Gangguan Jiwa Di Instalasi Gawat Darurat

4
GANGGUAN JIWA DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSU DAERAH ULIN BANJARMASIN Periode : 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009 Oleh : Dr. H. Yulizar Darwis, Sp.KJ, MM *) Latar belakang - Gangguan Depresi pada Penyakit Fisik ( Hipertensi, Infark Miokard, Epilepsi, Stroke, Diabetes Melitus, Kanker, HIV/AIDS, Tbc) berkisar antara 22 % – 46 % (Penelitian WHO, 2003) - Lima puluh satu koma satu persen (51,1 %) kunjungan baru Puskesmas di NAD terkait dengan Gangguan Jiwa (Penelitian Dit. Kesehatan Jiwa Masyarakat, Dep. Kes. RI, 2001) - Sebagian besar kasus-kasus Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Umum belum terdeteksi oleh dokter non psikiater/ dokter Umum Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persentase gangguan jiwa yang datang/masuk melalui IGD (Pelayanan Umum) RSUD Ulin Banjarmasin. Metode - Metode digunakan untuk mendeteksi gangguan jiwa adalah Metode 2 Menit. - Para dokter muda yang stagnasi (Koskap) di Bagian/SMF I.Kes Jiwa RSUD Ulin /FK Unlam Banjarmasin dilatih untuk menggunakan Deteksi Gangguan Jiwa di Pelayanan Umum ” Metode 2 Menit ” - Selama tugas jaga di IGD mereka mendeteksi Gangguan Jiwa pada pasien-pasien yang datang ke IGD dari jam 13.00 s/d 21.00 (selama mereka dinas di IGD)

description

Gangguan jiwa

Transcript of Gangguan Jiwa Di Instalasi Gawat Darurat

Page 1: Gangguan Jiwa Di Instalasi Gawat Darurat

GANGGUAN JIWA DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSU DAERAH ULIN BANJARMASIN

Periode : 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009

Oleh : Dr. H. Yulizar Darwis, Sp.KJ, MM *)

Latar belakang

- Gangguan Depresi pada Penyakit Fisik ( Hipertensi, Infark Miokard, Epilepsi, Stroke, Diabetes Melitus, Kanker, HIV/AIDS, Tbc) berkisar antara 22 % – 46 % (Penelitian WHO, 2003)

- Lima puluh satu koma satu persen (51,1 %) kunjungan baru Puskesmas di NAD terkait dengan Gangguan Jiwa (Penelitian Dit. Kesehatan Jiwa Masyarakat, Dep. Kes. RI, 2001)

- Sebagian besar kasus-kasus Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Umum belum terdeteksi oleh dokter non psikiater/ dokter Umum

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persentase gangguan jiwa yang datang/masuk melalui IGD (Pelayanan Umum) RSUD Ulin Banjarmasin.

Metode

- Metode digunakan untuk mendeteksi gangguan jiwa adalah Metode 2 Menit.- Para dokter muda yang stagnasi (Koskap) di Bagian/SMF I.Kes Jiwa RSUD

Ulin /FK Unlam Banjarmasin dilatih untuk menggunakan Deteksi Gangguan Jiwa di Pelayanan Umum ” Metode 2 Menit ”

- Selama tugas jaga di IGD mereka mendeteksi Gangguan Jiwa pada pasien-pasien yang datang ke IGD dari jam 13.00 s/d 21.00 (selama mereka dinas di IGD)

- Jumlah kunjungan, jumlah kasus gangguan jiwa dan laporan kasus-kasus gangguan jiwa dilaporkan didalam Buku Laporan Jaga dan dibahas pada Laporan pagi besoknya

- Di akhir Stase (Kepaniteraan Klinik), mereka menyusun Laporan dengan judul : Rekapitulasi Data Pasien Jiwa di IGD selama periode kepaniteraan

- Hasil Rekapitulasi tersebut dalam periode 1 tahun ( 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009) diolah untuk melihat jumlah/persentase Gangguan Jiwa yang datang ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin

*) Psikiater/Kepala SMF Ilmu Kes. Jiwa RSUD Ulin/FK. Unlam Banjarmasin

Page 2: Gangguan Jiwa Di Instalasi Gawat Darurat

Hasil

- Selama periode 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009, didapatkan 527 kasus (7,49 %) Gangguan Jiwa dari 7070 kunjungan IGD

- Dari 527 kasus gangguan jiwa tersebut :- 220 kasus (41,75 %) dengan Diagnosis Gangguan Psikosomatik

- 162 kasus (30,74 %) dengan diagnosis Gangguan Depresi - 73 kasus (11,94 %) dengan diagnosis Gangguan Psikosis - 43 kasus ( 8,16 %) dengan diagnosis Gangguan Neurosis - 26 kasus ( 4,93 %) dengan diagnosis Gangguan Penggunaan Zat - 3 kasus ( 0,57 %) dengan diagnosis Lain-lain (Epilepsi, Gangguan

Kesehatan Jiwa pada Anak

- Dari 220 kasus Gangguan Psikosomatik :- 102 kasus (46,36 %) datang dengan keluhan traktus gastro-intestinal- 45 kasus (20,45 %) datang dengan keluhan traktus respiatorius

- 32 kasus (14,55 %) datang dengan keluhan kardio-vaskuler - 10 kasus ( 4,55 %) datang dengan keluhan muskulo-skletal - 31 kasus (18,09 %) datang dengan keluhan lain-lain (dermatologi, endokrin,

traktus urogenital, data tidak lengkap)

- Dari 162 kasus depresi : - 104 kasus (64,20 %) dengan Depresi Sekunder pada Penyakit Fisik

(hipertensi, penyakit jantung, asma bronkial, stroke, kanker dan Tbc) - 58 kasus (35,80 %) dengan Depresi Primer, dan 11 kasus (18,97 %) dari

Depresi Primer tersebut dibawa ke IGD karena percobaan bunuh diri (tenamen suicide)

- Dari 73 kasus Psikosis- 37 kasus (50,69 %) merupakan Psikosis Organik dengan etiologi Cedera

Kepala, Intoksikasi, Penyakit Metabolik, Stroke, Penyakit Jantung dan Penyakit Infeksi

- 36 kasus (49,31 %) merupakan Psikosis Non Organik (Gangguan Skizofrenia, Psikosis Afektif, Psikosis Paranoid, Psikosis Akut dan Psikosis Polimorfik Akut)

- Dari 26 kasus Gangguan Penggunaan Zat :- 14 kasus (53,85 %) datang karena keluhan psikologis (Cemas, Panik,

Sindroma Putus Zat) - 12 kasus (46,15 %) datang karena kecelakaan lalu-lintas

Page 3: Gangguan Jiwa Di Instalasi Gawat Darurat

Kesimpulan

- Kasus Gangguan Jiwa di IGD RSUD Ulin Banjarmasin periode 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009 adalah 7,49 % dari total kunjungan IGD

- Lima peringkat kasus Gangguan Jiwa terbanyak :- Gangguan Psikosomatik (41,75 %)- Gangguan Depresi (30,74 %)- Gangguan Psikosis (11,94 %)- Gangguan Neurosis (8,16 %)- Gangguan Penggunaan Zat (4,93 %)

- Diperlukan suatu Instrumen yang mudah dan cepat untuk mendeteksi Gangguan Jiwa di Pelayanan Kesehatan Umum

Referensi

1. Insidens Gangguan Depresi pada Penyakit Fisik, Penelitian WHO, 2003 2. Gangguan Jiwa pada Kunjungan Baru Puskesmas, Penelitian Depkes RI / Dit.

Kesehatan Jiwa Masyarakat, 20012. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Umum, Dep. Kes RI,

Dit. Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta, 19953. Rekapitulasi Data Pasien Jiwa di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin

Banjarmasin, periode 20 Juli 2008 s/d 19 Juli 2009