Gizi Bayi @ Balita

download Gizi Bayi @ Balita

of 40

description

Salah satu faktor yang menentukan daya tahan tubuh seorang anak adalah keadaan gizinya. Pertumbuhan anak pasa masa balita sangat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi daripada orang dewasa. Disisi lain, alat pencernakan usia ini belum berkembang sempurna. Selain itu, anak balita sangat rentan terhadap penyakit gigi sehingga menyulitkan makannyaMakanan yang tidak disukai anak juga tidak perlu dipaksakan. Namun, sayuran tetap dianjurkan untuk selalu diberikan meskipun si anak sering tidak menyukainya. Pemberian sayuran juga disiasati dengan cara dibuat jus yang dikombinasikan dengan buah-buahan sehingga rasanya lebih enak. Misalnya, sawi hijau bisa dikombinasikan dengan nanas yang sudah direbus.

Transcript of Gizi Bayi @ Balita

sia dibawah 5 tahun atau balita merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Pada usia ini, anak masih rawan dengan berbagai gangguan kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Secara psikologis, rentang usia ini sangat menentukan karakter anak. Jika anak sering diejek atau dicemooh, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi anak yang tidak mempunyai kepercayaan diri. Anak yang selalu dimanja akan tumbuh menjadi anak yang selalu bergantung kepada orang lain. Demikian juga anak yang selalu ditekan dengan ancaman, anak akan tumbuh dengan ketakutan bahkan sampai depresi. Sebaliknya, anak yang dididik dengan pujian dan arahan yang benar, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri karena sejak kecil dia merasa dihargai oleh lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.

Demikian pula dengan cara orang tua memberi makan kepada anak. Jika dengan paksaan, anak semakin tidak menyukai makanan tersebut dan cenderung semakin menolak. Selain itu, jika melarang makanan tertentu yang tidak baik seperti permen tetapi tidak diikuti dengan memberi pemahaman jelas, juga akan menimbulkan rasa untuk memberontak. Pemberontakan tersebut biasanya diwujudkan dengan semakin menyukai makanan tersebut, dan dengan sembunyi-sembunyi makan dalam jumlah yang banyak karena takut ketahuan.

Salah satu faktor yang menentukan daya tahan tubuh seorang anak adalah keadaan gizinya. Pertumbuhan anak pasa masa balita sangat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi daripada orang dewasa. Disisi lain, alat pencernakan usia ini belum berkembang sempurna. Selain itu, anak balita sangat rentan terhadap penyakit gigi sehingga menyulitkan makannya. Gigi susu telah lengkap pada umur 2-2,5 tahun, tetapi belum dapat digunakan untuk mengerat dan mengunyah makanan yang keras. Karena itu, pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.

Makanan yang tidak disukai anak juga tidak perlu dipaksakan. Namun, sayuran tetap dianjurkan untuk selalu diberikan meskipun si anak sering tidak menyukainya. Pemberian sayuran juga disiasati dengan cara dibuat jus yang dikombinasikan dengan buah-buahan sehingga rasanya lebih enak. Misalnya, sawi hijau bisa dikombinasikan dengan nanas yang sudah direbus. Anak usia balita belum dianjurkan diberi sayuran mentah karena enzim pencernaannya belum berkembang sempurna.

Rasa dan cara penyajian makanan sangat mempengaruhi kemauan anak untuk makan. Jika rasa jus tidak enak dan anak menolak, kita bisa membuat variasi jus lain yang lebih disukai anak. Namun, ada beberapa jenis buah berserat tinggi dan mengandung zat-zat berbahaya bagi saluran pencernakan balita yang sebaiknya tidak diberikan. Misalnya rambutan, manggis, nangka, sawo, dan durian.http://balita-anda.com/fatherhood/659-kebutuhan-gizi-balita.htmlPengertianGizi adalah makanan yang cukup mengandung zat-zat yang dibutuh-kan untuk mempertahankan kehidu-pan, pertumbuhan dan fungsi organ tubuh serta menghasilkan energi.Penyebab Gizi Kurang a. Jumlah makanan yang dimakan kurangb. Jenis bahan makanan tidak seimbangc. Makanan tidak teraturd. Penyakite. Anak banyak jajan di luarTanda dan gejala Gizi Kuranga. Berat badan kurang dari normal/ kurus.b. Nafsu makan berkurangc. Rambut tipis dan merahd. Kurang bersemangate. Mata pucatf. Mudah lelahg. Malas beraktifitash. CengengAkibat dari gizi kurang a. Kecerdasan kurangb. Kurang darahc. Gangguan pertumbuhan dan perkembangand. Mudah terserang penyakit.Cara memotivasi makanan pada anak a. Membuat suasana makan anak menyenangkan.b. Jangan memaksa / mengomeli anak ketika anak makan.c. Berikan kebebasan anak dalam memilih menu makanan dengan tetap mempertahankan gizi yang seimbang.Pencegahan gizi kurang a. Dahulukan makan dari pada jajan.b. Makan minimal 3 per hari dengan teratur.Sumber-sumber zat gizia. Karbohidrat; sebagai sumber tenaga dan energi.b. Lemak; sebagai sumber tenaga.c. Vitamin; sebagai zat pengatur.d. Protein; sebagai zat pembangun.Menu Makanan Untuk BalitaBahan MakananUmur1-3 th.Umur4-6 th.

