Faal Keseimbangan 2012

37
Faal Keseimbangan dr. Hawin Nurdiana,M.Kes

description

faal

Transcript of Faal Keseimbangan 2012

Faal Keseimbangan

dr. Hawin Nurdiana,M.Kes

Keseimbangan tubuh dikendalikan 4 sistem sensory :

1. Visual

2. Proprioseptif kuduk/leher/ reseptor penilai sendi-sendi tubuh

3. Exteroseptive perut, dada, telapak kaki

4. Vestibular apparatus/labirin

1. Peranan visual

Posisi tegak tubuh Untuk mengatur sikap kepala yang natural

→ dengan bantuan sistem vestibular Gerakan tubuh yang linear maupun angular

yang tak begitu cepat

2. Peranan proprioseptif Neck proprioseptor (proprioseptif

kuduk/leher) Untuk orientasi kepala terhadap tubuh

Informasi proprioseptif dari kuduk dan tubuh:

- secara langsung dipancarkan dalam brain sistem(batang otak)

- secara tak langsung ke serebelum untuk kemudian diteruskan ke nukleus retikuler di batang otak.

Proprioseptif bagian tubuh yang termasuk exteroseptif :

daerah perut dan dada saat dibungkukkan memberi informasi proprioseptif → retikuler formation (dijumlahkan secara aljabar untuk menimbulkan penyesuaian keseimbangan)

3.Unsur-unsur exteroseptif sensasi berasal :

tekanan berat tak sama pada telapak kaki ke samping/ke depan/ke belakang

tekanan udara pada dada yang terjadi pada waktu lari cepat sehingga orang perlu membungkuk ke depan saat lari

4. Vestibular apparatus-Organ pendeteksi sensasi keseimbangan di

Os. temporalis disebut labirin yang terdiri :-Tiga kanalis semisirkularis dan dua

ruangan yang disebut : utrikulus sakulus

Gambar kanalis semisirkularis dan utrikulus-sakulus

Pada utrikulus dan sakulus terdapat makula merupakan organ sensorik untuk keseimbangan

-Makula utrikulus terletak pada bidang horizontal permukaan inferior → menentukan orientasi kepala sesuai dengan arah gaya gravitasi ketika seorang berdiri tegak lihat gambar : A B

Perubahan Posisi dari berdiri tegak (A)→ ke arah posisi menundukkan kepala ke arah gaya gravitasi

Makula sakulus terletak pada bidang vertikal berperan pada keseimbangan saat orang berbaring

Pada makula ditutupi lapisan gelatinosa dan dilekati oleh kristal kalsium karbonat yang disebut statokonia

Bagian bawah makula didapati sel-sel rambut yang akan menonjolkan silia ke dalam lapisan gelatinosa.

Pangkal dari sel rambut ini bersinap dengan ujung syaraf sensorik vestibular

Statokonia merupakan pemberat (bandul) yang memiliki gaya gravitasi 2-3 x gravitasi cairan dan jaringan sekitarnya → gerakan statokonia menarik silia dalam arah dorongan gravitasi.

Setiap sel rambut memiliki 50-70 silia yang disebut : stereosilia dan sebuah silia besar pada bagian tepi yang disebut kinosilium

Gerakan silia ke arah kinosilium berhubungan dengan pembukaan kanal ion positif untuk membangkitkan aksi potensial/depolarisasi serabut sensorik N. vestibularis, sedangkan gerakan silia yang berlawanan menyebabkan hiperpolarisasi.

Serat saraf makula terangsang bila kepala :

- menunduk ke depan- menengadah ke belakang- membelok ke arah satu sisi Sehingga timbul pola eksitasi di serat

syaraf makula untuk setiap posisi kepala → merupakan pola pengaturan informasi ke otak terhadap arah orientasi kepala

Fungsi utrikulus dan sakulus : Menjaga keseimbangan statik Pada setiap posisi kepala → terjadi

rangsangan terhadap sel rambut. Terdapat pola perangsangan yang bermacam-macam sesuai posisi kepala sehubungan dengan daya tarik gravitasi bumi

Impuls sensorik disalurkan lewat N. vestibularis

Impuls motorik vestibular, serebelar dan retikuler mensyarafi otot-otot yang berperan menjaga keseimbangan

Pada manusia sensitivitas vestibular yang paling bagus dalam menjaga keseimbangan bila : kepala dalam posisi tegak

Deteksi Percepatan Linear oleh Makula Utrikulus dan Sakulus

Bila tubuh secara tiba-tiba didorong ke depan tubuh mengalami percepatan statokonia yang mengalami kelembaman (enersia) yang lebih besar daripada cairan sekelilingnya akan jatuh ke belakang gerakan silia sel rambut memberi informasi ketidakseimbangan diinformasikan sebagai keadaan jatuh ke belakang

Respon tubuh secara otomatis mencondongkan badan ke depan statokonia ke anterior (akibat gerakan mencondongkan badan ke depan) sebagai reaksi penyeimbang sistem syaraf akan

memperoleh/mendeteksi keadaan keseimbangan yang sebenarnya agar gerakan badan condong ke depan tidak berlanjut.

