HALUSINASI

5
MERAWAT PENDERITA HALUSINASI PENGERTIAN Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada obyek atau rangsangan yang nyata. Misalnya klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara PROSES TERJADINYA HALUSINASI Halusinasi berkembang melalui empat fase yaitu : 1. Fase Pertama Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang memuncak dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara. 2. Fase Kedua Kecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya. 3. Fase Ketiga Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya. 4. Fase Keempat. Halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan. TANDA-TANDA HALUSINASI: Menarik diri, tersenyum sendiri, duduk terpaku, bicara sendiri, memandang satu arah, menyerang, tiba-tiba marah, gelisah. JENIS HALUSINASI 1. Halusinasi dengar. Mendengar suara membicarakan, mengejek, mentertawakan, mengancam tetapi tidak ada sumber disekitar. 2. Halusinasi lihat. Melihat pemandangan, orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada tetapi klien yakin ada. 3. Halusinasi penciuman. Mengatakan mencium bau bunga, kemenyan dan lain-lain yang tidak dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber. 4. Halusinasi Kecap. Merasa mengecap sesuatu rasa dimulut, tetapi tidak ada.

description

keperawatan

Transcript of HALUSINASI

Page 1: HALUSINASI

MERAWAT PENDERITA HALUSINASI

PENGERTIANHalusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada obyek atau rangsangan yang nyata. Misalnya klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara

PROSES TERJADINYA HALUSINASIHalusinasi berkembang melalui empat fase yaitu :1. Fase Pertama

Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang memuncak dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara.

2. Fase KeduaKecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang

tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya.

3. Fase KetigaBisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.

4. Fase Keempat.Halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan.

TANDA-TANDA HALUSINASI:Menarik diri, tersenyum sendiri, duduk terpaku, bicara sendiri, memandang satu arah, menyerang, tiba-tiba marah, gelisah.

JENIS HALUSINASI1. Halusinasi dengar.

Mendengar suara membicarakan, mengejek, mentertawakan, mengancam tetapi tidak ada sumber disekitar.

2. Halusinasi lihat.Melihat pemandangan, orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada tetapi klien yakin ada.

3. Halusinasi penciuman.Mengatakan mencium bau bunga, kemenyan dan lain-lain yang tidak dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber.

4. Halusinasi Kecap.Merasa mengecap sesuatu rasa dimulut, tetapi tidak ada.

5. Halusinasi Raba.Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada.

PERAN SERTA KELUARGA DALAM MERAWAT HALUSINASI:

1. Bantu Mengenal Halusinasi.- Bina saling percaya.- Diskusikan kapan muncul situasi

yang menyebabkan (jika sendiri), isi dan frekuensi.

Page 2: HALUSINASI

2. Meningkatkan Kontak Dengan Realita.- Bicara tentang topik yang nyata

tidak mengikuti halusinasi.- Bicara dengan klien secara

sering dan singkat.- Buat jadwal kegiatan sehari-hari

untuk menghindari kesendirian.- Ajak bicara jika tampak klien

sedang berhalusinasi.- Diskusikan hasil observasi anda.

3. Bantu Menurunkan Kecemasan dan Ketakutan.- Temani, cegah isolasi dan

menarik diri.- Terima halusinasi klien tanpa

mendukung dan menyalahkan. Misalnya: “Saya percaya anda mendengar tetapi saya sendiri tidak dengar”.

- Beri kesempatan untuk mengungkapkan.

- Tetap hangat, empati, kalem dan lemah lembut.

4. Mencegah Klien Melukai Diri Sendiri dan Orang Lain.- Lakukan perlindungan.- Kontak yang sering secara

personal.

5. Tingkatkan Harga diri.- Identifikasi kemampuan klien

dan beri kegiatan yang sesuai.

- Beri kesempatan sukses dan beri pujian atas kesuksesan klien.

- Dorong berespon pada situasi nyata.

CARA MERAWAT PENDERITA

DENGAN HALUSINASI

Oleh :Kelompok 39

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM PRAKTIK PROFESI NERS (P3N)

MATARAM

2014

PERAWATAN PENDERITAYANG MENGALAMI

GANGGUAN MENTAL

Page 3: HALUSINASI

PENGERTIANGangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang terjadi akibat ketidak mampuan manusia menghadapi kondisi stress.

AKIBAT GANGGUAN JIWA1. Tidak mampu mengurus diri

sendiri.2. Tidak mampu sosialisasi/bergaul.3. Tidak mampu melakukan

pekerjaan sehari-hari.4. Tidak mampu mengatasi masalah

yang dialami.5. Tidak mampu memutuskan yang

baik dan buruk.

PENYEBAB KAMBUH1. Tidak memakan obat secara

teratur.2. Dosis obat tidak sesuai.3. Keluarga banyak mengkritik.4. Keluarga banyak mencampuri

kehidupan pasien.

5. Sikap bermusuhan dari lingkungan.

FUNGSI KELUARGA1. Keluarga tempat klien belajar

dan mengembangkan diri.2. Keluarga lingkungan yang

dikenal.3. Keluarga adalah orang-orang

terdekat yang dapat membantu dan memperhatikan atau memotivasi klien.

PERAN KELUARGA1. Mengenal adanya gangguan

kesehatan anggota keluarga.2. Memutuskan tindakan tepat

yang harus dilakukan pada keluarga yang sakit.

3. Merawat anggota keluarga.4. Menciptakan

lingkungan/suasana yang aman, nyaman dan sehat bagi anggota keluarga.

5. Menggunakan pelayanan kesehatan yang ada untuk menyembuhkan.

MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG

MENGALAMI GANGGUAN

KESEHATAN ADALAH TUGAS KELUARGA

CARA MERAWAT1. Perhatikan semua kebutuihan klien

berkomunikasi, makan, mandi, aktifitas sehari-hari.

2. Perhatikan hal-hal yang menimbulkan rasa sedih atau marah klien.

3. Tanggapi apa yang ingin dikemukakan atau disampaikan klien dengan penuh perhatian.

4. Motivasi dan latih klien untuk melakukan kebutuhannya secara mandiri secara bartahap.

5. Libatkan dalam kegiatan sehari-hari dirumah secara bertahap.

6. Ajak klien bicara bicara hal-hal; yang menarik bagi klien dan bersifat ringan seperti acara TV, berita di koran, dll.

7. Puji sesering mungkin bila klien melakukan yang baik.

8. Ajak bergaul dan dampingi saat klien sedang interaksi dengan orang lain.

9. Memberikan obat sesuai dengan dosis/petunjuk dokter.

10. Perhatikan efak samping obat yang diberikan.BERIKAN PERHATIAN DAN

PUJI KLIEN BILA MELAKUKAN HAL YANG BAIK

DAN BENAR

Page 4: HALUSINASI

TANDA-TANDA KAMBUH1. Tidak mau berhubungan dengan

orang lain atau berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan apa-apa.

2. Mengamuk atau merusak lingkungan.

3. Tidak memperlihatkan, memperdulikan penampilan diri, tidak mau makan.

4. Tidak mau minum obat.5. Melakukan hal yang tidak teratur,

tidak biasanya atau tidak ada tujuannya.

BILA KELUARGA MERASA TIDAK MAMPU

MENANGANI, SEGERA

BAWA KE PELAYANAN KESEHATAN

PERAWATAN PENDERITA

YANG MENGALAMI GANGGUAN

MENTAL

Oleh :AKHMAD HARIYANTODAVID A. MANDALAR. KHAIRIYATUL A.RAHAYU B. UTAMI

RIDAWATI SULAEMANSISWANTO

SUBHAN

PROGRAM STUDI S 1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2003