5. Faal Dr Marwito - Panca Indra 2012

49
Panca Indra/sense organ Indra somato visera Indra khusus A B

description

a

Transcript of 5. Faal Dr Marwito - Panca Indra 2012

  • Panca Indra/sense organIndra somato viseraIndra khususAB

  • Fungsi IndraAlat Indra: merupakan reseptor sensorik bersatu dengan sel-sel non saraf yang melingkupinya.Reseptor di tiap alat indera disesuaikan untuk berespon terhadap satu bentuk energi terentudengan ambang yang jauh lebih rendah.Tiap reseptor sensorik dikususkan untuk beresponterhadap satu bentuk energi tertentu. Jadi dengan reseptor yang berbeda mempu nyai stimulus berbeda (modalitas sensorik)

  • Indra khusus1. Penglihatan2. Pendengaran/keseimbangan3. Penciuman4. Pengecapan

    B

  • Penglihatan Didalam wadah yang protektif mata memiliki:Sebuah lapisan reseptor-reseptorSebuah sistem lensa memfokuskan cahaya ke reseptor.Sebuah sistem saraf menghantarkan impuls dari reseptor ke otak

  • Gambaran AnatomiLapisan protektif bola mata:Sklera: mengalami modifikasi bagian anterior membentuk kornea.Kornea: transparan, tempat lewatnya berkas cahayaKhoroid: bagian dalam sklera, banyak mengandung pembuluh darah, memberi makan struktur mata.4. Retina: 2/3 lapisan khoroid, jaringan saraf mengandung sel-sel reseptor5. Lensa kristalina: struktur transparan, terikat ligamentum lensa (zonula)6. Badan silier:7. Iris: didepan lensa, opak dan berpigmen, mengandung serat sirkuler mengerutkan dan serat radial yang melebarkan.8. Humor akueus: bahan gelatinosa, terdapat antara lensa dan retina dibentuk oleh prosesus siliaris

  • Humor akueus

    Cairan jernih dihasilkan badan silier melalui difusi dan transport aktif melalui pupil menuju ruang anterior mata. Secara normal cairan diserap kembalioleh jaringan trabekula dikanalis schlemm (suatu saluran venosa di taut antara iris dan kornea)Sumbatan saluran keluar ini menyebabkan penyakitmata serius Glukoma sudut terbuka, tekanan intra okuler mata meningkat. Gerakan iris ke depan sebabkan sudut menghilang Glukoma sudut tertutup.

  • Glukoma

    Kanalis schlemm:Sumbatan saluran keluar ini menyebabkan penyakitmata serius Glukoma sudut terbuka, tekanan intra okuler mata meningkat. Gerakan iris ke depan sebabkan sudut menghilang Glukoma sudut tertutup. Glukoma dengan tekanan intra okuler normal (10-20 mmHg) terjadi perubahan jaringan ikat di ujung serat optik, serat saraf retina lebih rentan ter-hadap kerusakan oleh tekanan.

  • Retina Tersusun dalam 10 lapisan.Mengandung sel batang (rods) dan kerucut (cons)4 jenis neuron: - sel bipolar - sel ganglion - sel horisontal - sel amakrin

  • Sel batang: sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor penglihatan malam (penglihatan skotopik)Sel Kerucut: memiliki ketajaman jauh lebih besar, berperan pada penglihatan cahaya terang (fotopik) dan penglihatan warna. Retina

  • Struktur Retina

  • Jalur SarafAkson sel ganglion berjalan ke kaudal dalam saraf optik (N.Opticus), ke traktus optikus berakhir di korpusgenekulatum lateralis, suatu bagian talamus.Kiasma OptikSerabut dari tiap hemiretina nasal berdekusasio di dalam chiasma optik. Serabut dari setengah nasal satu retina dan setengah temporal dari lainnya bersinaps di sel yan g aksonya membentuk traktus genekulokalkarina. Traktus ini berjalan ke lobus oksipitalis korteks serebri.

