ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT...

88
ASUHAN KEBIDANA TAHUN D Diajukan PROGRA SEKOLAH TIN AN BAYI BALITA SAKIT PADA A DENGAN DIARE DEHIDRASI RIN DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH n untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Ak Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Ratih Chandra Dewi NIM B13082 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 ANAK A UMUR 3 NGAN khir ANAN MA HUSADA

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3

TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3

TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RSUD KOTA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Ratih Chandra Dewi

NIM B13082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3

TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KaryaTulisIlmiah

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3

TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RSUD KOTA SURAKARTA

Diajukan Oleh:

Ratih Chandra Dewi

NIM B13 082

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 9 Juni 2016

Pembimbing

Wahyu Dwi Agussafutri, SST, MPH

NIK 201286112

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3

TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RSUD KOTA SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

DisusunOleh:

Ratih Chandra Dewi

NIM B13 082

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Padatanggal :

Penguji I

Siti Nurjanah, SST ., M.Keb

NIK 201188093

Penguji II

Wahyu Dwi Agussafutri, SST, MPH

NIK 201286112

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka. Prodi DIII Kebidanan

Siti Nurjanah,SST., M.keb

NIK 201188093

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah berjudul : “Asuhan Kebidanan Bayi Balita Sakit pada Balita

An. A Umur 3 Tahun dengan Diare Dehidrasi Ringan di RSUD Kota Surakarta

Tahun 2016”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari program Studi D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh Karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyu Dwi Agussafutri, SST,M.PH, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Dr. Willy Handoko Widjaja, MARS, Direktur RSUD Kota Surakarta, yang

telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis Menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 2016

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Ratih Chandra Dewi

B13 082

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA BALITA ANAK A

UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN DI RSUD

KOTA SURAKARTA

xi + 74 halaman + 13 lampiran + 2 tabel

INTISARI

Latar Belakang:Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian

balita per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA

menggambarkan tingkat permasalahan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu,

tingkat keberhasilan progam KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.

Penyebab AKB maupun AKABA tersering adalah diare (25,5%). Angka kejadian

diare dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta sebanyak 75 anak (70,09%).

Anak sakit diare dengan dehidrasi ringan perlu mendapatkan perhatian dan

penanganan yang intensif agar angka kesakitan dan kematian menurun.

Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada An. A umur 3 tahun

dengan diare dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta menurut Varney.

Metode Penelitian : Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi

di RSUD Kota Surakarta. Waktu bulan oktober 2015 – mei 2016. Subjek adalah

An. A umur 3 tahun dengan diare dehidrasi ringan. Instrumen yang digunakan

format asuhan kebidanan pada balita sakit dan SOAP. Teknik pengambilan data

menggunakan data primer dan sekunder.

Hasil Studi Kasus : Setelah diberikan asuhan selama 5 hari di dapatkan hasil

bahwa anak tidak rewel lagi, keadaan umum baik, ubun-ubun dan mata tidak

cekung, muka tidak pucat, mulut tidak kering, perut tidak kembung, turgor normal

dan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lunak di sertai ampas.

Kesimpulan :Asuhan kebidanan pada balita sakit An. A umur 3 tahun dengan

diare dehidrasi ringan yang dilaksanakan dengan cepat dan benar sehingga dapat

mencegah terjadinya diare dehidrasi berat. Dalam tindakan segera asuhan

kebidanan terdapat kesenjangan teori dan kenyataan lapangan yaitu Tindakan

antisipasi pada balita sakit An. A dengan dehidrasi ringan adalah kolaborasi

dengan dokter spesialis anak berupa pemberian infus RL 500cc/6 jam, terapi

injeksi ondancentron 2 mg/ 8 jam, injeksi ranitidin 10 mg/ 12 jam.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan, bayi balita sakit, diare dengan dehidrasi

ringan

Kepustakaan : 31 literatur ( Tahun 2005 - 2015 )

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

vi

MOTTO

1. Kebahagiaan yang sederhana itu, membuat orang tersenyum dan kembali

bersemangat untuk masa depan (penulis)

2. Berlarilah dan kejarlah mimpimu yang kamu inginkan, kerja kerasmu dan

usahamu akan tuhan bayar dengan harga yang pantas suatu saat nanti

(penulis)

3. Allah merahasiakan masa depan, agar kita terus berusaha dan terus bersabar

(penulis)

4. Allah selalu memberikan kelebihan di balik kekurangan, dan allah selalu

memberikan kekuatan di balik kelemahan (penulis)

5. Man jadda wa jadda (penulis)

PERSEMBAHAN

Dengan segela rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

dan kelancarandi setiap kesulitan yang saya hadapi.

2. Kepada Alm. Bapakku tercinta yang selalu saya

rindukan kehadirannya dan kasih sayangnya.

3. Kepada ibuku yang amat saya cintai dan yang selalu

memberi segalanya untukku, terima kasih buat kasih

sayangmu, pengorbananmu, dan supportmu terhadap

anakmu, ibu harta terindah yang saya miliki.

4. Kepada adikku tersayang Hermawan Yulianto Prabowo

yang selalu menjadi penghibur dikala rasa jenuh dan

letih melandaku.

5. Kepada semua sahabatku tercinta, yang mungkin tak

bisa saya sebutkan satu per satu, terima kasih buat

semua supportnya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini, dan terima kasih selalu menghadirkan pelangi

dalam kehidupanku.

6. Almamater tercinta.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Ratih Chandra Dewi

Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 8 Maret 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kenteng, RT 02 / RW 09, Sidomulyo, Ampel,

Boyolali

Riwayat Pendidikan :

1. SD NEGERI SIDOMULYO 1 BOYOLALI LULUS TAHUN 2007

2. SMP NEGERI 1 AMPEL LULUS TAHUN 2010

3. SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI LULUS TAHUN 2013

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2013

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

vii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL. ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Studi Kasus .................................................................. 3

D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 5

E. Keaslian Studi Kasus ............................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................. 8

1. Balita ................................................................................. 8

2. Diare .................................................................................. 13

3. Diare Dehidrasi Ringan. .................................................... 17

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 19

C. Landasan Hukum ..................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ..................................................................... 38

B. Lokasi Studi Kasus .................................................................. 38

C. Subjek Studi Kasus .................................................................. 38

D. Waktu Studi Kasus .................................................................. 39

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

viii

viii

E. Instrumen Studi Kasus ............................................................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 39

G. Alat- alat Yang Digunakan ...................................................... 43

H. Jadwal Penelitian ..................................................................... 43

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus. ......................................................................... 44

B. Pembahasan. .............................................................................. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ............................................................................... 71

B. Saran .......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

ix

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemberian oralit berdasarkan usia ................................................... 18

Tabel 2.2 Pemberian oralit berdasarkan usia ................................................... 33

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

x

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi pendahuluan

Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dari RSUD Kota

Surakarta

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Lembar Surat Permohonan Menjadi Pasien

Lampiran 7. Lembar Persetujuan Pasien dalam Pengambilan Kasus

Lampiran 8. Lembar Format Asuhan Kebidanan Bayi Balita Sakit

Lampiran 9 Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat

Lampiran 11. Leaflet Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Lampiran 12 Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 13. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(AKN) Angka Kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000

kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 kematian/1000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 40/1000

kelahiran hidup (SDKI, 2012).Angka tersebut lima kali lebih tinggi

dibandingkan Malaysia, Filipina, dan Thailand. Data Kementrian Kesehatan

menyebutkan, terjadi disparitas AKB yang cukup besar antar provinsi di

Indonesia.AKB terbesar adalah di Sulawesi Barat dengan AKB sebanyak 74

per 1.000 kelahiran hidup dan AK Balita 96 per 1.000 kelahiran hidup.

Jumlah tersebut empat kali lebih besar dibanding daerah lain yang jumlah

AKB dan AK Balitanya paling rendah, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY) dengan AKB 19 per 1.000 kelahiran hidup dan AK balita 22 per 1.000

kelahiran hidup (Suryani dan Tiurna, 2014).

Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian

balita per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA

menggambarkan tingkat permasalahan balita, tingkat pelayanan

KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan progam KIA/Posyandu dan kondisi

sanitasi lingkungan. AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar

11,85/1000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2012). Sedangkan di seluruh

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

2

negara berusaha menurunkan angka kematian neonatal setidaknya

hingga 12/1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 25/1000 kelahiran

hidup (SDGs 2015).

Penyebab AKB maupun AKABA tersering adalah diare (25,5%)

pneumonia(15,5%), Necroticans Entero Colitis (NEC) (10,7%),TB dan

malaria (9,7%), meningitis (8,8%), DBD (6,8%), Campak (5,8%),dan juga

tenggelam (4,9%) (Riskesdes, 2007).

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buangan

air yang cair dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya.Balita

dikatakan diare bila sudah lebih dari tiga kali buang air besar, sedangkan

neonatus dikatakan diare bila sudah dari empat kali buang air besar (Sudarti

dan Fauziah, 2012).

Balita mudah terserang penyakit diare disebabkan oleh perilaku

hidup masyarakat yang kurang baik dan cara penyiapan makanan yang tidak

semestinya. Diare dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara serius,

karena tubuh balita sebagian besar terdiri dari air dan daging, sehingga bila

terjadi diare sangat mudah terkena dehidrasi, bila dehidrasi tidak diatasi bisa

mengakibatkan kematian. Dehidrasi merupakan penyebab kematian kedua

pada balita diseluruh dunia, satu dari lima balita setiap tahunnya meninggal

karena mengalami dehidrasi, Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan

terjadinya penyakit diare dengan dehidrasi pada bayi dan balita di Indonesia,

salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan

yang meliputi sarana air bersih, sanitasi, jamban, saluran pembuangan

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

3

air, dan kondisi rumah (Adisasmito, 2007; Evayanti dkk, 2014;

Lapolisa dan Pakasi, 2014).

