Fisiologi Sistem Pencernaan

5
 Fisiologi Sistem Pencernaan by Tika on 18 April 2010 Fisiologi Sistem Pencernaan Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O 2 untuk menghasilkan energi. Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel. Secara umum sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu: 1. Motilitas Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar motilitas pencernaan:  Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap organ pencernaan.  Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan. 2. Sekresi Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar- kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan (misalnya enzim, garam empedu, dan mukus). Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf dan hormon sesuai. 3. Pencernaan Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjad struktur yang lebih sederhana yang dapat diserap oleh enzim. Manusia mengonsumsi tiga komponen makanan utama, yaitu:  Karbohidrat

Transcript of Fisiologi Sistem Pencernaan

5/10/2018 Fisiologi Sistem Pencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-sistem-pencernaan-55a0bc736b3bd 1/5

Fisiologi Sistem Pencernaan

by Tika on 18 April 2010

Fisiologi Sistem Pencernaan

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan

yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan molekul-molekul

organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan energi.

Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluranpencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel. Secara umum sistem

pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu:

1. Motilitas

Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.

Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yangdisebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar motilitas

pencernaan:

  Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke

depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bergantung pada fungsiyang dilaksanakan oleh setiap organ pencernaan.

  Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan

getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian

isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

2. Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-

kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik 

spesifik yang penting dalam proses pencernaan (misalnya enzim, garam empedu, dan mukus).Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf 

dan hormon sesuai.

3. Pencernaan

Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjad strukturyang lebih sederhana yang dapat diserap oleh enzim. Manusia mengonsumsi tiga komponen

makanan utama, yaitu:

  Karbohidrat

5/10/2018 Fisiologi Sistem Pencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-sistem-pencernaan-55a0bc736b3bd 2/5

Kebanyakan makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida, misalnya

tepung kanji , daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Bentuk karbohidrat yang palingsederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

  Lemak 

Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Protein akandiuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat diserap dalam saluran

pencernaan.

  Protein

Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigelsida. Produk akhir pencernaan

lemak adalah monogliserida dan asam lemak.

Proses pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di

tempat ikatan, lalu enzim akan memutuskan ikatan tersebut sehinggan molekul-molekul kecilmenjadi bebas.

4. Penyerapan

Proses penyerapan dilakukan di usus halus. Proses penyerapan memindahkan molekul-molekul

dan vitamin yang dihasilkan setelah proses pencernaan berhenti dari lumen saluran pencernaan

ke dalam darah atau limfe.

Saluran pencernaan (traktus digestivus) merupakan saluran dengan panjang sekitar 30 kaki (9 m)

yang berjalan melalui bagian tengaj tubuh menuju ke anus. Pengaturan fungsi saluran

pencernaan bersifat kompleks dan sinergistik. Terdapat empat faktor yang berperan dalampengaturan fungsi pencernaan, yaitu:

1.  Fungsi otonom otot polos

2.  Pleksus saraf intrinsik 

3.  Saraf ekstrinsik 

4.  Hormon saluran pencernaan

Proses Pencernaan 

Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir

sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses defekasi.Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan

yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah makanan; (2)

mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap. Ketika merangsangpapil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi

saliva. Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim. Fungsi

saliva dalam proses pencernaan adalah:

5/10/2018 Fisiologi Sistem Pencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-sistem-pencernaan-55a0bc736b3bd 3/5

1.  Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim amilase.

2.  Mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan denganadanya mukus sebagai pelumas.

3.  Memiliki efek antibakteri oleh lisozim.

4.  Pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang pupil pengecap.

5. 

Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yangdihasilkan bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.

Selanjutnya adalah proses deglutition (menelan). Menelan dimulai ketika bolus di dorong oleh

lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan yang kemudian

mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan secara refleks akanmengaktifkan otot-otot yang berperan dalam proses menelan. Tahap menelan dapat dibagi

menjadi 2, yaitu:

1.  Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalamesofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.

2. 

Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer yangmendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung esofagus.

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi prosesmotilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:

1.  Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan

lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter

2.  Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,

makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan

secara bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.3.  Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan

penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan

gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombangperistaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.

4.  Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan

 juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.

Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung. Beberapa sekretlambung diantaranya:

 HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung. FungsiHCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim pepsinogenmenjadi pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) membantu

penguraian serat otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim bertugas mematikan

mikroorganisme dalam makanan.

  Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami

penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan

protein untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena fungsinya memecah

5/10/2018 Fisiologi Sistem Pencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-sistem-pencernaan-55a0bc736b3bd 4/5

protein, maka peptin dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk 

inaktif (pepsinogen) agar tidak mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.

  Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa

cedera pada mukosa lambung.

  Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12. vitamin

B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik, maka vitaminB12 tidak dapat diserap.

  Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang

mensekresikan gastrin.

Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan mengalirnyamakanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi

pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil

alkohol dan aspirin.

Makanan selanjutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan tempat berlangsungnya

pencernaan dan penyerapan. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, yaitu:

1.  Duodenum (20 cm/ 8 inci): pencernaan di lumen duodenum di bantu oleh enzim-enzim

pankreas. Garam-garam empedu mempermudah pencernaan dan penyerapan lemak.

2.  Jejenum (2,5 m/ 8 kaki)3.  Ileum (3,6 m/12 kaki)

Proses motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:

1.  Segmentasi: merupakan proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus.Kontraksi segmental mendorong kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan

ke depan karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus.Kecepatan segmentasi di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan

segmentasi di ileum adalah 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagianawal usus halus daripada di bagian akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke

depan daripada ke belakang. Akibatnya, kimussecara perlahan bergerak maju ke bagian

belakang usus halus dan selama proses ini kimus mengalami proses maju mundursehingga terjadi pencampuran dan penyerapan yang optimal.

2.  Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses

segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan

“menyapu” bersih usus diantara waktu makan. 

Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut sukus enterikuske dalam lumen yang fungsinya adalah (1) mukus menghasilkan proteksi dan limbrikasi; (2)sekresi encer ini menghasilkan H2O untuk ikut serta dalam pencernaan makanan secara

enzimatik. Proses pencernaan di usus halus dilakukan oleh enzim-enzim pankreas. Dalam

keadaan normal, semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besarelektrolit, vitamin, dan air diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan terjadi di

duodenum dan jejenum.

5/10/2018 Fisiologi Sistem Pencernaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-sistem-pencernaan-55a0bc736b3bd 5/5

Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan

rektum. Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus setiap hari. Isiusus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna, komponen

empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk dieliminasi merupakan

feses. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi. Feses akan

dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter anus internus (terdiri dari ototpolos) untuk melemas dan rektum serta kolon sigmoid untuk berkontraksi lebih kuat. Apabila

sfingter anus eksternus (terdiri dari otot rangka) juga melemas maka akan terjadi defekasi.

Peregangan awal di dinding rektum menimbulkan rasa ingin buang air besar. Ketika terjaiddefekasi biasanya dibantu oleh mengejan volunter yang melibatkan kontraksi simultan otot-otot

abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis dalam posisi tertutup sehingga meningkatkan

tekanan intra-abdomen yang membantu pengeluaran feses.

Daftar Pustaka

Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC

http://iamtiku.wordpress.com/2010/04/18/fisiologi-sistem-pencernaan/