FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

20
FILSAFAT ILMU FILSAFAT adalah berfikir dan merasa sedalam – dalamnya terhadap segala sesuatu sampai kepada inti persoalan. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata, yaitu : Philos dan Sophia. Philos berarti; senang, gemar, atau cinta, sedangkan Sophia dapat diartikan sebagai kebijaksanaan orang – orang yang mendambakan kebenaran ,orang-orang yang mendambakan kebenaran adalah orang pandai. Kebenaran didasarkan pemikiran dan logika . Lahirnya ilmu oleh karena ketidak pahaman para ilmuwan terhadap para filosof, maka ilmu merupakan bentuk – bentuk perkembangan filsafat. Ilmu filsafat merupakan induk dari pada ilmu – ilmu lainnya. Dalam operasionalnya filsafat adalah suatu pemikiran yang mendalam sampai ke akar – akar nya(terhadap suatu masalah atau objek. PENGETAHUAN ,ILMU DAN FIL SAFAT. Dalam memahami ini terjadi proses bertingkat dari pengetahuan (sebagai hasil dari tahu ) ilmu dan filsafat Pengetahuan adalah hasil dari tahu diri manusia What Apa air Apa manusia Apa alam Ilmu : What = apa Why = mengapa How = bagaimana Apa air Mengapa air mendidih bila dipanaskan Mengapa manusia bernafas Bagaimana air mendidih Bagaimana bumi itu bisa berputar Bagaimana manusia itu bisa bernafas

Transcript of FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Page 1: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT adalah berfikir dan merasa sedalam – dalamnya terhadap segala sesuatu sampai kepada inti persoalan.Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata, yaitu : Philos dan Sophia.Philos berarti; senang, gemar, atau cinta, sedangkan Sophia dapat diartikan sebagai kebijaksanaan orang – orang yang mendambakan kebenaran ,orang-orang yang mendambakan kebenaran adalah orang pandai.Kebenaran didasarkan pemikiran dan logika . Lahirnya ilmu oleh karena ketidak pahaman para ilmuwan terhadap para filosof, maka ilmu merupakan bentuk – bentuk perkembangan filsafat.Ilmu filsafat merupakan induk dari pada ilmu – ilmu lainnya.Dalam operasionalnya filsafat adalah suatu pemikiran yang mendalam sampai ke akar – akar nya(terhadap suatu masalah atau objek.

PENGETAHUAN ,ILMU DAN FIL SAFAT.

Dalam memahami ini terjadi proses bertingkat dari pengetahuan (sebagai hasil dari tahu ) ilmu dan filsafat

Pengetahuan adalah hasil dari tahu diri manusia What Apa air Apa manusia Apa alam

Ilmu : What = apa Why = mengapaHow = bagaimana

Apa air Mengapa air mendidih bila dipanaskan Mengapa manusia bernafas Bagaimana air mendidih Bagaimana bumi itu bisa berputar Bagaimana manusia itu bisa bernafas

Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu, mempelajari metode atau pendekatan//cara untuk mengkaji objek tersebut, sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistimatis dan diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Jadi, ilmu itu harus memenuhi kriteria :

Mempunyai objek kajian Mempunyai metode pendekatan Disusun secara sistimatis Bersifat universal (mendapat pengakuan secara umum)

Filsafat adalah suatu ilmu yang kajian nya tidak terbatas pada fakta – fakta, melainkan sampai batas kemampuan logika manusia.

Page 2: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Ilmu mengkaji kebenaran dengan bukti logika atau jalan pikiran manusia batas kajian ilmu adalah fakta. Batas kajian filsafat logika atau daya pikir manusia.

Ilmu menjawab atas pertanyaan – pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, filsafat menjawab pertanyaan mengapa, mengapa, mengapa, dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.Dalam perkembangan filsafat ilmu terdapat taraf peralihan sehingga pengkajian filsafat menjadi sempit tak lagi menyeluruh, tetapi