Berdasarkan data yang diperoleh dari bulan Oktober 2014 sampai

bulan Oktober 2015 di RSUD Kota Surakarta angka kejadian diare 107 kasus

dengan rincian kasus diare dehidrasi ringan 75 anak (70,09%), kasus diare

dehidrasi sedang 27 anak (25,23%) dan kasus diare dehidrasi berat5anak

(4,67%). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “Asuhan Kebidanan Bayi Balita Sakit Pada An.A dengan Diare

Dehidrasi Ringan di RSUD Kota Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut: “Bagaimanakah Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Bayi

Balita Sakit Pada An. A dengan Diare Dehidrasi Ringan di RSUD Kota

Surakarta dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Dapat memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Bayi Balita

Sakit Pada An.A dengan Diare Dehidrasi Ringan menurut manajemen

kebidanan 7 langkah hellen varney.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

4

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada An.

A dengan diare dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada An. A dengan diare dehidrasi

ringan di RSUD Kota Surakarta.

3) Mengidentifikasimasalah/diagnosis potensial dan

penanganan pada An. A dengan siare dehidrasi ringan di

RSUD Kota Surakarta.

4) Menerapkan tindakan segera pada An. A dengan diare

dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada An. A dengan

diare dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta.

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada An. A

dengan diare dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah dicapai

pada kasus An. A dengan diare dehidrasi ringan di RSUD

Kota Surakarta.

b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan

kasus nyata di lapangan termasuk faktor pendukung dan

penghambat pada An. A dengan diare dehidrasi ringan.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

5

D. Manfaat studi kasus

1. Bagi penulis

Dapat menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah dalam praktek di

lahan, serta memperoleh pengalaman langsung dalam memberikan

Asuhan Kebidanan pada An.A dengan Diare Dehidrasi Ringan.

2. Bagi Profesi

Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada An.A dengan Diare

Dehidrasi Ringan sehingga angka kesakitan dan kematian dapat turun.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan Asuhan

Kebidanan pada An.A dengan Diare Dehidrasi Ringan.

b. Pendidikan

Menambah kepustakaan tentang Asuhan Kebidanan pada An.A

dengan Diare Dehidrasi ringan.

E. Keaslian studi kasus

Karya tulis ilmiah ini tentang asuhan kebidanan pada kasus balita sakit

dengan diare dehidrasi ringan pernah dilaksanakan oleh :

1. Warsiti (2009), dengan judul ”Asuhan Kebidanan pada Balita An. M

Sakit Diare Dehidrasi Ringan di RSUD Kota Surakarta”. Dengan

menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkahVarney. Pada

tinjauan kasus penulis ditemukan diagnosa anak M umur 4 tahun dengan

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

6

diare dehidrasi ringan, gejala awal anak tersebut rewel, nafsu makan

menurun, BAB lebih dari tiga kali dengan tinja cair, nadi cepat, anak

terlihat lemas dan demam. Tindakan yang dilakukan yaitu memberikan

terapi obat menurut advis dokter, memberikan oralit atau cairan yang

mengandung elektrolit, jika peroral tidak dapat diberikan maka

memasang infuse RL atau NaCl, memberikan pendidikan kesehatan

tentang penyakit diare serta perawatan dirumah, kebersihan perorangan

dan lingkungan agar ibu dapat memberikan pertolongan pertama pada

anaknya.

2. Anjani Nauormaary (2014), dengan judul ”Asuhan kebidanan pada Balita

An.A umur 9 bulan 22 hari Sakit Diare Dehidrasi Ringan di Puskesmas

Umbulharjo Yogyakarta”. Dengan menggunakan manajemen kebidanan

dengan tujuh langkah Varney. Pada tinjauan kasus penulis ditemukan

diagnosa anak A umur 9 bulan 22 hari dengan diare dehidrasi ringan,

gejala awal anak tersebut malas menyusu, rewel, BAB lebih dari empat

kali dan mengalami demam. Tindakan yang dilakukan yaitu

mengobservasi pasien selama 3 jam dan memberikan oralit atau cairan

yang mengandung elektrolit,meminta ibunya untuk tetap menyusui

bayinya, jika peroral tidak dapat diberikan maka memasang infuse RL

atau NaCl, memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu cara membuat

oralit di rumah, menjaga kebersihan anaknya, dan juga menjaga

kebersihan lingkungan agar ibu dapat mencegah terjadinya penyakit pada

anaknya.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

7

Persamaan dalam studi kasus diatas yaitu, instrumen studi kasus

dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah

varney.Sedangkan perbedaan dalam studi kasus diatas yaitu subjek studi

kasus, lokasi studi kasus, waktu pelaksanaan studi kasus, dan juga

penatalaksanaan dalam pemberian asuhan.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

8

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Teori Medis

1. Balita

a. Pengertian Balita

Menurut Susilaningrum dkk (2013), pada masa ini dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia 1-3 tahun (masa kanak-

kanak/toddler) dan usia 3-5 tahun.Pada masa ini, kecepatan

pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam

perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi

ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada

masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya

(Kemenkes RI, 2011).

b. Tahapan perkembangan Balita

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang

lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara

dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes RI 2011).

Menurut Kemenkes RI (2011), tahapan perkembangan balita

meliputi :

1) Umur 12-18 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

9

b) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali

c) Berjalan mundur 5 langkah

d) Menumpuk 2 kubus

e) Memasukkan kubus dikotak

f) Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menanggis

g) Memperlihakan rasa cemburu

2) Umur 18-24 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik

b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung

c) Bertepuk tangan, melambai-lambai

d) Menumpuk 4 kubus

e) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f) Menggelindingkan bola kearah sasaran

g) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti

h) Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga

i) Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri

3) Umur 24-36 bulan

a) Jalan naik tangga sendiri

b) Dapat bermain dan menendang bola kecil

c) Mencoret-coret pensil pada kertas

d) Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata

e) Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika

diminta

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

10

f) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2

benda atau lebih

g) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu

mengangkat piring jika diminta

h) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah

i) Melepas pakaiannya sendiri

4) Umur 36-48 bulan

a) Berdiri 1 kaki 2 detik

b) Melompat kedua kaki diangkat

c) Mengayuh sepeda roda tiga

d) Menggambar garis lurus

e) Menumpuk 8 buah kubus

f) Mengenal 2-4 warna

g) Menyebut nama, umur, tempat

h) Mengerti arti kata diatas, dibawah, didepan

i) Mendengarkan cerita

j) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

k) Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan

l) Mengenakan sepatu sendiri

m) Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

5) Umur 48-60 bulan

a) Berdiri 1 kaki 6 detik

b) Melompat-lompat 1 kaki

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

11

c) Menari

d) Menggambar tanda silang

e) Menggambar lingkaran

f) Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh

g) Mengancing baju atau pakaian boneka

h) Menyebut nama lengkap tanpa dibantu

i) Senang menyebut kata-kata baru

j) Senang bertanya tentang sesuatu

k) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

l) Bicaranya mudah dimengerti

m) Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan

bentuknya

n) Menyebut angka, menghitung jari

o) Menyebut nama-nama hari

p) Berpakaian sendiri tanpa dibantu

q) Menggosok gigi tanpa dibantu

r) Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

c. Pertumbuhan fisik Balita

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta

jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur

tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan

panjang dan berat (Kemenkes RI, 2011).

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

12

1) Berat badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri

yang terpenting untuk mengetahui keadaan status gizi anak.Selain

itu, dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua

kelompok umur, misalnya, apakah anak dalam keadaan normal dan

sehat.Keuntungan lainnya adalah pengkurannya mudah, sederhana

dan murah (Susilaningrum dkk, 2013).

2) Tinggi badan

Tinggi badan untuk anak kurang dari dua tahun sering

diistilahkan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan

rata-rata ± 50cm. Pada tahun pertama pertambahannya 1,25

cm/bulan (1,5 x panjang badan lahir). Penambahan tersebut

berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya

sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan

pertumbuhan tinggi badan yang cukup cepat, yaitu pada wanita 5-

25 cm/tahun, sedangkan laki-laki sekitar 10-30 cm/tahun.

Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-20 tahun

(Susilaningrum dkk, 2013).

3) Lingkar kepala

Ukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menaksir

pertumbuhan otak.Pertumbuhan ukuran lingkar kepala umumnya

mengikuti pertumbuhan otak, sehingga bila ada

hambatan/gangguan pertumbuhan lingkar kepala, pertumbuhan

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

13

otak biasanya juga terhambat. Berat otak janin saat kehamilan 20

minggu diperkirakan 100 gram, waktu lahir sekitar 350 gram, pada

usia 1 tahun hampir mencapai 3 kali lipat, yaitu 925 gram atau

mencapai 75% dari berat seluruhnya. Pada usia 3 tahun sekitar

1.100 gram dan pada 6 tahun pertumbuhan otak telah mencapai

90% (1.260 gram). pada usia dewasa, berat otak mencapai 1.400

gram (Susilaningrum dkk, 2013).

2. Diare

a. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.Buangan

air besar yang tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan

frekuensi yang lebih banyak dari biasanya.Bayi dikatakan diare bila

sudah lebih dari 3x buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan

diare bila sudah lebih dari 4x buang air besar. Komplikasi diare antara

lain, dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, rejatan

hipovolemik, hipokalemika (gejala meteorismus, hipotoni otot lemah

dan bradikardi), intolenransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa

usus dan defisiensi enzim lactase, hipoglikemi, kejang terjadi pada

dehidrasi hipertonik, malnutrisi energy protein (akibat muntah dan

diare jika lama atau kronik biasanya penderita mengalami kelaparan).

(Sudarti, 2010).

