Hipertensi Pre Eklampsia Berat Darah Tinggi

40
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ………………………………………………….…………….……………… 1 BAB I Pendahuluan …………………………………………………………………….. 2 1.1. Latar Belakang …………………………………………………………..….…… 2 1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………..…..……….. 3 1.3. Tujuan Penulisan ………………….……………………………………….…….. 3 1.4. Sasaran …………. ………………………………………………..…..………….. 3 BAB II Tinjauan Pustaka………………………………...……………….…...…………. 4 2.1 Definisi ……………..……………………………...………………………..…… 4 2.2 Klasifikasi ……………...…………………...…………………………….……... 4 2.3 Etiologi …...….…………….…………..…………….…...……………….…..…. 5 2.4 Patofisiologi ……………..………………………...……..…...…...…........…. ….. 6 2.5 Gejala Klinis .....…………………………...........……….. …….......................….. 6 2.6 Penatalaksanaan……………………..………...……………………….……...….. 7 2.7 Penegakan Diagnosis …………………………………………………………….. 7 BAB III Materi dan Metode ....…………………………………….….......…..……….... 17 1

description

Hipertensi Pre Eklampsia Berat Darah TinggiHipertensi Pre Eklampsia Berat Darah Tinggi

Transcript of Hipertensi Pre Eklampsia Berat Darah Tinggi

DAFTAR ISI HalamanHalaman Judul .. 1BAB I Pendahuluan .. 21.1. Latar Belakang ... 21.2. Rumusan Masalah ...... 31.3. Tujuan Penulisan .... 31.4. Sasaran . ...... 3BAB II Tinjauan Pustaka........ 42.1 Definisi ....... 42.2 Klasifikasi .......... 42.3 Etiologi ............... 52.4 Patofisiologi ........................ 62.5 Gejala Klinis ........................................... 62.6 Penatalaksanaan........... 72.7 Penegakan Diagnosis .. 7BAB IIIMateri dan Metode .................. 17BAB IVKerangka Teoritis ................ . 18BAB V Penyajian Data 20BAB VI Pembahasan .. 25BAB VIIPenutup ............................ 265.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 265.2 Saran ....................................................................................................................... 26Daftar Pustaka .. 27Lampiran 28BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangDarah tinggi/hipertensi merupakan gejala yang sering dikeluhkan oleh pasien. Hipertensi sendiri bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikis. Untuk hipertensi yang disebabkan oleh faktor fisik memang mudah untuk mendiagnosa karena pada penderita akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala, nyeri di bagian tengkuk, namun tidak begitu halnya bila hipertensi disebabkan oleh karena faktor psikis untuk itu diperlukan waktu lebih lama untuk mencari tahu penyebabnya.Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. B. Permasalahan1) Tingginya prevalensi hipertensiDiketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya.2) Masyarakat sering tidak mengetahui penyebabnyaMasyarakat kadang sering tidak mengetahui penyebabnya atau di sebut Hipertensi Primer. Hanya sebagian kecil yang dapat ditetapkan etiologinya (hipertensi sekunder). Tidak ada data akurat mengenai prevalensi hipertensi sekunder. Namun di perkirakan sebanyak 6-35% adalah Hipertensi Sekunder dan 80%adalah Hipertensi Primer.

3) Masyarakat sering mengkonsumsi sendiri obat sakit kepala tanpa petunjuk dokterBerbagai upaya dilakukan oleh penderita hipertensi yang mengeluhkan sakit kepala untuk menghilangkan gejala tersebut. Upaya tersebut dapat menggunakan atau tanpa menggunakan obat. Sebagian besar, masyarakat memilih untuk menggunakan obat untuk segera menghilangkan rasa sakitnya. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko yang lebih berat pada penderitanya. Mengapa demikian? Pertama dengan praktek tersebut akan menutupi rasa sakit kepala yang dapat mempersulit penegakan diagnosa. Kedua, dengan menggunakan obat diluar aturan pakai akan meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat, yang bila bertepatan dilakukan oleh penderita dengan penyakit penyerta lain, misalnya hipertensi, justru akan memperparah kondisi sakit.

C. Tujuan Dengan melakukan kunjungan ke rumah salah seorang pasien Hipertensi, diharapkan kita dapat melakukan analisa kasus Hipertensi dengan pendekatan keluarga, yakni: Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarganya mengenai pentingnya kesehatan. Memantau perkembangan penyakit pasien serta kepatuhan pasien menjalani terapi. Serta memberikan penjelasan mengenai pentingnya gaya hidup sehat dengan lingkungan yang bersih. Memberikan penyuluhan mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi munculnya hipertensi. Menghindari factor. Usaha bersama dan kontinu antara dokter (klinik/RS) dengan pasien dan lingkungannya (dirumah dan tempat kerja). Pasien dapat menjalani kehidupan sehari-hari dalam tingkat optimal.D. SasaranSasaran kegiatan penyuluhan terhadap pasien hipertensi dengan pendekatan kedokteran keluarga ini adalah pasien yang menderita cephalgia yang datang ke Puskesmas Tomang

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 DefinisiHipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 110/90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan cardiac output.1

2.2 KlasifikasiBerdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu : Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup 90% dari kasus hipertensi. Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus hipertensi.Berdasarkan bentuk hipertensi,yaitu : Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi campuran (sistolik dan diastolik yang meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah pada sistolik dan diastolik. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.1,2The Sixth Report of the Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VI) mendefinisikan tekanan darah tinggi pada orang dewasa sebagai berikut :

KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Optimal