II. TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/H3313021_bab1.pdf ·...
Transcript of II. TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/H3313021_bab1.pdf ·...
-
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi pakcoy (Brassica rapa L.)
Pakcoy (Brassica rapa L.) bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim,
cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Pakcoy adalah
jenis tanaman sayur-sayuran termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan
pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara
luas di China selatan dan China pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan
introduksi baru di Jepang dan masih sefamili dengan Chinese vegetable. Saat
ini pakcoy dikembangkan secara luas di Filipina dan Malaysia, di Indonesia
dan Thailand (Sarjono 2003).
klasifikasi tanaman sawi pakcoy adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L (Sarjono 2003)
Yogiandre (2011) menyatakan tanaman pakcoy merupakan salah satu
sayuran penting di Asia, atau khususnya di China. Daun pakcoy bertangkai,
berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala,
tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat,
melekat pada batang yang tertekan. Tangkai daun berwarna putih atau hijau
muda, gemuk dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 1530 cm. Keragaman
morfologis dan periode kematangan cukup besar pada berbagai varietas dalam
kelompok ini. bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu. Lebih lanjut
dinyatakan pakcoy kurang peka terhadap suhu ketimbang sawi putih, sehingga
tanaman ini memiliki daya adaptasi lebih luas. Vernalisasi minimum
diperlukan untuk bolting. Bunga berwarna kuning pucat (Hernowo 2010).
-
5
Beberapa daerah seperti Indramayu dan Tasikmalaya, Jawa Barat,
adalah contoh lokasi pembudidayaan sawi pakcoy di Indonesia. Kedua daerah
itu memang terkenal dengan tanahnya yang gembur. Biasanya, para
pembudidaya pakcoy tidak hanya menanam satu jenis tanaman di satu
lahannya. Tanaman ini banyak dipilih petani karena pembudidayaannya yang
relatif mudah. Masa panen pakcoy cukup singkat, hanya sekitar 45 hari.
(Anonymous 2013).
B. Syarat tumbuh pakcoy (Brassica rapa L.)
Menurut Sutirman (2011) Daerah penanaman yang cocok adalah
mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan
laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di
tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat
diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian
pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Tanaman
pakcoy tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun.
Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara
teratur.
Pakcoy tergolong tanaman yang dapat ditanam pada berbagai musim,
baik musim hujan maupun musim panas dan dapat diusahakan dari dataran
rendah sampai dataran tinggi. Oleh karena itu, sayuran ini dapat dibudidayakan
sepanjang tahun. Jika budidaya pakcoy dilakukan didataran tinggi, umumnya
akan cepat berbunga, karena dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk atau lembab. Akan tetapi tanaman ini juga
tidak baik pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok
bila ditanam pada akhir musim penghujan (Haryanto 2006).
Tanaman pakcoy dapat tumbuh optimal apabila ditanam di lahan yang
memiliki unsur hara makro dan mikro yang cukup tinggi serta kondisi tanah
yang gembur, salah satu unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh
sayuran ini adalah unsur nitrogen, karena nitrogen merupakan unsur hara
pokok pembentuk protein, asam nukleat, dan klorofil yang berguna dalam
-
6
proses fotosintesis. Tanaman sayuran daun membutuhkan pupuk dengan unsur
nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih
renyah, segar dan enak dimakan. Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara
yang sangat penting ditambahkan kepada tanaman (Sakti 2013).
C. Kandungan pakcoy (Brassica rapa L.)
Pakcoy termasuk jenis sawi yang banyak dibudidayakan oleh petani
saat ini. Sayuran pakcoy memiliki kandungan vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh manusia. Kandungan gizi dalam 100 g pakcoy adalah protein
2,39 mg; lemak 0,39 mg; karbohidrat 4,09 mg; kalsium 220 mg; fosfor 38 mg;
besi 2,9 mg dan vitamin C 102 mg (Kamnio 1992).