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

14

b. Tanda klinis

Menurut MTBS (2008), tanda klinis diare yaitu :

1) Gelisah

2) Rewel

3) Mudah marah

4) Haus, minum dengan lahab

5) Mata cekung

6) Cubitan kulit perut kembali lambat

c. Etiologi

Menurut Sudarti dan Fauziah (2012), diare dapat disebabkan oleh

berbagai faktor diantaranya yaitu :

1. Faktor Infeksi

a. Infeksi enteral yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran

pencernaan yang merupakan penyebab utama terjadinya diare

yang meliputi :

1) Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella

Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.

2) Infeksi virus Enterovirus (virus ECHO) Coxsaekre,

Polomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan

sebagainya.

3) Infeksi parasit cacing (Ascaris Irichiuris, Oxyuris,

Strongylodies) Protozoa (Entamoeba Histolytica,

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

15

Giardia Lamblia, Trochomonas homisis), jamur

(Candida Albicans).

2. Malabsorbsi

a) Karbohidrat : disakarida ( intoleransi laktosa, maltosa

dan sukrosa). Monosakarida ( intoleransi glukosa dan

galaktosa). Pada anak dan bayi yang paling berbahaya adalah

intoleransi laktosa.

b) Lemak

c) Protein

3. Makanan, misalnya basi, beracun, alergi.

4. Psikologis, misalnya rasa takut atau cemas.

d. Patogenesis

Menurut Sudarti dan Fauziah (2012), mekanisme dasar yang dapat

menyebabkan timbulnya diare adalah :

1) Gangguan ostimotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang dapat diserap oleh

tubuh akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkan isi dari usus sehingga timbul diare.

2) Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu, misalnya oleh toksin pada dinding

usus yang akan menyebabkan peningkatan sekresi air dan

elektrolit yang berlebihan ke dalam rongga usus, sehingga akan

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

16

terjadi peningkatan-peningkatan isi dari rongga usus yang akan

merangsang pengeluaran isi dari rongga usus sehingga timbul

diare.

3) Gangguan molititas usus

Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan

bagi usus untuk menyerap makanan yang masuk, sehingga akan

timbul diare. Tetapi apabila terjadi keadaan yang sebaliknya yaitu

penurunan dari peristaltik usus akan dapat menyebabkan

pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam rongga usus

sehingga akan menyebabkan diare juga.

e. Komplikasi

Menurut Sudarti dan Fauziah (2012), komplikasi diare yaitu :

1) Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah, apabila

penurunan volume darah mencapai 15% BB – 25% BB akan

menyebabkan penurunan tekanan darah

2) Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meterismus,

hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada pemeriksaan

EKG

3) Hipoglikemia

4) Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi enzim

laktosa karena vili mukosa usus halus

5) Kejang

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

17

6) Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah,

biasanya penderita mengalami kelaparan

7) Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, dehidrasi

mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

1) Diare dengan dehidrasi berat

2) Diare dengan dehidrasi sedang

3) Diare dengan dehidrasi ringan

3. Diare Dehidrasi Ringan

Menurut Saputra (2013), dehidrasi adalah kondisi

ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi cairan dan elektrolit

diruang ekstraselular, tetapi proporsi antara keduanya (cairan dan

elektrolit) mendekati normal. Dehidrasi dapat disebabkan oleh banyak

faktor, misalnya kekurangan asupan cairan dan kelebihan asupan zat

terlarut (misalnya protein dan klorida atau natrium), kelebihan asupan zat

terlarut dapat menyebabkan ekskresi atau pengeluaran urine secara

berlebihan serta pengeluaran keringan yang banyak dalam waktu lama.

Secara umum, dehidrasi dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai

berikut.

a) Dehidrasi isotonik jumlah cairan yang hilang sebanding dengan jumlah

elektrolit yang hilang

b) Dehidrasi hipertonik jumlah cairan yang hilang lebih besar daripada

jumlah elektrolit yang hilang .

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

18

c) Dehidrasi hipotonik jumlah cairan yang hilang lebih sedikit daripada

jumlah elektrolit yang hilang.

Kehilangan cairan ekstrasel secara berlebihan dapat menyebabkan

penurunan volume ekstrasel (hipovolume) dan perubahan hematokrit.

Pada diare dengan dehidrasi ringan balita akan kehilangan cairan

sebanyak 5% dari berat badan atau sekitar 1,5 – 2 liter.

Balita juga mengalami penurunan berat badan sekitar 3% (30 ml/kg),

keadaan umum balita juga mengalami penurunan, balita sering rewel,

penurunan nafsu makan dan mulutnya terlihat kering (Susilaningrum

dkk, 2013).

Menurut MTBS (2008), tindakan yang di perlukan untuk menangani

diare dengan dehidrasi ringan adalah sebagai berikut :

1. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang (rencana terapi B).

a. Berikan oralit dan observasi diklinik selam tiga jam dengan

sekitar 75 ml/kgBB atau berdasar usia anak. Pemberian oralit

pada bayi sebaiknya dengan menggunakan sendok. Adapun

jumlah pemberian oralit berdasarkan usia atau berat badan

dalam tiga jam pertama adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Pemberian oralit berdasarkan usia

Sampai 4 bulan

(< 6 kg)

4-12 bulan

(6-< 10 kg)

12-24 bulan

(10-<12 kg)

2-5 tahun

(12-19 kg)

200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900 – 1400 ml Sumber : Susilaningrum dkk (2013).

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

19

Bila anak menginginkan lebih, dapat diberikan.Anak dibawah

enam bulan yang sudah tidak minum ASI, berikan juga air

matang sekitar 100 – 200 ml selama periode ini.

b. Ajarkan pada ibu cara membuat dan memberikan oralit, yaitu

satu bungkus oralit dicampur dengan satu gelas (ukuran 200

ml) air matang.

c. Lakukan penilaian setelah anak diobservasi tiga jam. Bila

membaik, pemberian oralit dapat diteruskan dirumah sesuai

dengan penanganan diare tanpa dehidrasi. Bila memburuk,

segera pasang infus dan rujuk ke rumah sakit untuk

mendapatkan penanganan segera.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir

logis sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan

alur fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka

dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya

(Estiwidani dkk, 2008).

2. Langkah – langkah Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan menurut (Estiwidani dkk, 2008),

terdiri dari 7 langkah yaitu: mengumpulkan semua data,

menginterpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, menetapkan

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

20

tindakan segera, menyusun rencana asuhan, pelaksanaan dan

mengevaluasi.

Manajemen kebidanan 7 langkah varney, meliputi :

Langkah I : Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal yang dipakai dalam penerapan asuhan

kebidanan pada pasien (Varney, 2007).

Pada analisis untuk mengevaluasi keadaan meliputi :

Identitas

Identitas adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat

terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2008).

Identitas tersebut meliputi :

1) Nama Balita : diperlakukan untuk memastikan bahwa yang

diperiksa benar – benar anak yang dimaksud.

Nama harus jelas dan lengkap juga nama

panggilan akrabnya.

2) Umur : perlu diketahui mengingat periode anak

mempunyai kekhasannya sendiri dalam

morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga

diperlukan untuk menginterprestasikan

apakah data pemeriksaan klinis anak tersebut

normal sesuai umurnya.

3) Jenis kelamin : jenis kelamin sangat diperlukan selain untuk

penilaian data pemeriksaan klinis.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

21

4) Nama orang tua : agar dituliskan dengan jelas agar tidak keliru

dengan orang lain mengingat banyak nama

anak yang sama.

5) Agama : berguna untuk memberikan motivasi pasien

sesuai dengan agama yang dianutnya.

6) Pendidikan : selain sebagai tambahan identitas informasi

tentang pendidikan orang tua baik ayah

maupun ibu, dapat menggambarkan

keakuratan data yang diperoleh serta dapat

ditentukan pola pendekatan dalam

anamnesis.

7) Pekerjaan : untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi.

8) Alamat : untuk mengetahui di mana lingkungan

tempat tinggalnya.

a. Anamnesa (Data Subjektif)

Anamnesa adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2008).

1) Keluhan utama

Diperiksa untuk mengetahui masalah yang dihadapi,

berkaitan dengan yang dirasakan pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

22

Keluhan utama balita dengan diare dehidrasi ringan

yaitu ibu mengatakan anaknya mengalami BAB 4-10 kali

dengan konsistensi cair(Susilaningrum dkk, 2013).

a) Riwayat Kesehatan

(1) Imunisasi

Suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk

melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan

cara memasukkan suatu zat ke dalam tubuh melalui

penyuntikan atau secara oral (Dewi, 2012).

(2) Riwayat Penyakit Lalu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat atau penyakit akut, kronis

sebelumnya (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(3) Riwayat Penyakit Sekarang

Data-data ini diperlakukan untuk mengetahui adanya

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada

saat ini (Ambarwati dan Wulandari 2010).

(4) Riwayat Penyakit Keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap

gangguan kesehatan pasien (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

23

b. Riwayat Sosial

Dikaji untuk mengetahui siapa yang mengasuh balita,

hubungan pasien dengan anggota keluarga, yaitu dengan ibu, ayah

serta anggota keluarga yang lain, hubungan dengan teman sebaya

di lingkungan sekitar rumah serta untuk mengetahui pasien dan

keluarga yang menganut adat istiadat yang akan menguntungkan

atau merugikan pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

c. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari

1) Pola Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan

(Ambarwati dan Wulandari,2010). Balita harus mendapat

nutrisi yang cukup, baik secara oral maupun parenteral

(Susilaningrum dkk, 2013).

2) Pola istirahat/tidur

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien,

berapa jam pasien tidur dalam sehari apakah ada gangguan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).Pada balita dengan diare

dehidrasi ringan cenderung mengantuk dan gelisah

(Sudarti, 2010).

3) Pola personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah anak selalu menjaga

kebersihan tubuhnya, dalam sehari anak mandi berapa kali

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

24

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).Pada balita dengan diare

dehidrasi ringan mandi tetap sehari dua kali.

