TQA Health Care Yn-1

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan dibidang pelayanan langsung seperti rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan medis dan rujukan kesehatan secara terpadu serta meningkatkan dan memantapkan manajemen pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian. Sejalan dengan perubahan social budaya masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutn masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus-menerus seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat tersebut. Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dimanapun dapat mengikuti perubahan yang ada. Salah satu peningkatan penampilan dari masing-masing sarana pelayanan seperti rumah sakit dan puskesmas adalah

Transcript of TQA Health Care Yn-1

Page 1: TQA Health Care Yn-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan dibidang pelayanan langsung seperti rumah sakit

bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan

medis dan rujukan kesehatan secara terpadu serta meningkatkan dan

memantapkan manajemen pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.

Sejalan dengan perubahan social budaya masyarakat dan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan dan perkembangan informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh

tuntutn masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik mengharuskan

sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus-menerus

seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat tersebut.

Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dimanapun dapat mengikuti perubahan

yang ada. Salah satu peningkatan penampilan dari masing-masing sarana

pelayanan seperti rumah sakit dan puskesmas adalah dengan meningkatkan mutu

pelayanan disemua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan

penunjang medik, ataupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen

melalui program jaminan mutu.

Didalam mencapai mutu tersebut harus disusun kegiatan yang

konfrehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses dan

output/outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai

mutu serta kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk

meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkapkan

sehingga pelayanan yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.

Page 2: TQA Health Care Yn-1

B. TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah adalah untuk mengetahui :

1. Pengertian quality assurance in health care

2. Pengorganisasian quality assurance

3. Peran dan tanggung jawab manajer kesehatan terhadap inspeksi, audit dan

surveilans mutu.

Page 3: TQA Health Care Yn-1

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN QUALITY ASSURANCE IN HEALTH CARE

Jika ditinjau dari sejarah perkembangannya, program menjaga mutu atau

jaminan mutu dalam profesi kesehatan, sebenarnya bukanlah merupakan hal baru.

Secara umum disebutkan bahwa program tersebut telah dilaksanakan sejak

lahirnya profesi kesehatan itu sendiri. Praktek menjaga mutu telah dikenal sejak

zaman Hammurabi dari babilonia sekitar abad 20 sebelum masehi. Lalu

kemudian dimantapkan oleh Hippocrates.

Di amerika serikat upaya untuk lebih menigkatkan mutu pelayanan

kesehatan dimulai degan pembenahan pendidikan dokter. Program jaminan mutu

pelayanan kesehatan sebelum tahun 1950 belum begitu menonjol.

Program lebih banyak bersifat menyusun standar tenaga, pelayanan, dan

sarana. Lalu pada tahun 1950 program jaminan mutu layanan kesehatan mulai

tampak lebih aktif diselenggarakan. Setelah tahun 1970 jaminan mutu pelayanan

kesehatan berkembang dengan pesat. Antara lain karena adanya pengaruh dari

program yang sama yang diterapkan pada sector industri dimotori oleh Negara

jepang.

Pendapat tentang definisi mutu bermacam- macam, tiga orang pakar

terkenal dalam bidang bisnis mengemukakan pendapatnya tentang mutu salah

satunya adalah mutu menurut Crosby adalah: derajat terpenuhinya persyaratan

yang ditentukan. Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah

merupakan hasil dari ketidaksesuaian.

Pelayanan kesehatan adalah: setiap upaya yang diselenggarakan secara

mandiri atau secara bersama- sama dalam suato oraganisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan baik, perorangan, kelompok ataupun masyarakat.

Sedangkan mutu pelayanan kesehatan adalah: tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak menimbulkan kepuasan

Page 4: TQA Health Care Yn-1

pelanggan, sesuai dengan standard an etika profesi yang telah ditetapkan

( hermawan,2010)

Pengertian quality assurance adalah: pengawasan yang sistematis dan

evaluasi dari berbagai aspek layanan, proyek atau fasilitas untuk memaksimalkan

probabilitas bahawa standar minimum kualitas, sedang dicapai oleh proses

produksi (American society for quality,2010)

Menurut Livingstone quality assurance is a effective execution of all the

activities concerned with attaining quality provides objective that gives client and

society confidence that the quality of care an institution satisfies requirements.

This is the level of guarantee.

