IKTERUS

download IKTERUS

of 16

Transcript of IKTERUS

TUGAS ADVANCED NURSING PRACTICASKEP IKTERUS

Disusun OlehKELOMPOK II

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:1. HANDRIANA FUJI ASTUTI2. PAUZATUN ULFA3. RABITUL ADAWIYAH4. SABRIAH5. HALBA ABDI SATRIA

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAMS-1 KEPERAWTAN2014/2015

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL........................................................................................................................iDAFTAR ISI1BAB 12PENDAHULUAN2A.Latar belakang2B.Rumusan Masalah2C.Tujuan31.Tujuan Umum32.Tujuan Khusus3BAB II PEMBAHASAN41.Konsep Dasar teori4A.Pengertian4B.Tanda Dan Gejala5C.Etiologi5C.Metabolisme Bilirubin6D.Patofisiologi Hiperbilirubinemia6E.Fathway7F.Penatalaksanaan Medis82.Asuhan Keperawatan ikterus10A.Pengkajian10B.Diagnosa Keperawatan11C.Intervensi12BAB III PENUTUP14A.Kesimpulan14B.Saran14DAFTAR PUSTAKA15

BAB 1 PENDAHULUANA. Latar belakang Ikterus merupakan suatu gejala yang sering ditemukan pada Bayi Baru Lahir (BBL). Menurut beberapa penulis kejadian ikterus pada BBL berkisar 50 % pada bayicukup bulan dan 75 % pada bayi kurang bulan.Perawatan Ikterus berbeda diantara negara tertentu, tempat pelayanantertentu dan waktu tertentu. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pengelolaan padaBBL, seperti pemberian makanan dini, kondisi ruang perawatan, penggunaanbeberapa propilaksi pada ibu dan bayi, fototherapi dan transfusi pengganti. Asuhankeperawatan pada klien selama post partum juga terlalu singkat, sehingga klien dan keluarga harus dibekali pengetahuan, ketrampilan dan informasi tempat rujukan, cara merawat bayi dan dirinya sendiri selama di rumah sakit dan perawatan dirumah. Perawat sebagai salah satu anggota tim kesehatan mempunyai peranan dalam memberikan asuhan keperawatan secara paripurna. B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian ikterus?2. Bagaimana tanda dan gejala ikterus?3. Apa etiologi ikterus?4. Bagaimana metabolisme bilirubin?5. Bagaiman patofisiologi dan fathway ikterus?6. Bagaiman penatalaksanaan ikterus?7. Bagaimana asuhan keperawanan ikterus?C. Tujuan1. Tujuan UmumTujuan umumnya yaitu untuk mengetahui konsep teori ikterus dan bagaimana proses asuhan keperawatan ikterus? 2. Tujuan Khusus1) Apa pengertian ikterus?2) Bagaimana tanda dan gejala ikterus?3) Apa etiologi ikterus?4) Bagaimana metabolisme bilirubin?5) Bagaiman patofisiologi dan fathway ikterus?6) Bagaiman penatalaksanaan ikterus?7) Bagaimana asuhan keperawanan ikterus?

BAB II PEMBAHASAN1. Konsep Dasar teoriA. Pengertian Ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning.Batasan-batasan:1. Ikterus FisiologisIkterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Hanifa, 1987):a. Timbul pada hari kedua-ketigab. Kadar Biluirubin Indirek setelah 2 x 24 jam tidak melewati 15 mg% padab. neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada kurang bulan.a. Kecepatan peningkatan kadar Bilirubin tak melebihi 5 mg % per harib. Kadar Bilirubin direk kurang dari 1 mg %c. Ikterus hilang pada 10 hari pertamad. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadan patologis tertentu

2. Ikterus Patologis / HiperbilirubinemiaAdalah suatu keadaan dimana kadar Bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan Kern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik, atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis. Brown menetapkan Hiperbilirubinemia bila kadar Bilirubin mencapai 12mg% pada cukup bulan, dan 15 mg % pada bayi kurang bulan. Utelly menetapkan 10 mg% dan 15 mg%.

3. Kern IkterusAdalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan Bilirubin Indirek pada otak terutama pada Korpus Striatum, Talamus, Nukleus Subtalamus, Hipokampus, Nukleus merah , dan Nukleus pada dasar Ventrikulus IV.