4) Pola aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-

hari.Pada pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap

kesehatannya (Ambarwati dan Wulandari, 2010).Pada balita

dengan diare dehidrasi ringan tidak banyak aktivitasnya

karena balita cenderung lemas dan gelisah dengan

keadaannya (Sudarti, 2010).

5) Pola eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan

bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi,warna

dan jumlah (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada balita

dengan diare dehidrasi ringan buang air besarnya dengan

frekuensi yang tidak normal yaitu frekuensinya meningkat

dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair

(Suharyono, 2008).

a. Pemeriksaan Fisik Balita (Data Objektif)

Data objektif adalah data yang didapat pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2008).

Data objektif tersebut meliputi :

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

25

1) Status Generalis

a) Keadaan umum

Untuk mengetahui respon pasien terhadap lingkungan dan

orang lain (Sulistyawati, 2009).Pada anak dengan diare

dehidrasi ringan keadaan umumnya lemah, gelisah, rewel

(Sudarti, 2010).

b) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien

(Sulistyawati, 2009).

c) Tanda-tanda vital

Diperiksa untuk mengkaji suhu, nadi, dan pernafasan

(Sulistyawati, 2009).

(1) Suhu

Untuk mengetahui suhu badan pasien, suhu badan

normal adalah 36,5 °C sampai 37,2°C. Bila suhu

tubuh lebih dari 37,2°C disebut demam atau febris

(Astuti, 2012). Pada balita dengan diare dehidrasi

ringan suhunya naik lebih dari 37,2 °C (Sudarti,2010).

(2) Nadi

Pemeriksaan nadi dilakukan dengan meraba pulsasi

pada arteri. Frekuensi nadi normal 60-100 kali

per menit (Astuti, 2012). Pada balita dengan diare

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

26

dehidrasi ringan nadi cepat dan melemah

(Sudarti, 2010).

(3) Pernafasan

Pernafasan dinilai dari sifat pernafasan dan bunyi

nafas dalam satu menit, pernafasan normal 40-

60x/menit (Dewi, 2011). Pada balita dengan diare

dehidrasi ringan pernafasannya lebih cepat, lebih dari

60 kali per menit (Sudarti, 2010).

d. Berat badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri

yang terpenting untuk mengetahui keadaan status gizi anak.

Selain itu, dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada

semua kelompok umur, misalnya, apakah anak dalam

keadaan normal dan sehat. Keuntungan lainnya adalah

pengkurannya mudah,sederhana dan murah (Susilaningrum

dkk 2013). Pada balita dengan diare dehidrasi ringan

biasanya berat badannya menurun,karena kehilangan cairan

dalam tubuh (Sudarti, 2010).

e. Tinggi badan

Tinggi badan untuk anak kurang dari dua tahun sering

diistilahkan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang

badan normalnya 48-52 cm pada tahun pertama

pertambahannya 1,25 cm/bulan (1,5 x panjang badan lahir).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

27

Penambahan tersebut berangsur-angsur berkurang sampai

usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada

masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi badan

yang cukup cepat, yaitu pada wanita 5-25 cm/tahun,

sedangkan laki-laki sekitar 10-30 cm/tahun. Pertambahan

tinggi badan akan berhenti pada usia 18-20 tahun

(Susilaningrum dkk, 2013).

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala

Pemeriksaan kepala menurut Sulistyawati (2009) meliputi:

(1) Rambut

Dikaji untuk mengetahui warna rambut klien,

kebersihan rambut dan rambut mudah rontok atau

tidak.

(2) Muka

Meliputi pemeriksaan oedema (Astuti, 2012).

(3) Mata

Dikaji untuk mengetahui warna konjungtiva dan

sklera, kebersihan mata, ada kelainan atau tidak dan

adakah gangguan penglihatan. Pada balita dengan

diare dehidrasi ringan mata mengantuk dan cekung

(Sudarti, 2010).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

28

(4) Hidung

Dikaji untuk mengetahui kebersihan hidung klien, ada

benjolan atau tidak, apakah klien alergi terhadap

debu atau tidak.Pada balita dengan diare dehidrasi

ringan tampak hidung bernafas cepat (Sudarti, 2010).

(5) Telinga

Dikaji kebersihan dan ada tidak gangguan

pendengaran.

(6) Mulut

Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir, lidah dan gigi

klien. Mengkaji warna bibir, integritas jaringan

(lembab, kering atau pecah-pecah), mengkaji lidah

klien tentang warna dan kebersihannya serta gigi klien

tentang kebersihan, caries atau gangguan pada mulut

(bau mulut).Pada balita dengan diare dehidrasi ringan

mulut tampak kering (Sudarti, 2010).

b) Leher

Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar

limfe, pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena atau

tumor (Astuti, 2012).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

29

c) Dada

Dikaji untuk menentukan terdapat tumor atau tidak, simetris

atau tidak. Pemeriksaan retraksi pembesaran kelenjar limfe

ketiak, massa dan nyeri tekan (Astuti, 2012).

d) Abdomen

Adakah pembesaran hati dan limfe (Jenny dkk, 2013).

e) Genetalia

Pada laki-laki apakah testis sudah turun, pada perempuan

apakah labia mayora menutupi labia minora.

f) Anus

Apakah anus berlubang, adakah kelainan.

g) Ekstremitas

Dikaji ekstremitas atas dan bawah. Atas dikaji ada atau

tidak gangguan/ kelainan dan bentuk. Bawah dikaji bentuk,

oedema dan varices (Sulistyawati, 2009).

3. Pemeriksaan Antropometri

Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antropometri meliputi :

1) Lingkar kepala : tujuan pengukuran lingkar kepala anak

adalah untuk mengetahui lingkaran kepala

anak dalam batas normal atau diluar batas

normal.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

30

2) Lingkar dada : tujuan pengukuran lingkar dada anak adalah

untuk mengetahui anak mengalami

keterlambatan pertumbuhan atau tidak.

3) Panjang badan : tujuan pengukuran panjang badan anak

adalah untuk mengetahui tinggi badan anak.

4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk

mendukung pemeriksaan yang tak dapat diketahui dengan pemeriksaan

fisik yang meliputi pemeriksaan laboratorium serta terapi

(Nursalam, 2008).

Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan laboratorium meliputi :

1) Darah (Hb, leukosit, trombosit)

2) Feses

Langkah II : Interpretasi Data

Mengidentifikasi masalah dari data yang ada untuk menentukan

diagnose yang akurat. Yang terdiri dari diagnosa, masalah dan

kebutuhan (Varney, 2007).

a. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang di tegakkan bidan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur

diagnosa kebidanan (Estiwidani dkk, 2008).Dalam kasus ini adalah

Balita An. X umur X tahun dengan diare dehidrasi ringan.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

31

Data Dasar :

1) Data Subjektif

Data subjektif adalah didapat dari klien sebagai suatu pendapat

terhadap situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak

dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen

tetapi melalui suatu system interaksi atau komunikasi

(Nursalam, 2008).Ibu mengatakan anaknya BAB lebih dari 3

kali/hari, merasa haus terus menerus, rewel, gelisah, kadang-

kadang muntah serta nafsu makan menurun (MTBS 2008).

2) Data objektif

Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi

dan dilihat oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2008).Pada

pasien balita dengan diare dehidrasi ringan keadaan umumnya

rewel, gelisah, lemah.Sedangkan tanda-tandi vital meliputi

suhunya meningkat, nadi cepat dan melemah, pernafasannya

cepat, dan berat badannya menurun (Sudarti, 2010).

b. Masalah

Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh

klien yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.

Masalah juga sering menyertai diagnosa (Estiwidani dkk,

2008).Masalah yang umum muncul pada balita sakit dengan diare

dehidrasi ringan adalah gelisah, rewel, mudah marah, haus minum

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

32

dengan lahab, mata cekung, cubitan kulit perut kembali lambat

(MTBS, 2008).

c. Kebutuhan

Kebutuhanadalah hal-hal yang dibutuhkan pasien berdasarkan

keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2009).Balita harus

mendapat nutrisi yang cukup,baik secara oral maupun parenteral

(Susilaningrum dkk, 2013).

Langkah III : Diagnosa Potensial

Langkah ini merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi

diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya

dan bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Varney, 2007)

Pada kasus balita dengan diare dehidrasi ringan potensial terjadi diare

dehidrasi sedang bahkan bisa ke diare dehidrasi berat (Sudarti, 2010).

Langkah IV : Tindakan Segera

Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera dilakukan

bidan atau konsultasi, kolaborasi serta melakukan rujukan terhadap

penyimpangan yang abnormal (Varney, 2007). Menurut MTBS

(2008), tindakan yang dapat dilakukan pada balita sakit dengan diare

dehidrasi ringan adalah :

1. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang (rencana terapi B).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

33

a. Berikan oralit dan observasi diklinik selam tiga jam dengan

sekitar 75 ml/kgBB atau berdasar usia anak. Pemberian oralit

pada bayi sebaiknya dengan menggunakan sendok. Adapun

jumlah pemberian oralit berdasarkan usia atau berat badan

dalam tiga jam pertama adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Pemberian oralit berdasarkan usia

Sampai 4 bulan

(< 6 kg)

4-12 bulan

(6-< 10 kg)

12-24 bulan

(10-<12 kg)

2-5 tahun

(12-19 kg)

200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900 – 1400 ml Sumber : Susilaningrum dkk (2013).

Bila anak menginginkan lebih, dapat diberikan.Anak dibawah

enam bulan yang sudah tidak minum ASI, berikan juga air matang

sekitar 100 – 200 ml selama periode ini.

b. Ajarkan pada ibu cara membuat dan memberikan oralit, yaitu

satu bungkus oralit dicampur dengan satu gelas (ukuran 200 ml)

air matang.

c. Lakukan penilaian setelah anak diobservasi tiga jam. Bila

membaik, pemberian oralit dapat diteruskan dirumah sesuai

dengan penanganan diare tanpa dehidrasi. Bila memburuk,

segera pasang infus dan rujuk ke rumah sakit untuk

mendapatkan penanganan segera.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

34

Langkah V : Rencana Tindakan

Direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah

sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuatkan harus berdasarkan

pertimbangan yang tepat (Varney, 2007).