Makula tidak bekerja untuk mendeteksi kecepatan linier seoramg pelari; bila memulai lari harus mencondongkan tubuh ke depan tujuan untuk mencegah jatuh ke belakang akibat mengalami percepatan.

Bila lari di udara terbuka mencondongkan linier tubuh ke depan untuk menjaga keseimbangan akibat tekanan udara yang bekerja pada reseptor tekanan di kulit.

Kanalis semisirkularis (KS) Setiap aparatus vestibular terdapat 3 buah

Kanalis semisirkularis yaitu :-KS anterior-KS posterior-KS lateral/horizontal Masing-masing saling tegak lurus sehingga

ketiga KS terdapat dalam 3 bidang. Bila kepala menunduk 30o ke depan KS

lateral dalam posisi bidang horisontal (sesuai permukaan bumi) dan KS anterior dalam posisi vertikal dan proyeksinya ke depan dan 45o ke luar

KS posterior juga pada bidang vertikal dan proyeksinya ke belakang dan 45o keluar

Isi KS : cairan endolimfe Pada setiap ujung KS terdapat

pembesaran disebut ampula Gerakan aliran endolimfe merangsang

organ sensorik yang disebut krista ampularis , pada puncaknya terdapat kupula

Bila kepala memutar ke suatu arah1. KS bergerak searah perputaran2. Endolimfe membelokkan kupula krista ampularis berlawanan dengan arah gerakan kepala.

Perbedaan perputaran antara kanalis semisirkularis dengan cairan endolimfe saat perputaran tubuh

Di bawah kupula terdapat silia-silia dari sel rambut sepanjang krista ampularis

Pembelokan kupula menyebabkan depolarisasi sel-sel rambut, sedangkan pembelokan dalam arah berlawanan menyebabkan hiperpolarisasi sel rambut

Dari sel rambut ini impuls sensorik dikirim melalui N. vestibularis yang meliputi :

- perubahan kecepatan

- arah putaran kepala dalam 3 bidang

ruangan

Deteksi Rotasi Kepala oleh Kanalis Semisirkularis

Bila kepala tiba-tiba memulai berputar ke suatu arah (percepatan angular) → endolimfe cenderung untuk menetap akibat inersianya, saat KS berputar endolimfe relatif bergerak mengalir berlawanan arah perputaran kepala (KS).

1. Kupula dalam posisi istirahat → Pancaran impuls 100 impuls/detik

2. saat diputar sel rambut berbelok ke salah satu sisi. Pengeluaran impuls meningkat dengan sangat.

3. Putaran masih terus berlangsung ternyata pengeluaran impuls yang berlebihan akan kembali ke nilai istirahat dalam beberapa detik.

. Bila putaran dengan tiba-tiba dihentikan

cairan endolimfe terus berputar kupula akan berbelok

ke arah yang

KS berhenti berlawanan dengan

belokan awal

Pengeluaran impuls pada Keadaan tonik 100/detik

Kupula kembali sesudah beberapa detik impuls tidak ada

ke posisi istirahat putaran endolimfe berhenti sama sekali

Keadaan istirahat kepala belum berputar sel rambut mengeluarkan impuls tonik : 100/detik

Saat kepala diputar timbul peningkatan impuls dengan cepat

Beberapa detik kemudian kembali ke impuls tonik Bila kepala berhenti berputar → tidak ada sama sekali

impuls beberapa detik atau timbul polaritas yang berlawanan (hiperpolarisasi)

Sel-sel rambut krista ampularis KS akan selalu memberi respon terhadap perputaran yang terjadi pada setiap bidang horisontal, sagital atau koronal

Penyebab pergerakan cairan endolimfe yang dibutuhkan untuk rangsangan krista ampularis adalah percepatan Angular artinya :KS tidak dapat mendeteksi kedudukan tubuh

dalam keadaan tidak seimbang sewaktu bergerak ke samping, ke depan, kebelakang.

Tetapi sewaktu terjadi perubahan dari gerakan linier kemudian berputar (angular) → KS dapat meramalkan sebelumnya → menyebabkan pusat keseimbangan mengadakan tindakan pencegahan dengan melibatkan fungsi reseptor KS