Ggn Pigmentasi & Akne
-
Upload
fachroni-agim-rahman -
Category
Documents
-
view
52 -
download
4
description
Transcript of Ggn Pigmentasi & Akne
Nurrachmat Mulianto, MSc,SpKK
PIGMENTASI KULITPIGMENTASI KULITPigmentasi pada manusia disebabkan pigmen Pigmentasi pada manusia disebabkan pigmen melanin yang dibentuk dalam sel melanosit dan melanin yang dibentuk dalam sel melanosit dan keratinosit yang membantu penyebaran pigmen keratinosit yang membantu penyebaran pigmen melaninmelaninSel melanosit memproduksi :Sel melanosit memproduksi :tirosinasetirosinaseMelanosom Melanosom yang mengandung tirosin yang mengandung tirosinSel melanosit mengeluarkan melanosom yang Sel melanosit mengeluarkan melanosom yang mengandung melanin kemudian ditransfer ke mengandung melanin kemudian ditransfer ke keratinosit yang membantu penyebaran pigmen keratinosit yang membantu penyebaran pigmen melaninmelanin
Hormon yang berpengaruh pada melanogenesis
• Melanin stimulating hormon : menyebabkan hiperpigmentasi nyata pada kulit
• Estrogen dan progesteron meningkatkan jumlah melanosit secara aktif ( pd kehamilan )
• Glutathion : merupakan inhibitor normal terhadap melanogenesis.
INTENSITAS WARNA KULIT SECARA INTENSITAS WARNA KULIT SECARA FUNDAMENTALFUNDAMENTAL
1.1. JUMLAH MELANOSOM DLM KERATINOSIT JUMLAH MELANOSOM DLM KERATINOSIT DAN MELANOSITDAN MELANOSIT
2.2. KECEPATAN MELANOGENESIS DIDALAM KECEPATAN MELANOGENESIS DIDALAM MELANOSITMELANOSIT
3.3. KECEPATAN TRANSFER DIDALAM KECEPATAN TRANSFER DIDALAM POPULASI KERATINOSITPOPULASI KERATINOSIT
Warna kulit manusia merupakan campuran dari beberapa unsur warna yaitu kemerahan yang berasal dari haemoglobin teroksidasi (dalam pembuluh darah), warna kebiruan berasal dari haemoglobin tereduksi, kuning oranye berasal dari karoten (bersifat eksogen), dan warna kecoklatan yang berasal dari pigmen melanin (disintesis dalam kulit). Dari keempat unsur warna tersebut melanin merupakan unsur utama warna kulit.
Gangguan pigmentasi biasanya berdasarkan pada kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sintesis dan degradasi pigmen melanin.
Proses pembentukan pigmen melanin Ada 2 hal penting dalam proses pembentukan melanin, yaitu:
Sintesis melaninMelanin disintesis dlm sel khusus epidermis yg disebut melanosit. Pd sintesis melanin tjd bbrp proses yg bertingkat, yaitu:
• Pembentukan melanosom; melanosom mrpkn partikel yg tdpt melanosit, & mrpkn tmpt pembuatan melanin• Melanisasi melanosom; pd tingkat ini sintesis melanin tjd, melanin terbentuk dr oksidasi tirosine dg enzim tirosinase sbg katalisator, & peranan dari sinar ultraviolet.• Sekresi melanosom/ transfer melanosom; melanosom yg berisi melanin dipindah ke sel keratinosit. Dipengaruhi sinar UV, & bbrp mcm hormon yaitu MSH, ACTH, Estrogen, Progresteron. Sedangkan mekanisme transfer sampai skr msh blm jelas, diduga melanososn difagositosis oleh sel-sel keratinosit.
Melanin baru mempengaruhi warna kulit stlh melanososm ditransferkan ke keratinosit.
