FARMAKOLOGI

6
FARMAKOLOGI A. Obat Gangguan Lambung 1. Agen Pereduksi Asam Lambung a. Antasida Menurut Neal, 2006, antasida adalah basa yang meningkatkan pH lumen lambung dengan menetralkan asam lambung. Terapi berbagai macam campuran sediaan mengandung garam magnesium atau alumunium. Peningkatan pH ini meningkatkan kecepatan pengosongan lambung sehingga efek antacid menjadi pendek. Pelepasan gastrin meningkat dan menstimulasi pelepasan asam, dibutuhkan banyak antasida untuk menurunkannya. Contoh antasida adalah: 1) Natrium bikarbonat Satu – satunya antasida yang larut air, bekerja cepat tetapi efeknya sementara dan bikarbonat yang diabsorpsi dalam dosis tinggi bisa menyebabkan alkalosis sistemik. 2) Magnesium hidroksida dan magnesium trisilikat Antasida tidak larut air dan bekerja cukup cepat. Magnesium mempunyai efek laksatif dan bisa menyebabkan diare. 3) Alumunium hidroksida Bekerja relatif lambat. Ion Al 3+ membentuk kompleks dengan obat – obatan tertentu dapat menyebabkan konstipasi. Campuran senyawa magnesium dan

description

farmako

Transcript of FARMAKOLOGI

FARMAKOLOGIA. Obat Gangguan Lambung1. Agen Pereduksi Asam Lambunga. AntasidaMenurut Neal, 2006, antasida adalah basa yang meningkatkan pH lumen lambung dengan menetralkan asam lambung. Terapi berbagai macam campuran sediaan mengandung garam magnesium atau alumunium. Peningkatan pH ini meningkatkan kecepatan pengosongan lambung sehingga efek antacid menjadi pendek. Pelepasan gastrin meningkat dan menstimulasi pelepasan asam, dibutuhkan banyak antasida untuk menurunkannya. Contoh antasida adalah:1) Natrium bikarbonatSatu satunya antasida yang larut air, bekerja cepat tetapi efeknya sementara dan bikarbonat yang diabsorpsi dalam dosis tinggi bisa menyebabkan alkalosis sistemik.2) Magnesium hidroksida dan magnesium trisilikatAntasida tidak larut air dan bekerja cukup cepat. Magnesium mempunyai efek laksatif dan bisa menyebabkan diare.3) Alumunium hidroksidaBekerja relatif lambat. Ion Al3+ membentuk kompleks dengan obat obatan tertentu dapat menyebabkan konstipasi. Campuran senyawa magnesium dan alumunium dapat digunakan untuk meminimalkan efek pada motilitas. b. Antagonis Reseptor H21) Mekanisme kerja Antagonis reseptor H2 berkompetisi secara reversibel dengan histamin pada situs reseptor H2. Efek tersebut sangat selektif karena antagonis H2 tidak mempengaruhi efek yang terjadi melalui reseptor H1 atau H3 (Katzung, 2011).2) Efek terhadap penyekatan H2 dan yang tidak berhubungan dengan penyekatan H2Pada dosis yang menekan sekresi asam lambung, cimetidine dan ranitidine memberikan efek terhadap jantung atau tekanan darah. Efek lainnya berdampak pada penghambatan klirens ginjal obat dasar yang disekresi oleh tubulus ginjal (Katzung, 2011).Penggunaan klinis dari antagonis H2 biasanya diterapikan untuk penyakit GERD ringan sampai sedang, penyakit ulkus peptik, esofagitis erosif, dispepsia non-ulkus, pencegahan perdarahan akibat gastritis yang ditimbulkan oleh stres (Katzung, 2011)3) Contoh obat (Neal, 2006) :a) Simetidinb) Ranitidinc) Famotidind) Nizatidinc. Proton Pump Inhibitor (PPI)Contoh dari PPI ini adalah omeprazol dan lansoprazol yang tidak aktif pada pH netral, tetapi dalam keadaan asam, obat tersebut disusun kembali menjadi dua macam molekul reaktif, yang bereaksi dengan gugus sulfhidril pada H+/K+ ATPase yang berperan untuk mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal (Katzung, 2011). 