Asuhan Kebidanan Pada Bayi

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan pada masa BBL sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian BBL. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur 1 tahun terjadi pada masa BBL. Peralihan dari kehidupan itrauterin ke ekstraeuterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologis seperti berikut: (1) Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbon dioksida), (2) Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan, (3) Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah, (4) hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekskresi bahan racun yang tidak diperlukan badan, (5) System imunologi berfungsi untuk mencegah infeksi, dan (6) System kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ tersebut diatas. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faal yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomic, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir. Pengkajian serta beberapa pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu dilakukan agar dapat mengetahui lebih awal kelainan yang ada pada bayi baru lahir sehingga mendapatkan penangangan segera. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji serta memberikan asuhan kebidanan pada bayi Ny. I usia 3 hari di RSUD Praya. 1

description

askeb pada BBL

Transcript of Asuhan Kebidanan Pada Bayi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKehidupan pada masa BBL sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian BBL. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur 1 tahun terjadi pada masa BBL. Peralihan dari kehidupan itrauterin ke ekstraeuterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologis seperti berikut: (1) Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbon dioksida), (2) Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan, (3) Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah, (4) hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekskresi bahan racun yang tidak diperlukan badan, (5) System imunologi berfungsi untuk mencegah infeksi, dan (6) System kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ tersebut diatas. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faal yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomic, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.Pengkajian serta beberapa pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu dilakukan agar dapat mengetahui lebih awal kelainan yang ada pada bayi baru lahir sehingga mendapatkan penangangan segera.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji serta memberikan asuhan kebidanan pada bayi Ny. I usia 3 hari di RSUD Praya.

B. Tujuan1. Tujuan UmumMahasiswadapat melakukan asuhan kebidanan dan membuat rencana asuhan pada bayi usia 2-6 hari manajemen kebidanan.2. Tujuan Khususa) Mampu mengumpulkan data dasar b) Mampu melakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik secara sistematik (head to toe), dan pemeriksaan penunjang pada bayi.c) Mampu menganalisa masalah berdasarkan data dan hasil pemeriksaan yang diperoleh serta menegakkan diagnosa bayi baru lahir. d) Mampu membuat perencanaan dan melaksanakan asuhan berdasarkan masalah dan kebutuhane) Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan mengguanakan metode SOAP

C. ManfaatPenulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran khususnnya untuk mahasiswa kebidanan dan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada asuhan bayi usia 2 6 hari

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bayi Baru Lahir NormalBayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005 dalam buku Dr. Lyndon Saputra,2014).Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (M.Sholeh Khosim,2007 dalam buku Dr. Lyndon Saputra,2014)Ciri ciri umum bayi baru lahir normal sebagai berikut :1. Berat badan: 2500 4000 gram2. Panjang badan: 48 52 cm3. Lingkar kepala: 33 35 cm4. Lingkar dada: 30 38 cm5. Masa kehamilan: 37 42 minggu6. Denyut Jantung: pada menit-menit pertama 180x/menit, kemudian turun menjadi 120-160 x/menit 7. Respirasi:pada menit-menit pertama cepat, yaitu 80 x/menit, kemudian turun menjadi 40 60 x/menit8. Kulit: berwarna kemerahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa9. Kuku: agak panjang dan lemas10. Genitalia: pada anak laki laki testis sudah turun dalam skrotum dan pada anak perempuan labia mayor sudah menutupi labia minor11. Refleks: refleks menghisap dan menelan, refleks moro, refleks menggenggam sudah baik, jika dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk, jika diletakkan sesuatu benda ditelapak tangannya bayi akan menggenggamnya (grasping refleks)12. Eliminasi: eliminasi baik urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama13. Suhu: 36,5 37,5 oC (Dr. Lyndon Saputra,2014)B. Pemeriksaan Fisik pada Bayi 1. Pengertian Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. hasil pemeriksaan akan di catat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya.Waktu pemeriksaan dapat di lakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir (sesaat sesudah bayi lahir pada saat kondisi atau suhu tubuh sudah stabil dan setelah di lakukanpembersihan jalan nafas/resisutasi, pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat ) dan akan pulang pulang dari rumah sakit.2. Tujuan Pemeriksaan FisikTujuan Dari Pemeriksaan Fisik adalah :a) Untuk menentukan status kesehatan klienb) Mengidentifikasi masalahc) Mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakand) Untuk untuk mengenal dan menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan segera.e) Untuk menentukan data objektif dari riwayat keperawatan klien.3. Prinsip Pemeriksaan Fisik a) Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan .b) Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan .c) Pastikan pencahayaan baik.d) Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa(jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat.e) Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.4. Peralatan dan Perlengkapana) Kapas alkohol dalam tempatnya.b) Bak instrumenc) Handscoond) Tissue dalam tempatnyae) Senterf) Termometerg) Stetoskoph) Selimut bayii) Bengkokj) Timbangan bayik) Selimut bayil) Bengkokm) Timbangan bayin) Pita ukur/metlino) Timerp) Pengukur panjang badanq) Buku catatan5. Prosedur Pelaksanaana) Penilaian Apgar scorePemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernafas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.