Degradasi melaninPerusakan melanin oleh sel-sel keratinosit mll perusakan melanosom. Degradasi ini tjd sejak stratum basale smp stratum epidermis. Perusakan dilakukan oleh enzim lisosomal, & perusakan jg tjd pd sel melanosit sblm melanosom disekresikan spt yg tjd pd kasus keganasan sel melanosit
Melanin dan variasi warna kulitVariasi warna kulit manusia, dipengaruhi oleh banyak faktor,
dinantaranya adalah: 1. Jumlah melanosit ; perbed jml melanosit berperan dlm menjelaskan adanya perbed pigmentasi pd satu orang, & tdk berpengaruh pd perbed warna kulit antar individu maupun ras. Sbg contoh pd daerah pantat dan genital warna kulit lebih gelap dibandingkan dengan warna kulit di daerah wajah. Hal ini disebabkan oleh adanya jumlah melanosit di daerah pantat atau genital lebih banyak dibanding di wajah.
2. Ukuran melanosom; besar ukuran melanosom di bawah kontrol faktor genetis. Hal ini dapat dilihat bhw pd org Negroid ukuran melanosomnya tny hampir dua kali dibandingkan orang Kaukasoid.
3. Aktivitas melanosit, mulai dari sintesis sampai transfer melanosom dipengaruhi oleh faktor hormon dan sinar UV (warna konstitutif & fakultatif)
4. Perusakan melanosom, pd org Negroid, degradasi melanosom berbeda bila dibanding dg org Kaukasoid & Mongoloid. Pd Negroid jml melanosom utuh pd stratum korneum lbh bny dibanding kedua ras tsb.
Gangguan pigmentasi kulit
Menurut Fitzpatrick leukoderma (putih), melanoderma (kecoklatan),& ceruloderma (kebiruan).
Rangkaian Biokimia Pembentukan Melanin
Tirosin Dopa Dopaquinon
Tirosinase
O2 O2
Glutathione Dopa
Sistenil Glisil Dopa
GSH GSSH
Sisdopa Feomelanin
(kuning/mrh)
Melanin campuran
sistein
Eumelanin
Coklt/htm)
DopakromZn ++
O2
Berdasarkan jumlah melanin dapat dibedakan menjadi: Hiperpigmentasi: peningkatan jumlah melanin Hipopigmentasi : penurunan jumlah melaninDepigmentasi : pigmen melanin hilang sama sekali
Hiperpigmentasi:Melanosis :peningkatan pigmentasi, tdk dijumpai perad kulit sblmnya.Contoh: freckles, lentigines, melasma. Melanoderma merupakan peningktn pigmentasi yg didahului perad kulit yg tjd sblmnya. Contoh: Reaksi thd sinar matahari, reaksi perad tdk spesifik, Dermatitis Berlock
Postinflammatory Hyperpigmentation
• Any inflammatory condition can cause either hypopigmentation or hyperpigmentation
• Also may be a complication of chemical peels, dermabrasion, laser therapy, or liposuction
• Histologically, there is melanin in the upper dermis and around upper dermal vessels, located primarily in macrophages (melanophages)
Postinflammatory hyperpigmenation
• Postinflammatory hyperpigmentation following resolution of lymphocytoma cutis on the cheek of a black child
Freckles = ephelides = sproetenMerupakan makula hiperpigmentasi, diameter < 0,5 cm, lokasi area terpajan sinar matahari. Muncul sejak masa kanak-kanak, dan cenderung memudar setelah dewasa
LentiginesTjd peningktn pigmentasi krn jmlh sel melanosit yg normal pd lesi bertambah. Ada beberapa bentuk kinis a.l; a. Lentigo senilis = “Liver spot”
Bny pd usia lanjut yg sering terpajan sinar matahari b. Lentigo simpleks = Nevus spilus = Nevoid lentigo.
Lesi patch hiperpigmentasi, yg tjd tdk berhub dg pengaruh sinar matahari
c. Sindrom lentigo yang multipel.Patch hiperpigmentasi spt lentigo simplek, tetapi disertai
kelainan organ dlm seperti: jantung, alat kelamin, mata & gangguan pertumbuhan.
