Elektrokardiogram Interna
-
Upload
wisnu-surya-pamungkas -
Category
Documents
-
view
9 -
download
5
description
Transcript of Elektrokardiogram Interna
Elektrokardiogram
(EKG)
Elektrokardiogram : rekaman potensial listrik yang timbul sebagai akibat aktivitas
jantung. Rekaman Ekg biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan kecepatan
baku 25 mm/detik dan defleksi 10 mm sesuai dengan potensial 1 mV. Gambaran EKG
normal menunjukkan bentuk dasar sebagai berikut
Gelombang P. Gelombang ini pada umumnya berukuran kecil dan merupakan
hasil depolarisasi atrium kanan dan kiri.
Segmen PR. Segmen ini merupakan isoelektrik yang menghubungkan
gelombang P dan gelombag QRS.
Gelombang komplek QRS, merupakan kelompok gelombang yang merupakan
hasil depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Gelombang kompleks QRS pada
umumnya terdiri dari gelombang Q yang merupakan gelombang ke bawah
yang pertama, gelombang R yang merupakan gelombang ke atas yang pertama
dan gelombang S yang merupakan ke bawah pertama setelah gelombang R.
Segmen ST. Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
kompleks QRS dan gelombang T.
Gelombang T. Gelombang T merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan
dan kiri.
Gelombang U. Gelombang ini berukuran kecil dan sering tidak ada. Asal
gelombang ini masih belum jelas.
Sandapan EKG.
Pada rekaman EKG konvensional dipakai 10 buah elektroda, yaitu 4 buah
elektroda ekstremitas dan 6 buah elektroda prekordial. Elektroda ektremitas masing-
masing dilekatkan pada lengan kanan (Lka), lengan kiri (Lki), tungkai kanan (Tka),
tungkai kiri (Tki). Elektroda Tka selalu dihubungkan dengan bumi untuk menjamin
potensial nol yang stabil.
Sandapan prekordial.
V1 : garis parasternal kanan pada ICS IV.
V2 : garis parasternal kiri, pada ICS IV
V3 : titik tengah antara V2 dan V4.
V4 : garis midclavicula ICS V.
V5 : garis aksilaris anterior sama tinggi dengan V4.
V6 : garis mid aksilaris sama tinggi dengan V4 dan V5.
Elektrokardiogram Normal.
Gelombang P
Bentuk gelombang P pada sandapan konvensional dapat diperoleh dengan I, II, dan
aVF (Tungkai) dan negatif di aVR ( lengan kanan). Sedangkan di aVL dan III bisa
positif, negatif dan bifasik.
Gelombang P dari sinus yang normal tidak lebih lebar dari 0,11 detik dan tingginya
tak melebihi 2,5 mm.
Kompleks QRS
Impuls listrik yang datang dari simpul AV melanjutkan diri melalui berkas His. Dari
berkas his ini keluar cabang awal yang mengaktivasi septum dari kiri ke kanan. Ini
mengawali vektor QRS yang menimbulkan gelombang Q di I,II,III, aVL, V5,V6
tergantung dari arah vektor awal tersebut.
Gambaran kompleks QRS pada bidang horizontal yang normal mempunyai corak
khas. Sandapan V1 dan V2 terletak paling dekat dengan ventrikel kanan sehingga
disebut kompleks ventrikel kanan. Sebaliknya sandapan V5 dan V6 paling dekat
dengan ventrikel kiri sehingga disebut kompleks ventrikel kiri. Gambaran kompleks
QRS pada bidang horisontal ialah gelombang R meningkat dari V1-V6 sedangkan
gelombang S mengecil dari V1-V6.
Gelombang T
Pada orang dewasa biasanya gelombang T adalah tegak di semua sandapan kecuali di
aVR dan V1.
Gelombang U
Gelombang ini biasnya tegak dan paling besar terdapat di V2 dan V3. Sering tidak
jelas karena bersatu denngan gelombang T.
Nilai normal interval
Interval PR (durasi) : kurang dari 0,12 detik.
Interval PA : 0,12 – 0,20 detik
Interval QRS : 0,07 – 0,10 detik.
Interval QT
Interval ini tergantung dari frekuensi jantung, yang dapat ditentukan dengan suatu
rumus atau tabel. Untuk praktisnya, diberikan 3 nilai sebagai berikut :
Frekuensi 60 kali / menit : 0,33 – 0,43 detik.
Frekuensi 80 kali / menit : 0,29 - 0,38 detik.
Frekuensi 100 kali / menit : 0,27 – 0,35 detik.