Rencana tindakan yang dilakukan pada balita dengan diare dehidrasi

ringan menurut Susilaningrum dkk (2013), meliputi :

1. Berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak.

2. Mengobservasi vital sign.

3. Memonitor pemeriksaan laborat (elektrolit dan berat jenis urin).

4. Mengobservasi muntah dan berak tiap empat jam.

5. Memberikan minum tidak terlalu dingin maupun panas sesering

mungkin.

6. Pasang infuse RL atau Nacl jika berkelanjutan.

Langkah VI : Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana

sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang

ditegakkan (Wildan dan Hidayat, 2008).

Pada langkah ini asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada

langkah kelima dilaksanakan secara efisiensi dan aman. Menurut

Susilaningrum dkk (2013), langkah yang perlu dilaksanakan meliputi :

1. Berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

35

2. Mengobservasi vital sign meliputi, suhu pasien, pernafasan pasien,

dan juga nadi pada pasien.

3. Memonitor pemeriksaan laborat (elektrolit dan berat jenis urin).

4. Mengobservasi muntah dan berak tiap empat jam.

5. Memberikan minum tidak terlalu dingin maupun panas sesering

mungkin, biasanya teh yang encer.

6. Pasang infuse RL atau Nacl jika berkelanjutan.

Langkah VII : Evaluasi

Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan

melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang

dilakukan bidan (Wildan dan Hidayat, 2008).

Pada langkah ini evaluasi dari asuhan kebidanan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasi dalam diagnosa

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

36

DATA PERKEMBANGAN

Pendokumentasian data perkembangan asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakan menggunakan SOAP. Menurut Rukiyah (2014), antara lain :

S : Subjektif

Subjektif menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data

klien melalui anamnesa.

O : Objektif

Objektif menggambarkan dokumentasi hasil analisa dan fisik klien, hasil

laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data focus

untuk mendukung assessment, diagnosa dan masalah serta kebutuhan.

A : Assessment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam satu identifikasi berupa diagnosa atau masalah.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan (P), pelaksanaan (P),

dan evaluasi (E) berdasarkan analisis.

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

37

C. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan

aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang terhadap

hukum (mal praktik), dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan pada

balita, landasan hukum yang digunakan yaitu :

1. Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi

Bidan.

ASUHAN PADA BAYI DAN BALITA

Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).

a. Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.

b. Kegawatdaruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaanya.

c. Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang di lakukan.

d. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No.

1464/MENKES/PER/X/2010, pasal 11, pelayanan kesehatan anak

meliputi :

a. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan.

b. Pemberian konseling dan penyuluhan.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Metode deskriptif adalah suatu metode studi kasus yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu

keadaan secara objektif. Dalam studi ini menggunakan metode deskriptif

dengan rancangan studi kasus yaitu laporan yang dilakukan dengan cara

meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit

tunggal, pada kasus ini mendeskripsikan tentang asuhan kebidanan bayi balita

sakit pada balita anak A umur 3 tahun dengan diare dehidrasi ringan di RSUD

Kota Surakarta. Dengan manajemen 7 langkah Varney dan data

perkembangan dengan SOAP (Notoatmodjo, 2012).

B. Lokasi Studi Kasus

Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut akan dilakukan. Lokasi

penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Lokasi yang akan digunakan dalam melaksanakan

pengambilan kasus ini adalah di RSUD Kota Surakarta.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan

pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2012). Subjek yang akan digunakan dalam

studi kasus ini adalah balita sakit anak A dengan Diare Dehidrasi Ringan.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

39

D. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan penulis

untuk melakukan pengambilan kasus yang diambil (Notoatmodjo, 2012).

Studi kasus ini akan dilaksanakan pada bulan oktober 2015 - mei 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang

variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif (Notoatmodjo, 2012).

Instrumen yang akan digunakan dalam melakukan studi kasus ini adalah

format asuhan kebidanan pada bayi balita sakit 7 langkah varney dan data

perkembangan SOAP, lembar dokumentasi pasien atau lembar status pasien.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara penelitian untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian

(Notoatmodjo, 2012).

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

40

Ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari subjek penelitian

oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013). Data primer

dalam penelitian ini meliputi :

a. Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan fisik dipergunakan

untuk mengetahui keadaan pasien secara sistematis, antara lain :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan

sistematik dengan menggunakan indra penglihatan,

pendengaran, dan penciuman sebagai suatu alat untuk

mengumpulkan data. Inspeksi pada kasus ini dilakukan secara

berurutan mulai dari kepala sampai kaki.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra

peraba tangan, jari, adalah suatu instrument yang sensitif dan

dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang suhu,

turgor, bentuk, kelembapan, vibrasi, dan ukuran. Pada kasus ini

dilakukan palpasi pada turgor dan perut.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan

mendengarkan suatu yang dihasilkan oleh tubuh dengan

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

41

menggunakan stetoskop. Pada kasus ini auskultasi dilakukan

untuk memerisa frekuensi jantung dan untuk mengetahui bising

usus.

4) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk

untuk membandingkan kiri kanan pada setiap permukaan tubuh

dengan tujuan menghasilkan suara, perkusi yang bertujuan

untuk mengidentifikasi, lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi

jaringan. Pada kasus ini perkusi dilakukan pemeriksaan perut

untuk mengetahui perut balita kembung atau tidak.

b. Observasi

Menurut Notoatmodjo (2012), observasi adalah suatu prosedur

yang berencana meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah

situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Pada kasus Diare Dehidrasi Ringan observasi akan dilakukan dengan

mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital (nadi, respirasi,

suhu), dan pola BAB. Observasi pada studi kasus ini direncanakan

dilakukan secara teratur setiap hari dari pasien masuk hingga pulang.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

42

c. Wawancara

Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode

yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang

sasaran penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (face to face). Wawancara ini dilakukan secara

langsung kepada pasien dan keluarga pasien.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil

maupun non komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh

dengan cara :

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumentasi resmi maupun dokumentasi tidak

resmi (Notoatmodjo, 2012). Pengambilan studi kasus ini

menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang ada di

RSUD Kota Surakarta berupa nomor registrasi pasien, riwayat

kesehatan.

b. Studi kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang pentingdalam menunjang

latar belakang teoritis dari suatu kasus (Notoatmodjo, 2013).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

43

Studi kasus ini diambil dari buku-buku referensi tentang Diare

Dehidrasi Ringan tahun 2005 – 2015.

G. Alat yang Digunakan

Alat yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Alat dan bahan untuk wawancara:

a. Format asuhan kebidanan pada balita sakit dengan diare dehidrasi

ringan.

b. Alat tulis (buku dan bolpoint).

c. Buku register di RSUD Kota Surakarta.

2. Alat dan bahan untuk observasi

a. Termometer.

b. Stetoskop.

c. Jam tangan.

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah

kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan

laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian terlampir.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

44

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

Tanggal : 25 Februari 2016

Tempat : RSUD Kota Surakarta

Pukul : 14.00 WIB

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 25 Februari 2016 pukul : 14.00 WIB

A. IDENTITAS

1. IDENTITAS ANAK

a. Nama : An. A

b. Umur :3 tahun

c. Anak ke : Kedua

d. Jenis kelamin : Perempuan

e. Alamat : Tegalasri 5/22 Banjarsari, Surakarta

2. IDENTITAS IBU IDENTITAS AYAH

a. Nama : Ny. U Nama :Tn. A

b. Umur : 33 tahun Umur : 34 tahun

c. Agama : Islam Agama : Islam

d. Sukubangsa : Indonesia Sukubangsa : Indonesia

e. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

g. Alamat :Tegalasri 5/22 Banjarsari, Surakarta

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

45

B. ANAMNESA(DATA SUBJEKTIF)

1. Alasan datang ke rumah sakit: ibu mengatakan anaknya buang air besar

5 kali sehari dengan konsistensi cair, ada lendir, dan sedikit ampas,

badannya lemes, gelisah, nafsu makan dan aktifitas menurun, tidak mau

minum, dan muntah 2 kali di sertai demam.

2. Riwayat Kesehatan

a. Imunisasi

• BCG :Tanggal20 - 05 – 2013

• DPT 1 :Tanggal 20 - 06 – 2013

• DPT 2 :Tanggal 20 - 07 – 2013

• DPT 3 :Tanggal 20 - 08 – 2013

• Polio 1 :Tanggal 20 - 05 – 2013

• Polio 2 :Tanggal 20 - 06 – 2013

• Polio 3 :Tanggal 20 - 07 – 2013

• Polio 4 :Tanggal 20 - 08 – 2013

• Hepatitis B1 :Tanggal 20 - 04 – 2013

• Hepatitis B2 :Tanggal 20 - 07 – 2013

• Hepatitis B3 :Tanggal 20 - 01 – 2014

• Campak :Tanggal 24 - 12 – 2013

• Imunisasi lain : tidak ada.

b. Riwayat penyakit lalu: ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit

berat, pernah menderita sakit batuk, pilek dan demam tetapi dapat

sembuh setelah diberi obat dari bidan.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

46

c. Riwayat penyakit sekarang: ibu mengatakan anaknya sudah 2 hari

buang air besar 5 kali sehari dengan konsistensi cair. Sebelumnya

sudah di bawa ke tempat bidan dan sudah di berikan obat tetapi tidak

ada perubahan kemudian di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan

pengobatan lebih lanjut.

d. Riwayat penyakit keluarga: ibu mengatakan dalam keluarga tidak

ada riwayat penyakit menurun seperti asma, hipertensi, DM, dan

jantung, kemudian penyakit menular seperti TBC, hepatitis,

HIV/AIDS.

