Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

26
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROCEPHALUS I. Pengertian Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem Ventricular. Selain itu Hidrocephalus juga adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subrachnoid, atau ruang subdural. Hidrocephalus juga dikenal sebagai keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirya CSS. Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan local tanpa tekanan intracranial yang meninggi seperti pada kista porensefali atau pelebaran ruangan CSS yang meninggi seperti pada kista pronsefali atau pelebaran ruangan CSS akibat tertimbunnya CSS yang menempati ruangan sesudah terjadinya atrofi otak. II. Klasifikasi Hydreocephalus Jenis Hydrocephalus dapat diklasifikasikan menurut: 1. Waktu pembentukan 1

Transcript of Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Page 1: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROCEPHALUS

I. Pengertian

Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak

seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular.

Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi

di dalam sistem Ventricular.

Selain itu Hidrocephalus juga adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam

ventrikel serebral, ruang subrachnoid, atau ruang subdural.

Hidrocephalus juga dikenal sebagai keadaan patologis otak yang mengakibatkan

bertambahnya cairan serebrospinalis (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan

intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirya CSS.

Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan local tanpa tekanan intracranial yang

meninggi seperti pada kista porensefali atau pelebaran ruangan CSS yang meninggi

seperti pada kista pronsefali atau pelebaran ruangan CSS akibat tertimbunnya CSS yang

menempati ruangan sesudah terjadinya atrofi otak.

II. Klasifikasi Hydreocephalus

Jenis Hydrocephalus dapat diklasifikasikan menurut:

1. Waktu pembentukan

Hydrocephalus Congenital, yaitu hydrocephalus yang dialami sejak dalam

kandungan dan berlanjut setelah dilahirkan

Hydrocephalus Akuisita, yaitu hydrocephalus yang terjadi setelah bayi dilahirkan

atau terjadi karenan factor setelah bayi dilahirkan.

2. Proses terbentuknya Hydrocephalus

Hydrocephalus akut, yaitu hydrocephalus yang terjadi secara mendadak yang

diakibatkan oleh gangguan absorbsi CSS (Cairan serebrospinal)

Hydrocephalus Kronik, yaitu hydrocephalus yang terjadi setelah caian CSS

mengalami obstruksi beberapa minggu.

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

3. Proses penyakit

Acquired, yaitu hydrocephalus yang disebabkan oleh infeksi yang mengenai otak

dan jaringan sekitarnya termasuk selaput pembungkus otak (meninges)

Ex-Vacuo, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke atau cedera

traumatis yang mungkin menyebabkan penyempitan jaringan otak atau athrophy.

4. Sirkulasi Cairan Serebrospinal :

Hidrocephalus Non – komunikasi (nonkommunicating hydrocephalus) atau

obstruksi.

Biasanya diakibatkan obstruksi dalam system ventrikuler yang mencegah

bersikulasinya CSF.

Kondisi tersebut sering dijumpai pada orang lanjut usia yang berhubungan

dengan malformasi congenital pada system saraf pusat atau diperoleh dari lesi

(space occuping lesion) ataupun bekas luka.

Pada klien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi lesi pada system

ventricular atau bentukan jaringan adhesi atau bekas luka didalam system di

dalam system ventricular.

Pada klien dengan garis sutura yag berfungsi atau pada anak – anak dibawah

usia 12 – 18 bulan dengan tekanan intraranialnya tinggi mencapai ekstrim, tanda –

tanda dan gejala – gejala kenaikan ICP dapat dikenali. Pada anak – anak yang

garis suturanya tidak bergabung terdapat pemisahan / separasi garis sutura dan

pembesaran kepala.

Hidrosefalus Komunikasi (Kommunicating hidrocepalus)

Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSF tetapi villus arachnoid untuk

mengabsorbsi CSF terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau malfungsional.

Umumnya terdapat pada orang dewasa, biasanya disebabkan karena dipenuhinya

villus arachnoid dengan darah sesudah terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien

memperkembangkan tanda dan gejala – gejala peningkatan ICP)

Hidrosefalus Bertekanan Normal (Normal Pressure Hidrocephalus)

Di tandai pembesaran sister basilar dan fentrikel disertai dengan kompresi

jaringan serebral, dapat terjadi atrofi serebral.