Daging, ikan, telurNasiTempeSayur daun

Buah-buahan

Susu

25 gr(1 potong)150 gr (3/4 piring)50 gr (2 potong se-besar kotak korek api)150 gr (1/2 mangkuk kecil)

100 gr (1 potong)

100 gr (1 gelas)50 gr (2 potong se-besar kotak korek api)

200 gr (1 piring)75 gr (3 potong se-besar kotak korek api)

150 gr (3/4 mangkuk kecil)

200 gr (2 potong)100 gr (1 gelas)

http://dhewi-hany.blogspot.com/2012/01/sap-nutrisi-pada-bayi-dan-balita.htmlPrinsip Gizi Seimbang Bagi BayiMakanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan / pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil / menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.Macam-Macam Makanan BayiMakanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (Air Susu Ibu) dan MPASI (Makanan Pendamping ASI).ASI (Air Susu Ibu)Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.Manfaat ASIASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga dan Negara juga memperoleh manfaat dari ASI.Manfaat ASI bagi Ibu1. Aspek kesehatan ibuIsapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.2. Aspek keluarga berencanaMerupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11 bulan.3. Aspek psikologisIbu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.Manfaat ASI bagi Bayi1. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayiMengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.2. Mengandung zat protektifTerdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkanSewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.4. Menyebabkan pertumbuhan yang baikBayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.5. Mengurangi kejadian karies dentisInsiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.6. Mengurangi kejadian maloklusiPenyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.Manfaat ASI bagi Keluarga1. Aspek ekonomiASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat.2. Aspek psikologisKelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.3. Aspek kemudahanMenyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain.Manfaat ASI bagi Negara1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu formula.4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.Komposisi ASIKomposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:1. KolustrumASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.2. ASI transisiASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.3. ASI matureASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.Tabel 1. Komposisi Kandungan ASI

KandunganKolustrumTransisiASI mature

Energi (kg kal)57,063,065,0

Laktosa (gr/100 ml)6,56,77,0

Lemak (gr/100 ml)2,93,63,8

Protein (gr/100 ml)1,1950,9651,324

Mineral (gr/100 ml)0,30,30,2

ImmunoglubinIg A (mg/100ml)Ig G (mg/100 ml)Ig M (mg/100 ml)-335,95,917,1-----119,62,92,9

Lisosin (mg/100 ml)14,2-16,4-24,3-27,5

Laktoferin420-520-420-520

Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.Kecukupan ASIUntuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :1. Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.2. Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.3. Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.4. Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.5. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.MPASI (Makanan Pendamping ASI)Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.Jenis MPASIJenis MPASI diantaranya:1. Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya, jeruk, tomat.2. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.3. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.Tujuan Pemberian MPASITujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:1. Perhatikan kebersihan alat makan.2. Membuat makanan secukupnya.3. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.4. Buat variasi makanan.5. Ajak makan bersama anggota keluarga lain.6. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.7. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.Cara Pengelolaan Makanan BayiBayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI.Tabel 2. Definisi Pemberian Makanan Bayi

Pemberian ASI Eksklusif(Exclusive breastfeeding)Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.

Pemberian ASI Predominan(Predominant breastfeeding)Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.

Pemberian ASI Penuh(Full breastfeeding)Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.

Pemberian Susu Botol(Bottle feeding)Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.

Pemberian ASI Parsial(Artificial feeding)Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu(Timely complementary feeding)Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.

Tabel 3. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai menyusuiDalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.

Menyusui eksklusifUmur 0-6 bulan pertama.

Makanan pendamping ASI (MPASI)Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).

Berikan MPASIPada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.