MELASMA : kelainan hiperpigmentasi, didapat, lokalisata, ditandai: makula-patch coklat terang–gelap, simetris, ireguler, area terpapar sinar matahari >> Modalitas terapi melasma optimal, murah, aman belum ditemukan Tx >> digunakan : peeling & pemutih
Penyebab Utama Patogenesis MelasmaSinar Matahari (Bleehan S, et al; Mosher DB, et al; Bos WH)Dari banyak penelitian diketahui sinar matahari dapat merangsang pembentukan Melanosom dan
penyebaran Melanin pada wajah. Selain itu sinar ultra violet merusak gugus –SH dari senyawa Gluthatione yang menghambt aktivitas Tirosinase
Hormon (Bleehan S, et al; Mosher DB, et al)• Melanin Stimulating Hormone (MSH), oestrogen, progesteran dapat meningkatkan produksi
Melanosom serta penyebaran Melanin dalam sel. Oestrogen dan Progesteron umumya meningkat pada wanita yang hamil atau wanita-wanita yang menggunakan alat kontrasepsi berupa pil.
• Sebagai akibat banyaknya Melanosom yang terbentuk maka terjadi reaksi “Oksidasi Reduksi” yang terjadi di dalam tubuh, dimana kadar Glutathione sebagai reduktor akan berkurang sehingga terbentuk pigmen (zat pigmen) Eumelanin yang lebih dominan, maka timbullah bercak coklat kehitaman pada wajah.
Kosmetika (Jinbow K, et al; Bleehen S, et al; Bos WH)• Kosmetika yang terbuat dari zat iritan dan sensitif terhadap sinar matahari menyebabkan
hyperpigmentasi type lambat, memacu proliferasi melanosit dan proses melanogenesis
Genetis
Diagnosis Melasma Gambaran KHAS
Sebagian besar wanitaPredisposisi :
Hormonalobat kontrasepsikosmetik paparan mthgenetik Pathak, dkk
Melasma
Klasifikasi Melasma klinis :
1. epidermal : warna coklat cerah melanin pd lapisan basal & suprabasal epidermis
2. dermal : warna keabuan melanin dalam melanofag pd papila dermis
3. campuran : coklat tua 4. inderterminate/tidak terlihat orang kulit hitam, terlihat pd cahaya biasa, tidak terlihat pd px lampu wood
Peningkatan jumlah melanosit & aktivitas sel
Prinsip terapi melasma :
1. Perlindungan dari sinar matahari- tabir surya
2. Menghambat aktivitas melanosit- menghindari paparan sinar mthr / kehamilan- tdk memakai pil KB, kosmetik, obat fototoksik
3. Menghambat sintesis melanin- inhibitor tirosinase topikal - menghambat produksi melanin- toksis thd melanosit- supresi melanogenesis nonselektif
4. Penghilangan melanin- peeling kimiawi , AHA, BHA
5. Disruption granul melanin- laser
* Hidroksifenol* Cara kerja : Blok sintesis melanin dg inhibisi enzim tirosinase* Bahan depigmentasi banyak dipakai, respon baik* Efek samping : DKA, teleangiektasi, atrofi akneiformis, okronosis ( penggunaan lama), reaksi anafilaktik
Fitzpatrick : kulit tipe V & VI
HIDROKUINON
Asam retinoat :Mempengaruhi pigmen di dalam keratinosit & juga mengganggu transfer pigmen
Steroid : bersifat sitotoksok dan sitolitik pada sel epidermishingga mengurangi turm over time dari epidermisdan melanosom
Vitamin C (1000 – 2000mg) :manghalangi oksidasi dopaquinon
Glutation : suatu tripeptida memp ggs sufhidril dpt bergabung dg ion Cu dr enz tirosinase pbtkan melanin tgg
KERJA BAHAN PEMUTIH
Tirosin DOPA DOPA-quinon Leukodopakhrom
Tirosinase Tirosinase
O2 O2
UV
Sunscreen/sunblok
HQGlutationAs. AselatTretinoinSteroid
Vit C
Pheomelanin Eumelanin
Leukoderma• Postinflammatory leukoderma may result from
inflammatory dermatoses ie:• Pityriasis rosea, psoriasis, herpes zoster, secondary
syphilis, and morphea, sarcoidosis, tinea versicolor, mycosis fungoides, scleroderma, and pityriasis lichenoides chronica, and leprosy
• Other causes: burns, scars, postdermabrasion, and intralesioal steroid injections
Leukoderma paska inflamasi (post psoriasis)
Leukoderma
• Postinflammatory hypopigmentation in a 4-month-old black child with atopic dermatitis
Leukoderma
• Postinflammatory hypopigmentation following resolution of guttate psoriasis
Pityriasis alba
• Bercak keputihan, dengan skuama halus yang mengenai terutama wajah, leher dan lengan atas
• Lesi bisa mencapai lebih dari 20
• Tepi lesi cenderung tidak jelas
• Kausa belum jelas
Vitiligo
Merupakan bntk kelainan pigmentasi yg cukup sering ditemukan. Penyebab pasti blm diketahui, bbrp teori menyebutkan adanya antibodi thd melanosit, adanya bahan yang dikeluarkan saraf yang merusak melanosit dan beberapa teori lainnya.
