Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

74
FISIOLOGI ORGAN ASESORIS SISTEM PENCERNAAN Oleh : dr. Arnita A Harahap

description

Hati adalah kelenjar terbesar didalam tubuh yg terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diafragma.Terbagi dalam 2 belahan utama: - kanan - kiri - atas: bentuk cembung, terletak dibwh diafragma - bawah : tidak rata, fisura transversus

Transcript of Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Page 1: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

FISIOLOGI ORGAN ASESORIS SISTEM

PENCERNAAN

Oleh :

dr. Arnita A Harahap

Page 2: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

1. HEPAR Hati adalah kelenjar terbesar didalam tubuh

yg terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen disebelah kanan dibawah diafragma.

Terbagi dalam 2 belahan utama:

- kanan

- kiri

- atas: bentuk cembung, terletak dibwh diafragma

- bawah : tidak rata, fisura transversus

Page 3: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

HEPAR Fissura longitudinal : memisahkan belahan

kanan dan kiri dipermukaan bawah Ligamen falsiformis : memisahkan belahan

kanan dan kiri dipermukaan atas. Hati dibagi dlm 4 belahan :

- kanan

- kiri

- kaudata

- kwadrata

Page 4: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Sistem Peredaran Darah Hati1. Arteri Hepatika : Keluar dari aorta dan memberikan 1/5 darahnya kepada

hati Kejenuhan oksigen 95-100%

2. Vena Porta : Terbentuk dari vena lienalis & vena mesenterika

superior Menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Kejenuhan oksigen hanya 70% (sbgn O2 sdh diambil

oleh LIMPA & USUS) Membawa zat makanan yg telah diabsorbsi oleh

mukosa usus halus.

Page 5: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Sistem Peredaran Darah Hati3. Vena Hepatika Mengembalikan darah dari hati ke vena

cava inferior Tidak memiliki katup

4. Saluran Empedu Terbentuk dari penyatuan kapiler2

empedu yg mengumpulkan empedu dari sel Hati

Page 6: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Struktur Halus Hepar Sel hati adalah sel yg polihedral dan berinti Protoplasma sel berisi sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobula hepatika yg

berbentuk hexagonal kasar, kira2 berdiameter 1 mm dan satu dari yg lain terpisah oleh jaringan ikat yg memuat cabang2 pembuluh darah yg menjelahi hati.

Kapsul Glison : pembungkus jaringan ikat dari cabang vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu, membentuk saluran porta.

Page 7: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Struktur Halus Hepar Sinusoid darah : jala kapiler Hepatika pada

setiap lobula yg berasal dari vena porta. Vena Interlobuler : pembuluh darah halus

berjalan diantara lobula hati. Vena Intralobuler : vena kecil didlm pusat lobula

dimana cabang2 kapiler masuk kedlm bahan lobula.

Vena Sublobuler: vena yg berisi campuran dari pembuluh2 darah, bergabung membentuk vena hepatika yg berjalan langsung masuk kedlm vena kava inferior.

Page 8: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Struktur Halus Hepar

Kanalikuli empedu : saluran halus yg dimulai diantara sel hati dan terletak diantara 2 sel hati.

Kanalikuli terpisah dari kapiler sehingga darah dan empedu tidak bercampur.

Saluran Hepatika : gabungan antara kapiler empedu dan saluran interlobuler empedu

Page 9: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Hati1. Metabolisme tubuh terutama untuk makanan dan

darah.

2. Mengubah zat makanan yg diabsorbsi dari usus dan yg disimpan disuatu tempat di dlm tubuh.

3. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi kedlm empedu dan urine

4. Fungsi glikogenik: menghasilkan glikogen dari konsentrasi glukosa yg diambil dari makanan hidrat karbon, mempertahankan kadar glukosa darah normal. Fungsi ini dikendalikan oleh sekresi pankreas (insulin).

5. Mengubah asam amino menjadi glukosa.

Page 10: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Hati

6. Sebagai sekresi empedu, mis:

- garam empedu( dibuat dlm hati)

- pigmen empedu(dibuat dlm sist RET)

7. Pembentukan ureum:

Hati → asam amino →deaminasi oleh sel →

Nitrogen dipisah dari asam amino →amonia →ureum →diekskresikan kedlm urine

Page 11: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Hati

8. Kerja atas lemak : Lemak dipecah→ asam karbonat + air. Garam empedu untuk absorbsi lemak Kekurangan garam empedu akan

mengurangi absorbsi lemak shg tjd gangguan pencernaan pd anak2 kecil (co:coeliac), sariawan tropik, ggn pankreas.