Teruskan pemberian ASISampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi

UmurMacam makananPemberian selama 24 jam

1-2 mingguASI atauFormula adaptasiSesuka bayi6-7 kali 90 ml

3 mg s/d 3 bulanASI atauFormula adaptasiSesuka bayi6 kali 100-150 ml

3 bulanASI atauFormula adaptasiJus buahSesuka bayi5 kali 180 ml1-2 kali 50-75 ml

4-5 bulanASI atauFormula adaptasiBubur susuJus buahSesuka bayi4 kali 180 ml1 x 40-50 g bubuk1 kali 50-100 ml

6 bulanASI atauFormula adaptasiBubur susuJus buahSesuka bayi3 kali 180-200 ml2 x 40-50 g bubuk1 kali 50-100 ml

7-12 bulanASI atauFormula adaptasiBubur susuNasi timJus buahSesuka bayi2 kali 200-250 ml2x 40- 50 g bubuk1 x 40-50 g bubuk1-2 kali 50-100 ml

Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada BayiHal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :1. Kerjasama ibu dan anak.Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.3. Mengatur sendiri.Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.6. Umur.7. Berat badan.8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi BayiTumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi pada BayiMakanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-bayi/

Menu makanan bayi sebaiknya dibuat berdasarkan piramida makanan bayi. Piramida makanan bayi berbentuk segitiga yang menggambarkan konsep makanan sehat dengan gizi seimbang. Seperti bentuk piramida, di bagian paling bawah merupakan porsi terbesar yang bisa dimakan bayi. Sedangkan bagian atas adalah makanan yang dibutuhkan bayi namun dalam porsi sedikit saja. Dengan menyusun menu makanan bayi sesuai piramida maka nutrisi untuk bayi dapat dengan mudah terpenuhi.Di bagian paling bawah piramida makanan bayi adalah kelompok beras dan gandum. Dalam hal ini, orangtua bisa memberikan bubur nasi, sereal yang dimasak maupun roti. Supaya anak tidak bosan dengan makanan yang mengandung kabohidrat ini maka variasikan jenis makanan. Bisa juga dibuat pasta, beras merah, mie ataupun havermut. Orangtua perlu meningkatkan tekstur makanan kelompok gandum ini secara bertahap.Di atas kelompok gandum terdapat kelompok nabati atau sayuran. Sayuran terbukti kaya nutrisi untuk bayi, pilihlah sayur yang berwarna hijau gelap. Sayuran seperti brokoli, bayam, wortel sangat baik untuk bayi. Sayuran biasanya diolah dengan dikukus dan dipotong kecil-kecil.Piramida makanan bayi yang ketiga adalah jenis buah. Buah kaya akan vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi. Buah pisang, apel, pir, tomat sangat baik untuk bayi. Dalam menyajikan buah sebaiknya satu macam dulu. Buah dalam bentuk jus bisa diberikan kepada bayi tapi tetap lebih bagus potongan buah segar. Hindari buah kering atau buah yang ada dalam kaleng karena biasanya mengandung bahan pengawet.Berikutnya adalah kelompok susu. Susu sapi segar atau susu bubuk full cream sebaiknya diberikan setelah anak berusia 1 tahun ke atas. Kelompok susu lainnya adalah keju dan yoghurt yang bisa diberikan pada bayi mulai usia 9 bulan.Menu makanan bayi selanjutnya adalah jenis daging. Daging diperlukan oleh bayi karena mengandung banyak protein. Untuk bayi berikan daging yang dipotong kecil dan teksturnya empuk. Daging itu bisa daging sapi, ayam atau kelompok unggas dan ikan. Sebaiknya hindari pemberian daging yang dimasak dengan santan.Piramida makanan bayi paling atas adalah jenis lemak, minyak dan gula. Bayi memang membutuhkan jenis makanan ini namun dalam porsi yang sedikit. Kelebihan lemak, minyak dan gula bisa menghambat pertumbuhan bayi dan bahkan menyebabkan obesitas. Sebaiknya bayi diberikan lemak tak jenuh karena lebih baik daripada lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan cocok untuk bayi seperti kacang, jagung dan zaitun.Dengan memberikan makanan berdasarkan piramida makanan bayi, niscaya nutrisi untuk bayi akan tercukupi. Yang terpenting sebenarnya adalah menghindari makanan yang tidak baik untuk bayi. Seperti misalnya makanan yang terlalu manis atau asin, minuman ringan, es krim dan makanan instan. Memvariasikan menu makanan bayi sesuai piramida akan menjadi kebiasaan yang sehat untuk anak kelak. Sajikan makanan, susu, sayur, buah dan daging dengan porsi yang sesuai usia bayi setiap harinya.