3. Riwayat sosial, ibu mengatakan :

a. Yang mengasuh

Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri bersama suaminya.

b. Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya baik.

c. Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman sebayanya.

d. Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan di sekitar rumahnya sehat, dan terjaga

kebersihannya.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

47

4. Pola kebiasaan sehari-hari (sebelumsakitdanselamasakit)

a. Nutrisi

1) Sebelum sakit

Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali sehari dengan porsi sedang

yaitu nasi/ bubur, sup dan kadang buah serta susu.

2) Selama sakit

Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali sehari dengan porsi sedikit

yaitu nasi/ bubur, dan susu tetapi makannya agak susah.

3) Pola makan yang di gunakan :

a) Pagi

(1) Sebelumsakit : jam 07.30 WIB, berupa nasi 1 porsi piring

kecil, sayur dan lauk daging 1

buah,minum susu dan air putih ½ gelas.

(2) Selama sakit : jam 07.30 WIB, berupa nasi setengah

porsi piring kecil dan lauk sup dan

telur. Minum teh ½ gelas, tetapi agak

susah untuk makan dan minumnya.

b) Siang

(1) Sebelum sakit : jam 12.00 WIB, berupa nasi 1

porsipiring kecil dan sayur dan lauk

tempe, telur. Minum air putih

sebanyak 1 gelas dan makan buah

pisang

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

48

(2) Selama sakit : jam 13.30 WIB, berupa nasi setengah

porsi piring kecil, sup dan lauk tahu

dan daging. Minum teh hangat 1

gelas, tetapi agak susah untuk makan

dan minumnya.

c) Sore

(1) Sebelum sakit : jam 16.00 WIB, berupa nasi 1 porsi

piring kecil, sayur, lauk telur.

Minum susu 1 gelas.

(2) Selama sakit : 17.00 WIB, berupa nasi setengah

porsi piring kecil,sup dan lauk

daging. Minum 1 gelas teh hangat,

tetapi agak susah untuk makan dan

minumnya.

b. Istirahat/tidur

1) Sebelum sakit

Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang pukul

12.30 WIB lamanya ± 2 jam per hari.

Tidur malam : ibu mengatakan anaknya tidur malam pukul

20.00 WIB lamanya ± 8 jam per hari.

2) Selama sakit : Ibu mengatakan anaknya sering rewel dan

tidurnya kurang nyenyak.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

49

c. Mandi

1) Sebelum sakit

Mandi pagi : ibu mengatakan anaknya mandi pagi pukul

08.00 WIB, dan selalu ganti pakaian.

Mandi sore : ibu mengatakan anaknya mandi sore pukul

16.30 WIB, dan selalu ganti pakaian.

2) Selama sakit

Mandi pagi : ibu mengatakan anaknya hanya disibinpukul

09.00 WIB dan ganti pakaian.

Mandi sore : ibu mengatakan anaknya hanya disibin pukul

15.00 WIB dan ganti pakaian.

d. Aktivitas

1) Sebelum sakit

Ibu mengatakan anaknya sangat aktif ketika diajak bermain.

2) Selama sakit

Ibu mengatakan selama sakit aktivitas anaknya menurun, sering

rewel dan gelisah.

e. Eliminasi

1) Sebelum sakit

BAK : ibu mengatakan anaknya BAK 4 – 5 kali per hari,

warna kuning jernih.

BAB : ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali per hari dengan

konsistensi lunak.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

50

2) Selama sakit

BAK : ibu mengatakan anaknya BAK 3 – 4 kali per hari,

warna kuning dan lancar.

BAB : ibu mengatakan anaknya BAB 5 kali per hari dengan

konsistensi cair, ada lendir dan sedikit ampas.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status generalis

a. Keadaan umum : sedang

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV : nadi = 132x/ menit, respirasi = 24x/ menit,

suhu = 39 ºC

d. BB/TB : 10 kg/ -

2. Pemeriksaan sistematis

a. Kepala : ubun-ubun agak cekung.

b. Muka : muka agak pucat.

c. Mata : kanan kiri simetris, conjungtiva merah

muda, sklera berwarna putih, mata sedikit

cekung.

d. Telinga : bersih, kanan kiri simetris, tidak ada

serumen.

e. Hidung : kanan dan kiri simetris terdapat cairan/

lendir berwarna bening dan encer.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

51

f. Mulut : bibir dan lidah tampak kering.

g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

h. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada

waktu bernafas, suara terdengar serak.

i. Perut : tidak kembung, turgor pada perut jika di

cubit kembalinya dalam waktu dua detik.

j. Ekstremitas : tidak oedema, jari-jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada kelainan.

k. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora

l. Anus : berlubang

3. Pemeriksaan tingkat perkembangan

a. Kemampuan gerak kasar :

1) Bermain bola

2) Berjalan mengikuti garis lurus

3) Berlari, melompat

4) Melempar benda-benda kecil ke atas

5) Berjalan dengan baik

b. Kemampuan gerak halus

1) Menyusun balok-balok

2) Mencoret-coret

3) MenggambarMakan pakai sendok

4) Ambil manik-manik di tunjukkan

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

52

4. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan darah

1) Hb : 13,3 gr/dl

2) Leukosit :10,60 ribu/mm^3

3) Trombosit : 433 ribu/mm^3

b. Pemeriksaan feses

1) Warna : coklat

2) Konsistensi : cair

3) Lendir : positif

4) Darah : negatif

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 25 Februari 2016 pukul : 15.30 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

Anak A umur 3 tahun, sakit diare dengan dehidrasi ringan.

Data Dasar

DS :

Ibu mengatakan anaknya buang air besar 5 kali sehari dengan konsistensi

cair,ada lendir, dan sedikit ampas, badannya lemas, rewel, gelisah, nafsu

makan danaktifitas menurun dan muntah 2 kali sehari di sertai demam.

DO :

1. KU : sedang

2. Kesadaran : composmentis

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

53

3. Vital sign : nadi = 132x/ menit, respirasi = 24x/ menit, suhu =

39 ºC

4. BB : 10 kg

5. Ubun-ubun agak cekung

6. Muka agak pucat.

7. Mata kanan kiri simetris, konjungtiva merah muda,sklera berwarna

putih, mata sedikit cekung.

8. Mulut, bibir dan lidah tampak kering.

9. Perut tidak kembung, turgor pada perut jika di cubit kembalinya dalam

waktu dua detik.

B. MASALAH

Ibu mengatakan anaknya gelisah, nafsu makan dan aktivitasnya menurun.

C. KEBUTUHAN

1. Pemberian cairan dan elektrolit,

2. Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal.

3. Pemberian terapi sesuai advis dokter.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensial terjadi diare dengan dehidrasi sedang.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

54

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

Tanggal : 25 Februari 2016 pukul : 15.30 WIB

1. Observasi keadaan umum dan vital sign pasien.

2. Observasi pola BAB dalam sehari.

3. Anjurkan ibu untuk memberi nutrisi cukup.

4. Anjurkan ibu memberi asupan cairan cukup dengan tetap memberikan

minum.

5. Anjurkan ibu tetap menjaga personal hygiene dengan mandi/sibin, ganti

pakaian bila basah dan juga mengajarkan ibu kompres air dingin pada

daerah lekukan.

6. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi.

7. Dokumentasi tindakan pada rekam medik pasien.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 25 Februari 2016 pukul : 17.30 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign pasien.

2. Mengobservasi pola BAB dalam sehari.

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan nutrisi cukup.

4. Menganjurkan ibu untuk memeberi asupan nutrisi dengan

tetapmemberikan minum.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

55

5. Menganjurkan ibu tetap menjaga personal hygiene dengan mandi/ sibin,

ganti pakaian bila basah dan menganjurkan ibu melakukan kompres air

dingin pada anaknya di daerah lekukan meliputi ketiak dan leher.

6. Memberikan terapi sesuai advis dokter spesialis anak yaitu infuse RL

500cc/6 jam, terapi injeksi ondancentron 2 mg/ 8 jam, injeksi ranitidin 10

mg/ 12 jam, L-Bio 2x1, oralit 100 ml tiap BAB/ muntah, zink pro sirup

1x1, paracetamol bila panas ≥ 38°C.

7. Mendokumentasikan hasil tindakan pada rekam medik pasien.

VII. EVALUASI

Tanggal : 25 Februari 2016 pukul : 17.30 WIB

1. Keadaan umum pasien : sedang, kesadaran : composmentis.

2. BAB 5 kali dengan konsistensi cair, warna kuning kecoklatan.

3. Ibu bersedia memberikan kebutuhan nutrisi pada anaknya.

4. Ibu bersedia memberikan asupan minum yang banyak.

5. Ibu bersedia menjaga personal hygiene pada anaknya dengan di sibin

danselalu ganti pakaian bila basah dan anaknya sudah di kompres dengan

air dingin di daerah lekukan di bagian leher dan ketiak.

6. Terapi yang di berikan sudah di minumkan.

7. Tindakan telah di dokumentasikan dalam rekam medik pasien.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

56

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 26 Februari 2016 Pukul :08.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya buang air besar 4 kali sehari, konsistensi cair

dan sedikit ampas.

2. Ibu mengatakan anaknya masih lemes dan rewel.

3. Ibu mengatakan anaknya susah makan dan susah minum.

4. Ibu mengatakan anaknya masih demam.

O : Objektif

1. keadaan umum sedang, kesadaran composentis, TTV: suhu= 38ºC,

nadi= 110x/menit, respirasi= 26x/ menit.

2. Muka pucat, conjungtiva merah muda, sklera berwarna putih, ubun-

ubun agak cekung, mata sedikit cekung, mulut tampak lembab, perut

tidak kembung, turgor pada perut jika di cubit kembalinya dalam

waktu dua detik.

3. Pada tangan kiri terpasang infus 28 tpm.

A : Assesment

Anak A umur 3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan perawatan hari

kedua.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

57

P : Planning

Tanggal : 26 Februari 2016 Pukul : 08.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign.

