Hidrosefalus Hidrocephalus
-
Author
rinamulyasari -
Category
Documents
-
view
237 -
download
5
Embed Size (px)
Transcript of Hidrosefalus Hidrocephalus
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
1/50
TUMOR OTAK
I Gede Eka Handrean
Rina Mulya Sari
Pembimbing
dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
2/50
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
3/50
GEJALA TUMOR OTAK
Nyeri Kepala (Headache)
Muntah Edema Papil
Kejang
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
4/50
GEJALA TUMOR OTAK BERDASAR LOKASI
Tumor di lobus frontalis gangguan mental, perubahan perasaan, kepribadian
dan tingkah laku serta penderita merasakan perasaan
selalu senang (euforia) Afasia motorik (gangguan bicara bahasa berupa
hilangnya kemampuan mengutarakan maksud) bisaterjadi bila tumor mengenai daerah area Broca.
Reflck memegang (grasp reflex) juga khas untuk
tumor di lobus frontalis. Pada stadium yang lebih lanjut bisa terjadi gangguan
pembauan(anosmia), gangguan visual, serta edemapapil.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
5/50
Tumor di daerah presentral
kejang fokal pada sisi kontralateral.
Kelumpuhan motorik timbul bila terjadi destruksiatau penekanan oleh tumor terhadap jalurkortikospinal.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
6/50
Tumor di kelenjar hipofisis memberikan gejala sesuai dengan sel kelenjar endokrin
yang terkena. Adenoma eosinofil pada anak akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa, sehingga lebih besar dan tinggidibanding anak seumurnya. Sedang pada orang dewasaakan menyebabkan pembesaran tangan, kaki, jari-jari,mandibula, penebalan kulit dan lidah (akromegali).
Adenoma basofil menyebabkan penimbunan lemak di
daerah wajah, bahu, abdomen disertai pengecilan alatgenital (distrofia adiposogenitalis). Adenoma khromofobmenyebabkan bertambahnya
berat badan dan menurunnya libido.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
7/50
Tumor lobus temporalis
bila berada di daerah unkus akanmenimbulkan gejalahalusinasi pembauan dan pengecapan (uncinate fits) disertai
gerakan-gerakan bibir dan lidah (mengecapngecap).
Bila lesinya destruktif akan menimbulkan gangguanpembauan dan pengecapan walau tidak sampai total.
Berkurangnya pendengaran bisa terjadi pada tumor yang
mengenai korteks di bagian belakang lobus temporal. Tumor di hemisfer dominan bagian belakang (area Wcrnicke).
Tumor yang berkembang lebih lanjut akan melibatkan jalurkortikospinal sehingga menyebabkan kelumpuhan anggotabadan sisi kontralateral. Bisa juga terjadi
herniasi dan menekan batang otak sehingga menyebabkangangguan pada beberapa saraf kranial, misalnya terjadidilatasi pupil sesisi yang menetap atau menghilangkan reflekkornea.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
8/50
Tumor di lobus parietalis
gangguan sensoris.
Lesi iritatif bisamenimbulkan gejala parestesi (rasa tebal,
kesemutan atau seperti terkena aliran listrik) di satulokasi, yang kemudian bisa menyebar ke lokasi lainnya.
Lesi destruktif akan menyebabkan hilangnya berbagaibentuk sensasi, tapi jarang anestesi total.
Gangguan diskriminasi terhadap rangsang taktil,astereognosis (tak bisa mengenali bentuk benda yangditaruh di tangan).
Mengenai jalur optik(radiatio optica) sehingga timbul
gangguan penglihatan sebagian.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
9/50
Tumor Pada Girus Angularis
Tumor pada girus angularis kiri bisa menimbulkan gejalayang disebut aleksia (kehilangan kemampuan memahamikatakata tertulis).
Sedang pada yang kanan menyebabkan gejala berupagangguan dalam menyadari adanya sisi sebelah daritubuh.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
10/50
Tumor di lobus oksipitalis
nyeri kepala.
defek lapangan penglihatan sebagian.
