gangguan muskulo pada lengan

22
Gangguan Muskuloskelatal pada Lengan Pendahuluan Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh serta memberikan bentuk pada tubuh tubuh, dan melindungi organ-organ vital manusia. Tulang termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakan oleh otot sehingga tubuh dapat digerakan dan dapat merespon berbagai macam rangasangan yang ada di sekitar. Unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya, dihubung- kan oleh persendian ( sendi ). Dalam seluruh kegiatan manusia diperlukan peran penting dari tulang, otot, dan sendi . Apabila salah satu mengalami gangguan, maka aktivitas manusia itu sendiri menjadi terganggu dan tidak maksimal karena satu sama lain saling berhubungan. Pembahasan Struktur makroskopik Pada potongan tulang terdapat 2 macam struktur yaitu: substantia spongiosa (berongga) dan substantia compacta (padat). Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk sebagai pipa dindingnya merupakan tulang padat, sedang ujung- ujungnya sebagian besar merupakan tulang berongga yang dilapisi oleh tulang padat yang tipis. Ruangan dari tulang berongga saling berhubungan dan juga dengan rongga sumsum Makalah Blok 5 Page 1

description

gangguan muskulo pada lengan

Transcript of gangguan muskulo pada lengan

Page 1: gangguan muskulo pada lengan

Gangguan Muskuloskelatal pada Lengan

Pendahuluan

Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh serta memberikan bentuk pada tubuh

tubuh, dan melindungi organ-organ vital manusia. Tulang termasuk salah satu alat gerak pasif

karena tulang baru akan bergerak bila digerakan oleh otot sehingga tubuh dapat digerakan

dan dapat merespon berbagai macam rangasangan yang ada di sekitar. Unsur pembentuk

tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh

kalogen. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya, dihubung- kan oleh

persendian ( sendi ). Dalam seluruh kegiatan manusia diperlukan peran penting dari tulang,

otot, dan sendi . Apabila salah satu mengalami gangguan, maka aktivitas manusia itu sendiri

menjadi terganggu dan tidak maksimal karena satu sama lain saling berhubungan.

Pembahasan

Struktur makroskopik

Pada potongan tulang terdapat 2 macam struktur yaitu: substantia spongiosa (berongga)

dan substantia compacta (padat). Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk sebagai

pipa dindingnya merupakan tulang padat, sedang ujung-ujungnya sebagian besar merupakan

tulang berongga yang dilapisi oleh tulang padat yang tipis. Ruangan dari tulang berongga

saling berhubungan dan juga dengan rongga sumsum tulang, dapat dilihat pada gambar 2. 1

Gambar 2. Tulang

1. Humerus

Humerus bersendi dengan scapula pada articulatio humeri sertadengan radius dan

ulna pada articulatio cubiti. Ujung atas humerus mempunyai sebuah caput, yang

membentuk sekitar sepertiga kepala sendi dan bersendi dengan cavitas glenoidalis

scapulae. Tepat di bawah caput humeri terdapat collum anatomicum. Di bawah

collum terdapat tuberculum majus dan minus yang di pisahkan satu sama lain oleh

Makalah Blok 5 Page 1

Page 2: gangguan muskulo pada lengan

sulcusbicipitalis. Pada pertemuan ujung atas humerus dan corpus humeri terdapat

penyempitan disebut collum chirurgicum. Sekitar pertengahan permukaan lateral corpus

humeri terdapat peninggian kasar yang disebut tuberositas deltoidea. Di belakang dan di

bawah tuberositas terdapatsulcus spiralis yang ditempati oleh nervus radialis.Ujung

bawah humerus mempunyai epicondylus medialis dan lateralis untuk tempat lekat

musculi dan ligamenta, capitulum humeri yang bulat bersendi dengan caput radii, dan

trochlea humeri yang berbentuk katroluntuk bersendi dengan incisura trochlearis ulnae.

di atas capitullum terdapat fossa radialis, yang menerima caput radii pada saat

sikudifleksiokan. Di anterior, diatas trochlea terdapat fossa coronoidea , yang selama

pergerakan yang sama menerima processus coronoideus ulnae. Diposterior, di atas

trochlea , terdapat fossa olecrani, yang bertemu dengan olecranon pada waktu sendi

siku pada extension.