Jaminan mutu adalah suatu proses yang objektif dan sistematis dalam

memonitor dan mengevaluasi mutu dan kesiapan dalam pelayanan terhadap

pasien dalam menigkatkan pelayanan, memecahkan masalah yang telah

diidentifikasi (WHO 2003). Sedangkan menurut Coyne and Killien(2003) quality

assurances adalah Suatu proses mengevaluasi perawatan pada suasana khusus,

dengan mengembangkan standar pelayanan dan menerapkan mekanisme untuk

menjamin bahwa standar dapat terpenuhi.

Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu

pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen,

dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Khusus Pelayanan

Kesehatan Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah proses penetapan dan

pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan kesehatan secara konsisten dan

berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan (Suryadi, 2007).

Sedangkan menurut Imbalo.S pohan (2007) jaminan mutu layanan

kesehatan atau quality assurance in health care adalah keseluruhan upaya yang

bertujuan untuk memebrikan suatu layanan kesehatan yang terbaik mutunya yaitu

layanan yang sesuai dengan standar layanan kesehatan yang disepakati.

Menurut (Azwar.2006) Program jaminan mutu adalah: suatu upaya yang

dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektiv, dan terpadu dalam

menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan

berdasarkan stander yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara

Page 5: TQA Health Care Yn-1

penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil

yang dicapai dan menyusun sara- tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

Pentingnya jaminan mutu layanan kesehatan adalah:

Layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan harapan dan

kebutuhan pasien serta mampu dibayar pasien.

Organisasi menjadi efisien

Organisasi menjadi kompeten dan terhormat.

Setiap pelaksanan pelayanan benar-benar bermanfaat bagi pasien.

Menumbuhkan kepuasan kerja, komitmen, dan peningkatan moral

profesi yang pada akhirnya menimbulkam kepuasan pasien

B. PENGORGANISASIAN QUALITY ASSURANCE

Mengenai pengorganisasian serta mekanisme kerja organisasi penjaminan

mutu di suatu fasilitas kesehatan, tidak terdapat pola baku yang harus diikuti oleh

semua fasilitas kesehatan. Pengorganisasian penjaminan mutu pelayanan

kesehatan sangat tergantung pada ukuran, struktur, sumber daya, visi dan misi,

sejarah, dan kepemimpinan dari/di pelayanan kesehatan tersebut.

Sebagai contoh, dapat dikemukakan bahwa suatu fasilitas kesehatan dapat

mengadakan unit penjaminan mutu di dalam struktur organisasinya yang dipimpin

oleh seorang direktur,wakil direktur, atau suatu unit yang independen terlepas dari

struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer. Contoh model

pengorganisasian lainnya adalah kegiatan penjaminan mutu inheren atau built-in

di dalam proses manajemen pendidikan tinggi di fasilitas pelayanan kesehatan

yang bersangkutan.

Dengan demikian tidak dibutuhkan unit organisasi khusus yang dipimpin

oleh pejabat yang menangani penjaminan mutu fasilitas kesehatan. Kebebasan

menentukan model pengorganisasian penjaminan mutu di fasilitas kesehatan.

masing-masing, adalah sesuai dengan karakter kemandirian fasilitas kesehatan. di

Indonesia di masa mendatang. Faktor terpenting yang perlu mendapat perhatian

Page 6: TQA Health Care Yn-1

dalam pengorganisasian penjaminan mutu pendidikan tinggi, adalah bahwa

pengorganisasian tersebut mampu menumbuhkan kesepahaman tentang

penjaminan mutu di fasilitas kesehatan. tersebut, yang pada gilirannya akan

menumbuhkan sikap suportif dari seluruh komponen di fasilitas kesehatan. itu

terhadap upaya penjaminan mutu fasilitas kesehatan.

Pelaksanaan Penjaminan Mutu: Pelaksanaan penjaminan mutu didasarkan

atas dokumen, yaitu dokumen pelayanan kesehatan dan dokumen mutu. Dokumen

pelayanan kesehatan sebagai rencana atau standar. Dokumen mutu sebagai

instrument untuk mencapai dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Kegiatan pengorganisasian penjaminan mutu layanan kesehatan:

1. persiapan/ perencanaan

menumbuhkan dan meningkatkan komitmen pimpinan dan

penyelnggara layanan kesehatan.