http://pakarbayi.com/piramida-makanan-untuk-bayi.html

Zat Gizi Esensial untuk Bayi dan BalitaSubmitted by novvy on Mon, 05/28/2012 - 05:34. Pojok Informasi

Semua zat gizi tentu penting untuk tumbuh-kembang otak anak. Tetapi beberapa zat gizi esensial sangat dibutuhkan agar otak bayi dan balita berkembang optimal!Proses perkembangan sel otakberlangsung sejak janin masih dalam kandungan.Proses inidipengaruhi oleh status nutrisi sang ibu. Apabila kurang salah satu zat gizi, misalnya asam folat (B 9) terjadi pada 4 minggu sesudah pembuahan, makajaninakan mengalami gangguanperkembangan otak. Itulah sebabnya, ibu hamilharus memperhatikan asupan makanan, terutama kecukupan dan komposisi gizi. Demikian pula, ibu menyusui.Proses tumbuh-kembang otak tak berhenti hanya sampai ketika anak lahir. Setelah lahir sampai umur 2 tahun, otak bayi mengalami proses pertumbuhanyang luar biasa. Ada beberapa zat gizi yang diperlukan anak untuk membantu perkembangan otaknya: Asam lemak tak jenuhSumber makanannya berasal dari ASI, aneka jenis ikan (tenggiri dan tuna), sayuran berwarna hijau, minyak nabati. Kalori dan proteinSumber makanannya berasal dari daging sapi, daging ayam, ikan, telur, minyak ikan, tempe dan tahu. Zat besiSumber makanan berasal dari hati, daging merah, telur, ikan, padi, gandum, sayuran hijau. Kelompok vitamin BSumber makanannya berasal dari padi, gandum, aneka kacang, ikan, daging hewan tanpa lemak, olahan susu dan aneka sayuran. SengSumber makanannya berasal dari daging, hati ayam, seafood, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian.Pemberian makanan yang cukup dan seimbang akan memenuhi kebutuhan gizinya. Memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita sama dengan memenuhi hak anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tentu Anda takkan mengabaikannya!(www.ayahbunda.co.id) http://www.shape-indonesia.com/?q=node/656

Proses menuaProses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain : Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus. Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada indera pengecap dihubungkan dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan menurunnya nafsu makan. Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari. Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa, kesulitan mengenal benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas yang mempunyai tujuan (apraksia) dan gangguan dalam menyususn rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam emlakukan aktivitas sehari-hari yang disebut dimensia atau pikun. Gejala pertama adalah pelupa, perubahan kepribadian, penurunan kemampuan untuk pekerjaan sehari-hari dan perilaku yang berulang-ulang, dapat juga disertai delusi paranoid atau perilaku anti sosial lainnya. Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar juga bekurang. Akibatnya dapat terjadi pengenceran natrium sampai dapat terjadi hiponatremia yang menimbulkan rasa lelah. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi. Secara psikologis pada usia lanjut juga terjadi ketidakmampuan untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain sindrom lepas jabatan yang mengakibatkan sedih yang berkepanjanganBatasan usia lansiaBatasan : lansia adalah mereka yang telah diatas usia 65 tahunMenurut Durmin : Young ederly (65-75 th), older ederly (75 th)Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 thM.Alwi Dahlan : usia diatas 60 thMenurut usia pensiun : usia diatas 56 thWHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat tua(>90)Status gizi pada usia lanjut Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung mengalami kegemukan/obesitas Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung kegemukan/obesitas Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung kegemukan/obesitas Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang kronis) Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi mikro Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan makanan sendiri dan menjadi kurang gizi Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan menurun dan menjadi kurang gizi Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya menjadi kurang gizi Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat menyebabkan kegemukan atau pun kurang giziKebutuhan gizi lansiaMasalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah menurun.KaloriHasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.ProteinUntuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan. LemakKonsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.Karbohidrat dan serat makananSalah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.Vitamin dan mineralHasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.AirCairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.MENU HARIAN UNTUK LANSIAPara ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari hendaknya : Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan kebutuhan lansia. Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan, terutama pangan hewani) Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak mengandung gula Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman beralkohol Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal) untuk menghindari sembelit atau konstipasi Minuman yang cukupSusunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan dengan ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah.Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep 4 sehat 5 sempuna atau Konsep gizi seimbang, sebagai contohKelompok makanan pokok (utama) : nasi (1 porsi= 200 gram)Kelompok lauk pauk : daging (1 potong= 50 gram), tahu (1 potong = 25 gr)Kelompok sayuran : bayam (1 mangkok = 1001 gr)Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)Kelompok makanan jenis makananKarbohidrat : nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie, roti, singkong, talas, ubi-ubian, pisang, nangka, makaroniProtein hewani : daging sapi, daging ayam, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan, baso dagingProtein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncomBuah-buahan : pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk, mangga, nangka, pisang, awo, sirsak, semangkaSayuran : bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang panjang, kecipir, sawi, wortel, seladaMakanan jajanan : bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue putu, risolesSusu : susu kambing, susu kedelai, skim10 Langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia1. Menciptakan pola makan yang baik, kemudian bersahabat dengannya Cobalah menciptakan suasana yang menyenangkan di meja makan semenarik mungkin sehingga dapat menimbulkan selera 2. Memperkuat daya tahan tubuh Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang penting untuk kekebalan, seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut. 3. Mencegah tulang agar tidak menjadi keropos dan mengerut Santaplah makanan yang mengandung vitamin D. Pada usia diatas 60 tahun kemampuan penyerapan kalsium menurun, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, contoh makanan sumber vitamin D adalah susu 4. Memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat, aktif dan teratur Karena itu harus makan sedikitnya 20 gram makanan yang mengandung serat, seperti biji-bijian, jeruk dan sayuran yang berdaun hijau tua 5. Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak Santaplah makanan yang mengandung vitamin C, E dan B karoten (antioksidan), seperti : sayuran berwarna kuning dan hijau, jeruk sitrun dan buah lain 6. Mengurangi resiko penyakit jantungYaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan natrium dan harus banyak makan makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang larut, kalsium dan aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran.7. Agar ingatan tetap baik dan sistem syaraf tetap bagus, harus banyak makan vitamin B6, B 12 dan asam folat8. Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan rendah lemak dan kaya akan karbohidrat kompleks9. Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lenturDengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan menurut porsi masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.10. Tetaplah berlatihKecukupan giziKebutuhan gizi lansia setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini Umur Jenis kelamin Aktivitas/kegiatan fisik dan mental Postur tubuh Pekerjaan Iklim/suhu udara Kondisi fisik tertentu lingkunganAngka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk manula dalam sehariPola susunan makanan untuk manula dalam sehariKOMPOSISILAKI-LAKIPEREMPUAN