Tabel 1.1 Kandungan gizi setiap 100 g pakcoy
No Komposisi Jumlah
1 Kalori 22,00 k
2 Protein 2,30 g
3 Lemak 0,30 g
4 Karbohidrat 4,00 g
5 Serat 1,20 g
6 Kalsium (Ca) 220,50 mg
7 Fosfor (P) 38,40 mg
8 Besi (Fe) 2,90 mg
9 Vitamin A 969,00 SI
10 Vitamin B1 0,09 mg
11 Vitamin B2 0,10 mg
12 Vitamin B3 0,70 mg
13 Vitamin C 102,00 mg
Sumber: Direktorat Gizi, DepKes RI, 1979 (Sutirman 2011).
D. Manfaat pakcoy (Brassica rapa L.)
Menurut Eko (2007) manfaat pakcoy sangat baik untuk
menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh
penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta
memperbaiki dan memperlancar pencernaan, bijinya dimanfaatkan sebagai
minyak serta pelezat makanan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada
pakcoy adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C.
-
7
Menurut Fahrudin (2009), pakcoy dapat menghilangkan rasa gatal
ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala,
bahanpembersihdarah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan, biji tanaman pakcoy dimanfaatkan sebagai minyak
serta pelezat makanan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada pakcoy
adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin
B, dan Vitamin C. Kadar vitamin A pada pakcoy sangat tinggi berperan
menjaga kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya
mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel
mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Kandungan vitamin
E pada pakcoy dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel, dan
berperan baik untuk mencegah penuaan. Kandungan kalsium, fosfor, besi dan
vitamin yang dimiliki tanaman pakcoy berfungsi sebagai antivirus dan
antibakteri, membantu mencegah katarak, menekan resiko terjadinya cacat
bawaan, menurunkan resiko stroke penyakit jantung karena dapat menjaga
tekanan darah tetap normal dan dapat menyembuhkan luka di pencernaan
(Anonim 2012).
E. Teknik Budidaya Pakcoy (Brassica rapa L.)
1. Pengolahan Lahan
Dalam tahapan pengolahan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan
lahan atau persiapan lahan tempat budidaya, yaitu dengan membuang semua
jenis tanaman yang tidak diinginkan dan jenis tanaman yang sulit terurai,
seperti sisa-sisa perakaran rumput, sampah plastik, batu, disekitar lahan
yang akan diolah. Dan sisa tanaman seperti daun sayur sisa panen dan
jerami padi di tutup sama tanah agar menjadi pupuk lagi. Tujuannya adalah
supaya pengolahan tanah lebih mudah dan tanah lebih subur dan gembur
(Salisbury 1995).
Kegiatan pengolahan tanah dilakukan agar struktur tanah menjadi
gembur, aerasi dan drainase lebih baik, serta membentuk bedengan sebagai
tempat tumbuhnya tanaman, sehingga kondisi lahan dapat ditanami sesuai
persyaratan tumbuh tanaman. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara
-
8
dicangkul sedalam 2030 cm, selanjutnya bongkaran tanah dihaluskan,
dibiarkan selama 1-2 hari. Pembuatan bedengan dengan panjang 15 m, lebar
100 cm dan tinggi 30 cm (Susila 2009).
2. Pemupukan
a) Pupuk dasar
Pupuk dasar diberikan 7 hari sebelum penanaman atau penaburan
benih tanaman pakcoy. Pemupukan dilakukan agar tanah menjadi subur
dan gembur. Adapun pemberian pupuk kandang sebanyak 100 kg
perbedengan dan pupuk dasar NPK Phonska 5 kg perbedengan. Dan
timbahakan kapur Dolomite 50 kg perbedengan sebagai penyeimbang
tanah yang asam dan basa (Mashum 1981).
b) Pupuk susulan
Pemupukan dilakukan agar dapat memberikan unsur hara tambahan
atau susulan pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman
dan untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal sehingga
menghasilkan tanaman dengan mutu yang baik. Pemupukan susulan
dilakukan pada sore hari, yaitu pada umur tanaman 10-15 hari setelah
tanam. Dengan pupuk urea 10 kg dengan cara pupuk urea di larutkan
terlebih dahulu menggunakan air dengan konsentrasi 1kg/10 liter air
kemudian pupuk yang di campur dengan air tersebut di campur kembali
dengan air 5 liter dengan konsentrasi 200 ml per 5 liter air dan dilakukan
pemupukan susulan dengan menggunakan gembor, selanjutnya tanaman
yang sudah dipupuk disiram kembali air 2-3 gembor air agar sayur di
dipupuk tidak mati atau terbakar (Mahanani 2003).