Membentuk tim yang bertanggung jawab

Menetapkan batas, wewenang, tanggung jawab, mekanisme

kerja tim

Mensosialisasikan standard dan indicator yang digunakan

2. Pelaksanaan

Menetapkan masalah mutu layanan kesehatan

adapun yang dimakud adalah kesenjangan antara penampilan

pelayanan kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan.

Adapun langkah yang harus dilakukan adalah: menyusun daftar

masalah, lalu melakukan konfirmasi daftar masalah,

menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan, dan

menetapkan sumber masalah.

Menetapkan penyebab masalah mutu layanan kesehatan

hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun dafatr

penyebab masalah, menyederhanakan daftar penyebab masalah

tersebut untuk memilah apakah masalah itu memang ada di

pelayanan itu lalu dikonfirmasi dan ditetapkan urutan prioritas

masalahnya.

Page 7: TQA Health Care Yn-1

Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu layanan

kesehatan

yang diharus dilakukan adalah meyusun daftar cara

penyesuaian masalah, yang dinilai paling sederhana, dan

mudah dilaksanakan,

Melaksanakan cara penyelesaian masalah

langkah pelaksanaan yang lazim digunakan adalah metode

PDCA ( plan, do, check, action) yang terdiri dari :

a. Perencanaan

menyusun rencana cara penyelesaian masalah yang

telah ditetapkan ke dalam unsure- unsure rencana

yang lengkap dan terpadu sehingga dapat dipakai

sebagai pedoman. Hasil akhir dari perencanaan ialah

tersusunya rencana cara penyelesaian masalah mutu

layanan kesehatan yang akan diselenggarakan.

b. Pelaksanaan

melaksanakan kegiatan pemecahan masalah mutu

layanan kesehatan.

c. Pemeriksaan

secara berkala memeriksa berbagai kemajuan dan

hasil yang dicapai dari pelaksanaan rencana yang

telah ditetapkan.

d. Perbaikan

penyempurnaan kerja sesuai dengan hasil

pemeriksaan yang telah dilakukan.

3. Penilaian

Menilai apakah hasil (out put) bermutu, diukur dengan standar

hasil ( yang diharapakan) dari pelayanan kesehatan yang

dilakukan.

Page 8: TQA Health Care Yn-1

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut ada beberapa yang harus

diperhatikan, karakterisitk yang dimaksud adalah:

1. Berkesinambungan

Artinya pelaksanaan program menjaga mutu tidak hanya satu kali,

tetapi harus terus menerus

2. Sistematis

artinya pelaksanaan program menajga mutu harus mengikuti alue

kegiatan serta sasaran yang baku. Alur kegiatan yang dimaksud

dimulai dari menetapkan masalah, penyebab masalahnya, cara

penyelesaiannya, melaksanakan pemecahan masalahnya serta

melakukan penilaina tindak lanjut.

3. Objektif

artinya pelaksanaan program jaminan mut terutama pada waktu

pemantauan dan penilaian, tidak terpengaruh oleh berbagai

pertimbangan lain kecuali atas dasar data yang ditemukan. Oleh karena

itu digunakannya standard dan indicator.

4. Terpadu

artinya pelaksanaan program jaminan mutu harus terpadu dengan

pelaksanaa pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Program

jaminan mutu yang pelaksanaanya terpisah dari pelayanan kesehatan

bukanlah program jaminan mutu yang baik.

Apabila program jaminan mutu dapat dilaksanakan dengan baik

banyka manfaat yang akan diperoleh secara umum yang dimaksud

adalah:

1. dapat lebih menigkatkan efektifitas pelayanan kesehatan

2. dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.

3. dapat lebih menigkatkan penetimaan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan.

4. dapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan

munculnya gugatan. ( Azwar, 2006).