Energi (kal)19601700

Protein (gram)5044

Vitamin A (RE)600700

Thiamin (mg)0,80,7

Riboflavin (mg)1,00,9

Niasin (mg)8,67,5

Vitamin B12 (mg)11

Asam folat (mcg)170150

Vitamin C (mg)4030

Kalsium (mg)500500

Fosfor (mg)500450

Besi (mg)1316

Seng (mg)1515

Iodium (mcg)150150

KELOMPOK MAKANANJENIS PANGAN PER PORSIJUMLAH PORSI DALAM SEHARI

LAKI-LAKIPEREMPUAN

Bahan pokokNasi (1 piring=200 gr)32

Lauk paukDaging (1 ptg=50gr) Tahu (1 ptg=25 gr)1,5 52 4

SayuranBayam (1 mgk=100 gr)1,51,5

Buah-buahanPepaya (1 ptg=100 gr)22

SusuSkim (1 gls=100 gr)11

Menu untuk manula dalam sehariWAKTUMENUPORSI

PagiRoti-telur-susu1 tangkep 1 gelas

SelinganPapais2 bungkus

SiangNasi1 piring

Semur1 potong

Pepes tahu1 bungkus

Sayur bayam1 mangkok

Pisang1 buah

SelinganKolak pisang1 mangkok

MalamMie baso1 mangkok

Pepaya1 buah

SumberPedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes RIBuku ajar ilmu giziGizi dalam kesehatan reproduksihttp://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/27/gizi-pada-lansia/EMA : GIZI TEPAT UNTUK LANSIAPenyiar :Hari ini kita akan membahas tentang Gizi Tepat untuk Lansia ya Bu.Ahli Gizi :Ya benar, Lansia atau Lanjut Usia akan dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang tentunya kalau Tuhan menghendaki, karena kita tidak tahu berapa usia kita..Penyiar :Betul..,meski bukan cita-cita tetapi semua orang yang berumur panjang akan mengalami masa lansia dan tidak dapat menolaknya. Sebenarnya penuaan itu terjadinya bagaimana ya ?Ahli Gizi :Penuaan adalah proses yang alami dan spontan, dimana terjadi penurunan faali tubuh atau organ tubuh yang berjalan perlahan namun berangsur dan pasti. Tanda yang mudah kita lihat adalah kulit yang tadinya halus mulus berangsur-angsur akan berubah menjadi keriput, rambut yang tadinya hitam mulai berubah menjadi putih, gigi yang tadinya lengkap kemudian menjadi ompong dan sebagainyaPenyiar :Ya, mungkin bagi kita yang masih muda tidak pernah membayangkan bagaimana bila memasuki masa lanjut usia nanti, bahkan ada yang takut menjadi tua dan maunya sih .muda terus, namun itu jelas tidak mungkin. Tapi saya pernah menemui orang masih muda tapi rambutnya sudah ubanan semua dan giginya ompong apa itu termasuk lansia ya?Ahli Gizi :Ya, memang rambut beruban, gigi ompong merupakan salah satu tanda penuaan, namun belum tentu orang yang beruban dan ompong itu adalah lansia. Yang dimaksud dengan lansia adalah orang yang berusia 60 tahun keatas. Menurut Depkes, penggolongan lansia dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :1. Kelompok Lansia Dini (55-64 tahun), ini merupakan kelompok yang baru memasuki lansia2. Kelompok Lansia (65 tahun ke atas)3. Kelompok Lansia Resiko Tinggi, yaitu lansia yang berusai lebih dari 70 tahunPada Lansia akan mengalami perubahan biologis, kemunduran biologis dan kemunduran kemampuan kognitifPenyiar :Oh berarti kalau umur 40 tahun sudah memutih rambutnya dan ompong giginya berarti belum dikatakan lansia ya. Ibu tadi menyebutkan perubahan biologis.. yang dimaksud itu apa ya ?Ahli Gizi :Pada masa lansia, terjadi perubahan biologis yaitu :1. Perubahan HormonYang dimaksud adalah perubahan hormon dimana produksi estrogen dan progesteron menurun sehingga mengakibatkan :- Kemampuan reproduksi pada wanita menurun dan akhirnya tidak ada (menopouse)- Indung telur mengalami atrofi- Hormon tidak seimbang- Proses metabolisme tubuh terganggu- Perubahan psikis dan fisik1. Perubahan Jaringan TulangDimana lansia mengalami osteoporosis, diperkirakan karena Ca (Kalsium) kurang.1. Perubahan Proporsi Jaringan Lemak, dimana pada lansia jaringan lemak lebih banyak daripada jaringan otot sehingga cenderung mengalami kegemukan2. Perubahan Susunan Syaraf dan Penurunan Panca Indera, misalnya pendengaran dan penglihatan berkurang.3. Penurunan Elastisitas Kulit dimana kulit menjadi keriput4. Perubahan Pembuluh Darah yakni elastisitas menurun dan terjadi penebalan dinding yang mengakibatkan lansia mudah menderita hipertensi5. Perubahan Fungsi Gastrointestinal yang mempengaruhi proses penyerapan dan pencernaan. Contohnya adalah kehilangan kemampuan mendeteksi rasa, gangguan menelan, konstipasi atau sembelit (susah buang air besar) dllPenyiar :Oh ya.. itu tadi tentang perubahan biologis yang dialami oleh lansia, kalau kemunduran biologis dan kognitif yang Ibu sebutkan tadi kira-kira apa saja ?Ahli Gizi :Kemunduran biologis ini nampak sebagai gejala