Klinis : Patch depigmentasi warna putih, simetris pada tempat-tempat terbuka, daerah lipatan, tempat penonjolan tulang, sekitar muara lobang-lobang tubuh.
• Usually begins in childhood or young adulthood• 50% of cases begin before age 20• Prevalence ranges from 0.5% to 1%• Females are disproportionately represented among
patients seeking medical care
TypesTypes
•Localized or focal(including segmental)•Generalized•Universal•Acrofacial
• Generalized is the most common• Involvement is symmetrical• Most commonly involving the face, upper chest,
dorsal aspects of the hands, axillae, and groin• Tendency for skin around orifices to be affected
(eyes,nose, mouth, ears, nipples, umbilicus, penis, vulva, anus)
• Lesions also favor areas of trauma (elbows and knees)
Generalized Vitiligo
• Involvement of perineal and inguinal skin
• Note the distinct borders
Acral Vitiligo
Vitiligo with depigmentation of the lips
Symmetric, Acral Vitiligo
• Left: pre-PUVA treatment• Right:same pt shows perifollicular pattern
of repigmentation during PUVA therapy
Universal Vitiligo
Segmental Vitiligo• Segmental vitiligo on the
arm , neck, and chest• Note areas of spontaneous
follicular repigmentation
• Left upper back with partial spontaneous repigmentation
Childhood Vitiligo
• Shows an increase in segmental presentation• More frequent autoimmune or endocrine
anomalies• High incidence of premature graying in
females• Poor response to PUVA therapy
Chemical Depigmentation
• Chemical depigmentation due to a germicidal detergent
• Pts usually improve with discontinuation of the offending agent
Pathogenesis
• Three possible mechanisms have been proposed as inducing vitiligo– Autoimmunity– neurohumoral factors– autocytotoxicity
• No mechanism has been conclusively proven
Treatment• Spontaneous
repigmentation occurs in no more than 15% to 25% of cases
• Response is slow• PUVA may actually worsen
the appearance initially by pigmenting surrounding skin
• Cover-up strategies• Fair-skinned pts may
manage their disease with sunblock
• Sun protection is mandatory in all pts with vitiligo
• Topical steroids may be useful on focal or limited lesions
• Mid to super high-potency steroids are often required on trunk and acral lesions with the strength tapered as the lesions respond
Psoralen dan UVA8-metoksipsoralen atau trimetil psoralen (Obat : DELSORALEN oral & topikal)
Dosis :0,3 mg/ kgBB Obat dimakan 2 jam sebelum dijemur sinar matahari. Pajanan sinar matahani dapat dimulai dengan lama 5 menit & dpt diperpanjang 5 menit tiap kali pengobatan
Pada pemakaian psoralen secara topikal, penderita harus diperingatkan untuk mencuci obat setelah pemakaian
Repigmentation therapies include:corticosteroidscalcineurin inhibitors (tacrolimus & pimecrolimus; obat
ELIDEL & PROTOPIC) Ultraviolet light (UVB & PUVA)
Surgery – minigrafting techiniquesDepigmentation therapy w/ hydroquinone
komedo, papul, pustul, nodul, dan kista wajah, leher, lengan atas, dada bag atas & punggung.