Tekanan intrakranial biasanya normal, gejala – gejala dan tanda – tanda lainnya

meliputi ; dimentia, ataxic gait, incontinentia urine. Kelainan ini berhubungan dengan

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

cedera kepala, hemmorhage serebral atau thrombosis, meningitis; pada beberapa

kasus (Kelompok umur 60 – 70 tahun) ada kemingkinan ditemukan hubungan

tersebut.

III. Fisologi Cairan Serberospinalis

a. Pembentukan CSF

Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari dengan demikian CSF

di perbaharui setiap 8 jam.

Pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0, 30 / menit. CSF

di bentuk oleh PPA;

1). Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar)

2). Parenchym otak

3). Arachnoid

b. Sirkulasi CSF

Melalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir dari tempat pembentuknya

ke tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui

sepasang foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus Sylvius

menuju ventrikel IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello

pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie menuju

cisterna magna. Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan

ke cranial menuju cisterna infra tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua

hemisfere cortex cerebri.

Sirkulasi berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi arachnoid.

IV. Patofisiologi

Sirkulasi cairan ventrikel mengalir dari cabang sampai ke ruang ventrikel, melalui

Foramen Monro menuju ventrikel ketiga, tempat ia bergabung dengan cairan yang keluar

pada ventrikel ketiga tersebut. Dari sini cairan mengalir melalui saluran Sylvius menuju

ventrikel keempat tempat banyak cairan dibentuk, kemudian menuju cabang samping

foramen luschka dan garis tengah foramen Magendie ke dalam Cisterna Magna.

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Kemudian mengalir ke bagian otak dan diserap oleh beberapa mekanisme antara lain

arachnoid villi, sinuses (lubang yang menghubungkan rongga hidung dengan batak otak,

pembuluh darah kecil dan otak.

Mekanisme Ketidakseimbangan Cairan

Jarang terjadi sebuah tumor choroid plexus menyebabkan perkembangan

pengeluaran cairan cerebrospinal dalam ventrikel, yang menjadi bertambah banyak dan

memadat pada inti otak. Hidrocephalus yang non komunikans adalah gangguan

penyerapan cairan cerebrospinal, sedangkan adanya hubungan cairan cerebrospinal

menuju sistem ventricular digolongkan pada Hidrocephalus yang komunikans. Banyak

masalah yang timbul berkaitan dengan Hidrocephalus yang non komunkan yaitu cacat.

Meskipun cacat itu biasanya nampak pada masa kecil yang lebih awal, itu bisa menjadi

bukti bahwa hal tersebut telah ada sebelum lahir bagi anak-anak yang lahir terlambat

maupun orang dewasa yang lahir prematur. Sebab lain mencakupi neoplasma, infkesi dan

trauma. Hambatan cairan normal dapat terjadi pada saluran cairan cerebrospinal yang

mengakibatakan peningkatan tekanan dan pembesaran pada saluran terdekat di tempat

hambatan.

Tempat yang paling banyak ada hambatan adalah :

TEMPAT DAN JENIS SEBAB DAN KOMENTAR

* Hidrocephalus non komunikans :

Tempat : Saluran Sylvius

Jenis : Stenosis/Atresia

Gliosis

Obstructive

Tempat : Kamar jantung

keempat dan foramen magna

Berjumlah 20% Hidrocephalus

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Tipe : Cacat Chiori

Cacat Arnold Chiari

Kemacetan ruang jantung

Berjumlah 50% dari semua Hidrocephalus

* Hidrocephalus komunikan :

Tempat : Arachnoid Villi dan

cisterna magna

Jenis : Meningitis

Arachnoid yang tebal

Bakteri

Contoh perkembangan abnormal atau kerusakan : cacat Arnold Chiari, saluran yang

mengalami Stenosis, saluran Gliosis dan Atresin foramina lushcka, dan hal kepala

membesar pada usia dua tahun, yang harus sudah diperiksa ketika masih bayi demi

perkembangannya. Ada masalah menetap seperti infkesi intra uterine dan bakteri-

bakteri sebelum dan saat kelahiran (prenatal hemorrhage, neonatal

meningoencephalistis). Cacat Arnol Chieri adalah gangguan yang melibatkan isi

prosterior fossa. Pada masa bayi kepala bertumbuh secara tak normal meskipun tanda

pertama tanpa pembesaran atau tambahan. Bagian depan kepala biasanya keras.