3. Persemian (Penaburan Benih)
Persemaian atau pembibitan dilakukan dengan menggunakan
bedengan kemudian langsung disiram dengan air secara merata dengan
menggunakan gembor. Selanjutnya meletakkan sekam padi atau jerami
untuk menutup permukaan bedengan agar terlindung dari sinar matahari
langsung ataupun hujan secara langsung, yang mengakibatkan persemaian
tidak baik (Soekamto 2005). Setelah benih berumur 1012 hari sejak biji
-
9
disemaikan atau bibit berdaun 35 helai daun, bibit pakcoy siap dipindahkan
atau ditanam pada lahan budidaya telah disiapkan (Wudianto 2009).
4. Penanaman
Sebelum penanaman bibit yang dipindahkan terlebih dahulu
dilakukan penyiraman bedengan dengan gembur supaya tanah menjadi
lembab dan bibit tidak layu supaya tanaman cepat tumbuh, kemudian tanah
di tugal dengan kayu atau jari tangan dengan jarak 20 x 20 cm sesuai
dengan jarak tanam. Penanaman dilakukan pada sore hari dengan cara
mencabut bibit pada bedengan yang telah di semai kemudian di pindahkan
pada bengan yang telah siapkan untuk tempat budidaya tanaman sayur
pakcoy. Setelah selesai penanaman dilakukan penyiraman tanaman dengan
menggunakan gembor yang semburan airnya halus sehingga bibit tanaman
tidak rebah (Perwtasari 2012).
5. Penyingan (Perawatan)
Kegiatan penyingan dilakukan pencabutan gulma atau penyiangan
dilakukan apabila disekitar batang tanaman pakcoy tumbuh gulma.
Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dengan menggunakan
tangan. Penyiangan biasanya dilakukan 1-2 kali selama masa pertumbuhan
pakcoy, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng
penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah
penanaman (Agustina 2011).
6. Pengendalian Hama
Hama adalah binatang yang keberadaannya bisa dilihat oleh mata
secara langsung dan dapat menurunkan mutu dari produksi pakcoy.
Pelaksanaan kegiatan pengendalian hama harus diawali dengan
pengenalan jenis hama dan penyakit yang ada pada tanaman pakcoy,
sehingga pada saat pelaksanaan pengendaliannya dapat dilakukan dengan
tepat. Pada saat tanaman berumur 15 hari setelah penanaman biasanya
ditemukan serangan hama karat daun, kutu anjing dan kutu kebul.
Pengendalian hama tersebut dapat dilakukan penyemprotan insektisida.
Untuk serangan hama karat daun dan kutu anjing dapat disemprot dengan
-
10
menggunakan insektisida metindo dengan dosis 5 gram per 15 liter air.
Sedangkan untuk serangan hama kutu anjing dan kutu kebul disemprot
dengan menggunakan insektisida konfidor dengan dosis 10 gram atau satu
sendok makan per 15 liter air penyemperotan. Penuyemprotan dilakukan
pada pagi dan sore hari (Retno Nuningsih 2001).
7. Panen
Tanaman pakcoy dapat dipanen pada saat berumur 3545 hari
setelah tanam. Tanaman yang telah layak panen memiliki daun yang tumbuh
subur dan berwarna hijau segar, pangkal daun tampak sehat, serta ketinggian
tanaman seragam dan merata. Panen dilakukan pada sore hari karena cahaya
matahari tidak terlalu panas, Proses pemanenan dilakukan dengan mencabut
tanaman pakcoy dari dalam tanah. Lakukan hal ini dengan hati-hati agar
tidak merusak bagian pangkal dan daun pakcoy. Selain dapat menurunkan
nilai ekonomisnya, kerusakan tersebut juga bisa berakibat pada sayur
pakcoy yang mudah membusuk. Selama proses panen, sayuran sawi sendok
ini sebaiknya dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak layu. Sesegera
mungkin, pindahkan hasil panen dari kebun ke tempat tertutup yang
berhawa sejuk. Berikutnya, sayuran sawi sendok bisa diseleksi untuk
memisahkan bagian-bagian yang terlihat kurang menarik (Anas 2009).
