Hasil Pengkajian Dan Analisa Data Balita

42
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT BALITA DISUSUN OLEH : Kelompok I PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

description

hb

Transcript of Hasil Pengkajian Dan Analisa Data Balita

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS

AGREGAT BALITA

DISUSUN OLEH :

Kelompok IPROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

AGREGAT BALITAA. CORE (INTI)a. RIWAYAT Dari data wawancara dan angket, didapatkan data sebagai berikut :

Dari hasil pengumpulan data, hampir seluruh balita datang ke posyandu dikelurahan Sumbersari RW I, dengan usia 0-23 bulan (50 balita) dan usia 24-59 bulan (127 balita). Sampel yang digunakan untuk praktek komunitas pada balita di RW I Sumbersari ini adalah 46 balita, yang disebar dari RT 01 RT 12. Dari hasil wawancara dan angket dari 46 bayi dan balita secara acak di dapatkan balita yang mendapatkan asi eksklusif dengan prosentase 1% (1 balita) balita mendapatkan ASI eksklusif sedangkan sisanya 99% (45 balita) tidak mendapatkan ASI eksklusif kurang dari 6 bulan, karena kesibukan ibu bekerja sehingga balita sering di asuh oleh nenek atau bibi. Dari hasil wawancara dan angket didapatkan ibu yang tidak tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI ada 32 ibu (69%) dan sisanya sejumlah 14 ibu (31%) menyatakan sudah tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI akan tetapi masih belum di terapkan, karena kesibukan ibu. 46 balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah balita yang mengalami gizi kurang terdapat 10 balita (6%) dan sisanya 167 balita (94%) mempunyai gizi normal. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di Posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah ibu yang datang ke Posyandu balita untuk membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tidak sejumlah yang terdaftar.Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :

17 ibu mengatakan riwayat kesehatan balitanya sangat baik, 21 ibu mengatakan baik, dan 8 ibu mengatakan cukup baik.

Dari 46 balita, yang memiliki gangguan pernafasan, seperti batuk, pilek ada 15 balita. Diare ada 8 balita. Balita sehat ada 23. Dari 46 ibu, 31 ibu mengatakan masih bingung untuk menentukan menu makanan sehat yang ekonomis buat anaknya dan sisanya 15 ibu mengatakan bisa memenuhi gizi anaknya dengan baik. Dari 46 Balita yang berusia 45-59 bulan, ada 12 balita yang mengalami caries gigi.b. DEMOGRAFI

Dari hasil wawancara dan data posyandu, didapatkan data sebagai berikut :

RW 01 terbagi atas 12 RT dengan Jumlah penduduk di wilayah kelurahan Sumbersari RW 01 berjumlah 549 KK, sedangkan jumlah balita yang memiliki kartu KSM ada 177 balita. Posyandu berdiri dengan swadaya masyarakat, dengan beralamat di rumah ibu Roudhatul Jannah daerah RT. 12 RW.01 kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru Posyandu dilakukan setiap bulan dengan rangkaian kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar lengan setiap bulan pada hari Rabu minggu ke-1 pukul 09.00-12.00.c. ETNIS Etnis orang tua balita dikelurahan Sumbersari sebagian besar beretnis Jawa Karena letak wilayah Sumbersari termasuk dalam lingkup kota besar, sehingga pengaruh budaya tidak terlalu mempengaruhi pola ibu dalam memberikan nutrisi pada balita.

d. NILAI DAN KEPERCAYAAN Mayoritas agama orang tua balita dikelurahan Sumbersari RW 01 adalah islam. Dari hasil kuisioner dan wawancara kepada ibu balita didapatkan data penyakit yang sering dialami oleh balita diantaranya sebagai berikut : 8 (17%) balita mengalami diare, 15 balita (33%) balita mengalami, batuk pilek dan balita sehat ada 23 (50%). Untuk kepercayaan terhadap sehat sakit, hampir semua ibu balita tidak menggunakan pengobatan tradisional melainkan balita yang sakit langsung dibawa kerumah sakit ataupun puskesmas terdekat.B. SUBSISTEMa. LINGKUNGAN FISIK

Dari hasil pembagian angket yang diberikan pada ibu balita didapatkan data-data sebagai berikut: Semua ibu balita mengatakan menurut mereka rumah yang mereka huni sudah cukup sehat sehingga aman dan bermanfaat bagi tumbuh kembang balita.