1) Mekanisme kerja Sekresi asam lambung dan aksi obat PPI menekan sekresi asam lambung. H20 di dalam sel parietal akan terurai menjadi H+ dan OH-. Gugus hidroksil OH- akan berikatan dengan CO2 membentuk HCO3- dengan bantuan enzim carbonic anhydrase (CA). HCO3- akan dikeluarkan ke cairan interstisial bertukar dengan ion Cl- dengan bantuan antiport HCO3/Cl. Ion Cl- selanjutnya akan keluar menuju rongga lambung melalui suatu kanal Cl. Sementara itu, ion H+ juga akan keluar ke rongga lambung bertukar dengan ion K dengan bantuan pompa H+/K+ATP ase. Di rongga lambung, ion H+ dan Cl- akan berinteraksi membentuk HCl atau asam lambung. Omeprazol bekerja menghambat aksi pompa H+/K+ATPase, sehingga ion H+ tidak bisa keluar, dan akibatnya HCl tidak terbentuk (Katzung, 2011).2) Efek samping Efek samping penghambat pompa proton meliputi gangguan saluran cerna (seperti mual, muntah, nyeri lambung, kembung, diare dan konstipasi), sakit kepala dan pusing. Efek samping yang kurang sering terjadi diantaranya adalah mulut kering, insomnia, mengantuk, malaise, penglihatan kabur, ruam kulit dan pruritus (Ikawati, 2008). Efek samping lain yang dilaporkan jarang atau sangat jarang terjadi adalah gangguan pengecapan, disfungsi hati, udem perifer, reaksi hipersensitivitas (termasuk urtikaria, angioedema, bronko-spasmus, anafilaksis), fotosensitivitas, demam, berkeringat, depresi, nefritis interstitial, gangguan darah (seperti leukopenia, leukositosis, pansitopenia, trombositopenia), artralgia, mialgia dan reaksi pada kulit (termasuk sindroma Stevens- Johnson, nekrolisis epidermal toksik, bullous eruption). Penghambat pompa proton, dengan mengurangi keasaman lambung, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran cerna (Ikawati, 2008).Penggunaan pada anak. Hanya omeprazol yang dapat digunakan pada anak untuk pengobatan GERD dengan gejala yang parah. Lansoprazol tidak dianjurkan digunakan pada anak (Neal, 2006). 2. Agen Pelindung Mukosaa. Sukralfat / aluminum sucrose sulfate menurut Ganiswara, 2007 memiliki kerja sebagai berikut:1) Mekanisme kerja dengan cara polimerisasi dan pengikatan selektif terhadap jaringan ulkus yang nekrosis, dimana bahan ini bertindak sebagai penghalang terhadap asam, pepsin dan empedu. Selain itu bekerja dengan cara menstimulasi sintesis prostaglandin endogen.2) Dosis 1 g 4dd pada saat perut kosong (setidaknya 1 jam sebelum makan). Sukralfat membutuhkan pH asam untuk aktivasi. Sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan antasida, antagonis reseptor H2 maupun PPIb. Senyawa bismuth koloidMekanisme kerja dengan pengikatan secara selektif pada ulkus, melapisi dan melindunginya dari asam dan pepsin. Dugaan mekanisme lainnya dengan cara menghambat pepsin, stimulasi produksi lendir dan peningkatan sintesis prostaglandin. Contoh golongan ini adalah tripotassium dicitrato bismutate (Basuki, 2008).c. CarbenoxoloneTurunan asam gliserinat sintesisi (agen yg diekstraksi dari licorice). Mekanisme kerja diduga melibatkan peningkatan produksi, sekresi dan kepekatan lendir usus. Efek samping utama spt aldosteron berupa retensi cairan, hipertensi, dan hipokalemia (Paramita, 2012)d. ProstaglandinAnalog metil dari prostaglandin E, efektif pada ulkus yang disebabkan oleh penggunaan obat AINS (anti-inflamasi non steroid). Mekanisme kerja utama prostaglandin adalah hambatan sekresi lambung. Contoh golongan ini adalah misoprostol (Basuki, 2008).DapusBasuki. Triono. 2008. Efektifitas Sukralfat Dalam Menghambat Gastritis Akibat Penggunaan Asam Asetil Salisilat Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor : Bogor.Ganiswara, Sutistia G. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi V. Jakarta: Gaya Baru.Ikawati, Z. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta: UGM Press. Katzung, B. G. 2011. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.Neal , M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.Paramita, D. A., Wardhana, Y. W., A., A. W., Sudirman. 2012. Analisis Sukralfat Pasca Kalsinasi untuk Obat Sitoproteksi pada Mukosa Lambung. Jurnal Sains Materi Indonesia. 40-45.