INFEKSI NOSOKOMIAL

29
INFEKSI NOSOKOMIAL

description

Ilmu Dasar Keperawatan

Transcript of INFEKSI NOSOKOMIAL

INFEKSI NOSOKOMIAL

Infeksi NosokomialInfeksi adalah adanya suatu organisme pada

jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

Infeksi nosokomial merupakan suatu Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit.

Infeksi nosokomial ini menyerang penderita-penderita yang sedang dalam proses seseorang itu dirawat minimal 3 x 24 jam di rumah sakit atau selesai dirawat.

Infeksi nosokomial menyangkut dua hal pokok, yaitu penderita yang sedang dalam proses asuhan keperawatan di rumah sakit dan adanya transmisi mikroba patogen ke penderita yang sedang dalam proses asuhan keperawatan tersebut.

Setiap penyakit memiliki masa inkubasi yang berbeda, oleh karena itu perlu adanya penjabaran lebih spesifik mengenai manifestasi klinis.

Manifestasi klinis seperti telah disebutkan dapat muncul selama pasien dalam proses perawatan ataupun setelah selesai menjalani proses perawatan / setelah pasien keluar dari rumah sakit.

Infeksi Nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien. Akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit.

Infeksi Nosokomial dapat berasal dari :

- Dokter / Perawat Sakit / Carrier - Penderita lain Sakit / Carrier - Penderita sendiri Flora normal tubuh - Lingkungan Alat / Bahan tercemar, Ruangan.

Tanda dan Gejala Infeksi NosokomialDemamBernapas cepat,Tekanan darah rendahUrine output menurun,Pasien dengan urinary tract infection mungkin ada rasa

sakit ketika kencing dan darah dalam air seniSel darah putih tinggiRadang paru-paru mungkin termasuk kesulitan bernapas dan

ketidakmampuan untuk batuk.infeksi : pembengkakan, kemerahan, dan kesakitan pada kulit

atau luka di sekitar bedah atau luka,

Terjadinya infeksi nosokomial adalah karena beberapa faktor:1. Agen penyakitMacam-macam agen penyakit dapat berupa kuman, virus, jamur,parasit atau rickettsia. Dan macam-macam agen penyakit ini ditentukan pula oleh patogenitasnya, virulensinya, daya invasifnya dan dosis infeksinya.2. Resevior/sumberSemua kuman ada reseviornya/sumbernya seperti virus, reseviornya adalah manusia, kuman positif gram manusia, tetapi kuman negatif dapat manusia dapat juga alam seperti Pseudomonas. 3. LingkunganKeadaan udara sangat mempengaruhi seperti kelembapan udara, suhu dan pergerakan udara atau tekanan udara.4. PenularanPenularan adalah perjalanan kuman patogen dari sumber ke hospes.

Infeksi Nosokomial dapat terjadi dengan cara :

- Infeksi silang ( Cross infection ): Dokter / Perawat / Penderita lain- Infeksi endogen ( Autoinfection / Self infection) : Penderita sendiri- Infeksi lingkungan ( Environment infection ) : Alat tercemar / Ruangan

Cara penularan sering terjadi melalui :

- Pembedahan - Catheter intravenous - Catheter kandung kemih - Cairan intravenous - Endotracheal tube - Respirator/Ventilator

Rantai Penularan Infeksi Nosokomial

Indikator Infeksi NosokomialIndikator adalah salah satu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan menggunakan instrumen. Indikator merupakan variabel yang digunakan untuk menilai suatu perubahan (Depkes, 2001). Indikator pengendalian infeksi nosokomial menurut Depkes tahun 2001 meliputi Angka Pasien Dekubitus, Angka Kejadian dengan jarum infus, dan Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi. Ketiga indicator ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Angka Pasien dengan Dekubitus (Dekubitus Ulcer Rate) Luka dekubitus adalah luka pada kulit dan/atau jaringan yang dibawahnya yang terjadi di rumah sakit karena tekanan yang terus menerus akibat tirah baring. Luka dekubitus akan terjadi bila penderita tidak dibolak-balik atau dimiringkan dalam waktu 2 x 24 jam.

b. Angka Infeksi karena Jarum Infus (Intravenous Cabule Infection Rate) Infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum infus di Rumah Sakit, dan timbul setelah 3 x 24 jam dirawat di rumah sakit kecuali infeksi kulit karena sebab-sebab lain yang tidak didahului oleh pemberian infus atau suntikan lain. Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan (kalor, tumor, dan rubor) dengan atau tanpa nanah (pus) pada daerah bekas tusukan jarum infus dalam waktu 3 x 24 jam atau kurang dari waktu tersebut bila infus terpasang.

c. Angka Kejadian Luka Operasi (Wound Infection Rate) Adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam kecuali infeksi nosokomial yang terjadi bukan pada tempat luka.

  Pengendalian Infeksi NosokomialMembatasi transmisi organisme antara pasien dalam melakukan perawatan

pasien secara langsung melalui cuci tangan, menggunakan sarung tangan, teknik aseptik yang tepat, strategi isolasi, sterilisasi dan teknik desinfektan.

Mengendalikan lingkungan yang berisiko untuk infeksi.Melindungi pasien dengan penggunaan profilaksis antimikroba yang tepat,

nutrisi, dan vaksinasi.Membatasi risiko terjadinya infeksi endogenous dengan meminimalkan

prosedur invasif, dan mempromosikan penggunaan antimikroba yang optimal.

Surveilans infeksi, mengidentifikassi dan mengendalikan wabah.Pencegahan infeksi pada tenaga kesehatan.Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan secara terus menerus

dengan memberikan pendidikan.

Cara Pencegahan Infeksi NosokomialCuci TanganMemakai sarung TanganGunakan Masker, Kaca Mata, Masker MukaBaju PelindungKainTangani kain tercemar, cegah dari sentuhan kulit/selaput lendirJangan melakukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasienPeralatan Perawatan PasienCuci peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembaliPembersihan LingkunganPerawatan rutin, pembersihan dan desinfeksi peralatan dan

perlengkapan dalam ruang perawatan pasien

Instrumen TajamHindari memasang kembali penutup jarum bekasHindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakaiHindari membengkokkan, mematahkan atau memanipulasi jarum

bekas dengan tanganMasukkan instrument tajam ke dalam tempat yang tidak tembus

tusukanResusitasi PasienUsahakan gunakan kantong resusitasi atau alat ventilasi yang lain

untuk menghindari kontak langsung mulut dalam resusitasi mulut ke mulut

Penempatan PasienTempatkan pasien yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang

pribadi / isolasi.

Extensive Surgery

Extensive surgery

Abdominal Drain

Tracheostomy

Urethral Catheter

Intravenous Catheter

Intravenous Catheter

Wassalam... ^_^