Gambar. Humerus

Sendi

1. Sendi Bahu

Gambar 5. Sendi Bahu

Makalah Blok 5 Page 2

Page 3: gangguan muskulo pada lengan

Tulang saling berhubungan melalui berbagai jenis sendi atau artikulasi. Pada sendi

tungkai, ujung tulang ditutupi tulang rawan dan dikelilingi oleh sebuah simpai sendi yang

memungkinkan gerakan cukup luas. Sendi yang hampir tidak memungkinkan gerakan disebut

sinartrosis. Tulang yang langsung berhubungan dengan tulang disebut sinartrosis. Yang

tulangnya dihubungkan melalui tulang rawan adalah sinkondrosis. Yang dihubungkan

jaringan ikat adalah sisdesmoid. Sendi yang memungkinkan gerak bebas tulang-tulangnya

disebut diartrosis.5

Pada diartrosis, permukaan sendi dari tulang ditutupi tulang rawan hialin dan dibungkus

dalam simpai sendi. Simpai sendi terdiri atas lapis fribosa luar dari jaringan ikat padat yang

menyatu dengan peristoteum tulang dan lapis sinovial (sinovium) dalam setebal 25µm, yang

lebih seluler. Di atas sebagian besar permukaannya , jaringan ikat dari sinovium terpapar

langsung pada cairan sinovial dalam rongga sendi. Dua jenis sel ditemukan pada atau dekat

permukaan: sel mirip fibroblas yang menghasilkan kolagen, protoglikakn, dan komponen lain

dari intersitium, dan makrofag yang membersihkan debris akibat aus di dalam sendi. Limfosit

terdapat dalam jumlah terbatas, pada lapisan lebih dalam sinovium. 5

Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi

sinovial : Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis ; Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add,

biaxila ;  Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ;  Trochoid :

rotasi, mono aksis ;  Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis.

Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan

yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke

depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke

belakang.

Fungsi-fungsi otot untuk angkat tangan :

- M. suprtraspinatus ( atas caput humeri).

- M. Daltoideus ( meneruskan kerja m. supraspinatus & < 90% ).

- Os. Scapula ( > 90%).

2. SENDI SIKU.

- Gerak sendi siku terjadi pada 3 buah sendi terpisah.

- 1.      Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

- 2.      Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

Makalah Blok 5 Page 3

Page 4: gangguan muskulo pada lengan

- 3.     Sendi kisar di antara ulna dan radius.

Otot sendi siku.

A.    Tiga otot fleksor yang terpenting adalah :

1.     M.biceps brachii (otot berkepala dua )

Yang berorigo tuberositas supragenoidalis scapulae (caput logam ) dan processus

coracoideus scapulae (caput breve) dan berinsersio tuberositas radii dan mempunyai pungsi

pleksi sendi siku,supinasi lengan bawah,fleksi lenga atas.M.biceps mempunyai peranan yang

penting pada stabilitas sendi bahu.kekuatan m.biceps tergantung dari posisi lengan

bawah,karna jarak origo dan insersio otot ini terpanjang jika lengan bawah terjadi

supinasi ,sehingga kapasitas otot ini menjadi maksimal pada posisi tersebut.

2.      M.brachialis.

Yang berorigo pada permukaan ventral pertengahan os humerus dan berinsersio

tuberositas ulnae yang berpungsi fleksi sendi siku.untuk menambah fleksor sendi siku maka

barbell harus di pegang dena telapak tangan menhadap ke atas.

3.      M.brachioradialis.

Berpungsi untuk fleksi sendi siku dan membatasi lengan bawah.

B.     Otot ekstensor sendi siku.

1.      M.triceps brachii

Yang berpungsi ekstensi sendi siku dan bahu kekuatan ekstensi sendi siku pada

berbagai posisi tergantung pada panjang otot dan besarnya momen gaya otot. Bila lengan di

rentangkan (ekstensi)di sebelah ventral badan maka posisi kaput logam m.triceps braachii

sangat jelek karna jarak origo dan insersio pendek bila di bandingkan denga posisi ekstensi

lengan atas bawah.

