KLASIFIKASI GGN JIWA

download KLASIFIKASI GGN JIWA

of 43

Transcript of KLASIFIKASI GGN JIWA

Gangguan Jiwa dan Penggolongannya

Dr. Endah Ronawulan,SpKJ Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS TARUMANEGARA Jakarta 2006

Kriteria Gangguan Jiwax

x

Suatu kelompok gejala atau perilaku (yang bermakna), dan dapat ditemukan secara klinis dan disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi) seseorang. Dengan demikian jelas bahwa apanila hanya terjadi penyimpangan atau konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang hal itu tidak dimasukkan kedalam gangguan jiwa. (PPDGJ III hal.6)

x

Pada dasarnya gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal dari manusia yang berdiri sendiri, karena kita mengetahui menifestasi gangguan jiwa berupa: perilaku, pikiran dan perasaan, erat sekali kaitannya dengan tubuh dan kondisi tubuh/ jasmaninya.

x

Dengan demikian apabila kita memeriksa seseorang yang menderita penyakit fisik, janganlah lupa bahwa selain melakukan penjajakan, pengobatan, atau perawatan kondisi fisiknya perlu sekali diingat bahwa pada saat yang sama juga, aspek perilaku, pikiran dan perasaannya ikut berperan dan terpengaruh. Demikian pula sebaliknya : walaupun keluhan utama pasien adalah keluhan mental dan kejiwaan, maupun problem psikososial, janganlah lupa untuk aspek fisiknya.

Evaluasi multiaksialyaitu suatu evaluasi yang meliputi: x Aksis I : Gangguan jiwa x Aksis II : Ciri kepribadian/gangguan kepribadian dan Retardasi Mental x Aksis III : Kondisi atau penyakit fisik/ Medik x Aksis IV : Stresor psikososial x Aksis V : Kemampuan adaptasi psikososial tertiggi dalam 1 tahun terakhir

x

Walaupn kita mengetahui bahwa gangguan jiwa seseorang erat sekali kaitannya dengan kondisi fisik seseorang. Gangguan jiwa sebagai suatu kategori oleh WHO dikelompokkan dalam sebuah bab, yaitu Bab F, dalam buku International Classification of Diseases edisi 10 (ICD-10), yang oleh Departemen Kesehatan Indonesia diterjemahkan dalam buku : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Jiwa di Idonesia III (PPDGJ III).

Penggolongan Gangguan Jiwa dalam PPDGJ IIIx

x

x

x

F0 Gangguan Mental Organik, termasuk gangguan Mental Simptoatik F1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Gangguan Psikotik Nonorganik) F3 Ganggaun Suasana Perasaan (Mood/Afektif)

x x x x x x

F4 Gangauan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stress F5 Sindrom Tingkah Laku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisilogis dan Faktor Fisik F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa F7 Retardasi Mental F8 Gangguan Perkembangan Psikologis F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan onset Biasanyan Pada Masa Kanak dan Remaja

x

Aksis I: urutan penggolangan dari Blok F0 sampai F6 (kec GK Khas dan GK Camp) urutan berdasarkan hierakis. Pada Blok F7F9 ggn jiwa yang onsetnya masa kanak dan remaja

x

Definisi Urutan hierakis: GGN jiwa yg terletak dalam urutan di atas mempunyai lebih banyak gejala dari yang terletak dibawahnya. Makin keatas makin besar tingkat keparahan atau kedaruratannya (khususnya F0, F1, F2.F3)

F0x x

Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik. Gangguan mental oraganik dalam blok ini dikelompokan karena walaupun gambaran klinisnya beragam tetapi mempunyai kesamaan yaitu: disebabkan berbagai macam penyakit pada otak, cedera, rudapaksa (yang menyebabkan disfungsi otak) atau penyakit pada tubuh yang mempengaruhi otak secara fisiologis dan menimbulkan disfungsi otak, dan bermanifestasi sebagai gangguan jiwa.