- tak lagi mempermasalahkan moral - mengkaitkan dengan kegiatan manusia eg ; ilmu Ekonomi - masih menerapkan etika - metode normatif dan deduktif (berfikir dari hal – hal umum kepada

khusus) Pada tahap terakhir ilmu itu didasarkan atas penemuan – penemuan, sehingga dalam teori – teori ilmu pengetahuan tentang alam dan isinya. Tak lagi menggunakan metode normatif dan deduktif tetapi kombinasi antara deduktif dan induktif (berfikir dari hal –hal khusus ke hal – hal umum dengan dijembatani berupa pengkajian hipothesis sehingga disebut Metode Deductio – hipothetif – verifikatif. Metode ini dipakai sebagai dasar pengembangan metode ilmiah yang lebih dikenal Metode Penelitian. Selanjutnya melalui atau menggunakan metode ilmiah ini akan menghasilkan ilmu.Kerangka – kerangka metode ilmiah dapat digambarkan ; Deduksi ; berdasarkan pengalaman – pengalaman atau teori – teori atau dogma – dogma bersifat umum dilakukan dugaan-dugaan atau hipothesis.Hipothesis adalah dugaan sementara yang ditarik berdasarkan teori, dogma, atau pengalaman – pengalaman.Verifikasi ; proses pembuktian untuk hipothesis – hipothesis yang telah melalui kegiatan penelitian.Induksi ; hasil penelitian tersebut disusun dalam suatu teori umum.

Filsafat ilmu ; merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat"ilmu filsafat dan akan menjawab beberapa pertanyaan;

1. objek apa yang ditelaah- bagaimana wujud hakiki objek tersebut- bagaimana hubungan objek dengan daya tangkap manusia (berfikir

merasa, mengindera)2. Bagaimana proses yang mungkin ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu. `Bagaimana prosedurnya;

- apa yang disebut benar itu- apa kriterianya - caranya- tekhniknya- sarana apa`yang dkgunakan

3. untuk apa ilmu itu dipergunakan - bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah – kaidah

moral

Page 3: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

- bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan - pilihan!moral - bagaimana hubungan antara tekhnik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode"ilmiah dan norma – norma moral/profisiooal.Kelompok pertanyaan – pertanyaan di atas merupakan landasan ilmu. Kelompok pertama merupakan landasan ontologi. Kelompok ke-2 merupakan landasan epistomologi. Kelompok ke-3 merupakan landasan axiologi.

Secara singkat landasan ilmu- Landasan ontologi

i. Objek telaah ilmuii. Verifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahanya

iii. Disiplin ilmu mempunyai landasan ontologi yang berbeda – beda

- Landasan Epistomologi i. cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah sehingga

diperoleh ilmuii. secara umum metode ilmiah pada dasarnya`sama untuk disiplin

ilmu yaitu: berupa proses kegiatan induksi – deduksi – verifikasi

- Landasan axiologi i. berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut

ii. apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu sendiri bagi peningkatan kualitas hidup manusia

Sarana berpikir ilmiah- untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir- tersedianya sarana memungkinkan dilakukan penelaahan ilmiah secara

teratur dan cermat- penguasaan sarana berpikir ilmiah merupakan hal yang bersifat imperatif

(memberi ) bagi seorang ilmuan

Sarana berpikir ilmiah merupakan;1. Kumpulan pengetahuan yang didapat berdasarkan metode ilmiah

eg; induksi – deduksi dalam mendapatkan ilmuilmu mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuan yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah

2. Tujuan mempelajari saran berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan menelaah ilmu secara baikTujuan mempelajari ilmu untuk mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berupa;

- bahasa-logika- Matematika berpikir deduktif

Page 4: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

DeduksiDeduksi

Khasanah IlmuKhasanah Ilmu Dunia RasionalDunia Emperis

Dunia RasionalDunia Emperis

Ramalan/hipotese

Ramalan/hipotese

InduksiInduksi

FaktaFakta

pengujianpengujian

Statistika Metode penelitian

- Sistematif ; berpikir induktif- Statistuk mempunyai peranan penting berpikir induktif.

Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metoda penelitian ilmiah yang pada hakekatnya merupakan pengumpulan fakta untuk menolak atau menerima hipothesis yang diajukan.

Ilmu dan sarana Berpikir ilmiah

Logika.Matematika

Page 5: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

: Pemanfaatan ilmu dari tekhnologi kedokteran dalam mengembangkan Profesi Medik.

Kompetisi yang akan dicapai; menerapkan konsep – konsep dan prinsip – prinsip ilmu biomedik, klinik, ilmu kesehatan masyarakat dan perilaku, sesuai dengan tingkat pelajaran kesehatan primer.

Sasaran pembelajaran;

1. memahami relevansi pendayagunaan prinsip – prinsip ilmu biomedik yang berhubungan dengan terjadi nya permasalahan – permasalahan kesehatan.