Pembuluh darah kepala akan membesar ketika bayi menangis. Semakin keras bayi itu

menangis, tulang tengkorak menjadi tipis dan jahitan bedah menjadi jelas terpisah dan

menghasilkan bunyi-bunyi aneh. Pembesaran pada garis depan membuat mata

murung.

V. Etiologi

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Hidrocephalus terjadi bila terapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat

antara tempat pebentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorbs dalam ruang

subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya. Tempat yang

sering tersumbat dan terdapat daalm klinik ialah foramen Monroi, foramen Luschka dan

Magendie, sisterna magna dan sisterna basalis. Secara teoritis pembentukan CSS yang

terlalu banyak dengan kecepatan absorbsi yang normal akan menyebabkan terjadinya

hidrosefalus, tetapi dalam klinik sangat jarang dijumpai . Misalnya terlihat pelebaran

ventrikel tanpa penyumpatan pada aenomata pleksus koroidalis. Berkurangnya absorpsi

CSS yang pernah dikemukakan dalam keputakaan pada obstruksi kronis aliran vena otak

pada thrombosis sinus longitudinalis. Contoh lain ialah terjadinya hidrosefalus setelah

koreksi bedah dari spina bipida dengan meningokel akibat berkurangnya permukaan

untuk absorbs. Penyebab penyumbatan untuk aliran CSS yang sering terdapat pada bayi

ialah kelainan bawaan (congenital), infeksi, neoplasma, dan perdarahan.

Kelainan Bawaan

Kelainan bawaan yang berkaitan dengan hidrosefalu meliputi:

a. Stenosis akuaductus syilvii, merupakan penyebab terbanyak pada hidrosefalu

bayi dan anak (60-90%).

b. Spina Bifida dan cranium bifida, hidrosefalus pada kelainan ini biasanya

berhubungan dengan syndrome Arnold-chirai akibat tertariknya medulla

spinalis dengan medulla oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan

menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau total.

c. Syndrome Dandy-Walker merupakan atresia konginital foramen luscha dan

magendie dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran system

ventrikel terutama ventrikel empat yang dapat sedimikian besarnya hingga

merupakan suatu kista yang besar di daerah fos posterior.

d. Kista araknoid, dapat terjadi congenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma

sekunder suatu hematom.

e. Anomali pembuluh darah

Infeksi

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi

ruangan subaraknoid. Pelebaran ventrikel pada fase akut meningitis purulenka terjadi

bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat purulen diakukdus sylvii

atau sisterna basalis. Lebih banyak hidrosefalus terdapat pada paska meningitis.

Pembesaran kepala dapatterjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudah

sembuh dari meningitis. Secara patologis terlihat penebalan jaringan via meter dan

araknoi sekitar sisterna basalis dan daerah lain.

Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS.

Pengobatan dalam hal ini ditunjukkan kepada penyebabnya dan apabila tumor tidak

diangkat (tidak mungkin operasi), maka dapat dilakukan tindakan palliative dengan

mengalirkan CSS melalui saluran buatan .

Perdarahan

Telah banyak dibuktikan bahwa perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak,

dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain

penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

VI. Manifestasi Klinik

1. Bayi ;

- Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.

- Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang,

keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

- Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial;

Muntah

Gelisah

Menangis dengan suara ringgi

Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan

pernafasan dan tidak teratur, perubahan pupil, lethargi – stupor.

- Peningkatan tonus otot ekstrimitas

- Tanda – tanda fisik lainnya ;

Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh – pembuluh darah

terlihat jelas.

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah – olah di atas

iris.

Bayi tidak dapat melihat ke atas, “sunset eyes”

Strabismus, nystagmus, atropi optik.

Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.

2. Anak yang telah menutup suturanya ;

Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial :

- Nyeri kepala

- Muntah

- Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas

- Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun.

- Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

- Strabismus

- Perubahan pupil.

VII. Pemeriksaan Diagnostik yang Menunjang

1. CT Scan

Mengindentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan, ventrikuler dan perubahan

jaringan otak.

2. MRI

Digunakan sama dengan CT scan dengan atau tanpa kontras radioaktif

3. Rontagen kepala

Mendeteksi perubahan struktur garis sutura

4. Pemeriksaan CSS dan lumbal pungsi

Dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subraknoid. CSS dengan atau tanpa

kuman dengan kultur, yaitu protein LCS normal atau menurun , leukosit

meningkat/tetap, dan glukosa menurun/tetap.