Page 9: TQA Health Care Yn-1

C. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAGER KESEHATAN DALAM

INSPEKSI, AUDIT, DAN SURVEILANS MUTU

1. Inspeksi mutu layanan kesehatan

Inspeksi adalah: Proses yang sistematik, independen dan

terdokumentasi untuk memperoleh bukti inspeksi dan mengevaluasinya

secara obyektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria inspeksi

dipenuhi. Inspeksi mencakup pada proses budidaya, pemanenan,

perontokan, pengeringan, penyimpanan gabah, penggilingan dan

pengemasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia inspeksi adalah: 1.

pemeriksaan dng saksama; peme-riksaan secara langsung tt pelaksanaan

peraturan, tugas, dsb: beberapa waktu yg lalu ketua pengadilan negeri itu

meng-adakan -- ke daerah

Menurut Badan Standardisasi Nasional Indonesia inspeksi mutu

adalah suatu pemeriksaan desain produk, jasa, proses, atau pabrik dan

penentuan kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau persyaratan

umum berdasarkan pembuktian secara professional.

Bagian – bagian yang perlu dilaksanakan inspeksi adalah: Bagian

produksi, pengawasan mutu, pemastian mutu,  penelitian dan pengembangan

serta teknik. Jumlah anggota tergantung dari masing-masing perusahaan.

Kualifikasi sistim hendaklah terdiri dari personel yang kompeten dalam

menginspeksi .Inspeksi ini hendaklah  mencakup semua bagian produksi,

pengawasan mutu, teknik, disinilah peran manager sangat diperlukan.

Laporan inspeksi mencakup: hasil inspeksi, evaluasi serta

kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan. Tindak lanjut selanjutnya dari

perusahaan atau fasilitas kesehatan dan lebih khususnya manager yaitu:

manjemen perusahaan mengevaluasi laporan inspeksi tersebut dan tindakan

perbaikannya, serta membuat program tindak lanjut yang efektif.

Page 10: TQA Health Care Yn-1

Tujuh Langkah prosedur Inspeksi mutu

1. Sisihkan selalu waktu tertentu untuk menjalankan inspeksi harian.

Jangan meninjau hal yang sama pada saat yang sama setiap hari.

Buatlah tindakan kejutan yang mendadak sifatnya.

2. Pelajarilah terlebih dahuku hal-hal yang akan Anda inspeksi.

Pelajari dengan cermat dan kuasai lebih dulu segisegi tertentu

yang akan Anda inspeksi.

3. Tinjaulahsecara lebih mendalam segi-segi yang telah Anda pilih.

Periksalah secara lebih seksama aspek, bidang atau segi-segi

permasalahan yang telah Anda pilih untukditinjau.

4. Laksanakanlah penekanan pada hal-hal khusus selama inspeksi.

Anda harus senantiasa berada dalam kondisi yang

memungkinkan Anda untuk tetap menguasai situasi agar Anda

dapat selalu tampak sebagai seorang ahli.Caranya,bertahanlah

pada aspek-aspek tertentu yang sejak awal telah anda tentukan

untuk diperiksa

5. Langkahilah mata rantai kekuasaan dalam melakukan inspeksi.

Tidak akan ada peninjauan yang memuaskan apabila Anda

melakukannya secara berjenjang sesuai dengan tingkatan

kekuasaan dalam perusahaan. Langsung sajalah turun ke

lapangan agar Anda dapat melihat sendiri apa yang terjadidi

tingkat operasional. 

6. Ajukan berbagai pertanyaan sebanyak mungkin . Berilah

kesempatan kepada karyawan Anda untuk menjelaskan tentang

segala sesuatu yang telah mereka kerjakan

7. Pastikan kembali setiap kesalahan yang telah Anda temukan.

Kegiatan inspeksi atau peninjauan tidak akan ada gunanya sama

sekali kalau Anda tidak mengambil langkah-langkah seperlunya

untuk memperbaiki kesalahan yang Anda temukan itu. Oleh

karena itu, buatlah tindak lanjut.

Page 11: TQA Health Care Yn-1

2. Audit mutu layanan kesehatan

Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti

mendengar atau memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah

memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang

disampaikan penanggung jawab keuangan, dalam hal ini manajemen

perusahaan. Pada perkembangan terakhir sesuai dengan perkembangan

dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau pemeriksa.

Sedangkan tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut

dengan”auditing”( Mulyadi dalam Bambang,2009).

Audit adalah suatu kegiatan penjagaan mutu( menilai kesesuaian

antara fakta dibandingkan dengan kriterianya ) dan konsultasi oleh tim yang

independent dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah

dan memajukan kegiatan organusasi dalam mencapai tujuannya. (BSN,

2002)

Audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan

terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara

objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi dan

biasanya dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian aktivitas

organisasi terhadap standar Sistem Manajemen Mutu ”( Mulyadi dalam

Bambang,2009).

Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi

faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian

manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. (BSN, 2002)

Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau

perubahan. Secara rinci tujuan umum dari audit mutu yaitu (Willy

Susilo,2000) :

1. Untuk memperoleh prioritas permasalahan yang tengah dihadapi

organisasi

Page 12: TQA Health Care Yn-1

2. Untuk merencanakan pengembangan usaha Untuk memenuhi

persyaratan suatu sistem manajemen yang digunakan sebagai

acuan

3. Untuk memenuhi persyaratan regulasi ataupun persyaratan

kontrakdengan(misalnya)pelanggan

4. Untuk mengevaluasi terhadap pemasok

5. Untuk menemukan adanya potensi resiko kegiatan organisasi

Sedangkan tujuan audit mutu secara khusus adalah untuk

memberikan umpan balik tentang kinerja organisasi yang diuraikan sebagai

berikut (Iskandar Indranata,2006):

1. Mengarahkan pencapaian sasaran memberikan sense of urgency

2. Menemukan peluang perbaikan

3. Memastikanapakahsistemditerapkansecaraefektif

4. Mendeteksi penyimpangan- penyimpangan terhadap kebijakan

mutu sedini mungkin

Dalam berperan membantu manajemen, maka tugas atau langkah-

langkah yang dilakukan auditor adalah:

a. Memonitor aktivitas yang manajemen sendiri tak dapat

memonitornya, dimana Tim audit setiap tahun mengajukan

jadwal audit ke manajemen eksekutif ( contoh Audit Asuhan

Keperawatan, audit infeksi nosokomial )

b. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko

c. Memvalidasi laporan untuk manajemen senior. Auditor melakukan

review terhadap laporan yang disiapkan untuk senior

manajemen, untuk meyakinkan akurasi, ketepatan waktu dan

Page 13: TQA Health Care Yn-1

maknanya, sehingga keputusan manajemen yang didasarkan pada

laporan lebih valid.

d. Mereview kegiatan yang sudah berlalu dan sedang berjalan.

Contoh audit program, maka kegiatan audit menilai kebijakan

atau program pada saat kebijakan dan program masih dalam

rancangan, pada saat diimplementasikan, dan hasil actual yang

dicapai oleh kebijakan atau program tersebut Membantu

manajer, karena manajer yang tidak seksama mengendalikan

aktivitasnya dapat menimbulkan masalah.

Auditor pada umumnya dapat menemukan masalah tersebut dan

memberikan rekomendasi perbaikannya dengan memperhatikan:

Memiliki kejujuran atas hasil produknya dan tidak

melakukan kompromi atas kualitas audit.

Menjaga agar tidak terjadi penugasan audit kepada auditor

yang secara nyata atau potensial memiliki konflik kepentingan

dengan penugasan auditnya.

Tidak dibebani tanggung jawab operasional

Harus obyektif dalam melaksanakan audit, dan ini

merupakan sikap mental independent yang harus dijaga dlm

menjalankan audit.

Oleh karena itu manajer harus membentuk suatu pembagian yang khusus

untuk mengawasi dan mengendalikan kinerja manajemen yang dinamakan audit

agar efektifitas kinerja manajemen perusahaan dapat tercapai. Dalam hal ini

audit akan menilai kepatuhan manajemen apakah telah dilakukan secara benar

atau belum, bila benar apakah system atau metode yang telah ada

memungkinkan untuk terjadinya kesalahan dan atau kecurangan yang dilakukan

pegawai. Dengan adanya audit, yang dilakukan oleh auditor diharapkan

perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan,(Kusumawati,2009).

Sebagai contoh kegiatan audit yang dilakukan oleh Tim mutu layanan

keperawatan yang bertugas menentukan masalah keperawatan yang perlu

diperbaiki.

Page 14: TQA Health Care Yn-1

1. Menentukan criteria untuk memperbaiki masalah serta menilai

pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan .

2. Merupakan bagian integral dari Tim Mutu Rumah Sakit dan bisa

merupakan salah satu seksi dari Komite Keperawatan.

3. menyampaikan hasil laporan secara periodic pada Komite

Keperawatan, untuk seterusnya disampaikan pada pimpinan Rumah

Sakit untuk diambil kebijakan lebih lanjut.