2. memahami relevansi pendayagunaan ilmu dan tekhnologi kedokteran dalam menanggulangi permasalahan kesehatan.

Materi kuliahIlmu kedokteran sebagai bagian dari ilmu biomedik secara keseluruhan adalah ilmu terapan.Ilmu biomedik

- membantu manusia memahami dinamika dan bentuk permasalahan kesehatan

- mengembangkan cara menanggulangi permasalahan kesehatan.Penanggulangan permasalahan kesehatan dipercayakan kepada profesi kedokteran. Profesi kedokteran berperan menjembatani hasil kiprah ilmuan biomedik untuk dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan masyarakat banyak.Pemahaman pendayagunaan ilmu dan tekhnologi meliputi ranah axiologi kajian filsafat ilmu secara normatif kajian axiologi ilmu biomedik lebih terfokus.

- dimensi moral pemanfaatan ilmu dan tekhnologi kedokteran - pada implementasi akan bermuara pada pengembangan etik biomedik

Peran filsafat ilmu dalam memandukan profesi kedokteran dalam memahami hasil kajian ilmu biomedik untuk dapat diterapkan secara operasional,ranah ontologi filsafat ilmu

- bagaimana ilmu dan tekhnologi kedokteran dikembangkan yang merupakan epistomologi filsafat ilmu.

Misi profesi kedokteran ;- untuk menanggulangi permasalahan kesehatan masyarakat melalui sajian yang

bermutu

Sajian pelayanan bermutu ditandai; Pelayanan yang paling effisien yang dikemas melalui,

- sistem pelayanan yang tertata mapan- pelayanan yang baik - pemamfaatan optimal ilmu dan tekhnologi kedokteran - pelayanan bermartabat- dengan mengadopsi tata nilai moral yang berkembang di masyarakat- mengamalkan etik profesi kedokteran

Page 6: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Pemecahan permasalahan kesehatan melalui;- mengidentifikasi permaslahan- proses diagnostik- proses peramalan proses prognosis- proses intervensi terapeutik

Misi filsafat ilmuFungsi ilmu :

Menjelaskan dan meramalkan fenomena (characteristic) serta kejadian (event) yang dapat dan terjadi pada alam semesta, serta mengendalikannya agar apa yang diramalkan akan terjadi dapat diubah.Terlihat kerangka fungsi ilmu ini sejalan dengan langkah profesi kedokteran dalam memecahkan permasalahan medik;

- diagnostik- terapeutik- prognostik

untuk melaksanakan profesi diagnosis, terapeutik, dan prognosis dengan baik, dokter harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup dikemas dalam bentuk perilaku yang mendukung.Filsafat adalah induk dan perintis ilmu sehingga batas kajian filsafat dan kajian ilmu bukanlah bersifat hitam putih. Kajian filsafat memberi landasan dan spencerahan terhadap kajian ilmu.

PERJALANAN ALAMIAH PENYAKITParadigma ilmu kedoktern tentang penyakit, yang di landasi pemikiran tentang perjalanan alamiah penyakit bertumpu pada serangkaian asumsi.

1. ETIOLOGIAsumsi pertama adalah tiap penyakit ada penyebabnya. Penyebab ini dinamakan

Etiologi, tak ada penyakit tanpa penyebab.Kumpulan etiologi ini dikompilasikan dan disusun klasifikasinya. Secara umum etiologi penyakit dikelompokan menjadi;

- genetik berkaitan dengan aberasi gen sebagai faktor keturunan- infeksi, sebagi akibat invasi makhluk hidup- alergi : akibat penyimpangan reaksi terhadap berbagai zat- auto imun : akibat salah satu reaksi sehingga menghancurkan jaringan

tubuh sendiri - kurang gizi- trauma akibat kekerasan hingga menimbulkan kerusakan jaringan - degeneratif akibat lapuknya jaringan tubuh- neoplasma berupa tumbuh tak terkendali sel tertentu dalam tubuh

dalam kenyataan, faktor etiologi ini sering tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi.Misal : demam reumatik disebabkan infeksi streptococcus beta hemolyticus, yang menimbulkan radang tenggorok, tetapi hanya dapat menimbulkan demam reumatik melalui mekanisme auto imun pada manusia dengan fakta genetik tertentu.

