FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA...

90
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Oleh ANI RAHAYU AK.120275 AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU – BAU

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN

PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA

KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI

TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi

Diploma III Kebidanan

Oleh

ANI RAHAYU

AK.120275

AKADEMI KEBIDANAN

YAYASAN KESEHATAN NASIONAL

BAU – BAU

2015

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA

KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEITAHUN 2015

Oleh

ANI RAHAYU

AK.120275

Karya Tulis Ini Di Terima Dan Di Setujui , Untuk Di Uji Dan Di Pertahankan

Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiahl Akademi Kebidanan Yayasan

Kesehatan Nasional Bau – Bau Kabupaten Muna

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

ENDAH CATUR RINI S.ST NURSABAN S.ST

Mengetahui

Direktur AKBID Yayasan kesehatan Nasional Bau – Bau

SAPRIL , S.KM.,M.S

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA

KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEITAHUN 2015

Oleh:

ANI RAHAYU

AK.120275

Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Pada

Hari / Tanggal :Sabtu, 19 September 2015

Waktu : 14.00

Tempat : AKBID Yayasan Kesehatan Nasional

Telah diperbaiki dan di nyatakan telah memenuhi syarat

Pembimbing

1. ENDAH CATUR RINI S.ST ( )

2. NURSABAN S.ST ( )

Penguji

1. HARMIN TOHA S.ST, M.Kes ( )

Mengetahui

Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau

SAPRIL , S.KM.,M.,Sc

iii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

BODATA PENULIS

I. IDENTITAS

Nama : ANI RAHAYU

Nim : Ak.120275

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Korihi, 08 September 1994

Suku / Bangsa : Muna / Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl.Poros Napabale ( Desa Korihi )

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Lulus SD Negeri 8 Lohia : Tamat tahun 2006

2. Lulus SMP Negeri 6 Raha : Tamat tahun 2009

3. Lulus SMA Negeri 1 Lohia : Tamat tahun 2012

4. Mengikuti pendidikan Diploma III di Akademi KebidananYayasan

Kesehatan Nasional Bau – Bau dari tahun 2012 sampai

sekarang.

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLah SWT,

karena hanya dengan rahmat dan ridho-Nya, saya dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Pertolongan Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas

Lohia Kabupaten Muna Periode Januari S / D Mei Tahun 2015 ”.

Penulisan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III di Akademi

Kebidanan yayasan kesehatan nasional bau – bau .

Sehubungan dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu ENDAH CATUR RINI S.ST dan Ibu NURSABAN S.ST selaku

Pembimbing satu dan Pembimbing dua yang telah banyak membimbing

dan memberikan masukan-masukan, serta sangat memperhatikan

perkembangan Penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga

Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan tepat pada waktunya.

2. Ibu HARMIN TOHA S.ST, M.Kes selaku penguji yang kompeten dan

bijaksana dalam memberikan saran-saran dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

3. Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau

4. Ketua yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau

– Bau

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar Akademi Kebidanan Yayasan

Kesehatan Nasional Bau – bau yang telah memberikan dukungan dan

bantuan serta kerja sama dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

6. Ayah (La Minggu) dan ibunda ( wa niba) tercinta, saudara – saudara

ku, Sarjun S.Kep,Misra Amd,Nurlin S.Pd,Karmon,sahrul,hendra serta

seluruh keluarga yang tidak putus-putusnya memberikan doa, motivasi,

harapan dan dorongan baik moril maupun materil selama mengikuti

pendidikan di Akbid YKN dan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Namun demikian, penulis sudah cukup berusaha

semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua

Raha,19 September 2015

Penulis

Vi

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii

KATA PENGANTAR...................................................................................iv

BIODATA PENULIS...................................................................................vi

DAFTAR ISI...............................................................................................vii

DAFTAR TABEL.........................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xi

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN........................................................xii

ABSTRAK..................................................................................................xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................4

C. Tujuan Penelitian........................................................................5

D. Manfaat Penelitian......................................................................5

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang persalinan..................................................... 8

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

B. Kerangka Konsep.....................................................................27

C. HipotesisPenelitian...................................................................27

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian..................................28

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian …………….... …………………………………..30

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian....................................................30

C. Populasi Dan Sample................................................................30

D. Instrument pengumpulan Data……… ………………………….31

E. Metode Pengumpulan Data......................................................31

F. Pengolahan Dan Penyajian Data..............................................31

G. Analisa Data…………………………………………………… ….32

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................35

B. Hasil Penelitian ……………………………………………………35

C. Pembahasan............................................................................41

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................46

B. Saran........................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA

Viii

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Distribusi frekuensi menurut pertolongan persalinan di 35

Puskesmas Lohia Kabupaten Muna

2. Distribusi frekuensi menurut pengetahuan ibu di Puskesmas 36

Lohia Kabupaten Muna

3. Distribusi frekuensi menurut pendidikan ibu di Puskesmas 37

Lohia Kabupaten Muna

4. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pertolongan Persalinan 38

Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna

Tahun 2015

5. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Pertolongan Persalinan 40

Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna

Tahun 2015

ix

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Konsep penelitian 27

X

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran

1. Kuesioner faktor – faktor yang berhubungan dengan rendahnya

pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di desa mabolu wilayah kerja

puskesmas waara kecamatan lohia kabupaten muna

2. Master Tabel Penelitian

3. Lampiran Hasil SPSS

4. Surat Izin Penelitian dari Badan Riset Daerah Sulawesi Tenggara

5. Surat keterangan penelitian dari puskesmas Lohia

Xi

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR ARTI ISTILAH / SINGKATAN

Istilah Singkatan Arti Dari Keterangan

WHO

Depkes

AKB

AKI

KB

NAKES

SDKI

World Health Organitation

Departemen Kesehatan

angka Kematian Bayi

Angka kematian ibu

Keluarga berencana

Tenaga kesehatan

Survey demografi dan kesehatan

Indonesia

Xii

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

ABSTRAK

Ani Rahayu ak 120275 “faktor-faktor yang berhubungan dengan pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015”. Dibawah Bimbingan ibu Endah Catur Rini S.ST, dan ibu nursaban S.ST)

5 Bab + 48 Hal + 7 Tabel + 7 lampiran

Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan/kekuatan sendiri. Sebab- sebab terjadinya persalinan belum diketahui dengan benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor hormonal, struktur rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.