Otot

Makalah Blok 5 Page 4

Page 5: gangguan muskulo pada lengan

Gambar 4. Otot Tangan

Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah suatu penting bagi

organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini

merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Unit dasar dari seluruh jenis

otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil yang tersusun dari

protein kompleks , yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filamen-filamen

tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil. Kalau

sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel

oto akan memendekkan dirinya kearah tertentu, dapat dilihat pada gambar. 4. 3

Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu otot polos,

otot lurik dan otot jantung. Otot polos memiliki ciri-ciri seperti berbentuk gelendongan,

berinti satu, tidak memiliki garis melintang, bekerja di luar kesadaran kita,sehingga disebut

otot tak sadar. Otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel, terlihat

garis selang-seling jika dilihat dengan mikroskop, otot ini berkerja dalam kendali pikiran dan

kesadaran kita. Karena itu otot ini disebut sebagai otot sadar. Otot jantung, juga bekerja

diluar kesadaran, terdapat pada jantung, bercabang, dan hampir mirip bentuknya dengan otot

lurik.

Otot juga merupakan transducer (mesin) biokimia  utama yang mengubah energi

potensial (kimiawi) menjadi energi kinetik (mekanis).  Otot, jaringan tunggal terbesar di

tubuh manusia membentuk sekitar 25% massa tubuh saat lahir, lebih dari 40% pada orang

dewasa muda dan sedikit lebih kecil 30% pada usia lanjut.3

Otot lurik terdiri dari sel-sel serabut otot  multinukleus   yang di kelilingi oleh

membran plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik,yaitu sarkolema. Sel serabut individual

yang panjangnya dapat menyamai panjang keseluruhan otot, mengandung berkas banyak

miofibril yang tersusun sejajar yang terbenam dalam cairan intrasel yang di sebut

sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat glikogen,senyawa berenergi tinggi, ATP dan

fosfokreatin, serta enzim-enzim glikolilsis.3

Makalah Blok 5 Page 5

Page 6: gangguan muskulo pada lengan

Miofibril otot rangka mengandung filamen tebal dan tipis. Filamen tebal

mengandung miosin. Filamin tipis mengandung aktin, tropomiosin, dan kompleks troponin

(troponin T,I, dan C). Model jembata-silang filamen geser adalah dasar dari pandangan

terkini tentang kontraksi otot. Dasar dari model-model ini adalah bahwa filamen-filamen

yang saling tumpang tindih bergeser satu sama lain sewaktu otot berkontraksi dan jembatan

silang antara miosin dan aktin menghasilkan dan mempertahankan ketegangan otot.3

Monomer G aktin membentuk 25% protein otot berdasarkan berat. Pada kekuatan

ionik fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+,G aktin mengalami polimerisasi secara

nonkovalen untuk membentuk filamen heliks ganda tak larut yang disebut F aktin. Serabut F

aktin memiliki tebal 6-7nm dan memiliki puncak dan struktur berulang setiap 35,5.3

Miosin adalah suatu famili protein,dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil

diidentifikasi dalam genom manusia. Miosin I adalah suatu spesies monomer yang berikatan

dengan membran sel. Miosin I dapat berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen dan

membran sel di lokasi tertentu. Miosin membentuk 55% protein otot berdasarkan berat dan

membentuk filamen tebal. Mision II adalah heksamer asimetris dengan massa molekol sekitar

460kDa.3

Miosin merupakan protein otot yang paling besar jumlahnya yang terdiri atas 6 sub-

unit; yaitu 2 rantai berat dan 4 rantai ringan. Terdiri atas bagian globular dan bagian fibrosa.

Bagian globular mengandung enzim ATPase .3

Kontraksi otot pada hakikatnya terdiri dari perlekatan dan pembebasan siklik kepala