Page 12: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Hati

9. Berhubungan dengan isi normal darah: membentuk sel darah merah pd masa hidup

janin. Berperan dalam penghancuran SDM Menyimpan hematin untuk penyempurnaan

SDM Membuat protein plasma Membersihkan bilirubin dari darah Menghasilkan protrombin dan fibrinogen

untuk penggumpalan darah.

Page 13: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Hati

10. Penyimpanan dan penyebaran bahan2

spt glikogen, lemak, vitamin (A&D),

dan besi.

11. Pertahanan suhu tubuh

12. Sebagai alat detoksifikasi

(mengamankan racun),co : obat tidur,

alkohol, obat bius, tetraklorida,dll.

Page 14: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

2.KANDUNG EMPEDU Adalah sebuah kantong berbentuk terong

dan merupakan membran berotot. Letak didalam sebuah lekukan disebelah

permukaan bawah hati sampai pinggiran depannya.

Panjang 8-12 cm dan dapat berisi kira2 60ccm

Terbagi menjadi:

- Fundus - Leher

- Badan - Pembungkus

Page 15: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

KANDUNG EMPEDU Pembungkus terdiri dari 3:- Serosa peritoneal ( sebelah luar

pembungkus)- Jaringan otot tak bergaris (sebelah tengah)- Membran mukosa+lapisan sal empedu

(seb dalam) Duktus sistikus :bekerja sebagai tempat

persediaan getah empedu, sehingga mjd pekat.

Page 16: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Proses kerja K.Empedu

Bila makanan masuk kedlm usus pencernaan, 30 mnt kmdn sfingter oddi mengendor sehingga kandung empedu berkontraksi mengeluarkan getah empedu yg kmdn msk kedlm duodenum(usus besar),lalu terjadilah proses pencernaan oleh kandung empedu.

Page 17: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Getah Empedu Merupakan cairan alkali yg disekretkan oleh hati. Jumlah yg diekskresikan seseorang sktr 500-1000

ccm Jumlah produksi getah empedu dipengaruhi oleh

makanan yg masuk(proses pencernaan) khususnya pencernaan lemak.

80% getah empedu terdiri dari : air, garam empedu, pigmen empedu, kholesterol, musin, dan zat lainnya.

Fungsi kholeretik : menambah sekresi empedu Fungsi khalagogi : menyebabkan kandung empedu

mengosongkan diri.

Page 18: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Pigmen Empedu Dibentuk didlm sistem RetikuloEndotelial

(khususnya limpa dan sumsum tulang) dari pecahan hemoglobin yg berasal dari SDM yg rusak yg dialirkan kehati dan yg kmdn diekskresikan kedlm empedu.

Sterkobilin: pigmen empedu yg mewarnai feces

Urobilin: pigmen empedu yg mewarnai urin Bekerja hanya sebagai bahan ekskresi, tidak

mempengaruhi dlm proses pencernaan.

Page 19: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Garam Empedu

Bersifat digestif dan memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak.

Membantu absorbsi lemak yg telah dicernakan(gliserin dan asam lemak) dgn cara menurunkan tegangan permukaan dan memperbesar daya tembus endotelium yg menutupi vili usus.

Page 20: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

3.PANKREAS Adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya mirip

dengan kelenjar ludah Panjang : 15 cm (mulai dari duodenum-limpa) Terdiri atas 3 bag:

a. Kepala Pankreas: paling lebar, terletak disebelah kanan rongga abdomen dan didalam lekukan duodenum, dan yg praktis melingkarinya.

b. Badan Pankreas: bag. Utama,.

c. Ekor Pankreas: bag. Yg runcing diseletaknya dibelakang lambung dan didepan vertebra lumbalis pertamabelah kiri, dan yg sebenarnya menyentuh Limpa.

Duktus Wirsungi: merupakan saluran utama dari salura2 kecil yg menerima saluran dari lobula lain.