Lesi di hemisfer dominan bisa menimbulkan gejala tidakmengenal benda yang dilihat (visual object agnosia) dankadang-kadang tidak mengenal warna (agnosia warna),juga tidak mengenal wajah orang lain (prosopagnosia).
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
11/50
Tumor di daerah mesensefalon sering menekan jalur supra nuklear dari nukleus n. III &
IV sehingga menimbulkan gangguan konyugasi bolamata. Juga terjadi dilatasi pupil sebelah mata (anisokori)
yang bereaksi negatif terhadap rangsang cahaya. Tremor, nistagmus dan ataksia bisa terjadi bila jalur ke
serebelum ikut terlibat, demikian juga spastisitas anggotabadan karena terlibatnya jalur kortikospinal.
Penekanan terhadap jalur aliran likuor menimbulkanhidrosefalus sehingga nyeri kepala kemudian edemapapil timbul.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
12/50
Tumor di daerah pons dan medula oblongata
paresis n. VI unilateral sehingga bola mata tidak bisamelirik ke sisi lesi, disertai diplopia (melihat dobel).
Nyeri kepala dan pusing (vertigo) yang diperberat olehrotasi kepala juga merupakan gejala yang umum terjadi.Mengingat daerah ini merupakan tempat beradanyaBeberapa inti saraf kranial, maka akan timbul pulabeberapa gejala akibat disfungsi saraf kranial tersebut.
Hemiparesis alternans merupakan salah satu ciri lesi didaerah ini.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
13/50
Tumor di serebellum
biasanya menyerang anak-anak.
Gejala yang menonjol pada fase awal berupa kenaikan tekananintrakranial akibat penekanan jalan likuor sehingga terjadihidrosefalus.
Biasanya terjadi pula gangguan keseimbangan dalam berdiridan berjalan.
Tumor serebelum di daerah lateral (hemisfer) lebih
menonjolkan gejala nistagmus yang nyata ke arah sisi lesi,sedang bila tumor di daerah median tidak menunjukkan
nistagmus yang jelas. Juga ataksia lebih menonjol padaanggota badan sebelah sisi lesi.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
14/50
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
15/50
NEOPLASMA SUPRATENTORIAL
A. MENINGIOMA
Pada umumnya terjadi di daerah yang banyakmengandung granulatio arakhnoid yaitu zonaparasagital, falk, lengkung serebral, sphenoid ridge
dan celah olfaktorius, Berlokasi ekstraserebral(ekstraaksial) dan berkapsel.
Gambaran histologinya jinak dan biasanya tidakresidif sesudah ekstirpasi bedah yang lengkap.
CT dapat mendeteksi meningioma yang kecil 5 7mm dan biasanya tumor-tumor ini ditemukan secarakebetulan.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
16/50
B. GLIOMA
Glioma merupakan neoplasma intraserebral (intraaksial) yang
maligna. Gambaran infiltrat tumornya berbatas ireguler, tepinyabergerigi (jagged-edged border).
Tumor-tumor supratentorialdapat berasal dari dalam korteksserebri dan mengadakan ekstensi ke dalam korpus kalosum,
basal ganglia atau talamus. Gambaran patologi glioma bervariasi dalam derajat kalsifikasi,
nekrosis, perdarahan, pembentukan kista, neovaskuler danaplasia seluler di dalam individual gliomanya.
Neoplasma ini dapat diklasifikasikan sebagai astrositoma gradasi
rendah, astrositoma anaplastik atau glioblastoma multiforme.
Klasifikasinya dipersulit oleh 2 problem. Ke satu, perbedaanregio dari suatu individual glioma dapat mempunyai perbedaangambaran patologik yang khas. Ke dua, glioma dapat
memperlihatkan perubahan dengan waktu dan menjelmamenjadi maligna.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
17/50
C. METASTASIS
Metastasis intrakranial dilaporkan terjadi pada 20% 30% penderita dengan karsinoma sistemik.
