faal

2
1 BAB I PENDAHULUAN Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan mekanis dan kiwiawi dengan terdapatnya bibir, lidah, gigi-gigi dan palatum yang berfungsi untuk menyobek dan mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Cairan yang terdapat di rongga mulut dan mengalir diantara jaringan rongga mulut dan gigi disebut saliva. 1, 2 Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri dari campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang terdapat pada mukosa oral. Saliva berasal dari kelenjar-kelenjar saliva, meliputi kelenjar parotid, submandibular, dan sublingual. Semua kelenjar ludah berfungsi membantu proses pencernaan makanan dengan mengeluarkan suatu

description

fisiologi

Transcript of faal

2

BAB IPENDAHULUANDi dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan mekanis dan kiwiawi dengan terdapatnya bibir, lidah, gigi-gigi dan palatum yang berfungsi untuk menyobek dan mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Cairan yang terdapat di rongga mulut dan mengalir diantara jaringan rongga mulut dan gigi disebut saliva.1, 2Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri dari campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang terdapat pada mukosa oral. Saliva berasal dari kelenjar-kelenjar saliva, meliputi kelenjar parotid, submandibular, dan sublingual. Semua kelenjar ludah berfungsi membantu proses pencernaan makanan dengan mengeluarkan suatu sekret. Saliva mengandung komponen seluler mempengaruhi rongga mulut sebagai bentuk pertahanan didalam rongga mulut. 1, 2Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pada pH saliva antara lain kecepatan aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut, dan kapasitas buffer saliva. Kapasitas buffer saliva merupakan suatu proses untuk menetralisir pH. Derajat keasaman pH dan kapasitas buffer saliva ditentukan oleh susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam saliva terutama ditentukan oleh susunan bikarbonat, karena susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva dan berasal dari kelenjar saliva. Konsentrasi bikarbonat (85%), konsentrasi fosfat (14%) dan saliva (1%). Sistem bikarbonat sangat efektif dalam menetralisir asam dan berbanding lurus dengan kecepatan sekresi saliva. Hal ini mempunyai akibat bahwa pada kenaikan kecepatan sekresi, konsentrasi bikarbonat menjadi lebih tinggi dan pH juga menjadi lebih tinggi. 1, 2, 3