Page 21: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Pankreas Sebagai organ rangkap Fungsi eksokrin : oleh sel sekretori lobulanya, yg

membtk getah pankreas, berisi enzim dan elektrolit. Memiliki dua saluran yaitu Duktus Wirsungi (saluran

utama), Duktus Santorini (saluran yg msk kedlm duodenum).

Dipengaruhi oleh saraf Vagus, mempengaruhi peningkatan arus getah bening

Dipengaruhi oleh 2 hormon yaitu: Sekretin dan Pankreozimin, yg dibentuk didalam mukosa duodenum dan yg kmdn merangsang arus getah Pankreas.

Page 22: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Pankreas

Fungsi Endokrin: tersebar diantara alveoli pankreas, yg terpisah oleh kelompok2 kecil (Pulau Langerhans) shg terbentuk organ endokrin.

Pulau Langerhans: Mensekresi insulin untuk mengendalikan kadar glukosa dan memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengabsorbsi dan menggunakan glukosa dan lemak.

Page 23: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

SALURAN PENCERNAAN DAN PENCERNAAN MAKANAN Terdiri atas bagian2:

- Mulut

- Faring--------------- Tekak

- Esofagus------------ Kerongkongan

- Ventrikulus -------- Lambung

- Usus halus & Usus Besar Kelenjar2 dalam saluran pencernaan:

- Kelenjar Ludah (kelenjar salivari)

- Kelenjar Ludah perut/ Pankreas dan Hati(Hepar)

Page 24: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Page 25: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Enzim Pencernaan

Adalah zat kimia yg menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami satu perubahan.

Ptialin ( amilase ludah): bekerja hanya atas gula dan tepung

Pepsin: bekerja atas protein Proses kerja enzim dipengaruhi oleh

garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yg tepat.

Page 26: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

MULUT

Adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan.

Terdiri atas 2 bag:

1. Bag.Luar (Vestibula): ruang diantara gusi dan gigi dengan bibir dan pipi.

2. Bag. Dalam : rongga mulut yg dibatasi disisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan disebelah belakang bersambung dengan awal farinx.

Page 27: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

MULUT Atap mulut dibentuk oleh PALATUM, dan Lidah terletak

dilantainya, dan terikat pd tulang HIOID. Di garis tengah sebuah lipatan membran

mukosa(Frenulum Lingualis) menyambung lidah dengan lantai mulut.

Dikedua sisi terletak papilla sublingualis, yg memuat lubang kelenjar ludah submandibularis.

Lipatan sublingualis: tempat lubang2 halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.

Selaput lendir mulut ditutupi oleh epitelium yg berlapis2, dibawahnya terletak kelenjar2 halus yg mengeluarkan lendir . Selaput ini sangat kaya akan pembuluh darah dan jg memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.

Page 28: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

BIBIR

Terdiri atas dua lipatan daging yg membentuk gerbang mulut. Disebelah luar ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa)

Otot orbicularis oris menutupi bibir Levator anguli oris mengangkat Depresor anguli oris menekan ujung

mulut

Page 29: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

PALATUM Terdiri atas dua bagian yaitu: Palatum keras yg

tersusun atas tajuk2 palatum dari sebelah depan tulang maxillaris, dan lebih kebelakang terdiri atas dua tulang palatum

Dibelakang terletak palatum lunak, yg merupakan lipatan menggantung yg dapat bergerak dan yang terdiri atas jaringan fibrous dan selaput lendir.

Ditengah palatum lunak menggantung keluar sebuah prosesus berbentuk kerucut yaitu uvula.

Lipatan rangkap otot dan selaput lendir yg disebelah kanan dan kiri disebut Tonsil.

Page 30: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

PIPI

Membentuk sisi berdaging pada wajah dan menyambung dengan bibir mulai pada lipatan naso-labial, berjalan dari sisi hidung kesudut mulut.

Pipi dilapisi dari dalam oleh mukosa yg mengandung papila-papila

Otot yg terdapat pada pipi adalah Bucinator.