  • Mekanisme pembentukan citraMata mengubah energi dalam spektrumtampak menjadi potensial aksi saraf optik.Panjang gelombang cahaya tampak antara397-723 nm. Citra benda (bayangan,image) suatu benda difakuskan ke retina, berkas cahaya di retina mencetuskan potensial di sel batang dan kerucut. Impuls yang timbul dihantarkan ke korteks serebri tempat sensasi penglihatan.

  • Gangguan mekanisme pembentukan citra

    Hiperopia: penglihatan jauh, berkas cahaya sejajar di fokuskan di belakang retina.Strabismus: akomodasi terus menerus dapat menye babkan kelelahan otot bolamata, julingMiopia: garis tengah antero posterior mata terlalu panjang. Cahaya datang difokuskan di depan retina. Koreksi dengan kacamata bikonkafAstigmatisme: kelengkungan kornea tidak merata, berkas cahaya yang datang dibelokkan pada fokus yang berbeda, penglihatan kaburPresbiopia: menurunnya kemampuan lensa meleng kung pada usia 40-45 th. Kesulitan melihat dekat, koreksi dengan lensa konveks.

  • Penglihatan WarnaMata mampu melihat warna pada panjang gelombang tertentu, antara 380 -750nm.Cahaya merah panjang gelombang: 723-647 nmCahaya hijau panjang gelombang : 575-492 nmCahaya biru panjang gelombang : 492-450 nmWarna: merah, hijau dan biru disebut warna primer

  • Buta warnaUji rutin untuk test buta warna paling sering adalah dengan mencocokkan benang wol (yarn-matching).Sebagian orang buta warna tidak mampu membedakan warna warna tertentu, ada yang hanya kelemahan warna.

  • Pewarisan buta warnaPria lebih banyak dari wanita, pria 8 % dan Wanita 0,4 % dari populasi di Kaukasus.Terkait kromosom xAnak perempuan dari pria buta warna adalahpembawa gen buta warna, dan mewariskan kelainan tersebut kepada dari anak laki-lakinya.Jadi buta warna terkait kromosom x, melewatigenerasi dan tampak pada pria setiap generasi ke dua

  • Pendengaran dan KeseimbanganDua modalitas untuk sensorik pendengaran dan keseimbangan berada di telinga.Suara: sensasi yang timbul dari getaran longitudinal molekul dilingkungan luar mengenai mem- bran timpani.Secara umum kekerasan suara berkaitan dengan amplitudo gelombang suara, sedangkan nada berkaitan dengan frekuansi.Frekuensi suara yang dapat didengar manusia sekitar 20 20.000 siklus/dtik (Hertz)

  • Kekerasan suara berkaitan dengan amplitudo gelombang

  • Pendengaran Lokalisasi Suara: Penentuan arah/asal suara bergantung pada deteksi perbedaan waktu kedatangan rangsang ke dua telinga.Audiometri: alat pengukur ketajaman pendengaran.

  • Jaras PendengaranSerabut saraf dari ganglia spiralis corti memasuki nukleus koklearis dorsalis & ventralis di medula,menyilang di batang otak dan berakhir di nukleus olivarius superior, berjalan ke atas ke lemniskus lateralis, nukleus genekulata medialis, radiatio audi-torius ke nukleus genikulata medial, ke radiatio auditorius, ke korteks auditorius.

  • Keseimbangan

    Keseimbangan dideteksi olah reseptor di kanalis semisirkularis nervus vestibularis. Merupakan bagian dari nervus kranialis ke VIII.Impuls saraf dibangkitkan oleh adanya perubahancairan pada kanal tersebut.

  • Reseptor PenciumanReseptor penciuman: hanya berespon padabahan yg berkontak dengan epitel penciumandan larut dalam lapisan tipis mukus yang melapisi.Molekul penghasil bau umumnya berukuran kecil, mengandung atom karbon 3 4 sampai 18-20. Molekul dengan jumlah atom karbon sama tetapi konfigurasi berbeda: bahu berbeda.