Tabel Penilaian Apgar ScoreTANDA012

Frekuensi jantungTidak ada100100

Usaha bernafasTidak adaLambatMenangis kuat

Tonus ototLumpuhEkstermitas fleksisedikitGerakan Aktif

RefleksTidak bereaksiGerakan sedikitMelawan

Warna KulitSeluruh tubuh biru / pucatTubuh Kemerahan, Ekstermitas Atas BiruSeluruh tubuh kemerahan

b) Pengukuran Antropometri Timbang berat badan Ukur panjang badan Ukur lingkar kepala Ukur lingkar dada Ukur lingkar lengan6. Pemeriksaan Fisika) Kepala Lakukan Inspeksi pada daerah kepala. Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayipreterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibatprematuritas atau hidrosefalus,sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21. Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya.b) Wajah Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri. Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.c) Mata Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka. Lakukan inspeksi daerah mata. Periksa jumlah, posisi atau letak mata Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih.Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down.d) Hidung Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis congenital. Periksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan.e) Mulut Lakukan Inspeksi apakah ada kista yang ada pada mukosa mulut. Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatia. Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut) Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak. Perhatikan adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote).f) Telinga Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagia atas. Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin). Perhatikan adanya kulit tambahan atauaurikelhal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal. Bunyikan bel atau suara. Apabila terjadi refleks terkejut maka pendengarannya baik, kemudian apabila tidak terjadi refleks maka kemungkinan terjadi gangguan pendengaran.g) Leher Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya.Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21. Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur.h) Dada, Paru dan Jantung Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas.Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalamipneumotoraks,paresis diafragmaatauhernia diafragmatika. Pernapasan bayi yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan. Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan. Frekuensi pernapasan bayi normal antara 40-60 kali permenit. Perhitungannya harus satu menit penuh karena terdapatperiodic breathing,dimana pola pernapasan pada neonatus terutama pada premature ada henti nafas yang berlangsung 20 detik dan terjadi secara berkala. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal. Lakukan palpasi pada daerah dada, untuk menentukan ada tidaknya fraktur klavikula dengan cara merabaictus cordisdengan menentukan posisi jantung. Lakukan Auskultasi paru dan jantung dengan menggunakan stetoskop untuk menlai frekuensi dan suara napa/jantung. Secara normal frekuensi denyut jantung antara 120-160 x / menit.i) Abdomen Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan Lakukan pemeriksaan pada tali pusat bertujuan untuk menilai ada tidaknya kelainan pada tali pusat seperti, ada tidaknya vena dan arteri, tali simpul pada tali pusat dan lain-lain. Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten. Lakukan Auskultasi adanya bising Usus. Lakukan perabaan hati, umumnya teraba 2-3 cm di bawah arkus kosta kanan. Limpa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Lakukan palpasi ginjal, dengan cara atur posisi terlentang dan tungkai bayidi lipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi, batas bawah ginjal dapat di raba setinggi umbilikus di antara garis tengah dan tepi perut bagian ginjal dapat di raba sekitar 2-3 cm. Adanya pembesaran pada ginjal dapat di sebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau trombosis vena renalisj) Ekstermitas Atas Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur Periksa jumlah jari. Perhatikan adanyapolidaktili atau sidaktili Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21 Periksa adanyaparonisiapada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan.k) Ekstermitas Bawah Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki.Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis. Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki.l) Spinal Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebram) Genetalia Pada bayi laki-lakipanjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis Periksa adanyahipospadia dan epispadia Skrotum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua Pada bayi perempuancukup bulan labia mayora menutupi labia minora Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu(withdrawl bedding)n) Anus dan Rectum Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan adanyamekonium plug syndrom, megakolonatau obstruksi saluran pencernaano) Kulit Perhatikan kondisi kulit bayi. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir Periksa adanya pembekakan Perhatinan adanya vernik kaseosa ( zat yang bersifat seperti lemak berfungsi sebagai pelumas atau sebagai isolasi panas yang akan menutupi bayi cukup bulan). Perhatikan adanya lanugo(rambut halus yang terdapat pada punggung bayi) jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan daripada bayi cukup bulan(http://alissadelima.blogspot.com/2013/05/pemeriksaan-fisik-pada-bayi-baru-lahir.html)p) Refleks

