Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

12
Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan Pertama, enzim-enzim percernaan dikreasi dari rongga mulut sampai ujung distal ileum. Kedua, kelenjar mukus, melumaskan dan melindungi semua. Prinsip-Prinsip Umum dari Sekresi Saluran Pencernaan Beberapa kelenjar sekresi saluran pencernaan berbeda-beda. Kelenjar mukus sel-tunggal disebut sel golbet : mengeluarkan mukus Traktus gastrointestinal dikelilingi kripta lieberkuhn, mengandung sel-sel sekretoris khusus. Lambung dan bagian atas duodenum terdapat lenjar tubular. Keempat, kelenjar saliva, pankreas, dan hati juga berhubungan dengan saluran pencernaan. Mekanisme Dasar Rangsangan Kelenjar Saluran Pencernaan Keberadaan makanan menyebabkan kelenjar-kelenjar menyekresikan getah terutama sekresi mukus. Juga mengaktifkan sistem saraf enterik dinding usus. (1) perangsang taktil (2) iritasi kimiawi, dan (3) distensi dinding usus. Rangsangan Otonom dari Sekresi Rangsangan Parasimpatis. Hampir selalu meningkatkan kelenjar di bagian atas saluran (yang dipersarafi oleh nervus glosofaringeus dan vagus parasimpatis) seperti kelenjar saliva, kelenjar esofagus, kelenjar gastrik, pankreas, dan kelenjar Brunner pada duodenum.

Transcript of Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Page 1: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Pertama, enzim-enzim percernaan dikreasi dari rongga mulut sampai ujung distal ileum. Kedua, kelenjar mukus, melumaskan dan melindungi semua.

Prinsip-Prinsip Umum dari Sekresi Saluran Pencernaan

Beberapa kelenjar sekresi saluran pencernaan berbeda-beda. Kelenjar mukus sel-tunggal disebut sel golbet : mengeluarkan mukus

Traktus gastrointestinal dikelilingi kripta lieberkuhn, mengandung sel-sel sekretoris khusus.

Lambung dan bagian atas duodenum terdapat lenjar tubular.Keempat, kelenjar saliva, pankreas, dan hati juga berhubungan dengan saluran

pencernaan.

Mekanisme Dasar Rangsangan Kelenjar Saluran Pencernaan

Keberadaan makanan menyebabkan kelenjar-kelenjar menyekresikan getah terutama sekresi mukus.

Juga mengaktifkan sistem saraf enterik dinding usus. (1) perangsang taktil (2) iritasi kimiawi, dan (3) distensi dinding usus.

Rangsangan Otonom dari Sekresi Rangsangan Parasimpatis. Hampir selalu meningkatkan kelenjar di bagian atas saluran (yang dipersarafi oleh nervus glosofaringeus dan vagus parasimpatis) seperti kelenjar saliva, kelenjar esofagus, kelenjar gastrik, pankreas, dan kelenjar Brunner pada duodenum.

Rangsang Simpatis. Peningkatan ringan sampai sedang sekresi mempunyai dua efek : Pertama, rangsangan simpatis meningkatkan sekresi. Yang kedua mengurangi sekresi, terutama karena reduksi vasokonstriktif suplai darah.

Pengaturan Sekresi Kelenjar oleh HormonHormon gastrointestinal meningkatkan pengeluaran getah gastrik dan getah pankreas ketika makanan masuk ke lambung atau duodenum.

Mekanisme Dasar Sekresi oleh Sel-Sel Kelenjar

Sekresi Zat Organik.1. Zat nutrisi berdifusi .

Page 2: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

2. Mitokondria sel kelenjar menggunakan energi oksidasi membentuk adenosin trifosfat (ATP).

3. Energi dari ATP, bernama zat-zat , zat nutrisi, digunakan untuk sintesis zat-zat sekretoris, terjadi dalam retikulum endoplasmik dan kompleks Golgi.

4. Bahan sekretoris dibawa tubulus retikulum endoplasmik, menuju vesikel kompleks Golgi kira-kira 20 menit .

5. Kemudian dimodifikasi, ditambahkan, dipekatkan, dan dikeluarkan ke dalam sitoplasma dalam bentuk vesikel sekretoris, ujung apikal sel-sel sekretoris.