Untuk mengetahui hubungan anatara pengetahuan, pendidikan dan keberadaan bidan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia Tahun 2015. Jenis penelitian ini yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode Analitik dengan pendekatan cros sectional study. penentuan sampel dengan metode total sampling yaitu teknik pengambilan secara keseluruhan populasi. Dari rumus yang telah di tetapkan peneliti besar sampel yang di peroleh dari 45 responden. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah kuesioner sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dari responden. Data di uji dengan menggunakan analisis uji che-square ( x²) menggunakan SPSS.

Hasil uji statistik chi-square yang telah dilakukan pada setiap variabel penelitian, Sehingga dapat di simpulkan Ada hubungan antara pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015.

Kata Kunci : pertolongan persalinan,pengetahuan, pendidikan dan keberadaan bidan

Daftar Pustaka : Kepustaka

Xiii

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian

ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya

neonatus sebesar 10.000.000 jiwa. Pembangunan kesehatan

diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta

meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan Pertahun.

Berdasarkan WHO jumlah angka kematian ibu sebanyak 287/ 100 ribu

kelahiran hidup,Negara berkembang 600/ 100 ribu kelahiran hidup,

untuk indonesia (WHO, 2015).

Berdasarkan target Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) yang

berkaitan dengan kehamilan,persalinan, dan nifas sebesar 359 per

100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang

harus di capai pada tahun 2015. Angka tersebut masih jauh dari target

MDG, s (Milinium Development Goald’ s) yang diharapkan. Milinium

Development Goald’ s (MDG, s) atau tujuan pembangunan millennium

adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat

pada tahun 2015. Target AKI pada tahun 2015 adalah 102 kematian

per 100.000 kelahiran hidup.salah satu cara untuk menurunkan AKI di

Indonesia adalah dengan persalinan yang di tolong oleh tenaga

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan di fasilitas

pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter

spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan

berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan tahun 2013 cakupan

pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan secara nasional pada

tahun 2013 adalah sebesar 90,88%(data profil kesehatan, tahun

2013).

Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu

bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian

ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup. Sedangkan tingkat

kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh

gerakan keluarga berencana dapat diterima masyarakat. (Manuaba,

2010)

Sebagian besar kematian perempuan disebabkan komplikasi

karena kehamilan, bersalin dan nifas, konsep-konsep tersebut

sebenarnya dapat ditangani melalui penerapan teknologi kesehatan

yang ada. Namun demikian banyak faktor yang membuat tenaga

kesehatan kurang dapat diterapkan mulus ditingkat masyarakat.

Diantaranya faktor sosial budaya misalnya ketidaktahuan, kemiskinan,

rendahnya status sosial ekonomi perempuan, terbatasnya

kesempatan memperoleh informasi dan pengetahuan baru, hambatan

membuat keputusan, terbatasnya akses memperoleh pendidikan

memadai dan kelangkaan pelayanan kesehatan yang peka terhadap

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

kebutuhan perempuan juga berperan terhadap situasi ini (Sarwono,

2010).

Departemen Kesehatan RI memperkirakan bahwa persalinan

oleh dukun masih dominan di Indonesia yaitu sebesar 75% - 80%

terutama didaerah pedesaan. Dapat dipahami bahwa dukun tidak

dapat mengetahui tanda-tanda bahaya persalinan. Meskipun sampai

saat ini dukun beranak memang belum mampu diganti dalam waktu

relatif singkat karena masih mendapat kepercayaan besar oleh

masyarakat (Manuaba, 2010).

Tingginya Angka Kematian Ibu tersebut erat kaitannya dengan

beberapa hal yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan dan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan, faktor

keterlambatan dalam pengambilan keputusan, pengiriman dan

penanganan kehamilan dalam kondisi resiko tinggi menjadi penyebab

faktor utama. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka

mempercepat penurunan AKI adalah dengan mendekatkan pelayanan

kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkan. Penempatan bidan

didesa diharapkan dapat memberikan pelayanan kebidanan yang lebih

bermutu dan menyeluruh sehingga peran dukun akan lebih berkurang

sejalan dengan makin tingginya pendidikan dan pengetahuan

masyarakat dan tersedianya fasilitas kesehatan, namun pada

kenyataannya masih banyak persalinan yang tidak ditolong oleh bidan

melainkan oleh dukun dengan adanya beberapa faktor yang

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

mempengaruhi sehingga persalinan masih ada yang di tolong Dukun

(Manuaba,2010).

Sulawesi Tenggara memiliki beberapa kabupaten diantaranya

Kabupaten Muna yang terdiri dari beberapa kecamatan. Untuk

kabupaten Muna, Angka kematian ibu (AKI) 13/5647× 100.000 kh

untuk angka kematian bayi (AKB) 33/5647×1000 kh (Dinkes

Kabupaten Muna, 2014).

Survei awal yang di lakukan di Puskesmas lohia pada tahun 2014

jumlah ibu bersalin sebanyak 94 orang (83 %) dari sasaran 113.

Pada tahun 2015 periode Januari s/& Mei jumlah ibu bersalin 45

orang ( 39 %) dari sasaran 114 orang.

Berdasarkan data tersebut di atas maka penulis tertarik untuk

meneliti” faktor-faktor yang berhubungan dengan pertolongan

persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia Kabupaten Muna

periode Januari s/d Mei tahun 2015 ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah

yang berhubungan dengan pertolongan persalinan pada ibu bersalin

di puskesmas Lohia Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun

2015.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia

Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan

pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia

Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015

b. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan

pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia

Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Muna

Sebagai masukan tentang kualitas pelayanan Kesehatan Ibu Anak

dan dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan.

2. Bagi Puskesmas Lohia

Diharapkan dapat memberikan informasi tentang bidan sebagai

penolong persalinan sehingga dapat menigkatkan kwalitas

pelayanan kebidanan.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian pustaka bagi

kemajuan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian dan

meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pertolongan persalinan.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi

yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar

(Sarwono,2011).

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi

( janin + uri), yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui

jalan lahir atau dengan jalan lain (Rustam,2012).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin

dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan

melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa

bantuan/kekuatan sendiri (Manuaba, 2010).

2. Karakteristik persalinan

a. Persalinan Palsu (False Labor)

1) Kontraksi timbul dengan interval tidak teratur.

2) Lokasi nyeri kontraksi terasa sedikit pada bagian bawah

abdomen, intensitas biasanya sama atau bervariasi dengan

interval yang makin lama.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

3) Jalan-jalan tidak memberi efek terhadap kontraksi, malah

nyeri kontraksi berkurang.