Page 7: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

PATOANATOMI.Asumsi : tiap etiologi dapat menimbulkan kerusakan struktur jaringan tubuh

dinamakan Patoanatomi.Bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari kerusakan jaringan tubuh pada berbagai penyakit dinamakan patologi anatomi. Dengan sendirinya untuk mengetahui penyeimbangan struktur ini dibutuhkan lebih dulu pengetahuan tentang struktur normal tubuh yang diadakan pada ilmu anatomi dan histologi.Sekarang diketahui kerusakan sering hanya terjadi pada tingkat yang lebih kecil, hanya pada tingkat sel atau molekul, sehingga berkembang pengetahuan biologi molekul.Perkembangan ilmu kedokteran juga telah memacu kompilasi dan penerapan sistematika berbagai bentuk kelainan patoanatomi ini.Misal ;

Secara histologik kita telah mengenal kelainan berupa :- reaksi radang- nekrosis- atropi- degenerasi

Ternyata kerusakan struktur ini tidak sepenuhnya akibat serangan langsung faktor etiologi. Sebagian kerusakan muncul akibat perlawanan tubuh. Eg ; Hepatitis virus, virus hepatitis hanya menyebabkan kerusakan sel hati, tetapi akibat perlawanan tubuh muncul reaksi radang dengan segala rangkaian akibatnya, termasuk muncul nya sirosis hepatis.

Pemahaman filsafat ilmu memandu kita untuk maknai kebutuhan dan relevansi untuk memahami secara lebih rinci dan mendalam pola kelaianan fungsi( kerusakan jaringan tubuh) akibat invasi etiologi dan perlawanan yang dilakukan tubuh.,

3. PATOFISIOLOGIAsumsi berikutnya : etiologi dan atau patoanatomi dapat menimbulkan kelainan

fungsi, yang dinamakan Patofisiologi.Ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dinamakan fisiologi, Sedangkan ilmu yang mendalami patofisiologi lazim dikaji pada cabang ilmu patologi klinik atau pada berbagai spesialisasi ilmu klinik.Ilmu kedokteran juga berusaha mendalami kelainan patofisiologi secara sistimatis, lazim dipilah berdasarkan sistem, sehingga kita mengenal gangguan fungsi gastrointestinal, fungsi sistem pernapasan. Tiap sistem didalami lebih lanjut lagi, menjadi :Fungsi : - motorik

- pencernaan- absorbsi- hormonal

sama halnya dengan patoanatomi, kelainan fungsi juga tidak sepenuhnya muncul akibat serangan langsung faktor etiologi.Misal : kekakuan sendi pada luka bakar muncul bukan akibat luka bakarnya, tetapi akibat reaksi tubuh dalam rangka proses penyembuhan untuk menutupi kulit yang rusak, tetapi berakhir dengan pembentukan Sikatriks.

Page 8: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Pemahaman filsafat ilmu memaksa kita untuk untuk memaknai kebutuhan dan relevansi untuk memahami secara lebih rinci dan mendalam pola kelainan fungsi akibat invasi etiologi dan perlawanan yang dilakukan tubuh, apakah langsung atau melalui kerusakan struktur jaringan tubuh lebih dulu.MANIFESTASI KLINIK.Etiologi, patoanatomi, dan patofisiologi dapat menimbulkan kelainan pada tubuh yang dapat dirasakan sebagai suatu yang abnormal oleh pasien dinamakan Simpton (gejala subjektif) atau dapat diperiksa secara fisik oleh dokter dinamakan Sign dalam bahasa Inggris atau gejala objektif.Ada kelainan yang hanya dapat di elaborasi melalui :

- alat bantu- peralatan radiologik- peralatan laboratorium- elektro medik

Dalam praktek kedokteran, dikelompokan sebagai hasil pemeriksaan penunjang. Kumpulan gejala subjektif dan objektif serta hasil pemeriksaan penunjang untuk satu penyakit dinamakan Manifestasi klinik penyakit. Manifestasi klinik ini dalam pengembangan ilmu kedokteran juga telah dikompilasi dan diklasifikasikan. Misal;Dikelompokan berdasarkan sistem. Contoh; gejala gastrointestinal, antara lain mencakup :

- diare- muntah- sakit perut

Masing – masing kelompok gejala ini diklasifikasikan lagi. Contoh ; sakit perut dikelompokan berdasarkan lokasi.