6. Sinyal-sinyal pengontrol saraf atau hormonal menyebabkan sel mengeluarkan isi vesikel : Sinyal kontrol meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap ion kalsium, masuk kedalam sel. Menyebabkan banyak vesikel berfusi dengan membran sel apikal. Lalu pecah terbuka, proses ini disebut eksositosis

Sekresi Air dan Elekrolit. Kepentingan kedua adalah setetes air dan elektrolit

1. Rangsang saraf pada basal membran sel menyebabkan transpor aktif ion klorida ke bagian dalam sel

2. Kegenatifan listrik, akibat kelebihan ion klorida menyebabkan ion-ion positif, ion natrium, berpindah kebagian dalam sel

3. Kelebihan ion negatif dan positif menyebabkan osmosi air ke bagian dalam, meningkatkan volume tekanan hidrostatik sel itu membengkak

4. Mengakibatkan pembukaan kecil tepi sekretoris dari sel, menyebabkan keluarnya air, elektrolit, dan bahan organik.

Sifat Pelumasan dan Perlindungan dari Mukus, dan Traktus Gastrointestinal

Mukus adalah sekresi kental terdiri dari air, elektrolit, dan campuran beberapa glikoprotein, bagai pelumas dan pelindung bagi dinding usus.

Mukus mempunyai kemampuan untuk mempermudahkan meluncurnya makanan di sepanjang traktus gastrointestinal mencegah ekskoriasi atau kerusakan kimiawi epitel.

Sekresi Saliva

Kelenjar Saliva; Kelenjar parotis, subman dibularis, dan sublingualis, normal 800 sampai 1500 mililiter, rata-rata 1000 mililiter.

Dua tipe skresi protein : (1) sekresi serosa mengandung ptialin, (2) sekresi mukus

Kelenjar parotis menyekresi tipe serosa, submandibularis dan sublingualis mukus dan serosa. Saliva pH antara 6,0 dan 7,0

Sekresi Ion pada Silva. Mengandung ion kalium dan ion bikarbonat. Ion natrium dan klorida lebih rendah .

Page 3: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Sekresi saliva dua tahap: pertama melibatkan asinus, dan kedua, duktus salivarius. Sel asinus sekresi primer yang mengandung ptialin dan/atau musim. Sewaktu melalui duktus, terjadi dua proses transpor aktif utama yang memodifikasi komposisi ion pada cairan saliva secara nyata.

Pertama, ion-ion natrium secara aktif direabsorbsi, ion-ion kalium disekresi. Reabsorpi natrium yang melebihi sekresi ion kalium, membuat kenegatifan listrik sekitar -70 milivolt menyebabkan ion klorida direabsorpi.

Kedua, ion-ion bikarbonat disekresi oleh epitel duktus kedalam lumen duktus. Sebagian disebabkan pertukaran pasif ion bikarbonat dengan ion klorida..

Hasil akhir pada kondisi istirahat, konsetrasi ion natrium dan klorida saliva sekitar 15 mEq/L, sepertujuh sampai sepersepuluh dalam plasma. Ion kalium adalah sekitar 30 mEq/L, tujuh kali lebih, ion bikarbonat adalah 50 sampai 70 mEq/L, dua sampai tiga kali lebih besar konsentrasinya dalam plasma.

Selama salivasi maksimal, meningkat sebesar 20 kali lipat, konsentrasi natrium klorida akan meningkat hanya sekitar setengah sampai dua pertiga konsentrasi dalam plasma, dan konsentrasi kalium meningkat hanya empat kali konsentrasi dalam plasma.

Fungsi Saliva untuk Kebersihan Mulut. Saat terjaga sekitar 0,5 mililiter saliva, disekresikan selama tidur menjadi sangat sedikit. Berperan mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. Berisi bakteri patogen merusak jaringan dan juga menimbulkan karies gigi.

Pertama, saliva membuang bakteri patogen juga partikel-partikelmakan.

Kedua, mengandung beberapa faktor, salah satunya adalah ionTiosianat, beberapa enzim proteolitik terutama, lisozim (a) menyerang bakteri, (b) membantu ion tiosianat memasuki bakteri, tempat ion ini kemudian menjadi bakterisid, (c) mencerna partikel-partikel makanan.

Ketiga, mengandung besaran tibodi protein yang dapat menghancurkan bakteri rongga mulut.

Pengaturan Sekresi Saliva oleh Saraf Dikontrol oleh sinyal parasimpatis dari nukleus salivatorius superior inferior pada batang otak.

Terletak antara medula dan pons tereksitasi rangsangan taktil dan pengecapan lidah daerah-daerah rongga mulut dan faring lainnya. Rasa asam merangsang sekresi saliva 8 sampai 20 kali.

