union)Praktikum ke-4 dilaksanakan pada tanggal 24 April 2012 dengan tema Overlay Peta dengan menggunakan Union pada Analyst Tool. Produk dari praktikum ke-4 ini adalah sebuah Peta Kawasan yang dibuat dari shp Curah1, Lerengbaru dan tanahbaru. Memulai proses Union, aktifkan seluruh shp yang akan digunakan seperti gambar di bawah di bawah ini:

321Gambar 4.a. Lembar Kerja ArcGIS; (1) Peta yang akan dioverlay; (2) Analysis Tool; (3) Union dalam Overlay Kemudian proses Overlay dengan menggunakan Union pada Analysis Tool dapat digunakan dengan langkah langkah berikut ini:a. Klik Analysis Tool kemudian pilih Overlay Union. maka akan muncul kotak dialog Union Tools seperti gambar di bawah ini:

b. Pada Input Features, arahkan curah1 dan lerengbaru kemudian arakan hasil union pada direktori penyimpanan yang dikehendaki, pada JoinAttributes pilih ALL dan klik OK dan proses union dilakukan.c. Ulangi dengan langkah yang sama pada hasil Union (Curah1lereng_Union) dengan tanahbaru. pada Output Feature Class, arahkan hasil union pada direktori penyimpanan, kemudian beri nama Kesesuaian_Lahan, pada pada JoinAttributes pilih ALL dan klik OK dan proses union dilakukan.d. Jika seluruh proses telah dilakukan, klik kanan pada Kesesuaian_lahan kemudian Open Atrributes Table untuk melihat hasil skoring dari union.e. Pada kotak dialog open attributes table, klik Option kemudian pilih Add Field kemudian beri nama Total Skor dan pilih Long Integer pada Type dan 20 pada Precision, kemudian klik OK.f. Pada Field Total Skor, klik kanan kemudian pilih Field Calculator, kemudian masukkan rumus:[SKOR (curah1)] + [SKOR_1(lerengbaru)] + [SKORING (tanahbaru)] /3 kemudian klik OK. Maka field total skor akan terisi dengan hasil perhitungan Field Calculator seperti gambar di bawah ini:

g. Jika seluruh rangkaian telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan Bahasa SQL untuk menentukan fungsi kawasan.h. Klik Select By Atrributes pada Selection, kemudian arahkan Kesesuaian_lahan pada layer, pilih Create a New Selection Pada Method.i. Pada SELECT*FROM kesesuaian_lahan WHERE, masukkan rumus dengan double klik pada Total_Skor kemudian pilih < kemudian ketikkan 125. Proses ini akan diulang dengan rumus rumus seperti di bawah ini :"Total_Skor" < 125"Total_Skor" >= 125"Total_Skor" < 175kemudian klik Verify setiap kali memasukkan rumus lalu klik OK.g. Pada Field Calculator, ketikkan masing masing Kawasan Budidaya, Kawasan Penyangga dan Kawasan Lindung pada masing masing skor yang telah terseleksi.h. Jika seluruh proses telah dilakukan, kemudian hal selanjutnya adalah Add kelurahan.shp pada layer untuk menyeleksi suatu kawasan.i. Klik Extract pada Analysis Tool kemudian pilih Clip, maka akan muncu kotak dialog Clip. Pada Input Feature, arahkan pada Kesesuaian Lahan kemudian pada clip feature pilih kelurahan, atur direktori penyimpanan hasil Clip pada Output Feature Class kemudian klik OK.j. Kemudian keluarkan symblogy pada hasil Clip dengan klik kanan kemudian properties, pilih categories, pada Value Field pilih hasil skor kemudian klik Add All Value Apply.k. Hasil dari praktikum ini adalah peta kawasan seperti gambar di bawah ini:

1Gambar 4.b. Peta Kesesuaian Lahan Tembalang yang ditunjukkan dengan angka 1.

V. Praktikum 5 : Network AnalysisPraktikum ini dilaksanakan pada 8 Mei 2012 dengan tema Network Analysis dan sub bahasan bagaimana menentukan rute menuju pusat aktivitas terdekat. Data yang digunakan adalah shapefile Jalan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 5.a. Peta Jaringan Jalan Kota Semarang