Cahaya disetiap rumah hampir semuanya mengatakan cukup.

Dari hasil observasi yang kami lakukan diperoleh : Lingkungan disekitar tempat tinggal ibu-ibu balita merupakan padat penduduk. Namun setiap rumah memiliki ventilasi yang cukup.b. KESEHATAN DAN SOSIAL

Dari hasil wawancara dan angket di peroleh : Dilingkungan tempat tinggal ibu-ibu balita sudah terdapat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau misalnya Rumah Sakit, Puskesmas, dan Posyandu.

Ada 34 orang (74%) mengatakan mudah dalam menjangkau pelayanan kesehatan sedangkan 2 orang (4%) mengatakan susah dan 10 orang (22%) mengatakan sangat mudah.

Layanan kesehatan yang sering dikunjungi adalah Posyandu karena tempat dan harganya juga terjangkau.

Kinerja petugas kesehatan dirasakan cukup tanggap terbukti dengan adanya layanan sosial seperti, Program Bina Keluarga Balita (BKB). Hampir semua ibu balita melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan, namun ada ada 9 ibu balita (19%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan kesibukan yang dihadapi ibu balita, 5 ibu balita (11%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan anaknya tidur, dan sisanya 32 ibu balita (70%) melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan / posyandu. Layanan yang diberikan pihak posyandu, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lengan atas dan pemberian makanan tambahan. Menurut kader posyandu pelayanan yang diberikan cukup optimalc. POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Dari hasil wawancara dengan ibu balita, diperoleh data sebagai berikut : Kinerja dari petugas kesehatan dalam pemenuhan nutrisi balita di daerah tempat tinggal warga,sudah optimal. Terbukti dengan pemberian makanan tambahan yang memenuhi gizi seimbang balita.d. EKONOMI

Dari hasil Quesioner yang kita bagi , di dapatkan data sebagai berikut : Rata-rata penghalisan perbulan dalam keluarga di RW I kelurahan Sumbersari yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).e. TRANSPORTASI DAN KEAMANAN

Dari hasil wawancara dan questioner didapatkan data sebagai berikut :

Dari 46 ibu balita saat menuju ke tempat pelayanan kesehatan mengatakan menggunakan alat transportasi berupa motor ada 19 orang (42%), mobil pribadi ada 0 orang (0%), angkutan umum ada 0 orang (0%) dan jalan kaki 27 orang (58%).

Tempat pembuangan sampah di daerah tempat ibu balita tinggal hampir semua sudah dikelola dengan baik.f. KOMUNIKASI

Dari hasil pembagian angket kepada ibu balita , diperoleh data sebagai berikut :

Para ibu balita mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan paling banyak diperoleh dari pelayanan kesehatan, misalnya puskesmas dan posyandu. Selain itu ibu balita juga mendapatkan informasi dari media massa dan masyarakat.g. PENDIDIKAN

Dari hasil pembagian angket diperoleh data sebagai berikut :

Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut : Perguruan Tinggi : 2%(1 orang)

SMA : 56%(26 orang)

SMP

: 34%(15 orang)

Tamat SD

: 8%(4 orang)h. REKREASI

Dari data wawancara dan angket didapatkan hasil sebagai berikut :

Menurut ibu-ibu balitanya tertarik bermain bersama teman-teman sebayanya.

Hampir semua balita sering bermain di sekitar rumah, namun ada beberapa balita yang bermain di tempat sekolah dan taman bermain.

Jenis permainan yang sering dimainkan oleh balita adalah lari-larian, bola, mewarnai, masak-masakan, boneka, mobil-mobilan, bernyanyi. Dari hasil wawancara hanya 29 orang yang mengatakan sering meluangkan waktu untuk bersama dengan balita dan 17 orang mengatakan tidak karena kesibukan kerja. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 35% ibu balita mengatakan sering rekreasi keluar rumah, 65% jarang rekreasi keluar rumah.ANALISA DATADATA FOKUSANALISA DATAKESIMPULAN

CORE INTI

RIWAYATDari hasil wawancara dan angket dari 46 orang : Dari hasil wawancara dan angket dari 46 orang, ada 45 balita yang tidak mendapat ASI eksklusif dan ada 1 balita yang mendapatkan ASI Ekslusif pada usia sebelum 6 bulan

Dari 46 ibu, ada 32 ibu yang belum mengetahui bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar, sedangkan sisanya 14 ibu mengatakan sudah mengetahui bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI akan tetapi tidak diterapkan karena kesibukan.