Consensus Conference on Acne Clasification (1990) akne vulgaris dibagi menjadi akne noninflamasi dan akne inflamasi
Akne vulgaris radang kronis folikel pilosebasea
•inflamasi ringan dominan papul-pustul, tanpa nodul •inflamasi sedang >> papul-pustul dg nodul 1atau >•Inflamasi berat nodul-nodul, kista dg papul-pustul>>>
Akne noninflamasi atau akne komedonal
UKK dominan komedo tanpa papul maupun pustul
Akne inflamasi papul,pustul atau nodul
Ada/# jaringan parut, purulen yg persistendrainase serosanguinosa dan adanya sinus
COMEDONAL ACNE
CLOSE COMEDO OPEN COMEDO
Acne vulgaris. Papules, pustules and scattered small cysts.
Severe cystic acne, which is best treated
with low dosesof isotretinoin initially.
Acne fulminans in a patient with ulcerations and
hemorrhagic crusting.
Acne keloidalis. Keloidal papules, plaques &
scarring alopecia of the posterior scalp. Note the tufts of hair at the
superior border of the scar (arrows).
Akne nodulokistik
Patogenesis Akne vulgaris
KANALIS FOLIKULARIS
Folikel normal Sel tanduk 2-3 lapis lepasMasuk kanalis folikularisBergabung dng sebum
acroinfundibulum
infrainfundibulum
Perubahan dinding infrainfundibularSel tanduk lebih lengket
Koheren dng lapisan granulerSel lipid prominen
Sel tanduk tertahanDilatasi folikel sebasea
mikrokomedo
Komedo Keratin tertahan bertambahDinding folikel tertekan & menipisMikrokomedo membesarKlinis komedo & akne inflamasi
Acroinfundibulum tdk terlibatPori tertutup
Komedo tertutup
Komedo terbuka
Keratin merusak acroinfundibulumLebih pendek
Dilatasi pori-poriTambah lebar & gelap
Akumulasi granula melanin
Komedo non inflamasi Tidak sering timbulkan skarPerubahan dlm folikelTidak inflamasi dermal
Akne inflamasi
Komedo tertutupAnaerobP. acnesP. ovaleS. epidermidis
Inflamasi Peranan limfosit & netrofil Dinding folikel pecah
Superfisial PustulBbrp hari sembuh tanpa skar
Dalam PapulNodulKistaAbses
skar
P. acnes Kemotraktan -> lekosit PMNNetrofil -> enzim hidrolitik intraseluler
LipaseProteaseHialuronidase
Hidrolisis trigliserid -> gliserol & as lemak bebasSubstrat pertumbuhan P. acnes Asam lemak bebas -> rusak dinding
Plewig & Kligman, 1973 1. Akne tipe komedonal
Tingkat I. <10 komedo (satu sisi)Tingkat II. 10-25Tingkat III. 25-50Tingkat IV. > 50
2. Akne tipe papulopustulerTingkat I. < 10 lesi beradang (satu sisi)Tingkat II. 10-20Tingkat III. 20-30Tingkat IV. >30
3. Akne konglobata
KLASIFIKASI AKNE
Derajat Komedo Papul/pustul
Nodul, Kista, sinus
Radang Scar
RinganSedangBeratSangat berat
<10<20
>20-50>50
<10>10-50>50-100
>100
--
≤5>5
-+
+++++
-±
+++++
Klasifikasi beratnya AV sesuai jumlah dan jenis lesi (Cunliffe & Gollnick, 2001)
Akne perlu diterapi ketidaknyamanan, kurang percaya diri,stressterutama bila timbul jaringan parut
Pengetahuan patofisiologi akne kombinasi terapi yg ditujukan:
menurunkan produksi sebum, menormalkan hiperkeratinisasimenurunkan populasi P. acnes,mengatasi inflamasi.
PRINSIP TX. AV
obstruksi duktus Keratolitik topikal
Produksi sebum Hormonal, isotret.