Langkah langkah network analysis adalah seperti di bawah ini:a. Pilih Menu View kemudian Klik Toolbar dan pilih network analysis jika nerwork analysis belum aktif.b. Buka ArcCatalog, kemudian pilih tool, lalu pilih extensions dan pilih network analysis jika network analysis belum aktif. c. Klik kanan dan pilih new network dataset.d. Pada Network Analyst klik New Route untuk menentukan rute terdekat. Lalu klik Create Network Location Tool kemudian titiki pada jalan, kemudian klik solve.e. Pada network analysis memilih new service area untuk menentukan jangkauan.f. Untuk menentukan waktu tempuh maka pilih analysis setting, kemudian pilih minutes dan tentukan lama waktu yang dibutuhkan, kemudian pilih away from facility dan every where lalu klik Ok, dan klik solve.g. Pada network analysis pilih new closest facilities.h. Kemudian pilih incident, properties, analysis settings, minutes facilities to find dan langkah terakhir klik Ok. Lalu klik solve.VI. Praktikum 6 : Spatial AnalysisPraktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2012 dengan tema Spatial Analysis. Langkah langkah spatial analysis adalah sebagai berikut :1. Membuka aplikasi ArcGis, kemudian pada menubar Tools pilih extension, dan spatial Analysis untuk mengaktifkan tools spatial analysis.2. Pada View klik Toolbar, kemudian pilih Spatial Analysis untuk mengaktifkan Tools Spatial Analysis. 3. Pada Arc Toolbox pilih conversion tools, pilih to raster dan polygon to raster.4. Pada layer LerengView field: SKR_LRGOutput: ganti nama Lereng_rst, lalu pilih Ok5. Pada layer tanahView field: SKR_tanahOutput: ganti nama tanah_rst, lalu pilih Ok6. Pada layer curah hujanView field: SKR_curah hujanOutput: ganti nama curahhujan_rst, lalu pilih Ok7. Drag layer yang digunakan di awal ke bawah8. Pilih spatial analisis, kemudian pilih raster calculator (menjumlahkan output layer lereng, tanah dan curah hujan).9. Pada spatial analisis, pilih reclassify, dan classify.10. Kemudian klik OK.

VII. Praktikum 7 : Remote SensingPraktikum ini dilaksanakan pada 15 Mei 2012 dengan tema Remote Sensing. Pokok bahasan pada praktikum ini adalah membuat menggunakan builder tool untuk membuat sebuah model baru pada Arc GIS. Langkah langkah pada analisis ini adalah sebagai berikut:1. Klik kanan pada Arc Tool Box kemudian pilih new toolbox, setelah itu memberi nama pada toolbox modelbaru. Klik kanan pada nama model kemudian pilih new dan klik model.2. Remove layer yang sudah ada kecuali lereng, jenis tanah dan curah hujan.3. Pada menu Conversion tools to raster pilih polygon to raster. Setelah itu drag ke nama toolbox model sebanyak tiga kali. Double klik icon (palu). Pilih pada layer lereng, shp-Ing kemudian beri nama layer lereng menjadi raster 2 lalu memilih OK. 4. Setelah itu pilih layer jenis tanah, skr_tanah kemudian beri nama layer tanah_raster2 lalu memilih OK.5. Setelah itu pilih layer curah hujan, skr_curahhujan kemudian beri nama layer curahhujan_raster2 lalu klik OK.6. Klik Run pada spatial analyst Tools lalu pilih menu overlay kemudian klik weighted sum dan drag ke toolbox modelbaru. Klik dua kali pada kotak dan pilih raster (lereng_raster2, jenis tanah_raster2, curah hujan_raster2). Kemudian beri nama overlay2 klik Ok sehingga anak panah menuju ke weight to sum.7. Klik Run8. Klik save, lalu close9. Klik pada Arctoolbox, kemudian klik toolbox model10. Tambahkan shp overlay2 pada layer. Pilih menu spatial analyst. Setelah itu pilih reclassify dan pilih classify pilih 3 (125, 175, 240)11. Klik pada layer properties pada reclassify of overlay kemudian ganti namanya menjadi:1= kawasan budidaya2= kawasan penyangga3=kawasan lindung

VIII. Praktikum 8 : 3D AnalysisPraktikum ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012 demgan Tema 3D Analysis. Data yang digunakan adalah shapefile Titik Kontur, Jalan, Kontur dan Bangunan, dan citra rectify kampus seperti gambar di bawah ini:

Gambar 8.a. Lembar Kerja Arc GIS sebelum dilakukan 3D Analysis.

Langkah langkah dalam melakukan 3D Analysis adalah sebagai berikut ini:1. Aktifkan shp yang akan digunakan dalam 3D analysis yaitu kontur, jalan, gedung, rectify.2. Aktifkan shp titik kontur pada layer, matikan yang lain. Pilih 3D Analyst kemudian pilih create modify, create TIN from features.3. Beri tanda cek pada titik kontur.4. Pilih ArcScene5. Add data yang sudah direktifikasi6. Kemudian klik kanan pada layer yang sudah direktifikasi, kemudian klik properties. 7. Pilih baseheight kemudian pilih obtain height for layer from surface, kemudian pilih save dan klik OK.8. Klik 3D analyst dan pilih surface analysis, pilih slope dan setelah itu hasil outputnya muncul kemudian pilih OK.Resume Praktikum Sistem Informasi Perencanaan | 2