Hasil : Keadaan umum sedang, vital sign pasien dengan suhu = 38ºC,

nadi = 110x/ menit, respirasi = 26x/ menit.

2. Mengobservasi tetesan infus 28 tpm.

Hasil : Tetesan infus lancar 28 tpm.

3. Mengobservasi pola BAB.

Hasil : Pola BAB 4 kali sehari dengan konsistensi cair, warna kuning

kecoklatan.

4. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan minum oralit apabila

anaknya masih muntah dan BAB.

Hasil : Ibu bersedia memberikan minum oralit sesuai takaran yang di

anjurkan yaitu 100 ml atau ½ gelas sedang.

5. Memberikan diet ekstra berupa bubur dan tempe.

Hasil : Memberikan diet ekstra yaitu bubur dan tempe.

6. Meneruskan terapi dokter yaitu pemberian injeksi ondancentron 2 mg/

8 jam, injeksi ranitidin 10 mg/ 12 jam, cefotaxim 250 mg/ 8 jam, L-

Bio 2x1, oralit 100 ml tiap BAB/ muntah, zink pro sirup 1x1,

paracetamol bila panas ≥ 38°C.

Hasil : Pemberian injeksi sudah di berikan.

7. Menganjurkan ibu untuk memberikan minum yang banyak pada

anaknya.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

58

Hasil : Anak sudah di berikan minum ± 2 gelas sedang.

8. Menganjurkan ibu melakukan kompres air dingin pada anaknya di

daerah lekukan.

Hasil : Anak sudah di kompres dengan air dingin di daerah lekukan

meliputi daerah ketiak dan leher.

9. Memonitor tanda dehidrasi apabila masih dehidrasi berikan infuse RL

300cc/ jam.

Hasil : Sudah memonitor dehidrasi dan hasilnya sudah tidak dehidrasi.

10. Mendokumentasikan hasil tindakan pada rekam medik pasien.

Hasil : Tindakan telah di dokumentasikan dalam rekam medik pasien.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

59

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 27 Februari 2016 Pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair di

sertai ampas.

2. Ibu mengatakan anaknya masih lemes dan rewel.

3. Ibu mengatakan anaknya masih demam.

4. Ibu mengatakan makan dan minumnya masih sedikit.

O : Objektif

1. Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, TTV: suhu = 37ºC,

nadi = 100x/ menit, respirasi = 30x/ menit.

2. Muka masih pucat, conjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

ubun-ubun dan mata masih agak cekung, mulut tampak lembab, perut

tidak kembung, turgor kulit jika di cubit kembalinya dalam waktu dua

detik.

3. Pada tangan kiri masih terpasang infuse 28 tpm.

A : Assesment

Anak A umur 3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan perawatan hari

ketiga.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

60

P : Planning

Tanggal : 27 Februari 2016 Pukul : 08.15 WIB

1. Mengkaji keadaan umum dan vital sign pasien.

Hasil : Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, vital sign

pasien dengan suhu = 37ºC, nadi = 100x/ menit, respirasi = 30x/

menit.

2. Meneruskan terapi dokter berupa pemberian pemberian injeksi

ondancentron 2 mg/ 8 jam, injeksi ranitidin 10 mg/ 12 jam, cefotaxim

250 mg/ 8 jam, L-Bio 2x1, oralit 100 ml tiap BAB/ muntah, zink pro

sirup 1x1, paracetamol bila panas ≥ 38°C.

Hasil : pemberian injeksi ondancentron 2 mg/ 8 jam, injeksi ranitidin

10 mg/ 12 jam, cefotaxim 250 mg/ 8 jam, L-Bio 2x1, oralit 100 ml

tiap BAB/ muntah, zink pro sirup 1x1, paracetamol bila panas ≥ 38°C

sudah di berikan.

3. Memberikan oralit apabila anak masih BAB.

Hasil : Oralit sudah di berikan yaitu 100 ml setelah anak BAB

4. Memberikan nutrisi yang mengandung energi dan protein serta tinggi

serat.

Hasil : Nutrisi yang mengandung energi dan protein serta tinggi serat

sudah di berikan yaitu nasi, sayur, dan telur.

5. Mengkaji pola BAB.

Hasil : Anak sudah BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair di sertai

ampas sedikit.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

61

6. Mendokumentasikan hasil tindakan pada rekam medik pasien.

Hasil : Tindakan telah di dokumentasikan dalam rekam medik pasien.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

62

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 28 Februari 2016 Pukul : 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 2 kali sehari dengan konsistensi lunak

dan berwana kuning kecoklatan.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah agak membaik, masih rewel.

3. Anaknya sudah tidak demam lagi.

O : Objektif

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV: suhu = 36,5ºC,

nadi = 100x/ menit, respirasi = 30x/menit.

2. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

mata tidak cekung, mulut tampak lembab, perut tidak kembung dan

turgor kulit normal.

3. Masih terpasang infus di tangan kiri 28 tpm.

A : Assesment

Anak A umur 3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan perawatan hari

keempat.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

63

P : Planning

Tanggal : 28 Februari 2016 Pukul : 09.30 WIB

1. Mengakaji keadaan umum dan vital sign pasien.

Hasil : Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, vital sign

pasien dengan suhu = 36,5ºC, nadi = 100x/ menit, respirasi = 30x/

menit.

2. Memberikan terapi cefotaxim 250 mg/ 8 jam, L-Bio 2x1, oralit 100 ml

tiap BAB/ muntah, zink pro sirup 1x1, paracetamol bila panas ≥ 38°C.

Hasil : cefotaxim 250 mg/ 8 jam, L-Bio 2x1, oralit 100 ml tiap BAB/

muntah, zink pro sirup 1x1, paracetamol bila panas ≥ 38°C sudah di

berikan.

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum air putih pada

anaknya.

Hasil : Anak sudah minum air putih 3 gelas.

4. Memberikan nutrisi yang mengandung energi dan protein dan tinggi

serat.

Hasil : Nutrisi yang mengandung energi dan protein serta tinggi serat

sudah di berikan yaitu nasi, sayur, tempe, dan ayam.

5. Mengkaji pola BAB.

Hasil : Anak sudah BAB 2 kali sehari dengan konsistensi cair di sertai

ampas sedikit.

6. Mendokumentasikan hasil tindakan pada rekam medik pasien.

Hasil : Tindakan telah di dokumentasikan dalam rekam medik pasien

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

64

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 29 Februari 2016 Pukul : 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak

di sertai ampas.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan aktif jika di ajak main.

O : Objektif

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV: suhu = 36,4ºC,

nadi = 100x/ menit, respirasi = 24x/ menit.

2. Muka tidak pucat, conjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

ubun-ubun dan mata tidak cekung, mulut lembab dan perut tidak

kembung serta turgor kulit normal.

3. Infus sudah di lepas.

A : Assesment

Anak A umur 3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan perawatan hari

kelima.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

65

P : Planning

Tanggal : 29 Februari 2016 Pukul : 09.15 WIB

1. Mengkaji keadaan umum dan vital sign pasien.

Hasil : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign

pasien dengan suhu = 36,4ºC, nadi = 100x/ menit, respirasi = 24x/

menit.

2. Memberikan terapi sesuai advis dokter yaitu oralit apabila anak masih

mengalami BAB / muntah, L-Bio 2x1, paracetamol apabila anak

mengalami panas.

Hasil : Obat sudah di berikan kepada ibunya untuk di bawa pulang.

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit diare pada balita

serta cara perawatan di rumah agar tumbuh kembang balita tidak

terhambat dan memberikan pendidikan kebersihan perorangan dan

lingkungan.

Hasil : Ibu sudah mengerti tentang penyakit diare pada balita serta

cara perawatan di rumah dan kebersihan perorangan serta lingkungan.

4. Memperbolehkan anak di bawa pulang.

Hasil : Anak sudah bisa di ajak pulang.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

66

B. PEMBAHASAN

Setelah di lakukan asuhan kebidanan pada balita An. A umur 3 tahun

sakit diare dengan dehidrasi ringan di RSUD Kota Surakarta selama 5 hari,

penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan

teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan Pengkajian,

Interpretasi Data, Diagnosa Potensial, Antisipasi, Perencanaan, Pelaksanaan,

dan Evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Menurut Sudarti (2010), tanda dan gejala diare dengan dehidrasi

ringan antara lain :

Data Subjektif :BAB lebih dari 3 kali sehari, penderita merasa haus,

terlihat gelisah, nafsu makan menurun, mudah marah, dan rewel.

Data Objektif :Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali lambat.

Pada kasus ini setelah di lakukan pengkajian berdasarkan

Data Subjektif : An. A buang air besar 5 kali sehari dengan konsistensi

cair, rewel, gelisah, nafsu makan menurun, aktivitasnya menurun dan

muntah 2 kali sehari di sertai demam,

Data Objektif : Keadaan umum : sedang, mata cekung, mulut kering, dan

cubitan kulit perut kembali lambat.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik

di lapangan.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

67

2. Interpretasi Data

Dalam kasus ini di peroleh diagnosa kebidanan yaitu An. A umur

3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan.Masalah yang umum muncul

pada balita sakit dengan diare dehidrasi ringan adalah gelisah, rewel,

mudah marah, haus minum dengan lahab, mata cekung, cubitan kulit

perut kembali lambat (MTBS, 2008). Masalah yang muncul dalam kasus

ini adalah ibu mengatakan anaknya gelisah, nafsu makan dan

aktivitasnya menurun.Kebutuhan pada An. A berupa pemberian cairan

dan elektrolit serta meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal.Pada

langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik di

lapangan.

3. Diagnosa Potensial

Pada

kasusbalitadengandiaredehidrasiringanpotensialterjadidiaredehidrasiseda

ngbahkanbisakediaredehidrasiberat (Sudarti, 2010).Pada kasus ini

diagnosa potensial tidak terjadi diare dengan dehidrasi berat, karena

adanya antisipasi/ tindakan yang cepat dan tepat, sehingga pada langkah

ini tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik.