Metastasis intraserebral pada umumnya berlokasi padaperbatasan substansia alba dan grisea atau di dalamkortek superfisial. Nodul-nodul tumor biasanya tersebardan hanya sedikit yang disertai edema peritumoral yangekstensif di sekitarnya. Deposit-deposit metastasis inimerupakan basil dari penyebaran hematogen yangmengikuti distribusi aliran darah dan paling sering
berlokasi pada daerah arteria serebri media; 80%
berlokasi supratentorial dan 20% infratentorial; 35%soliter dan 65% lesi-lesi yang multipel. Metastasis intrakranial secara nyata dapat dideteksi oleh
CT bahkan pada diameter kurang dari 10 mm, lesiterkecil yang dapat dideteksi adalah 5 mm.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
18/50
D. TUMOR-TUMOR SUPRATENTORIALYANG LAIN
1. Gliosis dengan penyebab yang tidakdiketahui.
Hal ini dapat terlihat pada perubahan reaktifitas
yang nonspesifik dari suatu jaringan misalnyapasea bedah, trauma, neoplasma, infeksi, danlesi-lesi demielinisasi. Gliosis reaktif dapatterjadi pada bagian perifer dari neoplasmanyaatau pada daerah demielinisasinya yang terjadispontan tanpa diketahui kausanya.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
19/50
2. Sarkoma Sel Retikulum :
Neoplasma ini biasanya terjadi pada penderita-penderita dengan kelainan imunologi, dapat berupa
lesi yang tunggal atau ganda, berlokasi khas padabasal ganglia, talamus, korpus kalosum,periventrikuler pada substansia alba dan vermisserebeli.
Gambaran CT : Berupa lesi-lesi iso atau hiperdens, non-kalsifikasi dan dengan
enhancement noduler yang homogen.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
20/50
3. Ependimoma
Epenaimoma pada hemisferium serebri dapatmemperlihatkan
gambaran kistik atau kalsifikasi. Biasanyamemperlihatkan
enhancement kontras dengan densitas yangkomplek, dan tidak
dapat dibedakan dari glioma yang lain.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
21/50
4. OligodendrogliomaBiasanya berlokasi di dalam hemisferiumserebri. Tanda patologi yang sangat khas
adalah perkapuran peritumoral yang padat
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
22/50
II. NEOPLASMA YANG BERLOKASI DI GARIS TENGAH
A. Neoplasma yang berdampingan dengan selatursika (Juxtasellar Neoplasms) :
Proses-proses patologik padajuxtasellar yang palingsering adalah adenoma hipofisis, kraniofaringioma,
meningioma dan glioma pada traktus optikus anterior(anterior visual pathway).
Yang kurang sering tetapi penting secara klinik adalahancurisma dan teratoma-teratoma yang atipik. Karena
penting menentukan batasan suatu aneurismajuxtasellar, maka angiografi harus dilakukan padasemua penderita yang pemeriksaan CT nyamenunjukkan adanya lesijuxtasellar.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
23/50
1. Adenoma Hipofisis
Biasanya merupakan tumor solid. Pada 25% kasusdisertaidengan pembentukan kista, nekrosis,perdarahan atau perkapuran.