S-1 miosin ke filamen F-aktin. Proses ini juga dapat disebut sebagai siklus penyusun dan

perombakan jembatan silang. Perlekatan aksin pada miosin juga diikuti perubahan

konformasi yang sangat penting di kepala S-1 dan bergantung pada nukleotida mana yang

tersedia (ADP atau ATP). Perubahan ini menghasilkan power stroke  (kayuhan bertenaga),

yang mendorong pergerakan filamen aktin melewati filamen miosin. Energi unutk power

stroke pada akhirnay dipasok oleh ATP yang dihidrolisis menjadi ADP dan P1. Namun,

kayuhan bertenaga itu sendiri terjadi karena perubahan konformasi di kepala miosim pada

saat ADP meninggalkannya.3

                                               ATP      ATPase          ADP + P1 + energi

Selain itu, bagian globular juga dapat berinteraksi dengan aktin.  Apabila miosin

direaksikan dengan tripsin akan putus menjadi HMM dan LMM. HMM apabila direaksiakan

dengan PAPAIN akan putus menjadi HMMS-1 dan HMMS-2. Miosin HMM dan HMMS-1

memiliki aktivitas ATP-ase dan masih dapat berinteraksi dengan aktin.3

Makalah Blok 5 Page 6

Page 7: gangguan muskulo pada lengan

Apabila terjadi rangsangan, aktin G          aktin F. Kemudian  tropomiosim dan ketiga

troponim berinteraksi dengan aktin F. Interaksi aktin F, trompomiosin dan troponin kemudian

berinterksi dengan miosin    Ca3+      kontraksi.  Di dalam sel otot terdapat organel subsel

retikulum sarkoplasmik. Di dalam retikulum sarkoplasmik terdapat protein kalsequestrin.

Kalsequestrin merupakan ‘pool’ Ca2+ pada keadaan otot istirahat. Ketika terjadi rangsangan,

kalsequestrin melepaskan Ca2+, kemudian Ca2+ diikat oleh troponin C sehingga terjadi

kontraksi. Pada relaksasi, Ca2+ kembali diikat oleh kalsequestrin dalam retikulum

sarkoplasmik.3

Nitrogen oksida adalah regulator otot polos vaskular. Hambatan pembentukannya dari

arginin menyebebkan peningkatan mendadak tekanan darah yang menunjukkan bahwa

regulasi tekanan darah salah satu dari banyak fungsinya.3

Struktur mikroskopik

Ciri utama tulang secara mikroskopis adalah  susunannya yang lamelar yaitu

matrik tulang tersusun berlapis-lapis. Tulang kompakta tersusun atas osteon (sistem

Haversian), terdiri dari  kanal Haversian dikelilingi oleh lapisan (lamellae). Pada lamela

terdapat lakuna yang berisi  Osteosit, lihat pada gambar 3.

Gambar 3. Tulang Kompak dan Spons

1. Osteoblas

Osteoblas, bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang (kolagen

tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein). Deposisi komponen anorganik dari tulang juga

bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang,

dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Bila osteoblas aktif menyintesis matriks,

osteoblas memiliki bentuk kuboid sampai silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas

sintesisnya menurun, sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya akan

berkurang. Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk

Makalah Blok 5 Page 7

Page 8: gangguan muskulo pada lengan

dan menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna

dihuni osteosit beserta juluran-julurannya, bersama sedikit matriks ekstrasel yang tidak

mengapur.2

Selama sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur ultra sel yang secara

aktif mensintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas merupkan sel yang terpolarisasi.

Komponen matriks disekresi pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang

yang lebih “tua”, dan menghasilkan lapisan matriks baru (belum berkapur) yang disebut

osteoid, diantara lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. Proses ini, yaitu aposisi

tulang, dituntaskan dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks yang baru

terbentuk.2

2. Osteosit

Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara lamela-

lamela matriks. Hanya ada satu osteosit dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan

osteoblas, osteosit yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit retikulum

endoplasma kasar dan kompleks golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara

aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi

matriks tersebut.2

3. Osteoklas

Osteoklas merupakan sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang

melebar mengandung 5 sampai 50 inti (atau lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang,

osteoklas terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang

dikenal sebagai lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsung

tulang. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara

tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas

“bergelombang”. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona sitoplasma (zona terang) yang

tidak mengandung organel, namun kaya akan filament aktin. Zona ini adalah tempat adhesi

osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan lingkungan mikro tempat terjadinya resorpsi

tulang.2

4. Matriks Tulang

Kira-kira 50% dari berat kering matriks tulang adalah bahan anorganik. Yang

teristimewa banyak dijumpai adalah kalsium dan fosfor, namun bikarbonat sitrat, magnesium,