Page 31: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

GIGI GELIGI & PENGUNYAHAN Terdapat dua kelompok gigi yaitu:

1. Gigi sementara (gigi sulung)

2. Gigi tetap

GIGI SULUNG Terdapat 20 gigi sulung, 10 pada setiap

rahang Dari tengah kedua sisi berturut2

dinamai; 2 Incisivus(gigi seri), 1 Kanina(gigi taring), 2 Molar(geraham)

Page 32: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

GIGI GELIGI & PENGUNYAHANGIGI TETAP Gigi tetap lebih banyak yaitu 32, 16

pada setiap rahang. Dari tengah kesamping berturut2; 2

Insicivus, 1 Taring, 2 Premolar( geraham depan), 3 Molar( geraham belakang)

Page 33: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

GIGI GELIGI & PENGUNYAHAN Umumnya pd seorang bayi gigi pertamanya muncul pd

umur 6 bulan. Incisivus tengah pada rahang bawah diikuti incisivus

lateral. Molar pertama keluar pd usia 12-15 bulan, gigi taring

pd 18 bulan, selanjutnya 20 bln molar lainnya. Gigi tetap mulai menggantikan yg sementara pd kira2

umur 6 tahun. Yg pertama keluar ialah sebuah molar dibelakang gigi sementara disetiap sisi, kmdn pd umur 7-8 th keluar gigi incisivus, pd umur 9-10 thn geraham premolar, dan umur 11 thn gigi taring. Pada usia 12 thn geraham molar kedua dan terakhir geraham bungsu.

Page 34: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

PENGUNYAHAN

Mengunyah adalah menggigit dan menggiling makanan diantara gigi atas dan bawah.

Gerakan lidah dan pipi pembantu dengan memindahkan makanan lunak kepalatum keras dan kegigi-gigi.

Otot utama pengunyahan : masseter, otot temporalis, dan otot pterigoid medial dan lateral.

Page 35: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

MENELAN Terdiri dari 3 tahap: gerakan membentuk makanan

menjadi sebuah bolus dengan bantuan lidah dan pipi, dan melalui belakang mulut masuk kedlm farinx.

Setelah makanan masuk farinx maka palatum lunak naik untuk menutup nares posterior, glotis menutup oleh kontraksi otot2nya, dan otot konstriktor farinx menangkap makanan dan mendorongnya masuk esofagus.

Pada saat menelan pernafasan berhenti, kl tidak berhenti akan tersedak.

Makanan dpt berjalan ke esofagus karena kerja peristaltik, lingkaran serabut otot didepan makanan mengendor dan yg dibelakang makanan berkontraksi.

Page 36: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

KELENJAR LUDAH

Kelenjar yg terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentuk kantong dan yg membentuk lubang2 kecil.

Kelenjar ludah utama :

1. Kelenjar Parotis

2. Kelenjar Submandibular

3. Kelenjar Sublingualis.

Page 37: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Page 38: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Kelenjar Parotis Kelenjar yang terbesar Terletak 1 disebelah kiri dan 1 disebelah

kanan dan terletak didepan agak dibawah telinga.

Sekretnya dituangkan kedlm mulut melalui saluran parotis/saluran stensen, yg bermuara dipipi sebelah dalam, berhadapan dengan geraham (molar) kedua atas.

Ada 2 struktur penting yg melintasi kelenjar parotis yi: Art. Karotis Externa dan saraf Facialis (saraf ke-7)

Page 39: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Kelenjar SubMandibularis Peringkat ke2 dari Parotis Terletak dibawah kedua sisi tulang

rahang, dan berukuran kira2 sebesar buah kenari

Sekretnya dituangkan kedlm mulut melalui saluran submandibularis atau saluran wharton, yg bermuara didasar mulut, dekat frenulum lingualis.

Page 40: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Kelenjar SubLingualis Adalah yg terkecil. Letaknya dibawah lidah di kanan dan kiri

frenulum linguae dan menuangkan sekretnya kedalam dasar mulut mll beberapa muara kecil.

Fungsi kelenjar ludah : mengeluarkan Saliva, yg mrpkn cairan pertama yg mencernakan makanan.

Deras aliran saliva dirangsang oleh

a) Adanya makanan dlm mulut

b) Melihat, membaui, dan memikirkan makanan.