Daerah nafsu makan pada otak hipotalamus anteriorSaliva juga terjadi respons refleks dari lambung usus halus bagian atasnyaPerangsang simpatis dapat meningkatkan salivasi dalam jumlah sedikit,

berasal dari ganglia servikalis superior.Faktor sekunder suplai darah ke kelenjar, salivasi sendiri secara langsung

melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Sebagian efek vasodilator ini disebabkan oleh kalikrein di sekresikan sel-sel saliva yang aktif, bekerja sebagai suatu enzim memisahkan satu protein darah, yaitu alfa2-globulin, untuk membentuk bradikinin, suatu vasodilator yang kuat.

Sekresi EsofagusBerkarater mukus fungsi pelumasan

Page 4: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Sekresi Lambung Karaterisik Sekresi LambungMempunyai dua tipe kelenjar tubular: kelenjar oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentuk asam) menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik menyekresi mukus melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga menyekresi hormon gastrin.

Sekresi dari Kelenjar Oksintik (Gastrik)Tipe-tipe sel : (1) sel leher mukus menyekresi mukus, (2) sel peptik (atau chief), menyekresi sejumlah pepsinogen, (3) sel parietal, menyekresi asam hidroklorida dan faktor intrinsik.

Mekanisme Dasar Sekresi Asam Hidroklorida 1. Ion klorida ditranspor dari sito-plasma ke dalam kanalikulus, ion natrium

ditranspor keluar kanalikulus ke dalam sitoplasma menciptakan potensial negatif -40 sampai -70 milivolt menyebabkan difusi ion-ion kalium dan sejumlah kecil ion-ion natrium dari sitoplasma sel ke dalam kanalikulus.

2. Air berdisoiasi menjadi ion-ion hidrogen dan ion-ion hidroksil. Ion-ion hdorgen disekresikan ke dalam kanalikus sebagai pertukaran terhadap ion-ion kalium: dikatalisis H+, K+ -ATPase. Ion-ion natrium direabsorbsi oleh pompa natrium. Ion kalium dan natrium yang telah berdifusi dalam kanalikulus akan direabsorbsi di dalam sitoplasma sel, hidrogen menempati kanalikus, memberi suatu larutan asam hidroklorida yang kuat.

Sekresi dan Aktivasi Pepsinogen. Disekresi oleh sel peptik dan sel mukus kelenjar gastrik.

Pepsinogen setelah berkontak dengan asam hidroklorida, akan segera diaktifkan membentuk pepsin yang aktif.

Pepsin berfungsi sebagai enzim proteolitik aktif dalam medium yang sangat asam (pH optimal 1,8 sampai 3,5)

Sekresi Faktor Intrinsik. Faktor intrinsik penting untuk absorbsi vitamin B12 didalam ileum, disekresi oleh sel parietal pada gastritis kronis , orang mengalami aklorhidria juga mengalami anemia pernisiosa.

Kelenjar Pilorus-Sekresi Mukus dan Gastrin

Kemiripan dengan kelenjar oksintik mengandung sel peptik tidak ada sel parietal. Mengandung sel-sel mukus menyekresikan pepsinogen, sejumlah besar mukus encer membantu melumasi pergerakan makanan melindungi dinding lambung dari menyekresikan hormon gastrin.

Sel-Sel Mukus Permukaan

Rangsangan Sekresi Asam Lambung

Page 5: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Sel-sel parietal adalah satu-satunya jenis sel menyekresi asam hidroklorida. Sel parietal berhubungan erat dengan sel jenis lain yang disebut sel mirip-enterokromafin yang fungsi utamanya menyekresi histamin.

Pembentukan dan sekresi asam hidroklorida berhubungan secara langsung dengan jumlah histamin yang dilepaskan oleh sel ECL. Mekanisme kuat merangsang sekresi histamin hormon gastrin, dibentuk di bagian antrum lambung sebagai respons terhadap protein. ECL dapat dirangsang asetilkolin dari ujung saraf vagus zat hormon disekresi sistem saraf enterik dinidng lambung.

Perangsang Sekresi Asam oleh Gastrin. Disekresikan oleh sel-sel gastrin disebut sel-sel G dalam kelenjar pilorik. Gastrin suatu polipetida besar dua bentuk G-34 mengandung 34 asam amino, lebih kecil, G- 17, 1 7 asam amino.

