Ensefalopati Hipertensi-Mirats.doc

4
ENSEFALOPATI HIPERTENSI Definisi Hipertensi ensefalopati, dimana terjadi kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan keluhan sakit kepala yang hebat, perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi reversible bila TD diturunkan. Faktor Presipitasi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis hipertensi, antara lain : 1. Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial (tersering) 2. Hipertensi renovaskular 3. Glomerulonefritis akut. 4. Sindroma withdrawal anti hypertensi 5. Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat 6. Renin-secretin tumors 7. Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO. Inhibitors 8. Penyakit parenkhim ginjal 9. Pengaruh obat : kontrasepsi oral, anti depressant trisiklik, MAO Inhibitor, simpatomimetik ( pil diet, sejenis Amphetamin ), kortikosteroid, NSAID, ergot alk 10. Luka baker 11. Progresif sistematik sklerosis, SLE

Transcript of Ensefalopati Hipertensi-Mirats.doc

Ensefalopati Hipertensi

ENSEFALOPATI HIPERTENSIDefinisi

Hipertensi ensefalopati, dimana terjadi kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan keluhan sakit kepala yang hebat, perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi reversible bila TD diturunkan.

Faktor Presipitasi

Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis hipertensi, antara lain :

1. Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial (tersering)

2. Hipertensi renovaskular

3. Glomerulonefritis akut.

4. Sindroma withdrawal anti hypertensi

5. Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat

6. Renin-secretin tumors

7. Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO. Inhibitors

8. Penyakit parenkhim ginjal

9. Pengaruh obat : kontrasepsi oral, anti depressant trisiklik, MAO Inhibitor, simpatomimetik ( pil diet, sejenis Amphetamin ), kortikosteroid, NSAID, ergot alk

10. Luka baker

11. Progresif sistematik sklerosis, SLE

Etiologi dan Patofisiologi

Sindroma klinik ini timbul bila tekanan darah mendadak sangat meningkat melampaui batas kemampuan otoregulasi pembuluh darah otak. Pembuluh darah kecil otak mengalami spasme yang berlebihan hingga timbul iskemi jaringan otak, permeabilitas kapiler bertambah, dan di bagian lain dari pembuluh darah ini terjadi dilatasi akibat kegagalan otoregulasi, yang diikuti oleh hiperperfusi. Kedua mekanisme ini pada akhirnya menimbulkan edema serebri, yang mendasari timbulnya gejala klinik ensefalopati hipertensif.

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi ensefalopati yaitu :

1. Teori Over Autoregulation

Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi. Meningginya permeabilitas kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler, udema di otak, petekhie, pendarahan dan mikro infark. 2. Teori Breakthrough of Cerebral Autoregulation Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibatkan transudasi, mikoinfark dan oedema otak, petekhie, hemorhages, fibrinoid dari arteriole.

Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg 160 mmHg, sedangkan pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 120 mmHg. Pada keadaan hiper kapnia, autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg, sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan mempercepat timbulnya oedema otakManifestasi Klinis dan Diagnosis Penderita ensefalopati hipertensif menunjukkan gejala nyeri kepala, muntah, gelisah, kesadaran menurun, kejang umum, kadang-kadang disertai gejala fokal seperti hemiparasis, kejang fokal, afasia, buta kortikal. Pada kebanyakan penderita ditemukan tanda-tanda hipertensi maligna pada retina, yaitu papiledema; perdarahan, eksudat dan spasme arteri. Tekanan likuor serebrospinalis meningkat, CT Scan biasanya normal. Terapi

Terapi pertama-tama ditujukan pada penurunan tekanan darah secara cepat sampai mendekati normal. Untuk ini dapat diberikan diazoxide bolus 100600 mg iv dalam waktu 5 menit, yang dapat diulang dalam waktu 3060 menit. Obat lain yang dapat digunakan adalah sodium nitroprusside 50100 mg/L dengan infus mikrodrip. Dapat digunakan juga furosemid iv atau nifedipin sublingual. Hipertensi ensefalopati: Anjuran : Sodium nitroprusside, Labetalol, diazoxide Hindarkan : B-antagonist, Methyidopa, Clonidine