Hidrocephalus

25
HYDROCEPHALUS Dokter Pembimbing : dr. Anton Sirait, sp. Bs Oleh : 1. Annisa Fadhilah, s.Ked 2. Gabby Rachedia, s.Ked KEPANITERAAN DEPARTEMEN BEDAH SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI - RSUD SERANG

description

hidrocephalus presentation

Transcript of Hidrocephalus

Page 1: Hidrocephalus

HYDROCEPHALUS

Dokter Pembimbing : dr. Anton Sirait, sp. Bs

Oleh : 1. Annisa Fadhilah, s.Ked

2. Gabby Rachedia, s.Ked

KEPANITERAAN DEPARTEMEN BEDAH SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI - RSUD SERANG

Page 2: Hidrocephalus

Identitas Pasien

Nama : An. Fitri Naila

Umur : 1 th/ 11 bln

Jenis kelamin : Perempuan

Berat Badan : 10 kg

Agama : Islam

Alamat : Serang

Tanggal masuk RS : 21/7/2015

Ruang rawat : Flamboyan - Tulip

Page 3: Hidrocephalus

Anamnesis

Keluhan Utama : Kejang

Keluhan Tambahan : Kepala membesar(+), demam(+), tidak nafsu

makan(+), muntah(+), lemas & lesu(+)

Riw. Penyakit Sekarang : Anak diantar orang tuanya ke IGD RSUD Serang dengan keluhan kejang sejak 1 hari SMRS. Orang tua anak mengatakan kejang 3x dalam 1 hari dan setiap kejangnya 5 menit. Orang tua mengatakan, anak juga tidak nafsu makan, dan setiap makan selalu muntah. Keluhan demam juga dirasa sejak 1 hari SMRS setelah pasien mengalami kejang. Anak tampak selalu melihat ke arah bawah dan ke arah tengah, anak juga tampak lemas dan lesu. Saat ditanya, orang tua anak mengatakan merasa kepala anak membesar saat anak berusia 8 minggu dan langsung dibawa ke bidan dan dirujuk ke RS. Ibu anak diketahui melahirkan secara normal di bidan, dan setiap bulan selalu memeriksakan kandungannya di bidan tetapi tidak pernah melakukan pemeriksaan lebih jelas seperti USG untuk melihat perkembangan anak.

Page 4: Hidrocephalus

Riw. Penyakit Dahulu : Anak sudah pernah didiagnosis dengan hydrocephalus saat berusia 8 minggu tetapi keluarga menolak melakukan tindakan karena alasan biaya, anak pasca vp-shunt +- 6 bulan SMRS pada kepala kanan

Riw. Penyakit Keluarga : -

Page 5: Hidrocephalus

Status Generalis

Keadaan Umum : Anak tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tanda tanda vital :

TD : HR : 109 x/menit

RR : 30 x/menit Suhu : 37c

Lingkar Kepala : 52cm (N.46,5-48cm)

Panjang Badan : 82cm

Page 6: Hidrocephalus

Kepala : Makrocephalua (LP 52cm), Venektasi (+), Crackpot sign (+), Ubun ubun teraba keras (+)

Mata : Pupil bulat, isokor 2/2, RCL +/+, RCTL +/+, CA (-/-), SI (-/-), Sunset Phenomenon (+)

Wajah : Simetris

Leher : pembesaran KGB leher (-)

Thorax, Abdomen : Dbn

Eks : Dbn

Page 7: Hidrocephalus

Pemeriksaan Laboraturium

Hb : 9,8 g/dL Na : 132 mmol/L

Leukosit : 9,830 /μL K : 4,54 mmol/L

Ht : 30,50 % Cl : 101 mmol/L

Trombosit : 359.000 /μL

Page 8: Hidrocephalus

Diagnosa Klinis: Hidrocephalus

Penatalaksanaan

- Paracetamol 3 x 100mg

- Ranitidin 2 x 10mg

- Ondansentraon 3 x 10mg

- Phenitoin 2 x 100mg

- Pro vp-shunt

Page 9: Hidrocephalus

LANDASAN TEORI

Page 10: Hidrocephalus

Ruangan cairan serebrospinal mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio.

Cairan LCS dibentuk di pleksus koroideus ventrikel lateral ventrikel III melalui foramen interventrikel ventrikel IV melalui aqua duktus silvii ruang sub arachnoid melalui foramen magendi dan foramen luschka cairan bersirkulasi mengelilingi bagian otak dan medula spinalis cairan diabsorbsi melalui granulasi arachnoid.

Page 11: Hidrocephalus
Page 12: Hidrocephalus

Apa Definisi Hydrocephalus?

Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.

Page 13: Hidrocephalus

Bagaimana Etiologinya?

