Farmakologi Mata

21
FARMAKOLOGI KONJUNGTIVITIS OLEH : Wahyu Adhitya Prawirasatra

description

sss

Transcript of Farmakologi Mata

Page 1: Farmakologi Mata

FARMAKOLOGI KONJUNGTIVITIS

OLEH :Wahyu Adhitya Prawirasatra

Page 2: Farmakologi Mata

Konjungtivitis• Definisi

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva.

Berdasarkan klinis konjungtivitis dibagi menjadi 1. Konjungtivitis hiperakut 2. Konjungtivitis akut3. Konjungtivitis kronik

Page 3: Farmakologi Mata

Berdasarkan penyebabnya• Infeksi: Bakterial, Virus, Parasit, Jamur• Noninfeksi: Iritasi yang tetap(mata kering),

Alergi, Toksin

Berdasarkan sekretnya• Purulen: Bakteri ganas atau klamidia• Molor : Pada Alergi, vernalis• Mucus: Bakteri• Serous : virus

Page 4: Farmakologi Mata

1. Konjungtivitis Bakteri

Merupakan inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri, dibagi menjadi empat bentuk yaitu :

1.Hiperakut (biasanya disebabkan oleh N gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N meningitidis)2.Akut biasanya (biasanya disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan Haemophilus aegyptyus).3.Subakut (biasanya disebabkan oleh H influenza dan Escherichia coli).4.kronik sering terjadi pada konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis

Page 5: Farmakologi Mata

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva yang dipulas dengan pulasan Gram atau Giemsa, pemeriksaan ini mengungkapkan banyak neutrofil polimorfonuklear.

Page 6: Farmakologi Mata

Penatalaksanaan• Terapi spesifik tergantung pada temuan agen

mikrobiologiknya. Terapi dimulai dengan antimikroba topikal spektrum luas.

• Pada konjungtivitis purulen yang dicurigai disebabkan oleh diplokokus gram-negatif harus segera dimulai terapi topical dan sistemik .

• Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen, sakus konjungtivalis harus dibilas dengan larutan saline untuk menghilangkan sekret konjungtiva.

Page 7: Farmakologi Mata

2. KONJUNGTIVITIS GONORE

DEFINISI • Radang akut dan hebat konjungtiva akibat infeksi

bakteri Neisseria gonorrhoeae• Gonorrhoeae paling sering ditransmisikan melalui

hubungan seksual• Dapat juga ditransmisikan dari ibu ke neonatus

saat proses kelahiran, neonatus terinfeksi karena melewati traktus genitalia ibu yang telah terinfeksi Neisseria gonorrhoeae, sehingga menyebabkan ophthalmia neonatrum dan infeksi neonatal sistemik.

Page 8: Farmakologi Mata

Penatalaksanaan• Sekret dibersikan dengan kapas yang dibasahi

garam fisiologik• Berikan salep penisilin setiap ¼ jam atau

penisilin tetes mata 15.000-150.000 U/ml tiap ¼ jam

• Selanjutnya dilanjutkan dengan penisilin salep diberikan tiap 5 menit hingga 30 menit.

• Disusul dengan pemberian salep penisilin setiap jam selama 3 hari.

• Pada kasus yang berat dapat diberikan penisilin atau ceftriaxon dalam bentuk injeksi.

Page 9: Farmakologi Mata

3. KONJUNGTIVITIS TRAKOMA

• Konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.

• Faktor resiko penyakit ini berdasarkan hygiene perorangan ,keadaan cuaca tempat tinggal, usia saat terkena, serta frekuensi dan jenis infeksi bacterial mata yang sudah ada.

• Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung (saudara kandung,orang tua ). Vektor serangga, khususnya lalat dan sejenis agas, dapat berperan sebagai penular.

Page 10: Farmakologi Mata

TerapiA. Pengobatan perorangan

- Pemakaian antibiotika tetrasiklin 1 % salep mata 3-4 kali sehari, dioleskan pada konjungtiva forniks inferior selama 2 bulan.

- Tetracycline oral 4 x 250 mg selama 3-4 minggu- Sulfonamide lokal ataupun sistemik dengan dosis 40-50 mg /kgBB,diberikan selama seminggu, kemudian dihentikan seminggu sampai 2 bulan.