4. Dalam hal mengidentifikasi masalah, menentukan criteria dan

merencanakan perbaikan maka perlu bekerja sama dengan panitia

yang ada di rumah sakit seperti panitia farmasi, infeksi nosokomial,

rekam medik, pelayanan medik, bagian pemasaran dll ( Nursalam,

2005).

3. Surveilans mutu layanan kesehatan

Dalam melakukan setiap kegiatan atau program pasti ada tujuan

yang ingin dicapai. Tetapi seringkali karena sibuk dengan mmebuat dan

menjalankan program tersebut, tujuan awal yang ingin dicapai akan

terlupakan dan menjadi tidak penting lagi. Kegiatan yang dilakukan itu

pun akan menjadi rutinitas yang tidak bermaknan, jangankan untuk lebih

baik, untuk menjaga kualitas saja susah. Terjadi kemunduran kualitas dan

ketertingglan dengan keadaan dunia yang semakin maju.

Contohnya dalam dunia kesehatan, yang semakin maju banyak

sekali program atau kegiatan yang tidak dapat menjaga kualitas pelayanan.

Salah satu penyebabnya adalah mungkin karena tidak sempurna dalam

pencatatan dan pengolahan hasil catatan tersebut untuk mengevaluasi.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan system

surveilans. ,(Lazuardi,2010)

Menurut CDC( Center for Disease Control and Prevention)

surveilans adalah suatu rangkaian dari pengumpulan yang sistematis,

analitis, interpretasi,dan diseminasi data dari suatu kejadian yang

Page 15: TQA Health Care Yn-1

berhubungan dengan kesehatan yang akan digunakan untuk kegiatan

kesehatan masyarakata guna mengurangi morbiditas dan mortalitas dan

memperbaiki kesehatan,(Lazuardi,2010)

Menurut Depkes (2009), Surveilans adalah kegiatan analisis secara

sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah

kesehatan dan kondisi yg mempengaruhi terjadinya peningkatan dan

penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat

melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui

proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi

epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

Sedangkan definisi Surveilans menurut Thacker & Berkelman

adalah pengumpulan, analisis, dan penafsiran data outcome-specific secara

terus menerus dan sistematis untuk perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi upaya kesmas. Definisi menurut Thacker & Berkelman lebih

tepat. Definisi tersebut tidak hanya terfokus pada analisis, melainkan pada

serangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan, analisis, sampai penafsiran

data.

Pelaksanaan sistem surveilans secara aktif dilakukan oleh unit-unit

yang bergerak dalam kesehatan dengan mencari kasus di lapangan,

sedangkan secara pasif dilakukan oleh tempat pelayanan kesehatan dan

dari kasus yang dirujuk ke unit-unit kesehatan lain. (Anggita,2009)

Data surveilans melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dengan

pengumpulan data (collection), kemudian dilakukan pemeriksaan

(collation), analisis dan interpretasi, yang kemudian melalui tahap akhir

yaitu dissemination atau penyebaran hasil dan utilisation atau penggunaan

hasil,(Anggita,2009)

Page 16: TQA Health Care Yn-1

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Program jaminan mutu adalah: suatu upaya

yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektiv, dan terpadu

dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan

berdasarkan stander yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara

penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil

yang dicapai dan menyusun saran- tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

Laporan inspeksi mencakup: hasil inspeksi,

evaluasi serta kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan.

Dengan adanya audit, yang dilakukan oleh

auditor diharapkan perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan

Data surveilans melalui beberapa tahapan

yaitu dimulai dengan pengumpulan data (collection), kemudian dilakukan

pemeriksaan (collation), analisis dan interpretasi, yang kemudian melalui tahap

akhir yaitu dissemination atau penyebaran hasil dan utilisation atau penggunaan

hasil

B. SARAN

- Bagi pembaca agar dapat memahami dan

mengaplikasikan nantinya quality assurance sesuai dengan bidangnya masing-

masing

- Bagi mahasiswa PSIKM Unand agar

dapat mengembangkan, materi quality assurance dan menggunakan refernsi

yang lebih banyak dan lebih baik lagi di kemudian hari.

Page 17: TQA Health Care Yn-1

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,Azrul. 2006. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara:Jakarta