Penampang-penamnpang yang tipis dari CT(koronal) merupakan prosedur pelengkap untukmendeteksi mikroadenoma hipofisis pada penderita-penderita dengan tanda-tanda hiperfungsi keicnjar
hipofisis dan konfirmasi laboratorium.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
24/50
2. Kraniofaringioma
Seringkali mempunyai perbedaan penampilan dariadenoma hipofisis. Lebih sering berkapur. Lokasi
biasanya path supraseicr dengan obstruksi dini dariforamen intraventrikuler yang menyebabkanhidrosefalus. Kraniofaringioma juga dapat tumbuhdari dasar ventrikel III atau lamina terminalis.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
25/50
III. NEOPLASMA YANG BERLOKASIINTRAVENTRIKULER
A. Neoplasma-neoplasma IntraventrikulerLateralis
Papiloma pleksus khoroidalis, meningioma, ependimomadan glioma merupakan neoplasma yang paling suing
ditemukan. Tumor-tumor ini menyebabkan hidrosefalus obstruktif dan
kemungkinan disertai dengan dilatasi lokal dari ronggaventrikel yang berhubungan dengan tumomya dan
hipertensi intrakranial. Meningioma dan papiloma plcksus khoroidalis mencapai
dinding ventrikel melalui pedikel, sedangkan glioma tidakmempunyai pedikel tetapi dapat mengadakan infiltrasimelalui dinding ventrikel dan mencapai hemisfer serebri.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
26/50
B. Neoplasma-neoplasma di bagian AnteriorVentrikel-III
Kista-kista koloid biasanya berasal dari bagian
anterosuperior ventrikel-III. Kista ini dapatmenyumbat foramen interventrikularis danmenyebabkan hidrosefalus obstruktif.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
27/50
C. Neoplasma-neoplasma di bagian Posterior Ventrikel-III
Neoplasma-neoplasma di bagian posterior ventrikel-IIItermasuk: (1) tumor-tumor dari kelenjar pineal (pinealoma,pineoblastoma); (2) teratoma; dan (3) macam-macam tumortermasuk glioma, metastasis, meduloblastoma dan meningioma.
Lesi-lesi non-neoplasma termasuk aneurisma vena galenik, kista
pada quadrigeminal plate, hematoma pada midbrain atauinfark.
Penderita dengan tumor-tumor di bagian posterior ventrikel-IIIbiasanya disertai tanda-tanda hipertensi intrakranial,bila daerahquadrigeminal plate terkena maka akan terjadi paresisdari
gerakan bola mata ke atas dengan dilatasi dan reaksi pupil yangjelek. Diagnosis tumor-tumor di bagian ventrikel-III iniditegakkan secara nyata dengan CT, namun demikian penentuangambaran histopatologi yang persis biasanya tidak mungkinditentukan sebelum biopsi bedah.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
28/50
HIDROSEFALUS
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
29/50
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
30/50
ANATOMI
Struktur anatomi yang berkaitan denganhidrosefalus, yaitu bangunan-bangunan dimana CSS
berada.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
31/50
VENTRIKEL
Ventrikel : rangkaian dari empat rongga dalam otakyang saling berhubungan dan dibatasi olehependima dan mengandung cairan serebrospinal.
Macam ventrikel :
- Ventrikel lateral.
- Ventrikel ketiga diensefalon,
- Ventrikel keempat pons dan medula oblongata.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
32/50
PLEKSUS KOROIDEUS
- Setiap ventrikel terdapat struktur sekresi khusus- Pleksus ini terdiri dari :
- jalinan pembuluh darah piamater yang mempunyaihubungan langsung dengan ependima.
- Pleksus koroideus inilah yang mensekresi cairanserebrospinal yang jernih dan tidak berwarna yangmerupakan bantal cairan pelindung disekitar SSP.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
33/50
RUANG SUBARAKHNOID
Ruang subarakhnoidal
Merupakan ruang yang terletak diantara lapisanarakhnoid dan piamater.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
34/50
KANALIS SENTRALISMEDULA OBLONGATA DAN MEDULA SPINALIS
Saluran sentral korda spinalis: saluran kecil yangmemanjangsepanjang korda spinalis, dilapisi sel-selependimal. Di atas, berlanjut ke dalam medulaoblongata, dimana ia berhubungan dengan ventrikelIV.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
35/50
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
36/50
CAIRAN SEREBROSPINAL
Terdiri dari : air, elektrolit, gas oksigen dankarbondioksida yang terlarut, glukosa, beberapaleukosit (terutama limfosit) dan sedikit protein.