VIII. Penatalaksanaan.

Pengobatan pada hidrocephalus langsung diberikan kepada :

1. Mengurangi hidrocephalus itu sendiri

2. Mengobati komplikasi

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

3. Mengatasi masalah yang berhubungan dengan efek pada gangguan perkembangan

psikomotor.

Pengobatan itu dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

Tirah baring total, bertujuan untuk mencegah resiko/gejala peningkatan tekanan

intracranial (TIK), untuk mencegah resiko cedera dan mencegah gangguan

neurologis.

Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran).

Pemberian obat-obatan:

o Deksametason sebagai pengobatan antiedema serebral, dosis sesuai berat

ringannya trauma.

o Pengobataan antiedema, larutan hipertonis, yaitu manitol 20% atau glukosa 40%

atau gliserol 10%

o Antibiotik yang mengandung barier darah otak (penicillin) atau untuk infeksi

anaerob diberikan metronidasol

o Pengobatan dengan acetazolamide dan isosorbide atau furosimida dapat

menekan produksi CSF pada setiap kasus

Makanan atau cairan , jika muntah dapat diberikan cairan infuse dekstrosa 5%, 2-3

hari kemudian diberikan makanan lunak.

Beberapa teknik pengobatan yang telah dikembangkan meliputi LCS dengan merusak

sebagian fleksus (koroidalis)

Pengobatan dengan pembedahan (Operasi)

Penanganan bedah merupakan terapi pilihan pada sejumlah kasus

hidrocephalus. Cara ini dengan secara langsung untuk mengeluarkan sumbatan-

sumbatan sebagai contoh reception neoplasma, kiste, hematom, jarang terjadi pada

produksi cairan yang berlebihan, exterpasi plexus (pleboctomy atau coagulasi electric)

namun banyak anak membutuhkan prosedur shunt yang mengakibatkan pengaliran

CSF dari ventrikel ke bagian extracranial peritonium. Sistem shunt terdiri dari cateter

ventrikel, flush pompa, katup aliran unidirectional dan sebuah ujung cateter.

Semuanya merupakan radiopaq untuk pengamatan setelah placemen. Semuanya

dicoba ketepatannya sebelum incersi. Sebuah recervoir ditambahkan untuk

mengalirkan secara langsung ke dalam sistim ventrikular untuk memberikan obat-

obatan dan mengeluarkan cairan. Untuk semua model katup dibentuk untuk membuka

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

dan menutup. Membuka sebelum terjadi tekanan pada intraventrikuler dan menutup

ketika tekanan berada dibawah level yang normal, semuanya untuk mencegah aliran

kembali. Tekanan tinggi pada katup untuk mencegah komplikasi dari decompretion

pada ventrikel dan tekanan sedang pada katup digunakan pada anak-anak khususnya

pada long standing hidrocephalus sedangkan tekanan rendah pada bayi kecil.

Prisip pengobatan hidrosefalus ;

Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian pleksus koroidalis dengan

tindakan reseksi (pembedahan) atau koagulasi, akan tetapi hasilnya tidak

memuaskan. Obat azetasolamid (diamox) dikatakan mempunya khasiat inhibisi

pembentukan CSS.

Memperbaiki hubungan antaratempat produksi CSS antara tempat produksi CSS

dengan tempat absorbsi, yaitu menghubungkan ventrikel dengan subaraknoid.

Pengeluaran cairan CSS dalam organ ekstrakranial.

a. Drainase ventrikulo-peritoneal

b. Drainase lombo-peritoneal

c. Drainase ventriko pleural

d. Drainase ventrikulo-uretrostomi.

e. Drainase ke dalam antrum mastoid.

f. Cara yang dianggap terbaik yakni mengalirkan CSS ke dalam vena

jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil (holter valve) yang

memungkinkan pengaliran CSS ke satu arah. Keburukan cara ini ialah

kateter harus diganti sesuai dengan pertumbuhan anak. Hasilnya belum

memuaskan karena masih sering terjadi infeksi dan sekunder sepsis.

ASUHAN KEPERAWATAN

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

1. Pengkajian

Anamnese

1) Riwayat penyakit / keluhan utama

Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda,

perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.