fisik antara lain :1. Kulit mengendur2. Wajah mulai keriput3. Rambut mulai beruban4. Gigi mulai ompong5. Penglihatan dan pendengaran menurun6. Cepat dan mudah lelah7. Gerakan lamban dan kelincahan berkurang8. Tubuh tidak ramping lagi karena terjadi timbunan lemak, biasanya di bagian perut dan pinggulSedangkan kemunduran kemampuan kognitif biasanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan maupun orang yang berhubungan dengannya. Pada beberapa lansia terkadang penampilan secara fisik belum terlalu tua, misalnya rambut masih hitam, gigi belum ompong, kulit agak kencang namun terjadi kemunduran kemampuan kognitif seperti :1. Ingatan kurang berfungsi dengan baik, pelupa2. Tidak mudah menerima ide-ide baru3. Orientasi umum dengan persepsi terhadap waktu dan tempat berkurang atau pelupaPenyiar :Oh begitu.., lantas kalau lansia sudah mengalami perubahan dan kemunduran, bagaimana dengan kebutuhan gizinya ?Ahli Gizi :Secara umum, kebutuhan gizi para lansia sedikit lebih rendah dibandingkan kebutuhan gizi di usia dewasa. Kondisi ini merupakan konsekuensi terjadinya penurunan tingkat aktivitas dan metabolisme basal tubuh para lansia/proses dalam tubuh lansia.Namun kebutuhan unsur gizi tertentu pada lansia mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh terjadinya proses degradasi (perusakan) yang berlangsung sangat ]cepat. Misalnya sebagian besar lansia wanita membutuhkan asupan mineral kalsium sedikit lebih tinggi. Tujuannya untuk memperlambat proses kerusakan tulang. Di lain pihak, kebutuhan kalori justru mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Penurunan ini berhubungan dengan rendahnya aktivitas fisik dan metabolisme basal tubuh (Metabolisme : proses kimiawi dalam tubuh untuk melaksanakan berbagai fungsi pentingnya). Sehingga jika bertambahnya usia tidak diimbangi dengan penurunan asupan kalori maka terjadinya obesitas atau kegemukan, kemungkinan besar tidak dapat dihindari.Penyiar :Kalau begitu kebutuhan gizi seluruh lansia itu sama ya BuAhli Gizi :Secara prinsip kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan, berat badan aktual, dan tinggi rendahnya tingkat aktivitas fisik seseorang. Di samping itu, angka kecukupan gizi untuk pria dan wanita sedikit berbeda karena adanya perbedaan dalam ukuran dan komposisi tubuh.Beberapa sumber yang saya baca menyebutkan faktor-faktor yang terkait dengan kebutuhan gizi lansia yaitu :1. Aktivitas FisikPada umumnya, para lansia akan mengalami penurunan aktivitas fisik. Salah satu faktor penyebabnya adalah pertambahan usia yang dapat menyebabkan terjadinya kemunduran biologis. Kondisi ini setidaknya akan membatasi aktivitas yang menuntut ketangkasan fisik. Penurunan aktivitas fisik pada lansia harus diimbangi dengan penurunan asupan kalori, hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif.1. Kemunduran BiologisSeperti yang sudah saya uraikan tadi bahwa memasuki usia senja, sesorang akan mengalami beberapa perubahan, baik secara fisik maupun biologis, misalnya tanggalnya gigi, kulit keriput, penglihatan berkurang, keropos tulang, rambut beruban, pikun, depresi, sensitivitas indera berkurang, metabolisme basal tubuh berkurang, dan kurang lancarnya proses pencernaan. Oleh karena itu asupan gizi untuk lansia harus disesuaikan dengan perubahan kemampuan organ-organ tubuh lansia sehingga dapat mencapai kecukupan gizi lansia yang optimal.1. PengobatanBertambahnya usia identik dengan ketergantungan obat. Pada dasarnya, pengobatan dapat memperbaiki kondisi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi di lain pihak pengobatan pun dapat mempengaruhi asupan kebutuhan gizi lansia, efek ini timbul karena obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi proses penyerapan zat gizi. Oleh karena itu bagi lansia yang harus menggunakan beberapa jenis obat dianjurkan untuk selalu mengkonsultasikan kepada dokter mengenai kemungkinan terjadinya efek samping obat yang sedang dan akan digunakan selain itu pasien juga dianjurkan untuk meminta saran dari dokter atau ahli gizi tentang pilihan makanan yang sebaiknya dikonsumsi.1. Depresi dan Kondisi MentalDepresi hampir dialami 12 14% populasi lansia. Perubahan lingkungan sosial, kondisi yang terisolasi, kesepian, dan berkurangnya aktivitas menjadikan para lansia mengalami rasa frustasi dan kurang bersemangat. Akibatnya, selera makan terganggu sehingga secara tidak langsung dapat memicu terjadinya status