4) Tidak ada pelepasan pervagina (bloody show) jika ada

selalu berwarna coklat sebagai akibat dari pemeriksaan

dalam.

5) Serviks tidak mengalami perubahan karena kontraksi.

6) Dengan jalan-jalan tidak memberi efek apapun.

7) Obat sedativa cenderung mengurangi efek nyeri kontraksi.

b. Persalinan sebenarnya (True Labor)

1) Kontraksi uterus dengan interval teratur

2) Nyeri kontraksi terasa pada bagian belakang, melingkar

kebawah perut, tambah lama tambah sering, durasi makin

lama, interval semakin pendek.

3) Kontraksi lebih sering timbul jika klien jalan-jalan.

4) Bloody show, darah campur lendir tampak berwarna merah

muda (pink) dengan lendir kental, dari kanalis servikalis uteri

tanda mulainyapersalinan.

5) Obat sedativa tidak akan memberi efek terhadap kontraksi

uterus.

6) Serviks mulai tertarik, menipis dan dilatasi (Nuryagin, 2011).

3. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan

Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum

diketahui dengan benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor hormonal,

struktur rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi. yang

kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor hormonal, struktur

rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.

a. Teori penurunan hormon: 1-2 minggu sebelum partus mulai

terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim

dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga

timbul his bila kadar progesteron turun.

b. Teori plasenta menjadi tua : akan menyebabkan turunnya kadar

estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan

pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.

c. Teori distensi rahim : rahim menjadi besar dan merenggang

menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu

sirkulasi utero-plasenter.

d. Teori iritasi mekanik : di belakang serviks terletak ganglion

servikale (fleksus Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan

ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi

uterus.

e. Induksi partus (induction of labour).

Partus dapat juga ditimbulkan dengan jalan :

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

1) Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan

kedalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang

fleksus Frankenhauser.

2) Amniotomi : pemecahan ketuban

3) Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan per

infus (Rustam,1998).

4. Kala Persalinan

a. Kala I (Kala Pembukaan)

Dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir

yang bercampur darah sampai pembukaan lengkap. Proses ini

dibagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka

sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3

sampai 10 cm.

b. Kala II (Kala Pengeluaran)

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.

Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam

pada multi.

c. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,

biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi

lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan

d. Kala IV (Kala Pengawasan)

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post

partum ( Sarwono, 2010).

5. Asuhan Ibu bersalin

Memberikan asuhan sayang ibu yang baik dan aman

selama persalina, memerlukan anamnesis yang seksama dan

pemeriksaan fisik. Pertama, sapa ibu dan beritahukan apa yang

akan dilakukan. Jelaskan pada ibu tujuan anamnesis dan

pemeriksaan fisik dan jawab pertanyaan apapun yang mungkin

diajukan ibu. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, perhatikan

tanda-tanda penyulit atau kegawatan dan segera lakukan tindakan

yang sesuai untuk memastikan persalinan kelahiran yang aman.

Catat semua temuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik

dengan seksama dan lengkap dan jelaskan semuanya kepada ibu

dan keluarganya.

a. Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan

1. Panggil ibu sesuai namanya, hargai, dan perlakukan ibu

sesuai martabatnya.

2. Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu

sebelum memulai asuhan tersebut.

3. Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

4. Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan ketakutan

ataupun kekhawatirannya.

5. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.

6. Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati

ibu, beserta anggota-anggota keluarganya.

7. Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan/atau anggota

keluarga yang lain selama persalinan dan kelahiran bayinya.

8. Ajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara-cara

bagaimana mereka dapat memperhatikan dan mendukung

ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya.

9. Secara konsisten lakukan praktek-praktek pencegahan

infeksi yang baik.

10. Hargai privasi ibu

11. Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama

persalinan dan kelahiran bayi.

12. Anjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan

ringan bila ia mau

13. Hargai dan perbolehkan praktek-praktek tradisional yang

tidak berbahaya.

14. Hindari praktek-praktek yang tidak perlu dan mungkin

membahayakan seperti ; episiotomi, pencukuran dan klisma.

15. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan menyusuinya

segera setelah lahir.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

16. Siapkan rencana rujukan.

17. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik

dan bahan-bahan, perlengkapan dan obat-obatan yang

sesuai sudah siap tersedia. Siap untuk melakukan resusitasi

bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi.

b. Asuhan Sayang ibu pada masa post partum.

1) Anjurkan ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya (rawat

gabung)

2) Bantu ibu untuk mulai membiasakan menyusui dan anjurkan

pemberian ASI sesuai permintaan.

3) Ajarkan ibu dan keluarganya mengenai nutrisi dan istirahat

yang cukup setelah kelahiran.

4) Anjurkan suami dan anggota-anggota keluarga untuk

memeluk bayi dan mensyukuri kelahiran bayi.

5) Ajarkan ibu dan anggota-anggota keluarganya mengenai

bahaya dan tanda-tandanya dan anjurkan mereka untuk

mencari pertolongan jika ada masalah atau kekhawatiran

apapun.

B. Tinjauan Tentang Penolong Persalinan

1. Bidan

a. Definisi Bidan

Menurut WHO bidan adalah seorang yang telah diakui

secara regular dalam program pendidikan bidan diakui secara

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

yuridis, ditempatkan dan mendapatkan kualifikasi serta

memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan

(Salmah,2006).

Menurut international Confederation of Midwives (ICM)

yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di

seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of

International Ginecolagist Obtetrition (FIGO). Defenisi tersebut

secara berkala direview dalam pertemuan Internasional /

Kongres ICM. Defenisi tersebut disusun melalui kongres ICM ke

27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan

sebagai berikut : Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti

program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus

dari pendidikan tersebut, serta memiliki kualifikasi untuk didaftar

(register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk

melakukan praktik bidan ( Kepmenkes RI ,2011).

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bidan adalah

seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelasaikan

pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai

dengan persyaratan yang berlaku, dicatat (register), diberi izin

secara sah untuk melaksanakan praktik. Bidan adalah seorang

wanita yang telah menyelesaikan pendidikan kebidananya dan

telah mendapatkan izin untuk praktek secara legal dan memiliki

organisasi profesi kebidanan ( IBI, 2006).

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

b. Definisi Bidan Komuniti

Bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di

wilayah tertentu dengan menggunakan pendekatan

proses/manajemen kebidanan atau pendekatan pemecahan

masalah ( Jumiarni, 2011).

c. Prisip Kerja Bidan di Komuniti

1) Kompetensi berdasarkan pemikiran kritis.

