Implementasi DM

7
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL & WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI 1. Gangguan perfusi jaringan b/d melemahnya atau menurunnya aliran darah kedaerah gangrene akibat adanya obstruksi pembuluh darah 19 januari 2015 14.00 WIB 14.25 WIB 14.40 WIB 14.50 WIB 15.00 WIB 15.03 WIB Minum obat setelah makan : Pagi : 07.30 Siang : 12.30 Sore : 05.30 1. BHSP 2. Observasi TTV 3. Observasi sensorik dan motoric 4. Mengajari Ny. S cara meningkatkan aliran darah (meninggikan kaki) 5. Mengajari Ny. S untuk sering bergerak 6. Memberi pendidikan akan penyakit DM + Gangren 7. Memberi motivasi untuk selalu mengikuti tindakan perawatan agar mempercepat penyembuhann 8. Kolaborasi pemberian chephaflox 2x1, pumpicel 2x1, trovensis 2x1, antrain 3x1,dipenhidramin 2x1 S : 1. Ny. S mengatakan kulit pada tarsal, metatarsal, dan phalang tidak terasa sakit 2. Ny. S mengatakan bahwa tubuhnya terasa panas dan gatal O : 1. TD = 100/60 mmHg, S/N = 37/80, RR = 20 2. Keadaan umum pasien membaik sudah mampu jalan-jalan , berfungsi untuk meningkatkan aliran darah 3. Ny. S sudah sedikit aktif ketika ada

description

kesehatan

Transcript of Implementasi DM

NODIAGNOSA KEPERAWATANTANGGAL & WAKTUIMPLEMENTASIEVALUASI

1.Gangguan perfusi jaringan b/d melemahnya atau menurunnya aliran darah kedaerah gangrene akibat adanya obstruksi pembuluh darah19 januari 2015

14.00 WIB

14.25 WIB

14.40 WIB

14.50 WIB

15.00 WIB

15.03 WIB

Minum obat setelah makan :

Pagi : 07.30

Siang : 12.30

Sore : 05.301. BHSP

2. Observasi TTV

3. Observasi sensorik dan motoric

4. Mengajari Ny. S cara meningkatkan aliran darah (meninggikan kaki)5. Mengajari Ny. S untuk sering bergerak

6. Memberi pendidikan akan penyakit DM + Gangren

7. Memberi motivasi untuk selalu mengikuti tindakan perawatan agar mempercepat penyembuhann

8. Kolaborasi pemberian chephaflox 2x1, pumpicel 2x1, trovensis 2x1, antrain 3x1,dipenhidramin 2x1S : 1. Ny. S mengatakan kulit pada tarsal, metatarsal, dan phalang tidak terasa sakit

2. Ny. S mengatakan bahwa tubuhnya terasa panas dan gatal

O : 1. TD = 100/60 mmHg,S/N = 37/80, RR = 20

2. Keadaan umum pasien membaik sudah mampu jalan-jalan , berfungsi untuk meningkatkan aliran darah

3. Ny. S sudah sedikit aktif ketika ada tindakan keperawatan

4. Ny. S merasa mual muntah ketika hendak disuruh makan

A : Tujuan teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,7,8 Evaluasi Dx no. 1 dilakukan pada tanggal 20 januari 2015 (10.00)

2. Gangguan integritas jaringan b/d adanya gangrene pada ekstremitas19 januari 201517.00 WIB

17.05 WIB

17.15 WIB

17.20 WIB

16.30 WIB

24.00 WIB15.05 WIB1. BHSP2. Evaluasi luas luka dan keadaan luka Ny. S

3. Mengajarkan cara pencegahan infeksi kepada Ny. S dan keluarganya (suami), seperti memotong kuku ,dll

4. Mengajarkan alur tindakan perawatan luka yang dilakukan oleh tim khusus dan mahasiswa agar tidak tegang saat perawatan luka

5. Dan tidak lupa motivasi selalu diberikan kepada Ny. S agar lebih aktif kepada setiap tindakan (termasuk perawatan luka) guna tujuan perawatan terpenuhi6. Perawatan luka masih dikakukan tim khusus RSI Siti Hajar, untuk kami akan melakukan perawatan hari berikutnya (tgl . 24 januari 2015, 13.00 WIB)7. Kolaborasi dalam pemberian insulin levemir (sc) long acting