Ketika makanan mengandung protein mencapai lambung, protein tersebut merangsang sel gastrin didalam kelenjar pilorik melepaskan gastrin pencampuran hebat getah percernaan membawa gastrin cepat ke sel ECL menyebabkan pelepasan histamin langsung ke kelenjar oksintik, merangsang sekresi asam hidroklorida lambung.

Pengaturan Sekresi Pepsinogen

Dua jenis sinyal : (1) perangsangang sel-sel peptik oleh asetilkolin (2) respons terhadap adanya asam didalam lambung. Asam menimbulkan refleks-refleks saraf enterik tambahan ke sel-sel peptik.

Fase Sekresi Lambung Tiga “fase”

Fase Sefalik. Timbul akibat melihat, membaui, membayangkan, mencicipi makanan. Sinyal neurogenik menyebabkan fase sefalik berasal dari korteks serebri dan pada pusat nafsu makan di amigdala dan hipotalamus. Normalnya menghasilkan 20 persen sekresi lambung.

Fase Gastrik. (1) refleks vagovagal dari lambung ke otak dan kembali ke lambung, (2) refleks enterik setempat, (3) mekanisme gastrin menyebabkan sekresi getah lambung 70 persen dari total sekresi lambung.Fase Intestinal. Keberadaan makanan di usus halus, mengakibatkan lambung menyekresi sejumlah kecil getah percernaan.

Fase Intestinal. Keberadaan makanan di usus halus mengakibatkan lambung menyekresi sejumlah kecil getah pencernaan.

Hambatan Sekresi Lambung oleh Faktor Intestinal Pasca Lambung Lainnya

1. Makanan di dalam usus halus merangsang refleks enterogastrik terbalik yang menghambat sekresi lambung.

2. Keberadaan asam, lemak protein, cairan hiperosmotik hipo-osmotik menyebabkan pelepasan beberapa hormon usus. Sekretin mengontrol sekresi

Page 6: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

pankreas. Tiga hormon lain, peptida penghambat gastrik, polipeptida intestinal vasoaktif, dan somatostatin,

Tujuan fungsional penghambatan sekresi lambung perlambat pasae kimuslambung ketika usus halus sudah terisi atau aktif secara berlebihan.

Kompisisi Kimiawi Gastrin dan Hormon Gastrointestinal Lainnya

Gastrin, kolesistokinin, dan sekretin, semuanya merupakan polipeptida besar berat molekul sekitar 2000, 4200 dan 3400. Aktivitas fungsional gastrin terletak pada keempat asam amino terminal, kolesistokinin kedelapan asam amino terminal.

Gastrin sintesis bentuk sintetik pentagastrin.

Sekresi Pankreas

Enzim-enzim percernaan disekresikan oleh asini asini pankreas, dan sejumlah besar larutan natrium bikarbonat disekresi oleh duktulus kecil dan duktus lebih besar mengalir melalui duktus pankreatikus bergabung dengan duktus tikus mengeluarkan isinya ke duoedenum melalui papila Vateri dikelilingi oleh sfingter Oddi.

Enzim-Enzim Pencernaan Pankreas

Banyak enzim mencernakan protein, karbonhidrat, dan lemak juga mengandung ion bikarbonat menetralkan keasaman kimus.

Enzim-enzim untuk mencerna protein adalah tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.

Tripsin kimotripsin memisahkan protein menjadi peptida karboksipolipeptidase memecahkan beberapa peptida menjadi asam-asam amino bentuk tunggal.

Untuk mencerna karbonhidrat adalah amilase pankreas menghidrolisis pati, glikogen, karbonhidrat lain membentuk disakarida dan triasakarida.

Untuk mencerna lemak (1) lipase pankreas mampu menghidrolis lemak netral menjadi asam lemak dan monogliserida, (2) kolesterol esterase, hodrolisis ester kolesterol dan, (3) fosfolipase, memecah asam lemak fosfolipid.

Saat disentesis dalam bentuk tidak aktif berupa tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipolip eptidase. Tripsogen diaktifkan oleh enzim enterokinase, tripsinogen diaktifkan secara otokatalisasi oleh tripsin. Kimotripsinogen oleh tripsin tuk kimotripsin.

Sekresi Penghambat Tripsin Mencegah Pencernaan Pankreas itu Sendiri.