2) Praktek berdasarkan fakta dan evidence based

3) Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

4) Pemakaian teknologi secara etik.

5) Memberdayakan atau mengajarkan untuk promosi ” inform

choice” dan ikut serta dalam pengambilan keputusan.

6) Sabar tapi rasional.

7) Advocacy untuk perempuan yang tidak mengalami

intervensi pada kasus yang tidak mengalami komplikasi.

d. Lingkup Kegiatan / praktik Bidan di Komuniti

ANC, pertolongan persalinan di rumah, Intra Natal Care,

Asuhan ibu nifas dan BBL juga pada Balita, Promosi dan

prevensi, Pengorganisasian dan Pemberdayaan Masyarakat

Khususnya perempuan, dan pelayanan KB.

e. Prisip Asuhan Kebidanan Komuniti

1) Berpikir pada tiga bidan ilmu (IKM, Ilmu Kebidanan dan Ilmu

Kesehatan)

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

2) Sasaran adalah individu sebagai anggota masyarakat

3) Kemampuan Klinik bidan sebagai modal dasar.

4) Bekerja dengan tim masyarakat.

5) Memiliki wilayah kerja.

f. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komuniti

1) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

2) Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

3) Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

4) Menurunkan jumlah kasus kebidanan

5) Meningkatkan kemampuan keluarga untuk hidup sehat

6) Meningkatkan PSM.(Jumiarni, 2007).

g. Ruang Lingkup Pelayanan Bidan Di Komuniti

Promotif, Preventif, Kuratif (kolaborasi), Rehabilitatif dan

Resosiliatif.

2. Dukun Bayi

a. Pengertian dukun bayi

Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat (biasanya

wanita) yang mendapat kepercayaan serta memiliki

keterampilan menolong persalinan secara tradisional, dalam

memperoleh keterampilan tersebut, dukun mendapatkannya

secara turun temurun (Depkes RI, 2012).

b. Peran dukun bayi dalam pertolongan persalinan di masyarakat

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Tenaga yang sejak dahulu kala sampai sekarang

memegang peranan penting dalam pelayanan kebidanan ialah

dukun bayi/dukun beranak/dukun bersalin/dukun peraji. Dalam

lingkunganya dukun merupakan tenaga terpercaya dalam

segala soal yang bersangkutan dengan reproduksi. Ia diminta

pertimbangannya pada masa kehamilan, mendampingi wanita

yang bersalin sampai persalinan selesai, dan mengurus ibu

serta bayinya dalam masa nifas. Ia menyelenggarakan pula

abortus buatan dan kontrasepsi.

Pengetahuan dukun bayi tentang fisiologi dan patologi

dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas

sehingga bila timbul komplikasi, ia tidak mampu mengatasinya,

bahkan tidak menyadari arti dan akibatnya. Biarpun demikian,

dukun dalam masyarakat mempunyai pengaruh besar ; ia

menghadiri persalinan tidak hanya untuk memberi pertolongan

teknis, melainkan memberikan pula emotional security kepada

wanita yang sedang bersalin serta keluarganya, karena ia

dengan doa-doanya dianggap dapat membantu melancarkan

jalannya persalinan ( Anonim, 2007).

Walaupun dukun bayi tidak dapat mencegah kematian ibu

jika terjadi komplikasi, mereka dapat berperan dalam

menyelamatkan ibu, meskipun demikian dalam pelaksanaan

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

pertolongan persalinan masih ditemukan berbagai hambatan

antara lain :

1) Dukun bayi kurang menyadari manfaat penggunaan dukun

kit.

2) Dukun bayi kurang menghiraukan cara pertolongan

persalinan yang bersih dan aman.

3) Kurangnya kemampuan dukun bayi dalam mengenali resiko

tinggi persalinan.

4) Dukun bayi kurang menyadari bahaya akibat keterlambatan

merujuk pada kasus resiko tinggi persalinan ( Depkes

RI,2012).

C. Tinjauan Tentang Faktor yang Yang Berhubungan Dengan

Pertolongan Persalinan

1. Pengetahuan (knowledge)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan

didefinisikan segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan hal. Pengetahuan definisikan pula

sebagai hasil dari tahu setelah seseorang seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan.

Pengetahuan juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi

yang diperbarui yang didapat dari proses belajar selama hidup dan

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri

baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.Pengetahuan adalah

hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap

objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan seseorang

tersebut mempunyai intensitas yang berbeda-beda (Notoatmodjo,

2010).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain mempunyai

beberapa tingkatan sebagai berikut :

a. Tahu

di artikan sebagai tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

di pelajari antara lain, menyebutkan,menyatakan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartiak suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi

sebenarnya(Notoatmodjo,2003).

d. Analisis (analysis)

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan atau

menjabarkan sesuatu ke dalam komponen atau bagian- bagian

sehingga susunanya dapat dimengerti( Bestable,2012).

e. Sintesis (synthetic)

Sintesisi merupakan kemampuan untuk menghimpun bagian

kedalam suatu keseluruhan , seperti merumuskan

tema ,rencana ( Bestable, 2012).

f. Evaluasi (evalution)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan untuk membuat suatu penilaian terhadap sesuatu

yang berdasarkan maksud dan criteria tertantu( Bestable,2012).

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan

cara modern (ilmiah).

a. Cara tradisional (non ilmiah)

Cara ini dipakai orang untuk memperoleh pengetahuan

sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan

secara sistematis dan logis.

b. Cara modern (ilmiah)

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

saat ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dalam memperoleh

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

kesimpulan dilakukan dengan jalan mengadakan observasi

langsung dan membuat pencatatan terhadap semua fakta

sebelumnya dengan objek penelitian (Notoatmodjo, 2007).

2. Pendidikan

Pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka

peroleh. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun

perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek

tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui

akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses

pengembangan sumberdaya manusia. Menurut Andrew E. Sikula

dalam Martoyo S. (1996) pendidikan adalah suatu proses

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

pendidikan jangka panjang yang dilakukan secara sistematis dan

prosedurnya diorganisisr melalui konsep belajar manajerial

perorangan dan pengetahuan teoritis untuk tujuan umum.

Pendidikan diselenggarakan sebagi suatu proses

pembudayaan dan pembedayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi

keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan

kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidikan

diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,

menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua

komponen masyarakat melalui peran serta dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan

(Anonim, 2008).