Page 41: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

SALIVA Adalah cairan yg bersifat alkali Ludah mengandung musin, enzim pencerna zat

tepung yaitu Ptialin dan sedikit zat padat Fungsi: bekerja secara fisik dan kimiawi Kerja fisik: membasahi mulut, membersihkan lidah

dan memudahkan orang berbicara. Kerja Kimiawi: disebabkan enzim Ptialin(amilase

ludah)yg dlm lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yg telah dimasak. Kerja ptialin berjalan terus didalam lambung selama 20 mnt atau smp makanan mjd asam oleh kerja cairan lambung.

Page 42: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Rongga Abdomen

Abdomen adalah Rongga terbesar dalam tubuh

Bentuknya meluas dari atas dari diafragma sampai pelvis dibawah.

Dibagi 2:

a. Rongga seb Atas (lebih besar)

b. Rongga seb bBawah (Pelvis/lebih kecil)

Page 43: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Batas-batas Abdomen

Atas : diafragma Bawah : Pintu masuk Panggul dari

panggul besar Depan : otot2 abdominal, tulang2 Iliaka,

Iga seb bawah. Belakang: Tulang panggul, otot Psoas,

Quadratus Lumborum

Page 44: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Isi Abdomen Lambung / Gaster Usus Halus Usus Besar Hati Pankreas Ginjal dan kelenjar Suprarenal Aorta Abdominalis, Vena Kava Inferior,

Reseptakulum khili, sebgn sal torasika. Pembuluh limfe dan kelenjar, urat saraf,

peritonium, lemak.

Page 45: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Page 46: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Page 47: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Page 48: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Lambung dan Pencernaannya Lambung adalah bagian dari salran

pencernaan yg dapat mekar paling banyak. Terletak terutama didaerah epigastrik dan

sebagian sebelah kiri daerah hipokondriak dan umbilikal

Lambung terdiri dari 3 bagian:- Atas : Fundus- Batang utama: Antrum pilorik- Bawah horisontal:

Page 49: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Lambung dan Pencernaannya Lambung berhubungan dengan: - Esofagus Orifisium atau kardia - Duodenum Orifisium Pilorik Lambung terletak dibawah diafragma,

didepan Pankreas. Limpa menempel pada sebelah kiri

fundus.

Page 50: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Struktur Gaster

Terdiri atas 4 lapisan:

1. Lapisan Peritoneal Luar : lapisan serosa

2. Lapisan berotot, terdiri 3 lapisan:

a. Serabut longitudinal

b. Serabut Sirkuler

c. Serabut Oblik

3. Lapisan submukosa : jaringan areolar (isi pembuluh darah dan saluran limfe)

4. Lapisan mukosa : sebelah dalam, tebal,terdiri atas byk kerutan dan rugae.

Page 51: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Perdarahan dan persarafan Lambung menerima darah dari :

a. Arteri Gastrika

b. Arteri Lienalis Lambung dipersarafi oleh :

a. Nervus Vagus

b. Plexus Seliaka Sisterna Simpatis

Page 52: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Gaster Lambung menerima makanan dan bekerja

sebagai penampung untuk jangka waktu pendek Semua makanan dicairkan dan dicampurkan

dengan HCL. Dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oelh usus.

Protein diubah menjadi PEPTON Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan Pencernaan lemak dimulai didalam lambung Faktor antianemia dibentuk Khime yaitu isi lambung yg cair, disalurkan masuk

duodenum

Page 53: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Kelenjar dalam lapisan mukosa gaster mengeluarkan sekret yaitu cairan pencerna penting, disebut getah lambung

Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna.

Getah lambung mengandung 0,4% HCL yang mengasamkan semua makanandan bekerja sebagai zat antiseptik dan disinfektan, membuat banyak organisme, yg ikut masuk bersama makanan, tidak berbahaya, menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan protein

Page 54: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Enzim Pencerna Gaster Pepsin : dihasilkan dari pepsinogen dalam

lingkungan HCL dan bekerja atas protein, mengubah menjadi bahan yg mudah larut

PEPTON Renin : ragi yg membekukan susu dan

membentuk kasein dari kaseinogen yg dpt larut. Kasein : protein susu dan setelah dipisahkannnya

dapat dipengaruhi oleh fermen pepsin. Enzim yg memecah lemak disebut LIPASE

Lambung

Page 55: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Perangsangan sekresi getah lambung Perangsangan saraf

Contoh: rasa makanan merangsang secara sekresi karena kerja saraf

Perangsangan Kimiawi

Contoh : makanan didalam lambung menimbulkan rangsangan kimiawi karena menyebabkan dinding lambung melepaskan hormon (perangsangan Kimiawi) yg disebut GASTRIN

Page 56: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Dalam keadaan normal cairan lambung juga mengandung enzim yg dikenal sebagai faktor pembuat darah dari castle.