Disfungsi itu dapat primer yaitu: akibat penyakit, ruda paksa, atau cidera langsung atau yang terjadi pada otak. x Disfungsi Sekunder yaitu: akibat penyakit dalam tubuh yang kemudian secara fisiologis/ faali ( bukan secara psikologis) mempengaruhi fungsi otak sehingga timbul gangguan mental.x

Gejala yang timbul beraneka macam, dapat berupa: Gangguan sensorium seperti gangguan kesadaran dan perhatian. Mis: pada F05 delirium (bukan krn alkohol) dan zat psiko aktif lainnya. Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar. Mis: pada demensia (F00-F02)x

F0x -

Simtom akibat efek langsung dari: Kondisi medis umum Efek organik spesifik Mll : allo/ auto anamnesis, riw pel peny, pf dan lab.

F1Gangguan Mental dan Perilaku akibat Zat Psikoaktif x Dalam blok ini dikategorikan semua gangguan jiwa yang terjadi akibat penggunaan Zat Psikoaktif.x

x x x x x x

F10Golongan Alkohol F11Golongan Opiodia (Mis: candu, morfin, heroin,dsb) F12Golongan Kanabinoida (Mis: ganja) F13Golongan Sedativa atau Hinotika (mis: obat tidur) F14Golongan Kokain F15Golongan Stimulansia lain termasuk kafein

F16 x F17 x F18x x

F19

Golongan Halusinogenika Golongan Tembakau Golongan Zat pelarut yang mudah menguap Golongan Zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya

x

x

Perlu diingat apabila seseorang menggunakan zat psikoaktif, hal itu tidak secara automatis menyebabkan dirinya mengalami gangguan jiwa akibat zat. Hal yang menentukan dirinya menderita gangguan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif adalah gambaran klinisnya, yaitu apabila penggunaan zat itu sedemikian rupa sehingga menimbulkan/ menyebabkan sindrom klinis tertentu, misalnya:

Intoksikasi Penggunaan yang merugikan Sindrom ketergantungan Keadaan putus zat Keadaan putus zat dengan delirium Gangguan psikotik (organik) Sindrom amnestik (organik), atau Gangguan mental lainnya (demensia, gangguan kepribadian dan perilaku, dll)

Hal lainnya yang dipakai untuk membuktikan bahwa gangguan jiwa yang terjadi adalah akibat dari zat psikoaktif berdasarkan atas laporan individu, pemerikasaan darah, urin, bukti lain, misal adanya zat itu pada pasien. x Kriteria sindrom klinis yang disebut diatas dapat dilihat dalam PPDGJ III hal.88-102.x

F1Simtom akibat efek langsung dari: - Zat - Mll : allo/ auto anamnesis, riw pel peny, pf dan lab. x Gejala timbul 1 bulan penggunaan zatx

F2x

Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Kelompok Gangguan Psikotik Nonorganik) Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah terdapatnya: gejala psikotik yang cukup bermakna dan yang tidak disebabkan oleh gangguan mental organik (F0) dan gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Zat Psikoaktif (F1).

x

x

Yang dimaksud dengan gjala psikotik adalah : halusinasi, perilaku gaduh, gelisah, kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau tanpa ada tililkan yang baik atau waham.

Yang tergolong dalam blok ini adalah: x F20 Skizofrenia x Ciri khas : terdapat gejala khas skizofrenia, dan berlangsung sedikitnya selama satu bulan (PPDGJ III, hal. 107-108)x

x

x

F21Gangguan Skizotipal (khususnya pada gangguan ini tidak pernah ditemukan gejala psikotik, tapi dimasukkan kedalam blok ini karena termasuk dalam keluarga skizofrenia) F22Gangguan Waham Menetap Ciri khas hanya terdapat waham yang tidak aneh dan berlangsung paling sedikit 3 bulan.

x

F23Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Ciri khas terdapat : a. Gejala psikotik yang timbul akut (onset kurang dari 2 minggu dari keadaan premobid yang normal) b. Gejala psikotik itu sembuh sempurna dalam waktu kurang dari 1 bulan

x

x

F24 Gangguan Waham Terinduksi Ciri khas : terdapat waham pada satu atau lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi oleh seorang penderita Gangguan Waham yang akrab sekali hubungannya dengan dirinya/ mereka F25Gangguan Skizoafektif Ciri khas : terdapat episode (episode) psikotik dimana terdapat gejala skizofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama-sama dalam episode itu

x

F28 Gangguan Psokotik lainnya Untuk gangguan psikotik nonorganik tapi tidak memenuhi kriteria F20-F25 Kriteria diagnostik dan ciri khas masingmasing gangguan psikotik dapat dilihat dalam PPDGJ III, hal.103-136.