1. Kelainan Bawaan

- Stenosis aquaduktus sylvii

- Spina bifida dan kranium bifida

- Sindrom Dandy-Walker

- Kista araknoid

- Anomali Pembuluh Darah Dalam

2. Infeksi

3. Neoplasma

4. Perdarahan

Page 14: Hidrocephalus

Hydrocephalus yang manifes (overt hydrocephalus) merupakan hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda – tanda klinis yang khas.

Hydrocephalus yang tersembunyi (occult hydrocephalus) merupakan hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal.

Page 15: Hidrocephalus

Waktu Pembentukan

Hydrocephalus Kongenital merupakan hydrocephalus yang terjadi pada neonatus atau yang berkembang selama intrauterine.

Hydrocephalus Infantil merupakan hydrocephalus yang terjadi karena cedera kepala selama proses kelahiran.

Hydrocephalus Akuisita merupakan hydrocephalus yang terjadi selama masa neonatus atau disebabkan oleh faktor – faktor lain setelah masa neonatus.

Page 16: Hidrocephalus

Proses Pembentukannya

Hydrocephalus Akut adalah hydrocephalus yang terjadi secara mendadak sebagai akibat obstruksi atau gangguan absorbsi CSS.

Hydrocephalus Kronik adalah hydrocephalus yang terjadi setelah aliran serebrospinal mengalami obstruksi beberapa minggu atau bulan atau tahun mengalami obstruksi beberapa minggu atau bulan atau tahun.

Page 17: Hidrocephalus

Patofisiologi

Hydrosefalus terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu:

Produksi likuor yang berlebihan

Peningkatan resistensi aliran likuor

Peningkatan tekanan sinus venosa

Page 18: Hidrocephalus

“ Sebagai konsekuensi dari tiga mekanisme diatas adalah peningkatan tekanan intracranial sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorpsi. “

Page 19: Hidrocephalus

Diagnosis

USG adalah pemeriksaan penunjang mempunyai peran penting dalam mendeteksi adanya hidrosefalus pada periode prenatal dan pascanatal selama fontanelnya tidak menutup.

CT-scan adalah dimana sistem ventrikel dan seluruh isi intracranial dapat tampak lebih terperinci, serta dalam memperkirakan prognosa kasus di masa kemudian.

MRI mengingat waktu pemeriksaannya yang cukup lama sehingga pada bayi perlu dilakukan pembiusan.

Page 20: Hidrocephalus

Penatalaksanaan

Penanganan sementara

Terapi konservatif medikamentosa

Asetazolamid dengan dosis 25-50 mg/kg BB. Asetazolamid dalam dosis 40-75 mg/kg 24 jam mengurangi sekitar sepertiga produksi CSF, dan terkadang efektif pada hydrocephalus ringan yang berkembang lambat .

Pada keadaan akut, dapat diberikan manitol, diuretika dan kortikosteroid.

Page 21: Hidrocephalus

Drainase likuor eksternal

Dilakukan dengan memasang kateter ventrikuler yang kemudian dihubungkan dengan suatu kantong drain eksternal. Tindakan ini dilakukan untuk penderita yang berpotensi menjadi hidrosefalus (hidrosefalus transisi) atau yang sedang mengalami infeksi.

Page 22: Hidrocephalus

Pemasangan Pintas (Shunting)

Tujuan

Tujuan tindakan ini adalah untuk membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase seperti peritoneum, atrium kanan, pleura.

Lokasi pemasangan

Pemilihan kavitas drainase dari mana dan kemana bervariasi untuk masing-masing kasus. Pada anak-anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum karena mampu menampung kateter yang cukup panjang sehingga dapat menyesuaikan pertumbuhan

Page 23: Hidrocephalus

Komplikasi shunt

Infeksi (meningkatkan risiko akan kerusakan intelektual, lokulasi ventrikel dan bahkan kematian)

Kegagalan mekanis (mencakup komplikasi seperti: oklusi aliran didalam shunt, diskoneksi atau putusnya shunt, migrasi dari tempat semula, tempat pemasangan yang tidak tepat)

Kegagalan fungsional (dapat berupa drainase yang berlebihan atau malah kurang lancarnya drainase. Drainase yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi lanjutan seperti terjadinya efusi subdural, kranio-sinostosis, lokulasi ventrikel, hipotensi ortostatik).

Page 24: Hidrocephalus

Thankyou…

Page 25: Hidrocephalus

Daftar Pustaka

Nova.Referat Hidrosefalus. 10 Juni 2015. http://www.academia.edu/9825733/Referat_

Hidrosefalus Satyanegara. 1998. Hidrosefalus. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Wordpress. Sistem Saraf. 10 Juni 2015. https://hmkuliah.wordpress.com/2010/12/03/sistem-saraf/