8. Cek GDA

9. Pemberian antibiotic

10. Pemberian mycostatin

11. Pemberiaan diet khusus

a) 3 besar : 07.00, 12.00, 17.00 WIB

Jenis : nasi, bubur kasar

3 kecil : snack dan jelly

b) Kolaborasi dengan ahli gizi kebutuhan Ny. S dengan DM =1950 kkalS : Suami Ny. S mengatakan bahwa istrinya sedikit aktif dalam proses penyembuhan dari personal hygiene sampai perawatan luka dan pemberian obat-obatan O : 1. Luas luka kering menjadi basah tambah meluas, adanya luka di mulut bertambah buruk hingga di luka gangrene ada gas keton yang belum di keluarkan2. GDA = 80 mg/dl

3. Pemberian gizi membantu akan tetapi perawatan yang masih kurang sesuai dengan kondisi lukanyaA : Tujuan teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan no 1,2,5,6,8,9,10,11 Evaluasi Dx no. 2

3.Keterbatasan mobilitas fisik b/d adanya gangren20 januari 201514.00 WIB

14.15 WIB

15.30 WIB

15.40 WIB

15.50 WIB

15.55 WIB

16.02 WIB

16.10 WIB

17.00 WIB1. BHSP2. Observasi tingkat kekuatan otot pada Ny. S dan di dokumentasikan

3. Menyuruh Ny. S untuk menggerakkan dan mengangkat ekstremitas bawah dan atas sesuat kemampuan

4. Memberi tahu Ny. S untuk sering (duduk,berdiri, dan jalan kaki) serta memberi tahu ketika BAK untuk jalan kaki ke kamar mandi di dampingi suami Ny. S

5. Memberi tahu Ny. S ketika jadwal makan khusus agar bangun dari tempat tidur secara mandiri , akan tetapi di awal jika tidak kuat dibantu suaminya

6. Memberi pendidikan kesehatan kepada Ny. S dan suami nya tentang manfaat tindakan mobilisasi

7. Memberi penjelasan singkat tentang mobilisasi yang di terapkan kepada Ny. S terhadap penyembuhan luka gangrene (agar aliran darah mengalir lancar)

8. Memberi motivasi kepada Ny. S untuk sering melakukan gerakan tubuh walaupun minimal tapi kalau bisa sesuai kemampuan yang optimal

9. Memberi motivasi kepada suami Ny. S agar selalu mendukung latihan fisik pada Ny. S agar lebih punya motivasi dan percaya diri 5 kali lipat

10. Dan untuk kolaborasi kami dengan ahli gizi RSI Siti Hajar Sidoarjo untuk pemenuhan nutrisi selama melakukan tindakan latihan fisik pada Ny. S S : 1. Ny. S mengatakan bahwa tubuhnya sedikit enakan setelah sering BAK jalan kekamar mandi2. Suami Ny. S mengatakan Ny. S tampak lebih semangat untuk di ajak jalan-jalan melihat pemandanagn di luar kamar lantai 2O : 1. Kekiatan tonus otot meningkat

5 5

4 4

2. Nutrisi yang diberikan kepada Ny. S cukup adekuat (1950 kkal)A : Tujuan tercapai sebagian P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,8,10 Evaluasi Dx no. 3 dilaksanakan pada tanggal 22 januari 2015 (08.45 WIB)

4.Ansietas b/d kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya20 januari 201519.30 WIB

19.35 WIB

19.40 WIB

19.42 WIB

19.46 WIB

19.50 WIB

19.55 WIB1. BHSP2. Mengkaji tingkat kecemasan pada Ny. S

3. Menyuruh dan membujuk Ny. S untuk mengungkapkan rasa cemasnya

4. Memberikan informasi tentang proses penyakit Ny. S dan keikutsertaan Ny. S dan keluarga (suami) dalam tindakan yang dapat mengurangi beban pikiran

5. Memberikan keyakinan pada Ny. S bahwa perawat dan tim kesehatan lain akan selalu memberikan perawatan terbaik untuk Ny. S

6. Memberikan kesempatan pada keluarga Ny. S untuk selalu mendampingi di dekat pasien agar tidak cemas

7. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman (udara bebas mudah masuk dan adanya wangi-wangian)

8. Memotivasi Ny. S agar selalu mendekatkan diri kepada Allah S.W.TS : 1. Ny. S mengatakan bahwa dirinya selalu nyaman dan tenang ketika berdzikir dan mengingat Allah S.W.T2. Suami Ny. S mengatakan bahwa istrinya sudah merasa nyaman disbanding sebelumnya

O : 1. Ny. S tampak lebih aktif dan merespon ketika ada tindakan keperawatan2. kecemasan Ny. S sudah tidak ada

A : Tujuan Tercapai semuaP : Intervensi di hentikan Evaluasi Dx no. 4 dilaksanakan pada tanggal 21 januari 2015 (08.30)