Sciartino (2008) mengemukakan bahwa pendidikan yang

cukup merupakan dasar dalam pengembangan wawasan sarana

yang memudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara

berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan, sikap dan

perilaku masyarakat. Menurut Sciartino, pendidikan juga dapat

diartikan sebagai suatu proses belajar yang memberikan latar

belakang berupa mengajarkan kepada manusia untuk dapat

berpikir secara obyektif dan dapat memberikan kemampuan untuk

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

menilai apakah budaya masyarakat dapat diterima atau

mengakibatkan seseorang merubah tingkah laku.

Pendidikan menurut Lowel H. (2010) adalah suatu proses

pembangunan kepribadian dan intelektual seseorang yang

dilaksanakan secara sadar dan penuh tanggungjawab yang

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap serta nilai yang sesuai dengan sasaran pendidikan.

Sedangkan menurut Notoatmodjo S.(2010), Pendidikan

adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok, ataupun masyarakat sehingga

mereka melakukan apa yg diharapkan oleh pelku pendidikan.

Pendidikan bisa secara normal maupun secara informal.

Pendidikan bisa secara formal merupakan pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur

pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas,

sedangkan jalur pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri

yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Jenjang

pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

di Indonesia terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi.

Menurut Ngatimin (2011) bahwa pendidikan adalah dasar

dalam pengembangan atau pembangunan wawasan seseorang

serta saran untuk memudahkan seseorang untuk menerima

pengetahuan dan perilaku baru, tingkat pendidikan formal yang

diperoleh seseorang akan meningkatkan daya nalarnya.Pendidikan

ibu yaitu jenjang pendidikan formal yang telah ditamatkan.

Pendidikan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan

kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri serta

mengemukakan pendapat. Pada umumnya wanita yang tidak

berpendidikan sulit mengambil keputusan, mereka biasanya

mengharapkan bantuan suami atau orang lain untuk mengambil

keputusan bagi dirinya, WHO berkesimpulan bahwa pendidikan

yang makin tinggi dapat menghasilkan kemandirian menetap dan

kesempatan memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih

banyak terkait dengan kesehatan (Pantowo, 2012 ).

D. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan

Pendidikan

Pertolongan Persalinan

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Keterangan :

: Varibel independen

: Variabel dependent

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Alternative (Ha)

1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pertolongan persalinan

pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia kabupaten Muna periode

Januari s/d Mei tahun 2015

2. Ada hubungan pendidikan ibu dengan pertolongan persalinan

pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia kabupaten Muna periode

Januari s/d Mei tahun 2015

Hipotesis Nol (Ho)

1. Tidak Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pertolongan

persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia kabupaten Muna

periode Januari s/d Mei tahun 2015

2. Tidak Ada hubungan pendidikan ibu dengan pertolongan

persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia kabupaten Muna

periode Januari s/d Mei tahun 2015

D. Definisi Operasional

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Untuk memberikan kemudahan di dalam mengidentifikasi variabel

yang diteliti ditetapkan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Pertolongan persalinan

Pertolongan persalinan dapat di lihat dari pelayanan ibu dalam

bersalin atau melahirkan, dalam penelitian ini tenaga penolong

persalinan yang di maksud adalah tenaga kesehatan yang di

tolong oleh nakes, bahkan juga di tolong oleh non nakes.

Kriteria Objektif:

Nakes : pertolongan persalinan di tolong oleh nakes ( bidan)

Non nakes : pertolongan persalinan di tolong oleh non nakes

( dukun) (saiffudin,2008).

2. Pengetahuan

Segala sesuatu yang diketahui ibu tentang pertolongan persalinan.

Kriteria Objektif:

Baik : Bila jawaban yang benar ≥ 75 %

Kurang : Bila jawaban yang benar < 75% ( Hidayat, 2007)

3. Pendidikan

pendidikan dapat di liha tdari latar belakang/jenjang tingkat sekolah

yang dijalani.

Kriteri Objektif :

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Tinggi : SMA/SMK, DIII, DIV, S1, S2

Rendah : TS, Tk , SD , SMP (Notoadmodjo, 2010).

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survai

analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study yang

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Lohia

Kabupaten Muna periode Januari s/d Mei tahun 2015 ( Notoatmodjo,

2005).

B. Waktu dan lokasi Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2015

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna

C. Populasi Dan Sampel

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

1. Populasi :

Populasi adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Lohia Kabupaten Muna Periode Januari – Mei Tahun 2015

sebanyak 45 orang.

2. Sampel

Sampel adalah Semua Ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Lohia Periode Januari – Mei Tahun 2015. Pengambilan sampel

dilakukan dengan secara total sampling jumlah total sampling

berjumlah 45 orang

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa daftar pertanyaan dalam bentuk Kuesioner yang dibuat dengan

mengacu pada konsep teori terkait tentang

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer :

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan

menggunakan kuesioner pada responden.

2. Data Sekunder :

Data yang diperoleh melalui Profil Dines Kesehatan Kabupaten

Muna dan Puskesmas Lohia Kabupaten Muna Periode Januari –

Mei Tahun 2015

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

F. Pengolahan Dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data :

Data yang diperoleh diolah menggunakan komputer dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Tahap ini merupakan tahap kegiatan yang membersihkan data

atau memisahkan data yang telah terkumpul baik secara

pengisian, konsistensi dari setiap jawaban yang terdapat dalam

angket.

b. Koding

Koding data dilakukan dengan cara memberikan kode pada

setiap jawaban yang telah diberikan.

c. Tabulasi data

Penyusunan data dengan pengorganisasian data agar dengan

mudah dapat dijumlahkan, disusun dan dikali untuk disajikan

dan dianalisa.

2. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

prosentase yang disertai narasi.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

G. Analisa Data

a. Analisa Univariats

Dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara

mendiskripsikan tiap variable yang digunakan dalam penelitian

yaitu dalam bentuk distribusi frekuensi

Rumus:P= fnx100

Keterangan :

P = Presentase di jawab

F = Frekuensi jawaban yang benar

N = Jumlah soal

100= Bilangan tetap atau kostanta (Rajab, 2008).

b. Analisa Bivariat

Analisa data yang ditujukan untuk menjawab tujuan penelitian

dan menguji hipotesis penelitian. Untuk maksud tersebut, uji

statistic yang digunakan adalah uji statistic Chi Square

menggunakan tabel 2 x 2 dengan tingkat kemaknaan α = 0,05

untuk menguji hipotesis nol (Ho).