4. Tindakan Segera/ Antisipasi

Menurut MTBS (2008), tindakan yang dapat dilakukan pada balita

sakit dengan diare dehidrasi ringan/ sedang adalah berikan oralit dan

observasi diklinik selama tiga jam dengan sekitar 75 ml/kgBB atau

berdasar usia anak. Pemberian oralit pada bayi sebaiknya dengan

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

68

menggunakan sendok.Tindakan antisipasi pada balita sakit An. A dengan

dehidrasi ringan adalah tidak dilakukan tindakan segera apapun, karena

keadaan anak tidak terjadi diagnosa potensial.Pada langkah ini terdapat

kesenjangan teori dan praktik karena perbedaan pada pemberian terapi di

teori dan pada tempat praktik tidak dilakukan tindakan segera karena

belum terjadi ke diagnosa potensial.

5. Perencanaan

Rencana tindakan yang dilakukan pada balita dengan diare

dehidrasi ringan menurut Susilaningrum dkk (2013), meliputi :

a. berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak.

b. mengobservasi vital sign.

c. memonitor pemeriksaan laborat.

d. mengobservasimuntah dan berak.

e. memberikan minum tidak terlalu dingin maupun panas sesering

mungkin.

f. pasang infuse RL atau Nacl jika berkelanjutan.

Pada An. Asakit diare dengan dehidrasi ringan perencanaannya berupa :

a. berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak.

b. mengobservasi keadaan umum dan vital sign.

c. memonitor pemeriksaan laborat meliputi darah dan feses.

d. mengobservasi tetesan infus.

e. mengobservasi pola BAB.

f. menganjurkan ibu untuk memberikan banyak air putih padaanaknya.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

69

g. memberikan nutrisi yang mengandung cukup energi, protein serta

tinggi serat.

Pada langkah ini antara teori dan praktik tidak terdapat kesenjangan,

karena yang di lakukan sesuai dengan teori.

6. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana

sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang

ditegakkan (WildandanHidayat, 2008).

Pelaksanaan asuhan kebidanan pada balita sakit diare dengan

dehidrasi ringan ini di sesuaikan dengan rencana tindakan. Pelaksanaan

yang di lakukan pada kasus balita sakit diare dengan dehidrasi ringan

sudah di lakukan berdasarkan perencanaan yang telah di susun

penulis.Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktik di lapangan.

7. Evaluasi

Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni

dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang

dilakukan bidan (WildandanHidayat, 2008).Pada kasus ini semua

tindakan yang di lakukan berhasil dengan baik dan pasien sembuh dalam

waktu 5 hari. Setelah di lakukan evaluasi di dapatkan hasil bahwa

anaknya sudah tidak rewel lagi, keadaan umum baik, ubun-ubun tidak

cekung, mulut lembab/ tidak kering, perut tidak kembung, turgor normal

dan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lunak di sertai dengan

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

70

ampas, sehingga pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dengan praktik di lapangan.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada balita An. A sakit diare

dengan dehidrasi ringan selama 5 hari dengan menerapkan manajemen

Varney dapat di ambil kesimpulan :

1. Berdasarkan pengkajian data yang di peroleh An. A di dapatkan hasil

yaitu Data Subjektif : Anak buang air besar 5 kali sehari dengan

konsistensi cair, lemas, rewel, gelisah, nafsu makan dan aktivitas

menurun dan muntah 2 kali sehari di sertai demam, sedangkan Data

Objektif : Nadi = 100x/ menit, respirasi = 30x/ menit, suhu = 39ºC,

mukapucat, mata cekung, mulut kering, hidung terdapat cairan jernih dan

encer, dan turgor pada perut jika di cubit kembalinya pelan-pelan.

2. Dalam interpretasi data di peroleh diagnosa kebidanan yaitu anak A umur

3 tahun sakit diare dengan dehidrasi ringan terdapat masalah yang

muncul yaitu anak gelisah, rewel, nafsu makan dan aktivitas menurun.

Kebutuhan yang di berikan yaitu pemberian cairan dan elektrolit dan

meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal.

3. Diagnosa potensial pada An. A sakit diare dengan dehidrasi ringan tidak

terjadi karena antisipasi serta tindakan yang cepat dan tepat.

4. Antisipasi/ tindakan segera yang di berikan pada An. A yaitu tidak ada,

karena anak tersebut belum mengarah ke diagnosa potensial.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

72

5. Perencanaan yang di berikan pada balita An. A yaitu berkolaborasi

dengan Dokter Spesialis Anak, observasi keadaan umum dan vital sign,

observasi tetesan infus dan pola BAB, anjurkan ibu untuk memberikan

banyak minum air putih pada anaknya, berikan nutrisi yang mengandung

cukup energi dan protein serta tinggi serat dan berikan terapi sesuai advis

dokter.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada balita An. A dengan

perencanaan yang telah di tetapkan sehingga di peroleh hasil yang

maksimal.

7. Setelah di lakukan asuhan kebidanan pada balita An. A sakit diare

dengan dehidrasi ringan selama 5 hari, di dapatkan hasil bahwa anak

tidak rewel lagi, keadaan umum baik, ubun-ubun dan mata tidak cekung,

muka tidak pucat, mulut tidak kering, perut tidak kembung, turgor

normal dan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lunak di sertai

ampas.

8. Hasil dari asuhan kebidanan pada balita An. A sakit diare dengan

dehidrasi ringan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus di lahan

yaitu pada tindakan segera.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

73

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan

beberapa saran yang bermanfaat :

1. Bagi ibu dan keluarga

a. Perlu peningkatan pemahaman tentang penyakit diare pada balita

dengan dehidrasi ringan, bahaya diare dengan dehidrasi ringan dan

segera membawa ke petugas kesehatan bila balita mengalami tanda

bahaya.

b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada balita

sakit dengan diare dehidrasi ringan dan penanganan segera pada

balita sakit dengan diare dehidrasi ringan.

2. Bagi bidan/ tenaga kesehatan

Bidan atau tenaga kesehatan dapat segera mengidentifikasi tanda

dan gejala penyakit diare dengan dehidrasi ringan sehingga dapat

melakukan antisipasi/ tindakan segera, merencanakan asuhan kebidanan

pada balita sakit dengan diare dehidrasi ringan.

3. Untuk institusi

a. Bagi RSUD

Di sarankan agar rumah sakit dapatmempertahankan mutu

pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan

diare dehidrasi ringan secara optimal melalui penanganan yang cepat

dan tepat.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

74

b. Pendidikan

Diharapkan dengan mengetahui permasalahan yang timbul

pada balita sakit diare dengan dehidrasi ringan dan penanganan

yangdapat di jadikan referensi.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2007. Faktor Risiko Diare Pada Bayi Dan Balita Di Indonesia:

Systematic Reviewpenelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat.

Makara, Kesehatan, Vol. 11, NO.1, Juni 2007. Departemen Administrasi

dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia. Depok

Ambarwati, E. R dan Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta

: Mitra Cendikia.

Anjani Nauormaary, 2014. Asuhan kebidanan pada Balita An.A umur 9 bulan 22

hari Sakit Diare Dehidrasi Ringan di Puskesmas Umbulharjo Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah.

Astuti, H. P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (kehamilan). Yogyakarta :

Rohima Press. Diakses tanggal 1 November 2015.

Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia. 2008

Departemen Kesehatan RI.

Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba

Medika.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012. Kementrian Kesehatan RI. www.kemenkes.go.id

Estiwidani, D, Meilani, N, Widyasih, H, dan Widyastuti, Y. 2008. Konsep

Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

Evayanti, N. K. E, Purna, I. N, dan Aryana, I. K. 2014. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Yang Berobat Ke Badan

Rumah Sakit Umum Tabanan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2,

November 2014. Jurusan kesehatan lingkungan poltekes Denpasar.

Denpasar

IBI. 2006. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Kementrian kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan

Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

Menkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Standar Profesi Bidan. Jakarta.

Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2008, Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik.

Jakarta : Salemba Medika.

Riskesdes. 2007. Penyebab Kematian Balita.(online).

Available:www.digilib.unimus.ac.id/download.Jtpunimus-gdl-afifahnimg-

7416-2-babi.pdf. Diakses tanggal 5 November 2015.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Rukiyah, A. Y. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : CV. TRANS INFO

MEDIA.

Saputra, L. 2013. Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Bina

Rupa Aksara.

Sudarti dan Fauziah, A. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak

Balita. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi & Anak. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Suharyono. 2008. Diare Akut Klinik Dan Laboratorik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

Salemba Medika.

Suriadi dan Yuliani, R. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 2 : jakarta.

CV. SAGUNG SETO.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012. Angka Kematian Bayi (online).

Available : www.bkkbn.go.id/skki%202012/laporan%20 pendahuluan% 20

SDK. Diakses 1 November 2015.

Suryani, R dan Tiurna, R. 2014. Prinsip-Prinsip Praktik Kebidanan Paduan

Praktis & Mudah Dipahami. Jakarta : Dunia Cerdas.

Susilaningrum, R, Nursalam, dan Utami, S. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi dan

Anak untuk Perawat dan Bidan. edisi 2: Jakarta. Salemba Medika.

Undang-undang Kementrian Republik Indonesia Nomor.23 tahun 1992 tentang

kesehatan.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A · PDF fileASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT PADA ANAK A UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE ... Lampiran 12 Dokumentasi ... pengkajian data subjektif

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 : jakarta. EGC.

Warsiti, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Balita An. M. Sakit diare Dehidrasi

ringan di RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Wildan, M dan Hidayat, A. A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.

World Health Organization, 2009. Indonesia Country Progress Reaport. (online).

Available:www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31092/5chapter%

201.pdf. Diakses tanggal 1 November 2015.