gizi buruk.1. PenyakitMeningkatnya usia menyebabkan seseorang menjadi rentan terserang penyakit. Penyakit-penyakit tertentu sering menyebabkan keadaan gizi buruk misalnya penderita diabetes mellitus umumnya mempunyai berat badan dibawah normal, hal tersebut disebabkan karena karena defisiensi insulin kondisi ini akan menyebabkan sedikitnya glukosa yang dapat diserap tubuh untuk diubah menjadi glukogen (energi), dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan energi, tubuh akan merombak lemak (lipolisis) dan protein (proteolisis) untuk dijadikan sumber energi. Jika kondisi ini terjadi secara terus menerus akan menyebabkan cadangan lemak dan protein di dalam tubuh berkurang. Akibatnya berat badan akan menurun.Penyiar :Ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia ya.., kadang kita yang mempunyai orang tua yang lansia kurang memperhatikan. Jadi .. bagaimana mengatur makanan pada lansia Bu, agar tidak terjadi kekurangan gizi atau bahkan kelebihan gizi ?Ahli Gizi :Cara mengatur makanan bagi lansia adalah :1. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1 gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)2. Menu yang disajikan untuk lansia harus mengandung gizi yang seimbang yakni mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna.3. Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi dicincang/digiling)4. Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan berlemak tinggi seperti seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi bahwa kebutuhan lemak lansia berkurang dan pada lansia mengalami perubahan proporsi jaringan lemak. Hal ini bukan berarti lansia tidak boleh mengkonsumsi lemak. Lansia harus mengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim.5. Lansia harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau makanan yang banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan pindang. Mengapa lansia harus menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi ? Hal ini dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi penebalan di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera pengecapan pada lansia mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin yang cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada lansia. Jadi kita memang perlu sampaikan kepada lansia bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari lansia, untuk kita yang belum lansia akan terasa asin sekali.6. Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Lansia sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya lansia tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan.7. Selain konsumsi sayur dan buah, Lansia harus banyak minun air putih. Kebutuhan air yakni 1500 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam usus memerlukan air.Sekedar mengingatkan bahwa biasanya orang Jawa ini identik dengan minuman NASGITEL, yakni Panas, Legi, Kentel atau dalam bahasa Indonesia adalah Panas, Manis dan Kental, seperti kopi kental. Nah untuk minuman ini harus dikurangi. Jika sebelum lansia biasa minum kopi 2-3 kali maka setelah masuk masa lansia cukup sekali saja. Apalagi bagi lansia yang menderita diabetes dan obesitas lebih baik menghindari minuman yang manis atau yang menggunakan gula pasir. Air putih memang lebih baik daripada kopi, teh kental, soft drink, minuman beralkohol, es maupun sirup.1. Daya tampung makanan lansia sudah terbatas, sehingga porsi makan pun tak bisa sama dengan seperti sebelum lansia (misal usia 50 tahun kebawah). Jika lansia memerlukan makanan yang banyak oleh karena penyakitnya misal lansia menderita TBC Paru, maka tidak perlu berpegang pada konsep tiga kali makan dalam sehari, namun makan porsi kecil namun sering misalnya 4 -5 kali dalam sehari atau 3 kali makan utama, 2 sampai 3 kali selingan.Penyiar :Berarti kalau bisa disingkat lansia harus makan makanan yang bergizi seimbang, menghindari makanan yang berlemak, menghindari makanan yang mengandung garam yang tinggi atau asin, menghindari minuman beralkohol, banyak makan sayur dan buah serta minum air putih. Selain itu bentuk makanannya lunak dan dalam porsi kecil namun sering, begitu ya Bu?Ahli Gizi :Tepat sekaliPenyiar :Kira-kira gambaran menunya seperti apa Bu, supaya Sobat Harmoni lebih jelas dan gamblangsehingga kalau mau mempraktekkannya di rumah tidak mengalami kesulitan..Ahli Gizi :Contoh Menu Lansia Dalam 1 HariWaktu MakanPria (2200 kal)Wanita (1850 kal)