Rumus

x ²=∑(I O−E I−0,5) ²E

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Keterangan :

X2 : nilai chi square yang dicari ( hubungan antara variabel

dependent dan independen)

O : nilai pengamatan atau observasi

E : hasil yang diperkirakan

Interpretasi

a. Dianggap ada hubungan, jika uji signifikan < nilai α = 0,05,

dengan demikian Ho ditolak

b. Dianggap tidak ada hubungan, jika uji signifikan > nilai α =

0,05, dengan demikian Ha diterima.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Lohia merupakan Puskesmas yang terletak di

wilayah kecamatan lohia. Wilayah kerja Puskesmas Lohia merupakan

wilayah yang dapat di jangkau dengan transportasi daratan.

Berdasarkan admnistrasi pemerintah, wilayah kerja puskesmas Lohia

terdiri dari 1 (satu) pemerintahan kecamatan dan 4 pemerintahan desa

di antaranya yaitu Desa korihi, Desa Lohia, Desa Lakarinta dan Desa

wabintingi.

Adapun batas-batas wilayah kecamatan lohia yaitu

a. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kontunaga

b. Sebelah timur berbatasan dengan selat buton

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan tongkuno

d. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Duruka

B. Hasil Penelitian

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lohia Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional study untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan pertolongan persalinan pada ibu bersalin di puskesmas lohia

kabupaten muna periode januari s/d mei tahun 2015. Pengumpulan

data dilakukan melalui wawancara langsung pada responden. Besar

sampel pada penelitian ini adalah 45 responden yaitu semua ibu-ibu

pasca melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Lohia periode bulan

Januari s/d Mei 2015.

Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam

bentuk tabel frekuensi dan crosstab (tabulasi silang) sesuai dengan

tujuan penelitian dan disertai narasi sebagai penjelasan tabel. Adapun

hasil penelitian yang telah dilakukan diuraikan sebagai berikut :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dalaam penelitian ini bertujuan untuk melihat

distribusi frekuensi dari variabel dependen dan independen yaitu :

a. pertolongan persalinan

Tabel 1Distribusi Frekuensi Pertolongan Persalinan di Puskesmas

Lohia Kabupaten Muna Tahun 2015

Penolong persalinan Frekuensi Prosentase (%)

Nakes 29 64,4

Non nakes 16 35,6

Total 45 100

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Sumber: Data primer, 2015

Tabel di atas menunjukan bahwa dari 45 responden yang

melahirkan dengan petugas kesehatan sebanyak 29 orang(64,4%)

dan yang melahirkan bukan tenaga kesehatan sebanyak 11 orang

( 35,6 %)

b. Pengetahuan ibu

Tabel II

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan ibu di PuskesmasLohia Kabupaten Muna Tahun 2015

Pengetahuan Ibu Frekuensi Prosentase (%)

Baik 23 51,1

Kurang 22 48,9

Total 45 100

Sumber: Data primer, 2015

Tabel di atas menunjukan bahwa dari 45 responden yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang(51,1%) dan yang

memiliki pengetahuan kurang sebanyak 22 orang ( 48,9 %).

c. Pendidikan ibu

Tabel IIIDistribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Ibu Pada Ibu Bersalin

di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna Tahun 2015

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Pendidikan ibu Frekuensi Prosentase (%)

Tinggi 25 55,6

Rendah 20 44,4

Total 45 100

Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan tabel di tas menunjukan bahwa dari 45

responden yang memiliki pendidikan tinggi sebanyak 25

orang(55,6%) dan yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 20

orang( 44,4%)

2. Analisis Bivariat

Analisis statistik dengan menggunakan rumus uji Chi Square

terhadap hubungan pengetahuan, pendidikan dan keberadaan bidan

dengan pertolongan persalinan pada ibu bersalindi Puskesmas Lohia

Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pertolongan

persalinan.

Berdasarkan hasil olahan SPSS, maka secara ringkas hasil

perhitugan Chi Square dapat di sajika dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel IV.

Hubungan pengetahuan ibu dengan pertolongan persalinan

pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia Kabupaten

Muna Tahun 2015

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Nopengetahuan

Pertolongan persalinan

Total x² Hit x²Tab

ΡNakes Non

nakesn % N % n %

1 Baik 19 42,2 4 8,9 23 51,1

6.7743,841 0,009

2 Kurang 10 22,2 12 26,7 22 48,9

Total 29 64,4 16 35,6 45 100

Sumber : data primer tahun 2015

Tabel IV menjelaskan bahwa dari 23 orang ( 51,1%) yang

berpengetahuan baik, terdapat 19 orang (42,2%) yang pertolongan

persalinan di tolong oleh nakes dan 4 orang ( 8,9%) yang

pertolongan persalinan di tolong oleh non nakes. Sedangkan dari

22 responden ( 48,8 %) yang berpengetahuan kurang terdapat 10

orang (22,2%) yang pertolongan persalinan di tolong oleh nakes

dan 12 orang ( 26,7%) yang pertolongan persalinan di tolong oleh

non nakes.

berdasarkan data diatas di dukung oleh hasil analisis

statistik dengan menggunakan uji chi square serta sesuai dengan

dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis ( Budiarto,

2009) bahwa jika di di peroleh nilai x2 hitung 6.774 dan pvalue=

0,009 dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Karena x2 hitung

(6774) > x2 table (3,841) dan pvalue (0,009) maka Ho ditolak dan

Ha di terima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan

tingkat pertolongan persalinan.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

b. Hubungan antara pendidikan ibu dengan pertolongan

persalinan.

Berdasarkan hasil olahan SPSS, maka secara ringkas hasil

perhitugan Chi Square dapat di sajika dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel V

Hubungan pendidikan dengan pertolongan persalinan

pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia Kabupaten

Muna Tahun 2015

NoPendidikan

Pertolongan persalinan

Total x² Hit x²Tab

Ρnakes Non

nakesN % N % N %

1 Tinggi 20 44,4 5 11,1 25 55,6

5,940 3,841 0,012

Rendah 9 20,0 11 24,5 20 44,4

Total 29 64,6 16 35,6 45 100

Sumber : data primer tahun 2015

Table 5 menjelaskan bahwa dari 25 orang (55,6%) yang

berpendidikan tinggi, terdapat 20 orang ( 44,4%) yang pertolongan

persalinan di tolong oleh nakes dan 5 orang (11,1%) yang pertolongan

persalinan di tolong oleh non nakes. Sedangkan dari 20 responden

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

( 44,4 %) yang berpengetahuan kurang terdapat 9 orang (20,0 %)

yang pertolongan persalinan di tolong oleh nakes dan 11 orang

( 24,5%) yang pertolongan persalinan di tolong oleh non nakes.

berdasarkan data diatas di dukung oleh hasil analisis statistic

dengan menggunakan uji chepsquare serta sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan penelitian hipotesis ( Budiarto, 2009) bahwa

jika di peroleh nilai x2 hitung 6,774 dan pvalue= 0,01 dengan tingkat

kepercayaan 95% (α=0,05). Karena x2 hitung (6774) > x2 table (3,841)

dan pvalue (0,01) maka Ho ditolak dan Ha di terima, artinya ada

hubungan antara pendidikan ibu dengan tingkat pertolongan

persalinan.