Cairan ini berbeda dari cairan ekstraselular lainnyakarena cairan ini mengandung kadar natrium danklorida yang lebih tinggi, sedangkan kadar glukosadan kaliumnya lebih rendah.
Ini menunjukkan bahwa pembentukannya lebihbersifat sekresi dibandingkan hanya filtrasi.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
37/50
CSS
Diproduksi dan reabsorbsi terus menerus dalamSSP.
Volume total serebrospinal sekitar 125 ml,sedangkan kecepatan sekresi pleksus koroideus
sekitar 500 sampai 750 ml per hari. Tekanan serebrospinal merupakan fungsi kecepatan
pembentukan cairan dan resistensi reabsorbsi olehvili araknoidalis.
Tekanan serebrospinal sering diukur waktu
dilakukan fungsi lumbal dan biasanya berkisarantara 130 mm H2O (13mm Hg).
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
38/50
FUNGSI CSS
1. Cairan serebrospinal mengelilingi otak dan spinalcord sehingga dapat melindungi otak dari benturan.
2. Cairan serebrospinal mengandung nutrisi dan
protein yang diperlukan untuk memenuhikebutuhan nutrisi dan fungsi otak normal.
3. Cairan serebrospinal juga membawa produkbuangan meninggalkan jaringan otak.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
39/50
FAKTOR RESIKO
A Pada anak-anak :1. Infeksi yang didapat sebelum kelahiran2. Infeksi pada sentral nervus sistem seperti meningitis danencephalitis3. Trauma sebelum, selama dan sesudah kelahiran yang akanmenyebabkan perdarahan subaracnoid
4. Defek kongenital5. Tumor di sentral nervus sistem
B Pada remaja dan dewasa :1. Riwayat defek kongenital
2. Riwayat kelainan perkembangan3. Tumor otak4. Perdarahan5. Trauma
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
40/50
PATOFISIOLOGI
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
41/50
KLASIFIKASI
Menurut patofisiologinya: Hidrosefalus komunikan
Hidrosefalus non komunikan
Menurut saat terjadinya: Kongenital
Didapat
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
42/50
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis pada permulaan adalahpembesaran tengkorak yang disusul oleh gangguanneurologik akibat tekanan likuor yang meningkat
yang menyebabkan hipotrofi otak.
Hidrosefalus pada bayi (sutura masih
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
43/50
Hidrosefalus pada bayi (sutura masihterbuka pada umur kurang dari 1tahun) didapatkan gambaran :
Kepala membesar
Sutura melebar
Fontanella kepala prominen Mata kearah bawah (sunset phenomena)
Nistagmus horizontal
Perkusi kepala : cracked pot sign atau sepertisemangka masak.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
44/50
Gejala pada anak-anak dan dewasa:
Sakit kepala
Kesadaran menurun
Gelisah
Mual, muntah Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
Gangguan perkembangan fisik dan mental
Papil edema: ketajaman penglihatan akan menurundan lebih lanjut dapat mengakibatkan kebutaan bilaterjadi atrofi papila N.II.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
45/50
Pemeriksaan dan Diagnosis
Gejala klinis
X Foto kepala
Pemeriksaan CSS
Ventrikulografi CT Scan kepala
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
46/50
Diagnosa Banding
Higroma subdural
Hematom subdural
Emfiema subdural
Hidransefali Tumor otak
Kepala besar
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
47/50
TATALAKSANA
Terapi medikamentosa Asetazolamid
Furosemid
Lumbal pungsi berulang
Terapi operasi
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
48/50
KOMPLIKASI
Kerusakan otak yang luas dan disabilitas fisik
Gangguan intelektual dan kerusakan saraf.
Kegagalan mekanik
Infeksi
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
49/50
PROGNOSIS
dipengaruhi oleh adanya :
gangguan penyerta lain
waktu penegakan diagnosis
kesuksesan dari terapi.
-
7/30/2019 Hidrosefalus Hidrocephalus
50/50