Form Refleksi Kasus
-
Upload
priya-triono -
Category
Documents
-
view
209 -
download
19
Transcript of Form Refleksi Kasus
FORM REFLEKSI KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Dewi Ayu Krisanti NIM: 08711113
Stase : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Identitas Pasien
Nama / Inisial : An. B No RM : -
Umur : 6 tahun Jenis kelamin : Wanita
Diagnosis/ kasus : Diare
Pengambilan kasus pada minggu ke:………………………
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
IDENTITAS :
Nama : An. B
Umur : 6 tahun
Alamat : Bligo, Ngluwar
Keluhan Utama : BAB cair
1 HSMRS pasien datang dengan keluhan BAB cair sebanyak 4x, bentuk cair, warna
kuning kehijauan,tidak disertai demam (-). Pasien masih mau minum dan makan. Batuk
(-) pilek (-) mual (-) muntah (-) BAK terakhir tadi pagi,warna kuning pekat.
RPD
- Riwayat keluhan serupa (+)
- Riwayat batuk (+) pilek (+)
Pemeriksaan Fisik
Page 1
Ku/kes : lemas / CM BB : 16 kg, TB : 110 cm
T : 36,7oC Status Gizi BMI : Gizi Kurang
Leher : Lnn ttb
Thoraks (c/p) : sim +/+, retraksi (-), KG (-)
S1 S2 regular (+), bising (-)
Ves (+/+), Rh -/-, Wh -/-
Abd : Flat, BU (+) N (12 x/m) Supel, T/E (+) N, H/L ttb
Eks : akral hangat, CRT < 2”
Int : ikterik (-), sianosis (-),
Kep : CA -/-, mata cowong (-), air mata (+), mukosa bibir basah, SI (-)
Terapi
- Zinc
- Oralit
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus
Hingga saat ini masih banyak penyakit-penyakit yang menyelimuti masyarakat Indonesia, misalnya diare.
Padahal diare ini dapat dicegah jika masyarakat akan sadar dengan kebersihan lingkungan. Banyak
informasi yang didapat tentang diare baik dari penyuluhan, media elektronik dan media cetak, sehingga
kita sebagai tenaga kesehatan sangat mengharapkan agar masyarakat mengerti tentang diare mulai dari
faktor risiko, gejala, akibat jika tidak ditangani dengan cepat, maupun komplikasinya. Hasil dari data survey
yang kami lakukan di Desa Bligo kecamatan Ngluwar didapatkan presentasi diare sekitar 19,8%, rata-rata
pada usia balita. Ini masih terbilang banyak kejadiannya. Sehingga masyarakat diharapkan untuk menjaga
kebersihan lingkungan baik dari makanan maupun dari orang tersebut.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang
sesuai *
*pilihan minimal satu
Diare masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia, karena diare merupakan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian pada usia anak-anak jika tidak ditangani dengan cepat dan benar. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan pada orang tua tentang kebersihan, minimnya air bersih,
sanitasi, dan keperdulian yang masih rendah terhadap kebersihan. Cuci tangan dengan sabun yang benar
merupakan cara yang efektif untuk mencegah terjadinya diare, dan merupakan cara yang sangat
ekonomis, tidak memerlukan biaya yang mahal. WHO menjelaskan bahwa kedua tangan merupakan salah
satu alur masuknya kuman ke dalam mulut hingga ke dalam tubuh. Menurut penelitian WHO mencuci
tangan dengan sabun yang benar dapat mengurangi prevalensi diare hingga 40%. Pengetahuan seorang
ibu juga sangat berperan penting dalam terjadinya diare, jika pengetahuan ibu tinggi maka dalam
Page 2
penanganan diare sangatlah mahir, begitu juga dangen sebaliknya. Pendapatan dalam keluarga juga ikut
berperan penting karena jika pendapatan keluarga rendah maka penanganannya pun akan terhambat
akibat kekurangan biaya. Terjadinya diare dapat meningkat jika status gizi anak kurang akibat pemberian
makanan yang kurang.
4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai
Asi merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT sekaligus anugerah yang luar biasa untuk setiap bayi yang
lahir ke muka bumi. Seperti dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 233 :
“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh,yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan itu; dan kewajiban ayah pula ialah memberi makan dan pakaian kepada ibu
itu menurut cara yang sepatutnya . Tidaklah diberatkan seseorang melainkan menurut kemampuannya.
Janganlah menjadikan seorang ibu menderita karena anaknya, dan jangan juga jadikan seorang ayah
menderita karena anaknya, dan waris juga menanggung kewajiban tersebut jika ayah meninggal. Jika
keduanya ingin menyapih dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya.dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tida ada dosa bagimu apabila
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah maha melihat apa yang kamukerjakan ” (Al-Baqarah 233).
Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap anak berhak mendapatkan asi selama 2 tahun
penuh dari ibunya. Tidak hanya untuk seorang ibu, ayah juga berhak memberikan makanan bagi anak-
anaknya, salah satunya adalah asi. Namun apabila dalam suatu kondisi bahwa ibu tidak memungkinkan
utntuk menyusui, asi dapat digantikan oleh orang lain meskipun bukan saudara atau keluarga, sehingga
anak masih mendapatkan asi dengan baik.
Selain itu asi harus selalu diberikan kepada bayi meskipun dalam keadaan-keadaan darurat seperti dalam
surat At-Talaq ayat 6 :
Page 3
Artinya :”.... Dan jika mereka (istri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka
nafkahnya hingga mereka bersalin kemudian jika mereka menyusukan anakmu maka berikanlah kepada
mereka upahnya”. (At-Talaq 6).
Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian asi selama 2 tahun merupakan hak untuk
setiap bayi, meskipun ada beberapa kondisi yang dapat seorang ibu tidak bisa menyusui anaknya
sehingga diperbolehkan orang lain untuk menyusui bayinya, sehingga anak masih dapat asi dari seorang
wanita.
Umpan balik dari pembimbing
…………………………….,…………………...
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda
dr. Sunarto M,Kes Sandy Agustian
Page 4