C. PEMBAHASAN

Setelah di lakukan uji Chi-Square terhadap variabel

independent maka didapatkan adanya hubungan antara

pengetahuan dengan peertolongan persalinan pada ibu bersalin di di

Puskesmas Lohia tahun 2015 ,data tersebut telah dibuktikan dengan

hasil uji Chi-Square X2 hitung 6.774 > X2 tabel 3.84, sehingga di

simpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha di terima artinya ada hubungan

antara pengetahuan dengan peretolongan persalinan pada ibu

bersalin di Puskesmas Lohia tahun 2015. sedangkan adanya

hubungan antara pendidikan dengan peertolongan persalinan pada

ibu bersalin di di Puskesmas Lohia tahun 2015 ,data tersebut telah

dibuktikan dengan hasil uji Chi-Square X2 hitung 5.940 > X2 tabel

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

3.84, sehingga di simpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha di terima

artinya ada hubungan antara pendidikan dengan peretolongan

persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia tahun 2015, dan

adanya hubungan antara keberadaan bidan dengan pertolongan

persalinan pada ibu bersalin di di Puskesmas Lohia tahun 2015 ,data

tersebut telah dibuktikan dengan hasil uji Chi-Square X2 hitung

11.939 > X2 tabel 3.84, sehingga di simpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha di terima artinya ada hubungan antara keberadaan bidan dengan

peretolongan persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia tahun

2015

1. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan pertolongan

persalinan.

Dari analisa univariat menunjukkan bahwa, responden

yang memiliki pengetahuan baik tentang hal-hal yang berkaitan

dengan pertolongan persalinan sebesar 23 (51,1%) responden

dan bila dikaitkan dengan pertolongan persalinan, maka

responden yang ditolong oleh nakes sebesar 19 (42,2%) dan 4

(8,9%) responden ditolong oleh non nakes, sehingga dapat

dikatakan bahwa ibu-ibu di wilayah penelitian yang memiliki

pengetahuan baik, lebih banyak ditolong oleh nakes.

Hal ini dapat dipahami, karena tingkat pertolongan

persalinan yang baik merupakan hasil dari sebuah perilaku

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

disengaja berupa upaya untuk melahirkan secara aman.

Pengetahuan terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu, dimana pengetahuan merupakan

unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang yang sadar dan

secara nyata terkandung dalam otaknya.

Responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang

hal-hal yang berkaitan dengan pertolongan persalinan sebanyak

22 responden (48,9) dan bila dikaitkan dengan pertolongan

persalinan 10 (22,2%) di tolong oleh nakes dan 12 responden

(26,7%) responden di tolong oleh non nakes. Hasil penelitian

yang dilakukan peneliti, sebagian besar responden memiliki

pengetahuan kurang, hal ini tentunya dipengaruhi oleh latar

belakang pendidikan responden, selain itu adanya kebiasaan

responden terpapar dengan informasi mengenai penolong

persalinan, kemudian disertai dengan kemampuan responden

untuk mengingat kembali apa yang telah diketahuinya,

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kaswiranarsih tahun 2006 di kabupaten Sidrap,

yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan

dengan pemilihan pertolongan persalinan.

2. Hubungan antara pendidikan ibu dengan pertolongan

persalinan.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Dari analisa univariat menunjukkan bahwa, responden

yang memiliki pendidikan tinggi tentang hal-hal yang berkaitan

dengan pertolongan persalinan sebesar 25 (55,6%) responden

dan bila dikaitkan dengan pertolongan persalinan, maka

responden yang ditolong oleh nakes sebesar 20 (44,4%) dan 5

(11,1%) responden ditolong oleh non nakes, sehingga dapat

dikatakan bahwa ibu-ibu di wilayah penelitian yang memiliki

pendidikan tinggi, lebih banyak ditolong oleh nakes. Hal ini dapat

dipahami, karena semakin tinggi pendidikan seseorang akan

semakin mudah untuk menerima pesan dari berbagai sumber

informasi, baik berupa penyuluhan yang dilaksanakan saat

berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan maupun dari

berbagai sumber informasi lain seperti media cetak dan media

elektronik.

Menurut WHO (1994) dalam Pantowo (1999), pendidikan

mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan untuk

mengambil keputusan sendiri serta mengemukakan pendapat.

Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang memberikan

latar belakang berupa pelajaran kepada manusia untuk dapat

berfikir secara objektif. Semakin baik pendidikan yang dimiliki

seorang ibu maka pemikirannya akan semakin terbuka sehingga

meningkat pula kemampuan dalam berperilaku memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Berdasarkan hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa ada

hubungan bermakana antara pendidikan ibu dengan pertolongan

persalinan. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik

pula pemahaman ibu tentang informasi penolong persalinan,

sehingga berdampak positif pada tingkat pertolongan persalinan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bhuiya tahun 1995, yang mengatakan bahwa

penerimaan ibu pertolongan persalinan oleh nakes dipengaruhi

oleh pendidikan ibu. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh

Ismail pada tahun 1999, yang memiliki hasil serupa yang

mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan orang tua maka

semakin baik pula cakupan pertolongan persalinan.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1) Ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan

pertolongan

persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia tahun 2015

2) Ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan

pertolongan persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Lohia

tahun 2015

B. Saran

1. Untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan utamanya pada

ibu bersalinan, diharapkan pada setiap ibu hamil yang berkunjung

ke pelayanan kesehatan agar mendapatkan informasi sedini

mungkin tentang pentingnya persalinan yang aman dan nyaman.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

2. Petugas kesehatan bersama kader posyandu diharapkan lebih

intensif melakukan penyuluhan ke warga dalam memberikan

informasi dan motivasi tentang pentingnya persalinan yang aman

dan nyaman.

3. Dalam menyebarluaskan informasi tentang pentingnya persalinan

yang aman dan nyaman, diharapkan melibatkan semua elemen

masyarakat dan instansi-instansi terkait.