Makalah Blok 5 Page 8

Page 9: gangguan muskulo pada lengan

kalium dannatrium juga ditemukan. Studi difraksi sinar X memperlihatkan bahwa kalsium

dan fosfor membentuk kristal hidroksiapatit dengan komposisi Ca10(PO4)6(OH2). Meskipun

begitu,kristal-kristal ini menunjukkan ketidaksempurnaan dan tidak identik dengan

hidroksiapatit yang ditemukan dalam mineral karang. Kalsium amorf (nonkristal) juga cukup

banyak dijumpai. Pada mikrogaf elektron, kristal hidroksiapatit tulang tampak sebagai

lempenganyang terletak di samping serabut kolagen, namun dikelilingi oleh substansi dasar.

Ion permukaan hidroksiapatit berhidrasi dan selapis air dan ion terbentuk di sekitar

kristal.Lapisan ini, yaitu lapisan hidrasi, membantu pertukaran ion antara kristal dan cairan

tubuh.1

Bahan organik dalam matriks tulang adalah kolagen tipe I dan substansi dasar,

yangmengandung agregat proteoglikan dan beberapa glikoprotein struktural spesifik.

Glikoproteintulang mungkin bertanggung jawab atas kelancaran kalsifikasi matriks tulang.

Jaringan lainyang mengandung kolagen tipe I biasanya tidak mengapur dan tidak

mengandungglikoprotein tersebut. Karena kandungan kolagennya yang tinggi, matriks tulang

yangterdekalsifikasi terikat kuat dengan pewarna serat kolagen.2

Gabungan mineral dengan serat kolagen memberikan sifat keras dan ketahanan

pada jaringan tulang. Setelah tulang mengalami dekalsifikasi, bentuknya tetap terjaga, namun

lebih fleksibel mirip tendon. Dengan menghilangkan bagian organik dari matriks, yang

terutama berupa kolagen, bentuk tulang juga masih terjaga, namun kini menjadi rapuh,

mudah patah dan hancur bila dipegang.1,2

Mikroskopis otot

Sel otot rangka atau disebut serabut otot adalah berinti banyak. Diameter setiap serabut

otot berkisar antara 10 – 100 u.Otot dapat meningkat ukurannya sebagai akibat pertumbuhan

yang normal atau karena berbagai latihan. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah

serabut oto tersebut. Setiap serabut otot/sel otot mengandung sejumlah serabut kecil yang

sangat teratur kerjanya disebut miofibril/miofilamen. Miofibril itu letaknya paralel satu sama

lain. Miofibril itu menempati sebagaian besar volume sel otot tersebut. Pada miofibril itu

terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan karakteristik dari sel otot seran lintang

itu.3

Otot dibagi ke dalam dua tipe serabut yaitu otot merah dan otot putih. (tipe 1) otot

merah/ aerob dan (tipe2) otot putih/ anaerob. Contoh dari otot merah / aerob adalah pelari

maraton dimana sumber energi dari geerakan ototnya adalah glikolisis aerobik, siklis asam

sitrat, dan oksidasi asam lemak sangat penting pada fase-fase terakhir. Contoh dari tipe otot

Makalah Blok 5 Page 9

Page 10: gangguan muskulo pada lengan

putih / anaerob adalah pelari sprint  dimana sember energi dari gerakan ototnya adalah ATP,

kreatinin kinase dan glikolisis anaerobik. Berikut adalah penjelasan lebih rinci;

Sumber Energi pada Otot Putih

ATP     ATPase         ADP + P1 + energi

ATP dalam otot hanya terdapat untuk kontraksi otot selama 1 detik, kemudian;

Kreatinfosfat + ADP    kreatin kinase         kreatin + ATP

Hal ini hanya berlangsung 4 detik, kemudian;

2 ADP   Adenilat Kinase        AMP + ATP

Glikolisis anaerobik

Glikogen  Glikolisis anaerobik      2 laktat +3 ATP

Sumber Energi pada Otot Merah

Glikolisis aerobik

Glikogen piruvat CO2 + H2O + 39 ATP

Pada maraton glikogen hepar habis dalam waktu 18 menit. Glikogen otot melalui

glikolisisaerobik habis dalam waktu 70 menit. Oksidasi β asam lemak (tahan sampai 4000

menit).