F. Mulsa Organik
Mulsa adalah bahan atau material yang digunakan untuk menutupi
permukaan tanah atau lahan pertanian dengan tujuan tertentu yang prinsipnya
adalah untuk meningkatkan produksi tanaman. Secara teknis, penggunaan
mulsa dapat memberikan keuntungan antara lain, menghemat penggunaan air
dengan laju evaporasi dari permukaan tanah, memperkecil fluktuasi suhu tanah
sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman bawang merah dan
mikroorganisme tanah, memperkecil laju erosi tanah baik akibat tumbukan
butir-butir hujan dan menghambat laju pertumbuhan gulma (Lakitan 1995).
Mulsa organik berasal dari sisa-sisa tanaman seperti jerami padi,
batang dan daun jagung, alang-alang, pelepah pisang, rumput-rumputan, dan
lain-lain. Mulsa organik dapat memperbaiki kesuburan tanah, struktur tanah,
-
11
dan cadangan air bagi tanaman. Mulsa juga bisa menghalangi tumbuhnya
gulma dan menjaga suhu tanah agar tetap lembab (tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin) sehingga dapat menarik makroorganisme seperti cacing tanah
(Anonim 2011).
Mulsa Jerami kaya akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu K,
Al, dan Mg. Begitu juga dengan pelapukan bahan organik akan membebaskan
sejumlah senyawa penyusunnya, terutama mengandung C, N, S dan P. Dengan
terjadinya pelapukan mulsa jerami proses dekomposisi akan mudah terurai.
Sebagian besar membebaskan 20-30 g karbon dalam bentuk CO2 sisanya
digunakan untuk jasad renik (Purwowidodo 1999).
Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah),
mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan
organik dalam tanah. Fungsi langsung mulsa terhadap sifat kimia tanah terjadi
melalui pelapukan bahan-bahan mulsa. Fungsi ini hanya terjadi pada jenis
mulsa yang mudah lapuk seperti jerami padi, alang-alang, rumput-rumputan,
dan sisa-sisa tanaman lainnya. Hal ini merupakan salah satu keuntungan
penggunaan mulsa sisa-sisa tanaman disbanding mulsa plastic yang sukar
lapuk (Acquaah 2005).
Penggunaan mulsa bertujuan untuk memelihara struktur tanah agar
tetap gembur, menjaga kelembapan dan suhu tanah, mengurangi pencucian
hara, dan menekan pertumbuhan gulma. Jika ditinjau dari sisi perlindungan
tanaman, penggunaan mulsa bertujuan untuk menekan perkembangan OPT.
Hama trips, ulat buah, ulat grayak, dan lalat buah berkepompong di dalam
tanah. Dengan penggunaan mulsa, hama yang hendak berkepompong terhalang
oleh mulsa. Didataran rendah digunakan mulsa jerami padi dengan ketebalan 5
cm, sedangkan didataran medium dan dataran tinggi digunakan mulsa plastik
hitam perak (Sumpena 2014).
-
12
Kelebihan dan Kekurangan Mulsa Organik adalah sebagai berikut :
1) Kelebihannya meliputi :
a) Dapat di peroleh secara bebas/gratis
b) Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan
serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
c) Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan sehingga
mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan kelembaban
tanah menjadi lebih efisien.
d) Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga
mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan).
e) Menambah bahan organik tanah karena mudah lapuk setelah rentang
waktu tertentu.
f) Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga
kerja/biaya rendah.
2) Kekurangannya meliputi :
a) Tidak tersedia sepanjang musim tanam, tetapi hanya saat musim panen
tadi.
b) Hanya tersedia di sekitar sentra budidaya padi sehingga daerah yang jauh
dari pusat budidaya padi membutuhkan biya ekstra untuk transportasi.
c) Tidak dapat digunakan lagi untuk masa tanam berikutnya
(Chairumansyah 2010).