4. Untuk penelitian selanjutnya di harapkan dapat mengembangkan

penelitian ini lebih lanjut dengan cross sectional,case control,

kohort, maupun eksperimen untuk melihat hubungan pengetahuan,

pendidikan dan keberadaan bidan dalam pertolongan persalinan

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

DAFTAR PUSTAKA

Azrul,Azward. 2005. Tingginya angka kematian ibu bias di atasi di akses 8

april 2008.

Besttable, SB.2002. Perawat sebagai pendidik. Prinsip-prinsip pengajaran

dan pembelajaran. jakarta;

Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Survei Dukun Bayi Di

Rektorat Pembinaan kesehatan masyarakat Direktorat Bina

Kesehatan Keluarga; Jakarta.

---------. 2010.survei dukun bayi .Direktorat pembinaan kesehatan

masyarakat Direktorat bina kesehatan keluarga ; Jakarta.

--------- RI. 2010.kurikulum latihan dukun. Direktorat pembinaan

kesehatan keluarga ; Jakarta.

--------.2015. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia; Jakarta.

--------.2014. Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Ppofil Dinas Kesehatan.

Heni, Puji. 2012. Etika Profesi Kebidanan, Penerbit Fitramaya;

Yogyakarta.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Ikatan Bidan Indonesia. 2006. 50 Tahun Bidan Menyongsong Masa

Depan. PP IBI.Jakarta.

Ida Bagus Gde Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan

Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

Jamiarni, nirmala. 2007. Konsep kebidanan komunitas.; Jakarta

Manuaba. 2010. Morbiditas Dana Melalui Penyesuaian Tarif Kongres

Nasional ; Bandung.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan : Jakarta.

Rineka Cipta Dpkes RI, 2004. Pedoman Pembinaan Tknisi Bidan

di Desa,Dit.Jend. Binkesmas, Depkes RI, Jakarta.

Notoatmodjo. 2003. Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku

kesehatan . Yogyakarta;andi offset`

Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi III, Yayasan Bina

Pustaka; Jakarta.

--------. 2011. Ilmu Kebidanan. Edisi III, Yayasan Bina Pustaka; Jakarta.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Lampiran 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pertolongan Persalinan

Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna

Periode Januari S/D Mei Tahun 2015

NOInisial

Responden

Pertolongan persalinan

Pengetahuan ibu

Pendidikan ibu

1 Ny. S Nakes Kurang Tinggi2 Ny. R Non nakes Baik Tinggi3 Ny. K Nakes Baik Tinggi4 Ny. R Nakes Baik Tinggi5 Ny. W Nakes Kurang Tinggi6 Ny. P Non nakes Kurang Tinggi7 Ny. L Nakes Baik Rendah8 Ny. K Nakes Kurang Tinggi9 Ny. D Non nakes Kurang Rendah10 Ny. C Non nakes Kurang Rendah11 Ny. S Nakes Kurang Tinggi12 Ny.W Nakes Baik Tinggi13 Ny. O Non nakes Baik Rendah14 Ny. S Nakes Kurang Rendah15 Ny. L Nakes Baik Tinggi16 Ny. W Non nakes Baik Rendah17 Ny.D Nakes Baik Tinggi18 Ny. P Non nakes Baik Rendah19 Ny. S Nakes Baik Rendah

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

20 Ny. G Non nakes Kurang Tinggi21 Ny. B Nakes Baik Rendah22 Ny. H Nakes Baik Tinggi23 Ny. Y Non nakes Kurang Rendah24 Ny.V Non nakes Kurang Rendah25 Ny.T Nakes Baik Tinggi26 Ny.U Non nakes Kurang Rendah27 Ny.W Nakes Baik Rendah28 Ny. O Nakes Kurang Tinggi29 Ny. G Non nakes Kurang Rendah30 Ny.G Nakes Baik Tinggi31 Ny. P Non nakes Kurang Tinggi32 Ny.O Nakes Kurang Rendah33 Ny. F Nakes Kurang Tinggi34 Ny.C Nakes Kurang Rendah35 Ny. H Nakes Baik Tinggi36 Ny. K Nakes Kurang Rendah37 Ny. L Non nakes Kurang Tinggi38 Ny. M Nakes Kurang Tinggi39 Ny. F Non nakes Kurang Rendah40 Ny. N Nakes Baik Tinggi41 Ny. G Non nakes Kurang Rendah42 Ny.S Nakes Baik Tinggi43 Ny.F Nakes Baik Rendah44 Ny.D Nakes Baik Tinggi45 Ny.M Nakes Baik Tinggi

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

HASIL UJI CHI-SQUARE

pengetahuan * pertolongan persalinan Crosstabulationpertolongan persalinan

TotalNakesnon nakes

Pengetahuan

Baik Count 19 4 23% within pengetahuan 82.6% 17.4% 100.0%

% within pertolongan persalinan 65.5% 25.0% 51.1%

% of Total 42.2% 8.9% 51.1%kurang Count 10 12 22

% within pengetahuan 45.5% 54.5% 100.0%

% within pertolongan persalinan 34.5% 75.0% 48.9%

% of Total 22.2% 26.7% 48.9%Total Count 29 16 45

% within pengetahuan 64.4% 35.6% 100.0%

% within pertolongan persalinan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 64.4% 35.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Value DfAsymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 6.774a 1 .009

Continuity Correctionb 5.250 1 .022

Likelihood Ratio 7.004 1 .008Fisher's Exact Test .013 .010

N of Valid Casesb 45a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.82.

pendidikan * pertolongan persalinan Crosstabulationpertolongan persalinan

TotalNakesnon nakes

pendidikan

Tinggi Count 20 5 25% within pendidikan 80.0% 20.0% 100.0%% within pertolongan persalinan 69.0% 31.2% 55.6%

% of Total 44.4% 11.1% 55.6%rendah Count 9 11 20

% within pendidikan 45.0% 55.0% 100.0%% within pertolongan persalinan 31.0% 68.8% 44.4%

% of Total 20.0% 24.5% 44.4%Total Count 29 16 45

% within pendidikan 64.4% 35.6% 100.0%% within pertolongan persalinan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 64.4% 35.6% 100.0%

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI S / D MEI TAHUN 2015

Chi-Square Tests

Value DfAsymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.940a 1 .015

Continuity Correctionb 4.511 1 .034

Likelihood Ratio 6.028 1 .014Fisher's Exact Test .027 .017

N of Valid Casesb 45a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.11.