Indikator Health Care Delivery
-
Upload
lusitania-ayu-w -
Category
Documents
-
view
220 -
download
5
description
Transcript of Indikator Health Care Delivery
![Page 1: Indikator Health Care Delivery](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/563db964550346aa9a9cde63/html5/thumbnails/1.jpg)
Indikator health care delivery :
Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sesuai dengan SK Mendagri No. 23 tahun 1994
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas adalah :
TabelKebutuhan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas
Jenis Tenaga Puskesmas Non DTP
Puskesmas DTP Puskesmas Pembantu
1. Dokter 2 3 -2. Perawat 1-3 2-4 -3. Bidan 2-3 5 14. Paramedis 10 11 1
Sampai saat ini Indonesia masih menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan
SDM Kesehatan, berkaitan permasalahan tersebut, maka Departemen Kesehatan melalui
Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 telah mengeluarkan Pedoman Penyusunan
Perencanaan Tenaga kesehatan di tingkat Provinsi/Kab/Kota serta rumah sakit berdasarkan
beban kerja/Work Load Indicator Staf Need (WISN), yaitu indikator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi/relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional.
Namun pelaksanaan dan implementasi dari perencanaan kebutuhan Tenaga kesehatan
berdasar beban kerja sangat sulit, karena petugas harus melaksanakan langkah-langkah
perhitungan, yaitu 1. Menetapkan Waktu Kerja tersedia pertahun, 2. Menetapkan kategori
SDM, 3.Menyusun standar beban kerja, 4. Menyusun Standar kelonggaran, 5. Perhitungan
Kebutuhan tenaga per unit kerja, karena rumit dan terbatasnya tenaga perencana dan
pengelola SDM di dinas kesehatan kabupaten/kota, maka saya merasa perlu untuk
mengembangkan rancangan sistem informasi perencanaan tenaga kesehatan berdasarkan
beban kerja di Puskesmas
Kendala yang sangat dirasakan dalam pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi
SDM kesehatan didaerah adalah data dan informasi tenaga kesehatan yang masih sulit
![Page 2: Indikator Health Care Delivery](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/563db964550346aa9a9cde63/html5/thumbnails/2.jpg)
diperoleh, sehingga tidak dapat menggambarkan keadaan SDM Kesehatan, sistem
pengumpulan data didaerah sangat bervariasi, bahkan di beberapa daerah tidak ada unit yang
mempunyai fungsi untuk penyediaan data SDM kesehatan (BPPSDMK, 2004), dan
pengelolaan informasi di kabupaten/kota belum berjalan optimal, terutama dalam melihat
kebutuhan data dan informasi secara keseluruhan dari sistem informasi yang ada.