Faktor ini perlu untuk absorbsi vitamin B12(sianokobalamin). Tidak adanya faktor ini menyebabkan anemi pernisiosa.

Page 57: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Usus Halus & Pencernaannya

Usus halus adalah tabung yg kira2 2,5 M panjangnya dalam keadaan hidup, sedangkan bila otot kehilangan tonusnya panjang sekitar 6 M.

Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar.

Terdiri dari 3 bagian:

1. Duodenum

2. Yeyunum

3. Ileum

Page 58: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Duodenum Bagian pertama usus halus yg 25 cm

panjangnya. Berbentuk sepatu kuda, kepalanya

mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas

masuk kedalam duodenum pada satu lubang yg disebut Ampula Hepatopankreatika (Ampula Vateri)

Yeyunum Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus.

Ileum Menempati 3/5 Akhir

Page 59: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Struktur Usus halus Dinding terdiri dari 4 lapis:

1. Lapisan luar: membran serosa, peritonium yg membalut usus dgn erat

2. Lapisan berotot: terdiri 2 lapis serabut

( longitudinal & sirkuler)

3. Lapisan submukosa : tdr jaringan areolar yg byk pemb darah, saluran limfe, kelenjar, plexus Meissner

4. Lapisan mukosa dalam : disusun berupa kerutan tetap spt jala yg disebut : valvulae koniventes

Page 60: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Didalam duodenum terdapat kelenjar yg khas yaitu kelenjar BRUNNER : kelenjar yg mengeluarkan sekret cairan kental alkali yg bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yg asam.

Dinding submukosa dan mukosa dipisahkan oleh selapis otot datar yg disebut mukosa muskularis : dengan kontraksi membantu mengosongkan semua lakteal

Page 61: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi usus halus: Mencerna dan mengabsorbsi khime dari

lambung Gerakan peristaltik dibagi :

a. Gerakan segmental : gerakan yg memisahkan beberapa segmen usus dari yg lain krn diikat oleh gerakan konstriksi serabut sirkuler.

b. Gerakan pendulum/ayunan: menyebabkan isi usus bercampur

Page 62: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Kelenjar usus halusNama Sifat Kedudukan Fungsi

Krip Lieberkuhn Kelenjar tubuler sederhana

Diseluruh selaput lendir usus halus

Mengeluarkan getah usus, sukus enterikus

Kelenjar Brunner

Kelenjar bertandan kecil

Dilapisan submukosa usus terutama diduodenum

Sekresi zat pelindung alkali untuk duodenum

Kelenjar soliter Kelompok folikel atas nodul jaringan limfe

Diseluruh selaput lendir mukosa usus halus

Perlindungan usus terhadap serangan bakteri

Kelenjar peyer Kelompok kelenjar soliter

Dipermukaan mukosa ileum

Page 63: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Empedu : diperlukan untuk pencernaan lemak yg diemulsikan, membantu kerja lipase.sifat alkalinya membantu membuat makanan yg keluar dari lambung yg asam mjd netral

Garam empedu : mengurangi tegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yg dimakan.

Getah pankreas, ada 3 enzim:

a. Amilase : mencerna KH, sifatnya lebih kuat dr Ptialin, mengubah zat tepung mjd Disakharida.

Page 64: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

b. Lipase : enzim yg memecah lemak mjd gliserin dan asam lemak, paling kuat bila bekerja sama dgn empedu

c. Tripsin : mencernakan protein. Dihasilkan oleh enzim tripinogen yg terdapat dalam getah pankreas dan yg berubah mjd enzim pencernaan tripsin oleh salah satu enzim dari sukus enterikus, yaitu enterokinase.