B. Tanda Dan Gejala1. Ikterus pada kulit dan konjungtiva, mukosa, dan alat-alat tubuh lainnya. Bila ditekan akan timbul kuning.2. Bilirubin direk ditandai dengan kulit kuning kehijauan dan keruh pada ikterus berat.3. Bilirubin indirek ditandai dengan kulit kuning terang pada ikterus berat. 4. Bayi menjadi lesu.5. Bayi menjadi malas minum.6. LetargicC. Etiologi1. Peningkatan produksi :a. Hemolisis, misal pada Inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat ketiak sesuaian golongan darah dan anak pada penggolongan Rhesus dan ABO.b. Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran.c. Ikatan Bilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolik yang terdapat pada bayi Hipoksia atau Asidosis .d. Defisiensi G6PD ( Glukosa 6 Phospat Dehidrogenase ).e. Ikterus ASI yang disebabkan oleh dikeluarkannya pregnan 3 (alfa), 20 (beta) , diol (steroid).f. Kurangnya Enzim Glukoronil Transeferase , sehingga kadar Bilirubin Indirek meningkat misalnya pada berat badan lahir rendah.g. Kelainan kongenital (Rotor Sindrome) dan Dubin Hiperbilirubinemia.

2. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada Hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat-obat tertentu misalnya Sulfadiasine.3. Gangguan fungsi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti infeksi, Toksoplasmosis, Siphilis.4. Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra Hepatik.5. Peningkatan sirkulasi Enterohepatik misalnya pada Ileus ObstruktifC. Metabolisme BilirubinSegera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi Bilirubin (merubah Bilirubin yang larut dalam lemak menjadi Bilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam hati. Frekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan Albumin (Albumin binding site).Pada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudahmatang dan menghasilkan Enzim Glukoronil Transferase yang memadaisehingga serum Bilirubin tidak mencapai tingkat patologis.

D. Patofisiologi HiperbilirubinemiaPeningkatan kadar Bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan. Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban Bilirubin pada sel Hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran Eritrosit, Polisitemia.Gangguan pemecahan Bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar Bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar proteinY dan Z berkurang, atau pada bayi Hipoksia, Asidosis. Keadaan lain yangmemperlihatkan peningkatan kadar Bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi Hepar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu. Pada derajat tertentu Bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak jaringan tubuh. Toksisitas terutama ditemukan pada Bilirubin Indirek yang bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. sifat ini memungkinkan terjadinya efek patologis pada sel otak apabila Bilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. Kelainan yang terjadi pada otak disebut Kernikterus. Pada umumnya dianggap bahwa kelainan pada saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar Bilirubin Indirek lebih dari 20 mg/dl.Mudah tidaknya kadar Bilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung pada keadaan neonatus. Bilirubin Indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila bayi terdapat keadaan Berat Badan Lahir Rendah , Hipoksia, dan Hipoglikemia.E. FathwayHaemoglobin

GlobinHAEMA

Pemecahan bilirubin berlebihan, bilirubin yang tidak berikatan dengan albumin meningkat