Populasi bakteri antibiotika
Anti inflamasi Obat antiinflamasi
-ke-4 cara-kombinasi
Int J Clin Pract, January 2006, 60, 1, 64–72
• Topikal retinoid mengawali tx.• Topikal atb+retinoid ( proses penyembuhan)• Benzoil peroksida ( resistensi dan efek
antiinflamasi)• Sediaan gel (komedogenik <)
Prinsip terapi topikal :
Prinsip terapi tersebut ~ ada tidaknya inflamasi, derajat inflamasi ada tidaknya jar parut akne komedonal keratolitik dan topikal retinoidakne inflamasi topikal dan oral.
akne nodulokistik (akne inflamasi berat) terapi kombinasi topikal dan oral terapi khusus berupa injeksi kortikosteroid intralesi
segera mengakhiri inflamasimencegah terjadinya jaringan parut
Terapi topikal akne dapat meliputi •keratolitik, antibakteri/antibiotik,kortikosteroid.
Antibakteri/antibiotik komponen penting pada tx akne.
bensoil peroksida, asam azelaik, eritromisin, klindamisin
Antibiotika
• Menurunkan populasi P. acne• Efek antiinflamasi• Monoterapi (X)• Topikal (efek antibakteri,
antiinflamasi,menurunkan dosis sistemik)• Maksimal 12-18 minggu• Tetrasiklin 1-2 gram/hari
Penggunaan antibiotik oral akne inflamasi derajat sedang sampai berat akne yang luas seperti akne pada punggung atau dada akne dengan terapi topikal kombinasi tidak membaik
Antibiotik oral memiliki 2 aksi pengobatan akne •menurunkan populasi P. acnes & mediator inflamasi •secara langsung menekan inflamasi.
efektifitas > baik dlm menurunkan populsi P. acnes
Antibiotik sec invitro dg sensitivitas tinggi P. acnesampisilin , klindamisin, eritomisin, tetrasiklin, doksisiklin, monosiklin dan gentamisin
memiliki efektivitas berbeda penetrasi mikrokomedo
Mikrokomedo mengandung lipid dg konsentrasi yg tinggi antibiotik bersifat hidrofilik sulit penetrasiantibiotik lipofilik > mudah penetrasi, efektifitas > tinggi
Lipofilik antibiotik: tetrasiklin, doksisiklin dan minoksilkin
Kortikosteroid oral
• Menurunkan proses inflamasi (nyeri)• 40-60mg atau 0,5-1mg/BB/hari• Tappering sesuai respon klinis
Penggunaan steroid akne nodulokistik
untuk nodul atau kista yg nyeri & berkembang cepat
Steroid topikal nodul berdiameter kecilSteroid oral segera atasi inflamasi
Contoh pengobatan akne nodulokistik : • steroid oral dengan dosis awal 16mg/hari kemudian turun menjadi 12 mg/hri dan 8 mg/hari
menurunkan dosis steroid oral.
• steroid topikal yaitu Mofacort dioles 2x/hari
mengatasi inflamasi pada nodul dengan diameter kecil
Tindakan khusus pada akne nodulokistik eksisi kistainjeksi steroid intralesi serta drainase pustul.
injeksi intralesi dg triamsinolon asetonid segera mengatasi inflamasi & cegah timbulnya skarInjeksi triamsinolon asetonid sebaiknya dilakukan sesudah aspirasi & pd tengah lesi cegah atropi
Isotetrinoin akne berat akne mis nodulokistik
stlh 6 minggu terapi konvensional perbaikan < 50%, akne yang meninggalkan skar akne dengan gangguan psikis yang bermakna akne yang relap segera setelah stop obat konvensional
Tx. Pemeliharaan Akne -AV cenderung kambuh (mikrokomedo)
• Topikal retinoid• Topikal benzoil peroksida• Topikal antibiotika (X)• Losio kummerfeldi (peeling, antibakterial)• Edukasi (perjalanan penyakit, faktor risiko AV,
risiko tx., cara tx., kepatuhan, perawatan wajah)