46 balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah balita yang mengalami gizi kurang terdapat 10 balita (6%) dan sisanya 167 balita (94%) mempunyai gizi normal. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di Posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah ibu yang datang ke Posyandu balita untuk membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tidak sejumlah yang terdaftar.Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :

Dari 46 balita, yang memiliki gangguan pernafasan, seperti batuk, pilek ada 15 balita. Diare ada 8 balita. Balita sehat ada 23.

Dari 46 ibu, 31 ibu mengatakan masih bingung untuk menentukan menu makanan sehat yang ekonomis buat anaknya dan sisanya 15 ibu mengatakan bisa memenuhi gizi anaknya dengan baik.

Dari 46 Balita yang berusia 45-59 bulan, ada 12 balita yang mengalami caries gigi.. Masih banyak terdapat balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Masih terdapat ibu balita yang belum mengetahui bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

Masih terdapat balita yang mengalami penyakit ISPA dan Diare

Masih terdapat balita yang mengalami susah makan

Masih terdapat balita yang mengalami caries gigi

KESEHATAN

DAN SOSIALDari hasil quisoner dan wawancara diperoleh data sebagai

berikut : Hampir semua ibu balita melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan, namun ada ada 9 ibu balita (19%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan kesibukan yang dihadapi ibu balita, 5 ibu balita (11%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan anaknya tidur, dan sisanya 32 ibu balita (70%) melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan / posyandu. Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

PENDIDIKANDari hasil pembagian angket diperoleh data sebagai berikut :

Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :

Perguruan Tinggi : 2%(1 orang)

SMA : 56%(26 orang)

SMP

: 34%(15 orang)

Tamat SD

: 8%(4 orang)

Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITASNo.DATAETIOLOGIMASALAH

1.DS :

Dari hasil wawancara dan angket dari 46 orang : Dari hasil wawancara dan angket dari 46 orang, ada 45 balita yang tidak mendapat ASI eksklusif dan ada 1 balita yang mendapatkan ASI Ekslusif pada usia sebelum 6 bulan Dari 46 ibu, ada 32 ibu yang belum mengetahui bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar, sedangkan sisanya 14 ibu mengatakan sudah mengetahui bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI akan tetapi tidak diterapkan karena kesibukan. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah balita yang mengalami gizi kurang terdapat 10 balita (6%) dan sisanya 167 balita (94%) mempunyai gizi normal.DO: Dari hasil Quisoner :Dari hasil pembagian angket diperoleh data sebagai berikut :

Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :

Perguruan Tinggi : 2%(1 orang)

SMA : 56%(26 orang)

SMP

: 34%(15 orang)

Tamat SD

: 8%(4 orang) Rata-rata penghalisan perbulan dalam keluarga di RW I kelurahan Sumbersari yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Masih terdapat balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Masih ada ibu yang belum tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).

Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada balita usia 1-6 bulan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar di Kelurahan Sumbersari RW 01

2.DS:Dari hasil wawancara dan angket dari 46 ibu balita : Hampir semua ibu balita melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan, namun ada ada 9 ibu balita (19%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan kesibukan yang dihadapi ibu balita, 5 ibu balita (11%) yang tidak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan anaknya tidur, dan sisanya 32 ibu balita (70%) melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan / posyandu. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah balita yang mengalami gizi kurang terdapat 10 balita (6%) dan sisanya 167 balita (94%) mempunyai gizi normal. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di Posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah ibu yang datang ke Posyandu balita untuk membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tidak sejumlah yang terdaftar.

DO:

Dari hasil Quisoner : Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :

Perguruan Tinggi : 2%(1 orang)

SMA : 56%(26 orang)

SMP

: 34%(15 orang)

Tamat SD

: 8%(4 orang) Rata-rata penghalisan perbulan dalam keluarga di RW I kelurahan Sumbersari yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 24% Tamat SD, SMP 35%, SMA 38% dan PT 3%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 32 keluarga (58%), > 1 juta ada 16 keluarga (29%) dan > 2 juta ada 7 keluarga (13%). Kurangnya kepatuhan ibu dalam melakukan pemeriksaan rutin di posyandu Dewi Sartika balita di kelurahan Sumbersari RW 01