- epigastrik- umbilikal- hipochondrik

berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi;- spontan- nyeri tekan

yang spontan dibedakan menjadi;- kolik- nyeri dalam (deep pain)

klasifikasi ini memberi arah untuk memperkirakan patofisiologi serta patoanatomi apa yang sedang terjadi. Di atas telah diuraikan proses perlawanan tubuh dapat menimbulkan pato anatomi dan patofisiologi, serta tentu nya ikut menentukan gejala yang muncul.Misal ;

Sudah dikenal manifestasi penyakit pada pasien kurang gizi berat, dimana daya tahan nya, lemah, gejala penyakitnya berbeda dengan gejala penyakit yang sama pada orang yang cukup gizi.Kebutuhan untuk mengelaborasi manifestasi klinik ini juga telah memicu munculnya berbagai cabang ilmu biomedik seperti;

- radiologik

Page 9: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

- fisika medik- dll.

Disamping ilmu tentang pemeriksaan fisik sendiri, pemahaman filsafat ilmu memandu kita untuk memaknai kebutuhan dan relevansi.

Untuk memahami secara rinci dan mendalam manifestasi klinik penyakit dikaitkan dengan faktor etiologi serta mekanisme perlawanan tubuh melalui pemahaman kerusakan struktur dan gangguan fungsi yang terjadi.

DAYA TAHANAsumsi berikutnya adalah tubuh mempunyai kemampuan untuk melawan proses perusakan oleh etiologi.Kemampuan melawan ini secra keseluruhan dinamakna daya tahan.Ada juga yang menamakan nya sebagai kemampuan homeostasis, kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi tubuh yang telah lazim kita kenal adalah pembentukan imunitas untuk melawan infeksi.Tubuh juga mempunyai:

- mekanisme perlindungan untuk mencegah invasi dari luar (Barrier mechanism ) - mekanisme perlawanan terhadap berbagai kelompok penyebab- tubuh mampu melakukan regenerasi dan reorganisasi untuk memperbaiki

kerusakan- tubuh juga mempunyai mekanisme umpan balik untuk meluruskan penyimpangan

fungsi yang terjadiAnak yang jatuh sehingga tangan nya bengkok (green stick fracture) dapat disembuhkan tubuh tanpa bantuan dari luar sehingga tangan nya lurus kembali. Tubuh mempunyai mekanisme untuk mencegah tumbuhnya berbagai jenis sel yang tak dibutuhkan sehingga tidak berkembang menjadi neoplasma.Seorang anak yang menderita alergi dalam perjalanan waktu dapat menjadi toleransi terhadap berbagai alergen.Pengetahuan daya tahan juga memicu berbagai cabang ilmu biomedik dan berkembang dengan pesat.Misal : reaksi radang tidak hanya muncul akibat infeksi tetapi juga terjadi akibat reaksi alergi dan trauma.Pola reaksi radang pada ketiga kelompok etiologi ini berbeda dan pada masing – masing kelompok juga bervariasi.Misal;

Perbedaan reaksi radang antara infeksi oleh kuman yang menghasilkan endotoxin dan kuman yang menghasilkan eksotoxin.Pengetahuan tentang dampak kecukupan defisiensi gizi, terutama tentang peran mikronutrien juga berkebang dengan pesat.Dalam penerapan, pemakaian suplemen yang marak saat ini, tidak lain memakai konsep yang didasari asumsi yaitu memperkuat daya tahan tubuh. Pemahaman filsafat ilmu akan memandu kita untuk memaknai peran daya tahan tubuh terhadap munculnya gangguan strukur, gangguan fungsi serta manifestasi klinik penyakit akibat invasi etiologi.

Page 10: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

PATOGENESIS

Proses perlawanan tubuh ikut menentukan bentuk munculnya patoanatomi, patofisiologi, dan manifestasi klinik.Akumulasi dari proses akibat perusakan langsung oleh etiologi dan proses kerusakan akibat perlawanan tubuh sehingga bermanifetasi sebagai manifestasi klinik dan nantinya berakhir berupa penyembuhan atau kematian dinamakan Patogenesis.Dapat dikatakan semacam terjadi perang antara etiologi dan daya tahan tubuh.Analog dengan situasi perang, kerusakan tidak hanya akibat langsung ulah musuh tetapi juga akibat perlawanan dari pihak yang diserang.Kadang kala terdapat penyimpangan reaksi tubuh, sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih luas, diluar mekanisme penyembuhan.Keadaan inilah yang antara lain kita temukan dalam bentuk penyakit autoimun.Patogenesis ditentukan oleh:

- daya rusak faktor etiologi- kemampuan dan mekanisme perlawanan tubuh

Misal:Kita luka,

Reaksi awal dari tubuh : -eksudasi cairan - fibrin

Diikuti dengan reaksi radangReorganisasi jaringan dan konsolidasi

Terdapat perbedaan patoanatomi, gangguan fungsi dan manifestasi klinik pada setiap fase. Proses reorganisasi dan kerusakan dipengaruhi oleh:

- sifat luka- kemampuan perlawanan tubuh

Hasil dapat kita lihat berupa bentuk dan luas jaringan parut yang muncul. Hasil antara rangkaian proses timbal balik adalah : -berbagai struktur dan zatProses timbal balik merupakan lahan kajian utama ilmu dasar kedokteran.Beberapa dekade yang lalu masih bergerak dalam :

- bidang sistem- tingkat selular- tingkat molekul dan genome

dalam memahami penyakit kita harus paham :- dinamika patoanatomi- patofisiologi- timbul gejala – gejala- proses penyembuhan

kemudian, kita harus tingkatkan ke biomolekuler dan sitogenetik.Pemahaman filsafat ilmu memandu kita untuk memaknai hakekat patogenesis sebagai manifestasi daya rusak etiologi dan daya lindung dari daya tahan.

Hasil

Page 11: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Asumsi berikutnya : interaksi (peperangan) anatara etiologi dan daya tahan tubuh pada akhirnya sampai pada satu titik dimana proses penyakit menjadi terhenti atau menghilang, keadaan ini disebut sebagai Out come.Manifestasi klinik dapat dipandang sebagai bentuk antara keadaan tubuh manusia akibat serangan etiologi dan perlawanan tubuh, dimana melalui rangkaian lanjutan dari patogenesis akan berakhir menjadi OUT COME.Jika proses patogenesis menghilang, pasien dinyatakan sembuh, hasil akhir nya dapat berupa sembuh sempurna atau sembuh dengan gejala sisa (SEKUELE).Jika kerusakan sedemikian berat sehingga fungsi vital tubuh tak dapat dipertahankan, pasien akan meninggal. Kita dapat memandang kematian sebagai kegagalan tubuh unuk mengendalikan ETIOLOGI, sedang dipihak lain, dengan munculnya sekuele, tubuh berhasil mengeliminasi penyakit, meskipun disertai dengan kerusakan menetap pada tubuh baik berupa kerusakan anatomi (cacat ) maupun gangguan fungsi (disability). Kita juga dapat berhadapan dalam situasi penyakit dimana prosesnya tetap berlangsung untuk jangka waktu lama, dapat disebut belum ada yang yang kalah atau yang menang.Pada situasi ini dinamakan penyakit nya menjadi kronis.Kita telah mengenal berbagai variasi dari kronisitas ini.Misal:

Penyakit infeksi, kuman penyebab bersembunyi dan meniadakan aktifitas yng dikenal dengan istilah DORMANT. Pemahaman filsafat ilmu memandu kita untuk memaknai hakekat munculnya outcome sebagai hasil akhir perang antara ETIOLOGI dan daya tahan tubuh.

TERAPIAsumsi berikut, interaksi, etiologi dan daya tahan tubuh, patogenesis, dapat diintervensi, dengan harapan kita mendapatkan hasi yang lebih baik. Intervensi ini dinamakan Terapi.

Ilmu penunjang dalam terapi yaitu Farmakologi yang didukung oleh ilmu farmasi.Ilmu kedokteran NuklirFarmakologi mempelajari dalam bentuk farmakodinamik obat, ini sesuai titik tangkap intervensi kita memilah terapi atas terapi kausal ditujukan pada pemusnah ETIOLOGI.Terapi suportif ditujukan pada peningkatan daya tahan tubuh.Terapi paliatif ditujukan pada rangkaian kerusakan struktur dan fungsi.Terapi simptomatik ditujukan untuk meminimalkan manifestasi klinik yang terjadi.

Page 12: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

SKEMA PERJALANAN KLINIK PENYAKIT

Pemahaman filsafat ilmu memandu kita untuk memaknai peran intervensi yang layak kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.

Rangkaian proses mulai dari paparan terapi sampai dengan munculnya hasil dinamakan Perjalanan Alamiah Penyakit (NATURAL HISTORY OF THE DISEASE). Perjalanan penyakit setelah di intervensi disebut Perjalanan Kinik Penyakit (CLINICAL COURSE OF THE DISEASE).