RefleksCara menimbulkan refleksKarakteristik respons Keterangan

Rooting refleks (mencari puting susu)Sentuh pipi bayi dan ujung mulutnyaBayi menolehkan kepala ke arah stimulus dan membuka mulutnya Bayi yang prematur atau mengalami kelainan neurologis. Resposn ini sulit ditimbulkan pada bayi yang sudah kenyang Respon ini menghilan pada usia 3 4 bulan

Sucking (menghisap)Sentuh langit-langit mulut bayiBayi langsung memulai gerakan menghisap Sebagian besar bayi baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu untuk dapat menghisap dengan baik Refleks ini menghilang pada usia sekitar 12 bulan

Palmar grasp (menggenggam)Letakkan jari di telapak tangan bayiBayi menggenggam jari dan mencoba untuk menariknya Bayi cukup bulan dapat menopang keseluruhan berat badan jika diangkat perlahan Jika respon lemah atau tidak ada dapat mengindikasikan kelainan neurologis. Refleks ini melemah pada usia 3 4 bulan dan menghilang pada usia 1 tahun

Tinoc neck (tonus leher asimetris)Posisikan bayi dalam keadaan tentang, kemudian miringkan kepala ke salah satu sisi. Misalnya kiriBayi akan menghadap ke sisi kiri, lengan dan kaki pada sisi itu akan ekstensi, lengan dan kaki kanan akan berada dalam keadaan fleksi Respon pada kaki lebih konsisten Respon hilang sepenuhnya pada usia 3 4 bulan, respon tidak penuh

Moro Posisikan bayi dalam keadaan telentan, kemudian buat hentakan tiba-tiba pada permukaan tempat bayi telentang untuk mengejutkannyaAbduksi dan ekstensi simetris pada lengan dapat terlihat jelas; jari-jari megar, ibu jari telunjuk membentuk huruf C, sedikit tremor mungkin ditemukan; lengan kemudian abduksi dengan sedikit fleksi dan telapak tangan mengepal. Kaki dapat menunjukkan pola respon yang serupa Respon ini terdapat sejak lahir; respon sepenuhnya dapat terlihat hingga usia 8 minggu; hentakan tubuh hanya dapat terlihat antara 8 18 minggu Respon ini menghilang pada usia 6 bulan jika kematangan neurologis tidak tertunda

Babinski Gores permukaan telapak kaki bayi mulai dari dekat tumit kemudian ke atas sepanjang sisi lateral telapak kaki dan menyilang ke medialIbu jari dorsifleksi, sedangkan keempat jari lainnya abduksi ke lateral. Dalam arti, jari-jari kaki meregang. Jika tidak ada respon, bayi memerlukan pemeriksaan neurologik. Jika menetap lebih dari 12-18 bulan, kemungkinan bayi mengalami kelainan saraf otak Refleks ini menghilang setelah usia 1 tahun

GalantPosisikan bayi dalam keadaan tengkurap, goreskan jari ke arah bawah sekitar 4 5 cm lateral terhadap tulang bekang; mula mula pada satu sisi, kemudian pada sisi yang lainTubuh fleksi dan pelvis berayun ke arah sisi yang di stimulus Tidak adanya respon menunjukkan depresi umum medula spinalis Respon menghilang pada usia 4 minggu

Tabel pemeriksaan refleks fisiologis BBL (Dr. Lyndon Saputra,2104)