Metabolisme dalam tulang

Vitamin meningkatkan absorbsi Ca2+ dan PO43- (fosfat) melalui usus. Akibatnya (Ca2+)

dan (PO43-) dalam darah meningkat, sampai batas tertentu sehingga terbentuk garam

Ca3[PO4]2 yang mengendap di tulang.

 Pada defisiensi vitamin D absorpsi Ca2+ dan PO43- berkurang, sehingga Ca2+ dalam

darah berkurang. Agar Ca2+ dalam darah dipertahankan, hipofisis mensekresi hormon para

tiroid (parathormon) yang fungsinya mereabsorpsi Ca2+ dari tulang agar Ca2+ darah tidak

menurun. Untuk mengatasi kekurangan mineral, tulang mensekresi enzim Fosfatase alkali.

Fosfatase Alkali memecah gliserofosfat atau glukosafosfat menjadi glukosa, gliserol dan

PO43- lalu PO4

3- di deposisi ke matriks tulang untuk menggantikan Ca2+ yang direabsorpsi.

Reaksi Fosfatase Alkali

Glukosa-p                       Glukosa + PO43-

Gliserol-p                        Gliserol + PO43-

Makalah Blok 5 Page 10

Page 11: gangguan muskulo pada lengan

PO43- yang terbentuk dideposisikan dalam tulang sebagai pengganti Ca2+ yang diresorpsi ke

darah oleh aktifitas para hormon. Pada defisiensi vitamin D absorpsi Ca2+ dan PO43-

meningkat.

Vitamin C dalam tulang diperlukan untuk sintesis kolagen pada tulang dan pembuluh

darah. Pada defisiensi vitamin C : sintesis kolagen tidak sempurna, elastisitas kolagen

menururn dan kolagen rapuh, sehingga terjadi perdarahan subperiostal pada Gigi dan Gusi

karena kapiler mudah pecah.

Vitamin A penting untuk regenerasi sel-sel: (1) kartikosteroid : untuk menghambat

osteoblast sehingga dapat menyebabkan Osteoporosis, (2) Kalsitonin  : Memompa Ca2+ ke

dalam tulang merupakan antagonis Osteoklas, dan (3) Estrogen    : Mempertinggi integritas

tulang dengan cara sintesis matriks dan deposisis mineral dalam tulang, bekerja secara

antagonis terhadap osteoklas.

Pada perempuan Monopause Estrogen menururn dan terjadi osteoporosis. Kalsitonin

untuk meningkatkan deposisi Ca2+ dalam tulang, estrogen; meningkatkan integritas matriks

pada post menopause, kortikosteroid fungsinya antagonistik terhadap estrogen

Pada tulang terdapat protein Osteokalsin, Fungsinya mengikat Ca2+ Ca2+ / Iosteokalsin.

Osteokalsin mengandung asam amino khas Gama Karboks, Glutamat (GLA), GLA disintesis

GLU dengan bantuan vitamin K.

Kontraksi Otot

Kontraksi otot terjadi apabila terjadi jembatan silang miosin yang berikatan dengan

tempat- tempat spesifik di protein aktin.Jika hal ini terjadi maka molekul ATP  yang terdapat

di kepala miosin terurai oleh ATPase (enzim) dan terjadi pembebasan energi.  Energi

digunakan untuk mengayunkan jembatan-silang agar aktin dan miosin  bergeser yang dapat

memendekkan otot (kontraksi). Setiap kontraksi menimbulkan tegangan pada otot untuk

bekerja.,

Kontraksi otot adalah suatu proses yang memerlukan energi untuk bekerja mengubah

tenaga  kimia menjadi mekanik. Sumber cepat tenaga ini merupakan tturunan fosfat organic

yang kaya akan tenaga dalam otot. Sumber akhir merupakan metabolisme antara karbohidrat

dan lipid hidrolisis ATP untuk memberikan tenaga kontraksi.

Pada keadaan normal, tenaga untuk reaksi endoterm digunakan untuk memecah

glukosa menjadi CO2 dan  H2O. Bila ada oksigen yang lebih kuat maka piruvat memasuki

siklus asam sitrat melalui lintasan enzim pernapasan yaitu glikolisis anaerob.