  • Reseptor dan JarasReseptor olfaktorius terletak di dalam bagian khususmukosa hidung, membran mukosa olfaktorius ber-pigmen kekuningan. Neuron (10-20 juta sel reseptor) mempunyai dendrit pendek tebal dengan ujung membesar batang olfaktorius. Dari batang silia diproyeksikan ke permukaan mukus.Akson neuron reseptor olfaktorius menembus laminakribrosa ossis ethmoidalis, masuk bulbus olfaktorius.Melalui stria olfaktorius medialis dan lateralis ke korteks olfaktorius.

  • Fisiologi PenciumanTiap bahan tertentu mempunyai ambang penciuman berbeda.

    No.Bahan Kadar mg/L udara1.Etil eter5,832.kloroform3,303.piridin0,034.Oil of pepermint0,025.iodoform0,026.Asam butirat0,0097.Propil merkaptan0,0068.Metil merkaptan0,0000004

  • Fisiologi Penciuman

    Hubungan dengan jenis kelamin & ingatan:Banyak spesies hewan terdapat hubungan erat antarafungsi penciuman dan seksual.Dikatakan indra wanita lebih halus dibanding priadan paling halus saat ovulasi.

    Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih dari 75 % pada usia diatas 80 tahun meng-alami gangguan penghidu.

  • Diskriminasi Bau BerbedaManusia dapat membedakan antara 2000 dan 4000bau berbeda. Bau berbeda menghasilkan pola ruang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolik di bulbus olfaktorius. Bau berbeda menghasilkan pola peningkatan aktivitas metabolik berbeda di korteksolfaktorius.Untuk menentukan arah bau dinyatakan oleh perbedaan ringan waktu tiba di kedua nostril (rongga hidung).

  • Adaptasi Penciuman dapat mengalami adaptasi.Orang yang terpapar bau tertentu, dalam waktu cukup lama, maka persepsi bau menurun dan kemudian berhenti. Kadang kadang adaptasi ini begitu cepat untuk bau tertentu dan ada bau tertentu yang tidak beradaptasi. Adaptasi bisa di sistem olfaktorius, kadang merupakan fenomena sentral, juga bisa padareseptornya.

  • Kelainan PenciumanKelianan-kelainan Penciuman: Anosmia : hilangnya daya penghidu. Hiposmia: penghidu kurang peka Disosmia: Distorsi daya penghidu.Gangguan penciuman diduga oleh tidak adanya atau gangguan fungsi salah satu dari banyak anggota famili reseptor.

  • Fisiologi PengecapanOrgan Reseptor Papil pengecapan (taste buds), organ indra untukPengecapan,merupakan badan badan ovoid ber-ukuran 50-70um. Masing masing papil pengecap di-persarafi oleh 50 serat saraf, dan sebaliknya setiapserat saraf menerima masukan rata-rata dari 5 papil pengecap.Pada manusia papil pengecap terletak di: mukosaepiglotis, palatum, faring, dinding papila fungiformisdan papila valata lidah.

  • epiglotis

  • Fisiologi PengecapanModalitas Pengecapan DasarPada manusia terdapat 4 pengecapan (rasa) dasar: Manis, Asam, Pahit, dan Asin. Bahan; Pahit dikecap di belakang lidah, Asam disepanjang tepi lidah, Manis di ujung lidah, Asin di dorsum anterior lidah.Bahan yang asam dan pahit juga terasa di palatumbersama dengan sensitivitas untuk manis & asinKe 4 modalitas dapat dirasakan di faring dan epiglotis.

  • Rasa Keanekaragaman rasa yang hampir tidak terbatasdan sangat berharga bagi ahli pencicip makanansebagian besar dibentuk dari 4 komponen rasa dasar.Pada beberapa kasus rasa memiliki elemen rang-sangan nyeri. Misal :saus pedas.Penciuman berperan penting dalam keseluruhansensasi makanan, konsistensi dan suhu juga berperan.

  • Kelainan PengecapanAgeusia: hilangnya daya pengecapan.Hipogeusia: berkurangnya kepekaan pengecapanDisgeusia: distorsi daya pengecapanObat kaptopril dan penisilamin menyebabkan hilangnya sensasi kecap sementara.