Inkontinensia vs Poliuria

1
Poliuria adalah pengeluaran urine secara berlebihan. Pasien akan mengeluhkan setiap kali berkemih jumlah urine akan selalu banyak. Urin yang diekskresikan dalam 24 jam dapat mencapai 3 liter (Sarma, 2013). Terdapat empat mekanisme yang dapat menyebabkan poliuria, antara lain: - Peningkatan intake cairan seperti pada kasus psikogenik, stress, dan ansietas - Peningkatan laju filtrasi glomerulus seperti pada hipertiroid dan demam - Peningkatan ekskresi zat terlarut seperti pada DM, hipertiroid, hiperparatiroid, dan penggunaan diuretik - Ketidakmampuan ginjal untuk mereabsorbsi air seperti pada gagal ginjal kronik (Sarma, 2013). Poliuria berbeda dengan inkontinensia urin. Poliuria merupakan kondisi dimana jumlah urin yang diekskreskan lebih dari normal. Sedangkan inkontinensia merupakan lemahnya kontrol terhadap fungsi berkemih yang bisa disebabkan oleh kelainan neurologis, anatomis ada otot saluran kemih, maupun karena fungsional tergantung dari tipe inkontinensia. Sarma (2013). Algorithmic Approach for the Diagnosis of Polyuria. Association of Physicians of India. http://www.apiindia.org/medicine_update_2013/chap69 Diakses April 2015.

description

gvyry

Transcript of Inkontinensia vs Poliuria

Poliuria adalah pengeluaran urine secara berlebihan. Pasien akan mengeluhkan setiap kali berkemih jumlah urine akan selalu banyak. Urin yang diekskresikan dalam 24 jam dapat mencapai 3 liter (Sarma, 2013).Terdapat empat mekanisme yang dapat menyebabkan poliuria, antara lain: Peningkatan intake cairan seperti pada kasus psikogenik, stress, dan ansietas

Peningkatan laju filtrasi glomerulus seperti pada hipertiroid dan demam

Peningkatan ekskresi zat terlarut seperti pada DM, hipertiroid, hiperparatiroid, dan penggunaan diuretik

Ketidakmampuan ginjal untuk mereabsorbsi air seperti pada gagal ginjal kronik (Sarma, 2013).

Poliuria berbeda dengan inkontinensia urin. Poliuria merupakan kondisi dimana jumlah urin yang diekskreskan lebih dari normal. Sedangkan inkontinensia merupakan lemahnya kontrol terhadap fungsi berkemih yang bisa disebabkan oleh kelainan neurologis, anatomis ada otot saluran kemih, maupun karena fungsional tergantung dari tipe inkontinensia.Sarma (2013). Algorithmic Approach for the Diagnosis of Polyuria. Association of Physicians of India. http://www.apiindia.org/medicine_update_2013/chap69 ( Diakses April 2015.