Filsafat ilmu mengajarkan asumsi harus dibuktikan kebenaranya.Dipandang secara fisiologis perkembangan ilmu kedokteran sebetulnya didominasi oleh pembuktian rangkaian asumsi tersebut di atas. Pembuktian asumsi secara ilmiah, sesuai dengan epistomologi ilmu kedokteran inilah tyang membedakan ilmu kedokteran yang kita pelajari, apakah dinamakan :

- kedokteran modern- kedokteran konvensional- kedokteran barat- dengan berbagai praktek kedokteran lain, yang lazim dikelompokkan

sebagai pengobatan TRADISIONAL misal:o ilmu kedokteran CINA

- Patogenesis penyakit didasarkan pada keseimbangan juga mempelajari patogenesis tetapi, tak dapat

ETIOLOGI

PATOANATOMI

MANIFESTASI KLINIK

PATOFISIOLOGI

HASIL

PATOGENESISDAYA TAHAN

TERAPI

Page 13: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

membuktikan secara ilmiahs sesuai dengan kaidah epistomologi ilmu.

Dinamika pengembangan ilmu kedokteran terdiri dari dua langkah :1. mengelaborasi manifestasi klinik 2. proses pengambilan data melalui pemeriksaan klinik

kedua pengembangan keputusan melalui proses deduksi atau induksi.Proses Terapeutik merupakan lanjutan dari proses diagnostik. Kesimpulan yang diambil melaui proses diagnosis dipadankan dengan teori (deduksi) atau pengalaman (induksi) yang tersedia sehingga dapat diambil keputusan intervensi apa yang diambil untuk mendapatkan outcome terbaik.

Skema logika medik dihubungkan dengan pengalaman klinik penyakit.

Prose prognosis didasarkan pada hasil proses diagnosis. Hasil akhir diperkirakan berdasarkan:

- pengetahuan tentang perjalanan penyakit yang sudah di identifikasi pada proses diagnosis

- memperkirakan daya rusak faktor etiologi serta daya tahan tubuh- memperkirakan patogenesis.

Kita melakukan prognosis = 2 kali- sebelum diintervensi- setelah diintervensi

kemudian membandingkan perkiraan dari hasil kedua intervensi tersebut sekaligus kita dapat memperkirakan keuntungan yang diharapkan dari proses intervensi itu.Proses prognosis dapat dilaksanakan melalui proses deduksi dan atau induksi.

ETIOLOGI

TERAPEUTIK

PATOGENESISDAYA TAHAN

PROGNOSIS

PATOANATOMI

HASIL

PATOFISIOOGI

MANIFESTASI KLINIK

TERAPI

Page 14: FILSAFAT ILMU editan terbaru.doc

Proses diagnosis, terapeutik dan prognosis merupakan suatu kesinambungan masing – masing komponen ditegakkan melalui suatu rangkaian keperluan.Misal : Proses diagnosis seorang dengan batuk:Tahap pertama, mungkin mempertanyakan kerusakan organ mana yang menimbulkan batuk.Jika disimpulkan kelainan saluran nafas kita mempertanyakan apakah disebabkan oleh infeksi atau alergi.Kalau infeksi,

- bagian mana saluran yang meradang- kuman apa penyebabnya

Ilmu kedokteran telah mempelajari dan menghasilkan acuan bagaimana melakukan rangkaian keputusan dan dilanjutkan dengan rangkaian tindakan, dalam menghadapi permasalahan medik tertentu.Acuan inilah yang dikembangkan menjadi standar medik. Standar medik ini akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran untuk menghasilkan teori dan pengetahuan empirik sebagai acuan pengambilan keputusan, perkembangan tekhnologi kedokteran untuk memperluas dan memperdalam elaborasi manifestasi klinik serta, kemampuan dokter untuk memadamkan data empirik dengan pengetahuan yang sesuai.

Penutup

Pemahaman filsafat membantu kita untuk memandang hakekat sesuatu secara menyeluruh.Filsafat ilmu memandu kita memahami alam semesta.Filsafat ilmu kedokteran : memandu kita memahami secara umum, tetapi mendalam pada yang hakekat tentang permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat serta langkah untuk menanggulangi.Untuk dapat mendayagunakan ilmu dan tekhnologi kedokteran dengan optimal, profesi kedokteran akan sangat dibantu pemahaman tentang kiprah dan misi filsafat ilmu.