F3x

Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Ciri khas dari gangguan jiwa dalam blok ini adalah : a. Perubahan suasana yang bermakna berupa : depresi ( yang dapat disertai kecemasan), atau elasi/ penigkatan suasana perasaan (manik), dan biasanya juga disertai perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas. Pada depresi, aktivitasberkurang, sedangkan pada manik, aktivitas bertambah.

b. Gangguan suasana perasaan itu dapat bersifat episodik (ada awal dan ada akhir), berulang, atau dapat pula bersifat kronis berkepanjangan (mis, pada distimia). c. Baik kondisi depresi atau manik dapat disertai gejala psikotik, tapi ciri khasnya adalah apabila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi manik atau depresinya masih terus berlangsung,walaupun dalam intensitasnya yang lebih rendah.

Yang termasuk dalam blok ini adalah :x x

F30Episode Manik F31Gangguan Afektif Bipolar Ciri khas : terdapat episode-episode manik dan depresif F32Episode Depresif F33Episode Depresif Berulang F34Gangguan Suasana perasaan (Mood) Menetap, mis : Distimia (F34.1) F38Gangguan Suasana Perasaan Lainnya (PPDGJ III hal.137-167)

x x x x

F4Gngguan Neurotik, Gangguan Somatoform, dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stress. x Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah gangguan jiwa dengan sindrom khas, entah sindrom dengan gejala utama berupa: kecemasan fobia obsesif-kompulsif reaksi terhadap stres disosiatif, atau somatoformx

yang tidak disebabkan, merupakan gejala atau bagian dari, atau dapat digolongkan ke dalam blok F0, F1, F2, atau F3. x Pada umumnya faktor psikologis (walaupun kadang-kadang sukar dipastikan) memegang peranan penting sebagai latar belakang.x

Yang tergolong dalam blok ini adalah:x

x

F40Gangguan Anxietas fobik Ciri khas : terdapat fobia F41Gangguan Anxietas Lainnya Ciri khas : terdapat anxietas (kecemasan), contoh: F41.0 Gangguan panik F41.1 Gangguan Anxietas menyeluruh F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan depresif

x

F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif F42.0 Predominan Piikiran Obsesional F42.1 Predominan Tindakan Kompulsif F42.2 Campuran Tindakan dan Pikiran Obsesional

F 43. Reaksi stress berat dan gangguan Penyesuaian:x

ciri khas:ggn jiwa dalam golongan ini adalah ggn jiwa yang disebabkan oleh stress, baik stres yg luar biasa atau stres yg berupa perubahan kehidupan. Stres itu dpt terjadi sekali, berulang kali, atau berkepanjangan, serta gambaran klinisnya tidak memenuhigambaran klinis ggn jiwa pada blok: F0,F1,F2,F3

F44. Gangguan Disosiatif (Konversi) ciri khas: hilangnya sebagian atau seluruh integrasi normal dari diri seseorang yang dapat berupa: ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan diri atau kendali terhadap gerakan tubuhnya. x E/ kejadian traumatik, problem yg tdk dapat diselesaikan, or ggn berhub dg interpersonal.x

F 45 Gangguan Somatoformx

Ciri khas: keluhan tentang gejala fisik yg berulang dan yg disertai permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yg menjadi dasar keluhannya.

x

Onset dan kelanjutan dari gejala itu berkaitan dengan peristiwa kehidupan yg tidak menyenangkan atau konflik, pasien biasanya menolak upaya untuk membahas kemungkinan adanya penyebab psikologis, kdg dijumpai gjl2 spt: anxietas dan depresi.

F5 Sindrom Perilaku yg berhubungan dg GangguanFisiologis dan faktor Fisik x

F50: Gangguan Makan x F51: Gangguan Tidur nonorganik x F52: Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau Penyakit organik x F53: Gangguan jiwa dan perilaku yg berhubangan dnegn Masa Nifas

Terimakasih