C. Rawat Gabung (Rooming In)1. Pengertian Rawat GabungRawat gabung adalah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dulahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan kamar bersama sama selama 24 jam penuh. Kondisi ini memungkinkan ibu dapat menyusui bayinya setiap saat.2. Tujuan Rawat Gabunga) Memberikan bantuan emosional Ibu dapat memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada bayi Ibu mendapatkan kehangatan emosional/batin karena selalu kontak dengan bayinya Ibu dan keluarga memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat bayib) Meningkatkan pemberian ASI Bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI Produksi ASI akan semakin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkinc) Mencegah terjadinya infeksi silangd) Memberikan pendidikan kesehatan e) Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi3. Manfaat Rawat Gabunga) Bayi tidur lebih nyenyakb) Bayi lebih jarang menangisc) Pemberian ASI lebih baikd) Berat badan bayi lebih baike) Kesempatan yang lebih baik untuk saling mengenalf) Biaya untuk makan bayi bisa ditekan4. Kontraindikasi Rawat GabungTidak semua bayi atau ibu dapat segera dirawat gabung. Ibu yang tidak dapat melaksanakan rawat gabung adalah : a) Ibu dengan kelainan jantung yang ditakutkan menjadi gagal jantungb) Ibu dengan pre-eklamsia dan eklamsia beratc) Ibu dengan penyakit akut yang beratd) Ibu dengan karsinoma payudarae) Ibu dengan psikosisf) Ibu dengan penyakit infeksi yang berat, misalnya TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, sitomegalovirus dan herpes. Sementara itu bayi yang tidak dapat dirawat gabung adalah :a) Bayi dengan berat lahir sangat rendahb) Bayi dengan kelainan kongenital yang beratc) Bayi yang memerlukan observasi atau terapi khusus. Misalnya, bayi kejangD. ASI Eksklusif1. PengertianASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpatanbahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI eksklusif ini dianjurkan untuk waktu sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai berusia 2 tahun atau bahkan lebih (Roesli, 2005).Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta beresiko membahayakan kesehatan bayi dan meningkatkan resiko terkena penyakit. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.2. Pertumbuhan bayi yang menyusu secara eksklusifKeuntungan bayi yang disusui secara eksklusif adalah kecukupan zat gizi yang dikandung dalam ASI sehingga dapat menjamin pertumbuhan yang normal. Menyusui secara eksklusif dilakukan sampai umur 6 bulan, pada bayi cukup bulan maupun bayi premature atau berat lebih rendah (Suradi,2003). Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan berat badan bayi yang diberi susu formula terlalu banyak, sedangkan kenaikan berat badan bayi dengan ASI eksklusif normal. ASI menghindarkan kegemukan kelak bila ia besar. ASI dapat meningkatkan IQ bayi sampai 12,9 poin. Bayi ASI eksklusif memiliki bentuk rahang dan gigi yang bagus, dan mempunyai penglihatan yang lebih baik (Roesli, 2005).3. Alasan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulana. ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormone, enzime, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proposional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat, yang tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia. Komposisi ASI sesuai secara alamiah dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang secara khusus bagi bayi (Roesli, 2005 ).b. Bayi dibawah usia 6 bulan belum mempunyai enzim pencernaan yang sempurna belum mampu mencerna makanan dengan baik. ASI mengandung beberapa enzim yang memudahkan pemecahan makanan selanjutnya.c. Ginjal bayi masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memberatkan fungsi ginjal bayi yang belum sempurna.d. Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi bayi, misalnya zat warna dan zat pengawet.e. Makanan tambahan bagi bayi yang belum berumur 6 bulan mungkin menimbulkan alergi (Suradi, 2003).f. ASI sudah didisain sedemikian rupa oleh Tuhan sehingga mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, ASI juga disertai oleh zat-zat yang mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara whei dan kasein yang sesuai untuk bayi (Anton Baskoro, 2008).4. Tujuh langkah kebersihan ASI eksklusifLangkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui secara eksklusif adalah sebagai berikut :a. Mempersiapkan payudara bila diperlukan.b. Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui.c. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.d. Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi.e. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.f. Mencari ahli persoalan menyusui seperti Klinik laktasi.g. Menciptakan suatu sikap yang positif tentanf ASI dan menyusui.5. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasanDengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan menjamin tercapainya pengembangan kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrient yang ideal. Dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrient-nutrient khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrient-nutrient khusus tersebut tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.Nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi, antara lain :a. Taurin yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI.b. Laktosa; merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat pada susu sapi.c. Asam lemak ikatan panjang; (DHA, AA, Omega-3, Omega-6) merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi.Mengingat hal-hal tersebut di atas, dapat dimengerti bahwa pertumbuhan otak bayi yang biberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan optimal dengan kualitas yang optimal pula.6. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayangBayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasaakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.Pemberian ASI eksklusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian, emosional, spiritual maupun sosialisasinya(http://healthyusandart.blogspot.com/2013/01/materi-kesehatan-asi-eksklusif.html).