Makalah Blok 5 Page 11

Page 12: gangguan muskulo pada lengan

Selain itu di dalam otot, fosforilkretin yang kaya akan tenaga membentuk ATP dari

ADP sehingga memungkinkan kontraksi berlanjut.Fosfokreatin diurai menjadi kreatin, fosfat,

dan ATP. Di dalam oto terjadi pemecahan glikolisis menjadi asam laktat yang menghasilkan

ATP, dan berlangsung secara anaerob.

Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika potensial aksi berjalan sepanjang safat

motorik sampai ke ujung serat saraf. Setiap ujung saraf mensekresi substansi neurotransmiter.

Asetilkolin bekerja untuk area setempat untuk membuka saluran asetilkolin   melalui molekul

protein dalam membran serat otot. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan ion Na

mengalir  ke dalam membran serat otot pada titik saraf. Potensial aksi berjalan sepanjang

membran saraf dengan cara yang sama. Potensial aksi menimbulkan depolarisasi membran

otot. Ion Kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin yang

menyebabkan bergerak bersama menghasilkan kontraksi. Setelah kurang dari satu detik,

kalsium dipompa kembali dalam retikulum sarkoplasma  tempat ion- ion disimpan sampai

potensial otot yang baru lagi.4,5

- Relaksasi Otot

Relaksasi merupakan proses perenggangan otot setelah berkontraksi. Jika kalsium

dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma maka serat otot melemas.

Pemompaan kalsium merupakan proses aktif di membran  retikulum sarkoplasma.

Proses ini menggunakan energi yang berasal dari penguraian molekul ATP. Jika kadar

kalsium turun, maka troponin dan tropomiosin kembali menghambat pengikatan aktin dan

miosin dan kontraksi otot berhenti.4,5,6

Jaringan ikat

Sel sel di dalam suatu jaringan sebagian besar tidak berkontak fisik secara langsung

dengan sel-sel tetangganya. Sel sel tersebut disatukan oleh matriks ekstra sel atau yang sering

disebut jaringan ikat, suatu jalinan protein fibrosa yang rumit dan terbenam di dalam

substansi berair mirip gel yang tersusun dari karbohidrat kompleks. Gel cair tersebut

merupakan untuk difusi berbagai zat gizi, zat sisa, dan zat zat lain yang larut dalam air, antara

darah dan sel jaringan. Di dalam gel ini terjalin tiga jenis serat protein utama: kolagen, elastin

dan fibronektin.5,6

Kolagen, komponen utama sebagian besar jaringan ikat, membentuk sekitar 25%

protein mamalia. Di jaringan manusia, telah ditemukan paling sedikit 25 tipe kolagen berbeda

yang dibentuk oleh lebih dari 30 rantai polipeptida berbeda. kolagen membentuk serat-serat

Makalah Blok 5 Page 12

Page 13: gangguan muskulo pada lengan

seperti kabel atau lembaran yang menghasilkan kekuatan tensil (resistensi terhadap stres

longitudinal). Keadaan yang disebabkan oleh diferensiasi vitamin c, serat-serat ini tidak

terbentuk sempurna. Akibatnya, jaringan, terutama kulit dan pembuluh darah, menjadi sangat

rapuh. Hal ini akan menimbulkna pendarahan di kulit dan membran mukosa, terutama jelas

terlihat di gusi.5,6

Elastin adalah serat protein seperti karet, paling banyak terdapat di jaringan harusa

mampu terengang dan kembali ke bentuk semula setelah perengangan dihentikan. Sebagai

contoh, serat ini dijumpai di paru yang terus menerus mengembang dan mengempis sewaktu

udara masuk dan keluar.5

Fibronektin adalah glikoprotein utama jaringan ikat, yang juga ditemukan dalam bentuk

larut dalam plasma. Protein ini terdiri dari dua subunit identik, yang disatukan oleh jembatan

disulfida di dekat terminal karboksilnya.6

Jaringan ikat disekeresikan oleh sel-sel lokal, terutama oleh fibroblas yang terdapat di

matriks. Matriks ditambah sel sel didalamnya secara kolektif sering disebut sebagai jaringan

ikat, karena mereka menghubungkan sel-sel menjadi jaringan dan jaringan menjadi organ.