Sekresi Ion-Ion Bikarbonat

Ion bikarbonat air, disekresikan terutama oleh sel-sel epitel dari duktulus dan duktus yang keluar dari asini. Jika pankreas dirangsang ion bikarbonat akan meningkat

Page 7: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

sampai setinggi 145 mEq/L, sekitar lima kali lebih besar dalam plasma untuk menetralkan asam hidroklorida.

1. Karbon dioksida bergabung dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat berdisosiasi mnjadi ion bikarbonat dan ion hidrogen ditranspor bersama dengan ion natrium (Na+) ke dalam lumen duktus.

2. Ion hidrogen ditukar dengan ion natrium melalui bagian sel yang berbatasan dengan darah, untuk menetralkan kelistrikan ion bikarbonat yang disekresi.

3. Gerakan ion natrium dan bikarbonat menyebabkan osmosis air membentuk larutan bikarbonat yang hampir isoosmotik.

Pengaturan Sekresi Pankreas

Rangsanga Dasar yang Menyebabkan Sekresi Pankreas Tiga rangsangan dasar

1. Asetilkolin, dari neruvus vagus parasimpatis saraf kolinergik2. Kolesistokinin, oleh mukosa duo denum yeyenum.3. Sekretin, disekresikan mukosa duodenum dan yeyenum ketika makanan yang

sangat asam.

Kedua stimulus pertama, asetilkolin dan kolesistokinin, merangsang sel-sel asinar pankreas, dihasilkannya enzim-enzim percernaan pankreas dalam jumlah besar jumlah air dan elektrolit yang relatif kecil dengan enzim. Tanpa air sekretin merangsang sekresi larutan air dari natrium bikarbonat dalam jumlah besar.

Fase-Fase Sekresi Pankreas

Fase Sefalik dan Gastrik

Fase Intestinal. Sekresi pankreas menjadi sangat banyak sebagai respons terhadap hormon sekretin.

Sekretin polipeptida yang mengadung 27 asam amino tidak aktif yaitu prosekretin Sekretin menyebabkan pankreas menyekresi sejumlah besar cairan yang

mengandung ion bikarbonat konsentrasi rendah. Dua alasan : Pertama, dilepaskan mukosa usus halus ketika pH dibawah 4,5 sampai 5,0 meningkatkan sewaktu pH turun sampai 3,0 menyebabkan sekresi pankreas mengandung banyak natrium bikarbonat.

HCl + NaHCO3 NaCl + H2CO3

Kolesistokinin. Makanan dalam usus halus menyebabkan kolesistokinin, polipeptida 33 asam amino, sel I, didalam mukosa duodenum dan yeyunum bagian atas hasil dari keberadaan proteosa dan pepton.

Kolesistokinin dibawa oleh darah menuju pankreas, kolesistokinin menyebabkan sekresi sebagian besar enzim percernaan oleh sel-sel asinar. Mirip perangsang vagus tetapi lebih jauh lebih kuat, menghasilkan 70 sampai 80 persen.

Sekresi Empedu

Page 8: Fungsi Sekresi Saluran Pencernaan

Fungsi hati mengeluarkan empedu,normalnya antara 600 dan 1000 ml/hari, dua fungsi penting

Pertama, penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karena asam empedu:(1) asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang

besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, dapat diserang oleh enzim lipase disekresikan dalam getah pankreas, (2) membantu absorpsi produk akhir lemak

kedua, mengeluarkan produk buangan yang penting meliputi bilirubin, kelebihan kolesterol.

Sekresi Empedu

Dua tahap: (1) sel hepatosit, mengandung asam empedu, kolesterol, dan zat-zat organik disekresikan kananlikuli biliaris kecil, (2) mengalir di dalam kanalikuli menuju septa interlobularitas ke dalam duktus biliaris terminal kemudian ke dalam duktus yang lebih besar, duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis empedu dikeluarkan ke dalam duodenum atau dialihkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu.

Dalam perjalanannya ditambahkan ion-ion natrium dan bikarbonat encer. Sekresi kedua dirangsang oleh sekretin menyebabkan pelepasan ion bikarbonat

Penyimpanan dan Pemekatan Empedu di dalam Kandung Empedu. Volume maksimal kandung empedu 30 sampai 60 mililiter. Sekresi empedu selama 12 jam sekitar 450 mililiter, karena air, natrium, klorida, dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya. Absorbsi mukosa kandung empedu

Empedu secara normal dipekatkan sebanyak 5 kali maksimal 20 kali lipat.

Komposisi Empedu. Zat yang paling banyak disekresikan, garam empedu, bilirubin, kolesterol, lesitin dan elektrolit