E. Membuat Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 Haria. Minum/ kebutuhan dasarKebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikkan Berat badan yang optimum, berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).b. BABPada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima tinja berwarna coklat kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang minum ASI berwarna kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke abu-abuan dengan sedikit bau menusuk.Frekwensi 1-8 kali sehari.c. BAKSistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih terbatas,kemampuan mensekresi obat dan memekat atau mengencerkan urin belum sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24 jam pertama serta meningkat seiring asupan cairan.Yang perlu diperhatikan/ dicatat : kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya, warna.Frekwensi minimal bayi berkemih 6-10 kali/ hari.d. Tidur/ istirahatKeadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan pernafasan lambat serta teratur.Keadaan tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya. Gerakan mata yang cepat dapat terlihat melalui kelopak mata.Keadaan istirahat bayi: Keadaan sadar-aktif, bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang aktif, dengan ekspresi tenang atau meringis pada wajahnya. Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tetapi relaks, matanya terbuka dan terfokus, dan bayi mungkin memperlihatkan ekspresi mimik wajah. Keadaan transisional, bayi mengalami dari satu keadaan sadar lainnya.e. Kebersihan kulitDilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi didalam dan diluar uteri serta menghilang dalam beberapa jam setelah lahir. Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan atau trauma.PH BBL 6,4 dan turun 4,9 setelah 3-4hr. Lanugo menutupi kulit terutama bahu,lengan atas,paha.Tampak tanda khas etnik tertentu,misal mongolia terdapat daerah lebar berwarna biru kehitaman pada sakrum. Kuku terbentuk sempurna,terkadang lebih panjang.Rambut telah sempurna,tulang kartilago telinga telah terbentuk Mandi/kebersihan kulit dengan memandikan pada saat umur 6-24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat keadaan umum (suhu) normal.(http://isna-hudaya.blogspot.com/2012/10/memberikan-asuhan-pada-bayi-usia-2-6.html)

F. Tanda Tanda Bahaya Pada BBLa. Kehangatan : terlalu panas (> 38 C) atau terlalu dingin (< 36 C ).b. Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat.c. Pemberian makanan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek sering, hijau tua ada lendir atau darah pada tinja.d. Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.e. Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit.f. Tinja/ kemih : tidak berkemih dalam 3 hari, tidak BAB dalam 24 jam.g. Aktivitas : menggigil, atau tangis yang tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang.h. Pernafasan : sulit atau lebih dari 60 kali per menit (http://isna-hudaya.blogspot.com/2012/10/memberikan-asuhan-pada-bayi-usia-2-6.html)

BAB III TINJAUAN KASUSASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARIDI RUANG CEMPAKA 6 RSUD PRAYA

Tangaal masuk: 15 Desember 2014Pukul: 10.00 witaNo. RM: 053054Tempat: Ruang Cempaka 6 RSUD PRAYA