Pagi1 gls nasi/ pengganti 1 butir telur (Telur Mata Sapi)100 gr sayuran (Cah Kangkung)1 gls susu skim1 gls nasi/ pengganti 1 btr telur100 gr sayuran1 gls susu skim

Pukul 10.00Snack/buah (Nagasari)Snack/buah

Siang1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Pepes Ikan)25 gr tempe/kacang-kacangan (Tempe bb Tomat)150 gr sayuran (Sayur Asem)1 ptg buah (Semangka)1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas25 gr tempe/kacang-kacangan150 gr sayuran1 ptg buah

Pukul 17.00Snack/ buah (Bubur Kacang Hijau)Snack/ buah

Malam1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Basho Daging)50 gr tahu (Hot Tahu)150 gr sayuran (Sup Sayur)1 ptg buah (Pisang)1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas50 gr tahu150 gr sayuran1 ptg buah

http://radioharmonifm.com/home/gizi-tepat-untuk-lansia/

Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan DewasaMasa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.Growth Spurt : Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan DewasaFaktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa : Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Pekerjaan.Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.Kebutuhan Gizi SeimbangPada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.EnergiKebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.ProteinKebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.LemakLemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.Vitamin dan MineralKebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.Fe / Zat BesiKekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.Pengaruh Status Gizi Pada Sistem ReproduksiKebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan DewasaPendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:1. Makanlah aneka ragam makanan.Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi.Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.5. Gunakan garam beryodium.Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.6. Makanlah makanan sumber zat besi.Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.8. Biasakan makan pagi.Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.Aman berarti bersih dan bebas kuman.10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.11. Hindari minum minuman beralkohol.Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dewasa/