B. Pengobatan massal:- Pendidikan kesehatan pada masyarakat- Merusak agen-agen vektor dan mengerjakan tindakan-tindakan sanitasi, sehingga lalat yang dapat menyebarluaskan penyakit dapat diberantas

Page 11: Farmakologi Mata

4. Konjungtivitis Vernalis

• DefinisiMerupakan suatu peradangan konjungtiva kronik, rekuren bilateral, atopi, yang mengandung secret mucous sebagai akibat reaksi hipersensitivitas tipe I. Penyakit ini juga dikenal sebagai “catarrh musim semi”.

Page 12: Farmakologi Mata

Penatalaksanaan

Tindakan Umum– Pemakaian mesin pendingin ruangan berfilter– Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya

juga membawa serbuksari– Menggunakan kacamata berpenutup total.– Pemakaian lensa kontak dihindari– Kompres dingin di daerah mata– Pengganti air mata (artificial). Selain bermanfaat

untuk cuci mata juga berfungsi protektif karena membantu menghalau allergen.

– Menghindari tindakan menggosok- gosok mata dengan tangan atau jari tangan.

Page 13: Farmakologi Mata

Terapi Medik• Untuk menghilangkan sekresi mucus, dapat

digunakan irigasi saline steril dan mukolitik seperti asetil sistein 10% - 20% tetes mata.

• Terapi yang dipandang paling efektif adalah kortikosteroid, baik topical maupun sistemik..

• Untuk Konjungtivitis vernal yang berat, bisa diberikan steroid topical prednisolone fosfat 1%, 6- 8 kali sehari selama satu minggu. Kemudian dilanjutkan dengan reduksi dosis sampai dosis terendah yang dibutuhkan oleh pasien tersebut.

Page 14: Farmakologi Mata

5. Konjungtivitis Virus

• Definisi Konjungtivitis viral adalah penyakit umum yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat menimbulkan cacat hingga infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri dan dapat berlangsung lebih lama daripada konjungtivitis bakteri.

Page 15: Farmakologi Mata

PENATALAKSANAAN

• Pengobatannya suportif karena umumnya sembuh sendiri dan mungkin tidak diperlukan terapi. Diberikan kompres, astringen, lubrikasi. Pengobatan biasanya simptomatik dan antibiotic untuk mecegah infeksi sekunder.

Page 16: Farmakologi Mata

6. Konjungtivitis Alergi

• Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun

• Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi di konjungtiva adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1 (Majmudar, 2010).

Page 17: Farmakologi Mata

KOMPLIKASI• Komplikasi yang paling sering adalah ulkus

pada kornea dan infeksi sekunder.

PENATALAKSANAAN• Penyakit ini dapat diterapi dengan tetesan

vasokonstriktor - antihistamin topikal dan kompres dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka pendek untuk meredakan gejala lainnya.

Page 18: Farmakologi Mata

9. Konjungtivitis Kimia atau Iritatif

• Konjungtivitis yang terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis seperti asam, alkali, asap dan angin, dan menimbulkan gejala nyeri, pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme.

• Dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal jangka panjang seperti dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain dengan bahan pengawet yang toksik atau menimbulkan iritasi.

• Konjungtivitis ini dapat diatasi dengan penghentian substansi penyebab dan pemakaian tetesan ringan.

Page 19: Farmakologi Mata

10. Konjungtivitis Lain

• Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan penyakit autoimun seperti penyakit tiroid, gout dan karsinoid.

• Terapi pada konjungtivitis oleh penyakit sistemik tersebut diarahkan pada pengendalian penyakit utama.

Page 20: Farmakologi Mata

DIAGNOSISo OS konjungtivitis Virus Akut

PLANNING• Terapi :

– Antibiotik topical seperti levofloxacin – Anti inflamasi topical seperti diclofenac sodium

• Monitoring– kontrol kembali ke poli setelah 3 hari pemberian obat

• Edukasi– Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya– Memberikan penjelasan ke pasien bahwa mata tidak boleh di

bebat– Menjelaskan ke pasien untuk sering membersihkan sekret sesering

mungkin.– Pemakaian obat harus sesuai dengan anjuran dokter agar penyakit

bisa diobati dan tidak menajdi tambah parah– Pasien diberikan anjuran untuk tidak mengucek-ngucek mata– Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan mata pasien.

Page 21: Farmakologi Mata

Thank You