Farmakologi i

17
FARMAKOLOGI I Judul : Kecacingan (Obat Cacing) Nama : Winiey Tillich Wahyuni NPM : 144 305 7050

Transcript of Farmakologi i

Page 1: Farmakologi i

FARMAKOLOGI IJudul : Kecacingan (Obat

Cacing)

Nama : Winiey Tillich WahyuniNPM : 144 305 7050

Page 2: Farmakologi i

Kecacingan Penyakit yang sering terjadi ini sangat

menganggu tumbuh kembang anak. Sehingga sangat penting untuk mengenali dan mencegah penyakit cacing pada anak sejak dini.

Sekitar 60% orang Indonesia mengalami infeksi cacing. Kelompok umur terbanyak adalah pada usia 5-14 tahun. Data tersebut diperoleh melalui survei dan penelitian yang dilakukan di beberapa provinsi pada tahun 2006.

Page 3: Farmakologi i

Sifat-sifat umum cacing :1)Pajang serta bulat, seperti silinder misalnya

yang disebut cacing kalung.2)Panjang tapi pipih, misalnya cacing pita.Ukurannya:1)Ada yang amat panjang misalnya cacing pita

12-18m.2)Ada yang kecil kira-kira 1mm, hingga untuk

dapat melihat dengan jelas harus menggunakan mikroskop

Page 4: Farmakologi i

Patogenesis

Perkembangan Cacing Cacing dapat berkembang melalui perkawinan

antara cacing betina dan cacing jantan. Kemudian cacing betina bertelur. Seekor cacing betina dapat bertelur seharinya sebanyak 200 butir. Bentuk telur cacing itu ada yang bulat dan ada pula yang bulat lonjong ukurannya berkisar antara 20 dan 100 mikron.

Page 5: Farmakologi i

Perkembangan Cacing1) Faktor resiko terkena

penyakit cacingan2) Cara Penularan3) Siklus

Page 6: Farmakologi i

Manifestasi Klinik dari CacinganBeberapa Jenis Cacing:

1) Cacing gelang ( Ascaris lumbricoidus )2) Cacing cambuk (Trichuris trichiura)3) Cacing tambang ( Necator americanus dan

Ancylostoma duodenale)

Page 7: Farmakologi i

Pencegahan Penyakit Cacing Pada Anak

Cucilah tangan sebelum makan.

Pakailah alas kaki jika menginjak tanah.

Gunting dan bersihkan kuku secara teratur

Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh

Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah

Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan,

Page 8: Farmakologi i

Penanggulangan

Obat-Obat Antelmintik Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda1)Mebendazol : merupakan obat cacing yang

paling luas spektrumnya.Rumus kimia : C16H13N3O3. Farmakokinetika : Mebendazol tidak larut dalam air dan rasanya enak. Pada pemberian oral absorbsinya buruk. Obat ini memiliki bioavailabilitas sistemik yang rendah yang disebabkan oleh

Page 9: Farmakologi i

Lanjutan ...absorbsinya yang rendah dan mengalami

first pass hepatic metabolisme yang cepat. Diekskresikan lewat urin dalam bentuk yang utuh dan metabolit sebagai hasil dekarboksilasi dalam waktu 48 jam. Absorbsi mebendazol akan lebih cepat jika diberikan bersama lemak.

Efek Nonterapi dan Kontraindikasi : Mebendazol tidak menyebabkan efek toksik sistemik mungkin karena absorbsinya yang buruk sehingga aman diberikan pada penderita dengan anemia maupun malnutrisi.

Page 10: Farmakologi i

2) Pirantel PamoatPirantel pamoat dapat membasmi berbagai jenis cacing di usus. Beberapa diantaranya adalah cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale), cacing gelang (Ascaris lumbrocoides), dan cacing kremi (Enterobius vermicularis).Mekanisme kerja pirantel pamoat adalah dengan melumpuhkan cacing. Cacing yang lumpuh akan mudah terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar dari tubuh, cacing akan segera mati

Page 11: Farmakologi i

3) TiabendazolTiabendazol adalah suatu benzimidazol sintetik yang berbeda, efektif terhadap strongilodiasis yang disebabkan Strongyloides stercoralis (cacing benang).Mekanisme kerjanya yaitu dengan menganggu agregasi mikrotubular. Meskipun hampir tidak larut dalam air, obat mudah diabsorbsi pada pemberian per oral. Obat dihidroksilasi dalam hati dan dikeluarkan dalam urin.

Page 12: Farmakologi i

Lanjutan...

Efek samping yang dijumpai ialah pusing, tidak mau makan, mual dan muntah. Terdapat beberapa laporan tentang gejala SSP. Diantara kasus eritema multiforme dan sindrom Stevens Johnson yang dilaporkan akibat tiabendazol, terdapat beberapa kematian.

Page 13: Farmakologi i

4) InvermektinInvermektin adalah obat pilihan untuk pengobatan onkoserkiasis (buta sungai) disebabkan Onchocerca volvulus dan terbukti pula efektif untuk scabiesTidak menembus sawar darah otak dan tidak memberikan efek farmakologik..

Page 14: Farmakologi i

Obat Untuk Pengobatan Trematoda1)Prazikuantel Obat ini merupakan obat pilihan untuk pengobatan semua bentuk skistosomiasis dan infeksi cestoda seperti sistisercosis.

Mekanisme kerjanya:Obat dimetabolisme secara oksidatif dengan sempurna, menyebabkan waktu paruh menjadi pendek.Metabolit tidak aktif dan dikeluarkan melalui urin dan empedu

Page 15: Farmakologi i

Lanjutan ...

Efek samping yang biasa termasuk mengantuk, pusing, lesu, tidak mau makan dan gangguan pencernaan.

Prazikuantel tidak boleh diberikan untuk mengobati sistiserkosis mata karena penghancuran organisme dalam mata dapat merusak mata

Page 16: Farmakologi i

Obat Untuk Pengobatan Cestoda1)Niklosamid

Niklosamid adalah obat pilihan untuk infeksi cestoda (cacing pita) pada umumnya. Mekanisme kerjanya menghambat fosforilasi anaerob mitokondria parasit terhadap ADP yang menghasilkan energi untuk pembentukan ATP.

Obat membunuh skoleks dan segmen cestoda tetapi tidak telur-telurnya.

Laksan diberikan sebelum pemberian niklosamid oral. Ini berguna untuk membersihkan usus dari segmen-segmen cacing yang mati agar tidak terjadi digesti dan pelepasan telur yang dapat menjadi sistiserkosisi.

Page 17: Farmakologi i