Page 65: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Sukus enterikus Enterokinase : mengatifkan enzim proteolitik yg

berasal dari getah pankreas. Erepsin : menyempurnakan pencernaan protein

yg telah dirubah yaitu polipeptida dijadikan berbagai asam amino

Intertase : bekerja atas gula Laktase : membelah laktosa menjadi glukosa,

galaktosa kmdn diubah mjd glukosa dalam hati. Maltase : mengubah maltosa menjadi dextrosa.

Page 66: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

AbsorbsiSumber makanan Hasil tercerna

terakhirOrgan absorbsi

Protein Asam amino Dari epitelium masuk pembuluh darah dan aliran darah

Lemak Gliserin dan asam lemak

Dari epitelium vili masuk lakteal dan aliran limfe

Hidrat karbon MonosakaridaGlukosa Levulosa Galaktosa

Dari epitelium vili dan dinding pembuluh darah masuk aliran darah.

Page 67: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Usus Besar & Defekasi Panjang usus besar / kolon sekita 1 M yg

merupakan sumbangan dari usus halus dan mulai dikatup ileokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat.

Reflek gastrokolik :terjadi makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltik didalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi

Kolon : kantong mekar yg terdapat apendix vermiformis/umbai cacing

Page 68: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Sekum : terletak didaerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas.

Kolon asenden : kolon naik melalui daerah sebelah kanan lumbal

Kolon tranversus : terletak dibawah hati(fleksura hepatika) dan berjalan mll tepi daerah epigastrik dan umbilikal.

Kolon desenden : terletak dibawah limpa(fleksura lienalis) dan berjalan melalui daerah kanan lumbal.

Kolon sigmoid : didaerah kanan iliaka (fleksura sigmoid)

Rektum : 10 cm terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoid dan berakhir pd saluran anal yg kira2 3 cm panjangnya.

Page 69: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Usus Besar Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan

atau absorbsi makanan. Bila isi usus mencapai sekum maka semua zat

makanan telah diabsorbsi dan isinya cair. Selama perjalanan didalam kolon isinya

menjadi padat karna air diabsorbsi dan ketika rektum dicapai maka feces bersifat padat-lunak.

Peristaltik dlm kolon lamban, diperlukan 16-20 jam baginya untuk mencapai flexura sigmoid.

Page 70: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Fungsi Kolon

Absorbsi air , garam. Glukosa Sekresi musin (oleh kelenjar lapisan

dalam) Penyiapan selulosa berupa hidrat

karbon didalam tumbuh2han, buah2an, dan sayuran hijau.

Penyiapan sisa protein yg belum dicerna oleh bakteri (ekskresi)

Defekasi (pembuangan air besar)

Page 71: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Defekasi Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Pengeluarannya disebabkan oleh reflek gastroiliaka,

yg bekerja sesudah makan pagi(sarapan) Kerja defekasi adalah kebiasaan Tidak ada waktu yg tepat dan frekuensi yg sama pada

setiap orang Susunan feces: terdiri sangat banyak bakteri,

kebanyakan mati, lepasan epitelium dari usus, jumlah kecil zat nitrogen, terutama musin, garam,kalsium fosfat, sedikit zat besi, selulosa dan sisa makanan lain yg tdk tercerna dan air.

Page 72: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Penyakit 2 pd saluran Pencernaan Disfagia : kesukaran menelan bersamaan

dengan penyakit (gangguan pada tengkorak / esofagus)

Stenosis : penyempitan pada saluran esofagus co: kebakaran , tumor, aneurisma dlm thorax, tiroid yg membesar.

Esofagitis : peradangan esofagus yg merupakan komplikasi pd hernia hiatus esofagus.

Page 73: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

Penyakit 2 pd saluran Pencernaan Dispesia : sebuah bentuk gangguan

pencernaan yg sering sukar sembuh yg disebabkan krn ketidak teraturan diit, waktu makan tidak teratur, sering berhubungan dengan ketakutan dan tekanan jiwa.

Gastritis : peradangan lambung disebabkan zat perangsangan seperti keracunan makanan, infeksi

Ulkus peptikum: terjadi pd beberapa bagian lambung dan duodenum yg terkena kerja getah lambung.

Page 74: Fisiologi Organ Asesoris Sistem Pencernaan

SELESAI

TERIMA KASIH