2) Riwayat Perkembangan

Kelahiran : prematur. Lahir dengan pertolongan, pada waktu lahir menangis

keras atau tidak.

Kekejangan: Mulut dan perubahan tingkah laku.

Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.

Keluhan sakit perut.

Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi :

Anak dapat melioha keatas atau tidak.

Pembesaran kepala.

Dahi menonjol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas.

2) Palpasi

Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.

Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior sehingga fontanela

tegang, keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

3) Pemeriksaan Mata

Akomodasi.

Gerakan bola mata.

Luas lapang pandang

Konvergensi.

Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas.

Stabismus, nystaqmus, atropi optic.

Observasi Tanda –tanda vital

Didapatkan data – data sebagai berikut :

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Peningkatan sistole tekanan darah.

Penurunan nadi / Bradicardia.

Peningkatan frekwensi pernapasan.

Fokus Pengkajian

Pada pengkajian didapat adanya perubahan tanda vital seperti :

-         penurunan denyut apeks

-         frekuensi pernapasan

-         peningkatan tekanan darah

-         muntah

-         peningkatan lingkar kepala

-         adanya iritabilitas letargi

-         perubahan pada keadaan menangis yang bernada tinggi serta

-         adanya aktivitas kejang

Pada Bayi didapatkan :

-         pembesaran kepala

-         bagian frontal menonjol

-         mata turun ke bawah (sunset eyes)

-         adanya distensi pada vena superfisial kulit kepala

Pada Anak besar dapat dijumpai :

-         sakit kepala pada dahi disertai mual

-         muntah

-         nafsu makan menurun

-         kekakuan pada ekstermitas bawah serta

-         adanya penurunan prestasi di sekolah 

Diagnosa Klinis :

Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari

pengumpulan cairan banormal. ( Transsimulasi terang )

Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi “ Crakedpot “

(Mercewen’s Sign)

Opthalmoscopy : Edema Pupil.

CT Scan Memperlihatkan (non – invasive) type hidrocephalus dengan nalisisi

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

komputer.

Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.

2. Diagnosa Keperawatan:

3. Analisa Data

No Data Problem Etiologi

1 DS:

Ibu menyetakan anaknya terus

gelisah dan menangis.

DO:

Perubahan tekanan darah

Perubahan frekuensi jantung

Perubahan frekuensi pernapasan

Laporan isyarat

Merengek,menangis, waspada,

iritabilitas

Dilatasi pupil

pembesaran kepala

bagian frontal menonjol

Nyeri akut

Code:00132

Domain 12 :

Kenyamanan fisik

Aksis:

-Aksis 1:Nyeri-Aksis 2:Individu -Aksis 3:Gangguan-Aksis 4: Otak-Aksis 5 : anak, bayi-Aksis 6: akut-Aksis 7: aktual

Agen cedera

biologis :

Meningkatnya

tekanan intrakranial

2 DS:

Ibu menyatakan merasa

khawatir dengan kondisi

anaknya

DO:

Gelisah

Kesedihan yang mendalam

Distress

Ketakutan

Perasaan tidak adekuat

Khawatir

Kecemasan orang

tua

Code: 00146

Domain 9:

Koping/Toleransi

stress

Kelas 2:Respons

koping

Aksis:

-Aksis 1: Ansietas

-Aksis

Keadaan anak yang

akan mengalami

operasi

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Suara bergetar

Jantung berdebar-debar

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan denyut nadi

2:Individu(ibu,

ayah)

-Aksis 3:Gangguan

-Aksis 4:-

-Aksis 5:dewasa

-Aksis 6:akut

-Aksis 7:aktual

DS:

Anak menyatakan tidak nafsu

makan

DO:

Kurang minat pada makanan

Membrane mukosa pucat

Anak tidak menyukai makanan

Cepat kenyang setelah mencerna

makanan

Resiko tinggi

Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

Code: 00002

Domain 2: Nutrisi

Kelas 1: Pencernaan

-Aksis 2: individu

-Aksis 3:kekurangan

-Aksis 4:

Gastrointestinal

-Aksis 5: anak

-Aksis 6:akut

-Aksis 7:resiko

Intake inadekuat

4. Intervensi

No Diagnosa Tujuan/NOC NOC

1 Nyeri akut b/d agen

biologis:

meningkatnya tekanan

intracranial.