Peningkatan destruksi eritrosit Hb Dan Eritrosit abnormal

Suplai bilirubin melebihi kemampuan hepar

Hepar tidak mampu melakukan konjugasi

Sebagian masuk kembali ke siklus enterohepatik

Peningkatan bilirubin unconjugated dalam darah

ccPeningkatan bilirubin indirek kekuningan pada kulit dan sclera

Gangguan integritas kulit

Indikasi Fototerapi

Sinar dengan intensitas tinggi

HipertermiKurangnya volume cairan tubuhResiko cidera

F. Penatalaksanaan MedisBerdasarkan pada penyebabnya, maka manejemen bayi dengan Hiperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi efek dari Hiperbilirubinemia. Pengobatan mempunyai tujuan :1. Menghilangkan Anemia2. Menghilangkan Antibodi Maternal dan Eritrosit Tersensitisasi3. Meningkatkan Badan Serum Albumin4. Menurunkan Serum Bilirubin Metode therapi pada Hiperbilirubinemia meliputi : Fototerapi, Transfusi Pengganti, Infus Albumin dan Therapi Obat.1. FototherapiFototherapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan. Transfusi Pengganti untuk menurunkan Bilirubin. Memaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a bound of fluorencent light bulbs or bulbs in the blue-light spectrum) akan menurunkan Bilirubin dalam kulit.Fototherapi menurunkan kadar Bilirubin dengan cara memfasilitasi ekskresi Biliar Bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorsi jaringan mengubah Bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut Fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah Fotobilirubin berikatan dengan Albumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke Empedu dandiekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan Taeusch, 1984). Hasil Fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi Bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine. Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar Bilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab Kekuningan dan Hemolisis dapat menyebabkan Anemia.Secara umum Fototherapi harus diberikan pada kadar Bilirubin Indirek 4 -5 mg/dl. Neonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1000 gram harus di Fototherapi dengan konsentrasi Bilirubun 5 mg / dl. Beberapailmuan mengarahkan untuk memberikan Fototherapi Propilaksis pada 24 jam pertama pada Bayi Resiko Tinggi dan Berat Badan Lahir Rendah.2. Tranfusi PenggantiTransfusi Pengganti atau Imediat diindikasikan adanya faktor-faktor :a) Titer anti Rh lebih dari 1 : 16 pada ibu.b) Penyakit Hemolisis berat pada bayi baru lahir.c) Penyakit Hemolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau 24 jam pertama.d) Tes Coombs Positife) Kadar Bilirubin Direk lebih besar 3,5 mg / dl pada minggu pertama.f) Serum Bilirubin Indirek lebih dari 20 mg / dl pada 48 jam pertama.g) Hemoglobin kurang dari 12 gr / dl.h) Bayi dengan Hidrops saat lahir.i) Bayi pada resiko terjadi Kern Ikterus.Transfusi Pengganti digunakan untuk :a) Mengatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible (rentan) terhadap sel darah merah terhadap Antibodi Maternal.b) Menghilangkan sel darah merah untuk yang Tersensitisasi (kepekaan)c) Menghilangkan Serum Bilirubind) Meningkatkan Albumin bebas Bilirubin dan meningkatkan keterikatan dengan BilirubinPada Rh Inkomptabiliti diperlukan transfusi darah golongan O segera (kurang dari 2 hari), Rh negatif whole blood. Darah yang dipilih tidak mengandung antigen A dan antigen B yang pendek. setiap 4 - 8 jam kadar Bilirubin harus dicek. Hemoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil.3. Therapi ObatPhenobarbital dapat menstimulasi hati untuk menghasilkan enzim yang meningkatkan konjugasi Bilirubin dan mengekresinya. Obat ini efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa Minggu sebelum melahirkan. Penggunaan penobarbital pada post natal masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi). Colistrisin dapat mengurangi Bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga menurunkan siklus Enterohepatika.

2. Asuhan Keperawatan ikterus A. Pengkajian1. AnemneseNama : Nama Orang Tua :Alamat : Alamat :Umur : Umur :Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :Tanggal MRS : Pendidikan :Tanggal Pengkajian : Pekerjaan :No.MRS : Status Perkawinan :Penanggung Jawab :Dx Medis :2. Riwayat Keperawatana. Riwayat KehamilanKurangnya antenatal care yang baik. Penggunaan obat obat yang meningkatkan ikterus ex: salisilat sulkaturosic oxitosin yang dapat mempercepat proses konjungasi sebelum ibu partus.

b. Riwayat PersalinanPersalinan dilakukan oleh dukun, bidan atau Data Obyektifkter. Lahir prematur / kurang bulan, riwayat trauma persalinan, hipoxin dan aspixinc. Riwayat Post natalAdanya kelainan darah tapi kadar bilirubin meningkat kulit bayi tampak kuning.d. Riwayat Kesehatan KeluargaSeperti ketidak cocokan darah ibu dan anak Polycythenia, gangguan saluran cerna dan hati ( hepatitis )e. Riwayat PikososialKurangnya kasih saying karena perpisahan, perubahan peran orang tua f.f. Pengetahuan KeluargaPenyebab perawatan pengobatan dan pemahaman ortu bayi yang icterus

3. Kebutuhan Sehari haria. NutrisiPada umumnya bayi malas minum (reflek menghisap dan menelan lemah) sehingga BB bayi mengalami penurunan.b. EliminasiBiasanya bayi mengalami diare, urin mengalami perubahan warna gelap dan tinja berwarna pucatc. IstirahatBayi tampak cengeng dan mudah terbangund. AktifitasBayi biasanya mengalami penurunan aktivitas, letargi, hipototonus dan mudah terusik.e. Personal hygieneKebutuhan personal hygiene bayi oleh keluarga terutama ibu4. Pemeriksaan fisikKeadaan umum lemah, Ttv tidak stabil terutama suhu tubuh (hipo/ hipertemi). Reflek hisap pada bayi menurun, BB turun, pemeriksaan tonus otot (kejang/ tremor). Hidrasi bayi mengalami penurunan. Kulit tampak kuning dan mengelupas (skin resh) bronze bayi syndrome, sclera mata kuning (kadangkadang terjadi kerusakan pada retina) perubahan warna urine dan feses.

B. Diagnosa Keperawatan1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan, dan diare.2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan efek fototerapi3. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubinemia dan diare

C. Intervensi

No.DiagnosaKeperawatanTujuan & Kriteria HasilIntervensiRasional

1.Kurangnya volume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan, dan diare.

Tujuan:Cairan tubuh adekuat

Kriteria Hasil:Ttv normalTurgor kulit