Pada beberapa jaringan matriks mengalami spesialisasi untuk membentuk struktur tertentu

misalnya kartilago atau tendon atau, setelah mengalami klasifikasi yang sesuai, menjadi

struktur keras misalnya tulang dan gigi. 5

Metabolisme Otot

Metabolisme otot terjadi pada saat tibanya impuls saraf pada pertautan neuromuskular

yang mengakibatkan dilepaskannya asetilkolin akan menghasilkan perubahan permeabilitas

membran yang mengelilingi serabut otot. Hal ini memungkinkan aliran ion kalium keluar dari

sel-sel serabut dan aliran ion natrium masuk ke dalam sel. Pertukaran ini disertai dengan

depolarisasi membran yang diikuti kontraksi serabut.

Melalui pemeriksaan mikroskop cahaya, sarkolema serabut otot terdiri atas nukleus

yang banyak, mitokondria, sitoplasma yang tidak terdiferensiasi (sarkoplasma), dan material

bersilia (cross-striated). Melalui mikroskop elektron akan terlihat bahwa silia ini terdiri atas

sarkomer, yaitu kontraktil terkecil dari serabut otot. Setiap sarkomer terdiri atas filamen tebal

dan tipis yang tersusun teratur. Filamen tebal diduga terdiri atas miosin dan yang tipis terdiri

atas aktin, yaitu suatu protein yang penting untuk kontraksi. Miosin memiliki sifat-sifat enzim

dan dalam otot yang istirahat kecenderungan untuk membentuk aktomiosin dicegah oleh

keberadaan adenosin trifosfat (ATP). Setelah otot terstimulasi, ATP terhidrolisis menjadi

adenosin difosfat (ADP) dan terbentuklah aktinomiosin. Dalam reaksi ini dihasilkan asam

Makalah Blok 5 Page 13

Page 14: gangguan muskulo pada lengan

fosfat. Reaksi ini juga diatur oleh keberadaan sarkoplasma yang mengeluarkan ion kalsium

yang tinggi konsentrasinya. Jika ion kalsium berkurang, reaksi kimia antara aktin dan miosin

akan berhenti dan otot berelaksasi.6

Pada saat yang sama berlangsung tiga reaksi lain yang menyediakan energi yang

diperlukan bagi kontraksi otot. Pertama, pemakaian glikolitik dari glikogen melalui aksi

enzim fosforilasi dan fosfofruktokinase yang akan mengeluarkan asam piruvat dan asam

laktat. Kedua, kreatinin fosfat direduksi menjadi kreatinin dan asam fosfat. Ketiga, terdapat

pasokan oksigen yang mengatur reaksi biokimia ini dan pembuangan karbon dioksida, yang

pada gilirannya memainkan peranannya dalam kontrol respirasi yang diperlukan untuk

pemasukan oksigen.

Pasokan darah arteri dan pengembalian vena jelas diperlukan untuk memasok elemen

biokimia ini dan menghilangkan produk samping metabolisme. Produk-produk samping ini

meliputi asam yang telah disebutkan tadi dan garam-garam yang terbentuk kemudian;

semuanya berpotensi mengirtasi ujung saraf sensoris dalam otot jika dibiarkan tetap berada

disana. Oleh karena itu, banyak kebutuhan agar fungsi bisa efektif dan banyak kemungkinan

untuk terjadinya suatu disfungsi termasuk kelelahan, spasme dan cedera.6,7

Kesimpulan

Dengan adanya gangguan pada jalur impuls saraf, maka akan berpengaruh terhadap

mekanisme kontraksi dan relaksasi pada otot, sehingga tidak mampu atau merasa lemas jika

ingin mengangkat atau memindahkan benda.

Daftar Pustaka

1. Bloom, fauchett. Buku ajar histologi. Ed.13. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2002.h. 175

2. Tambayong Jan. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi ke-10. Jakarta: EGC;

2007.h.134-7.

3. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed.27. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC;h. 598-9

Makalah Blok 5 Page 14

Page 15: gangguan muskulo pada lengan

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2001. H. 232-3

5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2001. H. 54.

6. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed.27. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC;h. 562-3

7. Bloom, Fauchett. Buku ajar histologi. Ed.13. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2002. H. 206

Makalah Blok 5 Page 15