I. PENGUMPULAN DATA DASAR Tgl/jam : 18 Desember 2014 /10.00 witaA. DATA SUBYEKTIF1. Identitas Klien Identitas BayiNama: By Ny IUmur: 3 hariTanggal lahir: 15 Desember 2104 Identitas Orang Tua/WaliNama: Tn SUmur: 31 TahunAgama: IslamPendidikan: SMPPekerjaan: PetaniSuku/bangsa: Sasak/IndonesiaAlamat: Gantang, Tanak Au2. Anamnesaa. Riwayat KehamilanG2P1A0H1Hamil: hamil ke 2 usia kehamilan 9 bulanFrekuensi ANC: 9 kaliImunisasi TT: 2 kali saat SDKenaikan BB hamil : 11 kgKejadian waktu hamil : tidak adaRiwayat Penyakit/kehamilana. Perdarahan: tidak adab. Eklamsia: tidak adac. Pre eklamsia: tidak adad. Penyakit kelamin : tidak adae. Penyakit lain: Hepatitis B (+)Kebiasaan waktu hamila. Makanan: tidak ada makanan pantanganb. Obat-obatan/jamu: tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan atau jamuc. Merokok: ibu tidak merokokd. Lain lain: tidak adaKomplikasi persalinanIbu: tidak adab. Riwayat Persalinan1. Lama kala I: -2. Lama kala II: -3. Warna air ketuban: jernih4. Jumlah air ketuban: 1000 ml5. Jenis persalinan: SC6. Penolong: Dokter SpOG7. Jam/tanggal lahir: 10.00 wita/15 Desember 20148. Jenis kelamin: Perempuan9. BB/PB: 3000 gram / 50 cm10. Caput sussedanium: tidak ada11. Caephal haematom: tidak adac. Keadaan Bayi Baru Lahir (APGAR SCORE)KRITERIA0-1 menit1-5 menit

1. Denyut jantung22

2. Usaha nafas12

3. Tonus otot11

4. Reflek 12

5. Warna kulit22

TOTAL79

B. DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan UmumKU: baikKesadaran: apatisBerat Badan: 3000 gramTanda tanda vitalNadi: 141 x/menitRespirasi: 40 x/menitSuhu: 36,4 oC2. Pemeriksaan Fisika. KepalaUbun-ubun datar, molase (-), penonjolan (-), kelainan kongenital (-),caput (-), cephal hematum (-)b. Mata Mata bersih, pus (-), mata simetris, perdarahan konjungtiva (-), sklera tidak ikterusc. TelingaLetak mata dan teling simetris, tulang rawan telinga normal, pus (-)d. HidungBentuk hidung normal, pernafasan cuping hidung (-) pengeluaran cairan/sekret (-)e. MulutWarna bibir kemerahan, sumbing (-), hipersalivasi (-)f. LeherPembengkakan kelenjar tiroid (-), massa/tumor (-), bendungan vena jugularis (-)g. DadaBentuk dada normal, puting susu simetris, retraksi dinding dada (-), bunyi nafas bersih, bunyi jantung normal.h. Ekstremitas atasPanjang tangan simetris, pergerakan lengan aktif, jumlah jari lengkap, fraktur (-)

i. PerutBentuk perut normal, perdarahan tali pusat (-), hernia umbilikalis (-), kelainan bawaan (omfalokel,tumor/massa,gastroskisis) (-)j. GenitaliaVagina dan uretra (+) labia minor sudah tertutupi labia mayor, pengeluaran sekret (-)k. Punggung dan anusKeadaan tulang belakang normal, tonjolan (-), anus (+)l. Ekstremitas bawahPanjang tungkai simetris, pergerakan tungkai aktif, jumlah jari lengkapm. Kulit Verniks tidak ada, warna kulit kemerahan pembengkakan (-), tanda lahir (-)3. ReflekReflek moro: adaReflek rooting: adaReflek walking: tidak dilakukanReflek sucking: adaReflek tonik neck: adaReflek swalowing: adaReflek babinski: adaReflek galans: adaReflek palmar: ada4. AntropometriLingkar kepala: 33 cmLingkar dada: 35 cmLingkar lengan: 10 cm5. EliminasiMiksi: 8 kali sehariDefekasi/mekonium: 4 kali sehari6. Pemeriksaan PenunjangUrin: tidak di lakukanDarah: Tanggal 15 Desember 2014 Hb = 17 gr/dl

II. INTERPRETASI DATA DASAR1. DiagnosaBayi cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 3 hari2. Masalah : Tidak ada3. Diagnosa potensial : tidak adaIII. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIALTidak adaIV. KEBUUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERATidak adaV. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUHTgl/jam : 18 Desember 2014 / 10.301. Beritahu ibu hasil pemeriksaan2. Jelaskan pada ibu mengenai tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir3. Jelaskan pada ibu mengenai ASI eksklusif4. Beritahu ibu bahwa bayi butuh ASI tiap 2 3 jam sekali atau bila bayi menginginkan5. Beritahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya6. Ajarkan ibu cara merawat tali pusat bayinyaVI. PELAKSANAAN ASUHANTanggal/jam : 18 Desember 2014 / 10.30 wita1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan normal2. Menjelaskan pada ibu mengenai tanda tanda bahaya pada bayinya seperti saat pemberian ASI daya hisapan bayinya melemah, bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk minum, tangisan bayinya tidak normal seperti melengking atau merintih, warna kulit bayi biru (sianosis) atau kuning (ikterus) dll. Ibu harus segera membawa bayinya ke tenaga kesehatan .3. Memberitahu ibu bahwa bayinya cukup diberikan ASI saja (ASI ekslusif) sampai bayi usia 6 bulan.4. Memberitahu ibu bahwa bayi harus diberi ASI setiap 2-3 jam sekali atau bila bayi menginginkannya (on demand)5. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi6. Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat

VII. EVALUASI HASIL ASUHANTanggal/jam : 18 Desember 2014 / 10.30 wita1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan normal2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan mengenai tanda tanda bahaya pada bayinya seperti saat pemberian ASI daya hisapan bayinya melemah, bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk minum, tangisan bayinya tidak normal seperti melengking atau merintih, warna kulit bayi biru (sianosis) atau kuning (ikterus) dll. Ibu harus segera membawa bayinya ke tenaga kesehatan .3. Ibu memahami bahwa bayinya cukup diberikan ASI saja (ASI ekslusif) sampai bayi usia 6 bulan.4. Ibu mengerti bahwa bayi harus diberi ASI setiap 2-3 jam sekali atau bila bayi menginginkannya (on demand) dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan5. Ibu akan tetap menjaga kehangatan bayi6. Ibu mengetahui cara merawat tali pusat bayinya

BAB IVPEMBAHASAN

Pada bab ini, sebagai praktikan akan mencoba membandingkan antara teori yang diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan di lapangan mulai dan pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan yaitu asuhan kebidanan pada bayi usia 2 6 hari.Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi usia 2 6 hari di lapangan hampir sama dengan teori yang diperoleh, mulai dan pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan. Pada kasus di sini kita perlu mengkaji identitas bayi dan orangtua/wali Selain itu juga perlu dikaji tentang riwayat kehamilan ibu, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, tentang riwayat persalinan serta keadaan bayi saat baru lahir untuk mengidentifikasi apakah ada masalah yang akan berhubungan dengan bayi.Di dalam pemeriksaan umum yaitu pada point pemeriksaan suhu bayi, didapatkan hasil pemeriksaan adal 36,4oC. Hal itu menunjukkan suhu tubuh bayi berada dibawah suhu normal menurut buku terjemahan Dr. Lydon Saputra,2014 yaitu 36,5 37oC. Dengan suhu bayi yang berada dibawah batas normal, bayi beresiko terkena hipotermia. Sehingga kehangatan bayi harus tetap terjaga. Di dalam pemeriksaan fisik tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Pemeriksaan tetap dilakukan secara sistematik (head to toe) hingga pemeriksaan refleks. Namun, periksaan refleks stepping/walking tidak dapat dilakukan karena bayi dalam keadaan apatis. Pada Pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanya pemeriksaan darah pada bayi. Untuk pemeriksaan urin belum dilakukan.Dalam hal memberikan asuhan kebidanan, saya mendapatkan beberapa hambatan saat pemeriksaan antropometri yaitu pengukuran panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan. Karena perbedaan objek yang diukur yaitu mengukur langsung pada bayi tidak menggunakan boneka/pantom

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanSetelah melakukan pengkajian,pemeriksaan umum,pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang dan asuhan pada bayi usia 2-6 hari dapat disimpulkan bahwa bayi dalam keadaan normal. Namun, pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil dibawah batas normal suhu. Refleks refleks pada bayi pun sudah terbentuk dengan baik. Tidak ada kelainan atau masalah yang ditemukan pada bayiB. Saran1. Bagi mahasiwamahasiswa mampu melakukan aspek-aspek dalam asuhan kebidanan pada bayi usia 2 6 hari 2. Bagi lahan praktikRumah Sakit atau puskesmas serta tempat pelayanan kesehatan lainnya terus mempertahankan mutu pelayanan, khususnya pada bayi usia 2-6 hari.3. Bagi Institusi PendidikanSelalu memberikan yang terbaik kepada mahasiswanya agar mahasiswa mampu melakukan tindakan yang ada di lahan praktik sesuai dengan teori dan kode etik.

22