3.DS: Dari 46 ibu, 31 ibu mengatakan masih bingung untuk menentukan menu makanan sehat yang ekonomis buat anaknya dan sisanya 15 ibu mengatakan bisa memenuhi gizi anaknya dengan baik. Dari 177 jumlah balita yang terdaftar di posyandu Dewi Sartika Balita, jumlah balita yang mengalami gizi kurang terdapat 10 balita (6%) dan sisanya 167 balita (94%) mempunyai gizi normal.DO: Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :

Perguruan Tinggi : 2%(1 orang)

SMA : 56%(26 orang)

SMP

: 34%(15 orang)

Tamat SD

: 8%(4 orang) Rata-rata penghalisan perbulan dalam keluarga di RW I kelurahan Sumbersari yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Masih terdapat balita yang mengalami susah makan Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan variasi makanan kepada balita di kelurahan Sumbersari RW 01

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS :1. Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada balita usia 1-6 bulan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar di Kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Masih ada ibu yang belum tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).

2. Kurangnya kepatuhan ibu dalam melakukan pemeriksaan rutin di posyandu Dewi Sartika balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).

3. Kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan variasi makanan kepada balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang mengalami susah makan

Masih tedapat balita dengan gizi kurang

Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

NODIAGNOSATUJUAN DAN KRITERIA HASILINTERVENSI

1.Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada balita usia 1-6 bulan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar di Kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Masih ada ibu yang belum tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Setelah dilakukan tindakan keperawatan komunitas diharapkan klien mampu menunjukkan :

Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui manfaat ASI Eksklusif Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui bagaimana cara yang baik dan benar untuk memerah dan menyimpan ASI1. Berikan informasi (penyuluhan) mengenai manfaat ASI Eksklusif2. Berikan informasi ibu tentang bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI3. Ajarkan keluarga tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.

2.Kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan variasi makanan kepada balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang mengalami susah makan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang

Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%).Setelah dilakukan tindakan keperawatan komunitas diharapkan klien mampu menunjukkan :

Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui cara memenuhi gizi makanan dan minuman anak yang bergizi Ibu mengetahui tentang makanan-makanan yang bergizi dan ekonomis

1. Berikan informasi (penyuluhan) nutrisi yang dibutuhkan balita sesuai dengan umur.

2. Berikan informasi ibu tentang makanan dan minuman yang bernutrisi sesuai dengan pertumbuhan balita.3. Ajarkan keluarga tentang makanan yang bergizi dan ekonomis.4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.

3.Kurangnya kepatuhan ibu dalam melakukan pemeriksaan rutin di posyandu Dewi Sartika balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Setelah dilakukan tindakan keperawatan komunitas diharapkan klien mampu menunjukkan :

Ibu balita mengerti dan paham mengenai manfaat melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu Ibu mengetahui apa dampak apabila tidak melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaandi posyandu

1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang manfaat melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu2. Berikan informasi ibu tentang dampak apabila tidak melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu.

3. Yakinkan keluarga bahwa melakukan kunjungan rutin pada posyandu memberikan banyak manfaat.4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.

RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NoMasalahTujuanRencana KegiatanSasaranTempatWaktuDanaPJ

1.Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada balita usia 1-6 bulan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar di Kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang tidak mendapat ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Masih ada ibu yang belum tahu bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui manfaat ASI EKsklusif Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui bagaimana cara yang baik dan benar untuk memerah dan menyimpan ASI

1. Berikan informasi (penyuluhan) mengenai manfaat ASI Eksklusif2. Berikan informasi ibu tentang bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI3. Ajarkan keluarga tentang cara memerah dan menyimpan ASI dengan baik dan benar.

4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.Ibu-ibu balita di kelurahan Sumbersari RW 01

Di Pos PAUD Dewi Sartika 2 RW 1 Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

27 Februari 2015Jam 09.00 - selesaiRp. 30.000Tim Komunitas Program Profesi Ners UMM angkatan IX Tahun 2014-2015

2.

Kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan variasi makanan kepada balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat balita yang mengalami susah makan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang

Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Ibu balita mengerti dan paham untuk mengetahui cara memenuhi gizi makanan dan minuman anak yang bergizi Ibu mengetahui tentang makanan-makanan yang bergizi dan ekonomis

1. Berikan informasi (penyuluhan) nutrisi yang dibutuhkan balita sesuai dengan umur.

2. Berikan informasi ibu tentang makanan dan minuman yang bernutrisi sesuai dengan pertumbuhan balita.3. Ajarkan keluarga tentang makanan yang bergizi dan ekonomis.4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.Ibu-ibu balita di kelurahan Sumbersari RW 01

Di Pos PAUD Dewi Sartika 2 RW 1 Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

27 Februari 2015

Jam 09.00 - selesaiRp. 20.000Tim Komunitas Program Profesi Ners UMM angkatan IX Tahun 2014-2015

3.Kurangnya kepatuhan ibu dalam melakukan pemeriksaan rutin di posyandu Dewi Sartika balita di kelurahan Sumbersari RW 01 Masih terdapat ibu balita yang tidak rutin membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan

Masih terdapat balita dengan gizi kurang Pendidikan ibu balita rendah dengan hasil 8% Tamat SD, SMP 34%, SMA 56% dan PT 2%. Penghasilan perbulan keluarga yang kurang dari 1 juta 29 keluarga (63%), > 1 juta ada 13 keluarga (28%) dan > 2 juta ada 4 keluarga (9%). Ibu balita mengerti dan paham mengenai manfaat melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu Ibu mengetahui apa dampak apabila tidak melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaandi posyandu1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang manfaat melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu

2. Berikan informasi ibu tentang dampak apabila tidak melakukan kunjungan rutin pada pemeriksaan di posyandu.3. Yakinkan keluarga bahwa melakukan kunjungan rutin pada posyandu memberikan banyak manfaat.4. Sediakan waktu bagi ibu untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahan.Ibu-ibu balita di kelurahan Sumbersari RW 01

Di Pos PAUD Dewi Sartika 2 RW 1 Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

27 Februari 2015

Jam 09.00 - selesaiRp. 20.000Tim Komunitas Program Profesi Ners UMM angkatan IX Tahun 2014-2015

Total Dana Pengeluaran SementaraRp. 70.000,-

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO.DIAGNOSAIMPLEMENTASIEVALUASI

1Penyuluhan kesehatan tentang:

Gizi balita sesuai umur

S =

Ibu mengatakan senang dengan adanya penyuluhan yang dapat memberikan informasi baru.

O =

Ketika pemateri menyampaikan penyuluhan, ibu balita memperhatikan dengan baik dan sangat antusias.

Ketika pemateri memberikan pertanyaan, warga dapat menjawab dengan benar

A =

Feedback ibu balita di pos PAUD Dewi Sartika 2 RW 1 Kelurahan Sumbersari bagus.

P =

Melalui kader diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan dan memantau pertumbuhan gizi pada anak.

Ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2Penyuluhan kesehatan tentang:

Pemberian resep makanan untuk balita yang sehat, praktis dan ekonomis.

S =

Ibu mengatakan senang dengan adanya pemberian resep makanan sehingga dapat memberikan informasi tentang alternative menu makanan sehat baru.

O =

Ibu balita memperhatikan dengan baik dan sangat antusias.

Ibu-ibu balita banyak bertanya tentang agar anak tidak susah makan juga.

A =

Feedback ibu balita di pos PAUD Dewi Sartika 2 RW 1 Kelurahan Sumbersari bagus.P =

Melalui kader diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan dan memantau tumbang anak.

Ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

3Penyuluhan kesehatan tentang:

Tumbuh Kembang pada Balita usia 3-72 bulan

S =

Ibu mengatakan senang dengan adanya penyuluhan tentang tumbuh kembang balita sesuai umur (0-72 bulan) dan dapat memberikan informasi baru.

O =

Ketika pemateri menyampaikan penyuluhan, ibu balita memperhatikan dengan baik dan sangat antusias.

Ketika pemateri memberikan pertanyaan, ibu dapat menjawab dengan benar

A =

Feedback ibu balita di pos PAUD Dewi Sartika 2 Sumbersari.

P =

Melalui kader diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan dan memantau tumbang anak.

Ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

4Penyuluhan kesehatan tentang:

Pentingnya mengikuti posyandu balita

S =

Ibu mengatakan senang dengan adanya penyuluhan karena mengetahui secara lengkap pentingnya mengikuti kegiatan posyandu balita untuk tumbang anaknya.

O =

Ketika pemateri menyampaikan penyuluhan, ibu balita memperhatikan dengan baik dan sangat antusias.

Ketika pemateri memberikan pertanyaan, warga dapat menjawab dengan benar

A =

Feedback ibu balita di posyandu Dewi Sartika bagus.

P =

Melalui kader diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan dan memantau tumbang anak.

Ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.