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

1x24 jam nyeri akut dapat

teratasi:

Kriteria Hasil (NOC):

Menunjukkan Tingkat Nyeri,

dibuktikan dengan indicator:

Ekspresi nyeri atau pada

wajah (4)

Aktivitas Keperawatan:

1. Lakukan pengkajian

nyeri konperhenseif

meliputi lokasi,

karakteristik,

awitan/durasi,

frekuensi, kualitas,

intensitas atau

keparahan nyeri, dan

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Kegelisahan atau

ketegangan otot(3)

Perubaha dalam

kecepatan pernapasan,

denyut jantung, atau

tekanan intracranial(3)

Indicator lain:

Bagian fontale tidak

menonjol(2)

Tidak ada pembesaran

kepala(2)

factor presipitasinya.

2. Observasi isyarat

ketidaknyamanan

nonverbal pada anak

atau bayi.

3. Gunakan tindakan

pengendalian nyeri

dengan distraksi.

Aktivitas Kolaboratif:

4. Diskusikan dengan

dokter tentang

pemberian analgesic

5. Laporkan kepada

dokter jia tindakan

tidak berhasil.

Aktivitas lain:

6. Kendalikan factor

lingkungan yang

dapat mempengarhi

respon pasien

terhadap

ketidaknyamanan

(usahakan anak selalu

didampingi orang tua)

7. Persiapan operasi

2 Kecemasan orang tua

b/d keadaan anak yang

akan mengalami

operasi

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

1x24 jam kecemasan orang

tua dapat teratasi

Kriteria Hasil (NOC)

Menunjukkan control

ansietas, dibuktikan dengan

Aktivitas keperawatan

1. Sediakan informasi

factual menyangkut

kondisi anak,

2. Instruksikan pasien

tenang penggunaan

teknik relaksasi

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

indicator:

Merencanakan strategi

koping situasi-situasi

yang membuat stresss (4)

Melaporkan tidak ada

manifestasi kecemasan

secara fisik(4)

Manifestasi perilaku

akibat kecemasan tidak

ada(4)

Lain-lain:

Meneruskan aktivitas

yang dibutuhkan

meskipun ada

kecemasan.

Ketakutan tidak ada

Perasaan adekuat

Khawatir berkurang

Suara tidak bergetar

Jantung tidak berdebar-

debar

Tidak ada Peningkatan

tekanan darah

Tidak ada Peningkatan

denyut nadi

3. Dorong orang tua

untuk berpartisipasi

sebanyak mungkin

dalam merawat

anaknya.

4. Jelaskan pada orang

tua tentang masalah

anak terutama

ketakutannya

menghadapi operasi

otak dan ketakutan

terhadap kerusakan

otak.

5. Berikan informasi

yang cukup tentang

prosedur operasi dan

berikan jawaban

dengan benar dan

sejujurnya serta

hindari

kesalahpahaman.

Resiko tinggi

Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh b/d

Intake inadekuat

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

1x24 jam resiko tinggi

kekurangan nutrisi dapat

teratasi.

Kriteria Hasil

Menunjukkan status gizi

Aktivitas keperawatan:

1. Ketahui makanan

kesukaan pasien

2. Tentukan kemampuan

pasien untuk

memenuhi kebutuhan

nutrisi

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

ditunjukkan dengan

indicator:

Asupan makanan adekuat

(4)

Cairan dan zat gizi

terpenuhi (5)

Makanan oral atau

melalui selang (4)

3. Berikan informasi

yang tepat tentang

kebutuhan nutrisi dan

bagaimana

memenuinya pada

keluarga pasien.

Aktivitas Kolaborasi:

4. Diskusikan dengan

dokter kebutuhan

stimulasi nafsu

makan, makanan

pelengkap, pemberian

makan melalui selang.

Aktivitas lain:

5. Berikan pasien

cemilan bergizi, tinggi

protein, tinggi kalori

yang siap dikonsumsi

jika memungkinkan.

6. Lakukan oral higine

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrocephalus

Muttaqin, Arif. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Salemba Medika:2008

Ngastiyah.2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. EGC: Jakarta

Suriadi & Yuliani, Rita. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1. PT Fajar

Interpratama:Jakarta

Wilkinson, Judith M. 2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan

Kriteria Hasil NOC.EGC: Jakarta

Nanda Internasional.2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-

2011.EGC:Jakarta.

18